• Tidak ada hasil yang ditemukan

EXTREME SPORT COMMUNITY. Fasilitas ini direncanakan dengan peruntukkan bagi komunitas olahraga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EXTREME SPORT COMMUNITY. Fasilitas ini direncanakan dengan peruntukkan bagi komunitas olahraga"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. II - 1 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

B A B. II

B A B. II

B A B. II

B A B. II

PENGENALAN PROYEK (TINJAUAN UMUM)

PENGENALAN PROYEK (TINJAUAN UMUM)

PENGENALAN PROYEK (TINJAUAN UMUM)

PENGENALAN PROYEK (TINJAUAN UMUM)

“ EXTREME SPORT COMMUNITY “

Fasilitas ini direncanakan dengan peruntukkan bagi komunitas olahraga ekstrem di Indonesia. Adapun penjelasan mengenai proyek prerencanaan fasilitas ini dijabarkan sebagai berikut :

II. 1. KOMUNITAS (COMMUNITY)

II. 1. a. Definisi Istilah

Komunitas , yaitu mengenai sekumpulan orang yang berinteraksi dan

berbagi sesuatu hal yang khusus sebagai kelompok, tetapi bisa juga mengenai beberapa kumpulan dari sesuatu yang hidup saling berbagi lingkungan, tumbuhan ataupun binatang.(sumber: wikipedia,ensiklopedia bebas berbahasa inggris)

Adapun komunitas dalam hal ini yaitu komunitas manusia yang membentuk suatu identitas dari kelompoknya. Kata komunitas berasal dari bahasa Latin

“communis”, yang mempunyai arti “bersama, umum, berbagi semua ataupun

beberapa”.

Ferdinand Tonnies seorang sosiolog dari Jerman, berpendapat bahwa “komunitas” adalah, perasaan untuk menjadi sempit dan lebih bersatu. Selama masa remaja dan dewasa, seserorang cenderung untuk membanguna identitas yang lebih berkualitas, seringkali bertindak sebagai pemimpin atau pengikut

(2)

BAB. II - 2 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

dalam kelompok. Jika hubungan antar individu memperkuat keinginan untuk berbagi, dan melakukan untuk kebaikan bersama-sama sebagai suatu kelompok, maka timbulah rasa sebagai sebuah komunitas.

II. 1. b. Sense of Community

A Sense of Community Index (SCI), dikembangkan oleh Charis dan rekan-rekannya pada tahun 1986. Walaupun semula dibuat untuk menilai perasaan dalam sebuah komunitas dalam lingkungan bermasyrakat, Index telah disesuaikan untuk penggunaan dalam lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan dan variasi tipe dari komunitas lain.

Adapun empat elemen tanda-tanda dari “Sense of Community” yaitu : 1. Keanggotaan (membership)

2. Pengaruh (influence)

3. Integrasi dan pemenuhan kebutuhan (integration and fulfillment of needs) 4. Kebersamaan dalam hubungan emosional (shared emotional connection)

(sumber: www.community.com; 2006)

II. 1. c. Tipe Komunitas

Terdapat beberapa jenis komunitas yang ada, yang diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu : (sumber: www.community.com; 2006)

 Lokasi_

Tipe komunitas berdasarkan lokasi atau letak. Penggunaan terbanyak dari kata komunitas mengindikasikan suatu kelompok kehidupan besar dalam kedekatan yang tertutup. Contoh dari komunitas yang termasuk kedalam komunitas setempat, yaitu :

(3)

BAB. II - 3 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

1. Kotamadya (pemerintahan setempat)

Adalah, area administratif setempat (lokal) yang umumnya tersusun atas penetapan wilayah yang nyata dan biasanya mencakup suatu kota atau desa.

2. Lingkungan Tempat Tinggal

Adalah, lokasi komunitas berdasarkan letak geografis, biasanya dalam kota besar atau sub urban.

3. Komunitas Terencana

Adalah, komunitas yang dibesarkan atau dikembangkan dengan lebih banyak atau lebih sedikit pengikut (anggota). Beberapa dari ibukota-ibukota di dunia merencanakan suatu kotamadya, khususnya Washington D.C. di Amerika Serikat, Canberra di Australia, dan Brasilia di Brazil.  Identitas_

Dalam beberapa konteks, “komunitas” menunjukkan suatu kelompok dari manusia dengan identitas sama yang tidak pada satu lokasi. Para anggotanya seringkali berinteraksi secara regular. Contoh penggunaanya :

1. Komunitas Professional (ahli)

Adalah sekelompok orang dengan pekerjaan atau profesi yang sama atau hubungan kerja. Beberapa dari mereka mungkin ikut serta dalam perkumpulan professional (ahli-ahli dibidangnya), membuat penetapan lebih dan membentuk kelompok. Ini pulalah yang terkadang dikenal sebagai komunitas praktisi.

(4)

BAB. II - 4 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

2. Komunitas Virtual

Adalah suatu kelompok dari manusia terutama atau pada awalnya berhubungan atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dengan memakai teknologi informasi, khususnya melalui internet, dari pada sendirian. Hal ini mungkin merupakan salah satu komunitas dari kepentingan, praktek, atau kerukunan (komuni0.

olahraga ekstrem termasuk dalam kategori Komunitas Identitas

Professional (ahli dalam bidangnya). Dimana dalam komunitas ini para anggota

dari komunitas olahraga ekstrem tidak berada pada lokasi yang sama, melainkan mereka bertempat tinggal tersebar sesuai dengan asal mereka masing-masing. Para anggotanya memiliki kesamaan profesi atau kegiatan, mereka dapat dikatakan cukup ahli dalam bidangnya. Biasanya mereka melakukan pertemuan secara regular atau pada event-event tertentu.

II. 2. OLAHRAGA EKSTREM (EXTREME SPORT)

II. 2. a. Definisi Istilah

Olahraga ekstrem (disebut juga olahraga aksi, olahraga petualangan, dan

olahraga penuh resiko) adalah, suatu

olahraga dengan kecepatan, ketinggian, bahaya, pengerahan penuh tenaga fisik, perseneling khusus (kendaraan bermotor), atau tantangan spektakuler. (sumber: wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa inggris)

Merupakan suatu aktivitas rekreasi yang aktif, yaitu rekreasi dimana subjeknya (manusia) terlibat dalam objeknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Aktivitas ini merupakan permainan

(5)

BAB. II - 5 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

yang tidak lazim dan menantang sampai batas paling sulit yang dilakukan. (sumber: Tomlison, joe, the ultimate encyclopedia of extreme sport, carlton

book. 1996)

Sehingga tidak jarang olahraga ini mengusung aspek hiburan seperti musik sebagai elemen pendukung kegiatan. Keistimewaan dari aktivitas seperti itu dalam pandangan beberapa kalangan yang menyebutnya sebagai kegiatan dengan dorongan adrenalin. Para pemainnya cenderung untuk individu dibanding olahraga team. Olahraga ekstrem ini dapat juga termasuk dalam kegiatan kompetisi ataupun non-kompetisi sekaligus.

II. 2. b. Klasifikasi Aktivitas Olahraga

Klasifikasi olahraga berdasarkan tujuan utamanya :

1. Olahraga Pendidikan

Bertujuan untuk mendidik melalui olahraga, memupuk sifat sportifitas dan apresiasi terhadap olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

2. Olahraga Prestasi

Bertujuan untuk membina kegiatan olahraga jenis tertentu secara intensif dan tekun memperoleh tingkat kemahiran yang tinggi.

3. Olahraga Rekreasi

Mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk melakukan olahraga kegemarannya masing-masing untuk memperoleh rasa senang dan sehat jasmani, rohani serta kapuasan sosial.

4. Olahraga Massal

Bertujuan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, misalnya dengan melakukan senam kesegaran jasmani, gerak jalan, dan lain-lain untuk membina ketahanan nasional dan kemampuan fungsional manusia.

(6)

BAB. II - 6 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

5. Olahraga Khusus

Olahraga yang mencakup jenis tertentu yang sesuai bagi orang cacat jasmani dengan tujuan pada penguasaan dan kemahiran jenis olahraga tertentu serta mencakup pula kegiatan olahraga yang bertujuan penyembuhan dalam arti kesehatan, kesegaran dan ketqahanan sebagian atau seluruh jasmani seseorang yang memerlukan sebagai terapi.

II. 2. c. Klasifikasi Olahraga Ekstrem

Jadi olahraga ekstrem merupakan jenis olahraga rekreasi yang telah berkembang pula sebagai olahraga prestasi. Selain itu olahraga ekstrem semata-mata juga mengusung kebebasan dalam olahraga (tidak menurut aturan) dan menampilkan sisi menghibur dalam pelaksanaannya. Dalam Ensiklopedi Wikipedia disebutkan bahwa, olahraga ekstrem ini digolongkan ke dalam tiga kategori berdasarkan media yang digunakan oleh para pemainnya (atlet). Penggolongan tersebut antara lain: Air Sport (olahraga udara), Land Sport

(olahraga darat), Water Sport (olahraga air).

Pada setiap jenis olahraga menurut media yang digunakan tersebut terdiri atas banyak cabang olahraga ekstrem, cabang-cabang tersebut antara lain :

1. Air Sport (Olahraga Udara)

o Base Jumping o Ballooning o Bungee Jumpin o Hang Gliding o High Wire

o Ski Jumping dan Ski Flying o Sky Diving

o Sky Surfing o Soaring

(7)

BAB. II - - 7 - “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

2. Land Sport (Olahraga Darat)

o ACW Climbing o Adventure Racing

o Aggressive in-line skating

o BMX

o Caving

o Extreme Motorcross o Land and Ice Skating o Mountain Biking o Mountain Boarding o Outdoor Climbing o Skateboarding o Snowshoeing o Speed Biking o Speed Skiing o Steep Skiing

3. Water Sport (Olahraga Air)

o Air Chair

o Barefoot Water Skiing o Free Diving

o Jet Skiing

o Open Water Swimming o Powerboat Racing o Round The World Yacht

Racing o Board Sailing o Scuba Diving o Snorkeling o Speed Sailing o Surfing o Trifoiling o Wake Boarding o White Water

Dari keseluruhan cabang olahraga ekstrem diatas, terpilihlah tiga cabang olahraga ekstrem yang akan penulis kembangkan dalam hal penyedian fasilitas berupa arena permainan. Cabang olahraga tersebut antara lain :

1. Skateboarding 2. In-Line Skate 3. BMX Freestyle

(8)

BAB. II - 8 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

Pemilihan cabang olahraga diatas berdasarkan perkembangan dan popularitasnya di Indonesia pada umumnya dan di Jakarta pada khususnya. Hal ini dilihat dari banyaknya peminat; event-event baik berupa kompetisi maupun non-kompetisi; industri-industri penyedia sarana dan rasarana; serta induk organisasi yang tumbuh. Selain itu cabang olahraga yang terpilih yaitu yang menggunakan media daratan. Hal ini juga sebagai latar belakang popularitas, akan

lebih praktis ketimbang harus pergi ke laut ataupun terbang ke udara (daerah lebih tinggi), bagi masyarakat perkotaan.

II. 2. d. Pandangan Umum Mengenai Olahraga Ekstrem

Jenis olahraga ini pada awalnya berkembang pesat sebagai olahraga rekreasi dan hobi yang berawal dari jalanan. Olahraga ekstrem seringkali berhubungan dengan kalangan remaja yang berkeinginan untuk menekan diri mereka menuju batas kemampuan fisik dan ketakutan yang mereka miliki. Pemikiran para remaja yang menggeluti olahraga ekstrem seringkali berhubungan dengan budaya kaum muda dalam segi pakaian, fashion dan musik.

Olahraga ekstrem muncul akibat rasa kejenuhan masyarakat akan olahraga yang sudah ada, sehingga mendorong mereka untuk menciptakan olahraga baru. Olahraga ekstrem ini bukan hanya sebuah bentuk partisipasi dari kalangan remaja, tetapi dengan semakin berkembangnya jaman hingga olahraga yang sudah menjadi sebuah industri di Negara asalnya Amerika menuntut untuk menyediakan sebuah alam yang kompetitif tanpa harus kehilangan bentuk asli dari permainan ekstrem sport ini yaitu bergembira (having fun).

Popularitas olahraga ekstrem ini tidak hanya menjangkiti para kaum muda secara perorangan melainkan turut pula melahirkan industri-industri dengan latar

(9)

BAB. II - 9 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

belakang olahraga ekstrem yang menyediakan sarana dan prasarana, serta aksesoris yang mencerminkan style dari olahraga ekstrem tersebut.

II. 2. e. Karakteristik Lokasi Perencanaan Fasilitas Olahraga

Menurut Lewis Keeble, terdapat beberapa prinsip utama untuk menentukan suatu lokasi perencanaan fasilitas olahraga (sumber: www.design for sport.com_2006), yaitu:

1. Berada pada lokasi yang mudah dicapai (accessible)

2. Kehadiran lokasi fasilitas olahraga tersebut dapat menambah daya tarik dan keindahan kota.

3. Mengupayakan agar fasilitas olahraga tersebut dapat menunjang ekonomi kota.

4. Memperhatikan dampak negatif dari jumlah penonton terhadap kemacetan lalu lintas dan kemungkinan perusakan oleh penonton terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan berdasarkan pandangan umum tentang olahraga ekstrem maka lokasi yang akan direncanakan adalah: (sumber: Tomlison,Joe,The ultimate encyclopedia of extreme sport,carlton,1996)

1. Berada dalam teori kota

2. Dampak negatif dari penonton dapat direduksi, karena tidak di daerah rawan.

3. Tidak mengganggu kegiatan lain yang berada disekitar tapak.

4. Terdapat keragaman masyarakat kota dari tingkat ekonomi (kaya, menengah, dan miskin) dan budaya.

(10)

BAB. II - 10 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

II. 4. STUDI OLAHRAGA EKSTREM

II. 4. a. SKATEBOARD SPORT

A. Definisi Istilah

Permainan skateboard adalah, suatu atraksi berseluncur atau beraksi

menggunakan papan skate (skateboard). Seseorang yang bermain skateboard

disebut skater atau skateboarder. Permainan skateboard dapat juga disebut sebagai seni, hobi, olahraga, ataupun suatu metode transportasi. (sumber: wikipedia, ensiklopedia bebar berbahasa inggris)

Hal ini seringkali dianggap sebagai bagian dari jenis olahraga ekstrem,

yang disebabkan oleh aspek kreatif tersebut, suatu bentuk seni. Permainan skateboard telah terbentuk dan menjangkiti ratusan skateboarder sepanjang tahunnya. Pada tahun 2002 dilaporkan oleh American Sport Data Found bahwa terdapat 12,5 juta pemain skateboard di dunia. 80% diantaranya telah menggunakan papan skate sejak berusia kurang dari 18 tahun, dan 74% diantaranya adalah laki-laki.

B. Sejarah Skateboard

Skateboard pertama muncul di Amerika pada awal tahun 1900. jenis olahraga ini muncul akibat keinginan dari manusia untuk melakukan olahraga baru. Tentunya olahraga ini tidak muncul begitu saja dengan wujudnya sekarang

(11)

BAB. II - 11 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

ini, melainkan ada suatu perubahan-perubahan khususnya pada alat bermainnya. Pada awal kemunculannya papan dilengkapi dengan setir kayu pada bagian depannya dan dengan roda berbahan besi sehingga lebih mirip skuter atau otopet. Namun dengan bentuk yang seperti itu akan membatasi gerakan-gerakan yang akan dilakukan sehingga tidak bisa melakukan freestyle (gaya bebas), walaupun penggunaannya jauh lebih mudah. Akhirnya dilakukan modifikasi dengan membuang setir dan hanya disisakan papan dan roda saja.

Ditengah perjalanannya, skateboard mengalami penurunan popularitas. Hal ini disebabkan oleh kegemaran anak muda pada ssat itu untuk bermain di pantai. Pantai seakan menjadi tempat paling menyenangkan bagi sebagian anak muda. Di pantai mereka bisa berselancar sembari mengikuti irama ombak. Surfing menjadi sangat popular dikala itu.

Namun, untuk dapat melakukan surfing orang harus pergi ke laut untuk mencari ombak yang garang. Disinilah letak perbedaan dengan skateboard yang dapat dilakukan dimana saja (daratan), sehingga lebih memberikan kemudahan. Hal itulah yang membuat skateboard kembali mendapat tempat teratas.

Ditengah-tengah membubungnya permainan skateboard, tiba-tiba saja ternodai akibat semakin banyaknya produk yang mengatasnamakan permainan skateboard, namun dengan produk yang tidak memenuhi standard keselamatan dalam hal pemakaian bahan dasar. Hal ini mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan akibat kegagalan pemain dalam melakukan atraksinya, sehingga membahayakan baik pemainnya maupun orang lain disekitarnya.

Sehingga pada beberapa kota, pemerintah setempat mengeluarkan larangan bermain skateboard. Setelah itu dilakukanlah beberapa terobosan dalam

(12)

BAB. II - 12 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

penggunaan bahan dasar yang memenuhi standard keamanan, sehingga bangkitlah kembali dunia skateboard.

Perkembangan permainan skateboard sangat pesat, begitu pula di Indonesia. Anggapan bahwa permainan skateboard hanyalah kegiatan iseng-iseng saja tidak terbukti. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh skateboard dapat dijadikan sumber penghasilan bagi para pemainnya. Baik melalui kompetisi sampai dengan industri-industri skateboard yang mensponsori beberapa pemainnya.

C. Tipe permainan skateboard

Jenis olahraga skateboard berdasarkan elemen rintangan yang digunakan.

1) Street skating, yaitu bermain skate pada jalan, pinggiran jalan, bangku

taman, handrail dan elemen dari jalan-jalan kota.

2) Vert skating, yaitu bermain skate pada ramp dan struktur vertikal lainnya

yang khusus didesain untuk bermain skating.

3) Half pipe, yaitu suatu rintangan ramp berbentuk U dengan berbagai

ukurannya, biasanya dengan permukaan datar pada bagian tengah.

4) Vert ramp, yaitu suatu bentuk setengah pipa, biasanya tingginya + 8 kaki,

dengan landasan pada sisi-sisinya yang berbentuk vertikal pada bagian atas.

II. 4. b. IN-LINE SKATE

A. Definisi Istilah

In-Line Skate adalah suatu tipe dari roller skate, yang digunakan untuk jenis olahraga inline skate. Tidak seperti quad skate yang mana memiliki konfigurasi dua buah roda pada baris

(13)

BAB. II - 13 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

depan dan dua roda lain pada baris belakang dari sepatu, inline skate memiliki dua, tiga, empat atau lima roda yang disusun dalam satu baris. Beberapa inline skate memiliki “penyetop” atau “rem” yang mana digunakan untuk memperlambat laju selama berskate. Kebanyakan inline skate memiliki rem tumit daripada rem pada bagian ujung depan.

B. Sejarah Inline Skate

Roller skate pertama didesain dengan desain satu baris (inline), tetapi desain ini kemudian digantikan oleh quad skate (sepatu skate dengan desain roda disusun dua baris), desain ini membuat bermain skate lebih mudah.

Selama akhir tahun1980-an dan awal tahun 1990-an, popularitas inline skate mengalami kebangkitan besar, diawali oleh perusahaan Rollerblade Incoorporation, yang mempelopori dan mempopulerkan inline, permainan skate mereka menjadi sangat sukses dalam istilah “Rollerblade”, yang kemudian disama artikan dengan “inline skate”, dan banyak orang menyebutnya suatu bentuk dari bermain skate “permainan rollerblade”, walaupun penyebutan ini tidak diakui.

C. Jenis Olahraga Inline Skate:

 54-56 mm, untuk agresif skating  68-72 mm, untuk inline skate artistik  72-80 mm, untuk skating rekreasi  59-80 mm, untuk roller hockey skating

dan slalom

 80-11- mm, untuk skate berkecepatan

sedangkan yang termasuk kedalam komunitas olahraga ekstrem yaitu inline skate aggressive.

(14)

BAB. II - 14 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

D. Inline Skate Agressive

1) Vert skating, yaitu bermain skate pada jenis rinyangan half pipe, dan

menampilkan trik di udara.

2) Street skating, yaitu bermain skate yang meliputi grind, jump, dan trik

lain yang tidak terpikirkan pada fasilitas khusus, seperti half pipe atau skatepark. Biasanya dilakukan pada ruang publik.

3) Park skating, sama halnya dengan street skating tetapi jenis ini dilakukan

pada skatepark dibanding pada jalan-jalan kota.

II. 4. c. BMX FREESTYLE

BMX Freestyle merupakan cabang dari olahraga sepeda BMX (Bicycle Moto-Cross (X)), dimana ada dua jenis cabang olahraga BMX yaitu BMX Racing (berupa pertandingan balap sepeda) dan BMX Freestyle (berupa olahraga mengendarai sepeda dengan gaya lain).

1) BMX (Bicycle Moto-cross (X))

Adalah, bentuk dari mengendarai

sepeda khususnya pada desain sepedanya, yang mana memiliki roda 20 inchi (sumber: wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa Ingris).

Yang termasuk dalam jenis olahraga

(15)

BAB. II - 15 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

pertunjukan dari trik bersepeda pada area datar, ramp kayu atau rintangan yang ditemukan di jalanan (BMX Freestyle).

2) BMX Freestyle

BMX freestyle (juga dikenal sebagai tantangan bersepeda, pemberian

nama oleh Mat Hoffman) adalah, cara kreatif dari bersepeda roda 20 inchi pada sepeda dasar.

Di kebanyakan Negara, popularitas BMX freestyle lebih berkembang disbanding BMX racing. Banyak dari majalah dengan tingkat penjualan tertinggi tidak memiliki atau sangat terbatas pemberitaan mengenai balap sepeda (BMX racing), sementara tertutup ekstensivitas pemberitaan setiap aspek mengenai freestyle. Freestyle sekarang ini telah memiliki pembagian lebih lanjut kedalam nomor-nomor cabang dari olahraga BMX freestyle.

A. Definisi Istilah

BMX Freestyle adalah cara kreatif dalam menggunakan sepeda yang pada awalnya dirancang untuk balap sepeda motorcross (sumber: wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa Ingris). BMX freestyle dapat dibagi dalam beberapa jenis permainan, walaupun pemain freestyle umumnya akan mengikuti lebih dari satu jenis permainan . jenis-jenis permainan tersebut adalah Street (jalanan), Skatepark

(arena bermain skate), Vert (menggunakan alat rintangan), Trail, dan Flatland (permainan pada permukaan datar).

B. Sejarah Freestyle

BMX freestyle dipelopori oleh Bob Haro pada akhir tahun 1970 dan awal tahun 1980. bersama dengan Haro, yang akan memproduksi kemudian badan freestyle pertama dari BMX freestyle termasuk R. L. Osborne, Mike Buff, Pat

(16)

BAB. II - 16 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

Romano, Stu Thompson, Woody Itson dan Tinker Juares. Tahun 1980 merupakan puncak dari polpularitas free style, tetapi pada tahun 1990 terjadi kemunduran minat pada olahraga ini.

Kompetisi freestyle dunia pertama diadakan di Vancouver, Canada selama expo 86 pada tahun 1986. pada saat itu banyak kontes freestyle diadakan disepanjang tahunnya di seluruh dunia. X-Games, Metro Jams, Back Yard Jams, dan BMX Freestyle Worldr diantara kompetisi yang lebih terkenal.

C. Cabang-cabang Olahraga BMX Freestyle

1) Street

Bersepeda di jalanan terjadi pada jalanan umum atau properti pribadi, khususnya dalam kota-kota besar dan kota-kota kecil. Tanpa tujuan-membuat ramp,

Pemain berupaya untuk berimprovisasi dengan banks, dinding, rail, tepian, dan lain-lain. Nyatanya, hampir apa saja dapat digunakan sebagai rintangan. Dalam bermain pemain tidak dipaksakan akan desain.

Jadi ini merupakan suatu bentuk kreatifitas.

2) Park (Skatepark)

Skatepark digunakan oleh para pemain BMX dan skateboard, dan keduanya merupakan gambaran inspirasi dari yang lainnya. Skatepark sendiri dapat terbuat dari kayu ataupun perkerasan, atau pada beberapa tempat berbahan

(17)

BAB. II - 17 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

metal. Gaya dari permainan ini akan berbeda antara arena yang terbuat dari kayu dan perkerasan.

Kayu memberikan kemungkinan untuk trik secara teknis, sedangkan perkerasan lebih cocok untuk kecepatan, gaya melandai dan pemain yang mencari lembah, dan menuju ke udara dari lekukan. Bagaimanapun hal ini tidak biasa untuk pemain untuk menggabungkan dua gaya dalam salah satu tipe skatepark.

3) Vert

Merupakan cabang dari olahraga

BMX yang paling ekstrem, vert ramp terdiri dari dua quarter pipe yang dirangkai saling berhadapan (lebih menyerupai mini ramp), ketinggian tepi pada sekitarnya 10-13 kaki.

Kedua muka dari ramp memiliki perluasan pada transisi yang vertikal, yang disebut hence. Pemain mendaki pada tiap muka atau sisinya, menampilkan trik di udara sebelum mendarat pada sisi yang sama.

4) Trails

Trails (jalan) adalah, seperti namanya yang memberi kesan suatu garis yang terbentuk

dari suat ulompatan yang dibuat dari tanah. Lip

dan landing biasanya dibangun sebagai gundukan yang terpisah, bercabang oleh lembah. Lembah disusun dari bagian paling atas dari tepi, secara horizontal ke bagian paling atas dari sisi terjauh

(18)

BAB. II - 18 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

dari tempat mendarat. Lembah berkisar antara beberapa kaki sampai melebihi 20 kaki. Cukupan lembah berkisar 12 kaki.

Penggunaan trail lebih terfokus pada kesempurnaan di lompatan pertama ke lompatan selanjutnya, selama itu pemain mencoba untuk menampilkan trik gila yang mereka bisa tanpa pikiran atau ide untuk gaya.

5) Flatland

BMX Flatland menempati posisi sedikit

melepaskan dari jenis BMX freestyle santai.

Orang yang melakukan ini pada umumnya akan mengambil bagian dalam salah satu diantaranya, tetapi para pemain flatland cenderung untuk hanya bersepeda flatland.

Flatland berbeda dengan yang lainnya,

pada tanah lapang tidak menggunakan rintangan apapun melainkan permukaan halus dan datar (contoh: area parker, lapangan basket, dll). Trik ditampilkan dengan varisi putaran dan keseimbangan dari tubuh dan posisi sepeda. Variasi permainan biasanya banyak ditemukan pada cabang flatland.

II. 5. KESIMPULAN

Dari penjabaran di atas terdapat begitu banyak cabang-cabang dari olahraga ekstrem, yang kemudian dikelompokkan kedalam tiga kategori berdasarkan media yang digunakan yaitu udara, darat, dan air.

Terpilihnya tiga jenis olahraga ekstrem yang saling memiliki persamaan yaitu: 1. Menggunakan media daratan,

(19)

BAB. II - 19 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

2. Dilakukan pada area bermain yang biasa disebut skatepark,

3. Menggunakan bentuk dan jenis rintangan-rintangan yang cenderung serupa.

4. menampilkan elemen hiburan berupa musik, dalam penampilannya. Selain itu dalam melakukan aktivitas kegiatan, para pelakunya cenderung untuk melibatkan komunitas. Hal ini dilakukan dengan tujuan terjadi suatu hubungan yang saling menguntungkan, khususnya bagi para pemula sehingga akan lebih mudah dan cepat dalam mendalami jenis olahraga tersebut serta untuk kelancaran informasi.

II. 3. ARENA PERMAINAN (SKATEPARK)

Sarana permainan untuk olahraga ekstrem dengan media darat disebut skatepark, yang berisikan elemen-elemen rintangan sesuai dengan gerakan yang dilakukan.

II. 3. a. Definisi Istilah

Skatepark adalah suatu fasilitas atletik (olahraga), yang dibangun dengan

kegunaan lingkungan rekreasi untuk para pemain skateboard, In-Line Skate, dan BMX Freestyle untuk bertanding dan mengembangkan seni olahraga mereka.

Skatepark berisi half pipe, quarter pipe, handrail, trick box, vert ramp, pyramid, bank ramp, full pipe, stair, dan beberapa nomor trik yang lainnya-berorientasi pada objek. (sumber: wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa inggris)

Kepemilikan skatepark dapat berupa milik pribadi (perorangan/lembaga) ataupun milik publik (umum). Skatepark milik pribadi biasanya dikenakan biaya masuk, sementara skatepark publik biasanya tanpa biaya masuk. Banyak skatepark milik pribadi berada di dalam ruangan (indoor), biasanya dalam

(20)

BAB. II - 20 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

gudang-gudang, gelanggang olahraga atau bangunan dengan atap tinggi, khususnya pada area di dunia dengan iklim ekstrem. Skatepark publik biasanya selalu berada di luar ruangan (outdoor).

II. 3. b. Sejarah Singkat Skatepark

Skatepark pertama muncul pada tahun 1976, terutama skatepark pribadi yang bertujuan meraih keuntungan, meskipun beberapa skatepark umum telah dibangun. Skatepark pada saat itu termasuk didalamnya pool, bowl, snake run,

area freestyle, bank, half-pipe, and full pipe. Kebanyakan dibangun dengan

perkerasan dan berlokasi di luar ruangan, meskipun pada banyak Negara beriklim ekstrem skatepark di dalam ruangan telah dibangun.

Tak satupun dari skatepark pribadi dari tahun 1970-an yang tinggal, terkecuali skatepark Kona di Florida. Banyak skatepark yang tinggal dari Negara tersebut, seperti Derby Park di Santa Cruz, California. Kebanyakan dari skatepark pada era tersebut dirancang kurang baik dan dibanguna atas dasar “cepat menghasilkan keuntungan”, tipe dari pebisnis yang menginginkan meraih keuntungan dari skateboard.

Desain skatepark modern dapat meninjau kembali pada Portland, Oregon pada tahun 1990-an. Cirri-ciri dari rancangan skatepark adalah harmonis dan dapat meluncur, mengikuti pemain skateboard untuk menciptakan akhiran “garis” untuk meluncur diantara banyak elemen-elemen yang ada dalam rancangan. (sumber: skatepark, internet 19 september 2006)

II. 3. c. Jenis Skatepark

(21)

BAB. II - 21 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

1. Skatepark Outdoor

Skatepark identik dengan kondisi di luar ruangan (outdoor). Hal ini dikarenakan olahraga ini pada awalnya hingga saat ini tumbuh dan berkembang di jalanan. Karena para pemain menyebutnya sebagai freestyle (gaya bebas) sehingga akan lebih leluasa dan bebas berkreasi jika berada di luar ruangan. Selain itu skatepark yang berada di luar ruangan cenderung kepada skatepark publik atau milik umum, artinya tidak dikenakan biaya masuk.

2. Skatepark Indoor

Di beberapa Negara yang memiliki iklim ekstrem seperti musim salju, skatepark indoor didirikan untuk menghindari cuaca yang tidak bersahabat Selain itu skatepark yang berada di dalam

ruangan identik dengan skatepark milik pribadi (perorangan) atau lembaga, sehingga dikenakan biaya masuk. Bangunan dapat berupa gudang, gelanggang olahraga, atau bengunan dengan atap yang tinggi.

(22)

BAB. II - 22 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

Merupakan bidang landai yang menyerupai bentuk dari seperempat bagian dari sebuah pipa.

II. 3. e. Jenis-jenis Rintangan Dalam Skatepark

Adapun variasi jenis serta bentuk rintangan yang ada pada sebuah skatepark kurang lebih sebagai berikut :

1. Quarter-pipe

2. Half-pipe

Terdiri dari dua bidang lengkung, tepatnya seperempat bagian (1/4) dari bentuk pipa dua bidang lengkung tadi dipasang saling berhadapan dengan bidang datar diantaranya.

3. Full-pipe

Merupakan suatu bentuk rintangan berupa bidang utuh dari pipa, layaknya seperti sebuah terowongan, atau tabung yang diletakkan secara horizontal.

(23)

BAB. II - 23 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

4. Hanrail

Seperti namanya, yaitu berupa batang panjang yang dipasang secara horizontal layaknya handrail, misal handrail pada anak tangga.

5. Trick box

Suatu bentuk box “peti kotak”, namun dengan fariasi bentuk bukan berupa peti kotak secara utuh melainkan gabungan dari berbagai bentuk rintangan.

6. Pyramid

7. Stair

Suatu rintangan yang berupa anak tangga. Hampir serupa dengan

trick box, hanya saja pyramid tersusun atas beberapa ramp disetiap sisinya.

(24)

BAB. II - 24 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

Berupa jalur dengan dinding pada sisi samping melandai, dan merupakan jalur yang cukup panjang layaknya ular yang sedang berlari.

8. Bowl

Tersusun atas bidang-bidang lengkung yang disatukan sehingga membentuk suatu cekungan yang menyerupai mangkuk (bowl).

(25)

BAB. II - 25 “ EXTREME SPORT COMMUNITY “

10. Ramp

Suatu bidang yang melandai dengan sudut kemiringan tertentu.

11. Vert ramp

Berupa dinding yang hampir mendekati posisi vertikal.

12. Cradle

Elemen rintangan yang berbentuk setengah bola, yang diletakka dalam posisi vertikal.

Dan banyak lagi jenis rintangan sesuai dengan jenis trik yang dapat dilakukan. Dengan demikian jenis rintangan akan terus berkembang seiring dengan terciptanya trik-trik baru dalam olahraga ekstrem.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan memberikan informasi mengenai bagaimana persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan bandar udara serta faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen

Pendamping Asrama adalah orang yang membantu pengasuh untuk. menertibkan santri melaksanakan kegiatan di

Strategi yang dimaksud adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk memecah kebuntuan dalam dalam proses pembelajaran antara dosen dan peserta didik,

Pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa ini diperkuat oleh teori (BA Keliat et al., 2010) bahwa Desa Siaga Sehat Jiwa merupakan bentuk pelayanan keperawatan kesehatan

diharapkan dapat melihat katalog produk yang ada di Sultan Ar- Rajabi serta melakukan pembelian pada produk-produk yang dikehendaki, sedangkan pemilik perusahaan

Populasi pada kelas yang terpengaruh berasal dari populasi kelas yang rentan, yang terpengaruh dengan perilaku buruk setelah berinteraksi dengan individu pada kelas yang

Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Jakarta Timur, karena telah diizinkan oleh pihak koperasi tersebut serta ingin menambah pengalaman pada bidang

- Bahwa antara Pelawan dan Terlawan berpisah tempat tinggal kurang lebih selama 1 tahun, meskipun berpisah Pelawan tetap berusaha untuk rukun kembali, bahkan Pelawan dan