• Tidak ada hasil yang ditemukan

« RAT-SAT Tutorial Non Pendas (S1-Administrasi Negara) ADPU4334_RAT_SAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "« RAT-SAT Tutorial Non Pendas (S1-Administrasi Negara) ADPU4334_RAT_SAT"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

TUTORIAL KIT

KEPEMIMPINAN

(ADPU 4334)

Penulis

: Enceng

Penelaah

: Sofjan Aripin

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

Lembar Persetujuan

TUTORIAL KIT

KEPEMIMPINAN

(ADPU 4334)

Naskah Tutorial Kit ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Penelaah

Kajur Ilmu Administrasi

(3)

NIP.

NIP. 196007161993031001

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Mata Kuliah : Kepemimpinan Kode/SKS : ADPU4334/ 3 Nama Pengembang : Enceng

Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas konsep tentang kepemimpinan, teori-teori dalam kepemimpinan, Mata kuliah tipologi kepemimpinan, peran pemimpin, gaya kepemimpinan, kekuasaan dalam

kepemimpinan, perkembangan mutakhir tentang kepemimpinan dan aplikasi kepemimpinan dalam organisasi

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dalam organisasi

No. KompetensiKhusus Pokok Bahasan Pokok BahasanSub TutorialModel Tutorial Tugas Daftar Pustaka Tutorial ke

(4)

No. KompetensiKhusus Pokok Bahasan Pokok BahasanSub TutorialModel Tutorial Tugas Daftar Pustaka Tutorial ke

Kepemimpinan - Tipologi Kepemimp berdasar Kondisi

Peran Pemimpin - The Vision Role

- Peran Pemimpin

peran Modul 5, Tim Fisip UT:

Kepemimpinan

(5)
(6)

No. KompetensiKhusus Pokok Bahasan Pokok BahasanSub TutorialModel Tutorial Tugas Daftar Pustaka Tutorial ke

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-1

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu membedakan teori-teori kepemimpinan

Kompetensi Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan teori kepemimpinan klasik dan teori kontingensi

(7)

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-1 :

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU

Persiapan/

Pendahuluan -Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :ringkasan materi yang akan ditutorialkan terutama konsep-konsep esensial - OHP (bila diperlukan) atau alat tulis

- Soal latihan dan kasus-kasus sebagai bahan diskusi

Power

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai serta sistematika tutorial.

b. Penyajian Materi :

Tutor menyajikan pokok-pokok materi tentang teori kepemimpinan klasik dan teori kontingensi. Jangan lupa gunakan bahasa yang sederhana. Berilah contoh dan ilustrasi yang sesuai dengan materi yang ditutorialkan. Pada waktu menyajikan materi, usahakan mahasiswa aktif dengan memberi peluang untuk bertanya. Jika tidak ada yang bertanya, tutor hendaknya memancing pendapat mahasiswa

c. Diskusi kelompok :

- Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, misalnya antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) mahasiswa tiap kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir). Tiap kelompok yang terbentuk hendaknya heterogen

- Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan teori-teori tentang kepemimpinan. Tiap kelompok mendiskusikan tema yang berbeda.

- Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator yang senantiasa mengusahakan kelancaran jalannya diskusi dan membantu kelompok diskusi, misalnya : memusatkan perhatian mahasiswa tiap kelompok dengan cara merumuskan tujuan diskusi dengan jelas, memperjelas masalah dengan cara mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain, meningkatkan urunan mahasiswa dengan cara menghangatkan suasana melalui pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dengan cara memancing pendapat mahasiswa yang enggan

10 menit

25 menit

(8)

berpartisipasi dan mencegah secara bijaksana mahasiswa yang suka memonopoli pembicaraan

- Masing-masing wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.Kelompok lain diminta untuk menanggapi/bertanya.

d. Tes :

Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan hasil tes secara acak tingkat penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang ditutorialkan

e. Silang Tanya :

Untuk memantapkan penguasaan materi yang ditutorialkan, tutor memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang ditutorialkan atau masalah yang berkembang dalam tes. Bila ada mahasiswa yang enggan berpartisipasi, tutor hendaknya memancing pendapatnya dengan memintanya untuk mengomentari pendapat temannya.

f. Penguatan Tutor :

Tutor memberikan tanggapan dan penguatan baik dalam bentuk verbal berupa kata/kalimat pujian maupun non verbal berupa gerakan badan yang menyenangkan terhadap hasil kerja kelompok dan hasil tes yang diberikan.

20 menit

15 menit

10 menit

5 menit

Penutup Tutor merangkum hasil pembahasan dalam tutorial yang sudah berjalan; dan mengingatkan mahasiswa untuk mempelajari materi tutorial berikutnya.Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya.

5 menit

(9)

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-2

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu membedakan teori kepemimpinan

(10)

Pokok Bahasan : Teori Kepemimpinan kontemporer

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-2 :

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU

Persiapan/ Pendahuluan

Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan : - ringkasan materi yang akan ditutorialkan terutama konsep-konsep esensial - OHP (bila diperlukan) atau alat tulis

- Soal latihan dan kasus-kasus sebagai bahan diskusi

Power

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai dari tutorial.

b. Penyajian Materi :

Tutor menyajikan pokok-pokok materi tentang teori kepemimpinan kontemporer. Jangan lupa gunakan bahasa yang sederhana. Berilah contoh dan ilustrasi yang sesuai dengan materi yang ditutorialkan. Pada waktu menyajikan materi, usahakan mahasiswa aktif dengan memberi peluang untuk bertanya. Jika tidak ada yang bertanya, tutor hendaknya memancing pendapat mahasiswa

c. Diskusi kelompok :

- Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, misalnya antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) mahasiswa tiap kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir). Tiap kelompok yang terbentuk hendaknya heterogen

- Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan teori-teori tentang kepemimpinan. Tiap kelompok mendiskusikan tema yang berbeda.

(11)

pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dengan cara memancing pendapat mahasiswa yang enggan berpartisipasi dan mencegah secara bijaksana mahasiswa yang suka memonopoli pembicaraan

- Masing-masing wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.Kelompok lain diminta untuk menanggapi/bertanya.

d. Tes :

Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang ditutorialkan

e. Silang Tanya :

Untuk memantapkan penguasaan materi yang ditutorialkan, tutor memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang ditutorialkan atau masalah yang berkembang dalam tes. Bila ada mahasiswa yang enggan berpartisipasi, tutor hendaknya memancing pendapatnya dengan memintanya untuk mengomentari pendapat temannya.

f. Penguatan Tutor :

Tutor memberikan tanggapan dan penguatan baik dalam bentuk verbal berupa kata/kalimat pujian maupun non verbal berupa gerakan badan yang menyenangkan terhadap hasil kerja kelompok dan hasil tes yang diberikan.

25 menit

15 menit

10 menit

5 menit

Penutup Tutor merangkum kegiatan tutorial yang sudah berjalan dan mengingatkan mahasiswa untuk mempelajari materi tutorial selanjutnya.

Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya.

5 menit

(12)

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-3

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan tipologi kepemimpinan

Kompetensi Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik masing-masing tipologi kepemimpinan

(13)

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-3 :

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU

Persiapan/

Pendahuluan -Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :ringkasan materi yang akan ditutorialkan terutama konsep-konsep esensial - OHP (bila diperlukan) atau alat tulis

- Soal latihan dan kasus-kasus sebagai bahan diskusi

Power

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai dari tutorial.

b. Penyajian Materi :

Tutor menyajikan pokok-pokok materi tentang tipologi kepemimpinan. Jangan lupa gunakan bahasa yang sederhana. Berilah contoh dan ilustrasi yang sesuai dengan materi yang ditutorialkan. Pada waktu menyajikan materi, usahakan mahasiswa aktif dengan memberi peluang untuk bertanya. Jika tidak ada yang bertanya, tutor hendaknya memancing pendapat mahasiswa

c. Diskusi kelompok :

- Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, misalnya antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) mahasiswa tiap kelompok (disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir). Tiap kelompok yang terbentuk hendaknya heterogen

- Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan teori-teori tentang kepemimpinan. Tiap kelompok mendiskusikan tema yang berbeda.

- Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator yang senantiasa mengusahakan kelancaran jalannya diskusi dan membantu kelompok diskusi, misalnya : memusatkan perhatian mahasiswa tiap kelompok dengan cara merumuskan tujuan diskusi dengan jelas, memperjelas masalah dengan cara mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain, meningkatkan urunan mahasiswa dengan cara menghangatkan suasana melalui pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dengan cara memancing pendapat mahasiswa yang enggan

5 menit

25 menit

(14)

berpartisipasi dan mencegah secara bijaksana mahasiswa yang suka memonopoli pembicaraan

- Masing-masing wakil kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.Kelompok lain diminta untuk menanggapi/bertanya.

d. Tes :

Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang ditutorialkan

e. Silang Tanya :

Untuk memantapkan penguasaan materi yang ditutorialkan, tutor memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang ditutorialkan atau masalah yang berkembang dalam tes. Bila ada mahasiswa yang enggan berpartisipasi, tutor hendaknya memancing pendapatnya dengan memintanya untuk mengomentari pendapat temannya.

f. Penguatan Tutor :

Tutor memberikan tanggapan dan penguatan baik dalam bentuk verbal berupa kata/kalimat pujian maupun non verbal berupa gerakan badan yang menyenangkan terhadap hasil kerja kelompok dan hasil tes yang diberikan.

25 menit

15 menit

10 menit

5 menit

Penutup Tutor merangkum kegiatan tutorial yang sudah berjalan dan mengingatkan mahasiswa untuk mempelajari materi tutorial selanjutnya.

Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya.

5 menit

(15)

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-4

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan peran yang harus dilakukan oleh pemimpin

(16)

Pokok Bahasan : Peran Pemimpin

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-4 :

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU

Persiapan/ Pendahuluan

Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan : - materi diskusi kelompok

- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis - Soal latihan

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai dari tutorial.

b. Penyajian Materi : 1. Pengkajian Modul :

Bagilah mahasiswa ke dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir), kemudian bagilah setiap anggota kelompok materi kajian yang berbeda, misalnya ada anggota kelompok yang membaca dan mengkaji The Vision Role, Peran Pemimpin dalam Pengendalian dan Hubungan Organisasional Peran Pembangkit Semangat dan Peran Menyampaikan Informasi.

Setelah kajian selesai dilaksanakan (dalam waktu yang ditetapkan),pecahlah kelompok dan masing-masing bergabung dengan anggota kelompok lainnya yang mengkaji materi yang sama. Selanjutnya mahasiswa melakukan diskusi kelompok. 2. Diskusi kelompok :

Berikan masalah untuk didiskusikan oleh kelompok baru (kelompok yang beranggotakan mahasiswa yang mendapat tugas kajian materi yang sama)

Pada saat mahasiswa berdiskusi, tutor membimbingnya

Setelah diskusi kelompok selesai (sesuai dengan waktu yang ditentukan), kelompokkan kembali mahasiswa pada kelompok asal (kelompok heterogen). Selanjutnya mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok ahli

(17)

3. Diskusi kelompok ahli :

Pada tahap kegiatan ini, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam kelompoknya dan setiap anggota kelompok saling memberikan tanggapan. Sementara itu, tutor membimbing diskusi kelompok ahli. Setelah diskusi kelompok ahli selesai, tutor memberikan tes.

4. Tes :

Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang ditutorialkan

30 menit

20 menit

Penutup Tutor memberikan penguatan dengan menginformasikan konsep atau materi yang dibahas pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok heterogen, kelompok ahli dan materi yang muncul dalam tes.

Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya. Ingatkan mahasiswa agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial berikutnya.

5 menit

Total Waktu 120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-5

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan gaya kepemimpinan

Kompetensi Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan gaya kepemimpinan demokratis,otoriter dan bebas

(18)

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-5 :

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU

Persiapan/

Pendahuluan -Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :materi diskusi kelompok - OHP (bila diperlukan) atau alat tulis

- Soal latihan

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai dari tutorial.

b. Penyajian Materi : 1. Pengkajian Modul :

Bagilah mahasiswa ke dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir), kemudian bagilah setiap anggota kelompok materi kajian yang berbeda, misalnya ada anggota kelompok yang membaca dan mengkaji gaya kepemimpinan demokratis, otoriter dan gaya kepemimpinan bebas serta pelengkap.

Setelah kajian selesai dilaksanakan (dalam waktu yang ditetapkan),pecahlah kelompok dan masing-masing bergabung dengan anggota kelompok lainnya yang mengkaji materi yang sama. Selanjutnya mahasiswa melakukan diskusi kelompok.

2. Diskusi kelompok :

Berikan masalah untuk didiskusikan oleh kelompok baru (kelompok yang beranggotakan mahasiswa yang mendapat tugas kajian materi yang sama)

Pada saat mahasiswa berdiskusi, tutor membimbingnya

Setelah diskusi kelompok selesai (sesuai dengan waktu yang ditentukan), kelompokkan kembali mahasiswa pada kelompok asal (kelompok heterogen). Selanjutnya mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok ahli

3. Diskusi kelompok ahli :

Pada tahap kegiatan ini, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi

(19)

kelompok dalam kelompoknya dan setiap anggota kelompok saling memberikan tanggapan. Sementara itu, tutor membimbing diskusi kelompok ahli. Setelah diskusi kelompok ahli selesai, tutor memberikan tes.

4. Tes :

Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang ditutorialkan

20 menit

Penutup Tutor memberikan penguatan dengan menginformasikan konsep atau materi yang dibahas pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok heterogen, kelompok ahli dan materi yang muncul dalam tes.

Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya. Ingatkan mahasiswa agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial berikutnya.

5 menit

Total Waktu 120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-6

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan kekuasaan dan konflik dalam kepemimpinan

Kompetensi Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan peran kekuasaan dalam kepemimpinan, proses mempengaruhi dan strategi penyelesaian konflik dalam organisasi

(20)

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-6 :

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU

Persiapan/ Pendahuluan

Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan : - materi diskusi kelompok

- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis - Soal latihan

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai dari tutorial.

b. Penyajian Materi : 1. Pengkajian Modul :

Bagilah mahasiswa ke dalam kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir), kemudian bagilah setiap anggota kelompok materi kajian yang berbeda, misalnya ada anggota kelompok yang membaca dan mengkaji kekuasaan, proses-proses mempengaruhi dan konflik dalam kepemimpinan.

Setelah kajian selesai dilaksanakan (dalam waktu yang ditetapkan),pecahlah kelompok dan masing-masing bergabung dengan anggota kelompok lainnya yang mengkaji materi yang sama. Selanjutnya mahasiswa melakukan diskusi kelompok. 2. Diskusi kelompok :

Berikan masalah untuk didiskusikan oleh kelompok baru (kelompok yang beranggotakan mahasiswa yang mendapat tugas kajian materi yang sama)

Pada saat mahasiswa berdiskusi, tutor membimbingnya

Setelah diskusi kelompok selesai (sesuai dengan waktu yang ditentukan), kelompokkan kembali mahasiswa pada kelompok asal (kelompok heterogen). Selanjutnya mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok ahli

3. Diskusi kelompok ahli :

Pada tahap kegiatan ini, setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi

(21)

kelompok dalam kelompoknya dan setiap anggota kelompok saling memberikan tanggapan. Sementara itu, tutor membimbing diskusi kelompok ahli. Setelah diskusi kelompok ahli selesai, tutor memberikan tes.

4. Tes :

Berikan tes tertulis sesuai dengan kompetensi khusus dan /atau materi yang ditutorialkan. Apabila berdasarkan pemeriksaan tes secara acak tingkat penguasaan materi mahasiswa masih kurang, tutor harus mengulas kembali materi yang ditutorialkan

20 menit

Penutup Tutor memberikan penguatan dengan menginformasikan konsep atau materi yang dibahas pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok heterogen, kelompok ahli dan materi yang muncul dalam tes.

Bila terdapat mahasiswa atau kelompok yang dinilai kurang menguasai materi, berikan tugas terstruktur. Tugas ini diselesaikan di luar kegiatan tutorial, selanjutnya hasil kerja mahasiswa dinilai atau dikomentari pada pertemuan berikutnya. Ingatkan mahasiswa agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial berikutnya.

5 menit

Total Waktu 120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-7

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan mutakhir tentang kepemimpinan

Kompetensi Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan kepemimpinan perempuan, kepemimpinan dalam beragam budaya dan negara, kepemimpinan visioner dan kepemimpinan ahli

Pokok Bahasan : Perkembangan Mutakhir tentang Kepemimpinan

(22)

TAHAPAN KEGIATAN MEDIA WAKTU Persiapan/

Pendahluan

Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :

- pertanyaan pancingan guna mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap materi pada pokok bahasan ini

- materi diskusi kelompok

- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis - Soal latihan

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai serta sistematika tutorial.

b. Penyajian Materi : 1. Identifikasi masalah :

Tutor mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara acak kepada mahasiswa guna mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap materi pada pokok bahasan ini.

2. Diskusi kelompok :

Bagilah kelas menjadi kelompok kecil misalnya antara 3 – 5 mahasiswa tiap kelompok (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).Selanjutnya anggota kelompok menetapkan ketua dan sekretarisnya. Berikan masalah tentang kepemimpinan perempuan, kepemimpinan dalam beragam budaya dan negara, kepemimpinan visioner dan kepemimpinan ahli untuk didiskusikan kepada setiap kelompok. Dalam diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator, pembimbing dan pengelola diskusi kelompok.

3. Tes : Penutup Tutor memberikan penguatan terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan penegasan

atas pemecahan masalah terhadap hal penting yang dibahas kelompok. Bila berdasarkan pengamatan tutor masih ada mahasiswa yang belum menguasai materi, tutor mengulas kembali materi. Ingatkan mahasiswa agar mempersiapkan/mempelajari materi tutorial

(23)

berikutnya.

Total Waktu 120 menit

MATRIKS AKTIVITAS TUTORIAL (MAT) TTM KE-8

Nama Matakuliah : Kepemimpinan

Kode Matakuliah/SKS : ADPU 4334

Nama Pengembang : Enceng

Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menerapkan konsep kepemimpinan dalam organisasi

Kompetensi Khusus Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan, organisasi dan perubahan lingkungan; kepemimpinan dan budaya organisasi; kepemimpinan dan inovasi

Pokok Bahasan : Aplikasi Kepemimpinan Dalam Organisasi

Langkah Kegiatan Tutorial Tatap Muka ke-8:

(24)

Persiapan/

Pendahuluan Sebelum proses tutorial berlangsung, tutor hendaknya mempersiapkan :- pertanyaan pancingan guna mengetahui sejauhmana pemahaman mahasiswa terhadap materi pada pokok bahasan ini

- materi diskusi kelompok

- OHP (bila diperlukan) atau alat tulis - Soal latihan

Tutor membuka kelas dengan menyampaikan tujuan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai serta sistematika tutorial kelompok (sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang hadir).Selanjutnya anggota kelompok menetapkan ketua dan sekretarisnya. Berikan masalah tentang prinsip-prinsip kepemimpinan, organisasi dan perubahan lingkungan; kepemimpinan dan budaya organisasi; kepemimpinan dan inovasi untuk didiskusikan kepada setiap kelompok. Dalam diskusi kelompok, tutor bertindak sebagai fasilitator, pembimbing dan pengelola diskusi kelompok. Penutup Tutor memberikan penguatan terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan penegasan

atas pemecahan masalah terhadap hal penting yang dibahas kelompok. Bila berdasarkan pengamatan tutor masih ada mahasiswa yang belum menguasai materi, tutor mengulas kembali materi.

10 menit

(25)

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL KE : 3

Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU4334 Kepemimpinan

Pokok Bahasan : Teori Kepemimpinan Kontemporer

Nama Pengembang : Enceng

Masa Registrasi : …………...………..

Rentang Skor : 10

Sumber Materi

(26)

Kompetensi Khusus/TIK :

Mahasiswa mampu menjelaskan teori kepemimpinan kontemporer dan tipologi kepemimpinan

Uraian Tugas :

Tipologi Kepemimpinan Gus Dur

Abdurrrahman Wahid atau yang sering disebut Gus Dur adalah sosok pemimpin yang sangat akrab di telinga kita. Mantan Presiden ke-4 RI ini bahkan sudah dikenal di seluruh dunia. Sepak terjang dan gagasan-gagasannya yang kotroversial menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang memperbincangkannya. Ibarat telaga yang tak pernah kering untuk ditimba. Selain dikenal sebagai aktivis prodemokrasi, perjuangan dan pembelaannya kepada kaum minoritas benar-benar mendapat apresiasi yang positif dari banyak kalangan, termasuk dunia internasional meskipun sebenarnya juga tidak sedikit yang tidak suka. Lebih dari itu, ketokohan dan kepemimpinan Gus Dur dalam mempelopori dialog antar umat beragama, mendapat respond an apresiaai yang luar biasa dari masyarakat internasional. Ini terbukti dengan diterimanya penghargaan Global tolerance Award oleh Gus Dur dalam peringatan Hari Hak Asasi Manusia Internasional tanggal 10 Desember 2003 di markas PBB New York.

(27)

adalah wajar jika pemimpin untuk mendelegasikan pekerjaan atau tugas-tugas tertentu. Dalam hal ini pimpinan diharap dapat bertanggung jawab dan sekaligus kompeten. Pimpinan dalam melakukan tugasnya, tidak perlu mencari nasihat dari orang lain dalam pembuatan keputusan (kecuali hal itu memang telah ditentukan sebelumnya oleh aturan yang ada). Tidak perlu mencari nasihat mungkin dapat menimbulkan kesan adanya kepemimpinan yang tidak bijaksana, tapi kepemimpinan yang demikian itu sendiri tidak perlu berarti tidak demikratis, tidak ada konflik disini dengan kewajiban pimpinan menghargai hak-hak demokrasi yang bersifat pribadi dari orang lain; partisipasi dalam pembuatan keputusan bukanlah suatu hak pribadi, melainkan hak yang terkait dengan kedudukan seseorang. Contohnya, Presiden RI tidak perlu berkonsultasi dengan tiap warganegara untuk menyatakan negara dalam keadaan bahaya, tapi menyatakan keadaan bahaya tersebut atas dasar aturan yang telah ada (yang mungkin telah dibuat oleh wakil-wakil dari pada warganegara tersebut secara demokratis)

Sementara itu tiap orang memiliki hak asasi atau pribadi yang dijamin dengan Undang-Undang Dasar. Seorang pemimpin yang demokratis tidak akan melanggar hak-hak tersebut; jika sampai ia melanggarnya, maka ia akan dipaksa untuk memperbaiki cara-cara yang telah tidak sesuai itu, atau ia akan mendapati dirinya didepak dari posisi kepemimpinannya. Apabila hak-hak pribadi itu tidak dipersoalkan, maka kriterianya adalah adanya pemerintahan atas dasar perwakilan. Prinsipnya sama, yaitu kelompok yang mengawasi adalah kelompok yang terkena akibat, tetapi mekanismenya saja yang berbeda. Bila suatu kelompok secara bebas/demokratis mendelegasikan hak mengontrolnya kepada seorang representatif, maka representatif itu sesungguhnya adalah kelompok yang ia wakili itu sendiri. Keunikan-keunikan Gus Dur sebagai seorang pemimpin terlihat sebagai berikut.

Pertama, Gus Dur memiliki wacana religio-kultural yang dalam dan kuat dalam banyak hal yang tidak tampak (intangible) tetapi mendasari semua tindakannya dalam mengimplementasikan peran-perannya (tangible). Hal ini disebabkan Gus Dur menguasai nilai-nilai agama dan budaya lokal, filosofis dan dasar-dasar ideologis. Pemanfaatan terhadap dasar-dasar ideologis atau (ideologically based) dan sistem keyakinan yang memicu secara positif (positive beliefs system) dapat memunculkan dukungan masyarakat dan terelemenasinya konflik budaya dan keagamaan.

(28)

konsep keteladanan (al-uswat al-hasanah). Artikulasi Jawa tentang Gus Dur sebagai pemahaman “digugu lan ditiru” menjadi faktor determinan bagi tampilnya peran kepemimpinan yang membangkitkan semangat dan menjadi inspirasi (Inspirational leadership). Setidak-tidaknya seorang pemimpin yang inspiratif senantiasa memiliki gagasan-gagasan brilian, kreatif, inovatif yang mampu mencari jalan keluar bagi semua permasalahan bangsa.

Dalam banyak kasus, gaya kepemimpinan Gus Dur cenderung nyleneh. Di tengah-tengah orang mensakralkan lembaga kepresidenan, Gus Dur malah sebaliknva. Istana Presiden yang semula terkesan tertutup dan formal, diubahnya menjadi "istana rakyat" dengan mengadakan open house bagi semua masyarakat, tidak peduli rakyat atau pejabat.

Dalam pandangan demokrasi tindakan semacam ini adalah positif dalam arti memperlakukan rakyat sama martabat dan derajatnya. Siapapun yang bernama rakyat pantas dan berhak "menikmati" istana kepresidenan. Pada penstiwa lain, Gus Dur merupakan seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan, salah satunya ketika ia berani mengangkat Khoflfah Indar Parawansa (yang relatif dianggap masih “ijo” dan tak ada apa-apanya”) sebagai menteri. Langkah Gus Dur ini merupakan bentuk terobosan eksperimentatif, namun justru paling relevan. Gus Dur mencoba menampilkan kader-kader muda yang boleh dikatakan amat minim terpengaruh “Sekolah Orde Baru"

(Tjahyono, 2002)

Gayanya yang lain adalah suka melemparkan gagasan yang sangat kontroversral.Misalnya ide membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Kontan saja ide tersebut mendapat reaksi keras dari lawan-lawan politiknya. Sebab dalam pandangan banyak orang, terutama kalangan islam garis keras, Israel adalah bangsa merampas tanah Palestina. Juga langkahnya memberhentikan para menteri dari partai yang telah mengantarkanya menjadi Presiden adalah kontrovesial ucapannya, termasuk ancaman Dekrit presiden dan beberapa daerah akan memerdekakan diri bila MPR menggelar Sidang Istimewa menuntut pertanggungjawaban beliau. Ada kesan Gus Dur memaksakan kehendak sehingga popularitas Gus Dur saat itu semakin merosot yang akhirnya diberhentikan menjadi presiden melalui sidang istimewa MPR.( "lndonesia Sepanjang Tahun 2001” Kompas) Meskipun demikian, daya tarik kharismanya tidak pudar. Terutama kalangan warga nahdliyin, mereka tetap menghormati dan mengakui kepemimpinannya.

(29)

(baca: nyeleneh) dalam menentang arus pada umumnya: ancaman disintegrasi P. Madura) memberi kesan pemimpin tidak bisa mengendalikan diri dengan baik. Gaya kepemimpinan seseorang tidak bersifat "fixed". Artinya, gaya kepemimpinan seseorang bisa berubah dari tipe dasarnya bila situasi menuntutnya demikian, meskipun perubahan itu kadang bersifat sementara. Gaya kepemimpinan Gus Dur diwarnai oleh gaya dan tipe khansmatik, demoktaris, dan pada situasi tertentu bergaya otokratis.

KRITERIA PENILAIAN TUGAS TUTORIAL

Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU 4334

Pokok Bahasan : Peran Pemimpin

Nama Pengembang : Enceng

Masa Registrasi : …………...………..

Rentang Skor : 10

Sumber Materi

(30)

No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor

Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan perubahan organisasi!

Konsep:

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran atau kehendak pemimpinnya.

Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas dan kemampuan dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.

Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan kepercayaan kepada anak buah.

Peran pemimpin yang lain:

- pengendalian dan hubungan organisasional

- pembangkit semangat

- menyampaikan informasi

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong bawahannya untuk melakukan perubahan sangat tergantung pada peran pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam rangka pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur birokrasi pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau bupati/kepala daerah.

Tidak semua pimpinan daerah memiliki orientasi yang sama untuk mengembangkan bawahannya agar berpikir maju ke depan atau mau melakukan perubahan organisasi. Jika fakta ini dihubungkan dengan peran pemimpin daerah maka sudah seharusnya pimpinan mempunyai pandangan dan pemikiran yang sama bahwa pemimpin mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong atau memotivasi bawahannya agar mau menerima dan melakukan perubahan organisasi.

Max. 10

0,5

0,5

0,5

0,5 0,5 0,5

4

(31)

Jumlah 10

(32)

No

(33)

1 Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan

perubahan organisasi!

Konsep:

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran atau kehendak pemimpinnya.

Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas dan kemampuan dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.

Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong bawahannya untuk melakukan perubahan sangat tergantung pada peran pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam rangka pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur birokrasi pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau bupati/kepala daerah.

(34)

organisasi.

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL KE : 5

Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU4334 Kepemimpinan

Pokok Bahasan : Peran Pemimpin

(35)

Nama Pengembang : Enceng

Masa Registrasi : …………...………..

Rentang Skor : 10

Modul 5 Kb 2, 3,4

Kompetensi Khusus/TIK :

(36)

Uraian Tugas :

Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia: Orientasi Terhadap Perubahan

Orientasi terhadap perubahan menunjuk pada sejauh mana kesediaan aparat birokrasi menerima perubahan. Orientasi pada perubahan adalah suatu sikap yang berlawanan dengan orientasi pada kemapanan (status quo). Semakin tinggi sikap terhadap perubahan, maka semakin rendah pula orientasi terhadap status quo.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap aparat birokrasi di Sumatera Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan diperoleh gambaran bahwa secara kelembagaan komitmen birokrasi untuk melakukan perubahan internal masih tergolong lemah. Sebagai contoh, pelayanan birokrasi kantor Badan Pertanahan Nasional yang terkenal rumit dan membutuhkan biaya yang tinggi ternyata komitmennya terhadap perubahan masih sangat rendah. Rendahnya komitmen perubahan pada kantor pelayanan pertanahan tersebut erat kaitannya dengan beban pekerjaan kantor pertanahan yang sangat berat.

Orientasi pada perubahan yang terjadi dalam birokrasi pelayanan publik belum menjadi bagian terpenting dari kemajuan organisasinya. Faktor yang menyebabkan pegawai belum memiliki rasa dan semangat untuk berubah adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi usia dan motivasi kerja, sedangkan faktor eksternal mencakup lingkungan kerja dan atasan.

Rendahnya motivasi diri untuk maju tersebut juga dipicu dengan tidak adanya insentif walaupun aparat telah memberikan ide-ide perbaikan pelayanan atau sudah menunjukkan kinerja yang memadai. Tidak semua pimpinan memiliki orientasi yang sama untuk mengembangkan bawahannya agar berpikir maju ke depan.

Manifestasi sikap aparat birokrasi yang berobsesi untuk mempertahankan status quo

(37)

kehilangan jabatan.

Namun demikian, komitmen terhadap perubahan di kalangan aparat birokrasi didukung oleh kalangan aparat birokrasi di Sulawesi Selatan. Orientasi pada perubahan tersebut pada dasarnya mempunyai relevansi dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Makasar. Kebijakan tersebut adalah dengan meningkatkan frekuensi studi banding, pelatihan, dan studi lanjut bagi aparat birokrasi pelayanan.

Sumber: Agus Dwiyanto, dkk.Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2006

(38)

KRITERIA PENILAIAN TUGAS TUTORIAL

Kode dan Nama Mata kuliah : ADPU 4334

Pokok Bahasan : Peran Pemimpin

Nama Pengembang : Enceng

Masa Registrasi : …………...………..

Rentang Skor : 10

Sumber Materi

Modul 5 KB 2,3,4

No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor

Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan perubahan organisasi!

Konsep:

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran atau kehendak pemimpinnya.

Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas dan kemampuan dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.

Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan kepercayaan kepada anak buah.

Peran pemimpin yang lain:

- pengendalian dan hubungan organisasional

- pembangkit semangat

- menyampaikan informasi

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong bawahannya untuk

Max. 10

0,5

0,5

0,5

(39)

melakukan perubahan sangat tergantung pada peran pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam rangka pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur birokrasi pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau bupati/kepala daerah.

Tidak semua pimpinan daerah memiliki orientasi yang sama untuk mengembangkan bawahannya agar berpikir maju ke depan atau mau melakukan perubahan organisasi. Jika fakta ini dihubungkan dengan peran pemimpin daerah maka sudah seharusnya pimpinan mempunyai pandangan dan pemikiran yang sama bahwa pemimpin mempunyai tugas dan fungsi untuk mendorong atau memotivasi bawahannya agar mau menerima dan melakukan perubahan organisasi.

4

3

Jumlah 10

(40)

No

(41)

1 Peran pemimpin yang dapat mendorong bawahannya agar mau melakukan

perubahan organisasi!

Konsep:

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengajak atau mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mau mengikuti pikiran atau kehendak pemimpinnya.

Kepemimpinan yang kompeten adalah Kepemimpinan yang mempunyai otoritas dan kemampuan dalam mempengaruhi anakbuah atau orang lain.

Kepemimpinan yang kredible adalah kepemimpinan yang melahirkan

Sukses tidaknya seorang pemimpin daerah dalam memotivasi dan mendorong bawahannya untuk melakukan perubahan sangat tergantung pada peran pemimpin. Perubahan organisasi terutama dalam rangka pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah akan berhasil jika semua aparatur birokrasi pemerintah daerah mendukung, artinya mengikuti kehendak pemimpinnya atau bupati/kepala daerah.

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Demikian undangan ini kami sampaikan, Verifikasi (pembuktian) Dokumen Pasca Kualifikasi dengan menyampaikan 01 (satu) berkas rekaman/foto copy dokumen prakualifikasi beserta

Demikian undangan ini kami sampaikan, Verifikasi (pembuktian) Dokumen Pasca Kualifikasi dengan menyampaikan 01 (satu) berkas rekaman/foto copy dokumen prakualifikasi beserta

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui keanekaragaman jenis ikan hasil tangkapan nelayan di TPI Minamartani Pantai Drini, 2) Menganalisis potensi hasil penelitian

Menghitung Bagan Kendali Sepatu Jasmine Untuk dapat mengetahui proporsi produk sepatu yang tidak sesuai atau cacat, yang dihasilkan selama satu tahun (Tahun 2014),

- A certified/authorized copy of diploma of the secondary school-leaving, academic or university of applied science, as well as any supplement to the diploma if it was

[r]

Remember Me Like This , in an article titled 18 Short Story Authors On Why They Decided To Write A Novel in (Woodard, B. Retrieved Septermber 30, 2014, from

f. Siswa mampu menyelesaikan masalah dengan bantuan diri dan orang lain. Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok. Deskripsi permainan : Tali rafia ibaratkan dengan