Penelitian
HUBUNGAN ANTARA KADAR HB DENGAN PRESTASI BELAJAR
PADA MURID SD NEGERI NO. 173728 LOBUTUA KECAMATAN
PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005
Oleh: Erwin Sinaga, S. K. M.
1. 1. Latar Belakang
Upaya pembangunan kesehatan
dan gizi masyarakat sebagai bagian dari program pembangunan nasional yang merupakan salah satu strategi yang tepat untuk dilaksanakan saat ini (Anonim 2005). Yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat yang optimal, di mana salah satu program yang akan dicapai adalah menurunkan prevalensi empat masalah gizi utama yang ada di Indonesia, yang salah satunya adalah Anemia Gizi Besi (AGB) (Roedjito 1989).
Saat ini, anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang cukup menonjol pada anak-anak sekolah. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar haemoglobin kurang dari normal.
Ini disebabkan masukan (i nt ake)
makanan yang tidak memenuhi kebutuhan, sehingga menyebabkan kurangnya cadangan zat gizi besi dalam tubuh dan mempunyai risiko kemampuan belajar anak sekolah rendah,
Prevalensi anemia gizi besi nasional di kalangan anak usia sekolah (6-10 tahun) 47,2%, sedang anak usia 10-14 tahun 51,5% (BPS Jakarta 1996).
Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kusuma Buana (YKB) pada 3.160 anak di 13 sekolah dasar di Jakarta, menemukan prevalensi anemia gizi besi berkisar antara 5,7 - 71,6% atau secara keseluruhan 49,5%. Delapan sekolah dengan prevalensi anemia gizi besi di atas 50% (antara 51,9% hingga 71,6%) dan tiga sekolah dengan
prevalensi di atas 40% (antara 42,1% hingga 49,5%). Penelitian lain yang dilakukan pada murid SD Pisangan Baru 05 Jakarta Timur pada tahun 2000, juga ditemukan prevalensi anemia gizi besi cukup tinggi di antara siswanya, yaitu 69,1% (anonim, 2005).
Berdasarkan data pada kelas III, IV, dan V Sekolah Dasar Negeri No.173728 Lobutua yang mempunyai prestasi belajar baik adalah 15%, cukup 55 – 65% dan prestasi belajar yang kurang, yaitu 30 - 40%. Adapun fasilitas belajar yang dipergunakan masih kurang mendukung dalam melaksanakan proses belajar
Masalah anemia gizi besi berhubungan erat dengan tingkat konsentrasi sehingga berpengaruh terhadap kecerdasan seorang anak sekolah dan pencapaian akademik (prestasi). Agar kualitas SDM kita tidak semakin tertinggal, akses pendidikan yang semakin baik perlu ditunjang oleh kinerja kesehatan dan gizi yang cukup, sehingga anak-anak usia sekolah dapat memaksimalkan potensi dirinya untuk menjadi pribadi-pribadi tangguh, berkualitas, cerdas, dan produktif.
1. 2. Perumusan Masalah
Bagaimana hubungan kadar Hb dengan prestasi belajar pada murid SD Negeri No.173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir tahun 2005.
1. 3. Tuj uan Penelitian
Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir.
1. 3. 2. Tuj uan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar Hb murid
SD Negeri No.173728 Lobutua.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar
murid SD No.173728 Lobutua
3. Untuk mengetahui hubungan antara
kadar Hb dengan prestasi belajar murid SD Negeri No.173728 Lobutua.
1. 4. Manfaat Penelitian
No.173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir.
2. Sebagai masukan bagi pihak
Puskesmas Mogang Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir dalam penyusunan program gizi bagi anak sekolah.
3. Sebagai masukan bagi orang tua
dalam meningkatkan prestasi belajar anak sekolah dasar dengan menyusun pelaksanaan gizi di rumah.
2. 1. Kerangka Konsep
Variabel dependen Variabel Independen
Kadar Hb
Prestasi belajar murid
Pola makan
-
Bimbingan orang tua
-
Motivasi
-
Absensi
-
Fasilitas belajar sekolah
-
Fasilitas belajar di rumah
Keterangan :
: Diteliti
3. METODE PENELITIAN
3. 1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian adalah survai
dengan desain cr oss sect i onal st udy.
3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosi pada Bulan Juli – Agustus 2005.
3. 3. Populasi dan Sampel 3. 3. 1. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas IV, V, dan VI SD Negeri No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir yang berjumlah 50 orang. Dan keseluruhan dijadikan menjadi sampel (total sampel).
3. 4. Variabel Penelitian
Variabel independen adalah kadar Hb anak sekolah dasar. Variabel dependen adalah prestasi belajar murid.
3. 5. Definisi Operasional
1. Haemoglobin anak sekolah dasar
dikategorikan atas 2, yaitu:
a. Kadar haemoglobin Normal
≥12gr/dl.
b. Kadar haemoglobin rendah
<12gr/dl.
2. Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh murid di sekolah berupa
nilai rata-rata r apor t untuk semua
mata pelajaran pada semester ganjil dan genap tahun ajaran 2004-2005. Kemudian dikategorikan prestasi belajarnya berdasarkan (Depdiknas RI, 2000):
a. Rata-rata nilai ≥ 8,00 = Baik
b. Rata-rata nilai 6,00-7,99 = Cukup
c. Rata-rata nilai < 5,99 = Kurang
3. 6. Teknik Pengumpulan Data
Data primer diperoleh dengan metode wawancara yang menggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik murid, yaitu umur, prestasi belajar, absensi, dan pemeriksaan kadar Hb darah dan data sekunder diperoleh dari SD Negeri No.173728 Lobutua, Kantor Dinas Kesehatan, Puskesmas Mogang, dan Kantor Camat Palipi Kabupaten Samosir.
3. 6. Aspek Pengukuran
1. Status anemia dikategorikan atas 2,
yaitu:
a. Kadar haemoglobin Normal
≥12gr/dl.
b. Kadar haemoglobin rendah
<12gr/dl.
Pengukuran Haemoglobin dilakukan dengan metode Sahli
(Arjatmo Tjokronegoro 1996).
2. Prestasi belajar dikategorikan atas
3, yaitu:
a. Rata-rata nilai ≥ 8,00 = Baik
b. Rata-rata nilai 6,00-7,99 = Cukup
c. Rata-rata nilai < 5,99 = Kurang
3. 7. Alat dan Cara Kerj a A. Alat
a. Haemometer
b. Pipet Sahli
c. Standar Sahli
d. Selang Penghisap
e. Lanset
f. Tabung Sahli
g. Tangkai Pengaduk
Regensia: Larutan HCl 0,1 N
B. Cara Kerj a
a. Ujung jari dibersihkan dengan
kapas alkohol 70%.
b. Tusuk ujung jari dengan lanset.
c. Tetes darah pertama dilap
dengan tissu.
d. Tetes selanjutnya dihisap dengan
memakai pipet sahli sampai
f. Aduk dengan memakai tangkai pengaduk sampai homogen.
g. Tambahkan aquadest tetes demi
tetes hingga sama dengan warna standar.
h. Baca haemoglobin
3. 8. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara manual dengan bantuan komputer.
3. 9. Teknik Penyaj ian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
3. 10. Teknik Analisa Data
Untuk melihat hubungan antara variabel kadar Hb dengan prestasi
belajar digunakan uji Statistik Chi
-Squar eTest (X2) dengan taraf signifikan
95% (
α
= 0.05).4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1. Hasil Penelitian
4. 1. 1. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri No. 173728 Lobutua
Sekolah Dasar No. 174593 Hatoguan terletak di Desa Saor Nauli Hatoguan Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir. Sekolah ini didirikan pada tahun 1947 dengan luas pekarangan
5400 M2, memiliki jumlah tenaga
pengajar sebanyak 5 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 2 orang
guru kelas, 1 orang guru BP3, dan 1
orang guru bantu. Jumlah murid pada Tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 110 orang, yang terdiri dari 22 orang kelas I, 17 orang kelas II, 21 orang kelas III, 21 orang kelas IV, 19 orang kelas V, dan 10 orang kelas VI.
meja guru sebanyak 9 buah, kursi guru sebanyak 9 buah, lemari sebanyak 9 buah, papan tulis sebanyak 6 buah, papan absen sebanyak 4 buah, papan merk sebanyak 1 buah, dan lonceng sebanyak 1 buah.
4. 1. 2. Kadar Haemoglobin
Tabel 4. 6. Distribusi Responden
Berdasarkan Kadar Haemoglobin pada Anak Sekolah Dasar No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2005.
No Kadar
Haemoglobin
Jumlah
n %
1 Normal (≥ 12 gr/dl) 15 30,00
2 Rendah (<12 gr/dl) 35 70,00
Jumlah 50 100,00
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan jumlah responden memiliki kadar haemoglobin rendah sebanyak 35 orang (70,00%).
4. 1. 2. 1. Prest asi Belaj ar Anak Sekolah Dasar
Tabel 4. 7. Distribusi Responden
Berdasarkan Prestasi Belajar pada Anak Sekolah Dasar No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2005.
No Prestasi Belaj ar Jumlah
n %
1 Baik (IP ≥ 8,00) 4 8,00
2 Cukup (IP = 6,00-7,99) 27 54,00
3 Kurang (IP < 5,99) 19 38,00
Jumlah 50 100, 00
[image:4.595.84.535.234.689.2]4. 1. 2. 2. Analisis Statistik Kadar Haemoglobin dengan Prestasi Belaj ar Anak Sekolah Dasar
Tabel 4. 11. Tabulasi Silang Kadar Haemoglobin terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2005.
No
Kadar
Haemoglobin
Indeks Prestasi Belajar Pada Anak
Sekolah Dasar
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
n
%
n
%
n
%
n
%
1 Normal
(
≥
12 gr/dl)
3
6,00
12
24,00
0
0,00
15
30,00
2
Rendah (< 12 gr/dl)
1
2,00
15
30,00
19
38,00
35
70,00
Jumlah 4
8,00
27
54,00 19 38,00 50 100,00
X2 = 14.683 df = 2 P = 0,001
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki kadar haemoglobin normal sebanyak 15 orang (30,00%) dan kebanyakan responden memiliki indeks prestasi belajar pada kategori cukup, yaitu sebanyak 12 orang (24,00%).
Berdasarkan hasil statistik yang menggunakan Uji Chi-Square, menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar haemoglobin dengan prestasi belajar anak sekolah dasar (p = 0,001).
4. 2. Pembahasan
4. 2. 1. Kadar Haemoglobin
Menurut WHO batas bawah normal kadar haemoglobin pada kelompok umur 6 bulan sampai 14 tahun, yaitu antara 11 – 12 gr/dl.
Kadar haemoglobin dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang kurang baik terutama jenis makanan yang mengandung zat besi, aktivitas yang berlebihan (tidak seimbang dengan
masukan/i nt ake makanan), dan juga
disebabkan oleh adanya penyakit komplikasi atau penyakit kecacingan.
Anak sekolah dasar merupakan generasi penerus bangsa, sehingga diharapkan memiliki kualitas yang baik,
yang dapat dilihat dari hasil prestasi belajarnya. Prestasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satu yang sangat mempengaruhi adalah rendahnya kadar haemoglobin yang menyebabkan anemia gizi besi. Akibatnya daya tahan tubuh menurun, sehingga murid akan mudah terserang penyakit.
4. 4. 2. Prest asi Belaj ar pada Anak Sekolah Dasar
Prestasi belajar merupakan gambaran keberhasilan murid dalam belajar, yang dapat dilihat dari penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Menurut Supra (2000), suatu prestasi belajar yang tinggi diperoleh dari proses campuran antara kuantitas dan kualitas guru, kualitas siswa, atmosfer akademik sekolah, kepemimpinan kepala sekolah dan
[image:5.595.73.521.174.703.2]20.00
2.86
80.00
42.86
0.00 54.29
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00
P
e
rs
en
ta
se
Normal (≥ 12 gr/dl) 20.00 80.00 0.00 Rendah (< 12 gr/dl) 2.86 42.86 54.29
Baik Cukup Kurang
Indeks Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar
Gambar 4. 4. Hubungan Kadar Haemoglobin Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 2005
Anemia gizi besi mempengaruhi konsentrasi dan prestasi belajar. Dengan memperbaiki anemia, membuktikan bahwa konsentrasi dan prestasi belajar dapat diperbaiki. Kadar haemoglobin yang rendah dapat mengakibatkan menurunnya test kognitif dan menurunnya skor IQ.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
1. Sebagian besar kadar haemoglobin
responden dalam kategori rendah sebanyak 35 orang (70,00%), dengan rata-rata kadar haemoglobin 11,38 gr/dl.
2. Sebagian besar indeks prestasi
responden dalam kategori cukup sebanyak 27 orang (54,00%), dengan rata-rata indeks prestasi responden 6,49.
3. Ada hubungan antara kadar
haemo-globin terhadap prestasi belajar anak Sekolah Dasar (p < 0,05).
5. 2. Saran
1. Diharapkan peranan dan kerjasama
dari dinas kesehatan setempat untuk lebih memperhatikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya terutama yang berhubungan dengan kesehatan anak-anak sekolah dasar.
2. Mengingat jumlah tenaga pengajar
di SD Negeri No. 173728 Lobutua masih kurang, kepada departemen pendidikan dan kebudayaan setempat disarankan agar menambah jumlah tenaga pengajar.
3. Bagi orang tua, agar mengupayakan
[image:6.595.94.516.130.344.2]DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2002. Pr i nsi p Dasar Il mu Gi zi .
Jakarta: PT Gramedia.
Anonim. www.kompas.com.
_______www.rudyct tripod.com.
Arifin. 1989. Def i ni si Pr est asi Bel aj ar
dan Fakt or yang Mempengar uhi nya
www.google.com.
Guyton, dkk. 1984. Fi si ol ogi
Kedokt er an. Edisi I, EGC. Jakarta.
Hamuwarno, G. B. 2001. Pel ayanan
Medi k Dasar Menyongsong
Mi l l eni um III. Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta.
Isbister, dkk. 1999. Hemat ol ogi Kl i ni k.
Jakarta: Hipokrates.
Kartasapoetra, G. 2002. Il mu Gi zi ,
Kor el asi , Kesehat an, dan Pr odukt i vi t as Ker j a. Jakarta: Rineka Cipta.
Karyadi, D. dan Muhilal. 1992. Kecukupan Gi zi yang Di anj ur kan.
Jakarta: PT Gramedia.
Moehji, S. 1992. Il mu Gi zi. Jakarta: PT
Bhratara.
Manalu, T. 1997. Hubungan Anemi a Gi zi
Besi dengan Pr est asi Bel aj ar Anak Sekol ah Dasar No. 095183 Pemat ang Tambun Raya
Kabupat en Si mal ungun Tahun
1997. FKM USU, Sumatera Utara.
MI-STIKes. 2005. Pedoman Penul i san
Skr i psi , Pr ogr am St udi Il mu
Kesehat an Masyar akat. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Indonesia, Medan.
Notoatmodjo, S. 2002. Met odol ogi
Penel i t i an Kesehat an. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Nurjannah, F. 2003. Hubungan Konsumsi
Zat Besi (Fe) dengan Pr est asi Bel aj ar Anak SD Al Washl i yah Kel ur ahan Tegal Sar i III Kecamat an Medan Ar ea Tahun
2003. FKM USU, Medan.
Palipi. 2004. Pr of i l Kecamat an Pal i pi
Tahun 2004. Kabupaten Samosir.
Sediaoetama. 1987. Il mu Gi zi Ji l i d I.
Jakarta: PT Dian Rakyat.
___________. 1987. Il mu Gi zi Ji l i d II.
Jakarta: PT Dian Rakyat.
Slamento. 1988. Pr est asi Bel aj ar pada
Anak Sekol ah. www.google.com.
Sudirman. 1987. Gambar an Pr est asi
Bel aj ar pada Anak Sekol ah Dasar.
www.google.com.
Tjokronegoro A. 1996. Pemer i ksaan
Labor at or i um Hemat ol ogi
Seder hana. Edisi II Cetakan