• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 1104148 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 1104148 Chapter1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dunia semakin hari semakin berkembang

pesat begitu juga perkembangan teknologi di indonesia. Sebagai salah satu

negara yang berkembang di dunia indonesia harus dapat bersaing dengan

negara-negara maju dunia sepeti amerika, inggris, korea selatan dan negara

maju lainnya khususnya dalam bidang teknologi. Di era modernisasi saat ini

teknologi mengusai berbagai bidang dan Salah satu bidang yang terkena

dampak besar akan perkembangan teknologi dan informasi adalah dunia

hiburan.

Saat ini dunia hiburan berkembang semakin cepat, kreatif dan variatif.

Dunia hiburan sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok oleh masyarakat

perkotaan. Dalam dunia hiburan, rekreasi dan komersial memiliki keterkaitan

yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan. Rekreasi dan komersial akan

saling mendukung satu sama lain dan menghasilkan suatu hiburan yang

berkualitas.

Dunia hiburan merupakan salah satu bidang bisnis yang akan selalu

hidup karena hiburan adalah salah satu kebutuhan yang di butuhkan manusia

terlebih dengan kesibukan masyarakat perkotaan saat ini yang aktivitas

kehidupan hariannya begitu padat sehingga menyebabkan minimnya waktu

istirahat dan juga waktu berkumpul dengan keluarga. Selain itu, aktivitas yang

begitu padat akan mengakibatkan rasa tegang, lelah, penat dan bosan pada

masyarakat kota sehingga sangat diperlukan penyegaran fisik dan mental agar

selalu siap untuk bekerja setiap harinya, sehingga waktu luang yang ada

benar-benar digunakan untuk bersantai, melepaskan kepenatan dan

ketenangan selama bekerja. Salah satu cara manusia untuk mengurangi rasa

(2)

Hiburan yang dilakukan bisa dengan berbagai jenis hiburan baik dalam bentuk

audio dan visual.

Film adalah salah satu karya seni yang lahir dari suatu kreatifitas dan

imajinasi orang-orang yang terlibat dalam proses penciptaan film. Sebagai

karya seni film terbukti mempunyai kemampuan kreatif. Film mempunyai

kesanggupan untuk menciptakan suatu realitas rekaan sebagai bandingan

terhadap realitas. Realitas imaginer tersebut dapat menawarkan rasa

[image:2.612.239.445.291.455.2]

keindahan ataupun hanya sekedar hiburan bagi yang melihatnya.

Tabel 1. 1 Jumlah produksi film indonesia tahun 2001-2012 Sumber : lembaga sensor film Indonesia 2012

Perkembangan film di indonesia juga sangat berdampak dengan

antusiasme masyarakat akan kegemaran menonton film di bioskop. Bioskop

sudah lama dikenal masyarakat luas, dan pertama di dunia dibangun pada

1902. Sedangkan di indonesia bioskop pertama kali dikenal pada tahun 1900

di jakarta tepatnya di jalan tanah abang.

Menurut www.Indonesiafilm.net (diakses pada 2 februari 2015),

perkembangan pertumbuhan bioskop di Indonesia saat ini masih kurang pesat.

(3)

dimana pada tahun tersebut mencapai jumlah tertinggi yaitu 2600 buah

dengan 2853 layar, serta jumlah penonton mencapai 32 juta orang. Era

1999-2002 terjadi keterpurukan bagi usaha perbioskopan secara drastis. Dari jumlah

2600 pada tahun 1990, hanya menyisakan 264 bioskop dengan 676 layar di

[image:3.612.237.441.198.349.2]

tahun 2002.

Grafik 1. 1 Pertumbuhan Bioskop di Indonesia Sumber : www.indonesiafilm.net

Selain itu juga menurut data dari penelitian dari

www.indonesiafilm.net masih banyak sekali jumlah penonton yang tidak

terlayani dengan bioskop atau tempat pemutaran film yang ada saat ini.

Berikut adalah grafik perbandingan jumlah penduduk terhadap akses ke

bioskop dan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi tertinggi

yang penduduknya tidak mendapatkan akses ke bioskop. Dari data dibawah

dapat dikatakan bahwa Provinsi Jawa Barat masih membutuhkan banyak

(4)
[image:4.612.149.542.80.292.2]

Grafik 1. 2 Perbandingan jumlah penduduk dengan akses ke bioskop Sumber : www.indonesiafilm.net

Kota Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat sehingga

sebagai ibukota Provinsi, kota Bandung harus dapat membantu perkembangan

kota sekitarnya dengan memberikan fasilitas yang belum ada di

kota-kota lainnya dalam hal ini khususnya kota-kota-kota-kota di Provinsi Jawa Barat.

Sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat kota Bandung Saat ini sedang

melakukan pembenahan dalam berbagai bidang. Pembenahan ini memberikan

dampak positif yang begitu besar terhadap kota Bandung. Sehingga memicu

perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang. Terlebih dalam bidang

pariwisata, kota Bandung dikenal sebagai salah satu kota wisata yang

menawarkan berbagai wisata dan rekreasi. Namun dengan bertambahnya

jumlah wisatawan yang datang ke kota Bandung jumlah kebutuhan akan

fasilitas wisata dan rekreasi pun semakin meningkat..

NAMA BIOSKOP JUMLAH LAYAR

CIWALK XXI 8

EMPIRE XXI 6

(5)

FESTIVAL CITYLINK XXI 6

BLITZ MEGAPLEX PVJ 9

BLITZ MEGAPLEX MIKO MALL 8

[image:5.612.148.534.85.151.2]

TOTAL 47

Tabel 1. 2 Jumlah bioskop dan layar bioskop di kota Bandung Sumber : Dokumentasi Pribadi

Dan menurut RTRW kota Bandung hampir setiap wilayah di kota

Bandung masih membutuhkan bioskop seperti yang dapat dilihat di gambar

1.3

Gambar 1. 1 Jumlah Kebutuhan dan Fasilitas WP Sumber : RTRW kota Bandung 2013-2031

Jumlah kebutuhan akan bioskop semakin meningkat namun

ketersediaan yang kurang menyebabkan menurunnya kualitas sinema atau

bioskop dan hampir seluruh bisokop yang ada di kota Bandung. Bioskop

merupakan salah satu dari banyak alternative seseorang untuk berekreasi.

Ketajaman dan efek bunyi pada bioskop pun sangat menentukan

kepuasan masyarakat yang sedang menyaksikan sebuah pertunjukan film

Penataan akustik ruang perlu dilakukan agar efek bunyi yang

[image:5.612.149.553.278.481.2]
(6)

ruang adalah bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan

perubahan bunyi yang terjadi (Joko Sarwono, 2009).

Pengolahan akustik ruang dalam gedung pertunjukan khususnya

bioskop mempengaruhi kualitas efek dan kejelasan bunyi dari pertunjukan

yang sedang ditayangkan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan

dalam perancangan akustik ruang bioskop yang harus dipenuhi sesuai

dengan fungsinya, agar kualitas pertunjukan yang optimal bisa tercapai.

Dalam dunia perfilman, Bandung terkenal dengan festival film

Bandung yaitu sebuah acara tahunan yang diselenggarakan untuk

mengapresiasi perkembangan film Indonesia. Festival Film Bandung ini di

selenggarakan oleh Forum Film Bandung.

kota Bandung juga terkenal dengan sineas-sineas film independent

atau yang lebih sering di kenal film indie. Dimana film indie juga

memberikan kontribusi yang begitu besar dalam dunia perfilman indonesia

terbukti dengan diraihnya pernghargaan oleh sineas film indie indonesia di

dunia internasional.

Berawal dari latar belakang ini muncul sebuah gagasan yang tercetus

dari potensi yang dimiliki kota Bandung sebagai sebuah daerah yang memiliki

peran besar dalam perkembangan film di Indonesia. selain itu juga melihat

fakta kebutuhan kota Bandung akan tempat pemutaran film yang masih belum

mencukupi. Di rancangnya Cinema Centre merupakan sebuah gagasan yang

sangat potensial untuk di rencanakan di kota Bandung.

Terlebih kota Bandung saat ini yang sedang melakukan pembenahan

dalam bidang tata kota. Agar dapat menjawab tantangan perkembangan

global perancangan bangunan Cinema Center ini menggunakan tema

arsitektur hi-tech agar menjadi bangunan yang kontras dengan lingkungan

(7)

Perancangan Cinema Center ini selain sebagai sebuah sarana hiburan

atau rekreasi ini juga menjadi public space atau area publik yang dapat

mewadahi aktivitas masyarakat kota Bandung.

Perencanaan Cinema Center ini diharapkan dapat menjadi solusi dari

masalah akan kebutuhan masyarakat kota Bandung akan bangunan hiburan

atau rekreasi. Terlebih di kota bandung saat ini bahkan di Indonesia belum ada

bangunan sejenis Cinema Center. Selain itu juga Cinema Center ini dapat

menjadi sebuah bangunan yang menjadi pendorong kemajuan perfilman

indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara di dunia

B. Maksud dan tujuan

Perancangan Cinema Center ini di maksudkan untuk memenuhi

kebutuhan dan permintaan masyarakat kota Bandung akan fasilitas bangunan

rekreasi dalam hal ini jenis hiburan yang di butuhkan adalah tempat

pemutaran film/ bioskop dan menjadikan bandung Cinema Center ini sebagai

wadah nagi insan perfilman dalam mengaktualisasi diri.

Adapun tujuan dari perancangan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut :

 Merancang fasilitas rekreasi dan hiburan berupa pusat sinema/film di kota

Bandung.

 Merancang Cinema Center yang mampu mewadahi aktivitas perfilman

 Merancang Cinema Center yang mampu memenuhi kebutuhan ruang

public

 Merancang Cinema Center yang Memberikan wadah bagi insan perfilman

untuk mengaktualisasi diri

 Merancang Cinema Center yang menunjang fungsi akustik ruang

C. Identifikasi masalah perancangan

Bandung Cinema Center merupakan jenis bangunan rekreasi

(8)

Cinema Center merupakan jenis bangunan rekreasi komersial khusus, ke

khususan yang dimiliki bandung Cinema Center ini menampung beberapa

aktivitas yang berbeda namun dalam satu jenis bidang yaitu perfilman.

Munculnya beberapa aktivitas yang berbeda dan nilai komersial yang harus

dipenuhi pada bangunan rekreasi memunculkan permasalahan tersediri .

namun, perancangan bandung Cinema Center tersediri merupakan pemecahan

masalah kebutuhan akan fasilitas rekreasi khususnya dalam bidang film yang

melibatkan audio serta visual. Dengan demikian permasalahan perancangan

dapat diidentifikasi sebagai berikut :

 Bagaimana merancang bandung Cinema Center yang dapat menampung beberapa jenis aktivitas perfilman yang berbeda dalam

satu bangunan?

 Bagaimana merancang bandung Cinema Center yang dapat memenuhi

kebutuhan ruang publik?

 Bagaimana merancang bandung Cinema Center yang mampu menarik

perhatian dan minat masyarakat untuk mengunjungi bangunan Cinema

Center?

 Bagaimana meracncang bandung Cinema Center yang mampu

memberikan wadah aktualisasi pada insan dunia perfilman?

 Bagaimana merancang bangunan Cinema Center yang menunjang fungsi akustik ruang ?

D. Batasan Perancangan

Batasan dari proyek perancangan bandung Cinema Center ini adalah :

 Pemilihan lokasi dibatasi berada di kota bandung

 Fungsi bangunan dibatasi dengan fungsi pelayanan rekreasi komersial

(9)

 Perancangan bandung Cinema Center dibatasi dengan flexibilitas

akustik ruang

E. Pendekatan perancangan

Pendekatan perancangan arsitektur dalam perancangan Bandung cinema

centre ini menggunakan pendekatan kinerja. Pendekatan ini menitikberatkan

pada 3 hal yaitu sistem, perilaku dan tampilan bangunan (building performance).

Dengan menggunakan pendekatan kinerja, perancangan proyek bandung

Cinema Center ini diharapkan mampu memecahkan permasalahan secara

menyeluruh.

F. Sistematika Pelaporan

BAB I PENDAHULUAN

Pemaparan mengenai latar belakang perancangan, maksud dan tujuan

perancangan, identifikasi masalah perancangan dan batasan masalah, sasaran

perancangan, pendekatan perancangan, dan kerangka berfikir.

BAB II KAJIAN

Kajian berupa teori-teori yang menjadi dasar dan pedoman perancangan

Cinema Centerseperti pengertian, sejarah, dan standard perancangan bangunan.

BAB III DESKRIPSI PROYEK

Deskripsi mengenai proyek perancangan mulai dari lokasi,luas lahan,

kepemilikan dan regulasi-regulasi pemerintah mengenai proyek juga membahasa

mengenai kaji banding proyek sejenis yang menjadi dasar pertimbangan dalam

bangunan.

(10)

Penjelasan dan kolaraborasi mengenai tema perancangan, interpretasi tema,

sintesa terhadap konsep perancangan juga aplikasinya terhadap proyek

BAB V KONSEP PERENCANAAN

Pemaparan konsep perancangan baik dari segi bangunan dan lingkungan

secara detail dimulai dari sistem tata bangunan hingga detail ruang dalam

Gambar

Tabel 1. 1 Jumlah produksi film indonesia tahun 2001-2012  Sumber : lembaga sensor film Indonesia 2012
Grafik 1. 1 Pertumbuhan Bioskop di Indonesia Sumber : www.indonesiafilm.net
Grafik 1. 2 Perbandingan jumlah penduduk dengan akses ke bioskop Sumber : www.indonesiafilm.net
Tabel 1. 2 Jumlah bioskop dan layar bioskop di kota Bandung Sumber : Dokumentasi Pribadi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Barangkali, bagi umat Islam sendiri tata nilai yang Islami itu sebegitu konkretnya karena kita mempunyai al-Qur'an dan al-Hadits sebagai rujukan tata nilai

Setelah melihat ibunya mengambil kain untuk mengeringkan lantai dengan cara menyeret kakinya yang dialasi dengan kain untuk mengeringkan lantai, Afif pun

Menjelaskan konsep dan sifat-sifat ruang vektor maupun elemen-elemennya, ruang hasil kali dalam, transformasi linear, nilai eigen dan vektor eigen dan aplikasinya.. Memahami

kependudukan memiliki peran penting dalam setiap perumusan kebijakan pemerintah/ terutama yang berkaitan. dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat//Hal ini yang dibahas

Based on the vegetation index figure, it can be seen that the NDVI technique, RVI and DVI can be used to distinguish the pattern of growth for Membramo, IR64

Variabel yang berpengaruh terhadap model secara signifikan pada α=10% adalah A1 (Restoran X memiliki halaman restoran dan ruangan yang bersih), A2 (kondisi penerangan

Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil kegiatan penataan lahan pada lahan bekas penambangan sirtu di Desa

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia, Pria dan Wanita, berpendidikan Sarjana (S-1) untuk diangkat sebagai