19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebuah metode yang di gunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. (Sugiyono, 2005:3). Selain jenis pendekatan unsur penting lain dalam penelitian adalah jenis penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan eksplanatoris. Menurut Nordholt, (1973:88) jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator intrusik, atau sifat-sifat sewajarnya suatu gejala sosial tertentu. Sedangkan jenis penelitian eksplanatoris yaitu mencari klasifikasi-klasifikasi dari segala aspek gejala tersebut untuk dapat mengidentifikasikan gejala tersebut sebaik mungkin.
3.2. Unit Analisis dan Unit Amatan
20 3.3. Sumber Data
3.3.1. Data Primer
Data yang diperoleh dari sumber utama dari penelitian, dalam hal ini adalah owner dari Rinto Sudjarwo Fotografi dan Marketing Public Relation dari Rinto Sudjarwo Fotografi
3.3.2. Data Skunder
Data yang diperoleh dari hasilolah data primer, misalnya tentang dokumentasi kegiatan-kegiatan pemasaran RintoSudjarwo Fotografi serta data-data dokumen lainnya.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan oleh peneliti sendiri,tidak menggunakan angket, atau alat tes tertentu yang disusun terlebih dahulu. Dalam penelitian ini peneliti menjadi instrumen utama dan berusaha sendiri mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya melalui observasi dan wawancara. 1. Wawancara
Alasan menggunakan metode wawancara, secara umum metode ini lebih memperhatikan arti-arti subjektif (arti-arti yang didapat dari partisipan sejalan dengan topik wawancara), dan metode ini dapat memungkinkan eksplorasi isu-isu yang terlalu kompleks untuk diteliti dengan cara-cara kualitatif (Yash, 2002).
21
tertentu. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2005). Unsur penting yang terdapat dalam wawancara adalah rapport (hubungan baik) dengan orang yang diwawancara, sekaligus menjaga netralitas data. Pengembangan empati perlu memperoleh perhatian yang besar, karena melalui empati akan memungkapkan dicapainya kesanggupan untuk berbagi rasa dan berbagi pengalaman.
Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur, yaitu pewawancara dapat menambah pertanyaan-pertanyaan yang tidak tercantum dalam daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti, di mana pertanyaan tersebut masih dalam konteks penelitian dan didasarkan pada sudut pandang subjek (Alwasilah, 2002).
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada: 1. Rinto Sujarwo sebagai owner dari Rinto Sujarwo Fotografi. 2. DSW Dwik sebagai manajer dari Rinto Sujarwo Fotografi. 3. Mita marketing public relation Rinto Sujarwo Fotografi.
4. Beberapa klien yang pernah menggunakan jasa Rinto Sujarwo Fotografi.
22
wawancara karena penulis memperoleh data lengkap melalui manajemen dan marketing public relation dari Rinto Sujarwo Fotografi.
2. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan tujuan untuk mendukung data-data yang diperoleh dari wawancara, karena meskipun wawancara direkam namun bukan berarti observasi tidak penting dilakukan guna mencatat kesan-kesan subjek.
Observasi merupakan bentuk alat pengumpulan data dengan pengamatan yang dilakukan secara sengaja, dan sistematis mengenai fenomena sosial yang tumbuh berkembang, yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut (Subagyo, 1991).
Recorder hanya merekam kata-kata subjek saja, oleh karena itu
peneliti ingin mencatat ekspresi non verbal subjek selama wawancara berlangsung. Peneliti juga melakukan pencatatan tentang perasaan-perasaan subjektif dan sikap pribadi sebagai peneliti atas tema-tema yang dibahas (Bogdan, 1993).
3. Studi Kepustakaan