RISK BASED CAPIT AL :
RISK BASED CAPIT AL :
Dari Basel I
Dari Basel I
menuj u
menuj u
Basel II
Basel II
Agenda
1. Pokok-Pokok Kerangka Basel II
Rekomendasi dan Pedoman yang dikeluarkan
Basel Commi t t ee on
Banki ng Super vi si on (“ BCBS” ) dij adikan acuan Bank Sent ral di
lebih dari 100 negara G-10 dan non G-10
Sej arah
Basel Capit al Adequacy Accord
Juli 1988 Penerbit an
Capit al Accord
(Basel I)
Januari1996
Amandemen Basel I yang memasukkan
Market Risk
Juni 2004 Publikasi New Capit al Accord
(Basel II)
2007 Implement asi
oleh G-10
Diadopsi BI sej ak 1993
Diadopsi BI sej ak 2003
The Old and the New Structure
Capital Regulation
Basel 1 Basel 2
Minimum Cap. Requirements Minimum Cap. Requirements Supervisory Review Process Market Discipline
Weighted Risks Definition of
Capital Weighted Risks
Definition of Capital Credit Risk Market Risk Credit Risk Market Risk Operational Risk Basic Indicator Approach Standardised Approach Advanced Measure. Approach Standardised Approach Internal Rating-Based Approach Asset Securitisation Simplified Standardised Approach Foundation Approach Standardised Approach Advanced Approach Internal Rating-Based
Perbandingan BCA I dan BCA II
Fleksibel unt uk memenuhi
kebut uhan beragam
bank-bank
Menggunakan pendekat an
‘ one single size f it s all’ at as
risiko dan modal
Memiliki t ingkat sensit ivit as
t erhadap risiko yang t inggi
Memiliki pendekat an
sederhana t erhadap t ingkat
sensit ivit as risiko
Fokus kepada met ode
int ernal
Fokus kepada suat u ukuran
t unggal
Mengapa Basel II Perlu Dit erapkan ?
1. Mendorong indust ri perbankan unt uk t erus meningkat kan kemampuan manaj emen risiko
2. Memperkenal kan t eknik penil aian risiko secara l ebih komprehensif 3. Mendorong mar ket di sci pl i ne mel al ui penyempurnaan aspek
t ransparansi inf ormasi keuangan
4. Konvergensi ant ara r egul at or y dan economi c capi t al 5. Meningkat kan kual it as pengawasan
6. Memperl uas keset araan dal am persaingan ant ar bank dengan mencipt akan l evel pl ayi ng f i el d sesuai st andar perbankan int ernasional
7. Adanya kel emahan dal am f r amewor k Basel I t erdahul u, yait u :
• Pendekat an “ one-si ze-f i t s-al l ” sudah t i dak r el evan
• Bel um mencakup sel ur uh r i si ko yang di hadapi bank (mi s. r i si ko op erasional , r eput asi , st r at egi k, l i kui di t as, dl l . )
7
7
Supervisory Review Process (Pillar 2) Minimum Capit al
Requirement s (Pillar 1)
Market Discipline (Pillar 3)
3 Pillar yang
“ Mut ually Reinf orcing”
Bank harus memelihara modal yang cukup untuk mendukung aktivitas risk t aking
Bank harus dapat menilai risiko dari aktivitas yang dilakukan,
dan pengawas harus dapat mengevaluasi kecukupan
Bank harus mengungkapkan berbagai informasi untuk mendorong mekamisme pasar
sehingga dapat mendukung
Prakondisi Menuj u Penerapan Basel II
Industri perbankan mengembangkan
‘ budaya’
manaj emen risiko
Pengawasan yang efekt if, mis. kepat uhan t erhadap
25 BCP’ s
Pengaturan yang j elas mengenai disclosure sehingga
mendorong transparansi
Diversif ied Financial Group
Rural Bank
Securit ies Company
Finance Company
Commercial Bank Hol ding Company
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
Definisi Tier 1, Tier 2, dan Tier3 t idak
berubah
Hanya perhit ungan ATMR yang berubah
Minimum Capit al Rat io = 8% = Modal (Tier 1 = Tier 2 + Tier 3)
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
Minimum Capit al Rat io = 8% = Modal
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Risiko Pasar Perubahan Tidak Signifikan Perubahan Signifikan Tambahan Risiko
Ri si ko ker ugi an dar i posi si dal am on dan of f bal ance sheet yang t imbul karena
perubahan f akt or psar (suku bunga
dan ni l ai t ukar )
Risiko Kredit
Ri si ko ker ugi an karena debi t ur / count er par
t y gagal memenuhi kewaj ibannya sesuai perj anj ian
yang disepakat i
Risiko Operasional
Ri si ko ker ugi an l angsung maupun t i dak l angsung yang
di sebabkan f akt or kel emahan at au kegagal an pr oses
i nt er nal , SDM, sist em, dan kej adian ekst ernal Ri si ko ker ugi an dar i
posi si dal am on dan of f bal ance sheet yang t imbul karena
perubahan f akt or psar (suku bunga
SIMPLE COMPLEX
Alt ernat if Pendekat an Perhit ungan Beban Modal (Capit al Charge)
Advanced Measur ement Appr oaches
Int ernal VaR Model s Foundat ion IRB
Int er nal Rat i ngs-Based Approaches
Basic Indicat or
St andar dized Appr oach St andar dized Appr oach
St andardized Approach Operat ional
Ri sk
Market Risk
Advanced IRB Credit Risk
CREDIT RISK - Standardized Approach
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
Credit AAA A+ BBB+ BB+ Below Unrat ed
Assessment t o AA- t o A- to BBB- to B-
B-Sovereigns 0% 20% 50% 100% 150% 100%
PSEs 20% 50% 100% 100% 150% 100%
Banks 20% 50% 100% 100% 150% 100%
Credit AAA A+ BBB+ Below Unrat ed
Assessment t o AA- t o A- to BB-
BB-Corporat es 20% 50% 100% 150% 100%
Dengan St andar di zed Appr oach, bobot risiko dit et apkan berdasarkan
peringkat yang dikel uarkan ol eh l embaga pemeringkat yang diakui ot orit as pengawas.
Berikut adal ah cont oh penet apan bobot risiko.
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
CREDIT RISK – Internal Ratings Based Approach
? Hanya bank yang memenuhi persyarat an t ert ent u yang dapat menerapkan IRB
? Bank harus memasukkan sel uruh eksposur ke dal am kat egori aset berdasarkan under l yi ng r i sk char act er i st i cs, yait u Corporat e exposures,
Sovereign exposures, Bank exposures, Ret ail exposures, Equit y exposures, dan El igibl e Purchased Receivabl es
? Bank harus menghit ung komponen risiko (Pr obabi l i t y of Def aul t / PD, Loss Gi ven Def aul t / LGD, Exposur e At Def aul t / EAD)
? Pendekat an IRB : Foundat i on vs Advanced Appr oach
Penet apan pendekat an yang akan digunakan sepenuhnya t ergant ung pada kemampuan bank
? Dal am f oundat i on appr oach, bank menghit ung sendiri PD, sement ara
komponen risiko l ainnya dit et apkan ot orit as pengawas
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
CREDIT RISK – Internal Ratings Based Approach
Mat urit y (M)
Exposure at Def ault (EAD) Loss Given Def ault (LGD) Probabilit y of Def ault (PD)
Penetapan
• Mat urit y
• Likely size of exposure
• Riskiness of a t ransact ion
• Riskiness of a borrower, including aproximat ion of size
Parameter
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
OPERATIONAL RISK – Basic Indicator Approach
?
Perhit ungan beban modal didasarkan pada indikat or rat a-rat a
Gr oss Income selama 3 t ahun t erakhir dikalikan dengan (
?
)
K
BIA= [ S ( GI
1…nx
?
) ] / n
KBIA = Beban Modal (Capit al Charge)
GI = Gross Income t ahunan selama 3 t ahun t erakhir (hanya yang bernilai posit if) n = Jumlah t ahun dimana Gross Income bernilai posit if
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
OPERATIONAL RISK – Standardized Approach
?
Akt ivit as bank dibagi dal am 8 l ini usaha (busi ness l i nes)12%
Gross Income
Asset Management
12%Gross Income
Retail Brokerage
15%Gross Income
Agency Services
18%Gross Income
Payment and Settlement
15%
Gross Income
Commercial Banking
12%Gross Income
Retail Banking
18%Gross Income
Trading and Sales
18%
Gross Income
Corporate Finance
BETA VALUE
INDIKATORBUSINESS LINES
12%Gross Income
Asset Management
12%Gross Income
Retail Brokerage
15%Gross Income
Agency Services
18%Gross Income
Payment and Settlement
15%
Gross Income
Commercial Banking
12%Gross Income
Retail Banking
18%Gross Income
Trading and Sales
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
OPERATIONAL RISK – Standardized Approach
?
Perhit ungan beban modal didasarkan pada indikat or rat a-r at a Gr oss Income sel ama 3 t ahun t erakhir dikal ikan dengan (?
) unt uk set iap l ini usaha?
Tot al beban modal dihit ung dengan menj uml ahkan beban modal sel uruh l ini usahaKTSA = Beban Modal (Capit al Charge)
GI 1- 8 = Gross Income t ahunan selama 3 t ahun t erakhir unt uk 8 lini usaha
? 1 - 8 = Persent ase t ert ent u sesuai rekomendasi Basel
Pillar 1 – Minimum Capit al Requirement s
A B
0 5 10 15 20 25 30 35
0 5 10 15 20 25 30 35
Current Proposed
Economic Capital (High Side) Economic Capital (Low Side)
% %
AAA AA BAA BB CCC-C
Basel I 8%
Economic
?
Pillar 1
(capi t al f r amewor k) hanya merupakan “ appr oxi mat i on”
dan t idak sepenuhnya bersif at komprehensif
?
Modal merupakan aspek
“ cr it ical ” unt uk mengant isipasi risiko,
namun bukanlah merupakan sat u-sat unya f akt or yang relevan.
Bank harus memiliki prosedur dan proses pengukuran, pemant auan
dan pengelolaan risiko yang baik.
?
Unt uk it u, Pillar 2 merekomendasikan penerapan 4 prinsip
super vi sor y r evi ew pr ocess
Pillar 2 – Supervisory Review Process
Bank harus memiliki proses penilaian kecukupan modal dengan
senant iasa memperhat ikan prof il risiko secara menyeluruh, sert a
st rat egi unt uk memelihara t ingkat permodalan t ersebut
(Int er nal
Capi t al Adequacy Assessment Pr ocess - ICAAP)
? ICAAP merupakan t anggung j awab int ernal bank yang harus t erint egrasi ke dal am proses manaj emen dan budaya pengambil an keput usan
? ICAAP harus bersif at r i sk based & f or war d l ooki ng
? ICAAP harus memperhat ikan 5 f akt or berikut :
? pengawasan direksi dan manaj emen senior (boar d and seni or management over si ght )
? pengukuran modal yang baik (sound capi t al assessment )
? pengukuran risiko yang komprehensif (compr ehensi ve assessment of r i sks) yang mencakup sel uruh risiko mat erial yang bel um t ercakup
dal am Pil l ar 1
? pemant auan dan pel aporan (moni t or i ng and r epor t i ng)
? review kont rol int ernal (i nt er nal cont r ol r evi ew)
Pillar 2 – Supervisory Review Process
Pengawas harus mereview dan mengevaluasi:
(i) penilaian int ernal
bank dan st rat egi kecukupan modal; dan (ii) kemampuan bank unt uk
memant au sert a memast ikan kepat uhan t erhadap kewaj iban
pemeliharaan rasio permodalan
(Super vi sor y Revi ew and Eval uat i on
Pr ocess – SREP)
? SREP harus t erint egrasi ke dal am prakt ek r i sk-based super vi si on dan
dit erapkan pada sel uruh bank
? SREP mencakup sel uruh akt ivit as bank, sel uruh risiko yang bersifat mat erial sert a i nt er nal gover nance
? SREP ant ara l ain mencakup ident if ikasi masal ah, risiko dan penyimpangan dal am pengendal ian int ernal sert a manaj emen risiko, penet apan sej auhmana hasil dari ICAAP dapat diandal kan pengawas, review t erhadap ICAAP yang dil akukan bank, sert a penil aian kepat uhan t erhadap pengat uran
? SREP menghasil kan out put yang akan digunakan pengawas unt uk
Pillar 2 – Supervisory Review Process
Pengawas harus memiliki kewenangan unt uk memint a bank
memelihara permodalan diat as rasio modal minimum yang
dipersyarat kan
? Pil l ar 1 mencakup mi ni mum capi t al r equi r ement yang merupakan buf f er
unt uk mengant isipasi ket idakpast ian. Buf f er s t ersebut dapat memberikan keyakinan bahwa bank - dengan i nt er nal cont r ol yang baik,
prof il risiko yang t erdiversif ikasi dengan baik, sert a permodal an yang memenuhi persyarat an Pil l ar 1 - akan dapat memenuhi t uj uan dari Pil l ar 1, yait u bank yang sehat .
? Disamping capi t al buf f er pada Pil l ar 1, buf f er j uga dipersyarat kan dal am
Pil l ar 2 unt uk mengant isipasi speci f i c uncer t ai nt i es. Unt uk it u,
pengawas akan memint a bank unt uk beroperasi dengan modal diat as persyarat an Pil l ar 1.
Pillar 2 – Supervisory Review Process
Pengawas harus mel akukan int ervensi dini unt uk mencegah permodal an bank t urun dibawah t ingkat minimum yang dipersyarat kan, sert a menet apkan r emedi al act i on j ika bank t idak dapat memel ihara at aupun memperbaiki t ingkat permodal an
?
Pengawas harus mempert imbangkan rangkaian t indakan j ika bank t idak memenuhi super vi sor y pr i nci pl es, ant ara l ain : pemant auan yang l ebih int ensif , pembat asan dividen, kewaj iban mempersiapkan capit al rest orat ion pl an, kewaj iban penambahan modal, dl l?
Gener al pr i nci pl es dal am menet apkan cor r ect i ve act i ons ant ara l ain : (i) harus memperhat ikan aspek f i nanci al st abl i t y dan deposi t or pr ot ect i on, (ii) harus dil akukan secara t epat wakt u, (iii) manaj emen bank harus berkomit men t erhadap l angkah perbaikan, (iv) harus disesuaikan dengan sit uasi dan kondisi yang ada, dan (v) harus mengarah pada penyebab dan sympt oms dari permasal ahan bank (bukan hanya semat a aspek permodal an).Pillar 2 – Supervisory Review Process
?
Pil l ar 3 yang dimaksudkan unt uk mel engkapi Pil l ar 1 dan Pil l ar 2, pada prinsipnya bert uj uan :?
mendorong t ercipt anya l ingkungan usaha perbankan yang sehat?
agar pengawas memil iki kewenangan unt uk mengharuskan perbankan beroperasi secara sehat , ant ara l ain denganmengharuskan perbankan mengungkapkan sel uruh inf ormasi (di scl osur e)
?
Mel al ui di skl osur , diharapkan pel aku pasar dapat menil ai inf ormasi mengenai ruang l ingkup l aporan keuangan, permodal an, eksposur risiko, prosedur pengukuran risiko, sert a kecukupan modal .?
Bank harus dapat menet apkan inf ormasi yang dipandang “ mat er i al” dan memil ah ant ara inf ormasi yang perl u diungkapkan dan inf ormasi yang dipandang bersif at “ pr opr i et ar y and conf i dent i al ”?
Fr ekuensi diskl osur sesuai Pil l ar 3 adal ah semest eran, kecual i unt uk pengungkapan kual it at if at as kebij akan manaj emen risiko bank(t ahunan) at au pengungkapan modal int i, CAR dan komponennya (t riwul anan)
Agenda
1. Pokok-Pokok Kerangka Basel II
Keputusan mengenai waktu penerapan Basel II harus memperhatikan prioritas
pengawasan, pot ent ial t rade-offs
dan dampak yang diinginkan
Penetapan terhadap penerapan seluruh
pendekatan dan proses transisi
Perlunya kerj asama yang lebih erat
diantara regulator, serta antara regulator dan industri
Basel II bukanlah
merupakan suatu tuj uan, melainkan “ cara” menuj u pengembangan suatu
sistem perbankan/ keuangan yang lebih sehat
– Own obj ect ives vs mar ket expect at ions
– Perlu dilakukan dampak penerapan
– “ high-level principles on cross-border implement at ion” perlu dit erj emahkan dalam st andar yang
applicable – Sej auh mana fleksibilit as
wakt u penerapan (roll out plan)
Pert imbangan Prakt is dari BCBS
?
Penilaian terhadap prioritas masing-masing ot orit as?
Pemenuhan BCP merupakan indikasi yang baik t erhadapkeberl angsungan sist em pengawasan yang sehat
?
Penent uan scope of applicat ion?
Pract ical st eps untuk penerapan 3 Pillar?
Review dan penyesuaian t erhadap legal & regulat ory f ramework. Beberapa isu yang perlu diperhatikan :?
apakah ot orit as pengawas memil iki kewenangan unt uk mewaj ibkan persyarat an modal yang berbeda at au mel ebihi l evel minimum yang dit et apkan??
pr e-empt i ve dan cor r ect i ve measur es apa saj a yang dapat dil akukanot orit as pengawas?
?
Apakah ot orit as pengawas memil iki kewenangan dan akses yang cukup at as sel uruh inf ormasi secara konsol idasi?Pilar 1
Langkah-langkah yang harus dilakukan
• Memfasilitasi cross-border supervision
• Melakukan dialogue mengenai tantangan dan hambatan implementasi
Pertukaran informasi
diantara otoritas pengawas
• Mengkomunikasikan proses transisi pendekatan • Memfasilitasi progress dalam rencana implementasi Proses Approval
• Menyusun pedoman kualifikasi untuk advanced approaches
• Menyusun pedoman bagi pemeriksa melakukan evaluasi atas kepatuhan bank terhadap standar
Menyusun Pedoman Pengawasn/ Pemeriksaan
• Mendorong bank melakukan perbaikan untuk menerapan pendekatan yang lebih sophist icat ed
Menyiapkan Perbankan untuk Implementasi
• Menilai kesiapan, gapsdan implement at ion challenges
• Melakukan dialog secara bilateral Penilaian Praktek dan
Kesiapan Bank
• Memberikan operat ional framework bagi bank • Mengukur dampak potensial terhadap permodalan Dampak Kuantitatif Basel II
• Otoritas oengawas harus menetapkan definisi, pendekatan &
t hresholds implementasi
Pillar 2
Supervisory Issues
Beberapa isu pokok yang perl u dipersiapkan :
?
Apakah bank t el ah memil iki kerangka proses penil aian
kecukupan modal (
i nt er nal capi t al adequacy assessment
pr ocess - ICAAP) yang baik? Bagaimana mendef inisikan ‘ sound’
f r amewor k ?
?
Bagaimana pengawas menerapkan
super vi sor y mi ni mum
st andar ds pada saat mel akukan penil aian kual it as ICAAP bank?
?
Apakah t erdapat st andar pengukuran
‘ ot her mat er i al r i sks’ ?
?
Bagaimana pengawas memast ikan obyekt ivit as dan t ransparasi
Beberapa l angkah yang perl u dil akukan :
?
Menil ai
gap ant ara cur r ect vs Basel II di scl osur e
r equi r ement s
?
Meningkat kan inf rast rukt ur yang mendukung t ransparansi
?
Mereview kembal i
over l ap ant ara account i ng vs Basel II
r equi r ement s
?
Mengident if ikasi berbagai prekondisi yang diperl ukan
sehingga peningkat an cakupan dan kual it as
di scl osur es
dapat mendorong
mar ket di sci pl i nes
?
Menf ormul asi cara unt uk menil ai ef ekt ivit as Pil l ar 3
Pillar 3
Kemaj uan Inisiat if Basel II
?
Penyusunan Roadmap Impl ement asi Basel II, yang bert uj uan
unt uk :
?
Pel aksanaan st udi kuant it at if (QIS 5) t erhadap 40 bank
?
Pembent ukan
Wor ki ng Gr oup dengan indust ri perbankan
?
Pembent ukan Tim Impl ement asi Basel II di masing-masing
bank
?
Penyel esaian
“ t empl at e gap anal ysi s” sebagai acuan bagi
perbankan dal am menyusun
gap anal ysi s dan act i on pl an
?
Penyusunan revisi st andar akunt ansi perbankan yang
mengacu pada IAS
?
Pel aksanaan berbagai st udi t erkait dengan
nat i onal
di scr et i on
Beberapa Isu St r at egi s dan Tant angan
?
Perubahan paradigma : dari kepat uhan menuj u
pengawasan berbasis risiko.
?
Peningkat an kualit as sumberdaya manusia
?
Penyempurnaan sist em dan alat -alat pengawasan
t ermasuk penyempurnaan sist em pelaporan bank dan
sist em inf ormasi manaj emen unt uk pengawasan bank
?
Komit men dari pimpinan dan dukungan pihak t erkait
PI LLAR 3
Penyempurnaan
LBU Transparansi
On line System Penerbitan
PBI Efektif Perhit. CAR Penerbitan PBI Market Risk
Standardized 2) Q3 2007 Q1 2008 - Q4 2008 Q1 2009 Q4 2008 Q1 2009
Internal Model 3) Q3 2007 dimulai Q3 2007 Q2 2008 Q2 2008 Q1 2009
Credit Risk
Standardized Q3 2007 Q1 2008 - Q1 2009 Q1 2009 Q4 2008 Q1 2009 IRBA 3) Q4 2009 dimulai Q1 2010 Q4 2010 Q4 2010 Q2 2011
Operational Risk
Basic Indicator Q3 2007 Q1 2008 - Q1 2009 Q1 2009 Q4 2008 Q1 2009 Standardized 3) Q4 2009 dimulai Q1 2010 Q4 2010 Q4 2010 Q2 2011 AMA 3) Q4 2009 dimulai Q2 2010 Q2 2011 Q4 2010 Q2 2011
Penerapan Pendekatan Perhitungan Risiko
Q 3 2 0 0 7 Q 1 2 0 0 9
Parallel Run (Standardized)1) atau Proses Validasi (Internal Model) Penerbitan PBI
Risiko Lainnya 4)
Efektif Perhit.
CAR
P I L L A R 1 P I L L A R 2
Ket erangan :
1) Selama periode paralel run, bank menyampaikan laporan secara of f line 2) Penyempurnaan perhit ungan risiko pasar sesuai Basel II
3) Pendekat an ini dapat digunakan oleh bank yang t elah memenuhi persyarat an dan mendapat perset uj uan BI
TERIMA KASIH
Informasi lebih lanjut :
Tim Inisiatif Basel II Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan
BANK INDONESIA
Menara Radius Prawiro Lantai 9-10
Jl. MH Thamrin No.2 Jakarta Pusat
Telp.3817471 – Fax. 3518946
wimboh@bi.go.id
imansyah@bi.go.id
batunanggar#@bi.go.id