(Studi Pendampingan Masyarakat Dalam Menanggulangi Pencemaran Sampah Rumah Tangga pada Aliran Sungai Brantas di Kedung Kwali Kota
Mojokerto Jawa Timur)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh :
M. Fahmi Muzakky B72212034
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
DAKWAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(StudiPendampinganMasyarakatDalamMenanggulangiPencemaranSampahRumah TanggapadaAliran Sungai Brantas di KedungKwali Kota MojokertoJawaTimur)
Oleh:
M. FahmiMuzakky
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
muzakky.13@gmail.com
Abstrak
Aliran sungai yang semakin tercemar membuat lingkungan semakin rusak. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, seperti kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, pembuangan limbah rumah tangga dan limbah industry kecil maupun industri menengah. Salah satu contoh yaitu yang terjadi di lingkungan Kedung Kwali Kota Mojokerto. Sungai brantas mengalami pendangkalan dan pencemaran limbah penyembelihan ayam. Selain itu bantaran sungai tidak terawat dengan baik.
Riset pendampingan ini dilakukan dengan mengacu pada pendekatan penelitian menggunakan metode PAR (Participatory Action Research). PAR memiliki tiga kata yang saling berhubungan satu sama lain. Ketiga kata tersebut adalah partisipatif, riset, dan aksi. PAR dirancang memang untuk mengkonsep suatu perubahan dan melakukan perubahan terhadapnya.
Penelitian ini bertujuan untuk memulihkan kondisi sungai secara berkala dan terus menerus. Oleh karena itu, pendampingan terhadap warga untuk memperbaiki lingkungan aliran sungai brantas sangat diperlukan. Kegiatan pendampingan diawali dengan penyuluhan lingkungan, kemudian dilanjutkan hingga aksi, yaitu penanaman tumbuhan untuk mencegah terjadinya erosi tanah oleh air sungai dengan cara penghijauan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . ...……..i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...…….ii
PERNYATAAN KEASLIAN ...…….iii
PENGESAHAN PENGUJI ... ..…….iv
PERSEMBAHAN ... ..……..v
MOTTO ... ..…….vi
KATA PENGANTAR…... .…….vii
ABSTRAK ... .……..ix
DAFTAR ISI………..……..x
DAFTAR BAGAN ... .……..xi
DAFTAR GAMBAR………...…………....……..xii
BAB I PENDAHULUAN……….………1
A. Latar Belakang……….1
B. Fokus Pendampingan………5
C. Tujuan Pendampingan ………...6
D. Manfaat Pendampingan………6
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan………..7
BAB II KAJIAN TEORI……….……...9
A. Teori Perubahan Sosial……….9
B. Seputar DAS (Daerah Aliran Sungai)………...……..…...11
C. Pentingnya Menjaga Kebersihan menurut Perspektif Islam…...15
ii
A. Pendekatandan Jenis Penelitian……….23
B. Objek Penelitian……….………...……….25
C. Ruang Lingkup Penelitian………..25
D. Jenis dan Sumber Data………...………25
E. Tahap-Tahap Penelitian………..27
F. Teknik PengumpulanData……….28
G. Teknik Validasi Data………..30
H. Teknik Analisis Data………..31
I. Sistematika Pembahasan……….32
BAB IV PROFIL DESAKEDUNG KWALI………37
A. Letak Geografis………..39
B. Kondisi Demografis………41
C. Ekonomi Masyarakat………..41
D. Kependudukan………47
E. Kesehatan Masyarakat………47
F. Tingkat Pendidikan Masyarakat………...49
G. Sosial Budaya ………....51
BAB V ANALISIS MASALAH SAMPAH DAN LIMBAH AYAM POTONG………...57
A. Mengurai Masalah Bersama Masyarakat...………57
B. Proses Perencanaan Aksi………65
BAB VI DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN MASYARAKAT…..….77
A. Proses Pendampingan Masyarakat Melalui kegiatan Sosial Keagamaan……….77
B. Proses Aksi Bersama Masyarakat………...…79
C. Aksi Bersama Masyarakat dalam Menanggulangi Kerusakan Lingkungan Daerah Aliran Sungai……….90
BAB VII SEBUAH CATATAN REFLEKSI…..……….……….101
iii
B. Dinamika Proses Pengorganisasian.Tidak Selalu Sesuai dengan
Perencanaan………..………...102
C. Pentingnya Menjaga Kebersihan menurut Perspektif Islam……103
BAB VIII PENUTUP……….……....…111
A. Kesimpulan………...111
B. Sarandan Rekomendasi……….…………...112
iv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Belanja per Bulan Rumah Tangga Miskin………....42
Bagan 1.2 Belanja per Bulan Rumah Tangga Sedang………....43
Bagan 1.3 Belanja perBulan Rumah Tangga Kaya……….…..45
Bagan 1.4 Grafik penyakit yang diderita masyarakat……….…...48
Bagan 1.5 Grafik tingkat pendidikan masyarakat……….…….50
Bagan 1.6 Peta Transek………..…………58
Bagan 1.7 Kecenderungan dan perubahan masyarakat…………..…..….…….63
Bagan 1.8 Pihak-Pihak yang terlibat………..………71
Bagan 1.9 Pohon Masalah……….….……73
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta kedung Kwali Gg 6&8……….……....40
Gambar 1.2 Suasana sekolah di Kedung kwali………...50
Gambar 3.1 Kerja Bakti di Mushollah Al-Mustofa……….54
Gambar 3.2 Kerja bakti membersihkan makam………..55
Gambar 1.3 FGD bersama masyarakat………..…….….69
Gambar 1.4 Pembuangan limbah ayam potong ke sungai………..….74
Gambar 4.0 Kegiatan rutin Diba’an pada Hari Sabtu……….…...79
Gambar 1.5 Suasana penyuluhan masyarakat Kedung Kwali………….…………85
Gambar 1.6 Sampah dapat mengakibatkan pendangkalan sungai…………..…....86
Gambar 1.7 Proses mendapatkan bibit……….……...…93
Gambar 1.8 Bibit pohon………..……95
Gambar 1.9 Mendiskusikan aksi penghijauan………...….96
Gambar 2.0 Bibit pohon yang siap ditanam………...……97
Gambar 2.1 Proses aksi penghijauan di sungai bersama masyarakat………...….98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan yang bersih adalah dambaan bagi semua orang. Kesehatan
lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,
bahkan kesehatan merupakan faktor yang dominan dalam kesejahteraan
masyarakat. Apabila kesehatan masyarakat terganggu, maka produktivitas orang
tersebut pun akan sedikit terganggu. Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya
dibutuhkan kesehatan yang optimal, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan
tentunya hasilnya dapat maksimal. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas lingkungan adalah adanya pencemaran dalam lingkungan. Pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai pada tingkat tertentu dan menyebabkan lingkungan
hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.1
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
1
2
Suatu sumber daya alam utama yang terdapat dalam suatu DAS adalah
tumbuhan, tanah, dan air. Kondisi DAS di Kedung Kwali juga terdapat tiga
sumber daya alam utama tersebut, dimana kondisi tanah cukup baik dan banyak
tumbuhan atau sumber daya hayati lainnya yang tumbuh dengan baik. Namun di
sepanjang aliran sungai tersebut banyak tempat yang digunakan untuk
pembuangan sampah.
Hal lain yang terjadi di masyarakat Kedung Kwali, kesehatan masyarakat
juga cukup tergangggu dengan adanya usaha ayam potong yang didirikan oleh
seorang pengusaha di tengah pemukiman. Di Kedung Kwali terdapat sungai yang
mengalir di dekat pemukiman warga. Keadaan sungai tersebut cukup buruk
dikarenakan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat. Hal ini
berdampak pada air sungai yang tercemar oleh sampah.
Adanya sungai di Kedung Kwali dimanfaatkan oleh pengusaha ayam
potong untuk mendirikan usahanya tidak jauh dari sungai. Sungai yang
semestinya harus dijaga kebersihan dan kelestariannya, disalahgunakan untuk
pembuangan limbah dari ayam potong. Hal ini membuat semakin buruknya
kondisi air sungai yang sebelumnya juga dicemari oleh sampah. Apabila hal ini
tidak segera ditangani, maka kesehatan masyarakat akan semakin terancam dan
masyarakat kurang dalam produktivitasnya. tentunya masyarakat Kedung Kwali
mendambaakan lingkungan yang sehat sehingga hidup menjadi nyaman dan
3
Kesehatan masyarakat akan diperoleh apabila lingkungan yang mereka
tinggali dalam kondisi yang bersih dan menyehatkan. Lingkungan dapat dikatakan
sehat apabila dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar,
dan dapat dilihat kejernihan air tersebut.
Kondisi air sungai di KedungKwali sangat tidak layak
untuk dikonsumsi sehingga masyarakat menggunakan air dari
sumur bor untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, cuci baju, dll.
Kemudian untuk minum biasanya masyarakat
menggunakan air isi ulang atau galon.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat
unsur-unsur yang diperlukan, contohnya oksigen yang didalamnya
tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, misalnya zat CO2
atau karbondioksida.
Kondisi udara di Kedung Kwali cukup baik karena terdapat
banyak pohon di pinggir sungai atau tangkis, namun ada beberapa
tempat yang kurang baik udaranya karena terdapat kotoran-kotoran
ayam dari ayam peliharaan beberapa warga yang berceceran di
4
3. Keadaan Tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman
suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
Di Kedung Kwali sangat minim jalan yang beralaskan
tanah, kebanyakan yaitu jalan aspal dan paving. Namun ada juga
halaman waga yang bealaskan tanah, kondisi tanah cukup baik
sehingga dapat ditanami beberapa tanaman misalnya pisang,
mangga, dll.
Sungai adalah sumber air yang sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup di dunia ini. Sebagai salah satu aset yang dimiliki
warga Kedung Kwali, sungai menjadi sangat penting dan tidak bisa
dipisahkan dari warga sekitar, banyak aktifitas warga yang bisa
dilakukan di sungai, seperti mencari ikan serta hewan-hewan lain yang
hidup di sungai, maupun kegiatan-kegiatan lain seperti mengadakan
lomba yang diselenggarakan di sungai.
Namun pemanfaatan sungai tersebut tidak bisa dinikmati
warga setiap saat, karena di sepanjang sungai terdapat sampah yang
menumpuk yang tentu saja mencemari sungai khususnya mencemari
kualitas air yang ada di sungai. Dengan gampangnya warga sekitar
memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, para
warga membuang sampah dibanyak titik di bawah sungai, mereka
5
Pencemaran sungai semakin bertambah karena ada
pembuangan limbah ayam potong yang langsung dibuang ke sungai.
Akibatnya air sungai menjadi semakin kotor dan bau dari limbah
tersebut sangat mengganggu pernafasan, belum lagi limbah dari
bulu-bulu ayam yang bercampur air yang meleber sampai jalan, tentu saja
kesehatan masyarakat akan terganggu.
Kurangnya kesadaran pendiri usaha ayam potong dalam
menjaga kebersihan lingkungan, membuat masyarakat sekitar
terancam terkena penyakit. Pemilik usaha menganggap, masyarakat
tidak masalah dengan adanya usaha ini, karena tidak adanya komplain
dari warga sekitar. Sehingga pemilik usaha terus beroperasi dengan
santainya, tanpa khawatir akan menganggu warga sekitar.
Begitu juga dengan warga lain yang tidak berani atau tidak
enak (sungkan) untuk mengingatkan, dan yang bisa dilakukan warga
lain adalah menggunjing pemilik usaha ayam potong, sehingga
permasalahan ini hanya menjadi sebatas masalah yang muncul ke
permukaan tanpa adanya suatu penyelesaian baik dari pemilik usaha
ayam potong maupun warga sekitar.
B. FOKUS PENDAMPINGAN
Dalam memahami kondisi kehidupan masyarakat Kedung Kwali
mengenai lingkungan hidup serta strategi pemecahan masalah, maka
6
akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga masyarakat bisa hidup
sehat dan dapat memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk kebutuhan
sehari-hari.
C. TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui penyebab terjadinya kerusakan lingkungan daerah aliran sungai
b. Mengetahui cara meminimalisir terjadikan kerusakan lingkungan daerah aliran sungai.
c. Mengetahui pengolaan daerah aliran sungai yang baik.
d. Mengetahui dampak yang timbul akibat kerusakan lingkungan daerah aliran sungai.
Dengan mengetahui tujuan yang akan dicapai, maka harapan
masyarakat tidak lain yaitu agar kehidupan masyarakat Kedung Kwali bisa
sehat tanpa adanya kerentanan masyarakat dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kebiasaan dari masyarakat yang kurang baik dalam
menjaga dan memelihara lingkungan. Dengan menciptakan lingkungan
yang sehat, maka upaya untuk mensejahterakan masyarakat dapat berjalan
dengan baik dan sesuai.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini yaitu dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam memahami kehidupan social masyarakat
7
masyarakat tentang menjaga lingkungan serta dampak yang ditimbulkan.
Ataupun manfaat lain khususnya bagi;
a. Peneliti
Penelitian ini juga menambah pengalaman bagi peniliti
dimana dalam proses pendampingan tentu akan mengalami
berbagai hambatan yang tentu berbeda di setiap komunitas
yang didampingi.
b. Masyarakat
Penelitian ini juga bermanfaat bagi masyarakat sebagai
subyek pendampingan sehingga mereka dapat berfikir kritis
dan sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam yang
hasilnya juga akan dirasakan sendiri oleh masyarakat.
Setelah proses aksi tentu diharapkan adanya perubahan dimana
perubahan yang akan terjadi bias di aplikasikan dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Memang untuk saat ini hasil dari proses aksi itu hanya untuk
menunjang keperluan komunitas ini. Dengan adanya pendampingan
tersebut diharapkan bisa menjadi contoh buat daerah lain agar lebih memperhatikan kelestarian lingkungannya.
E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN
Dari judul yang dipilih oleh peneliti di atas, peneliti mencoba mencari
beberapa penelitian terdahulu serta jurnal yang berkaitan dengan tema ini
8
Dyah Agustiningsih Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan
Undip tahun 2012 dengan judul “Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten
Kendal dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai”, dimana dalam
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kualitas air sungai Blukar,
menghitung beban pencemaran yang berasal dari aktivitas permukiman,
pertanian dan industri, menganalisis kegiatan masyarakat yang menyebabkan
penurunan kualitas air sungai serta memberikan rekomendasi strategi
pengendalian pencemaran air sungai, tanpa meneliti dampak yang akan timbul
dalam masyarakat. Dan solusi atau aksi apa yang akan dilakukan apabila
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial kini menjadi kajian utama dalam pembahasan
sosial di Negara berkembang. Seperti sebuah keyakinan, bahwa peradaban
manusia menuju perbaikan, kesempurnaan dan semua teori sosial
terakumulasi untuk membahasnya dengan obsesi dan harapan. Perubahan
sosial sebetulnya merupakan suatu realitas yang majemuk, bukan realitas
tunggal yang diakibatkan oleh dinamika masyarakat tertentu. Perubahan
sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi
perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan
manusia.2
Menurut Roy Bhaskar yang dikutip oleh Agus Salim, perubahan
sosial biasanya terjadi secara wajar (naturaly), gradual, bertahap serta tidak pernah terjadi secara radikal atau revolusioner. Proses perubahan
sosial meliputi: proses reproduction dan proses transformation. Proses
reproduction yaitu proses mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala
hal yang diterima sebagai warisan budaya dari nenek moyang kita
sebelumnya, dalam hal ini meliputi bentuk warisan budaya yang kita
miliki. Warisan budaya dalam kehidupan keseharian meliputi: material
2
2
(kebendaan, teknologi) dan immaterial (non benda, adat, norma dan
nilainilai).3
Roy Bhaskar menyatakan, reproduction berkaitan dengan masa
lampau perilaku masyarakat, yang berhubungan dengan masa sekarang
dan masa yang akan datang. Transformasi merupakan suatu proses masa
depan yang menjadi ancangan perilaku manusia, yang sebetulnya dasar
perilaku strukturalnya telah tertanam pada masa sekarang dan masa lalu.
Demikian transformasi masa depan bukanlah perilaku yang lepas dari
dasar kegiatan manusia pada sekarang serta masa lalunya. Kondisi ini
berlaku bagi masyarakat dunia, yang menerima perubahan sebagai proses
kematangan sehingga sebenarnya perubahan sosial akan berjalan dengan
menapak sebagai penahapan model kematangan perilaku manusia dari satu
masa kemasa yang lain. Proses transformation adalah suatu proses
penciptaan hal baru yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,
yang berubah adalah aspek budaya yang sifatnya material, sedangkan yang
sifatnya norma dan nilai sulit sekali diadakan perubahan4
Pada perubahan sosial terdapat suatu konsep perubahan. Dalam hal
ini perubahan sosial juga tidak dapat lepas dari konteks filsafat barat, yaitu
suatu pandangan terhadap kemajuan manusia dalam masyarakat yang
ditimbulkan oleh kemajuan masyarakatnya. Ilmu pengetahuan yang
berasal dari barat ditopang oleh dua kelompok pemikiran utama yaitu
3
Ibid hal 20 4
3
filsafat Yunani dan perilaku kehidupan yang sifatnya progresif dan
perfection. Dua pemikiran tersebut menyumbang adanya perubahan
pembangunan di masyarakat. Pada intinya dalam filsafat Yunani terdapat
beberapa pemikiran yang sifatnya konsisten yang menghubungkan
perilaku manusia dalam kehidupan sehari-sehari.
Transformasi sosial diperlukan dalam masyarakat untuk adanya
suatu perubahan. Adanya transformasi juga sering dikaitkan dengan
perubahan sosial, begitu pula yang terjadi di masyarakat. Pada awal mula
masyarakat melakukan transformasi, kemudian timbul adanya suatu
perubahan bersama. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan
bersama tercapai. Tentu setiap masyarakat mempunyai impian-impian
yang diinginkan untuk kehidupan kedepannya, karena bayangan tentang
masa depan akan mengarahkan jalannya perubahan dalam masyarakat ini.
Impian tentang masa depan berfungsi mengarahkan tindakan apa saja yang
akan dilakukan maupun direncanakan oleh masyarakat. Adanya impian
tersebut mengakibatkan masyarakat mengerti apa yang mereka inginkan
maupun yang dibutuhkan.
B. Seputar DAS (Daerah Aliran Sungai)
Daerah aliran sungai adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh
4
dalam kawasan tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan,
dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai.5
Pengelolaan daerah aliran sungai terpadu merupakan sebuah
pendekatan holistic dalam mengelola sumberdaya alam yang bertujuan
untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dalam mengelola sumberdaya
alam secara berkesinambungan. Di daerah dataran tinggi curah hujan yang
jatuh akan mengalir dan berkumpul pada parit, anak sungai dan menuju ke
sebuah sungai. Keseluruhan daerah yang menyediakan air bagi anak
sungai dan sungai-sungai tersebut merupakan daerah tangkapan air
(Catchment area), dan dikenal sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS). Pengelolaan DAS merupakan ilmu terapan untuk perlindungan,
perbaikan, dan pengelolaan DAS, dan objek dasarnya adalah
meningkatkan suplai air, mengurangi kisaran aliran maksimumdan
minimum (khususnya aliran rendah dan banjir yang meruksak),
mengurangi hasil sedimen dan meningkatkan kualitas air untuk berbagai
penggunaan.6
Berdasarkan sudut pandang biofisik, yang dimaksud dengan Daerah
Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan tertentu yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas laut sampai dengan daerah
5
www.wikipedia.org/wiki/Daerah_aliran_sungai.com 6
5
perairan yang masih terpengaruh aktivitas di daratan (UU air Pasal 1 ayat
11 UU No.7 Tahun 2014).7
Di Kedung Kwali Kota Mojokerto terdapat anak sungai yang
menghubungkan ke sungai besar yaitu Sungai Brantas. Namun kondisi
daerah aliran sungai tersebut sangat jauh dari harapan. Di sekitar sungai
terdapat banyak titik-titik pembuangan sampah, di perparah dengan
adanya usaha ayam potong yang membuang limbahnya langsung ke aliran
sungai. Tentunya ini sangat mempengaruhi akan kelestarian lingkungan
aliran sungai sendiri, dimana tanah, hewan, tumbuhan yang berada di
sekitar sungai menjadi kurang produktif.
Di daerah aliran sungai telalu banyak pohon dan minim rerumputan,
hal ini menyebabkan penyerapan air terlalu banyak. Beberapa ahli politik,
insinyur pengembangan air, dan perencana telah membaca atau mendengar
hasil-hasil dan menyatakan bahwa rumput adalah penutup yang lebih baik
daripada pohon di daerah aliran sungai, karena bertambahnya hasil air di
sungai-sungai sangat penting bagi proyek-proyek air untuk penyediaan air,
pembangkit listrik tenaga air, dan irigasi.8 Apabila ini terapkan maka akan
bermanfaat bagi orang lain yang jauh dari aliran sungai misalnya untuk
pertanian atau semua kebutuhan sehari-hari.
Pengelolaan DAS terpadu dilakukan secara menyeluruh mulai
keterpaduan kebijakan, penentuan sasaran dan tujuan, rencana kegiatan,
7
Ibid
8
6
implementasi program yang telah direncanakan serta monitoring dan
evaluasi hasil kegiatan secara terpadu.
Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah membantu masyarakat
mengembangkan visinya tentang apa yang mereka inginkan terhadap DAS
yang berada di daerah mereka, misalnya dalam 10 tahun ke depan, dan
mencari strategi untuk mencapai visi tersebut. Program ini hanya
menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi
yang secara kritis dipicu oleh faktor pemicu dan mengembangkan
kelembagaan masyarakat yang dibutuhkan untuk memenuhi visi tersebut.
Maksud pengelolaan DAS terpadu adalah suatu pendekatan yang
melibatkan teknologi tepat guna dan strategi sosial untuk memaksimalkan
pengembangan lahan, hutan, air dan sumebrdaya manusia dalam suatu
daerah aliran sungai, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
secara berkesinambungan. Dengan kata lain pengelolaan DAS ini
bertujuan agar generasi masa depan dapat menikmati sumberdaya alam
yang lebih sehat dan lebih produktif dari generasi sekarang. Di masa
mendatang penduduk jangan lagi dianggap hanya penerima manfaat, tetapi
mereka harus ikut berpartisipasi aktif mulai dari perencanaan, pembuatan
anggaran dan pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Dengan demikian partisipasi penuh dari masyarakat sangat
dibutuhkan untuk meraih visi daerah aliran sungai terpadu, dimana
masyarakat dan semua pihak yang terkait harus terlibat, khususnya
7
Namun masalah sampah menjadi hal yang sangat besar pada masyarakat
Kedung Kwali, oleh karena itu solusi yang dibarengi dengan suatu
tindakan sangat diperlukan. Dan harapan agar masyarakat dapat memiliki
kesadaran agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan daerah aliran
sungai, serta kesadaran pengusaha ayam potong agar segera memiliki
IPAL (Instalasi Pengolaan Limbah). Maka tujuan menanggulangi
kerusakan lingkungan daerah aliran sungai dapat berjalan dengan baik dan
kehidupan masyarakat Kedung Kwali menjadi lebih baik dan produktif.
C. Pentingnya Menjaga Kebersihan menurut Perspektif Islam
Berbicara mengenai kesadaran dan sikap hidup manusia maka
unsur motivasi yang ampuh adalah keyakinan agama. Bagi Indonesia yang
bagian terbesar terdiri dari pemeluk Islam ini berarti keyakinan agama
Islam.9 Dalam kitab suci Al-Qur’an terungkapkan bahwa Allah swt telah
“Menciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At-Tin ayat 4). Ini berarti bahwa manusia adalah lebih sempurna dari hewan, tumbuhan, jin
bahkan malaikat sekalipun. Mengapa? Karena manusia dibekali Allah
dengan akal, perasaan, nafsu, dan syahwat. Makhluk-makhluk lain hanya
dibekali sebagian dari unsur-unsur ini.10
Manusia merupakan bagian dari segala hal yang ada di dalam
lingkungan hidup. Antara manusia dengan segala zat, unsur, dan keadaan
zat yang ada dalam lingkungan hidup terdapat timbale balik sehingga
membentuk ekosistem. Hubungan timbal balik antara manusia dan
9
Emir Salim. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1989). Hal 68
10
8
berbagai hal dalam ekosistem ini berada dalam suatu keseimbangan.
Tetapi keadaan di dalam lingkungan senantiasa tumbuh mengganggu
keseimbangan. Tetapi ekosistem ini mempunyai kemampuan untuk
menemukan keseimbangannya kembali.11 Kemampuan manusia merubah
alam dan membuat hal-hal yang baru turut mempengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Apabila lingkungan hidup terganggu keseimbangannya
maka timbul reaksi dan bangkitlah kekuatan-kekuatan balasan baik dari
alam maupun dari manusia yang bisa melahirkan bencana.12
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia dengan lingkungan sangat
berkaitan erat. Agama Islam sangat menganjurkan untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Banyak ayat Al-Quran dan hadist yang
menjelaskan, menganjurkan, bahkan mewajibkan setiap manusia untuk
menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain di
bumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi
lingkungan (alam) menyatu dan tidak terpisahkan dengan konsep keesaan
Tuhan, syariah dan akhlak. Setiap tindakan atau perilaku manusia yang
berhubungan dengan orang lain, makhluk lain atau lingkungan hidupnya
harus dilandasi dengan rasa tanggung jawab kepada Allah SWT. Dalam
Islam terdapat konsep yang berkaitan dengan penciptaan manusia dan
alam semesta yakni konsep khilafah dan amanah. Konsep khilafah
11
Ibid hal. 61 12
9
menyatakan bahwa manusia telah dipilih oleh Allah di muka bumi ini
(khalifatullahfil‟ardh).13
Islam adalah agama yang mengajarkan kita tentang kerbersihan lingkungan. Bukan hanya sekedar menyarankan tentang kebersihan, namun Islam sangat menekankan akan pentingnya kerbersihan. Di
al-Qur’an telah jelas disebutkan pada surat Ar-ruum ayat 41-42, berbunyi:
Artinya:41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).14"
Penafsiran:
Telah muncul berbagai kerusakan di dunia ini sebagai akibat dari
peperangan dan penyerbuan pasukan-pasukan, pesawat-pesawat terbang,
kapal-kapal perang, dan kapal-kapal selam. Hal itu tiada lain karena akibat
dari apa yang dilakukan oleh umat manusia berupa kezaliman, banyaknya
13
Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan & perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2010), hal.278 14
10
lenyapnya perasaan dari pengawasan Yang Maha Pencipta. Dan mereka
melupakan sama sekali akan hari hisab, hawa nafsu terlepas bebas dari
kalangan sehingga menimbulkan berbagai macam kerusakan di muka
bumi. Karena tidak ada lagi kesadaran yang timbul dari dalam diri mereka,
dan agama tidak dapat berfungsi lagi untuk mengekang kebinalan hawa
nafsunya serta mencegah keliarannya. Akhirnya Allah SWT merasakan
kepada mereka balasan dari sebagian apa yang telah mereka kerjakan
berupa kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan lalu yang berdosa.
Barangkali mereka mau kembali dari kesesatannya lalu bertaubat dan
kembali kepada jalan petunjuk. Dan mereka kembali ingat bahwa setelah
kehidupan ini ada hari yang pada hari itu semua manusia akan menjalani
penghisaban amal perbuatannya.
Sesudah Allah menjelaskan bahwa timbulnya kerusakan sebagai
akibat dari perbuatan tangan manusia sendiri. Lalu Dia memberikan
petunjuk kepada mereka, bahwa orang-orang sebelum mereka telah
melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka.
Akhirnya mereka tertimpa azab dari sisi-Nya, sehingga mereka dijadikan
pelajaran buat orang-orang sesudah mereka dan sebagai
perumpamaan-perumpamaan bagi generasi selanjutnya15.
Selain ayat al-Qur’an, pentingnya menjaga kebersihan juga
diriwayatkan pada hadits Nabi, berbunyi:
15
11
هّ لوسر ْنع رباج ْنع
-ملسو هيلع ّ ىلص
ا هرا اا ْا ى لا ْ ى هه
.
“Dari Jabir, dari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, bahwasanya
beliau melarang kencing di air yang tergenang”16
مَلسو هىلع ه ىَلص ه لوسر لاق لاق لبج نب ذاعم نع
:
ةثَثلا نعَملا اوقَتا
لَظلاو قى َطلا ةعراقو دراوملا ىف ا بلا
“Dari Muadz bin Jabal R.A, dia berkata : Rosulullah saw bersabda :
takutilah tiga macam tempat buang air terlaknat, yaitu buang air besar di sumber air, di tengah jalan, dan di tempat berteduh.”
Dalam Hadits lain Rasulullah melarang buang air besar atau buang air kecil di bawah pohon, dan di jalan umum yang banyak dilalui dan didatangi manusia. Rasul bersabda:
ا ْ َا َ َلا ا ْ ُ ََا
.
ا ا ا َلا ا اْ ُ ا ا ا ا َ َلا ا ْ ُا
ا:
اْ ِل ْ ا ا َلا ا ْ ا ا َل َ ا َا
“Takutlah kepada dua orang yang menimbulkan laknat dari banyak orang. Para sahabat bertanya: “Siapakah dua orang yang dilaknat
orang banyak itu? Rasul menjawab: “mereka itu adalah orang yang buang
air besar di jalan umum atau di tempat berteduhnya manusia.” (HR.
Muslim). Kita sudah mengetahui bahwa najis manusia mengandung banyak kuman penyakit dan berbahaya bagi manusia, sehingga Rasul melarangnya sebab hal itu membahayakan kesehatan umum.
Sebagaimana disebutkan dalam hadist mengenai kebersihan yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA:
“Sesungguhnya Allah Ta‟ala adalah baik dan mencintai kebaikan,
bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” HR. Tarmizi
RA17
Kebersihan adalah sebagian dari Iman merupakan mutiara kata mulia yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dari ungkapan itu terkandung
16
HR. Muslim no. 281 17
12
makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti atau buah keimanan
seorang muslim.
Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga
kebersihan karena Allah mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta
Allah upayakan untuk selalu bersih. Bersih diri, bersih hati. Adapun yang
perlu dijaga kebersihannya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Kebersihan Diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah
dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih
diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga kebersihan diri diwajibkan
dalam syariat. Suci adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar
maupun kecil pada badan, pakaian, tempat, air dan sebagainya.
Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang untuk mencapai
kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.
Selain menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan pakaian yang
melindungi diri juga harus diperhatikan, seperti firman Allah:
“Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah,“18
18
(QS [74] : 1- 5), Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil
13
2. Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan.
Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian
dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan awal dari
mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan yang kotor.
Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan
membuang sampah dengan sedekah, Watumithul adza minathariqi shadaqah yang artinya Memungut duri/sampah dijalan termasuk sedekah.
Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal dan tempat
ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu
menjaga kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah.
Hendaklah perintah ini ditauladani juga bagi segenap muslim dalam
menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan dalil-dalil yang telah di sebutkan oleh Al-Qur’an dan
Hadits. Dapat disimpulkan bahwa kebersihan lingkungan sangat
diperlukan dalan bermasyarakat, karena dengan lingkungan yang
bersih maka kehidupan masyarakat pun bisa menjadi sehat. Namun
dewasa ini, banyak ditemukan pada lingkungan di hampir setiap desa
ataupun perkotaan, warga masyarakat sangat acuh dalam menjaga
14
kurang sehingga seperti misalnya dalam membuang sampah, seringkali
kita menemukan masyarakat membuangnya di sembarang tempat.
Setali tiga uang, peribahasa tersebut dapat menggambarkan yang
terjadi di Kedung Kwali. Kesadaran masyarakat sangat kurang,
kepedulian akan kelestarian lingkungan sangat jauh dari harapan.
Sampah yang semestinya dibuang di tempat sampah, di Kedung Kwali
masyarakat sudah terlanjur seakan sudah menjamur dari diri
masyarakat setempat bahwa membuang sampah cukup mudah yaitu
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih pendekatan PAR. Dimana
PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR sendiri tidak memiliki sebutan tunggal. Dalam berbagai literature PAR
juga bias disebut dengan action research, lerning by doing, action learning, action science Dll.
PAR sendiri merupakan salah satu paradigma yang muncul dari
dunia yang memiliki beragam varian tentang kebenaran dan realitas
sebagai cara untuk membantu manusia dalam mencapai kebenaran
memalui realitas dan pengalaman mereka sendiri. Salah satu definisi PAR
yang di kemukakan oleh Yoland Wadworth PAR adalah istilah yang
memuat seperangkat asumsi mendasari paradigm baru ilmu pengetahuan
tradisional atau kuno.
Asumsi-asumsi baru tersebut menggaris bawahi arti penting proses
social dan kolektif dalam mencapai kesimpulan-kesimpulan mengenai
‘‘apa kasus yang sedang terjadi ’’dan apa implikasi perubahannya’’ yang
dipandang berguna orang-orang yang berada pada situasi problematis,
dalam mengantarkan untuk melakukan penelitian awal.
Pada dasarnya PAR merupakan penelitian yang melibatkan secara
aktif semua pihak-pihak yang relevan dalam mengkaji tindakan yang
24
persoalan) dalam upaya melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang
lebih baik. Untuk itu mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap
konteks sejarah, politik, budaya, ekonomi, geografis, dan konteks-konteks
lain yang terkait. Yang mendasari mengapa PAR dilakukan adalah
kepentingan untuk mendapatkan perubahan seperti apa yang dibutuhkan19.
PAR memiliki tiga kata yang selalu berhubungan yakni partisipasi,
riset, dan aksi. Semua hasil riset harus diimplementasikan dalam aksi.
Oleh karena itu semua perubahan yang terjadi merupakat akibat dari riset.
Untuk selanjutnya mengapa peneliti menggunakan pendekatan
PAR ini karena setelah melihat kondisi social yang terjadi PAR dinilai
sangat mendukung dalam proses pemberdayaan yang akan dilakukan
dengan subyek masyarakat dan pengusaha di kedungkwali ini. Peneliti
melihat semangat dan komitmen dari subyek dampingan yang sangat besar
sehingga nantinya partisipasi dalam menciptakan perubahan dinilai sangat
besar.
Sehingga apa yang selanjutnya dilakukan dapat berjalan dengan
baik sehubungan dengan kerjasama yang baik pula dari pihak-pihak yang
terlibat. Karena pada dasarnya PAR sangat menekankan keterlibatan aktif
dari pihak-pihak terkait untuk mengkaji tindakan yang dilakukan melalui
riset kritis, sehingga nantinya diperoleh kesadaran bersama
.
19
Agus Afandi dkk, ModulPparticipatory Action Research (PAR) untuk
pengorganisasian masyarakat (community organizing), (Surabaya: Lembaga Pengabdian
25
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah masyarakat daerah aliran sungai
dimana kesadaran akan kelestarian alam khususnya sungai masih sangat
rendah. Kepedulian masyarakat akan membuang sampah juga masih
rendah dimana seringkali sampah dibuang di sekitar sungai. Ditambah lagi
dengan adanya usaha ayam potong yang berdiri di dekat sungai yang hasil
dari limbah ayam tersebut dibuang ke sungai langsung. Tentunya ini
menambah parah kondisi lingkungan sungai yang sudah cukup buruk oleh
sampah.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Focus permasalahan yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian
ini adalah pendampingan kepada masyarakat daerah aliran sungai. Jadi
dalam penelitian ini nantinya akan membahas apa saja penyebab
terjadinya kerusakan pada aliran sungai, dampak apa saja yang akan
terjadi, dan solusi atau strategi pemberdayaan yang sesuai dengan kondisi
yang ada sehingga kehidupan masyarakat daerah aliran sungai menjadi
lebih baik.
D. Jenis dan Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam
penelitian ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain.20 Sumber data dalam penelitian ini
20
26
dibutuhkan agar penelitian ini tidak terkesan dibuat-buat. Di sini peneliti
menggunakan data primer dan data sekunder yang meliputi:
a. Data primer
1. Tempat
Tempat di mana penelitian ini dilakukan yakni terfokus
di sekitar daerah aliran sungai Kedung Kwali Kel. Miji
Kec. Kota Mojokerto
2. Pelaku/subyek
Seluruh masyarakat Kedung Kwali khususnya para
remaja dan dewasa yang sering memanfaatkan sungai
untuk berbagai kebutuhan mereka.
3. Adanya kata-kata dan tindakan orang-orang yang
diamati atau di lihat secara langsung. Kata-kata yang
diberikan oleh warga sekitar mengenai pandangan
mereka terhadap para mantan pecandu obat-obatan.
4. Hasil survey yang telah dilakukan oleh peneliti. Melihat
kondisi masyarakat berdasarkan pandangan mereka
masing-masing yang berbeda.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang dibutuhkan
oleh peneliti. Data ini bisa berupa :
Sumber selanjutnya yakni dari buku-buku, majalah
27
anket servey belanja rumah tangga. Yang berhubungan
dengan thema penelitian
Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat
penemuan dan melengkapi informasi-informasi yang telah dikumpulkan
melalui cara-cara yang sudah dipaparkan.
E. Tahap-Tahap Penelitian
A. Tahap perencanaan
Pada tahap pelaksanaan ini keterlibatan subyek dampingan paling
tinggi tingkatnya karena memang metodologi PAR sangat
mengutamakan partisipasi utamanya dalam merencanakan,
merumuskan tujuan. Hal ini bias dilakukan dengan cara diskusi
bersama masyarakat tentang apa yang akan dilakukan sehingga apa
yang nantinya dikerjakan merupakan sebuah kebutuhan bukan hanya
keinginan semata. Ini berdasarkan hasil pemetaan dengan subyek
dampingan.
B. Tahap pelembagaan
Pada tahap ini salah satu tujuanya adalah dibentuk sebuah struktur
dalam penelitian kali ini misalkan dalam penelitian dibentuk suatu
komunitas maka sekalian ditentukan pembagian tugasnya serta struktur
28
C. Tahap pelaksanaan
Setelah menyusun rencana dan menyusun struktur kepengurusan
serta pembagian jobdisk maka tahap selanjutnya adalah tahap
pelaksanaan program dimana dalam proses aksi kali ini kita bersama
masyarakat melakukan apa yang sudah direncanakan di tahap awal
diharapkan adanya kerja sama yang baik antara peneliti dan subyek
dampingan agar apa yang di rencanakan dapat berjalan dengan baik.
Hal itu adalah modal utama dalam membangun kesadaran bersama.
D. Tahap monitoring dan evaluasi
Setelah proses aksi dilakukan kiranya sangat penting untuk
menekankan pada masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan program
pemberdayaan tersebut sehingga semua memiliki tanggung jawab yang
sama. Setelah itu tentu kita perlu mengevaluasi apa saja yang dinilai
kurang dari tahap awal hingga proses aksi ini yang nantinya akan
segera dilakukan perubahan sesuai kondisi yang ada di lapangan21.
F. Teknik Pengumpulan Data
a) Mapping
Mapping adalah suatu tekhnik dalam PRA untuk menggali
informasi yang terkait dengan proses pemberdayaan yang akan
dilakukan. Mapping memang langkah pertama yang harus di lakukan
21
29
dalam penelitian yang menggunakan metodologi PAR. Sehingga
setelah mapping nanti kita bisa melihat potensi atau peluang dari
masalah yang dihadapi.
Dalam mapping ini sendiri juga memetakan apa saja yang
berhubungan dengan permasalah yang terjadi baik secara fisik
maupun non fisik yang saling berkesinambungan.
b) Transek
Transek merupakan langkah kedua yang harus dilakukan
dalam penelitian kali ini. Transect sendiri memiliki pengertian
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan subyek dampingan
untuk menelusuri lokasi penelitian dengan harapan data social yang
dibutuhkan dapat digali secara lansung dengan teknik pengumpulan
data yang akan dilakukan.
c) FGD
Focus grup discussion adalah salah satu teknik penggalian data
yang efektif sekaligus dimanfaatkan untuk proses pengorganisasian.
Tujuan dilakukanya FGD sendiri adalah untuk membangun kelompok
atau komunitas belajar masyararakat atau subyek penelitian dimana
tujuan utamanya adalah memahami bersama akan permasalahan yang
sedang dihadapi. Dalam proses FGD ini biasanya menghasilkan form
30
mengandalkan keaktifan peserta diskusi yang tidak lain adalah subyek
dampingan dan masyarakat pada umumnya.
Setelah mereka bisa membuat pohon masalah tentu selanjutnya
mereka akan menyusun pohon harapan serta strategi untuk mencapai
tujuan atau harapan yang mereka inginkan.
d) Forum Diskusi Komunitas
Untuk menunjang kebutuhan data dalam penelitian perlu
dibentuk suatu kelompok yang lebih spesifik sebagai forum
komunikasi yang lebih spesifik terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi. Hal ini juga merupakan salah satu strategi pengorganisasian
yang akan di lakukan sebagai cikal bakal pembentukan leader-leader.
G. Teknik Validasi Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan peneliti masih bersifat
sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang lebih kuat
untuk mendukung setiap tahap pengumpulan data berikutnya. Peneliti
masih tetap terbuka untuk menerima saran dan masukan data, walaupun
data tersebut adalah data yang tergolong tidak bermakna. Namun demikian
peneliti pada tahap ini telah memutuskan antara data yang mempunyai
makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak bermakna.
Data yang dapat diproses dalam analisis lebih lanjut seperti absah,
berbobot, dan kuat sedang data lain yang tidak menunjang, lemah, dan
31
diperoleh selama penelitian ini semakin valid, tidak terkesan dibuat-buat
oleh peneliti sendiri.
Pada teknik validasi data peneliti menggunakan Trianggulasi, karena peneliti ingin mengecek data dari penduduk kedung kwali
khususnya masyarakat sekita daerah aliran sungai. Peneliti akan
menggunakan trianggulasi data, menggunakan sumber data yang berbeda
untuk mengumpulkan data yang sejenis atau sama. Dalam perkembangan
lebih lanjut, peneliti menganalisis data yang terkumpul. Agar data semakin
valid dan terbukti kejelasannya. Dalam metodologi PRA ada beberapa
aspek dalam system Trianggulasi salah satunya: Trianggulasi Alat Dan
Teknik.
Dalam pelaksanaan PRA selain dilakukan observasi lapangan
langsung terhadap wilayah, juga perlu dilakukan interview dan diskusi
dengan masyarakat setempat dalam upaya memperoleh informasi yang
kualitatif.
H. Teknik Analisis data
Dalam metodologi PAR banyak teknik untuk menanalisis data
yang dapat digunakan tergantung dengan permasalahan yang di hadapi.
berikut merupakan teknik-teknik analisis data dalam PAR.
Pertama dengan menggunakan penelusuran sejarah dimana ini
dilakukan dengan menggali keadaan atau kejadian penting yang pernah di
alami pada alur waktu tertentu. Selanjutnya menggunakan bagan
32
perubahan dan kecenderungan berbagai keadaan, kejadian serta kegiatan
masyarakat dari waktu ke waktu.
Teknik selanjutnya bias menggunakan kalender musim untuk
menganalisis data yang sudah di dapat. Selain kalender musim ada juga
analisis menggunakan kalender harian. Selanjutnya ada diagram venn
untuk menganalisis data diagram ini gunakan untuk melihat hubungan
masyarakat dengan lembaga yang terdapat di lingkungan lokasi
pendampingan. Yang terakhir ada diagram alur untuk melihat arus
hubungan di antara semua pihak dan komoditas yang terlibat dalam suatu
system diagram ini digunakan untuk menganalisis alur penyebaran
keyakinan dan tata nilai dalam masyarakat.
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini merupakan bab yang mengawali
pembahasan tentang judul skripsi yang akan diambil oleh penulis
antara lain; Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, dll.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang landasan teori yang merujuk pada konteks
permasalahan, konsep pemberdayaan, dan konsep aksi yang dilakukan.
33
Bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini oleh peneliti. Di mana dalam penelitian kali ini
menggunakan metodologi PAR yang di dalamnya dijelaskan
pengertian PAR, dilanjutkan dengan langkah-langkah PAR, prinsip
PAR dan teknik pendampingan dan pemberdayaan.
BAB IV : GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini dijelaskan gambaran umum lokasi penelitian
yakni Kedung Kwali meliputi letak geografis, kondisi demografis,
agama, pendidikan, budaya, dan lain-lain.
BAB V : ANALISIS MASALAH
Bab ini berisi tentang proses memahami masalah yang terjadi
di Kedung Kwali dengan ditunjang bagan pohon masalah serta
keterlibatan beberapa pihak.
BAB VI : PROSES PENDAMPINGAN MASYARAKAT
Dalam bab ini akan di paparkan proses aksi yang akan
membawa perubahan terhadap konteks masalah yang di alami oleh
subyek dampingan. Dengan megutamakan partisipasi langsung
34
BAB VII : REFLEKSI
Bab ini memaparkan refleksi kritis dimana peneliti mencoba
menganalisis antara landasan teori dengan konteks yang terjadi di
lapangan sehingga nantinya dapat diperoleh point-point selama proses
penelitian ini. Dengan itu penelitian yang akan datang diharapkan
hasilnya lebih baik.
BAB VIII : PENUTUP
Bab ini berisi penutup dan rekomendasi dan disempurnakan
dengan kesimpulan.
35
JADWAL PENELITIAN
NO Kegiatan Bulan
Maret april Mei Juni Juli
1. Pemetaan awal
2. Pengurusan perizinan
3. Pembuatan proposal
4. Proses Pendampingan
a. Pengorganisasian dan riset
bersama
b. Membentuk komunitas
bersama remaja desa
c. Mengurai Problem yang di
hadapi
d. Merencanakan strategi
untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi
e. Proses aksi
36
5. Pelaporan
a. Bimbingan
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Lokasi pendampingan dilakukan di Kedung Kwali Gg. 6 dan 8 Kec.
Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Pemetaan ini bertujuan untuk mengamati
bagaimana kehidupan dan kondisi masyarakat di Kedung Kwali Gg.6 dan 8 yang
cukup padat, dimana jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya hanya
beberapa langkah dan rata-rata tidak ada jarak alias nempel. Di kampung yang
padat ini terdapat 52 rumah dengan 31 rumah untuk Kedung Kwali Gg.6 dan 21
rumah untuk Kedung Kwali Gg.8. Terdapat juga masing-masing 1 mushollah
dikedua gang tersebut.
Kedung Kwali memiliki batasan wilayah sebagai berikut22:
1. Sebelah timur berbatasan dengan Suratan
2. Sebelah utara berbatasan dengan Miji
3. Sebelah barat berbatasan dengan Prajurit Kulon
4. Sebelah selatan berbatsan dengan Sinoman
Kedung Kwali terletak di bantaran aliran anak sungai brantas yaitu sungai
terpanjang di Jawa Timur. Kondisi sungai sendiri sangat memprihatinkan, mulai
dengan airnya yang keruh dan kotor sampai dengan sampah-sampah yang
berserakan di pinggiran sungai.
22
38
Kondisi jalan di sana cukup baik yaitu beraspal dan berpaving untuk
jalanan yang sempit, sangat sulit menjumpai tanah lapang atau pekarangan yang
beralaskan tanah dan bahkan hampir tidak ada warga yang mempunyai
pekarangan. Ini disebabkan karena jarak antara rumah sangat dekat, sehingga
ruang untuk pekarangan menjadi terbatas bahkan tidak ada. Namun ada juga
beberapa warga yang mempunyai pekarangan yang beralaskan tanah, itu
dimanfaatkan warga untuk menanam mangga, belimbing, dll. Di sana juga
terdapat tangkis yang juga dimanfaatkan warga untuk menanam pisang,
mengkudu, jambu, dll.
Tangkis yang berada di sepanjang Kedung Kwali Gg.6 dan 8 ini juga
dimanfaatkan sebagian warga untuk memelihara ayam, total ada 3 kandang ayam
yang berada di sepanjang tangkis, dan ada 2 pos dan 1 warung yang berdiri di
tangkis tersebut.
Sumber air bersih masyarakat di Kedung Kwali yaitu menggunakan air
dari sumur, air galon. Kondisi air untuk sumber air bersih cukup baik, hanya
dibeberapa sumur yang kondisi airnya kurang jernih namun masih bisa digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum, dll. Kemudian untuk saluran
airnya pun cukup baik, keadaan saluran air yaitu airnya sedikit namun lancar, bisa
dikatakan cukup bersih dan tidak menimbulkan bau yang menyengat dan bisa
39
PROFIL DESA
a. Geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya
di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain
disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif
karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang
membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua
samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra
yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah
Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan
politik.23
Kedung Kwali terletak di tengah Kota Mojokerto, terletak di
sepanjang aliran anak sungai brantas yaitu sungai terpanjang kedua di
Pulau Jawa setelah Sungai Bengawan Solo.
Di Kedung Kwali Gg.6 dan 8 ini terdapat 52 rumah, dengan 31
rumah untuk Kedung Kwali Gg.6 dan 21 rumah untuk Kedung Kwali
Gg.8. Terdapat juga masing-masing 1 mushollah dikedua gang tersebut.
Kondisi jalan cukup baik yaitu beraspal dan berpaving untuk
jalanan yang sempit, sangat sulit menjumpai tanah lapang atau pekarangan
23
40
yang beralaskan tanah dan bahkan hampir tidak ada warga yang
mempunyai pekarangan.
Keadaan air sungai yang berada di Kedung Kwali sangat
memprihatinkan, dimana kondisi air yang kurang jernih dan banyak
tercemar limbah sampah yang dibuang oleh warga sekitar di sepanjang
sungai. Terdapat pula tangkis yang dimanfaatkan warga untuk menanam
pisang, nangka, jambu, dll. Ada juga sebagian warga yang
memanfaatkannya untuk memelihara ayam, total ada 3 kandang yang
[image:51.595.126.559.279.590.2]berdiri di sepanjang tangkis.
41
b. Demografis
Di Kedung Kwali Gg 6 dan 8 ini terdapat 52 rumah dengan 51 KK
yang keseluruhan warga yaitu berjumlah 165 orang yang terdiri dari balita
hingga lansia, yang terdiri dari 4 (balita), 24 (SD), 16 (SMP), 98 (SMA),
18 (PT) dan yang tidak sekolah dan putus sekolah ada 4 orang. Sedangkan
kepercayaan yang diyakini warga Kedung Kwali adalah 100 persen agama
Islam.
Mata pencaharian warga di Kedung Kwali ini yaitu sebagai
pengusaha, guru, pedagang, kuli, sales, petugas kebersihan dan mayoritas
menjadi buruh di pabrik-pabrik.
c. Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”oikonomia”
oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti aturan. Perubahan
kata oikonomia menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku
untuk memenuhi kebituhan hidup dalam suatu runah tangga. Dalam hal ini
perngertian rumah tangga dapat meliputi rumah tangga perorangan, badan
usaha, Negara, bahkan rumah tangga dunia. Selanjutnya ekonomi dapat
diartikan sebagai persoalan yang berhubungan dengan daya upaya manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Ilmu yang mempelajari
persoalan tersebut dikenal sebagai ilmu ekonomi.24
Keadaan ekonomi masyarakat Kedung Kwali Gg. 6 dan 8 rata-rata
dalam keadaan sedang atau masyarakat dengan kondisi ekonomi
24
42
menengah atau cukup. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan warga
yang cukup baik yaitu lulusan SMA, jadi dengan ijazah SMA tersebut
warga menjadi lebih mudah untuk mencari dan melamar pekerjaan
khususnya di pabrik-pabrik, dan kebanyakan pekerjaan yang diperoleh
adalah menjadi buruh pabrik yang gajinya cukup bisa menopang
kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah gambaran perekonomian warga Kedung Kwali yang
digali melalui analisis survey belanja rumah tangga mulai dari warga
dengan keadaan ekonomi yang tergolong miskin, sedang, maupun kaya;
Bagan 1.1 Belanja Per Bulan Rumah Tangga Miskin
No. PANGAN SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Beras Kg 10 8.000 80.000
2. Lauk-Pauk Rata2/bln
3. Sayuran Rata2/bln 150.000 150.000
4. Bumbu Masak Rata2/bln
5. Minyak Goreng Kg 1 12.000 12.000
6. Gula+Kopi/Teh/Susu Kg 1 10.000 10.000
7. Rokok Bungkus 30.000 600.000
8. Air Bersih Rata2/Bln
232.000 63%
No. ENERGI SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Gas Tabung 3 kg 16.000 16.000
2. Rekning Listrik Rata2/bln 50.000 50.000
43
292.000 23% No. BELANJA
PENDIDIKAN
SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. SPP/Iuran Sekolah Rata2/bln 2. Jajan Harian Sekolah
Anak
Harian
3. Perlengkapan Sekolah Rata2/bln
No. BELANJA KESEHATAN
SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Periksa Ke Dokter Rata2/bln
2. Beli Obat-obatan Rata2/bln 20.000 20.000 3. Perlengkapan
Kebersihan
Rata2/bln 20.000 20.000
40.000 14%
No. BELANJA SOSIAL SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Hiburan Rata2/bln
2. Pulsa Telpon Rata2/bln
TOTAL 388.000 100% Sumber dari survey belanja rumah tangga Jupri pada tanggal 2 April 2016
Bagan 1.2 Belanja Per Bulan Rumah Tangga Sedang
No. PANGAN SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Beras Kg 25 10.000 200.000
2. Lauk-Pauk Rata2/bln
44
4. Bumbu Masak Rata2/bln
5. Minyak Goreng Kg 2 12.000 24.000
6. Gula+Kopi/Teh/Susu Kg 2 10.000 20.000
7. Rokok Bungkus 60.000 60.000
8. Air Bersih Rata2/Bln
504.000 35%
No. ENERGI SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Gas Tabung 6 kg 16.000 32.000
2. Rekning Listrik Rata2/bln 110.000 110.000
3. BBM Liter 200.000 200.00
342.000 30% No. BELANJA
PENDIDIKAN
SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. SPP/Iuran Sekolah Rata2/bln 2. Jajan Harian Sekolah
Anak
Harian 200.000 200.000
3. Perlengkapan Sekolah Rata2/bln 100.000 100.000
300.000 26% No. BELANJA
KESEHATAN
SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Periksa Ke Dokter Rata2/bln
2. Beli Obat-obatan Rata2/bln 20.000 20.000 3. Perlengkapan
Kebersihan
Rata2/bln 20.000 20.000
40.000 5%
45
1. Hiburan Rata2/bln
2. Pulsa Telpon Rata2/bln 50.000 50.000 4%
TOTAL 1.151.000 100% Sumber dari survey belanja rumah tangga Daeng pada tanggal 2 April 2016
Bagan 1.3 Belanja Per Bulan Rumah Tangga Kaya
No. PANGAN SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Beras Kg 20 8.000 200.000
2. Lauk-Pauk Rata2/bln
3. Sayuran Rata2/bln 250.000 250.000
4. Bumbu Masak Rata2/bln
5. Minyak Goreng Kg 2 12.000 24.000
6. Gula+Kopi/Teh/Susu Kg 2 10.000 20.000
7. Rokok Bungkus
8. Air Bersih Rata2/Bln
344.000 8%
No. ENERGI SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Gas Tabung 6 kg 16.000 32.000
2. Rekning Listrik Rata2/bln 250.000 250.000
3. BBM Liter 1.000.000 1..000.000
1.282.000 29% No. BELANJA
PENDIDIKAN
SATUAN @ HARGA JUMLAH %
46
2. Jajan Harian Sekolah Anak
Harian 500.000 500.000
3. Perlengkapan Sekolah Rata2/bln 100.000 100.000
1.900.000 43% No. BELANJA
KESEHATAN
SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Periksa Ke Dokter Rata2/bln
2. Beli Obat-obatan Rata2/bln 10.000 10.000 3. Perlengkapan
Kebersihan
Rata2/bln 100.000 100.000
110.000 2%
No. BELANJA SOSIAL SATUAN @ HARGA JUMLAH %
1. Hiburan Rata2/bln 500.000 500.000
2. Pulsa Telpon Rata2/bln 300.000 300.000
800.000 18% TOTAL 4.436.000 100% Sumber dari survey belanja rumah tangga Bambang pada tanggal 2 April 2016
Namun ada juga warga yang kurang beruntung yang
pendidikannya hanya sampai tamat SMP, sehingga mereka sulit mencari
pekerjaan yang akhirnya hanya menganggur dan yang bisa mereka
lakukan hanya menjadi buruh sepatu yang gajinya tidak cukup untuk
kehidupan sehari-hari, menjadi kuli yang jasanya hanya dipakai pada saat
tertentu saja, kemudian ada yang menjadi tukang sampah, ada pula yang
menjadi sales panci, payung, dan peralatan rumah tangga lainnya. Dengan
47
sangat kesulitan untuk menopang kehidupan mereka, sehin