• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Sistem Informasi Administrasi untuk mengelola Stok UD “Narwastu” dengan Metode EOQ dan ROP | Karundeng | Jurnal Infra 722 1277 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Sistem Informasi Administrasi untuk mengelola Stok UD “Narwastu” dengan Metode EOQ dan ROP | Karundeng | Jurnal Infra 722 1277 1 SM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pembuatan Sistem Informasi Administrasi untuk

mengelola Stok UD “Narwastu” dengan Metode EOQ dan

ROP

Nikolas Wijaya Karundeng

1

, Silvia Rostianingsih

2

, Leo Willyanto Santoso

3

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 – 131 Surabaya 60236

Telp. (031) – 2983455, Fax. (031) - 8417658

E-mail: [email protected]

1,

[email protected]

2,

[email protected]

3

ABSTRAK:

UD “Narwastu” merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang perdagangan. UD “Narwastu” sendiri

terdiri dari 2 bagian yaitu pabrik pembuatan barang dari bahan mentah menjadi barang jadi (salah satu produknya, yaitu lulur) dan kantor pendistribusian barang. Bagian produksi yang merupakan pabrik menjalankan sistemnya secara manual (belum terkomputerisasi). Perhitungan stok barang yang masih manual tersebut tentu akan menimbulkan banyak kendala dan mempengaruhi proses penjualan pembelian.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dirancang Sistem Informasi Administrasi. Proses perancangan system dari aplikasi ini melalui beberapa tahap, dimulai dari pengecekan stok barang pada pabrik, proses penjualan dan pembelian barang dari aplikasi yang akan dibuat. Proses pembuatannya menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 Visual Basic .NET. sebagai bahasa pemrogramannya dan Microsoft SQL Server 2005 sebagai database. Proses Sistem Informasi Administrasi metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP).

Hasil yang diperoleh dari aplikasi yang telah dibuat antara lain, nilai yang diperoleh dari perkiraan pembelian dengan metode

EOQ dan ROP dan laporan tentang siklus kerja UD “Narwastu”

secara umum.

Kata kunci: Penjualan dan pembelian, Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point (ROP), UD “Narwastu.

ABSTRACT:

UD “Narwastu” is a company that move on trading filed. UD “Narwastu” consists of two parts, namely

factory that making goods and distribution office. Factory’s

system is not computerized. The Calculation of goods stock is still manual. That calculation can make many mistake and affect purchasing and selling process.

Based on that problem, so Administration Information System has beed created. Design System Process from this application is through many stage, The beginning stage is Checking Stock from the Factory, the second stage is designing purchasing and selling process. This application using Microsoft Visual Studio 2010 Visual Basic .NET. as programming language and Microsoft SQL Server 2005 as database. Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) are used for Managing Stock.

The result of this application is value for forecast purchasing stock with EOQ and ROP methods and report for working system

UD “Narwastu” generally.

Keywords: Purchasing and Selling, Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point (ROP), UD “Narwastu”.

1.

PENDAHULUAN

Secara umum UD “Narwastu” merupakan perusahaan yang

melakukan pembuatan barang dari bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dan dilanjutkan proses menjual barang tersebut ke customer. UD “Narwastu” merupakan perusahaan

yang bergerak dalam bidang perdagangan. UD “Narwastu” sendiri

terdiri dari 2 bagian yaitu pabrik pembuatan barang dari bahan mentah menjadi barang jadi (salah satu produknya, yaitu lulur) dan kantor pendistribusian barang.

Stok gudang dibutuhkan perusahaan untuk menjaga kebutuhan

customer, terutama pabrik sangat perlu untuk mengelola stok barang agar kebutuhan customer dapat terpenuhi. Banyak perusahaan yang kurang dapat mengelola stok barang, sehingga menyebabkan kerugian, baik secara langsung berupa biaya, maupun tidak langsung berupa peluang. Mengelola stok dapat dilakukan dengan berbagai macam, seperti: menentukan

Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP). Penggunaan EOQ didasari oleh harga pembelian bahan yang konstan. Penggunaan ROP didasari oleh menghindari kekurangan stok barang jadi, sehingga penjualan barang dapat berjalan dengan lancar.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Metode

Economic Order Quantity

Model Economic OrderQuantity (EOQ) mengasumsikan tingkat permintaan konstan dan tidak terjadi stockout [1]. Dalam situasi ini, permintaan bersifat konstan karena sejumlah besar konsumen melakukan pembelian periodik dalam jumlah kecil dan stockout tidak diijinkan terjadi. Rumus perhitungan untuk EOQ dapat dilihat pada rumus (1):

...(1)

dimana:

D = jumlah demand dalam unit per tahun

H = biaya penanganan per unit per tahun

S = biaya untuk melakukan sebuah pemesanan

(2)

2.2

Metode

Reorder Point

Reorder point adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan dasar kembali, sehingga datangnya pesanan tersebut tepat dengan habisnya bahan dasar yang dibeli, khususnya dengan metode EOQ [2].

Konsep service level merupakan kunci dari manajemen persediaan dalam ketidakpastian. Service level merupakan persentasi terjadinya demand selama lead time yang masih dapat dipenuhi oleh persediaan yang ada. Beberapa pendekatan analitis telah disarankan untuk menentukan service level optimal, tetapi dalam praktiknya, penentuan service level adalah keputusan yang berdasarkan kebijakan. Contohnya, sebuah toko swalayan. Tergantung dari pesaing dan kesabaran pelanggan, minimuan dingin mungkin membutuhkan service level sebesar 99%, sedangkan untuk roti cukup dengan menggunakan service level

sebesar 95%.

Re Order Point= (Lead Time× Penggunaan perhari) + Safety Stock...(2)

2.3

Document Flow

Document flow menggambarkan aliran dokumen – dokumen dan informasi diantara area yang berhubungan di dalam perusahaan. Sebuah document flow berguna dalam menganalisa prosedur – produser kontrol internal. Document flow juga merupakan alur yang menggambarkan hubungan antara input, proses dan output

sebuah sistem. Sebuah document flow akan mengidentifikasi input

yang masuk ke dalam sistem dan asal dari input tersebut. Ada dua macam input yang akan masuk ke dalam sistem, yaitu input yang berupa data baru yang masuk ke dalam sistem atau data yang telah disimpan sebelumnya. Data yang masuk ke dalam sistem akan digunakan di masa yang akan datang untuk mengolah sistem.

Document flow juga menampilkan logika yang digunakan komputer ketika melakukan proses dalam sistem. Hasil dari informasi baru merupakan komponen output yang dapat disimpan ataupun untuk digunakan di masa yang akan datang dan ditampilkan pada layar komputer atau dicetak di kertas. Dalam beberapa hal, output dari sebuah proses adalah input untuk proses - proses lainnya [3].

2.4

Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran teknis untuk menggambarkan skema sebuah database. Dinamakan sebagai ERD karena menunjukkan berbagai entity yang dimodelkan dan adanya hubungan yang penting diantara entityentity tersebut. Entity sering disamakan dengan table, akan tetapi entity bukanlah sebuah table [4].

2.5

Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language merupakan bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data yang relasional. Bahasa ini merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional [5].

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek – objek yang diperlukan dalam basis data seperti tabel, view, user, dan sebagainya. DDL yang umum digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek.

3.

DESAIN SISTEM

Dari UD “Narwastu” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan, serta penjualan kosmetik. Perusahaaan ini dibagi menjadi dua yaitu bagian produksi dan bagian penjualan yang merupakan distributor langsung pabrik. Bagian produksi yang merupakan pabrik menjalankan sistemnya secara manual (belum terkomputerisasi). Secara umum sistem yang terjadi di UD

“Narwastu” dijelaskan pada Gambar 1.

Dari alur sistem perusahaan dilakukan desain alur data seperti pada Gambar 1. Desain Entity Relationship Diagram (ERD) dapat dilihat pada Gambar 2, Desain Physical Relationship Diagram

(ERD) dapat dilihat pada Gambar 3, merupakan rancangan tabel dan menunjukkan relasi antar tabel yang ada.

(3)

pencatatan j eni s mencatat data barang mencatat data barang

i nput data suppl i er

pencatatan data order pembel i an pencatatan username

mencatat data barang

si nkroni sasi data pembel i an

pencatatan data barang pencatatan data order penj ual an

mencatat data barang pencatatan username

pencatatan data order penj ual an

pencatatan data barang pencatatan data barang

pencatatan data penj ual an

pencatatan data pembel i an pencatatan data barang

pencatatan data barang pencatatan data pembel i an

mencatat data retur pembel i an

mencatat data retur penj ual an pencatatan data penj ual an

Jeni s

Vari abl e characters (10) Vari abl e characters (20) Vari abl e characters (20) Vari abl e characters (50)

barang

Vari abl e characters (10) Vari abl e characters (10) Integer Long i nteger Vari abl e characters (20) Vari abl e characters (20)

kartu_stok

Vari abl e characters (10) Integer Integer Integer Vari abl e characters (50)

barang_produksi

Vari abl e characters (10) Integer Vari abl e characters (10) warni ng_stok

# o

i d_warni ng_stok j uml ah

Vari abl e characters (10) Integer

Vari abl e characters (20) Vari abl e characters (20) Vari abl e characters (10)

detai l _order_pembel i an #

o o

i d_detai l _order_pembel i an j uml ah

status ...

Vari abl e characters (10) Integer Vari abl e characters (20) detai l _order_penj ual an

# o o

i d_detai l _order_penj ual an j uml ah

status ...

Vari abl e characters (10) Integer Vari abl e characters (20) order_penj ual an

# o

i d_order_penj ual an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me

detai l _penj ual an #

o o o

i d_detai l _penj ual an j uml ah di skon harga ...

Vari abl e characters (10) Integer Integer Long i nteger

order_pembel i an #

o

i d_order_pembel i an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me

pembel i an #

o i d_pembel i an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me nama_suppl i er tempat

Vari abl e characters (10) Vari abl e characters (30) Vari abl e characters (50) Vari abl e characters (20) Vari abl e characters (20) Integer Vari abl e characters (30) Long bi nary (30) Integer

detai l _pembel i an #

o o o

i d_detai l _pembel i an j uml ah di skon harga ...

Vari abl e characters (10) Integer Integer Long i nteger

retur_pembel i an #

o

i d_retur_pembel i an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me

detai l _retur_pembel i an #

o

i d_detai l _retur_pembel i an j uml ah

Vari abl e characters (10) Integer penj ual an

# o

i d_penj ual an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me

detai l _retur_penj ual an #

o

i d_detai l _retur_penj ual an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me retur_penj ual an

# o

i d_retur_penj ual an tanggal

Vari abl e characters (10) Date & T i me

Gambar 2. Conceptual Data Model (CDM)

FK_BARANG_REFERENCE_JENISFK_BARANG_P_REFERENCE_BARANG

FK_KART U_ST _REFERENCE_BARANG FK_DET AIL_O_REFERENCE_ORDER_PE

FK_RET UR_PE_REFERENCE_PENJUALA FK_RET UR_PE_REFERENCE_PEMBELIA FK_DET AIL_P_REFERENCE_BARANG

FK_DET AIL_R_REFERENCE_BARANG FK_DET AIL_P_REFERENCE_PEMBELIA

FK_DET AIL_R_REFERENCE_RET UR_PE

FK_DET AIL_R_REFERENCE_RET UR_PE FK_DET AIL_P_REFERENCE_PENJUALA

i d_warni ng_stok i d_barang

detai l _order_pembel i an i d_order_pembel i an username i d_barang i d_detai l _order_pembel i an j uml ah detai l _order_penj ual an

i d_detai l _order_penj ual an i d_order_penj ual an i d_barang order_penj ual an i d_order_penj ual an tanggal

varchar(10) dateti me

<pk>

detai l _penj ual an i d_detai l _penj ual an i d_barang i d_penj ual an j uml ah

order_pembel i an i d_order_pembel i an i d_suppl i er

pembel i an i d_pembel i an i d_order_pembel i an tanggal nama_suppl i er tempat

detai l _pembel i an i d_detai l _pembel i an i d_barang i d_pembel i an j uml ah

retur_pembel i an i d_retur_pembel i an i d_pembel i an tanggal

detai l _retur_pembel i an i d_detai l _retur_pembel i an i d_barang i d_retur_pembel i an j uml ah penj ual an

i d_penj ual an i d_order_penj ual an tanggal

detai l _retur_penj ual an i d_detai l _retur_penj ual an i d_barang i d_retur_penj ual an tanggal retur_penj ual an

i d_retur_penj ual an i d_penj ual an tanggal

Gambar 3. Physical Data Model (PDM)

4.

HASIL

4.1

Perhitungan ROP dan EOQ

Hasil ini merupakan hasil dari perhitungan ROP berupa nilai stok yang harus dipenuhi selama setahun. Hasil dari perhitungan EOQ adalah sebuah nilai dengan perkiraan pembeliaan yang efisien sehingga dapat menghemat biaya perusahaan.

Contoh kasus tersebut adalah sebuah perusahaan membutuhkan bahan per minggu 7 kg dengan lead time 2 minggu, safety stock

50% dari kebutuhan selama lead time.

Biaya pemesanan setiap kali pemesanan Rp 0.3 juta, biaya penyimpanan per 30kg Rp 5 juta, dan biaya per kg Rp 0.034 juta .

Re Order Point= d + ( L x S )

(4)

Perhitungan manual EOQ = sqrt( (2*1560*0.3) / (0.034 * 5)) = 74

Perusahaan melakukan pemesanan barang sebanyak 6 kali dalam setahun, maka:

Biaya penyimpanan = ((260/30)*5)*6 + ((130/30)*5)*6 = 420 juta

Perhitungan biaya penyimpanan didapat dari banyaknya barang yang telah dihitung dengan ROP dikalikan dengan 52 minggu dibagi dengan banyaknya pemesanan dalam setahun. Kemudian dibagi dengan batas penyimpanan per 30 kg dan dikalukan dengan biaya penyimpanan sebesar 5 juta per 30 kilo.

Biaya pemesanan yang dikeluarkan = 6 * 0.3 = 1.8 juta

Perhitungan biaya penyimpanang didapatkan dari banyaknya pemesanan dalam setahun dikalikan dengan biaya pemesanan.

Jika pesanan tersebut dilakukan dengan metode EOQ dalam setahun, maka:

Biaya penyimpanan = 15 * 12 = 180 juta

Perhitungan biaya penyimpanan didapatkan dari biaya penyimpanan per 30kg untuk tiap barang yang dibutuhkan tiap bulan dikalikan dengan banyaknya bulan. Sehingga jumlah kebutuhan dalam setahun yakni, 1560 dibagi dengan 21 kali pengiriman berkisar 75kg. Biaya penyimpanan dari 75 kg sebesar 15 juta dihitung dari biaya sebesar 5 juta per 30 kg.

Biaya pemesanan = 21 * 0.3 = 6.3 juta

Untuk biaya pemesanan didapatkan dari banyaknya pemesanan dikalikan dengan biaya pemesanan.

Maka keuntungan yang didapat dari menggunakan metode EOQ adalah:

420+1.8 – (180+6.3) = 421.8 – 186.3 = 235.5 juta

Selisih dari biaya penyimpanan ditambah dengan biaya pemesanan tanpa menggunakan EOQ dikurangi dengan biaya penyimpanan ditambah dengan biaya pemesanan dengan EOQ menghasilkan nilai yang positif, maka diketahui bahwa metode EOQ lebih layak digunakan untuk beberapa jenis barang.

Kekurangan dari metode ini adalah harga barang untuk tiap kali pembelian bisa berbeda, sedangkan metode EOQ mengasumsikan sama dalam setahun. Metode EOQ tidak dapat diterapkan pada beberapa barang dikarenakan tingkat kadaluarsa barang yang cepat, sedangkan pada beberapa kasus EOQ tidak melihat hal tersebut.

Dari perhitungan di atas, maka diketahui bahwa metode EOQ lebih layak digunakan.

Gambar 3. Hasil dari Perhitungan ROP dan EOQ

4.2

Kekurangan EOQ dan ROP

Kekurangan dari metode ini adalah harga barang untuk tiap kali pembelian bisa berbeda, sedangkan metode EOQ mengasumsikan sama dalam setahun. Metode EOQ tidak dapat diterapkan pada beberapa barang dikarenakan tingkat kadaluarsa barang yang cepat, sedangkan pada beberapa kasus EOQ tidak melihat hal tersebut.

5.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

 Dengan aplikasi ini perusahaan untuk menghemat biaya perusahaan dengan menghitung pembelian yang efisien.

 Perusahaan dapat menjaga stok dengan metode ROP sehingga tidak terjadi kekurangan stok.

6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gitosudarmo, I., & Mulyono, A. (2000). Manajemen bisnis logistik (1st ed.). Yogyakarta:BPFE.

[2] Fitzsimmons, J.A., & Fitzsimmons, M.J. (2001). Service Management: Operations, strategy and information technology (3rd ed.). New York:McGraw-Hill. [3] Romney, M.B. & Steinbart, P.J. (2012). Accounting

information system. New Jersey : Prentice Hall. [4] Whitten, J., Bentley, R. & Dittman, K. (2007). System

Analysis and Design Methods(6th Ed). New York: McGraw-Hill.

Gambar

Gambar 1. Data Flow Diagram (DFD) sistem perusahaan
Gambar 3. Physical Data Model (PDM)
Gambar 3. Hasil dari Perhitungan ROP dan EOQ

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah bahan yang keluar dari proses penjualan untuk menu makanan nasi ayam hongkong dapat dilihat pada Gambar 8,.

Barang Terjual = Saldo Awal + Pembelian yang dilakukan dalam periode berjalan - Sisa barang yang ada pada akhir periode Sedangkan HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah nilai

Hasil yang diperoleh dari aplikasi ini antara lain adanya pencatatan master , pencatatan transaksi baik pembelian maupun penjualan, pengendalian persediaan, laporan

 Sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas siklus pembelian dan penjualan yang dapat mempermudah proses penyimpanan dan pengolahan data transaksi seperti

Pencatatan pembelian dan penjualan barang di perusahaan ini dilakukan oleh pemilik dan karyawan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel untuk pengolahan