BAB III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Analisis SWOT
Untuk penyusunan strategi menggunakan analisis SWOT maka akan
dianalisis data lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal
merupakan lingkungan di dalam organisasi yang sangat berpengaruh dan
menentukan terhadap perencanaan strategi yang akan diformulasikan.
Lingkungan eksternal adalah faktor yang berada di luar kendali lingkungan
organisasi. Faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap kondisi organisasi
baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh sebab itu kondisi
eksternal harus dipertimbangkan dalam penentuan strategi organisasi.
Dari hasil pengamatan dapat diidentifikasikan faktor-faktor internal dan
eksternal sebagai berikut:
Faktor internal:
Strengths (Kekuatan):
1. Tersedianya personil Bagian Pengelola Data Elektronik sejumlah 27
orang terdiri atas 4 pejabat struktural dan 23 staf dengan 55%
berlatar belakang pendidikan bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2. Tersedianya anggaran untuk pengembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
3. Tersedianya sarana kerja utama Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang memadai baik main frame server, akses koneksi internet dan intranet maupun infrastruktur pendukung yang dikelola
4. Tersedianya program kerja dan kegiatan terstruktur yang didukung
dengan komitmen, disiplin, kreasi dan inovasi team work seluruh personil.
5. Tersedianya ruang workshop untuk pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta pengembangan kompetensi sumber
daya aparatur baik internal dan eksternal.
Weakness (Kelemahan):
1. Belum memiliki legalitas formal (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati)
yang mendukung dan mengatur penggunaan maupun pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pemerintah Kabupaten
Malang, termasuk Blue-print atau Masper-plan e-Government.
2. Fasilitas sarana kerja utama khususnya main frame server sebagian besar sudah saatnya untuk di-recycle dan diremajakan.
3. Belum memiliki tenaga khusus bidang analisis data dan program
yang mendukung kebutuhan seluruh sistem aplikasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi serta manajemen server.
4. Terbatasnya tenaga operasional teknis lapangan baik teknisi jaringan
maupun aplikasi yang menjangkau seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), Kecamatan, Kelurahan hingga Desa.
5. Terbatasnya biaya operasional perawatan infrastruktur perangkat
keras dan infrastruktur perangkat lunak.
6. Belum tersedianya pusat data (data center) yang memadai yang
tentunya mengakibatkan terciptanya pulau-pulau informasi dengan
Faktor eksternal:
Opportunities (Peluang):
1. Adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,
serta Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan Peraturan maupun
Keputusan Menteri yang terkait tentang Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah merupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi bagi seluruh instansi pemerintahan
dalam mendukung pelaksanaan program kerja dan kegiatan di semua
bidang.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan
kinerja aparatur yang tentunya meningkatkan kualitas layanan publik.
4. Reformasi birokrasi dengan e-Government mendukung terciptanya Good
Goverment and Clean Governance.
5. Mendukung azas-azas penyelenggaraan pemerintahan yaitu azas
efektivitas dan azas efisiensi serta menciptakan transparansi bagi publik.
6. Meningkatnya jumlah penetrasi komputer di seluruh aparatur Pemerintah
Kabupaten Malang dengan penggunaan fasilitas Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
7. Adanya dukungan dari Kepala Daerah terkait penggunaan Teknologi
Threats (Ancaman):
1. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pemerintah diwajibkan
memberikan ruang informasi seluas-luasnya bagi publik yang kini
sudah menjadi kebutuhan dan semakin kritis terhadap pemerintah.
2. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
diiringi dengan derasnya arus informasi dapat membuat efek negatif
bagi publik apabila tidak disertai dengan pengendalian akses
informasi dan keamanan sistem.
3. Kurangnya komitmen pimpinan SKPD untuk menggunakan dan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. Minimnya sumber daya aparatur bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi di SKPD-SKPD.
5. Minimnya penggunaan piranti lunak legal di SKPD-SKPD.
6. Minimnya penggunaan piranti lunak free open source akibat keterbatasan kemampuan SDM di SKPD-SKPD.
7. Beberapa SKPD mengembangkan sistem informasi atau aplikasi
sendiri tanpa berkoordinasi lebih dulu sehingga tidak ada
keseragaman format data yang mengakibatkan tidak bisa terjadi
sharing data dengan SKPD lain yang membutuhkan (tidak mendukung interoperabilitas).
Matriks SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika
dengan kekuatan dan kelemahan, maka strategi organisasi dapat dikategorikan
ke dalam:
1. Strategi Kekuatan dan Peluang (Strengths and Opportunities - SO)
Strategi untuk memanfaatkan peluang dengan jalan
mendayagunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
2. Strategi Kelemahan dan Peluang (Weakness and Opportunities - WO)
Strategi untuk memanfaatkan peluang eksternal yang muncul dari
lingkungan dengan tujuan mengatasi kelemahan.
3. Strategi Kekuatan dan Ancaman (Strengths and Threats - ST)
Strategi untuk menghadapi dan mengatasi ancaman dengan jalan
mendayagunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
4. Strategi Kelemahan dan Ancaman (Weakness and Threats - WT)
Strategi untuk menghindari ancaman untuk melindungi organisasi
dari kelemahan yang ada dalam organisasi.
Matriks SWOT Bagian Pengelola Data Elektronik Sekretariat Daerah
Internal
Eksternal
Kekuatan (Strength -S) Kelemahan (Weakness-W)
1. Tersedianya personil Bagian Pengelola Data Elektronik sejumlah 27 orang terdiri atas 4 pejabat struktural dan 23 staf dengan 55%
berlatar belakang pendidikan bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2.Tersedianya anggaran untuk pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3.Tersedianya sarana kerja utama Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang memadai baik mainframe server, akses koneksi internet dan intranet maupun infrastruktur pendukung yang dikelola secara mandiri.
4.Tersedianya program kerja dan kegiatan
terstruktur yang didukung dengan komitmen, disiplin, kreasi dan inovasi team work seluruh personil.
5.Tersedianya ruang workshop untuk
pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta pengembangan kompetensi sumber daya aparatur baik internal dan eksternal.
1. Belum memiliki legalitas formal (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati) yang mendukung
dan mengatur penggunaan maupun
pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Pemerintah Kabupaten Malang,
termasuk Blue-print atau Masper-plan
e-Government.
2.Fasilitas sarana kerja utama khususnya main
frame server sebagian besar sudah saatnya
untuk di-recycle dan diremajakan.
3.Belum memiliki tenaga khusus bidang analisis data dan program yang mendukung kebutuhan seluruh sistem aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi serta manajemen server. 4.Terbatasnya tenaga operasional teknis lapangan
baik teknisi jaringan maupun aplikasi yang menjangkau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan, Kelurahan hingga Desa.
5.Terbatasnya biaya operasional perawatan
infrastruktur perangkat keras dan infrastruktur perangkat lunak.
6.Belum tersedianya pusat data (data center) yang memadai yang tentunya mengakibatkan terciptanya pulau-pulau informasi dengan data yang berbeda antara satu instansi dengan yang lainnya. P eluang ( Opportuni ty -O )
1.Adanya peraturan perundang-undangan
yang mendukung penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik,
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan Peraturan maupun Keputusan Menteri yang terkait tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2.Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi bagi seluruh instansi
pemerintahan dalam mendukung
pelaksanaan program kerja dan kegiatan di semua bidang.
3.Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dapat meningkatkan kinerja
aparatur yang tentunya meningkatkan
kualitas layanan publik.
4.Reformasi birokrasi dengan e-Government
mendukung terciptanya Good Goverment
and Clean Governance.
5.Mendukung azas-azas penyelenggaraan
pemerintahan yaitu azas efektivitas dan azas efisiensi serta menciptakan transparansi bagi publik.
6.Meningkatnya jumlah penetrasi komputer di
seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten
Malang dengan penggunaan fasilitas
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
7.Adanya dukungan dari Kepala Daerah
terkait penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam rangka e-Government.
Strategi SO:
1.Mengembangkan situs web yang berisi
informasi yang diperlukan publik, baik yang bersifat statis maupun dinamis.
2.Menampilkan informasi APBD, pengadaan
barang/jasa di situs web Pemerintah
Kabupaten Malang
3.Semakin mengintensifkan penggunaan TIK
dalam operasional aparatur menuju paperless office.
4.Semakin memantapkan e-Government
Strategi WO:
1.Mengajukan rancangan produk hukum
ketatalaksaan e-Government di Pemerintah Kabupaten Malang
2.Membuat blue-print atau master-plan
e-Government
3.Mengajukan anggaran untuk peremajaan main frame server
4.Mengajukan anggaran untuk biaya
maintenance infrastruktur perangkat keras dan
perangkat lunak 5.Revitalisasi data center
Anc am an ( T re at -T )
1.Dengan diberlakukannya Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pemerintah diwajibkan memberikan ruang informasi seluas-luasnya bagi publik yang kini sudah menjadi kebutuhan dan semakin kritis terhadap pemerintah.
2.Pesatnya perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang diiringi dengan derasnya arus informasi dapat membuat efek negatif bagi publik apabila tidak disertai dengan pengendalian akses informasi dan keamanan sistem.
3.Kurangnya komitmen pimpinan SKPD
untuk menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4.Minimnya sumber daya aparatur bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi di SKPD-SKPD.
5.Minimnya penggunaan piranti lunak legal di SKPD-SKPD.
6.Minimnya penggunaan piranti lunak free
open source akibat keterbatasan
kemampuan SDM di SKPD-SKPD.
7.Beberapa SKPD mengembangkan sistem
informasi atau aplikasi sendiri tanpa berkoordinasi lebih dulu sehingga tidak ada
keseragaman format data yang
mengakibatkan tidak bisa terjadi sharing data dengan SKPD lain yang membutuhkan (tidak mendukung interoperabilitas).
Strategi ST:
1.Memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik melalui sarana TIK
2.Meningkatkan keamanan sisitem jaringan
komputer intranet dan intranet
3.Memberikan pelatihan bagi para pimpinan SKPD dalam menggunakan sarana TIK, agar menyadari betapa pentingnya penggunaan TIK dalam kegiatan sehari-hari.
4.Memberikan pelatihan ToT bagi aparatur
SKPD dalam hal teknis TIK, dan penggunaan free open source software
5.Mengintensifkan dan memonitor penggunaan
piranti lunak legal di SKPS-SKPD.
Strategi WT:
1.Memprioritaskan pengajuan produk hukum
penggunaan TIK di Pemerintah Kabupaten Malang.
2.Mensosialisasikan penggunaan perangkat
lunak legal
3.Secara rutin mengadakan pe;atihan atau
bimbingan teknis bagi pimpinan SKPD dan staf teknis
3.2. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tupoksi
Faktor- faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan kelembagaan
organisasi maupun program perencanaan pembangunan dalam pelayanan
publik Bagian Pengelola Data Elektronik Setda Kabupaten antara lain :
a. Dengan diberlakukannya Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pemerintah diwajibkan
memberikan ruang informasi seluas-luasnya bagi publik yang kini
menjadi kebutuhan dan semakin kritis terhadap pemerintah.
b. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
diiringi pesatnya arus informasi dapat membuat efek negatif bagi
publik apabila tidak disertai dengan pengendalian akses informasi
dan security system.
c. Belum adanya legalitas yang mengatur penggunaan dan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di internal
d. Belum tersedianya pusat data (data center) yang memadai yang
tentunya mengakibatkan terciptanya informasi dengan data yang
berbeda antara satu instansi dengan instansi yang lainya (masih
adanya pulau-pulau informasi)
e. Belum memiliki Master Plan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi atau Blue Print e-Government.
f. Belum memiliki sistem aplikasi yang mendukung kinerja aparatur
terutama dalam mewujudkan efektivitas kinerja dan efisiensi
anggaran.
g. Belum memiliki sistem aplikasi yang mendukung peningkatan
kualitas layanan publik secara langsung.
h. Minimnya sumber daya aparatur bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
3.3. Telaah visi Misi RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015
Sebagai salah satu Bagian yang berada di lingkungan Sekretariat Daerah
yang berperan sebagai supporting staff maka peran Bagian Pengelola Data Elektronik Setda. Kabupaten Malang dalam mendukung visi dan misi
Kabupaten Malang yaitu :
Terwujudnya Kabupaten Malang Yang Mandiri, Agamis, Demokratis,
Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (Madep Manteb) dengan
cara mengelola seluruh sumber daya Teknologi Informasi dan Komunikasi
sehingga menciptakan kesatuan sistem yang benar-benar terintegrasi seluruh
3.4. Penentuan isu-isu strategis
a. Dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah
merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi seluruh instansi
pemerintahan dalam mendukung pelaksanaan program kerja dan
kegiatan di semua bidang.
b. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat
meningkatkan kinerja aparatur yang tentunya meningkatkan kualitas
layanan publik.
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang benar dan
terintegrasi dalam satu sistem, menciptakan efisiensi anggaran yang