• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Pengembangan-05

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV. Pengembangan-05"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

SUB DINAS BINA PENGEMBANGAN

Sub Dinas Pengembangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi untuk mewujudkan program kerja pembangunan peternakan pada umumnya mempunyai tugas menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijaksanaan, pelaksanaan pengembangan ternak, dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Dinas Pengembangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan data dan bahan tentang pengembangan ternak 2. Perumusan kebijakan pelaksanaan pengembangan ternak 3. Pemantauan daerah/lokasi pengembangan ternak

4. Peningkatan kemampuan petugas/aparat dalam pembinaan peternak.

A. Seksi Sarana dan Prasarana :

Pada tahun 2005 seksi sarana dan prasarana bekerja sama dengan seksi penyebaran dan pengembangan dalam kegiatan:

1. Apresiasi pendidikan popular yang didanai dari APBN.

2. Melaksanakan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005 yang dilaksaanakan tanggal 1 September 2005 di desa Sitiung Blok B Kab. Dharmasraya.

B. Seksi Diklat

Pada tahun 2005, kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan SDM petugas Dinas Peternakan/yang meangani fungsi peternakan Kab/Kota dan petugas Dinas Peternakan Propinsi dilaksanakan oleh masing-masing subdin yang bersangkutan.

(2)

Seksi Penyebaran dan pengembangan ternak merupakan salah satu Seksi pada sub dinas Pengembangan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang mempuunyai tugas menyiapkan bahan [pembinaan pelaksanaan penyebaran dan pengembangan ternak.

Uraian tugas Seksi Barbang adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan Penyebaran dan Pengembangan Ternak

2. Menyiapkan bahan tentang ppembinaan dan Petunjuk Teknis Penyebaran dan Pengembangan Ternak

3. Menyiapkan pedoman tentang pelaksanaan Penyebaran dan Pengembangan Ternak

4. Membuat rencana dan program kerja Seksi Barbang.

5. Melaksanakan Koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan

6. Menyiapkan lokasi dan lahan Penyebaran dan Pengembangan Ternak

7. Melakukan Analisa Potensi Wilayah peternakan sebagai lokasi Penyebaran dan Pengembangan Peternakan.

8. Menyiapkan jenis ternak yang akan disebarkan di wilayah Penyebaran dan Pengembangan Ternak

9. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku.

10. Melaksanakan pengetikan persuratan seksi Barbang

11. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi Barbang 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

(3)

1. Pelaksanaan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005.

Kegiatan ini merupakan kegitan yang sudah merupakan Agenda Nasional yang dilaksanakan setiap tahun. Untuk 2005 Acara Puncak Bulan Bakti dan Kesehatan Hewan 2005 ditandai dengan Lomba Ternak tingkat kabupaten/ Kota se Sumatera Barat. Sedangkan kegiatan lainnya dilaksanakan selama Bulan Bakti sudah merupakan agenda masing – masing Sub Dinas di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

Adapun acara puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan dilaksanakan di kabupaten Dharmasraya pada Mingu I Bulan September 2005 tepatnya Di Desa Sitiung Blok B Kecamatan Sitiung.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Bulan Bakti Peternakan dan kesehatan Hewan adalah :

a. Vaksinasi Massal, Rabies, SE dan AI pada daerah yang ada kasus b. Pelayanan Keswan di Kabupaten Dharmasraya

c. Bio Security AI (Flu Burung)

d. Penanggulangan Penyakit Reproduksi terhadap Ternak Sapi e. Kerjasama dengan FKH IPB dalam Bidang Pelayanan Keswan.

f. Introduksi Inseminasi Buatan di daerah baru yaitu Kec. Sangir Kab. Solok Selatan

g. Lomba Asah Terampil antar Kab/ Kota se Sumatera Barat yang diikuti oleh Kelompok Tani Ternak se Sumatera Barat

h. Hari Puncak Bulan Bakti dilaksanakan Lomba/ Kontes Ternak antar Kab/ Kota se Sumatera Barat.

(4)

a. Terlaksananya Vaksinasi rabies, SE dan AI secara massal pada masing-masing kab/ Kota se Sumatera Barat, pelayanan kesehatan hewan bagi peternak, Biosecurity terhadap penyakit flu burung.

b. Terseleksinya ternak sapi unggul sebanyak 6 ekor sapi

(jantan dan betina ) dari turunan F1 Simenthal, 6 ekor sapi (jantan dan betina) dari turunan F2 Simenthal , 3 ekor sapi kreman simenthal hasil BIB Tuah sakato Limbukan Payakumbuh dan 3 kor kerbau jantan bibit

c. Pada acara puncak Bulan Bakti Peternakan dan

Kesehatan Hewan 2005, terlaksananya kegiatan lomba asah terampil dimenangkan oleh kota Payakumbuh, kota Solok dan kota Padang. d. Sedangkan juara umum untuk semua kegiatan pada

bulan bhakti ini dimenangkan oleh Kabupaten Agam.

Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2005 ini adalah:

a. Dapat meningkatkan motivasi peternak

dalam mengembangkan usahanya, sehinggga tujuan peningkatan pendapatan dapat tercapai dengan terwujudnya peningkatan populasi dan produksi ternak.

b. Dapat meningkatkan pengetahuan peternak

dalam bidang teknis peternakan dan pelayanan kesehatan hewan..

2. Pemantapan Kelembagaan

Pada tolok ukur Pemantapan kelembagaan kegiatan Sub Dinas Pengembangan adalah berupa Pengadaan ternak sapi untuk kawasan Agropolitan di Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 96 ekor.

(5)

yang berkerakyatan dalam suatu wilayah yang digerakkan secara bersama-sama oleh masyarakat dengan fasilitas pemerintah.

Tujuan

Penyebaran dan Pengembangan Ternak di Kawasan Agropolitan bertujuan untuk :

a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,

khususnya peternak di kawasan Agropolitan melalui peningkatan populasi ternak/ skala kepemilikan ternak, sekaligus meningkatkan tipologi usaha peternakan di Kawasan Agropolitan.

b. Mendorong pengembangan kelembagaan usaha ekonomi

petani (On-Farm dan Off–Farm) yang efektif, efisien dan berdaya saing

c. Mendorong pengembangan sarana dan prasarana umum

dan sosial yang mendukung kelancaran usaha ekonomi masyarakat

d. Menciptakan iklim usaha ekonomi yang mampu

mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha masyarakat di kawasan agropolitan berbasis peternakan

Sasaran

Sasaran pengembangan Kawasan Agropolitan berbasis peternakan adalah untuk :

a. Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis

peternakan agar mampu meningkatkan produksi, produktivitas komoditi peternakan serta produk-produk olahan peternakan yang dilakukan dengan pengembangan system dan usaha agribisnis yang efisien dan menguntungkan serta berwawasan lingkungan.

b. Penguatan kelembagaan petani peternak seperti kelompok tani ternak, Koperasi dan Asosiasi dibidang peternakan

c. Meningkatkan Populasi ternak melalui pengadaan sapi

(6)

pengembalian dan penyebarannya diatur sesuai Petunjuk Pelaksanaan Penyebaran dan pengembangan Ternak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 417/Kpts/OT.210/2001 dan Petunjuk Pelaksanaan yang dikeluarkan Dirjennak dengan Nomor : 050/HK.050/Kpts/1293.

Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan penyebaran ternak di Kawasan Agropolitan ini diperlukan Sinkronisasi dan Koordinasi serta dukungan Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten. Untuk itu Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat mencoba menyusun Petunjuk Teknis Penyebaran Ternak dengan mempedomani Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 417/Kpts/ OT.210/7/2001 tentang Pedoman Umum Penyebaran dan Pengembangan Ternak dan Surat Keputusan Dirjennak Nomor : 050 / HK.050 / Kpts / 1293 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyebaran dan Pengembangan Ternak. Dana yang dialokasikan untuk pengadaan ternak ini adalah sebesar Rp. 576.000.000,- Sistim pengadaan ternak melalui proses pelelangan yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengadaan Ternak, Bestek dan telah dilakukan proses pengadaan oleh Panitia Pengadaan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Proses Pengadaan ternak juga dilengkapi dengan Surat Keputusan Pengadaan Ternak sapi dan Pembentukan Tim Seleksi /Pemeriksa Pembelian Ternak sapi untuk kawasan Agropolitan Kab. Pesisir Selatan dengan SK Nomor : 050/ 40/ SK/ P3SB-2005 tanggal 20 Agustus 2005 dan dilengkapi dengan SK Pembentukan Tim Penerima Ternak sapi Untuk Kawasan Agropolitan di Kab. Pesisir Selatan Nomor : 050/ 41/ SK/ P3SB-2005 tanggal 30 Agustus 2005.

(7)

di jalan Pemuda Nomor 4 Painan dengan harga kontrak sebesar Rp. 456.600.000,- (Empat ratus lima puluh enam juta enam ratus ribu rupiah )

Penetapan peternak penerima , dan lokasi penyebaran juga berdasarkan seleksi calon peternak penerima dan calon lokasi juga dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dengan mengacu kepada Petunjuk Pelaksanaan Penyebaran Ternak Pemerintah yang dikeluarkan oleh Dirjennak Nomor : 050/ HK.050/ Kpts/ 1293

Peternak Penerima telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Peternakan Kab. Pesisir Selatan Nomor : 524/ 1122/ SK/ NAK/ XI/ 2005 tanggal 25 November 2005

Adapun jumlah ternak dan kelompok tani penerima ternak adalah sebagai berikut :

* Kecamatan Linggo Sari Baganti

Kelompok Tani Sanganggam Taguah sebanyak 20 ekor Kelompok Tani Air Haji Mandiri sebanyak 28 ekor

* Kecamatan Ranah Pasisir

Kelompok Tani Jasa Usaha Baru sebanyak 24 ekor Kelompok Tani jasa Usaha Bersama sebanyak 13 ekor Kelompok Tani Kinantan Suci sebanyak 11 ekor

Untuk menunjang kegiatan tersebut dilakukan pembinaan pada penerima ternak sapi di kawasan baik dari Kab ke lokasi maupun dari propinsi ke lokasi.

(8)

kelembagaan kelompok tani dan nantinya diharapkan Kawasan Agropolitan menjadi sumber bibit sapi bali di kawasan agropolitan karena telah ditunjang dengan ketersediaan sarana prasarana seperti Pos keswan, UPTD ternak bibit khusus untuk ternak sapi.

Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya

Dalam pengadaan ternak sapi bibit untuk kawasan pengembangan agropolitan telah dilaksanakan sesuai ketentuan teknis ternak bibit hanya saja dengan keterbatasan dana maka skala kepemilikan ternak oleh peternak belum mencukupi karena melalui pengadaan ternak ini seorang peternak hanya menerima 1 (satu) ekor ternak, begitu juga dengan jumlah peternak penerima belum semua anggota kelompok tani yang dapat bantuan ternak .

Untuk peningkatan skala usaha kepemilikan ternak hendaknya pemerintah propinsi dan Kab/ kota untuk tahun –tahun mendatang masih mempunyai komitmen yang sama dalam pengembangan kawasan agropolitan sehingga perencaanaan pengembangan kawasan terutama dalam penyediaan agroinput masih dikosentrasikan untuk kawasan agropolitan.

Pengembangan kawasan agropolitan telah merupakan program pengembangan Kawasan sapi potong sebagai daerah sumber bibit di Kabupaten Pesisir Selatan untuk itu setiap instansi terkait dalam pengembangan kawasan tetap berkonsentrasi untuk pengembangan kawasan ini ditahun tahun berikutnya.

3. Pembinaan dan Pengembangan Sarana Pertanian

Pada tolok ukur Pembinaan dan pengembangan Sarana Pertanian kegiatan Sub Dinas Pengembangan adalah berupa Apresiasi Pendidikan Popular bagi petugas teknis kawasan peternakan di Kab/Kota se-Sumatera Barat.

(9)

Pelaksanaan kegiatan Apresiasi Pendidikan Popular bagi petugas teknis di kawasan peternakan bertujuan untuk :

a. Meningkatkan/menambah pengetahuan petugas dalam hal penyampaian informasi kepada peternak.

b. Menggali kemampuan peternak dalam pengembangan usahanya sebagai evaluasi dari kemampuan petugas memberikan informasi baik teknis maupun manajemen.

Sasaran

Sasaran pengembangan kawasan agropolitan berbasis peternakan adalah untuk Peningkatan kemampuan petugas dalam penyampaian informasi teknis peternakan kepada peternak, yang mengarah kepada penggalian potensi peternak itu sendiri.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Apresiasi Pendidikan Popular ini diikuti oleh petugas peternakan yang berada pada lini terdepan yang langsung berhadapan dengan peternak yang sampai saat ini masih membutuhkan informasi dalam pengembangan usahanya.

Fasilitator dalam Apresiasi ini adalah tim dari Heifer Project Indonesia sebanyak 6 (enam) orang, dan jumlah peserta dari kab/ kota sebanyak 60 (enam puluh) orang.

(10)

Adapun rincian penggunaan dana ditetapkan melalui SK Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja pembinaan dan pengembangan Peternakan Sumatera Barat nomor : 050/ 22/ SK/ P3SB-2005 tanggal 30 Mei 2005.

Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah 60 (enam puluh ) orang petugas teknis peternakan / penyuluh di kawasan di Kab/ kota dan petugas teknis di Kab/kota telah memahami metoda pembelajaran orang dewasa.

Dari pelaksanaan Apresiasi ini peserta telah mencoba membuat Rencana Tindak Lanjut pelaksanaan penyuluhan untuk Petugas di Kab/ kota maupun untuk peternak.

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan Apresiasi ini adalah agar peternak merasa memiliki potensi yang dapat dikermbangkan dalam teknis peternakan sehingga dalam memberikan penyuluhan peternak tidak merasa diajar tetapi memiliki potensi yang harus dikembangkan dalam bidang teknis peternakan.

Permasalahan yang Dihadapi

Referensi

Dokumen terkait

Rerata nyamuk Aedes yang terperangkap berbeda signifikan berdasarkan jenis atraktan, dan paling banyak terdapat pada LO yang berisi air rendaman udang.. Saran: LO berisi air

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO PRAIMPLANTASI MENCIT (Mus musculus) SWISS WEBSTER Universitas Pendidikan Indonesia

Gambaran Cakupan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Pada Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Dl Provinsi Jawa Barat (Analisis Data PWS KIA Dan JPSBK Tahun 2004)

AKIBAT HUKUM PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA KOPI SECARA WAJIB DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN..

(Studi kasus tentang peranan EO (Event Organizer) dan kelompok para metalhead dalam menangani konflik pada acara musik underground di Kota

[r]

[r]

• Suku bunga tinggi, demand uang spekulatif rendah --- menyimpan uang di Bank. • Grafik demand