• Tidak ada hasil yang ditemukan

In Pres No.3 Tahun 2005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "In Pres No.3 Tahun 2005"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005

TENTANG

PEMANTAUAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN DAMPAK KENAIKAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DI DALAM NEGERI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam rangka terwujudnya tujuan penetapan harga jual eceran Bahan Bakar Minyak di dalam negeri sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2005 dan untuk mencegah timbulnya dampak negatif dari kebijakan tersebut, dengan ini menginstruksikan :

Kepada : 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;

2. Menteri Perdagangan;

3. Menteri Pertanian;

4. Menteri Perhubungan;

5. Menteri Dalam Negeri;

6. Menteri Keuangan;

7. Menteri Pendidikan Nasional; 8. Menteri Kesehatan;

9. Menteri Sosial;

10. Menteri Kelautan dan Perikanan;

11. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara;

12. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 13. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;

14. Panglima Tentara Nasional Indonesia;

15. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(2)

- 2 -

16. Para Gubernur; dan 17. Para Bupati/Walikota,

sesuai dengan bidang tugas dan fungsi masing-masing, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri;

Untuk :

PERTAMA : Melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap : 1. Harga jual eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) di stasiun pengisian

BBM untuk umum, Terminal Transit/Instalasi/Depot dan penjual eceran BBM, termasuk pemantauan dan pengawasan pada titik penyerahannya;

2. Harga bahan pokok kebutuhan masyarakat di pasar;

3. Tarif angkutan umum di darat, sungai, danau dan/atau laut; dan 4. Penyaluran dana kompensasi BBM untuk keperluan di bidang

pendidikan, kesehatan untuk masyarakat miskin, subsidi beras untuk masyarakat miskin, dan pembangunan infrastruktur desa tertinggal.

KEDUA : Melakukan tindakan hukum yang tegas terhadap setiap orang, perusahaan atau badan hukum yang melakukan atau patut diduga melakukan penimbunan, penyimpanan, penyerahan dan penggunaan BBM yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KETIGA : Agar melaksanakan Instruksi Presiden ini secara terkoordinasi dan dengan penuh tanggung jawab.

(3)

- 3 -

Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 2 Maret 2005

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet

Bidang Hukum dan Perundang-undangan,

Referensi

Dokumen terkait

dalam mengembangkan industri bahan bakar nabati (biofuel)... mendorong kelancaran pasokan dan distribusi

KETIGA : Rombongan yang ikut dalam perjalanan dinas ke luar negeri diupayakan dalam jumlah yang sangat terbatas dan hanya yang bidang tugasnya sangat terkait dengan substansi

Pengadaan untuk cadangan beras pemerintah sebagaimana dimaksud dalam angka 1, dilakukan dengan mengutamakan pengadaan beras yang berasal dari gabah petani dalam negeri

bahwa untuk pelaksanaan tugas Presiden dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara diperlukan telaahan, pengendalian dan pemantauan yang seksama dan efektif serta

(1) Apabila dipandang perlu, untuk melaksanakan tugasnya Timnas PEPI dapat dibantu oleh Kelompok Kerja, selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Pokja, yang

terhadap penetapan harga jual eceran bulan Januari 2003 untuk setiap liter Bahan Bakar Minyak jenis Bensin Premium, Minyak Tanah yang digunakan selain untuk rumah tangga dan Usaha

Harga BBM dapat disesuaikan dengan tetap mengacu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Harga Jual Eceran Dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu