• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS & SAP BEL PEMBEL PGSD 2010.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SILABUS & SAP BEL PEMBEL PGSD 2010.docx"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH

BELAJAR & PEMBELAJARAN PENJAS SD

Oleh :

Drs. H. Toto Subroto M.Pd Dra. Hj. Tite Juliantine M.Pd

(2)

... Belajar & Pembelajaran Penjas SD: PGSD, 2 sks, semester ...

Mata kuliah ini merupakan kuliah wajib dari perkuliahan pada Program PGSD Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami mengenai bagaimana menstrategi pembelajaran penjas di SD agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif.

(3)

SILABUS

1. Identitas mata kuliah

Nama mata kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD Nomor kode :

Jumlah sks : 2 sks Semester : Kelompok mata kuliah : Program Studi/Program : PGSD

Status mata kuliah : Mata Kuliah wajib dari Program PGSD Dosen : Drs. H. Toto Subroto M.Pd

Dra. Hj. Tite Juliantine M.Pd Drs. Yunyun Yudiana M.Pd

2. Tujuan

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami mengenai bagaimana menstrategi pembelaran Penjas di SD agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif.

3. Deskripsi isi

Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai strategi belajar dan pembelajaran penjas khususnya di SD yang didalamnya mencakup teori-teori belajar, konsep belajar, mengajar, strategi pembelajaran, gaya-gaya mengajar, asas-asas mengajar.

(4)

- Pengerjaan soal-soal latihan

- Makalah

- Penyajian dan diskusi

- UTS

- UAS

6. Rincian materi perkuliahan tiap pertemuan

Pertemuan 1 : Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Penjas di SD Pertemuan 2 : Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Penjas di SD Pertemuan 3 : Asas-asas Didaktik Penjas SD

Pertemuan 4 : Strategi Pembelajaran Penjas yang berorientasi pada guru dan pada siswa SD

Pertemuan 5 : Gambaran Spektrum Gaya Mengajar Pertemuan 6 : Pemilihan Bahan Ajar

Pertemuan 7 : Strategi Penyampaian Konsep Gerak dan Pemantapan Pemahaman

Pertemuan 8 : UTS (Ujian Tengah Semester) Pertemuan 9 : Belajar Keterampilan Gerak

Pertemuan 10 : Strategi Penggunaan media, waktu, dan ruang dalam Pembelajaran Penjas SD

Pertemuan 11 : Model Pembelajaran Penjas SD Pertemuan 12 : Model Pembelajaran Penjas SD Pertemuan 13 : Praktek Mengajar (Micro Teaching) Pertemuan 14 : Praktek Mengajar (Micro Teaching) Pertemuan 15 : Praktek Mengajar (Micro Teaching) Pertemuan 16 : UAS (Ujian Akhir Semester)

7. Daftar buku:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(5)

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(6)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD

- Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Strategi Pembelajaran Penjas di SD

- Mahasiswa dapat menjelaskan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Penjas di SD

- Mahasiswa dapat menjelaskan Fungsi Strategi Pembelajaran Penjas di SD

9. Deskripsi :

- Pengertian Strategi Pembelajaran Penjas di SD - Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Penjas di SD - Fungsi Strategi Pembelajaran Penjas di SD

10. Pendekatan : - Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(7)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Strategies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(8)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD

- Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar Asas-asas Didaktik Penjas SD

- Mahasiswa dapat menjelaskan asas motivasi, aktivitas, peragaan, individualitas, pergaan, individualitas, kerjasama, apersepsi.

9. Deskripsi :

- Pengertian Asas-asas Didaktik Penjas SD

- Asas motivasi, aktivitas, peragaan, individualitas, peragaan, individualitas, kerjasama, apersepsi. 10. Pendekatan :

- Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(9)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(10)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas 2. Kode Mata Kuliah :

3. SKS : 2

4. Semester : 4 (genap) 5. Pertemuan : 4

6. Waktu : 1 x 100 menit

7. Pokok bahasan : Strategi Pembelajaran Penjas yang berorientasi pada guru dan pada siswa SD

8. Kompetensi Dasar :

- Mahasiswa dapat menjelaskan strategi pembelajaran penjas yang berorientasi pada guru

- Mahasiswa dapat menjelaskan strategi pembelajaran penjas yang berorientasi pada siswa SD

9. Deskripsi :

- Konsep dasar dan latar belakang strategi

pembelajaran penjas yang berorientasi pada guru - Ciri-ciri pembelajaran penjas yang berorientasi pada

guru

- Kelebihan dan kekurangan pembelajaran penjas yang berorientasi pada guru

- Konsep dasar dan latar belakang strategi

pembelajaran penjas yang berorientasi pada siswa SD - Ciri-ciri pembelajaran penjaso yang berorientasi pada

siswa SD

- Kelebihan dan kekurangan pembelajaran penjas yang berorientasi pada siswa SD

10. Pendekatan : - Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

(11)

12. Kegiatan Pembelajaran:

Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Pendahuluan

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(12)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD

- Mahasiswa dapat menjelaskan gaya-gaya mengajar dalam pembelajaran penjas di SD

- Mahasiswa dapat menerapkan gaya-gaya mengajar dalam pembelajaran penjas di SD

9. Deskripsi :

- Konsep dasar dan latar belakang gaya-gaya mengajar dalam pembelajaran penjas SD

- Ciri-ciri dari masing-masing gaya mengajar

- Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing gaya mengajar

- Cara-cara penerapan masing-masing gaya mengajar di SD

10. Pendekatan : - Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(13)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(14)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD 2. Kode Mata Kuliah :

3. SKS : 2

4. Semester : 4 (genap) 5. Pertemuan : 6

6. Waktu : 1 x 100 menit

7. Pokok bahasan : Pemilihan Bahan Ajar 8. Kompetensi Dasar :

- Mahasiswa memahami konsep cara merencanakan bahan ajar

- Mahasiswa memahami cara tentang mengimplementasikan kurikulum

- Mahasiswa mampu menganalisis karakteristik siswa SD

- Mahasiswa mengetahui cara untuk mengembangkan intelegensi dan kognitif siswa SD

- Mahasiswa memahami konsep transfer belajar pada siswa SD

9. Deskripsi :

- Merencanakan bahan ajar - Konsep dasar karakteristik - Transfer belajar

10. Pendekatan : - Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

(15)

12. Kegiatan Pembelajaran:

Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Pendahuluan

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(16)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD

- Mahasiswa memahami metode penyampaian bahan berdasarkan tingkat kompleksitas dan keeratan organisasinya (metode bagian, keseluruhan, progresif)

- Mahasiswa memahami metode pembelajaran berdasarkan metode praktek padat, distribusi, dan progresif.konsep cara merencanakan bahan ajar 9. Deskripsi :

- Konsep dasar dan latar belakang teori masing-masing metode

- Dasar pertimbangan pemilihan masing-masing metode

- Cara-cara penerapan masing-masing metode 10. Pendekatan :

- Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(17)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(18)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran PenjasSD

- Mahasiswa memahami ketentuan dalam belajar keterampilan gerak siswa SD

9. Deskripsi :

- Konsep dasar belajar keterampilan gerak siswa SD - Hakikat dan tujuan belajar keterampilan gerak - Keterampilan diskret, kontinyu.

10. Pendekatan : - Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(19)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(20)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD Pembelajaran Penjas di SD

8. Kompetensi Dasar :

- Mahasiswa memahami konsep dasar penggunaan alat, waktu, dan ruang dalam Pembelajaran Penjas di SD - Mahasiswa memahami prinsip penggunaan alat,

waktu, dan ruang dalam Pembelajaran Penjas di SD 9. Deskripsi :

- Konsep dasar penggunaan alat, waktu, dan ruang dalam Pembelajaran Penjas di SD

- Prinsip penggunaan alat, waktu, dan ruang dalam Pembelajaran Penjas di SD

10. Pendekatan : - Ceramah - Diskusi - Penugasan

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(21)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(22)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD

- Mahasiswa memahami konsep dasar model pembelajaran penjas di SD

- Mahasiswa memahami model-model pembelajaran dalam penjas di SD

- Mahasiswa memahami manfaat dari masing-masing model pembelajaran penjas

9. Deskripsi :

- Konsep dasar model pembelajaran penjas di SD - Model-model pembelajaran dalam penjas di SD

- Manfaat dari masing-masing model pembelajaran penjas

- Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

11. Evaluasi : Ketercapaian kompetensi dasar dinilai melalui tugas dan unjuk kerja.

12. Kegiatan Pembelajaran:

(23)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

(24)

1. Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran Penjas SD

- Mahasiswa mampu mengajar dalam pembelajaran penjas di SD

- Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori pembelajaran dalam rangka menstrategi

pembelajaran penjas di SD

9. Deskripsi :

- Praktek langsung mengajar dalam pembelajaran penjas di SD

(25)

Rujukan:

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Harrison, Joice M., Blakemore, Conie L., (1989). Instructional Startegies. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Nasution. (1984). Didaktik Asas-asas` Mengajar. Bandung: Jemars.

Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Dikutentis.

Magill, Richard A. (1985). Motor Learning Consepts & Application. Iowa: Wn.C. Brown Publisher.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang telah memasukkan / meng- upload penawaran untuk paket pekerjaan tersebut sebelumnya melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik pada website

We prove that the density fluctuations for a zero-range process evolving on the d-dimensional su- percritical percolation cluster, with d ≥ 3, are given by a

Nualart: Stochastic integral of divergence type with respect to fractional Brownian motion with Hurst parameter H in (0,1/2), preprint.. Victoir, Good Rough Path Sequences

70 Tahun 2012 serta perubahannya, kepada yang berkepentingan diberi hak sanggah dalam tenggang waktu 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal 16 s/d 18 September 2015 melalui aplikasi

Polres OKI – Di Bulan suci ramadhan yang penuh berkah ini, Polsek Kayuagung membagikan takjil atau makanan dan minuman pembuka puasa kepada sejumlah pengendara, baik kendaraan

Jumlah sampel setelah mengkonsumsi obat Tb selama 1 bulan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dan hasil pemeriksaan kadar bilirubin direct terdapat 4

Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah hanya untuk meramalkan jumlah Angkatan Kerja di Kota Binjai pada tahun 2013-2016 yang di antaranya jumlah penduduk umur 15 tahun ke

Peran dosen tidak hanya dirasakan bagi mahasiswa senior saja tetapi bagi mahasiswa junior juga, hal tersebut terlihat dari hasil wawancara dengan mahasiswa junior