• Tidak ada hasil yang ditemukan

File DINKES RENSTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "File DINKES RENSTRA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Kesehatan disusun melalui beberapa tahapan, meliputi: (1) Persiapan penyusunan Renstra; (2) penyusunan rancangan Renstra dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD Kota Tangerang; (3) Verifikasi Rancangan Renstra dengan rancangan awal RPJMD; (4) Penyusunan rancangan akhir Renstra yang penyusunannya berpedoman pada Peraturan Daerah RPJMD; dan (5) Verifikasi Rancangan Akhir Renstra dengan RPJMD. Penyusunan Renstra memperhatikan beberapa dokumen perencanaan, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Tangerang; Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2010-2014, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten; Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan; Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) tahun 2005-2025; dan Sistem Kesehatan Nasional.

Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan memberikan pedoman, arah dan tujuan yang jelas bagi Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam masa lima tahun mendatang. Renstra selanjutnya akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan sebagai dokumen perencanaan tahunan SKPD yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 disebutkan bahwa susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, yang membawahkan:

a) Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Perencanaan.

3. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, yang membawahkan:

(2)

a) Seksi Kesehatan Ibu Dan Anak; b) Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; c) Seksi Kesehatan Remaja Dan Lanjut Usia. 4. Bidang Pelayanan Kesehatan, yang membawahkan:

a) Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan;

b) Seksi Peran Serta Masyarakat Dan Promosi Kesehatan; c) Seksi Kesehatan Khusus.

5. Bidang Pengendalian Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan, yang membawahkan: a) Seksi Pengendalian Penyakit ;

b) Seksi Surveilans Dan Imunisasi; c) Seksi Penyehatan Lingkungan.

6. Bidang Pengembangan Sumber Daya, membawahkan: a) Seksi Perbekalan Kesehatan;

b) Seksi Sertifikasi Sumber Daya Manusia Dan Sarana Kesehatan;; c) Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan.

7. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat, yang terdiri dari: a) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Sukasari; b) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Karawaci Baru; c) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pabuaran Tumpeng; d) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Tanah Tinggi; e) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Bugel;

f) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pasar Baru; g) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Cipondoh; h) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Kunciran; i) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Poris Plawad; j) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Panunggangan; k) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Ciledug; l) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pondok Bahar; m) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Larangan Utara; n) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Tajur;

o) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Jatiuwung; p) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Cibodasari;

(3)

q) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Jalan Baja; r) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Periuk Jaya; s) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Gembor; t) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Batuceper; u) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Poris Gaga Lama; v) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Kedaung Wetan; w) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Neglasari; x) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Benda;

y) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Jurumudi Baru; z) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Karang Tengah; aa) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Cipadu;

bb) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Pedurenan; cc) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Ketapang; dd) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Gondrong; ee) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Cikokol; ff) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Sangiang; gg) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat Kunciran Baru. 8. UPTD Gudang Farmasi;

9. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah; 10.UPTD Kesehatan Daerah;

11.Kelompok Jabatan Fungsional

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Tangerang Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan adalah:

1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

2. Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan di bidang kesehatan;

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

(4)

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan; d. pelaksanaan ketatausahaan Dinas;

e. pengelolaan UPT; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Jumlah dan Distribusi Jenis Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2013 adalah 615 orang yang terdiri dari: Dokter Spesialis 1 org, Dokter Umum 72 orang, Dokter Gigi 61 orang, Perawat 130 otang, Perawat Gigi 39 orang, Bidan 143 oarng, Farmasi 37 orang, Gizi 32 orang, Sanitasi 30 orang, Kesehatan Masyarakat 29 orang, Analis Laboratorium 36 orang, Teknik Elektromedik dan Teknik Radiologi 5 orang. Sedangkan secara keseluruhan Jumlah dan Distribusi Jenis Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Lainnya (Non Pemerintah) adalah berjumlah 5.043 orang

Secara struktural organisasi, jumlah pegawai berdasarkan eselon di Dinas Kesehatan Kota Tangerang adalah sebagai berikut: Eselon IIIb 1 oarng, Eselon IIIa 1 orang, Eselon IIIb 4 orang dan Eselon IVa 49 orang

Rasio dokter umum per satuan penduduk (per 100.000 penduduk), dengan capaian 17,32/100.000 penduduk pada tahun 2011 dan 18,45/100.000 penduduk pada tahun 2012. Menunjukkan ada peningkatan sebesar 1,13/100.000 penduduk dalam 2 tahun terakhir. Rasio dokter umum di Kota Tangerang menunjukkan tingkat capaian tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Banten sebesar 6,3/100.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, Kota Tangerang menjadi tertinggi kedua setelah Kota Cilegon

Rasio dokter gigi per satuan penduduk, dengan tingkat capaian pada tahun 2012 sudah sebesar 13/100.000 penduduk. Rasio dokter gigi di Kota Tangerang pada tahun 2012 menunjukkan rasio yang tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Banten sebesar 2,2/100.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, rasio dokter gigi di Kota Tangerang menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten.

(5)

Rasio dokter spesialis per satuan penduduk, dengan capaian 35,73/100.000 penduduk pada tahun 2011 dan 31,95/100.000 penduduk pada tahun 2012. Rasio dokter speseialis di Kota Tangerang pada tahun 2012 menunjukkan rasio yang tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Banten sebesar 10,07/100.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, menjadikan Kota Tangerang memiliki rasio dokter spesialis tertinggi di Provinsi Banten.

Rasio bidan per satuan penduduk di Kota Tangerang dengan tingkat capaian pada tahun 2012 sudah sebesar 26,2/100.000 penduduk. Rasio bidan di Kota Tangerang pada tahun 2012 menunjukkan rasio yang rendah jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Banten sebesar 31/100.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, menjadikan Kota Tangerang memiliki rasio bidan terendah keempat setelah Kabupaten Tangerang, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan.

Rasio perawat per satuan penduduk, dengan tingkat capaian pada tahun 2012 sudah sebesar 114,1/100.000 penduduk. Rasio perawat di Kota Tangerang pada tahun 2012 menunjukkan rasio yang tinggi karena berada di atas rata-rata rasio di Provinsi Banten sebesar 53/100.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, menjadikan Kota Tangerang memiliki rasio perawat tertinggi di Provinsi Banten.

Permasalahan dan isu strategis Dinas Kesehatan serta Visi dan misi RPJMD Kota Tangerang 2014-2018 menjadi acuan dalam penyusunan Visi jangka menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2014-2018 yaitu: Menjadi Penggerak Dalam Mewujudkan Masyarakat Kota Tangerang Yang Sehat Dan Mandiri.

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2014-2018 dikelompokkan berdasarkan misi sebagai berikut:

Misi 1. Mewujudkan Tata Kelola Kelembagaan yang berkualitas dan Sumber Daya Aparatur yang Profesional

1. Meningkatkan Komptensi Sumberdaya aparatur, dengan sasaran:

a. Tersedianya aparatur SKPD yang mampu mematuhi peraturan kepemerintahan daerah yang berlaku

b. Tersedianya aparatur SKPD yang memiliki kapasitas, kompetensi, dan profesionalitas

c. Tersedianya pelayanan terhadap pemenuhan sarana-prasarana teknis dan keadministrasian perkantoran (peralatan dan perleng-kapan kerja/kantor)

(6)

d. Terwujudnya publikasi informasi advertorial pelayanan SKPD kepada masyarakat pada media massa

2. Meningkatkan kualitas tata kelola kelembagaan, dengan sasaran:

a. Tersedianya berbagai jenis pelaporan capaian kinerja pelaksanaan kegiatan dan keuangan SKPD

b. Tersedianya Dokumen Perencanaan-Penganggaran, Pengendalian, dan Evaluasi- Pelaporan Pemb. Daerah yang disusun secara teknokratis (integratif, komprehensif, holistik), koordinatif, dan partisipatif, serta informatif.

c. Tersedianya Data/Informasi Perencanaan Pemb. Daerah yang lengkap, valid, terbaharui, terstandar, serta terpublikasi dalam jaringan internet yang mudah diakses oleh publik

d. Terwujudnya peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai stakeholder dalam perencanaan pembangunan daerah

Misi 2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau dan Berkualitas

1. Meningkatkan kualitas, kuantitas serta pemerataan pengadaan, distribusi obat dan perbekalan kesehatan, dengan sasaran:

a. Meningkatnya Kecukupan Obat dan Perbekalan Kesehatan b. Terkendalinya Kualitas Obat dan Bahan Makanan

2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat, dengan sasaran:

a. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin

b. Tersedianya Puskesmas Perawatan Kategori PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatus Emergensi Dasar).

c. Meningkatnya status akreditasi seluruh Puskesmas

d. Mantap dan berkembangnya pemenuhan kebutuhan dan kualtias sarana dan praasaran kesehatan.

Misi 3. Mewujudkan Upaya Pengendalian Penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan yang efektif berbasis Lingkungan dan masyarakat.

1. Meningkatkan kualitas upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular, dengan sasaran: Menurunnya Jumlah Kasus Penyakit Menular.

2. Meningkatkan kualitas upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit tidak menular,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

(7)

dengan sasaran:

a. Meningkatnya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular b. Menurunnya jumlah kasus penyakit tidak menular (degeneratif)

3. Meningkatkan kualitas gizi masyarakat, dengan sasaran meningkatnya Gizi Keluarga dan Masyarakat.

4. Meningkatkan kualitas kesehatan Ibu, anak dan balita, dengan sasaran: a. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak dan balita c. Meningkatnya pelayanan kesehatan usila

d. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Individu dan Keluarga

5. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, dengan sasaran: meningkatnya kualitas kesehatan di tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat korban bencana, dengan sasaran tertanggulanginya krisis kesehatan akibat bencana.

Misi 4. Meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mewujudkan keluarga sehat.

1. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat, dengan sasaran:

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. b. Meningkatnya jumlah dan persentase kelurahan siaga aktif.

Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan program terdiri dari 20 Program yang dilaksanakan dengan 52 jenis indicator program, sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 112 kegiatan dengan total pagu indikatif Rata-rata pertahun 190 sampai 200 Milyar

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Bappeda dan stakeholder.

(8)

RINGKASAN RENJA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Menindaklanjuti amanat kebijakan peraturan perundang-undangan dan dalam rangka rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyusun Rencana Kerja (RENJA). Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Keberadaan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2015 diharapkan mampu memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Tangerang dalam penyusunan RKPD Tahun 2015.

Berpijak pada maksud tersebut, tujuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Menyusun program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2015;

2. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2015;

3. Memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Tangerang dalam penyusunan RKPD Tahun 2015.

Perlu dlakukannya Evaluasi untuk anggaran dan program kegiatan tahun sebelumnya yaitu tahun anggaran 2013 sebagai evaluasi dan bahan untuk memperbaiki kinerja di tahun yang akan datang. Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebagai dinas yang bertanggung jawab dalam mendukung sasaran pokok pembangunan “meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan masyarakat” dengan 21 indikator sasaran yang ingin dicapai sampai tahun 2013. Upaya pencapaian target indikator sasaran pembangunan tersebut diatas, dilaksanakan melalui 19 program dan 77 kegiatan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada Tahun 2013 dengan jumlah anggaran sebesar Rp445.072.201.689,14 yang terdiri dari : Belanja Tidak Langsung sebesar Rp79.363.233.943,- dengan realisai anggaran sebesar Rp71.312.715.768 (89,85%) dan Belanja Langsung sebesar Rp365.708.967.746,14 dengan realisai anggaran sebesar Rp335.958.924.038,00 (91,87%)

(9)

Ditinjau dari kinerja Dinas Kesehatan tahun 2013 terdapat beberapa indikator yang belum mencapai target dan menjadi isu penting yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut : meningkatkan pembinaan sarana obat dan bahan berbahaya di masyarakat

Pogram prioritas Dinas Kesehatan Tahun 2015 mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan. Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapai Dinas Kesehatan serta diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD dan RKPD. Untuk tahun anggaran 2015 Program yang dilaksanakan terdiri dari 18 Program dan 82 Kegiatan dengan jumlah anggaran Belanja Langsung sebesar Rp229.370.750.185,- dan Jumlah anggaran Belanja Tidak langsung sebesar Rp88.719.455.017,- Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2015 terdiri dari:

No Indikator Program Pembangunan Daerah Satuan Target

1 2 3 4

1. Presentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas dan Jaringannya

% 100

2. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat % 96.34

3. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat Kota Tangerang % 50

4. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat Kota Tangerang

% 0.84

5. Cakupan pelayanan JKN (BPJS) % 100

6. Presentase Sarana Obat dan bahan berbahaya yang memenuhi syarat

% 91.30

7. Cakupan Kelurahan siaga aktif % 85.58

8. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) % 30

9. Presentase sarana kesehatan yang memenuhi syarat % 65.56

10. Persentase sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya yang layak

% 100

11. Persentase puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya dengan kondisi sarana dan prasarana memadai

% 100

12. Persentase sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata yang layak

% 100

13. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 79.99

14. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan % 100

15. Prevalensi balita gizi kurang % 9.57

16. Presentase balita gizi buruk (BB/TB) % 0.11

17. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 keluarga miskin

% 100

18. Cakupan pelayanan anak balita % 67.50

19. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan % 72

20. Cakupan rumah sehat % 86

21. Cakupan Kualitas Air minum yang memenuhi syarat kesehatan % 85

22. Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

% 100

23. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) % 100

(10)

No Indikator Program Pembangunan Daerah Satuan Target

1 2 3 4

24. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun per 100.000 2.08

25. Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

% 50

26. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+)

% 60

27. Penemuan Penderita Diare % 55.16

28. Penemuan Penderita Pneumoni Balita % 60

29. Penderita DBD ditangani % 100

30. Persentase calon jemaah haji yang diperiksa kesehatan % 100

31. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi usia 15-49 tahun % 0.06

32. Proporsi penduduk yg terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pd obat antiretroviral

% 45.71

33. Tingkat Cakupan deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak pra sekolah

% 92

34. Proporsi cakupan pemeriksaaan pra usila dan usila % 75

36. Presentase Sarana Industri Rumah Tangga Pangan yang Memenuhi Syarat

% 88.89

36. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 90

37. Cakupan pelayanan nifas % 90

38. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani % 80

39. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 90

40. Cakupan kunjungan bayi % 95

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Dinas Kesehatan dan stakeholder.

(11)

RINGKASAN RENJA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016

Menindaklanjuti amanat kebijakan peraturan perundang-undangan dan dalam rangka rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyusun Rencana Kerja (RENJA). Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Keberadaan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 diharapkan mampu memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Tangerang dalam penyusunan RKPD Tahun 2016.

Berpijak pada maksud tersebut, tujuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Menyusun program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016;

2. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2016;

3. Memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Tangerang dalam penyusunan RKPD Tahun 2016.

Perlu dlakukannya Evaluasi untuk anggaran dan program kegiatan tahun sebelumnya yaitu tahun anggaran 2014 sebagai evaluasi dan bahan untuk memperbaiki kinerja di tahun yang akan datang.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebagai dinas yang bertanggung jawab dalam Urusan Kesehatan diselenggarakan sebagai bagian dari RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018 yaitu dalam rangka pencapaian tujuan “Memantapkan dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas pelayanan umum lainnya beserta penyediaan sarana dan prasarana pendukungnya yang layak, memadai, dan berkualitas”yang merupakan bagian dari Misi ke-3, yaitu: “Mengembangkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial demi terwujudnya masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi” dengan sasaran “Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem dan

(12)

Jaringan Pelayanan dan Akses Kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”; Misi ke-4, yaitu: “Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas” dengan sasaran “Terwujudnya pemantapan dan pengembangan terhadap pemenuhan kebutuhan dan kelengkapan sarana-prasarana kesehatan yang layak dan memadai” dan Misi ke-5, yaitu: “Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman” dengan sasaran “Terwujudnya pemantapan dan peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman penduduk yang bersih, sehat, aman, dan nyaman” dengan 41 indikator sasaran yang ingin dicapai sampai tahun 2018. Upaya pencapaian target indikator sasaran pembangunan tersebut diatas, dilaksanakan melalui 19 program dan 75 kegiatan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada Tahun 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp309.669.782.685,00 yang terdiri dari : Belanja Tidak Langsung sebesar Rp89.312.052.187,- dengan realisai anggaran sebesar Rp79.051.587.443,- (88,51%) dan Belanja Langsung sebesar Rp220.357.730.498,00 dengan realisai anggaran sebesar Rp185.964.906.534,00 (84.397%).

Ditinjau dari kinerja Dinas Kesehatan tahun 2014 terdapat beberapa indikator yang belum mencapai target dan menjadi isu penting yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut: Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat, Prevalensi balita gizi kurang, Cakupan pelayanan anak balita, Presentase Sarana Industri Rumah Tangga Pangan yang Memenuhi Syarat, 'AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun, Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+), Penemuan Penderita Pneumoni Balita, Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan, Cakupan pelayanan nifas, Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani dan Cakupan kunjungan bayi.

Pogram prioritas Dinas Kesehatan Tahun 2016 mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan. Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapai Dinas Kesehatan serta diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD dan RKPD. Untuk tahun anggaran 2016 Program yang dilaksanakan terdiri dari 23 Program dan 122 Kegiatan dengan jumlah anggaran Belanja Langsung sebesar Rp207.752.798.282,- dan Jumlah anggaran Belanja Tidak langsung sebesar Rp144.307.146.419,67 Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2016 terdiri dari:

No Indikator Program Pembangunan Daerah Satuan Target

1 2 3 4

1. Presentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas dan Jaringannya

% 100

2. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat % 97.56

(13)

No Indikator Program Pembangunan Daerah Satuan Target

1 2 3 4

3. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat Kota Tangerang % 100

4. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat Kota Tangerang

% 0.84

5. Cakupan pelayanan JKN (BPJS) % 100

6. Presentase Sarana Obat dan bahan berbahaya yang memenuhi syarat

% 91.43

7. Cakupan Kelurahan siaga aktif % 90.38

8. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) % 35

9. Presentase sarana kesehatan yang memenuhi syarat % 67.78

10. Persentase sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya yang layak

% 100

11. Persentase puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya dengan kondisi sarana dan prasarana memadai

% 100

12. Persentase sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata yang layak

% 100

13. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 82

14. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan % 100

15. Prevalensi balita gizi kurang % 9.39

16. Presentase balita gizi buruk (BB/TB) % 0.10

17. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 keluarga miskin

% 100

18. Cakupan pelayanan anak balita % 75

19. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan % 75

20. Cakupan rumah sehat % 87

21. Cakupan Kualitas Air minum yang memenuhi syarat kesehatan % 85

22. Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

% 100

23. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) % 100

24. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun per 100.000 2.08

25. Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

% 60

26. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+)

% 65.02

27. Penemuan Penderita Diare % 60.78

28. Penemuan Penderita Pneumoni Balita % 65

29. Penderita DBD ditangani % 100

30. Persentase calon jemaah haji yang diperiksa kesehatan % 100

31. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi usia 15-49 tahun % 0.06

32. Proporsi penduduk yg terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pd obat antiretroviral

% 100

33. Tingkat Cakupan deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak pra sekolah

% 92

34. Proporsi cakupan pemeriksaaan pra usila dan usila % 75

35. Presentase Sarana Industri Rumah Tangga Pangan yang Memenuhi Syarat

% 90

36. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 97

37. Cakupan pelayanan nifas % 91

38. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani % 82

(14)

No Indikator Program Pembangunan Daerah Satuan Target

1 2 3 4

39. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 91

40. Cakupan kunjungan bayi % 95

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Dinas Kesehatan dan stakeholder.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tetapi jika kita ingin meninjau indeks saham secara gabungan dari kelima perusahaan tersebut, maka yang dihitung nantinya disebut IHSG (Indeks Harga saham Gabungan). Maka

Dalam paradigma pers bebas, khalayak benar – benar memiliki otoritas dalam menentukan media massa yang memiliki kredilitas dalam pemberantasan korupsi sebagai

Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran : diisikan ketersediaan sebagian peralatan pembelajaran umum yang digunakan di Ruang Pembelajaran, dan Alat praktek kejuruan

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan, rahmat, dan karunia- Nya selama di Universitas Mercu Buana Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan

Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran Daring semester genap 2019-2020 di FBS terjadwal tanggal 3 April 2020 sampai dengan 17 April 2020, yakni pada pekan ke 9 sampai dengan pekan ke

Di FKIP khususnya, dan lebih luas lagi di Universitas Ahmad Dahlan, sistem layanan legalisasi ijazah dan tanskrip akademik masih bersifat konvensional, yaitu

(2) Izin Lokasi yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diberikan kepada perusahaan atau Badan Hukum yang sudah mendapat persetujuan penanaman modal sesuai

Kedalaman, kecepatan aliran dan ketinggian sedimen pada sungai model Shazy Shabayek sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya kecepatan aliran lateral yang masuk ke