PELAKSANAAN SYARI’AT
ISLAM DI ACEH
KERANGKA DASAR SYARIAT ISLAM
al-Qur’an al-Sunnah
al-Aqidah
al-Syari’ah (al-Fqh) al-Akhlaq
al-Islam
Al-Din al-Islam al-Syariat al-Islam
al-Islam
SYARIAT DAN FIQH
Syari’ah : Ajaran Allah yang termaktub
dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, yang mengatur hub manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama dan hubungan manusia dengan lingkungannya. (an-nushus al-muqaddasah).
Fiqh ; hasil penalaran para ulama
terhadap pesan al-Qur’an dan as-Sunnah, khusus aspek hukum
lahiriyah dalam arti luas. Aspek fiqh meliputi ; fiqh ibadah, mu’amalah, munakahat, jinayah, waris,
iqtishadiyah, maliyah, siyasah, dusturiyah, bi’ah dan lain-lain.
SYARIAT DALAM LINTASAN SEJARAH
AlQuran
Kalamullah,teks suci, bahasa Arab
Dinasti Umayah Nabi dan
Sahabat Dinasti
Abbasiyah NegaraModern alSunnah
SYARIAT ISLAM DAN NEGARA BANGSA
Ajaran Islam (syari’ah dan fiqh), diformat dalam kerangka tata
pemerintahan dan sistem hukum suatu negara.
Dalam negara modern dengan sistem hukum sipil (civil law system),
mengharuskan legislasi (taqnin) materi fiqh dalam perundang-undangan negara.
Kandungan fiqh dalam mazhab memungkinkan dilaksanakan apa
SYARI’AT ISLAM DI ACEH
Aceh memiliki otonomi luas dalam tata kelola pemerintahan,
ekonomi, politik, pendidikan, adat budaya dan Syari’at Islam (UU No. 44 Tahun 1999 dan UU No. 11 Tahun 2006).
Pelaksanaan Syari’at Islam di Aceh berada dalam bingkai negara (state), dan pemerintah bertanggung jawab mewujudkan
pelaksanaan syari’at Islam.
Syari’at Islam yang di wujudkan di Aceh adalah syari’at Islam dalam
KERANGKA KONSEPTUA
L
Konsep pelaksanaan syari’at (tathbiq as-shari’ah) meliputi ;
pemahaman dan pengetahuan syariah, pengamalan dan
pembudayaan syariah, penegakan hukum-hukum syari’at (tanfidh al-hukm).
Kebijakan pemerintah dalam pembangunan Aceh berasaskan syari’at
Islam yang meliputi ; kebijakan bidang hukum, politik, pemerintahan dan reformasi birokrasi, kebijakan pembangunan ekonomi,
infrastruktur, pertanian, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, kebijakan pendidikan dan kesehatan, kebijakan bidang sosial, adat dan budaya (RPJM Aceh).
Perumusan kebijakan pembangunan Aceh dituangkan dalam regulasi
LANJUTAN
Transformasi nilai-nilai syariah dilakukan melalui proses legislasi
(taqnin) dalam sejumlah peraturan perundang-undangan di Aceh.
Ajaran dan nilai syariah yang tertuang dalam sejumlah kebijakan
pemerintah Aceh bersumber dari kandungan makna tekstual al-Qur’an dan al-Hadis, hasil ijtihad para ulama yang termaktub dalam kitab kalam (teologi), kitab fiqh maupun kitab-kitab tasawuf baik klasik maupun kontemporer, serta nilai-nilai adat dan budaya yang tumbuh dan berkembang hingga kini.
Hukum syariah yang diwujudkan dalam bentuk Qanun Aceh, tidak
PROBLEMATIKA
Pemahaman dan psikologi masyarakat terhadap syari’at masih parsial.
Komitmen dan partisipasi aparatur negara dan masyarakat masih sangat terbatas dalam peningkatan pemahaman dan penegakan syari’at Islam.
Lembaga penegakan hukum belum berfungsi maksimal dalam penegakan syari’at Islam, karena faktor regulasi, SDM dan sarpras.
Pembangunan hukum syari’ah di Aceh berada dalam sistem hukum
nasional, sehingga pembentukan hukum (taqnin) dan penegakan hukum mengacu pada sistem hukum nasional (problema transformasi fiqh
menjadi hukum positif dan problema law enforcement).
QANUN ACEH
Qanun Aceh : Peraturan perundang-undangan sejenis peraturan
daerah yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat Aceh
Jenisn Qanun : Qanun penyelenggaraan pemerintahan dan Qanun
penyelenggaraan kehidupan masyarakat Aceh (Qanun keistimewaan).
Qanun pelaksanaan Syariat Islam (termasuk Qanun Keistimewaan),
PENEGAKAN QANUN SYARIAT
Konsep penegakan syari’at (tahthbiq as-shari’ah) meliputi ;
pemahaman dan pengetahuan, pembudayaan, pencegahan dan penindakan melalui penegakan hukum syari’at.
Syari’at Islam yang ditegakan meliputi seluruh dimensi kehidupan
mulai dari aqidah, hingga dusturiyah.
Efektivitas penegakan hukum syari’at ditentukan oleh faktor materi
EFEKTIFITAS PENEGAKAN SYARI’AT ISLAM
Pembentukan Qanun Aceh yang baik ; materi fiqh menjadi materi
hukum negara yang bersifat positif (tidak multi tafsir dan tidak menyisakan problematika substanstif).
Penegak hukum yang istiqamah, konsisten, jujur dan penuh
pengabdian.
Kesadaran hukum masyarakat yang baik, menjunjung tinggi hukum,
apresiatif serta taat hukum.
KEBIJAKAN TAQNIN
Pembentukan Qanun Aceh diarahkan pada terciptanya tatanan
hukum Aceh yang adil, non diskriminasi, berkemanusiaan, pengayoman, kepastian hukum, kebangsaan, keserasian dan keseimbangan antara kepentingan lahiriyah dan batiniyah.
Pembentukan Qanun Aceh ditujukan kepada perwujudan
kemaslahatan umat dengan bertumpu pada maqashid al-shariah
yaitu ; pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan, kehormatan dan perlindungan harta-benda.
Pembentukan Qanun Aceh dilakukan secara bertahap (gradual/tadarruj) berdasarkan skala prioritas pada tingkat
LANJUTAN
Qanun Aceh dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)
bersama Gubernur Aceh dengan mempertimbangkan partisipasi publik.
Dalam rangka pelaksanaan syariat Islam, Qanun Aceh yang telah
PERAN DSI
Educating
Membangun pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat dan aparat penegak hukum mengenai hukum syariat.
Budgeting
Menyediakan anggaran yang memadai bagi pelaksanaan dan penegakan Qanun Syariat Islam sesuai dengan Tupoksi.
Coordinating
Koordinasi untuk membangun persepsi yang sama dan komprehensif dalam penegakan Qanun Syariat Islam.
Collaborating
Membangun aktivitas bersama dalam menjalankan Qanun Syariat Islam secara terintegrasi sesuai dengan Tupoksi masing-masing lembaga.
Evaluating