• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 AMIKOM Yogyakarta SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "04 AMIKOM Yogyakarta SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN

EXPERT CHOICE

Armadyah Amborowati Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta

Abstraksi

Penentuan perumahan mana yang harus dipilih oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya harga, lokasi, fasilitas umum, perijinan, desain rumah, dan kedibilitas dari developer. Makalah ini bertujuan untuk mencari kriteria-kriteria yang digunakan didalam pemilihan perumahan oleh konsumen. Kriteria-kriteria tersebut dianalisis menggunakan metode AHP menggunakan software Expert Choice. Hasil analisis yang didapat kriteria tertinggi adalah perijinan legal tidaknya kepemilikan atas tanah dan bangunnya.

Kata Kunci: SPK, Perumahan, AHP, Expert Choice

Pendahuluan

Memasuki tahun 2004, dunia properti kembali bangkit setelah terpuruk karena krisis moneter. Bisnis-bisnis dibidang properti mulai menjamur, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar. Pengembangan ini tidak hanya terjadi di daerah-daerah tertentu, tapi hampir seluruh daerah khususnya di wilayah Daerah Istimewah Yogyakarta ( DIY ).

(2)

maupun cara pembayaran. Hal inilah yang menyebabkan konsumen harus pandai-pandai memilih perumahan mana yang akan mereka ambil yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.

Pembahasan

Sistem Penunjang Keputusan

Sistem pendukung keputusan adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengampil keputusan [little,19970]. Menurut Turban, 2005, sistem pendukung keputusan merupakan suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.

Metode AHP

Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode unggul untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak alternatif berdasarkan kriteria tertentu. Atau khusus. Kriteria dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, dan bahkan kriteria kuantitatif ditangani dengan struktur kesukaan pengambil keputusan daripada berdasarkan angka.

(3)

Bobot 100%

Bobot dari tiap-tiap kriteria adalah 100 % dibagi dengan bobot titik-titik kriteria berdasarkan rating. Setiap alternatif dibandingkan dengan masing-masing kriteria.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konsumen perumahan, maka didapat enam kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan lokasi perumahan. Kriteria tersebut antara lain Harga, Lokasi, Fasilitas umum, Perijinan, Desain rumah, dan kredibilitas dari developer.

Adapun keterangan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:

• Harga

Konsumen lebih memilih harga rumah yang sesuai dengan dana yang mereka punyai.

• Lokasi

Lokasi perumahan yang strategis lebih dilirik oleh konsumen, misalnya, dekatnya dengan jalan raya, pasar, rumah sakit,

Tujuan

Kriteria 1 Kriteria 2 Krietria n

(4)

• Fasilitas Umum

Fasilitas umum disini adalah fasilitas umum yang disediakan pihak developer di lokasi perumahan. Misalnya kolam renang, hotspot, line telepon, ruko, dan area permainan.

• Perijinan

Perijinan yang dimaksud adalah legal tidaknya seluruh perijinan yang telah dilakukan oleh pihak developer, misalnya IMB, Legalitas pembebasan tanah, Hak Milik Bangunan, Sertifikat dan lain sebagainya.

• Desain Rumah

Semakin bagus dan rumit sebuah desain maka harganyapun semakin tinggi.

• Kredibilitas Developer

Nama sebuah developer ternyata juga memjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah perumahan. Hal ini berhubungan dengan unsur kepercayaan dari konsumen dan dari lembaga perbankan.

Struktur AHP untuk pemilihan perumahan

Struktur AHP yang didesain bisa dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 Struktur AHP Pemilihan Perumahan Memilih perumahan 100%

Harga Lokasi Fasilitas Umum

Perijinan Desain Rumah

Kumala Regency Plosokuning Estate

Nogotirto Regency

(5)

Hasil implementasi dengan software Expert Choice

(6)

Gambar 4 Grafik Dynamic

(7)

Penutup

Kesimpulan yang didapat adalah proses pemilihan lokasi perumahan oleh konsumen terdiri dari enam kriteria yaitu harga, lokasi, perijinan, desain rumah, dan kredibilitas developer. Bobot tertinggi adalah kriteria lokasi, disusul harga, fasilitas umum, desain rumah, dan terakhir kredibilitas developer. Dari enam kriteria tersebut setelah diuji dengan software Expert Choice hasilnya memang sudah sesuai dengan rangkin alternatif nama perumahan yang konsumen inginkan.

Daftar Pustaka

http://www.rfp-templates.com/Analytical-Hierarchy-Process-(AHP).html. Analytical Hierarchy Process (AHP). Diakses tanggal 31 Juli 2008 pukul 12.15 WIB.

http://www.rfp-templates.com/search/for/AHP-Approach-Saaty.html, AHP Approach Saaty, diakses tanggal 4 Agustus 2008, pukul 11.00 WIB.

Gambar

Gambar 1 Struktur AHP Pemilihan Perumahan
Gambar 2 Bobot dari Masing-masing Alternative pada Kriteria Harga

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam hal ini, masih sangat lemah pada komponen tempat menjual produk, dan Customer Service , semua dilakukan secara manual saja, dan peran dari tempat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning pada kompetensi dasar menerapkan komunikasi di tempat kerja

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa biosorpsi merkuri dalam kolom unggun tetap berdasarkan karakteristik dan nilai parameter kurva

Hal menarik bagi penulis yang akan penulis teliti adalah tentang posisi penggunaan Penanggalan Jawa Islam di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam hal yang berkaitan

Evaluasi membaca pemahaman atau membaca dalam hati adalah kemampuan siswa mengungkapkan kembali isi bacaan.. Siswa harus mampu mengungkapkan isi bacaan dengan

Di Rumah Batik Komar para peserta pelatihan akan diberikan pengetahuan tentang ilmu desain batik, proses batik baik cap maupun tulis, sehingga metode pemasaran