BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Provinsi Sulawesi Selatan dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros ini disusun sebagai perwujudan
dari amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah. Tujuan utama penerbitan RPJMD Kabupaten Maros ini
adalah:
1. Menyajikan program dan kegiatan turunan Visi dan Misi pasangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, yang akan dilaksanakan sebagai
program dan kegiatan prioritas utama;
2. Menyajikan gambaran tentang arah kebijakan umum yang wajib diikuti oleh
semua pejabat daerah dan DPRD dalam menyusun RKPD, KUA, PPAS,
RKA-SKPD serta R-APBD dan DPA pada setiap tahun anggaran.
Sehubungan dengan itu, setiap program dan kegiatan yang menjadi
kewajiban setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah akan diuraikan di dalam Renstra
SKPD, yang penyusunan dan pengesahannya dilakukan oleh Kepala SKPD,
setelah mendapat masukan dari Bappeda.
Dalam menyusun RPJMD ini, acuan utama yang digunakan adalah rumusan
Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Bupati dan Wakil Bupati
terpilih, yang telah disampaikan melalui Sidang Paripurna DPRD dan semasa
pelaksanaan kampanye pemilihan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati secara
langsung. Disamping itu, penyusunan RPJMD Daerah ini juga mengacu pada
RPJP Kabupaten Maros, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan/Renstra Provinsi
Sulawesi Selatan, dan RPJP Nasional, dan berbagai kebijakan dan prioritas
program Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat termasuk sasaran
pembangunan
Millenium Development Goals
(MDGs). Tujuan merujuk semuadokumen perencanaan dimaksud adalah untuk menjamin terciptanya sinergi
kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan
Selain itu, RPJMD ini juga disusun dengan memperhatikan statistik regional
dan lokal, terutama data tentang PDRB dan (1) statistik berbagai fungsi
pemerintahan di bidang ekonomi, seperti lapangan pekerjaan utama dan tingkat
pendapatan rata-rata masyarakat, keberadaan potensi sektor unggulan daerah
yang dapat dikembangkan dalam rangka memacu laju produksi lokal dan
penciptaan lapangan kerja baru, keberadaan sektor informal dan kandungan
potensi sumberdaya daerah; (2) statistik fungsi-fungsi pemerintahan di bidang
sosial budaya, seperti kondisi tingkat kesehatan rata-rata masyarakat dan indeks
pembangunan manusia, angka kemiskinan, tingkat pengangguran, angka
partisipasi kasar dan angka partisipasi murni pendidikan dasar dan menengah;
(3) statistik bidang pemerintahan umum, seperti pelayanan umum pemerintahan
kepada masyarakat dan (4) statistik bidang fisik prasarana, seperti pola-pola
penataan ruang dan kawasan andalan, kantong-kantong kemiskinan dan
kawasan tertinggal serta kondisi ekologi dan lingkungan hidup daerah dan (5)
kapasitas fiskal dan keuangan daerah.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN.
RPJMD Kabupaten Maros Tahun 2010–2015 ini disusun dengan maksud
dan tujuan antara lain sebagai berikut:
a. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan
DPRD dalam menyusun Renstra SKPD dan menentukan prioritas program
tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten Maros;
b. Menyediakan sebuah parameter untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan setiap program dan kegiatan daerah;
c. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam
konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang
ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah;
d. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda dan DPRD dalam mencapai
tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah
1.3. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan RPJMD ini, sejumlah peraturan telah digunakan
sebagai rujukan, yakni antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455);
4. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4744);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5301);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4762);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2004 – 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4324);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);
23. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12);
24. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Sulawesi
Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 9, Tambahan Lembaran
25. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Tahun
2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor
252);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 13 tahun 2003 tentang sistem
perencanaan pembangunan Daerah berbasis partisipasi masyarakat;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 02 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Maros Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2007, Nomor 02).
28. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Maros (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Maros Nomor 240);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Maros;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Maros;
1.4. HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana
yang telah diamanatkan dalam UU No. 25 tahun 2004, maka keberadaan RPJMD
Kabupaten Maros Tahun 2010–2015 ini merupakan satu bagian yang utuh dari
manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maros, khususnya dalam
menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang baik dalam RPJP Daerah
Kabupaten Maros maupun RTRW Kabupaten Maros. RPJMD ini selanjutnya akan
dijadikan sebagai pedoman bagi SKPD untuk penyusunan Renstra SKPD. Secara
bersamaan, baik RPJMD maupun Renstra SKPD akan digunakan sebagai dasar
bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang terinci ke
Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan, sebagaimana yang
diamanatkan dalam UU No. 17 tahun 2003, maka penjabaran RPJMD ke dalam
RKPD Kabupaten Maros untuk setiap tahunnya, akan dijadikan pedoman bagi
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kabupaten Maros. Gambaran tentang hubungan antara RPJMD Kabupaten Maros
Tahun 2010–2015 dengan dokumen perencanaan lainnya, baik dalam kaitan
dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan
adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1.
Hubungan RPJMD Daerah Maros dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan
penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati, yang
penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional serta RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan. RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, UU No. 25/2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja
perangkat daerah (SKPD), lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program
kewilayahan, disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Rencana kerja pemerintah tersebut disusun dalam rencana kerja
pembangunan daerah yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang
langsung dilaksanakan oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi aktif masyarakat berdasarkan rencana strategis satuan
kerja perangkat daerah, rencana kerja satuan kerja perangkat daerah, serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang bersifat
indikatif.
1.5. POLA PIKIR DAN PROSES PENYUSUNAN
Penyusunan RPJMD Kabupaten Maros 2010–2015 ini disusun dengan
pola pikir sebagaimana divisualisasikan dalam Gambar 1.2 berikut ini, dengan
berpedoman pada sejumlah prinsip utama dan tahapan proses sebagai berikut:
1.
RPJMD adalah dokumen perencanaan jangka menengah dengan wawasan 5tahun, dan berfungsi sebagai rujukan penyusunan Renstra SKPD, RKPD,
KUA, PPAS, RKA SKPD dan R-APBD;
2.
Sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan, RPJMD Kabupaten Maros adalahbagian yang tidak terpisahkan dari RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi
Sulawesi Selatan, sehingga penyusunannya dilakukan dengan koordinasi
yang sangat komprehensif dengan Pusat dan Provinsi serta merujuk pada
Arah Kebijakan Nasional dan Provinsi;
3.
Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah, penentuan arahkebijakan umum pembangunan Kabupaten Maros sepanjang periode waktu
5 tahun ke depan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a.
Sinkronisasi arah kebijakan umum dan program prioritas nasional danprovinsi ke dalam arah kebijakan umum dan program prioritas Kabupaten
Maros sesuai batas kewenangan Bupati Maros sebagaimana diamanatkan
dalam PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah
b.
Pencermatan dan analisis potensi lokal Kabupaten Maros dan potensiregional daerah sekitarnya sebagai alat bantu dalam rangka menentukan
peran dan fungsi yang akan dimainkan oleh Kabupaten Maros dalam
percaturan ekonomi regional dan lokal;
Gambar 1.2.
Pola Pikir Dan Proses
Penyusunan RPJMD Kabupaten Maros, 2010-2015
c.
Bantuan pemikiran stakeholders, baik dari pusat, provinsi dan daristakeholders setempat sebagai bahan masukan untuk mengenali
kekuatan yang dimiliki, kelemahan dan ancaman yang dihadapi serta
peluang yang tersedia;
d.
Kesepakatan internal dan eksternal, terutama dukungan dan komitmenstakeholders, dalam rangka mempertajam rumusan visi dan misi
Kabupaten untuk periode waktu 5 tahun ke depan. Visi dan misi
Kabupaten untuk periode waktu 5 tahun ke depan berfungsi sebagai
acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun rumusan visi dan misi SKPD
yang akan dituangkan ke dalam Renstra SKPD;
e.
Penyaringan isu strategis, terutama isu tentang rona ruang, kondisi fisikdasar, potensi sumber daya alam, profil demografi, terutama laju
pertumbuhan penduduk, angka kematian, tingkat kemiskinan serta
pola-pola distribusi dan konsentrasi pemukiman penduduk, termasuk
pencermatan terhadap PDRB terutama kontribusi 11 sektor primer
dalam pembentukan produk domestik regional bruto yang
keseluruhannya digunakan dalam rangka penentuan arah kebijakan
pembangunan ekonomi yang berorientasi kepada peningkatan
kesejahteraan dengan tetap berpedoman kepada pembangunan yang
ramah lingkungan;
f.
Diskusi interaktif internal antara seluruh SKPD Kabupaten Maros dalamrangka membangun kesepakatan kolektif untuk mulai melaksanakan
kegiatan pembangunan yang berbasis kinerja sesuai tugas pokok
tiap-tiap SKPD;
g.
Diskusi interaktif eksternal dalam bentuk Musrenbang RPJMDKabupaten Maros dalam rangka membangun kesepakatan kolektif antar
seluruh stakeholders tentang arti penting RPJMD sebagai pedoman
normatif pembangunan jangka menengah Kabupaten Maros;
h.
Konsultasi dengan pemerintah provinsi terutama Bappeda dan BiroHukum Setda Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka sinergi kebijakan
dan sinkronisasi program antara Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kabupaten Maros;
i.
Pembahasan substansial dan normatif antara Pemerintah KabupatenMaros dengan DPRD Kabupaten Maros dalam rangka penetapan Perda
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN.
Bab ini berisi tentang latarbelakang penyusunan RPJMD, maksud dan
tujuan penyusunan, landasan normatif penyusunan, hubungan dengan
dokumen perencanaan lainnya, pola pikir penyusunan dan sistematika
penulisan, dengan rincian sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud Dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.5 Pola Pikir dan Proses Penyusunan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH.
Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah saat ini
dan masa lima tahun ke depan, dengan maksud mengetahui keadaan
daerah pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi daerah
dan yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan dan program
daerah dalam jangka waktu lima tahun, dengan rincian sebagai berikut:
2.1 Kondisi geografis
BAB III. GAMBARAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH.
Bab ini menjelaskan gambaran kebijakan pengelolaan keuangan daerah
selama lima tahun terakhir dan proyeksi kebijakannya selama periode
3.1 Gambaran Umum Keuangan
3.2 Perkembangan Ekonomi Kabupaten Maros
3.3 Kebijakan Umum Keuangan Daerah
3.4 Kebijakan Umum Pengelolaan Pendapatan
3.5 Kebijakan Umum Pengelolaan Belanja
3.6 Kebijakan Umum Pengelolaan Pembiayaan
3.7 Kebijakan Umum Pengelolaan Aset
BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Bab ini berisi uraian tentang analisis lingkungan strategis, baik internal
maupun eksternal. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses
perumusan arah kebijakan, strategi dan skala prioritas. Teknik analisis
yang digunakan adalah SWOT, dengan rincian sebagai berikut:
4.1 Umum
4.2 Analisis Lingkungan Internal
4.3 Analisis Lingkungan Eksternal
4.4 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan
BAB V. VISI, MISI, SASARAN, STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
KABUPATEN MAROS TAHUN 2010–2015
Bab ini menguraikan rumusan visi, misi, sasaran, Arah Kebijakan,
program dan Strategi Pembangunan Jangka Manengah Kabupaten Maros
pasangan Bupati dan Wakil Bupati periode 2010–2015, serta gambaran
tentang prioritas yang akan dicapai, dengan rincian sebagai berikut:
5.1 Visi
5.2 Misi
BAB VI. MATRIKS INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN Bab ini menguraikan indikasi rencana program dengan menggunakan
nomenklatur sebagaimana dituangkan dalam Permendagri No. 13 tahun
2006, dengan mendasarkan diri pada skala prioritas daerah, batas
kewenangan dan sesuai dengan kapasitas fiskal daerah.
BAB VII. KAIDAH PELAKSANAAN DAN PEDOMAN TRANSISI
Bab ini berisi ketentuan tentang kaidah yang harus dipatuhi dalam
melaksanakan RPJMD Kabupaten Maros ini serta pedoman transisi dalam
menyusun R-APBD tahun 2016, sehubungan dengan berakhirnya masa
bhakti Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2015, dengan rincian sebagai
berikut:
7.1 Kaidah pelaksanaan Pembangunan Tahun 2010-2015
7.2 Pedoman Transisi
BAB VIII. PENUTUP