• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fuzzy C Means Clustering dan Implementasinya Untuk Penentuan Beasiswa Menggunakan Matlab My Scribbling Blog

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fuzzy C Means Clustering dan Implementasinya Untuk Penentuan Beasiswa Menggunakan Matlab My Scribbling Blog"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Fuzzy C­Means Clustering dan Implementasinya Untuk Penentuan

Beasiswa Menggunakan Matlab

8.57.00 PM   MATLAB, MK. Kecerdasan Buatan   2 comments

Sobat blogger, sebagaimana yang pernah saya jelaskan pada materi sebelumnya, pengklusteran  secara  prinsip  terbagi  menjadi  dua  yaitu  pengklusteran  kasar  dan pengklusteran halus. Saya telah jelaskan panjang lebar perihal metode K­Nearest Neighbourhood  sebagai  bentuk  pengklusteran  kasar.  Sekarang,  saatnya  beralih menuju pengklusteran halus, yang dalam hal ini dimotori oleh metode keren Fuzzy C­Means Clustering. 

Untuk  merefresh  pemahaman  kita,  sebenarnya  dimana  titik  perbedaan  antara pengklusteran  kasar  dan  pengklasteran  halus?  Pengklusteran  kasar  akan membandingkan  satu  kelas  dengan  kelas  lainnya  melalui  mekanisme  biasa  tanpa  melibatkan  logika  kabur  (fuzzy), contohnya kita memiliki dua kelas klasifikasi yaitu kelas asin dan manis, maka jika ada sebuah objek baru yang kita tes untuk diklasifikasikan, otomatis objek tes tersebut masuk klasifikasi asin atau manis, bukan agak manis maupun sedikit asin.  Jadi,  pengklusteran  kasar  menggambarkan  ketegasan  klasifikasi  sesuai  dengan  kecocokan  kelas.    Sedangkan pengklusteran halus memiliki mekanisme lain. Simak penjelasan teorinya dengan seksama. 

Fuzzy  C­Means  Clustering  membutuhkan  pelatihan  untuk  memperoleh  matriks  derajat  keanggotaan  yang  nantinya digunakan  sebagai  basis  klasifikasi  dan  untuk  mengetahui  pusat  klusternya.  Berbeda  dengan  k­NN  yang  hanya menjadikan data pelatihan sebagai basis klasifikasi.  Jadi,  silakan  teman­teman  jelajahi  sendiri  melalui  referensi  lain  yang  lebih  lengkap.  Saya  akan  langsung  menuju implementasi studi kasus untuk penentuan beasiswa.  simpan dalam format .dat agar dapat dikenali Matlab : 

Data Training pada Notepad

(2)

kemiskinan. Tidak ada kolom ketiga sebagai target, karena FCM akan menentukan klasifikasi berdasarkan nilai kluster yang dibuat.

Lantas, buka command window matlab, ketikkan findcluster untuk memunculkan jendela pengaturan titik pusat cluster.

Di  sebelah  kanan  jendela,  ada  banyak  yang  harus  kita  isikan.  Pilih load  data  untuk  mengambil  data  training. Untuk metode,  silakan  pilih FCM  karena  memang  metode  itu  yang  kita  gunakan. Cluster  Num  adalah  jumlah  kelas klasifikasi  yang  kita  butuhkan,  dalam  hal  ini  adalah  kelas "mendapatkan beasiswa"  dan  kelas  "tidak  mendapatkan besiswa", maka saya isikan 2. Namun, tidak menutup kemungkinan jika teman­teman mengisikan lebih dari 2, misalkan 3, 4, ataupun lebih.

Hasil Pencarian Titik Pusat Cluster

Setelah  itu,  klik  start  untuk  memulai  proses  penentuan  titik  kluster.  Setelah  proses  selesai,  simpan  hasilnya  dengan format .dat,  misalnya pusatKluster.dat.  Titik  pusat  kluster  inilah  alat  penentu  keputusan  dari  data  baru  yang  kita  cari klasifikasinya.

(3)

Komponen  terpenting  dari  GUI  diatas  adalah  3  text  field  dan  1  button,  karena  komponen­komponen  itulah  yang mempengarui source code. 

Text field indeks prestasi saya namai ipk

Text field tingkat kemiskinan saya namai tk 

Text field hasil penentuan saya namai hasil

Ketikkan source code berikut pada fungsi button Penentuan Beasiswa : 

Baris pertama dan kedua adalah pengambilan data inputan IPK dan TK untuk diklusterkan dan diklasifikasi kelasnya. Baris keenam adalah pengambilan pusat titik clustering, yang telah dihasilkan dari langkah­langkah sebelumnya. Baris ketujuh terdapat variabel pusat1 sebagai kelas klasifikasi penerima beasiswa, sedangkan beris kedelapan sebagai kelas tidak diterimanya beasiswa. Namun, bisa saja terjadi sebaliknya antara baris ketujuh dan kedelapan. 

ujiA  dan  ujiB  adalah  variabel  untuk  menentukan  jarak  terdekat  terhadap  kelas  klasifikasi,  semakin  kecil  nilainya  maka semakin dekat jaraknya. 

(4)

Ketika program di uji coba untuk penentuan beasiswa

Mengapa program memutuskan bahwa data input layak mendapatkan kelas "mendapatkan Beasiswa"? Coba kita lihat jarak masing­masing kelas. 

ujiA adalah variabel untuk kelas "Mendapatkan Beasiswa", sedangkan variabel ujiB tidak. Nyatanya, nilai jarak ujiA adalah lebih  kecil  dibanding  ujiB,  ini  dapa  diartikan  bahwa  klasifikasi  penentuan  data  input  lebih  dominan  terhadap  ujiA, yakni "Mendapatkan Beasiswa". 

Akhir  kata,  Semoga  uraian  singkat  ini  memberikan  manfaat  bagi  teman­teman  yang  sedang  membutuhkan  referensi belajar. 

Referensi

Dokumen terkait

PENERIMA TUNJANGAN PROFESI GURU.. Nama lengkap dan gelar

Pada toko CT Cellular ini Laporan penjualan hp yang di hasilkan masih di lakukan secara manual, hal ini terkadang mengakibatkan kesalahan yang dilakukan oleh pegawai toko

[r]

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka

Daerah hutan yang dibuka untuk peladangan letaknya bersebelahan de- ngan hutan, oleh karenanya kenaikan jumlah tungau rata-rata yang ditemukan pada tikus yang

Pengendalian waktu yang baik diharapkan dapat membantu pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan, salah satunya dengan menggunakan metode analisis

[r]

Cahyana & Sagala (2017) telah menyajikan model sistem perguruan tinggi yang meliputi: 1) aktivitas masukan yang mendata permasalahan dunia nyata yang berasal dari