Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN
PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT DALAM
PERMAINAN HOKI
( Study Eksperimen Di SMA Negeri 26 Bandung )
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh :
WILLI RUSTIANA
0802683
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN
PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN
TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH
DAN HIT DALAM PERMAINAN HOKI
Oleh
WILLI RUSTIANA
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
©Willi Rustiana 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hak Cipta Dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN
TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT DALAM PERMAINAN HOKI
(Studi Eksperimen di SMA Negeri 26 Bandung)
Oleh
Willi Rustiana
0802683
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Drs. Mudjihartono , M.Pd. NIP:196508171990011001
Pembimbing II
Dra. Hj. Oom Rohmah , M.Pd. NIP:196005181987032003
Mengetahui,
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Drs. Mudjihartono , M.Pd. Nip: 196508171990011001
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Willi Rustiana (0802683) : Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung ).
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana model pembelajaran pendekatan taktis dan teknis dapat meningkatkan hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis dan teknis terhadap hasil belajar siswa dalam permainan hoki. Hasil pengolahan data pada penelitian menunjukan bahwa hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan taktis dan teknis mampu meningkatkan hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki. Hasil penelitian perbandingan kedua pendekatan tersebut juga di peroleh bahwa t hitung pembelajaran push = 5,13 dan t hitung pembelajaran hit = 1,97 yang lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk (n1+ n2 - 2) = 28, harga t (0.95) dari
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
E. Pembatasan Penelitian... 7
F. Anggapan Dasar ... 7
G. Batasan Istilah ... 11
BAB II KAJIAN TEORITIS A. KajianPustaka ... 12
1. Hakikat Pembelajaran... 12
2. Model Pembelajaran... 14
a. Pentingnya Penggunaan Model... 15
3. Model Pembelajaran Taktis... 16
4. Model Pembelajaran Teknis ... 19
5. Hasil Belajar ... 21
6. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 23
7. Selayang Pandang Permainan Hoki ... 25
8. Keterampilan Permainan Hoki... 28
B. HipotesisPenelitian………... 33
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. MetodePenelitian………... 34
B. Populasi dan Sample ………... 35
C. Desain Penelitian………... 36
D. Instrumen Penelitian………... 39
1. Tes Keterampilan Hoki... 39
a. Tes Keterampilan Push... 39
b. Tes Keterampilan Hit ... 42
E. Teknik Analisis Data………... 44
1. Menghitung Rata-rata... 44
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Menghitung Homogenitas... 45
4. Menghitung Uji Normalitas ... 46
5. Pengujian Signifikan... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. DeskripsiData………... 49
B. Prasyarat Analisis Data………... 50
C. Pengujian Hipotesis………... 53
D. Deskripsi Penemuan... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 57
B. Saran………... 57
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pretest-Possttest Control Group Design ... 36
Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Awal Push ... 48
Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Awal Hit ... 49
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes
Akhir Push ... 49
Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes
Akhir Hit ... 50
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors Tes Push ... 51
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors Tes Hit ... 51
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Tes
Push ... 52
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Tes
Hit ... 53
Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Dan Uji Signifikansi Perbedaan
Peningkatan Hasil Pembelajaran Push ... 54
Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Dan Uji Signifikansi Perbedaan
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian... 38
Gambar 3.2 Tes Keterampilan Push ... 40
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Keputrusan Pembuatan Skripsi Lampiran II Surat Penelitian
Lampiran III Program Pembelajaran
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga hoki masuk ke Indonesia dilakukan oleh orang-orang Inggris dan
Belanda. Peminatnya memang masih terbatas di kalangan mahasiswa,
orang-orang Inggris, Belanda dan keturunan bangsa India. Pelopor hoki di kalangan
bangsa Indonesia ialah pelajar-pelajar sekolah Guru Lembang di Bandung
Hollandsh Inlandche Kweekschool (HIK) sekitar tahun 1932 yang aktif
mengadakan pertandingan-pertandingan di Jawa dan Sumatra.
Olahraga hoki merupakan salah satu cabang olahraga beregu, satu regu
terdiri dari sebelas orang pemain masing-masing pemain harus menggunakan
sebuah stik untuk memainkan bola. Seperti olahraga beregu lainnya, hoki juga
mengandalkan kerja sama atau kekompakan para pemainnya untuk memenangkan
permainan.
Olahraga hoki merupakan salah satu cabang olahraga beregu yang
memiliki beberapa keterampilan teknik yang harus dikuasai diantaranya
keterampilan push (mendorong bola), hit (memukul bola), stop (menahan bola),
dribble (menggiring bola), flick (mencungkil bola), jab (menjangkau bola), tackle
(merampas bola) dan scoop (mengangkat bola) yang merupakan sebagai
keterampilan dasar dalam olahraga hoki. Untuk menjadi seorang pemain hoki
yang baik harus menguasai teknik dasar tersebut. Karena kalau tidak menguasai
teknik-teknik dasar tersebut tidak akan tercipta sebuah permainan hoki yang baik
dan efektif.
Dalam setiap cabang olahraga baik perorangan maupun beregu, untuk
mencapai prestasi dan hasil belajar dalam lingkup ekstrakulikuler yang optimal
perlu didukung oleh berbagai faktor sebagai penunjang keberhasilan. Dalam
cabang olahraga hoki, sasaran yang dituju akan diraih oleh seorang siswa yang
2
ditunjang oleh faktor-faktor mempengaruhi raihan prestasi dan hasil belajar.
Potensi dan pengembangan diri dalam suatu aktivitas tertentu merupakan
faktor-faktor yang menentukan tingkat pencapaian suatu prestasi. Tentang hal ini Lutan
(1988:13) menjelaskan:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi digolongkan menjadi dua kategori yaitu: 1) Faktor endogen dan 2) Faktor eksogen. Yang dimaksud faktor endogen ialah atribut atau cirri-ciri yang melekat pada aspek fisik dan psikis seseorang, sementara faktor eksogen diartikan semua faktor di luar diri individu baik yang terdapat di lingkungan tempat berlatih maupun di lingkungan yang lebih umum pengertiannya.
Faktor-faktor tersebut di atas sangat menunjang terhadap pencapaian
prestasi dan hasil belajar yang optimal. Hal ini disebabkan kedua faktor tersebut
memberikan kontribusi yang relatif besar dalam pencapaian suatu prestasi
olahraga. Faktor dari luar yang memadai tidak akan berarti bila tidak ditunjang
oleh faktor dari dalam, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu dalam proses
pembinaan atlet bagi suatu cabang olahraga perlu memperhatikan kondisi dari
faktor dalam dan luarnya.
Selain faktor tersebut diatas ada invramental input meliputi faktor guru,
materi, metode atau pendekatan,sarana dan prasarana. yaitu suatu dalam suatu
proses pembelajaran yang dilaksanakan baik itu di intrakulikuler maupun di
ekstrakulikuler yang mana di setiap sekolah saat ini ada satu mata pelajaran yang
digemari dan termasuk pelajaran yang diekstrakulikulerkan yaitu mata pelajaran
hoki salah satu nya sesuai dengan pengamatan penulis yaitu di SMA Negeri 26
Bandung. Pada saat ini ekstra kulikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung sudah
3
pembelajaran nya kurang lebih perlu ada suatu pendekatan yang di gunakan untuk
membuat dalam setiap pembelajaran menjadi efisien.
Permainan hoki pada saat ini dikenal oleh masyarakat,terutama
dikakalangan mahasiswa atau masyarakat sekolah (siswa), itupun di dalamnya
termasuk mahasiswa atau siswa yang sudah memiliki aspek kognitif yang sudah
matang dan psikomotorik yang sudah siap. Sepintas permainan hoki ini dianggap
sangat berbahaya karena mengunakan alat yang sangat cenderung dekat dengan
bahaya. Akan tetapi sebenarnya manakala siswa sudah mengenal dekat permainan
tersebut maka sangat menyenangkan. Olahraga hoki di sekolah belum termasuk
kedalam mata pelajaran intrakulikuler tetapi olahraga hoki sudah termasuk dalam
ekstra kulikuler, siswa SMA Negeri 26 sangat berantusias dalam memilih
permainan hoki untuk mendapatkan prestasi di bidang olahraga, sesuai dengan
hasil survey bahwa siswa yang mengikuti ekstra kulikuler hoki di SMA Negeri 26
Bandung cukup banyak.
Maka dari itu penulis ingin mengetahui pendekatan apa yang baik dan
efisien digunakan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di
ekstrakulikuler hoki SMA Negeri 26 bandung. Meski banyak model pendekatan
yang memiliki kelebihan dan kekurangan penulis memilih pendekatan teknis dan
pendekatan taktis yang ingin di cobakan kepada setiap siswa yang mengikuti
ekstrakulikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung untuk mengetahui hasil belajar
push dan hit dalam permainan hoki menggunakan pendekatan yang disebutkan di
atas yaitu pendekatam teknis dan pendektan taktis.
Tujuan permainan hoki adalah memasukan bola ke gawang lawan
sebanyak-banyaknya melalui penggunaan teknik dan penerapan strategi serta
menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh lawan. Oleh karena itu
dibutuhkan kerjasama antar pemain, unit dan tim. Hoki pada saat ini semakin
dinamis dan dimainkan dalam tempo yang cepat. Pergerakan pemain, baik dengan
bola maupun tanpa bola yang semakin rumit dan sulit diantisipasi, umpan atau
passing yang akurat dan kemampuan shooting yang baik menjadikan hoki sebagai
permainan atau olahraga yang menarik. Kondisi semacam ini menuntut tiap
4
Untuk memperoleh kemampuan gerak dasar bermain hoki yang baik,
seorang pemain harus melakukan aktifitas gerak yang sistematis dan terarah.
Salah satu pelaksanaan dalam pembelajaran hoki menggunakan Model
pembelajaran, ada banyak beberapa model pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan atau hasil belajar yang ingin di capai. Banyak sekali model
pembelajaran yang menunjang untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang
maksimal salah satunya menggunakan model pembelajaran taktis dan model
pembelajaran teknis.
Pendekatan taktis (pembelajaran permainan taktikal) karena model
pembelajaran taktis dapat mengembangkan minat siswa dalam menyusun struktur
permainan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan dan pengetahuan
taktikal yang diperlukan dalam keterampilan bermain. Dalam satu unit
pembelajaran permainan yaitu membuat suatu perencanaan pembelajaran mulai
dari keterampilan dasar sampai keterampilan yang lebih kompleks, diikuti dengan
penguasaan permainan secara utuh.
Menurut Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997: dalam Metzler. 2000) menyatakan, bahwa “aktivitas simulasi atau bentuk-bentuk permainan dan menggugah situasi untuk terfokus pada pengembangan keterampilan taktikal”.
Makna mencerminkan yang dimaksud adalah bentuk-bentuk permainan dalam
simulasi adalah situasi yang realistic yang akan dihadapi dalam bentuk permainan
yang sebenarnya.
Alternatif dalam upaya memberdayakan kemampuan bermain olahraga
hoki yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran
pendekatan taktis. Model mengajar dengan menggunakan pendekatan taktis
merupakan model mengajar gerak olahraga yang memiliki karakteristik yang
berbeda. Penerapan model pembelajaran tersebut di dasarkan pada jenis
keterampilan yang dipelajari memiliki unsur gerakan yang sulit atau sederhana.
Selain itu, keberadaan siswa juga merupakan faktor yang penting dan harus
diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran, apakah siswa telah memiliki
5
Pendekatan taktis merupakan model yang dapat diterapakan untuk
meningktakan keterampilan dalam bermain olahraga hoki. Model pembelajaran
tersebut memiliki ciri dan penekanan yang berbeda, sehingga belum diketahui
tingkat efektifitasnya terhadap peningkatan kemampuan dan hasil belajar bermain
olahraga hoki yang baik.
Beberapa alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang baik dapat
dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran teknis.Pendekatan teknis ini
lebih menekankan pada penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar.
Model pendekatan teknis adalah model pembelajaran yang meningkatkan
teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga
yang dilakukan siswa, misalnya teknik menembak bola, melempar bola,
menangkap bola dan sebagainya. Latihan teknik adalah latihan yang khusus
dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan
motorik atau perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar
dari setiap gerakan adalah penting untuk menentukan gerak keseluruhan. Oleh
karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap
cabang olahraga, haruslah dilatih dan kuasai secara sempurna (Yunyun,, 27 :36).
Keuntungan menggunakan model pembelajaran teknis adalah pendekatan ini
lebih menekankan penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar, jadi siswa
akan akan mahir melakukan teknik dasar karena semakin banyak pengulangan
semakin mahir pula siswa melakukan teknik dasar tersebut. Sedangkan
kekurangannya adalahpenerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam
memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa
tidak tertarik pada proses pembelajaran.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah
penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung ?
2. Apakah pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung ?
3. Apakah ada perbedaan antara pembelajaran pendekatan taktis dan pendekatan
teknis terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA
Negeri 26 Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian tersebut di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak penggunaan
pendekatan taktis terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran
hoki.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak penggunaan
pendekatan teknis tehadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran
hoki.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan
pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis
terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang
berarti bagi lembaga atau organisasi keolahragaan dan perorangan yang
7
pembelajaran yaitu model dengan menggunakan pendekatan taktis dan
pendekatan teknis terhadap hasil belajar push dan hit dalam permainan
hoki dalam konteks pembelajaran.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan bagi para pelatih/ guru dalam
menyusun program latihan dan pembelajaran.
E. Pembatasan Penelitian
Pembatasan penelitian sangat diperlukan agar masalah yang diteliti lebih
terarah. Mengenai pembatasan penelitian dijelaskan oleh Surakhmad (1990:36)
sebagai berikut:
“Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut”.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada
hal-hal sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
pendekatan taktis dan pendekatan teknis.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar push dan hit
dalam permainan hoki.
3. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung sebanyak 30 orang.
F. Anggapan Dasar
Penelitian ilmiah membutuhkan suatu anggapan dasar, karena dengan
anggapan dasar seorang peneliti memiliki landasan dan keyakinan dalam
menetapkan dan melaksanakan kegiatannya. Surakhmad (1982:107) menjelaskan,
8
kebenarannya diterima oleh penyelidik.” Kemudian Arikunto (1996:60) mengemukakan, bahwa “Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda.”
Model Pendekatan taktis adalah model pembelajaran yang menitik
beratkan kepada keutuhan permainan dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan
yaitu games-drill-game. Bunker dan Thorpe’s (1986) yang dikutip oleh metzler
(2000:122) menyatakan, bahwa “Pengajaran permainan untuk pemahaman di
dasrkan pada enam komponen dasar dalam pembelajaran satu unit permainan
yaitu Permainan, aspreasi permainan, kesadaran taktikal, pembuatan keputusan,
eksekusi keterampilan, penampilan.
Maksud dari penjelasan di atas adalah sebagai berikut :
1. Permainan
Siswa perlu diperkenalkan berbagai macam bentuk permainan yang
sesuai dengan tingkat perkembangannya. Untuk itu, seorang guru harus
mempertimbangkan area permainan, jumlah siswa yang dilibatkan dan
perlengkapan yang digunakan. Hal ini ditujukan untuk meperkenalkan siswa
dengan masalah-masalah yang terdapat dalam permainan, intinya untuk
menciptakan space (ruang) saat menyerang sasaran.
2. Apresiasi Permainan
Sebelum memulai permainan, sebaiknya siswa memahami peraturan
yang dimainkannya, walaupun mudahnya permainan yang akan dimainkan.
Hal ini pnting karena peraturan memberikan bentuk untuk permainan itu
sendiri. Perubahan peraturan permainan akan memberikan dampak terhadap
taktik atau siasat yang akan diterapkan kepada siswa.
3. Kesadaran Taktikal
Setelah memahami peraturan permainan, guru perlu mempertimbangkan
taktik yang akan diberikan kepada siswa selama permainan berlangsung. Guru
perlu menjelaskan kepada siswa bahwa kesadaran taktis dapat diketahui
9
4. Pembuatan Keputusan
Siswa yang cerdas hanya membutuhkan beberapa detik dalam
pengambilan keputusan dan tidak melihat adanya perbedaan antara “apa” dan “bagaimana”. Dalam pendekatan ini, ada perbedaan antara keputusan berdasarkan “apa yang akan dilakukan” dan “bagaimana melakukannya”. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa sebaiknya mngenali dan menghubungkan
kekurangan atau kelemahan dalam pengambilan keputusan.
1. Apa yang akan dilakukan
Sudah jelas bahwa kesadaran taktis diperlukan jika keputusan akan
dibuat. Dalam memutuskan apa yang akan dilakukan, setiap situasi harus
dinilai dan oleh karena itu, kemampuan untuk mengenali petunjuk dan
memprediksi hasil merupakan hal yang paling penting.
2. Bagaimana melakukannya
Pertanyaan seperti ini berkaitan erat dengan pengambilan keputusan
untuk mencari cara terbaik. Sebagai contohnya, ketika memiliki waktu yang
sangat terbatas, reaksi cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi
seperti ini sedangkan saat memiliki ketersediaan waktu yang lebih banyak
ketepatan menjadi elemen pengontrol yang penting.
5. Eksekusi Permainan
Penerapan skil digunakan untuk melihat konteks siswa dan mengenali
keterbatasan siswa. Oleh karena itu, penerapan skil harus dibedakan dengan “performance/hasil/prestasi” dan mungkin mencakup beberapa aspek baik dari efesiensi mekanika pergerakan dan hubungannya dengan situasi permainan
tertentu.
6. Penampilan
Pada tahap ini siswa mengembangkan penampilan yang diperlukan,
berdasarkan dari kombinasi kesadaran taktis dan skil yang sudah dipelajari
10
permainan yang di ukur berdasarkan kriteria tertentu. Dengan cara inilah, guru
akan mengklasifikasikan siswa ke dalam katagori baik atau buruk.
Contoh: tugas melakukan permainan hoki dengan tugas gerak bermain tanpa
sebelumnya ada drill secara utuh tanpa tahapan-tahapan.
Tugas gerak yang dilakukan oleh siswa dengan melakukan banyak
permainan memungkinkan siswa untuk cepat menguasai tugas gerak yang
diberikan, motivasi untuk lebih baik dari sebelumnya semakin baik, dan otomasi
gerak akan semakin baik.
Beberapa alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang baik dapat
dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran teknis.Pendekatan teknis ini
lebih menekankan pada penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar.
Model pendekatan teknis adalah model pembelajaran yang meningkatkan
teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga
yang dilakukan siswa, misalnya teknik menembak bola, melempar bola,
menangkap bola dan sebagainya. Latihan teknik adalah latihan yang khusus
dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan
motorik atau perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar
dari setiap gerakan adalah penting untuk menentukan gerak keseluruhan. Oleh
karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap
cabang olahraga, haruslah dilatih dan kuasai secara sempurna (Yunyun,, 27 :36).
Keuntungan menggunakan model pembelajaran teknis adalah pendekatan ini
lebih menekankan penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar, jadi siswa
akan akan mahir melakukan teknik dasar karena semakin banyak pengulangan
semakin mahir pula siswa melakukan teknik dasar tersebut. Sedangkan
kekurangannya adalahpenerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam
memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa
tidak tertarik pada proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan bahwa model pembelajaran
sangat penting untuk siswa atau peserta didik. Dengan adanya pendekatan taktis
11
yang baik atau turut aktif dalam pembelajaran hoki, maka dari itu penulis tertarik
untuk meneliti tentang pendekatan taktis dan teknik yang diterapkan dalam
permainan hoki khususnya keterkaitannya dengan hasil belajar push dan hit dalam
permainan hoki.
G. Batasan Istilah
Dalam bagian ini dikemukakan batasan dan definisi istilah yang digunakan
atau yang menjadi kerangka acuan peristilahan dalam penelitian ini. Batasan
tersebut adalah sebagai berikut:
Model menurut Fred Percipal(t.t,dalam hamalik) adalah suatu penyajian
fisik atau konseptual dari suatu obyek atau sistem yang mengkombinasikan bagian
bagian khusus tertentu dari obyek aslinya.
Model pendekatan taktis adalah model yang menitikberatkan kepada
game-drill-game dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan.
Model pendekatan teknis adalah model yang menitikberatkan kepada
drill-game-drill
Permainan Hoki adalah olahraga permainan menggunakan alat berupa stik
dan bola yang dimainkan menggunakan teknik-teknik tertentu untuk memasukkan
bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan.
Push adalah suatu teknik dasar dalam permaian hoki yaitu mendorong bola
dengan stik tujuan nya untuk memberi umpan.
Hit adalah suatu teknik dasar dalam permainan hoki yaitu memukul bola
dengan stik tujuannya yaitu untuk mengumpan atau memasukan bola ke gawang.
Hasil Belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi siswa dan
guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang
lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan
tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,afektif dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terseleksinya bahan
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat
membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,
penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan
penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. metode
menurut Sugiyono (2010:3) menjeaskan, bahwa “Cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang digunakan harus
disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya.
Ada beberapa metode yang biasa dipergunakan dalam suatu penelitian, di
antaranya historis, deskriptif, dan eksperimen, berkaitan dengan masalah yang
ingin dikaji maka metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen.
Sedangkan menurut Sugiyono (2010:72) menjelaskan, bahwa ”metode
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan
sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba.
Penulis ingin mengetahui perbandingan model pembelajaran dengan pendekatan
taktis dan pendekatan teknis terhadap hasil belajar push dan hit dalam permainan
hoki pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler hoki di SMA Negeri 26
Bandung.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian
35
perlakuan atau treatment. Selain itu juga penelitian eksperimen merupakan
rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau
masalah sehingga dapat diperoleh hasil dari hipotesis yang diajukan oleh penulis.
Untuk itu dalam metode eksperimen harus ada faktor yang yang dicobakan,
dalam penelitian ini faktor yang dicobakan adalah pembelajaran menggunakan
model pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap
hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki.
B. Populasi dan Sampel
Untuk memecahkan suatu masalah penelitian perlu adanya data atau
informasi dari objek penelitian yang akan diteliti, dalam mendukung
ketercapainya suatu tujuan penelitian yang penulis lakukan. Peran populasi dalam
suatu penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang
akan diteliti berdasarkan permasalahan dalam penelitian. Sugiyono (2010:117)
menjelaskan, bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Dari pendapat tersebut, populasi adalah keseluruhan objek atau subjek
penelitian yang mempunyai karakeristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SMA Negeri 26 Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
hoki. Rusli et, al. (2007:80) menjelaskan, bahwa: “Sampel adalah kelompok yang
digunakan dalam penelitian dimana data atau informasi itu diperoleh.” Lebih
lanjut Sugiyono (2010:118) menjelaskan, bahwa: ”Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.”
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mengambil
sampel ada beberapa teknik yang bisa digunakan, dalam penelitian ini sampel
36
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan adalah purposive
sampling atau sampel bertujuan yang artinya pemilihan sampel didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011 : 123-124, Sudjana, 2005 :
168). Sampel untuk penelitian ini adalah siswa SMAN 26 Bandung yang
mengikuti ekstrakurikuler hoki yang berjumlah 30 orang.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rencana atau metode yang akan
dilaksanakan pada saat penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pretest-posttest control group design yaitu dibuat dua
kelompok yang homogen dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal kemudian diberikan treatment kemudian pada akhirnya
dapat dilihat hasil belajar push dan hit .
Desain ini diawali dengan mengambil sampel dari populasi yang ada,
kemudian diadakan tes awal atau pre-test. Cara Kemudian sampel diberikan
perlakuan atau treatment dalam hal ini pendekatan taktis dan pendekatan teknis
dengan cara dibuat dua kelompok yang terdiri dari 30 siswa setiap kelompok
terdiri dari 15 siswa. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir.
Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah
dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan
model pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap
hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki. Mekanisme penelitian dari
kelompok tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes akhir
R1 O1 X1 O2
37
Keterangan:
R1 : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan taktis
R2 : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan teknis
O1 : Tes Awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan
pendekatan taktis
O2 : Tes Awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan teknis
X1 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Taktis
X2 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknis
O3 : Tes akhir yang dilaksankan pada sampel yang menggunakan pendekatan taktis
O4 : Tes Akhir yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan teknis
Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk
38
Gambar 3.1
Langkah-langkah Penelitian
Dari gambar di atas maka dapat kita jelaskan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan/Persiapan
a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian
b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian
c. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru/pelatih
ekstrakurikuler yang bersangkutan
d. Membuat surat izin penelitian
e. Menentukan sampel penelitian
f. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
PENGOLAHAN DAN ANALISIS
KESIMPULAN PENGUMPULAN DATA PENDEKATAN TAKTIS
– –
TES AKHIR
39
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanaan tes awal (pre test) pada sampel yang akan diberikan
perlakuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh kemampuan siswa
melakukan teknik push dan hit
b. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian yaitu dengan menerapkan
pembelajaran menggunakan pendekatan taktis dan pendekatan teknis, yang
telah dibagi menjadi dua kelompok.
c. Memberikan tes akhir (post test) pada sampel penelitian untuk mengetahui
apakah ada peningkatan hasil belajar kemampuan push dan hit setelah
pemberian perlakuan
3. Evaluasi
a. Mengolah dan menganlisis data hasil pre test dan post test
b. Menganalisis hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan
data untuk menjawab permasalahan penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang
disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat untuk mengukur data.
Menurut Arikunto (2007:126) menjelaskan, bahwa “Instrumen adalah alat pada
waktu peneliti menggunakan metode.” Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa peningkatan kemampuan
keterampilan siswa digunakan instrumen penelitian berupa tes kemampuan, dan
tes yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tes Keterampilan Hoki
Tes keterampilan teknik dasar hoki untuk mengukur sejauh mana
peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Pendekatan Taktis dan Pembelajaran Pendekatan teknis . Adapun bentuk tes
keterampilan hoki adalah sebagi berikut karena dalam penelitian ini di fokuskan
40
a. Tes Push
Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal dan
kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulis menggunakan tes keterampilan
push yang di ambil dari “Uji Validitas dan Realibilitas Modifikasi Tes Keterampilan Push (Mendorong Bola) dalam Cabang Olahraga Hoki” (Hendro Wisaksono, 2006: 50) yang mempunyai Validitas sebesar “0,83” dan Realibilitas sebesar “0,82.”
Berdasarkan data di atas, ternyata validitas sebesar 0,83 termasuk validitas
baik dan realibilitas sebesar 0,82 termasuk reliabilitas tinggi. Jadi alat ukur ini
layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur penguasaan
keterampilan teknik push karena memiliki tingkat validitas yang baik dan
reliabilitas yang tinggi.
Adapun tata cara pelaksanaan tes passing adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Tes Keterampilan Push
1. Tes Keterampilan Push ( jarak 6 meter )
1 m
1,5 m
41
Keterangan :
: testee
: target sasaran (panjang satu meter)
: bola
: arah bola
a. Tujuan
Tujuan dari instrumen ini adalah untuk mengukur akurasi keterampilan
mengoper bola dengan menggunakan teknik push.
b. Alat
stick hoki
bola hoki enam buah
patok enam buah (untuk tiga buah target sasaran)
stopwatch
meteran
peluit
kapur
formulir/ berkas dan alat tulis c. Petunjuk Pelaksanaan
Jarak garis batas dorongan bola dengan sasaran adalah 6 meter.
Panjang garis batas dorongan bola adalah 1, 5 meter.
Jarak garis batas dorongan bola dengan testee adalah 1,5 meter.
Jarak testee dengan bola adalah 1,5 meter.
42
Testee bersedia melakukan push, testee melakukan push di atas garis.
Testee memulai gerakan dengan diawali aba-aba atau bunyi peluit.
Testee melakukan push dengan bola ke setiap target sasaran sebanyak dua
kali.
Total target sasaran (gawang) yang tersedia sebanyak tiga buah. Bola yang diarahkan ke setiap sasaran (gawang) sebanyak dua buah.
d. Pencatatan Hasil (cara menskor)
Skor yang diraih adalah jumlah angka yang diperoleh secara keseluruhan dari enam bola yang melewati atau menyentuh batas garis terget sasaran
dengan keseluruhan waktu yang ditempuh selama melakukan push
sebanyak enam bola ke arah target sasaran mulai dari perkenaan stik ke
bola pertama sampai bola terakhir melewati batas garis target sasaran.
Hasil yang dicatat adalah setiap bola yang masuk ke dalam target sasaran dan waktu yang ditempuh adalah keseluruhan waktu selama melakukan
push dengan enam bola.
Nilai untuk setiap bola masuk ke target sasaran adalah satu (1) dan bola tidak masuk adalah nol (0).
Bila bola melewati atas target sasaran dan masuk diantara dua buah patok sebagai target sasaran serta tingginya bola yang di push kurang dari 46 cm
maka bola dinyatakan sah dan mendapat nilai satu (1). Apabila tingginya
bola yang di push melebihi batas 46 cm maka tidak mendapat nilai atau
nol (0).
b. Tes hit
Tujuan : Mengetahui kemampuan dan ketepatan mengumpan dengan
melakukan hit
Alat/Fasilitas : stik hoki, bola,kapur/tali,bangku swedia
Pelaksanaan : Subjek melakukan tembakan diberi 5 kali kesempatan tembakan
yang diambil adalah jumlah skor yang diraih subjek berdasarkan
43
Gambar 3.3
Tes Keterampihan Hit
1 2 3 4 5 4 3 2 1
20 m
a. Tujuan
Tujuan dari instrumen ini adalah untuk mengukur akurasi keterampilan
mengoper bola dengan menggunakan teknik hit.
b. Alat
stick hoki
bola hoki lima buah
sasaran tembak
meteran
peluit
44
formulir/ berkas dan alat tulis
c. Petunjuk Pelaksanaan
Jarak garis batas dorongan bola dengan sasaran adalah 20 meter.
Testee berdiri di belakang garis batas pelepasan bola (hit).
Testee bersedia melakukan hit, testee melakukan hit di atas garis.
Testee memulai gerakan dengan diawali aba-aba atau bunyi peluit.
Testee melakukan hit dengan bola ke setiap target sasaran sebanyak lima
kali.
d. Pencatatan Hasil (cara menskor)
Skor yang diraih adalah jumlah angka yang diperoleh secara keseluruhan dari lima bola yang mengarah tepat ke sasaran.
Hasil yang dicatat adalah setiap bola yang mengenai target sasaran selama melakukan hit dengan lima bola.
Nilai untuk setiap bola masuk ke target sasaran adalah sesuai skor yang telah ditentukan yaitu : 5, 4, 3, 2, 1 dan bola tidak mengenai sasaran
adalah nol (0).
E. Teknik Analisis Data
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, Pada
saat data sudah terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu dengan menganalisis
data tersebut melalui pendekatan statistika. Adapun pengertian statistika adalah
suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah dan
menganalisis data serta memberikan arti atau makan dari data yang diperoleh dari
hasil pengukuran. Adapun urutan langkah-langkah dalam pengolahan data pada
penelitian ini, sebagai berikut:
45
X = Nilai rata-rata yang dicapai
X = Skor yang diperoleh
N = Jumlah sample
n = Banyaknya jumlah orang
3. Menghitung homogenitas dengan rumus:
Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan
menggunakan rumus:
46
2 2
S : varians dari kelompok kecil
Kriteria penghitungan homogenitas adalah terima hipotesisi jika
Fhitung lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α 0,05
4. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan uji Lilieforse
Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil
pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors, Nurhasan (2002:105) caranya
sebagai berikut:
b. Untuk tiap angka baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang.
F (Z) = P (Z ≤ Z)
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…, Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Z1. jika proporsi dinyatakan oleh S(Z1), maka:
S(Z1) =
d. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga mutlak yang paling besar. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo.
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini
dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors,
dengan taraf nyata 0,05
5. Menghitung signifikansi dua rata-rata (dua pihak) dengan pendekatan uji t
47
Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah
pengujiannya menggunakan uji t dengan rumus:
√
Kriteria pengujiannya adalah : diterima hipotesis H, jika t < t 1-α,
dimana t1-α disdapat dari daftar ditribusi dengan dk = (n1+n2-2) dan
peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainnya ditolak.
Keterangan :
S2 = Simpangan baku gabungan
n1 = Jumlah sampel kelompok 1
S12 = Varians tes awal
Xi = Skor rata-rata tes awal
X2 = Skor rata-rata tes akhir
S22 = Varians tes akhir
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Tolak hipotesis, jika t >
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya yaitu mulai dari
pemaparan latar belakang masalah, perumusan penelitian, serta pengajuan hipotesis.
Kemudian pemahaman pada kajian teori, penerapan metode penelitian, serta
pengolahan data dengan analisis penghutungan statistik, maka dalam penelitian ini
penulis menemukan jawaban sebagai akhir dari penelitian yang penulis lakukan.
Selanjutnya beberapa jawaban yang ada, penulis rumuskan dalam bab
kesimpulan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun beberapa
kesimpulan penelitian tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri
26 Bandung
2. Model pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di
SMA Negeri 26 Bandung
3. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih
signifikan terhadap hasil belajar push dan hit dibandingkan model
pendembelajaran pendekatan teknis dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri
26 Bandung.
B. Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pembina, pelatih, atlet hoki dan pembaca pada umumnya agar
59
hasil pembelajaran teknik push dan hit bermain hoki dalam pelaksanaan program
latihannya.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek
keterampilan teknik , penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang
berkenaan dengan model-model pembelajaran lainnya yang mempengaruhi hasil
belajar dan prestasi bagi cabang olahraga hoki.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian
lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih
60
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik,Oemar.H. ( 1995 ). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.
Joyce, B. , Weil, M. , and Shower, B. (1992) Models of Teaching. Massachusetts: Allyn and Bacon
Juliantine, Tite.(2011), Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung FPOK UPI
Ma’mun, A dan Subroto, T. (2001). Pendekatan Taktis Permaianan Bolavoli: Departemen
Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.
Metzler. 2000. pemahaman permainan Teaching game four understanding. tersediapada:
http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/TeachingGameForUnderstanding/.
Diaksespadatanggal 2April 2013.
Moh. Nazir .(1988). Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.
Nurhasan, dan Cholil, H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan, dkk.(2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
PHSI.(1990). PeraturanPemainanHoki. Jakarta.
Rusli Lutan, (1988). Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana.(2005). MetodaStatistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
61
Willi Rustiana, 2013
Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Surakhmad, Winarno (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar dan Teknik. Bandung:
Tarsito.
Surachmad, Winarno (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung; Tarsito
Tabrani, P. (1991). Peraturan Permainan Hoockey Lapangan. Bandung: Pengurus Daerah persatuan Hockey Seluruh Indonesia Jawa Barat
Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.
Yunyun Yudiana, Herman Subardjah, Tite Juliantine. tt. Latihan Fisik, Bandung: FPOK-UPI.
SUMBER LAIN
Ibrahim. (1991). Media Pembelajaran.[Online].Tersedia: http://endonesa.wordpress.com [10 April 2010].
http://harianung.wordpress.com/2010/04/03/pembelajaran-penjasorkes/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hoki
http://hoki08.wordpress.com/
http://www.olympic.or.id/index.php/section/sports/sid/15/name/Hoki
http://ibrahim-document.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-pendekatan-taktis.html
http://www.scribd.com/doc/37349030/Pendekatan-Taktis-Dalam-Pendidikan-Jasmani
http://pataz.blog.com/2011/03/27/perbedaan-pendekatan-pembelajaran-teknis-dan-taktis-terhadap-kemampuan-tendangan-lambung/