• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT SISWA DALAM PERMAINAN HOKI : Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT SISWA DALAM PERMAINAN HOKI : Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN

PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT DALAM

PERMAINAN HOKI

( Study Eksperimen Di SMA Negeri 26 Bandung )

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

WILLI RUSTIANA

0802683

(2)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN

PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN

TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH

DAN HIT DALAM PERMAINAN HOKI

Oleh

WILLI RUSTIANA

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

©Willi Rustiana 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta Dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN

TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT DALAM PERMAINAN HOKI

(Studi Eksperimen di SMA Negeri 26 Bandung)

Oleh

Willi Rustiana

0802683

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Drs. Mudjihartono , M.Pd. NIP:196508171990011001

Pembimbing II

Dra. Hj. Oom Rohmah , M.Pd. NIP:196005181987032003

Mengetahui,

(4)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Drs. Mudjihartono , M.Pd. Nip: 196508171990011001

(5)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Willi Rustiana (0802683) : Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung ).

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana model pembelajaran pendekatan taktis dan teknis dapat meningkatkan hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis dan teknis terhadap hasil belajar siswa dalam permainan hoki. Hasil pengolahan data pada penelitian menunjukan bahwa hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan taktis dan teknis mampu meningkatkan hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki. Hasil penelitian perbandingan kedua pendekatan tersebut juga di peroleh bahwa t hitung pembelajaran push = 5,13 dan t hitung pembelajaran hit = 1,97 yang lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk (n1+ n2 - 2) = 28, harga t (0.95) dari

(6)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Pembatasan Penelitian... 7

F. Anggapan Dasar ... 7

G. Batasan Istilah ... 11

BAB II KAJIAN TEORITIS A. KajianPustaka ... 12

1. Hakikat Pembelajaran... 12

2. Model Pembelajaran... 14

a. Pentingnya Penggunaan Model... 15

3. Model Pembelajaran Taktis... 16

4. Model Pembelajaran Teknis ... 19

5. Hasil Belajar ... 21

6. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 23

7. Selayang Pandang Permainan Hoki ... 25

8. Keterampilan Permainan Hoki... 28

B. HipotesisPenelitian………... 33

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. MetodePenelitian………... 34

B. Populasi dan Sample ………... 35

C. Desain Penelitian………... 36

D. Instrumen Penelitian………... 39

1. Tes Keterampilan Hoki... 39

a. Tes Keterampilan Push... 39

b. Tes Keterampilan Hit ... 42

E. Teknik Analisis Data………... 44

1. Menghitung Rata-rata... 44

(7)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Menghitung Homogenitas... 45

4. Menghitung Uji Normalitas ... 46

5. Pengujian Signifikan... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. DeskripsiData………... 49

B. Prasyarat Analisis Data………... 50

C. Pengujian Hipotesis………... 53

D. Deskripsi Penemuan... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 57

B. Saran………... 57

(8)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pretest-Possttest Control Group Design ... 36

Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Awal Push ... 48

Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes Awal Hit ... 49

Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes

Akhir Push ... 49

Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes

Akhir Hit ... 50

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors Tes Push ... 51

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Lilliefors Tes Hit ... 51

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Tes

Push ... 52

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Tes

Hit ... 53

Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Dan Uji Signifikansi Perbedaan

Peningkatan Hasil Pembelajaran Push ... 54

Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Dan Uji Signifikansi Perbedaan

(9)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian... 38

Gambar 3.2 Tes Keterampilan Push ... 40

(10)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Keputrusan Pembuatan Skripsi Lampiran II Surat Penelitian

Lampiran III Program Pembelajaran

(11)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga hoki masuk ke Indonesia dilakukan oleh orang-orang Inggris dan

Belanda. Peminatnya memang masih terbatas di kalangan mahasiswa,

orang-orang Inggris, Belanda dan keturunan bangsa India. Pelopor hoki di kalangan

bangsa Indonesia ialah pelajar-pelajar sekolah Guru Lembang di Bandung

Hollandsh Inlandche Kweekschool (HIK) sekitar tahun 1932 yang aktif

mengadakan pertandingan-pertandingan di Jawa dan Sumatra.

Olahraga hoki merupakan salah satu cabang olahraga beregu, satu regu

terdiri dari sebelas orang pemain masing-masing pemain harus menggunakan

sebuah stik untuk memainkan bola. Seperti olahraga beregu lainnya, hoki juga

mengandalkan kerja sama atau kekompakan para pemainnya untuk memenangkan

permainan.

Olahraga hoki merupakan salah satu cabang olahraga beregu yang

memiliki beberapa keterampilan teknik yang harus dikuasai diantaranya

keterampilan push (mendorong bola), hit (memukul bola), stop (menahan bola),

dribble (menggiring bola), flick (mencungkil bola), jab (menjangkau bola), tackle

(merampas bola) dan scoop (mengangkat bola) yang merupakan sebagai

keterampilan dasar dalam olahraga hoki. Untuk menjadi seorang pemain hoki

yang baik harus menguasai teknik dasar tersebut. Karena kalau tidak menguasai

teknik-teknik dasar tersebut tidak akan tercipta sebuah permainan hoki yang baik

dan efektif.

Dalam setiap cabang olahraga baik perorangan maupun beregu, untuk

mencapai prestasi dan hasil belajar dalam lingkup ekstrakulikuler yang optimal

perlu didukung oleh berbagai faktor sebagai penunjang keberhasilan. Dalam

cabang olahraga hoki, sasaran yang dituju akan diraih oleh seorang siswa yang

(12)

2

ditunjang oleh faktor-faktor mempengaruhi raihan prestasi dan hasil belajar.

Potensi dan pengembangan diri dalam suatu aktivitas tertentu merupakan

faktor-faktor yang menentukan tingkat pencapaian suatu prestasi. Tentang hal ini Lutan

(1988:13) menjelaskan:

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi digolongkan menjadi dua kategori yaitu: 1) Faktor endogen dan 2) Faktor eksogen. Yang dimaksud faktor endogen ialah atribut atau cirri-ciri yang melekat pada aspek fisik dan psikis seseorang, sementara faktor eksogen diartikan semua faktor di luar diri individu baik yang terdapat di lingkungan tempat berlatih maupun di lingkungan yang lebih umum pengertiannya.

Faktor-faktor tersebut di atas sangat menunjang terhadap pencapaian

prestasi dan hasil belajar yang optimal. Hal ini disebabkan kedua faktor tersebut

memberikan kontribusi yang relatif besar dalam pencapaian suatu prestasi

olahraga. Faktor dari luar yang memadai tidak akan berarti bila tidak ditunjang

oleh faktor dari dalam, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu dalam proses

pembinaan atlet bagi suatu cabang olahraga perlu memperhatikan kondisi dari

faktor dalam dan luarnya.

Selain faktor tersebut diatas ada invramental input meliputi faktor guru,

materi, metode atau pendekatan,sarana dan prasarana. yaitu suatu dalam suatu

proses pembelajaran yang dilaksanakan baik itu di intrakulikuler maupun di

ekstrakulikuler yang mana di setiap sekolah saat ini ada satu mata pelajaran yang

digemari dan termasuk pelajaran yang diekstrakulikulerkan yaitu mata pelajaran

hoki salah satu nya sesuai dengan pengamatan penulis yaitu di SMA Negeri 26

Bandung. Pada saat ini ekstra kulikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung sudah

(13)

3

pembelajaran nya kurang lebih perlu ada suatu pendekatan yang di gunakan untuk

membuat dalam setiap pembelajaran menjadi efisien.

Permainan hoki pada saat ini dikenal oleh masyarakat,terutama

dikakalangan mahasiswa atau masyarakat sekolah (siswa), itupun di dalamnya

termasuk mahasiswa atau siswa yang sudah memiliki aspek kognitif yang sudah

matang dan psikomotorik yang sudah siap. Sepintas permainan hoki ini dianggap

sangat berbahaya karena mengunakan alat yang sangat cenderung dekat dengan

bahaya. Akan tetapi sebenarnya manakala siswa sudah mengenal dekat permainan

tersebut maka sangat menyenangkan. Olahraga hoki di sekolah belum termasuk

kedalam mata pelajaran intrakulikuler tetapi olahraga hoki sudah termasuk dalam

ekstra kulikuler, siswa SMA Negeri 26 sangat berantusias dalam memilih

permainan hoki untuk mendapatkan prestasi di bidang olahraga, sesuai dengan

hasil survey bahwa siswa yang mengikuti ekstra kulikuler hoki di SMA Negeri 26

Bandung cukup banyak.

Maka dari itu penulis ingin mengetahui pendekatan apa yang baik dan

efisien digunakan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di

ekstrakulikuler hoki SMA Negeri 26 bandung. Meski banyak model pendekatan

yang memiliki kelebihan dan kekurangan penulis memilih pendekatan teknis dan

pendekatan taktis yang ingin di cobakan kepada setiap siswa yang mengikuti

ekstrakulikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung untuk mengetahui hasil belajar

push dan hit dalam permainan hoki menggunakan pendekatan yang disebutkan di

atas yaitu pendekatam teknis dan pendektan taktis.

Tujuan permainan hoki adalah memasukan bola ke gawang lawan

sebanyak-banyaknya melalui penggunaan teknik dan penerapan strategi serta

menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh lawan. Oleh karena itu

dibutuhkan kerjasama antar pemain, unit dan tim. Hoki pada saat ini semakin

dinamis dan dimainkan dalam tempo yang cepat. Pergerakan pemain, baik dengan

bola maupun tanpa bola yang semakin rumit dan sulit diantisipasi, umpan atau

passing yang akurat dan kemampuan shooting yang baik menjadikan hoki sebagai

permainan atau olahraga yang menarik. Kondisi semacam ini menuntut tiap

(14)

4

Untuk memperoleh kemampuan gerak dasar bermain hoki yang baik,

seorang pemain harus melakukan aktifitas gerak yang sistematis dan terarah.

Salah satu pelaksanaan dalam pembelajaran hoki menggunakan Model

pembelajaran, ada banyak beberapa model pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan atau hasil belajar yang ingin di capai. Banyak sekali model

pembelajaran yang menunjang untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang

maksimal salah satunya menggunakan model pembelajaran taktis dan model

pembelajaran teknis.

Pendekatan taktis (pembelajaran permainan taktikal) karena model

pembelajaran taktis dapat mengembangkan minat siswa dalam menyusun struktur

permainan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan dan pengetahuan

taktikal yang diperlukan dalam keterampilan bermain. Dalam satu unit

pembelajaran permainan yaitu membuat suatu perencanaan pembelajaran mulai

dari keterampilan dasar sampai keterampilan yang lebih kompleks, diikuti dengan

penguasaan permainan secara utuh.

Menurut Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997: dalam Metzler. 2000) menyatakan, bahwa “aktivitas simulasi atau bentuk-bentuk permainan dan menggugah situasi untuk terfokus pada pengembangan keterampilan taktikal”.

Makna mencerminkan yang dimaksud adalah bentuk-bentuk permainan dalam

simulasi adalah situasi yang realistic yang akan dihadapi dalam bentuk permainan

yang sebenarnya.

Alternatif dalam upaya memberdayakan kemampuan bermain olahraga

hoki yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran

pendekatan taktis. Model mengajar dengan menggunakan pendekatan taktis

merupakan model mengajar gerak olahraga yang memiliki karakteristik yang

berbeda. Penerapan model pembelajaran tersebut di dasarkan pada jenis

keterampilan yang dipelajari memiliki unsur gerakan yang sulit atau sederhana.

Selain itu, keberadaan siswa juga merupakan faktor yang penting dan harus

diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran, apakah siswa telah memiliki

(15)

5

Pendekatan taktis merupakan model yang dapat diterapakan untuk

meningktakan keterampilan dalam bermain olahraga hoki. Model pembelajaran

tersebut memiliki ciri dan penekanan yang berbeda, sehingga belum diketahui

tingkat efektifitasnya terhadap peningkatan kemampuan dan hasil belajar bermain

olahraga hoki yang baik.

Beberapa alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang baik dapat

dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran teknis.Pendekatan teknis ini

lebih menekankan pada penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar.

Model pendekatan teknis adalah model pembelajaran yang meningkatkan

teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga

yang dilakukan siswa, misalnya teknik menembak bola, melempar bola,

menangkap bola dan sebagainya. Latihan teknik adalah latihan yang khusus

dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan

motorik atau perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar

dari setiap gerakan adalah penting untuk menentukan gerak keseluruhan. Oleh

karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap

cabang olahraga, haruslah dilatih dan kuasai secara sempurna (Yunyun,, 27 :36).

Keuntungan menggunakan model pembelajaran teknis adalah pendekatan ini

lebih menekankan penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar, jadi siswa

akan akan mahir melakukan teknik dasar karena semakin banyak pengulangan

semakin mahir pula siswa melakukan teknik dasar tersebut. Sedangkan

kekurangannya adalahpenerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam

memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa

tidak tertarik pada proses pembelajaran.

Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih

(16)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah

penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung ?

2. Apakah pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri 26 Bandung ?

3. Apakah ada perbedaan antara pembelajaran pendekatan taktis dan pendekatan

teknis terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA

Negeri 26 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian tersebut di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak penggunaan

pendekatan taktis terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran

hoki.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak penggunaan

pendekatan teknis tehadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran

hoki.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan

pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis

terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:

1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang

berarti bagi lembaga atau organisasi keolahragaan dan perorangan yang

(17)

7

pembelajaran yaitu model dengan menggunakan pendekatan taktis dan

pendekatan teknis terhadap hasil belajar push dan hit dalam permainan

hoki dalam konteks pembelajaran.

2. Secara praktis dapat dijadikan acuan bagi para pelatih/ guru dalam

menyusun program latihan dan pembelajaran.

E. Pembatasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan agar masalah yang diteliti lebih

terarah. Mengenai pembatasan penelitian dijelaskan oleh Surakhmad (1990:36)

sebagai berikut:

“Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut”.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

pendekatan taktis dan pendekatan teknis.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar push dan hit

dalam permainan hoki.

3. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler hoki di SMA Negeri 26 Bandung sebanyak 30 orang.

F. Anggapan Dasar

Penelitian ilmiah membutuhkan suatu anggapan dasar, karena dengan

anggapan dasar seorang peneliti memiliki landasan dan keyakinan dalam

menetapkan dan melaksanakan kegiatannya. Surakhmad (1982:107) menjelaskan,

(18)

8

kebenarannya diterima oleh penyelidik.” Kemudian Arikunto (1996:60) mengemukakan, bahwa “Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda.”

Model Pendekatan taktis adalah model pembelajaran yang menitik

beratkan kepada keutuhan permainan dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan

yaitu games-drill-game. Bunker dan Thorpe’s (1986) yang dikutip oleh metzler

(2000:122) menyatakan, bahwa “Pengajaran permainan untuk pemahaman di

dasrkan pada enam komponen dasar dalam pembelajaran satu unit permainan

yaitu Permainan, aspreasi permainan, kesadaran taktikal, pembuatan keputusan,

eksekusi keterampilan, penampilan.

Maksud dari penjelasan di atas adalah sebagai berikut :

1. Permainan

Siswa perlu diperkenalkan berbagai macam bentuk permainan yang

sesuai dengan tingkat perkembangannya. Untuk itu, seorang guru harus

mempertimbangkan area permainan, jumlah siswa yang dilibatkan dan

perlengkapan yang digunakan. Hal ini ditujukan untuk meperkenalkan siswa

dengan masalah-masalah yang terdapat dalam permainan, intinya untuk

menciptakan space (ruang) saat menyerang sasaran.

2. Apresiasi Permainan

Sebelum memulai permainan, sebaiknya siswa memahami peraturan

yang dimainkannya, walaupun mudahnya permainan yang akan dimainkan.

Hal ini pnting karena peraturan memberikan bentuk untuk permainan itu

sendiri. Perubahan peraturan permainan akan memberikan dampak terhadap

taktik atau siasat yang akan diterapkan kepada siswa.

3. Kesadaran Taktikal

Setelah memahami peraturan permainan, guru perlu mempertimbangkan

taktik yang akan diberikan kepada siswa selama permainan berlangsung. Guru

perlu menjelaskan kepada siswa bahwa kesadaran taktis dapat diketahui

(19)

9

4. Pembuatan Keputusan

Siswa yang cerdas hanya membutuhkan beberapa detik dalam

pengambilan keputusan dan tidak melihat adanya perbedaan antara “apa” dan “bagaimana”. Dalam pendekatan ini, ada perbedaan antara keputusan berdasarkan “apa yang akan dilakukan” dan “bagaimana melakukannya”. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa sebaiknya mngenali dan menghubungkan

kekurangan atau kelemahan dalam pengambilan keputusan.

1. Apa yang akan dilakukan

Sudah jelas bahwa kesadaran taktis diperlukan jika keputusan akan

dibuat. Dalam memutuskan apa yang akan dilakukan, setiap situasi harus

dinilai dan oleh karena itu, kemampuan untuk mengenali petunjuk dan

memprediksi hasil merupakan hal yang paling penting.

2. Bagaimana melakukannya

Pertanyaan seperti ini berkaitan erat dengan pengambilan keputusan

untuk mencari cara terbaik. Sebagai contohnya, ketika memiliki waktu yang

sangat terbatas, reaksi cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi

seperti ini sedangkan saat memiliki ketersediaan waktu yang lebih banyak

ketepatan menjadi elemen pengontrol yang penting.

5. Eksekusi Permainan

Penerapan skil digunakan untuk melihat konteks siswa dan mengenali

keterbatasan siswa. Oleh karena itu, penerapan skil harus dibedakan dengan “performance/hasil/prestasi” dan mungkin mencakup beberapa aspek baik dari efesiensi mekanika pergerakan dan hubungannya dengan situasi permainan

tertentu.

6. Penampilan

Pada tahap ini siswa mengembangkan penampilan yang diperlukan,

berdasarkan dari kombinasi kesadaran taktis dan skil yang sudah dipelajari

(20)

10

permainan yang di ukur berdasarkan kriteria tertentu. Dengan cara inilah, guru

akan mengklasifikasikan siswa ke dalam katagori baik atau buruk.

Contoh: tugas melakukan permainan hoki dengan tugas gerak bermain tanpa

sebelumnya ada drill secara utuh tanpa tahapan-tahapan.

Tugas gerak yang dilakukan oleh siswa dengan melakukan banyak

permainan memungkinkan siswa untuk cepat menguasai tugas gerak yang

diberikan, motivasi untuk lebih baik dari sebelumnya semakin baik, dan otomasi

gerak akan semakin baik.

Beberapa alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang baik dapat

dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran teknis.Pendekatan teknis ini

lebih menekankan pada penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar.

Model pendekatan teknis adalah model pembelajaran yang meningkatkan

teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga

yang dilakukan siswa, misalnya teknik menembak bola, melempar bola,

menangkap bola dan sebagainya. Latihan teknik adalah latihan yang khusus

dimaksudkan guna membentuk dan memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan

motorik atau perkembangan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik dasar

dari setiap gerakan adalah penting untuk menentukan gerak keseluruhan. Oleh

karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap

cabang olahraga, haruslah dilatih dan kuasai secara sempurna (Yunyun,, 27 :36).

Keuntungan menggunakan model pembelajaran teknis adalah pendekatan ini

lebih menekankan penekanan dan pengulangan teknik-teknik dasar, jadi siswa

akan akan mahir melakukan teknik dasar karena semakin banyak pengulangan

semakin mahir pula siswa melakukan teknik dasar tersebut. Sedangkan

kekurangannya adalahpenerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam

memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa

tidak tertarik pada proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan bahwa model pembelajaran

sangat penting untuk siswa atau peserta didik. Dengan adanya pendekatan taktis

(21)

11

yang baik atau turut aktif dalam pembelajaran hoki, maka dari itu penulis tertarik

untuk meneliti tentang pendekatan taktis dan teknik yang diterapkan dalam

permainan hoki khususnya keterkaitannya dengan hasil belajar push dan hit dalam

permainan hoki.

G. Batasan Istilah

Dalam bagian ini dikemukakan batasan dan definisi istilah yang digunakan

atau yang menjadi kerangka acuan peristilahan dalam penelitian ini. Batasan

tersebut adalah sebagai berikut:

Model menurut Fred Percipal(t.t,dalam hamalik) adalah suatu penyajian

fisik atau konseptual dari suatu obyek atau sistem yang mengkombinasikan bagian

bagian khusus tertentu dari obyek aslinya.

Model pendekatan taktis adalah model yang menitikberatkan kepada

game-drill-game dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan.

Model pendekatan teknis adalah model yang menitikberatkan kepada

drill-game-drill

Permainan Hoki adalah olahraga permainan menggunakan alat berupa stik

dan bola yang dimainkan menggunakan teknik-teknik tertentu untuk memasukkan

bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan.

Push adalah suatu teknik dasar dalam permaian hoki yaitu mendorong bola

dengan stik tujuan nya untuk memberi umpan.

Hit adalah suatu teknik dasar dalam permainan hoki yaitu memukul bola

dengan stik tujuannya yaitu untuk mengumpan atau memasukan bola ke gawang.

Hasil Belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi siswa dan

guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang

lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan

tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,afektif dan psikomotor.

Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terseleksinya bahan

(22)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat

membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan

penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang

sangat penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. metode

menurut Sugiyono (2010:3) menjeaskan, bahwa “Cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang digunakan harus

disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya.

Ada beberapa metode yang biasa dipergunakan dalam suatu penelitian, di

antaranya historis, deskriptif, dan eksperimen, berkaitan dengan masalah yang

ingin dikaji maka metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen.

Sedangkan menurut Sugiyono (2010:72) menjelaskan, bahwa ”metode

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendali.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan

sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba.

Penulis ingin mengetahui perbandingan model pembelajaran dengan pendekatan

taktis dan pendekatan teknis terhadap hasil belajar push dan hit dalam permainan

hoki pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler hoki di SMA Negeri 26

Bandung.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian

(23)

35

perlakuan atau treatment. Selain itu juga penelitian eksperimen merupakan

rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau

masalah sehingga dapat diperoleh hasil dari hipotesis yang diajukan oleh penulis.

Untuk itu dalam metode eksperimen harus ada faktor yang yang dicobakan,

dalam penelitian ini faktor yang dicobakan adalah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap

hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki.

B. Populasi dan Sampel

Untuk memecahkan suatu masalah penelitian perlu adanya data atau

informasi dari objek penelitian yang akan diteliti, dalam mendukung

ketercapainya suatu tujuan penelitian yang penulis lakukan. Peran populasi dalam

suatu penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang

akan diteliti berdasarkan permasalahan dalam penelitian. Sugiyono (2010:117)

menjelaskan, bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dari pendapat tersebut, populasi adalah keseluruhan objek atau subjek

penelitian yang mempunyai karakeristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa SMA Negeri 26 Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

hoki. Rusli et, al. (2007:80) menjelaskan, bahwa: “Sampel adalah kelompok yang

digunakan dalam penelitian dimana data atau informasi itu diperoleh.” Lebih

lanjut Sugiyono (2010:118) menjelaskan, bahwa: ”Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.”

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mengambil

sampel ada beberapa teknik yang bisa digunakan, dalam penelitian ini sampel

(24)

36

yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan adalah purposive

sampling atau sampel bertujuan yang artinya pemilihan sampel didasarkan pada

pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011 : 123-124, Sudjana, 2005 :

168). Sampel untuk penelitian ini adalah siswa SMAN 26 Bandung yang

mengikuti ekstrakurikuler hoki yang berjumlah 30 orang.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rencana atau metode yang akan

dilaksanakan pada saat penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pretest-posttest control group design yaitu dibuat dua

kelompok yang homogen dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk

mengetahui keadaan awal kemudian diberikan treatment kemudian pada akhirnya

dapat dilihat hasil belajar push dan hit .

Desain ini diawali dengan mengambil sampel dari populasi yang ada,

kemudian diadakan tes awal atau pre-test. Cara Kemudian sampel diberikan

perlakuan atau treatment dalam hal ini pendekatan taktis dan pendekatan teknis

dengan cara dibuat dua kelompok yang terdiri dari 30 siswa setiap kelompok

terdiri dari 15 siswa. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir.

Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah

dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan

model pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap

hasil belajar push dan hit dalam permainan hoki. Mekanisme penelitian dari

kelompok tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes akhir

R1 O1 X1 O2

(25)

37

Keterangan:

R1 : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan taktis

R2 : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan teknis

O1 : Tes Awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan

pendekatan taktis

O2 : Tes Awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan teknis

X1 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Taktis

X2 : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknis

O3 : Tes akhir yang dilaksankan pada sampel yang menggunakan pendekatan taktis

O4 : Tes Akhir yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan teknis

Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk

(26)

38

Gambar 3.1

Langkah-langkah Penelitian

Dari gambar di atas maka dapat kita jelaskan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan/Persiapan

a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

c. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru/pelatih

ekstrakurikuler yang bersangkutan

d. Membuat surat izin penelitian

e. Menentukan sampel penelitian

f. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

PENGOLAHAN DAN ANALISIS

KESIMPULAN PENGUMPULAN DATA PENDEKATAN TAKTIS

TES AKHIR

(27)

39

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan tes awal (pre test) pada sampel yang akan diberikan

perlakuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh kemampuan siswa

melakukan teknik push dan hit

b. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian yaitu dengan menerapkan

pembelajaran menggunakan pendekatan taktis dan pendekatan teknis, yang

telah dibagi menjadi dua kelompok.

c. Memberikan tes akhir (post test) pada sampel penelitian untuk mengetahui

apakah ada peningkatan hasil belajar kemampuan push dan hit setelah

pemberian perlakuan

3. Evaluasi

a. Mengolah dan menganlisis data hasil pre test dan post test

b. Menganalisis hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan

data untuk menjawab permasalahan penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang

disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat untuk mengukur data.

Menurut Arikunto (2007:126) menjelaskan, bahwa “Instrumen adalah alat pada

waktu peneliti menggunakan metode.” Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa peningkatan kemampuan

keterampilan siswa digunakan instrumen penelitian berupa tes kemampuan, dan

tes yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Tes Keterampilan Hoki

Tes keterampilan teknik dasar hoki untuk mengukur sejauh mana

peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran

Pendekatan Taktis dan Pembelajaran Pendekatan teknis . Adapun bentuk tes

keterampilan hoki adalah sebagi berikut karena dalam penelitian ini di fokuskan

(28)

40

a. Tes Push

Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal dan

kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulis menggunakan tes keterampilan

push yang di ambil dari “Uji Validitas dan Realibilitas Modifikasi Tes Keterampilan Push (Mendorong Bola) dalam Cabang Olahraga Hoki” (Hendro Wisaksono, 2006: 50) yang mempunyai Validitas sebesar “0,83” dan Realibilitas sebesar “0,82.”

Berdasarkan data di atas, ternyata validitas sebesar 0,83 termasuk validitas

baik dan realibilitas sebesar 0,82 termasuk reliabilitas tinggi. Jadi alat ukur ini

layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur penguasaan

keterampilan teknik push karena memiliki tingkat validitas yang baik dan

reliabilitas yang tinggi.

Adapun tata cara pelaksanaan tes passing adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2

Tes Keterampilan Push

1. Tes Keterampilan Push ( jarak 6 meter )

1 m

1,5 m

(29)

41

Keterangan :

: testee

: target sasaran (panjang satu meter)

: bola

: arah bola

a. Tujuan

Tujuan dari instrumen ini adalah untuk mengukur akurasi keterampilan

mengoper bola dengan menggunakan teknik push.

b. Alat

 stick hoki

 bola hoki enam buah

 patok enam buah (untuk tiga buah target sasaran)

stopwatch

 meteran

 peluit

 kapur

 formulir/ berkas dan alat tulis c. Petunjuk Pelaksanaan

 Jarak garis batas dorongan bola dengan sasaran adalah 6 meter.

 Panjang garis batas dorongan bola adalah 1, 5 meter.

Jarak garis batas dorongan bola dengan testee adalah 1,5 meter.

Jarak testee dengan bola adalah 1,5 meter.

(30)

42

Testee bersedia melakukan push, testee melakukan push di atas garis.

Testee memulai gerakan dengan diawali aba-aba atau bunyi peluit.

Testee melakukan push dengan bola ke setiap target sasaran sebanyak dua

kali.

 Total target sasaran (gawang) yang tersedia sebanyak tiga buah. Bola yang diarahkan ke setiap sasaran (gawang) sebanyak dua buah.

d. Pencatatan Hasil (cara menskor)

 Skor yang diraih adalah jumlah angka yang diperoleh secara keseluruhan dari enam bola yang melewati atau menyentuh batas garis terget sasaran

dengan keseluruhan waktu yang ditempuh selama melakukan push

sebanyak enam bola ke arah target sasaran mulai dari perkenaan stik ke

bola pertama sampai bola terakhir melewati batas garis target sasaran.

 Hasil yang dicatat adalah setiap bola yang masuk ke dalam target sasaran dan waktu yang ditempuh adalah keseluruhan waktu selama melakukan

push dengan enam bola.

 Nilai untuk setiap bola masuk ke target sasaran adalah satu (1) dan bola tidak masuk adalah nol (0).

 Bila bola melewati atas target sasaran dan masuk diantara dua buah patok sebagai target sasaran serta tingginya bola yang di push kurang dari 46 cm

maka bola dinyatakan sah dan mendapat nilai satu (1). Apabila tingginya

bola yang di push melebihi batas 46 cm maka tidak mendapat nilai atau

nol (0).

b. Tes hit

Tujuan : Mengetahui kemampuan dan ketepatan mengumpan dengan

melakukan hit

Alat/Fasilitas : stik hoki, bola,kapur/tali,bangku swedia

Pelaksanaan : Subjek melakukan tembakan diberi 5 kali kesempatan tembakan

yang diambil adalah jumlah skor yang diraih subjek berdasarkan

(31)

43

Gambar 3.3

Tes Keterampihan Hit

1 2 3 4 5 4 3 2 1

20 m

a. Tujuan

Tujuan dari instrumen ini adalah untuk mengukur akurasi keterampilan

mengoper bola dengan menggunakan teknik hit.

b. Alat

 stick hoki

 bola hoki lima buah

 sasaran tembak

 meteran

 peluit

(32)

44

 formulir/ berkas dan alat tulis

c. Petunjuk Pelaksanaan

 Jarak garis batas dorongan bola dengan sasaran adalah 20 meter.

Testee berdiri di belakang garis batas pelepasan bola (hit).

Testee bersedia melakukan hit, testee melakukan hit di atas garis.

Testee memulai gerakan dengan diawali aba-aba atau bunyi peluit.

Testee melakukan hit dengan bola ke setiap target sasaran sebanyak lima

kali.

d. Pencatatan Hasil (cara menskor)

 Skor yang diraih adalah jumlah angka yang diperoleh secara keseluruhan dari lima bola yang mengarah tepat ke sasaran.

 Hasil yang dicatat adalah setiap bola yang mengenai target sasaran selama melakukan hit dengan lima bola.

 Nilai untuk setiap bola masuk ke target sasaran adalah sesuai skor yang telah ditentukan yaitu : 5, 4, 3, 2, 1 dan bola tidak mengenai sasaran

adalah nol (0).

E. Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, Pada

saat data sudah terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu dengan menganalisis

data tersebut melalui pendekatan statistika. Adapun pengertian statistika adalah

suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah dan

menganalisis data serta memberikan arti atau makan dari data yang diperoleh dari

hasil pengukuran. Adapun urutan langkah-langkah dalam pengolahan data pada

penelitian ini, sebagai berikut:

(33)

45

X = Nilai rata-rata yang dicapai

X = Skor yang diperoleh

N = Jumlah sample

n = Banyaknya jumlah orang

3. Menghitung homogenitas dengan rumus:

Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan

menggunakan rumus:

(34)

46

2 2

S : varians dari kelompok kecil

Kriteria penghitungan homogenitas adalah terima hipotesisi jika

Fhitung lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α 0,05

4. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan uji Lilieforse

Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil

pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors, Nurhasan (2002:105) caranya

sebagai berikut:

b. Untuk tiap angka baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang.

F (Z) = P (Z ≤ Z)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…, Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Z1. jika proporsi dinyatakan oleh S(Z1), maka:

S(Z1) =

d. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga mutlak yang paling besar. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo.

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini

dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors,

dengan taraf nyata 0,05

5. Menghitung signifikansi dua rata-rata (dua pihak) dengan pendekatan uji t

(35)

47

Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah

pengujiannya menggunakan uji t dengan rumus:

Kriteria pengujiannya adalah : diterima hipotesis H, jika t < t 1-α,

dimana t1-α disdapat dari daftar ditribusi dengan dk = (n1+n2-2) dan

peluang (1-α). Untuk harga-harga t lainnya ditolak.

Keterangan :

S2 = Simpangan baku gabungan

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

S12 = Varians tes awal

Xi = Skor rata-rata tes awal

X2 = Skor rata-rata tes akhir

S22 = Varians tes akhir

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Tolak hipotesis, jika t >

(36)

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya yaitu mulai dari

pemaparan latar belakang masalah, perumusan penelitian, serta pengajuan hipotesis.

Kemudian pemahaman pada kajian teori, penerapan metode penelitian, serta

pengolahan data dengan analisis penghutungan statistik, maka dalam penelitian ini

penulis menemukan jawaban sebagai akhir dari penelitian yang penulis lakukan.

Selanjutnya beberapa jawaban yang ada, penulis rumuskan dalam bab

kesimpulan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun beberapa

kesimpulan penelitian tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri

26 Bandung

2. Model pembelajaran pendekatan teknis memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar push dan hit dalam pembelajaran hoki di

SMA Negeri 26 Bandung

3. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih

signifikan terhadap hasil belajar push dan hit dibandingkan model

pendembelajaran pendekatan teknis dalam pembelajaran hoki di SMA Negeri

26 Bandung.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pembina, pelatih, atlet hoki dan pembaca pada umumnya agar

(37)

59

hasil pembelajaran teknik push dan hit bermain hoki dalam pelaksanaan program

latihannya.

2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek

keterampilan teknik , penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang

berkenaan dengan model-model pembelajaran lainnya yang mempengaruhi hasil

belajar dan prestasi bagi cabang olahraga hoki.

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian

lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih

(38)

60

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik,Oemar.H. ( 1995 ). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

Joyce, B. , Weil, M. , and Shower, B. (1992) Models of Teaching. Massachusetts: Allyn and Bacon

Juliantine, Tite.(2011), Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung FPOK UPI

Ma’mun, A dan Subroto, T. (2001). Pendekatan Taktis Permaianan Bolavoli: Departemen

Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.

Metzler. 2000. pemahaman permainan Teaching game four understanding. tersediapada:

http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/TeachingGameForUnderstanding/.

Diaksespadatanggal 2April 2013.

Moh. Nazir .(1988). Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.

Nurhasan, dan Cholil, H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan, dkk.(2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

PHSI.(1990). PeraturanPemainanHoki. Jakarta.

Rusli Lutan, (1988). Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana.(2005). MetodaStatistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

(39)

61

Willi Rustiana, 2013

Perbandingan Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Push dan Hit Siswa Dalam Permainan Hoki (Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Surakhmad, Winarno (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar dan Teknik. Bandung:

Tarsito.

Surachmad, Winarno (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung; Tarsito

Tabrani, P. (1991). Peraturan Permainan Hoockey Lapangan. Bandung: Pengurus Daerah persatuan Hockey Seluruh Indonesia Jawa Barat

Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerja sama dengan Dirjen Olahraga.

Yunyun Yudiana, Herman Subardjah, Tite Juliantine. tt. Latihan Fisik, Bandung: FPOK-UPI.

SUMBER LAIN

Ibrahim. (1991). Media Pembelajaran.[Online].Tersedia: http://endonesa.wordpress.com [10 April 2010].

http://harianung.wordpress.com/2010/04/03/pembelajaran-penjasorkes/

http://id.wikipedia.org/wiki/Hoki

http://hoki08.wordpress.com/

http://www.olympic.or.id/index.php/section/sports/sid/15/name/Hoki

http://ibrahim-document.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-pendekatan-taktis.html

http://www.scribd.com/doc/37349030/Pendekatan-Taktis-Dalam-Pendidikan-Jasmani

http://pataz.blog.com/2011/03/27/perbedaan-pendekatan-pembelajaran-teknis-dan-taktis-terhadap-kemampuan-tendangan-lambung/

Gambar

Gambar 3.1 Gambar 3.2
gambar 3.2 di bawah ini.
Tes Keterampilan Gambar 3.2 Push
Tes Keterampihan Gambar 3.3 Hit

Referensi

Dokumen terkait

[9] Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Penerbit

[r]

Persada Press. Jakarta: PT Bumi Aksara. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Energi Ilahi Tilawah.

[r]

Lailasari Hutabarat, Pemberian Beberapa Jenis Antioksidan terhadap Peningkatan Ketahanan Salinitas pada Turunan F4 Kedelai Berdasarkan Aktivitas.. Enzin Peroksidase (POD)

SuratEdaran No, 12/13/DPbStentangPelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank UmumSyariahdan Unit Usaha

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/MEN/VII/ 2010 pasal 1 ayat (1), alat pelindung diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin