vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Website informasi museum di Kota Bandung adalah sebuah portal informasi yang
dikembangkan dengan tujuan untuk mengumpulkan dan menyediakan informasi mengenai museum-museum di Kota Bandung. Kendala yang ada selama ini adalah terjadinya ketidakselarasan data yang dimiliki oleh website informasi museum dengan data yang dimiliki oleh museum tersebut. Katalog lokal artefak museum akan dikembangkan sebagai aplikasi berbasis halaman web yang dapat digunakan oleh masing-masing museum untuk mengelola data koleksinya secara mandiri. Katalog artefak setiap museum tersebut selanjutnya akan disinkronisasikan dengan website informasi museum sehingga data antara dua aplikasi tersebut selaras. Katalog lokal artefak museum yang dikembangkan memiliki sebuah mekanisme inisialisasi basis data dan website yang berfungsi membangun sebuah aplikasi siap pakai sehingga dapat digunakan tidak hanya oleh satu museum tetapi juga dapat digunakan oleh seluruh museum yang terintegrasi dengan website informasi museum di Kota Bandung. Kedua website dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan basis data MySQL dan framework antarmuka Bootstrap berbasis HTML5 dan CSS3.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Museum information website in Bandung City is an information portal developed for the purpose of gathering and providing information of museums in Bandung. Obstacles that arise to date was the inconsistency of data in the museum with the website information data owned by every museum. Locally cataloged museum artifacts will be developed as a web page-based applications that is used by each museum to manage their own data collections independently. Catalog of artifacts in every museum will then be synchronized with the website so that the museum information data between the two
applications is aligned. Local catalog of museum's artifacts has
a initialization mechanism to develop its database and website that serves to build a ready-to-use application so it can be used not only by one museum only, but also by all the museums that integrated with museum information website in Bandung.This websites is built using PHP programming language with database MySQL with Bootstrap interface framework based on HTML5 and CSS3.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
LAPORAN PENELITIAN ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iii
PRAKATA ... iv
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 2
1.6 Sistematika Laporan ... 3
BAB II DASAR TEORI... 5
2.1 Museum ... 5
2.1.1 Jenis Museum ... 5
2.2 Katalogisasi Artefak Museum ... 6
2.3 File Transfer Protocol (FTP) ... 7
BAB III ANALISA DAN PEMODELAN ... 11
3.1 Unified Modeling Language (UML) ... 11
3.1.1 Use Case Diagram ... 11
3.1.2 Activity Diagram ... 11
ix Universitas Kristen Maranatha
3.1.2.1.1 Lihat Data Museum ... 12
3.1.2.1.2 Simpan Data Museum... 13
3.1.2.2 Inisialisasi Website ... 15
3.1.2.2.1 Inisialisasi Basis Data ... 15
3.1.2.2.2 Inisialisasi Admin Katalog ... 17
3.1.2.3 Login... 17
3.1.2.4 Kelola Data Artefak ... 19
3.1.2.4.1 Lihat Data Artefak Museum ... 19
3.1.2.4.2 Simpan Data Artefak Museum... 21
3.1.2.4.3 Hapus Data Artefak Museum... 22
3.1.2.5 Kelola Data Kontributor ... 24
3.1.2.5.1 Lihat Data Kontributor ... 24
3.1.2.5.2 Simpan Data Kontributor ... 25
3.1.2.5.3 Hapus Data Kontributor ... 27
3.1.2.6 Kelola Data Museum ... 28
3.1.2.6.1 Lihat Data Museum ... 28
3.1.2.6.2 Simpan Data Museum... 30
3.1.2.7 Sinkronisasi Data Artefak Museum ... 31
3.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 32
BAB IV HASIL IMPLEMENTASI ... 25
4.1 Halaman Inisialisasi Website... 25
4.2 Halaman Login... 26
4.3 Halaman Kelola Museum... 27
4.4 Halaman Kelola Tiket ... 28
4.5 Halaman Kelola Kontributor ... 30
4.6 Halaman Kategori Artefak ... 33
4.7 Halaman Kelola Artefak ... 36
4.8 Sinkronisasi Data Artefak Museum ... 38
x Universitas Kristen Maranatha
5.7 Form Hapus Data Tiket ... 44
5.8 Form Lihat Data Kontributor ... 45
5.9 Form Tambah Data Kontributor ... 45
5.10 Form Ubah Data Kontributor ... 46
5.11 Form Hapus Data Kontributor ... 47
5.12 Form Lihat Data Kategori Artefak ... 48
5.13 Form Tambah Data Kategori Artefak ... 48
5.14 Form Ubah Data Kategori Artefak... 49
5.15 Form Hapus Data Kategori Artefak ... 50
5.16 Form Lihat Data Artefak... 51
5.17 Form Tambah Data Artefak ... 51
5.18 Form Ubah Data Artefak ... 52
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 54
6.1 Simpulan ... 54
6.2 Saran ... 54
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Use Case Diagram ... 11
Gambar 3.2 Activity Lihat Data Museum ... 12
Gambar 3.3 Rancangan Antarmuka Lihat Data Museum ... 13
Gambar 3.4 Activity Simpan Data Museum ... 14
Gambar 3.5 Rancangan Antarmuka Simpan Data Museum ... 15
Gambar 3.6 Activity Inisialisasi Basis Data ... 16
Gambar 3.7 Rancangan Antarmuka Insialisasi Website ... 16
Gambar 3. 8 Activity Inisialisasi Admin Katalog ... 17
Gambar 3.9 Activity Login ... 18
Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka Login ... 19
Gambar 3.11 Activity Lihat Data Artefak Museum ... 20
Gambar 3.12 Rancangan Antarmuka Lihat Data Museum ... 20
Gambar 3.13 Activity Simpan Data Artefak Museum ... 21
Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka Tambah Data Artefak ... 22
Gambar 3.15 Activity Hapus Data Artefak Museum ... 23
Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka Hapus Data Artefak Museum ... 23
Gambar 3.17 Activity Lihat Data Kontributor ... 24
Gambar 3.18 Rancangan Antarmuka Lihat Data Kontributor ... 25
Gambar 3.19 Activity Simpan Data Kontributor ... 26
Gambar 3.20 Rancangan Antarmuka Simpan Data Kontributor... 26
Gambar 3.21 Activity Hapus Data Kontributor ... 27
Gambar 3.22 Rancangan Antarmuka Hapus Data Kontributor ... 28
Gambar 3.23 Activity Lihat Data Museum ... 29
Gambar 3. 24 Rancangan Antarmuka Lihat Data Museum ... 29
Gambar 3.25 Activity Simpan Data Museum ... 30
Gambar 3.26 Activity Sinkronisasi Data Artefak Museum ... 31
Gambar 3.27 Entity Relationship Diagram ... 32
Gambar 4.1 Halaman Inisialisasi Website ... 25
Gambar 4.2 Halaman Login ... 26
Gambar 4.3 Halaman Kelola Museum ... 27
Gambar 4.4 Halaman Kelola Tiket ... 28
Gambar 4.5 Tambah Tiket ... 28
xii Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.7 Hapus Tiket ... 30
Gambar 4.8 Halaman Kelola Kontributor ... 31
Gambar 4.9 Tambah Kontributor ... 31
Gambar 4.10 Ubah Kontributor... 32
Gambar 4.11 Hapus Kontributor ... 32
Gambar 4.12 Halaman Kategori Artefak ... 33
Gambar 4.13 Tambah Kategori ... 34
Gambar 4.14 Ubah Kategori ... 34
Gambar 4.15 Hapus Kategori ... 35
Gambar 4.16 Halaman Kelola Artefak (Kontributor) ... 36
Gambar 4.17 Tambah Artefak ... 37
Gambar 4.18 Lihat Artefak ... 38
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Pengujian Form Login ... 40
Tabel 5.2 Pengujian Form Lihat Data Museum ... 41
Tabel 5.3 Pengujian Form Ubah Data Museum ... 42
Tabel 5.4 Pengujian Form Lihat Data Tiket ... 42
Tabel 5.5 Pengujian Form Tambah Data Tiket ... 43
Tabel 5.6 Pengujian Form Ubah Data Tiket ... 44
Tabel 5.7 Pengujian Form Hapus Data Tiket ... 44
Tabel 5.8 Pengujian Form Lihat Data Kontributor... 45
Tabel 5.9 Pengujian Form Tambah Data Kontributor ... 46
Tabel 5.10 Pengujian Form Ubah Data Kontributor ... 47
Tabel 5.11 Pengujian Form Hapus Data Kontributor ... 47
Tabel 5.12 Pengujian Form Lihat Data Kategori Artefak ... 48
Tabel 5.13 Pengujian Form Tambah Data Kategori Artefak ... 49
Tabel 5.14 Pengujian Form Ubah Data Kategori Artefak ... 49
Tabel 5.15 Pengujian Form Hapus Data Kategori Artefak ... 50
Tabel 5.16 Pengujian Form Lihat Data Artefak ... 51
Tabel 5.17 Pengujian Form Tambah Data Artefak ... 52
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Museum sebagai lembaga atau tempat yang ditujukkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan rekreasi yang bersifat edukatif, tidak dapat dipisahkan dari artefak atau benda koleksi. Setiap artefak memiliki data yang digunakan untuk mengidentifikasi asal usul dan keterangan artefak tersebut, antara lain seperti nomor registrasi, nomor inventaris, nama koleksi, deskripsi, kategori, uraian, ukuran, tempat asal penemuan, cara perolehan, tanggal penemuan, foto, dan keterangan.
Proses pengelolaan data artefak museum dikenal dengan istilah cataloging atau katalogisasi. Pengelolaan katalog museum di Indonesia masih dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi lembar form data benda koleksi dengan tulisan tangan. Masalah yang ditimbulkan dalam hal ini adalah tulisan tangan yang tidak jelas dapat membuat data keliru. Selain itu, jumlah benda yang dikoleksi pada museum yang dijadikan studi kasus berjumlah sekitar 60.000 koleksi sehingga pengelolaan katalog artefak yang dilakukan secara manual sudah tidak relevan lagi karena akan memakan waktu sekitar 3-4 menit dalam pengisian lembar form data dan akan menyulitkan dalam proses perubahan maupun pencarian data.
Dikembangkannya website informasi museum di Kota Bandung yang memuat informasi berbagai museum yang ada di Kota Bandung, seperti alamat, nomor kontak, waktu operasional dan sejarah singkat, memudahkan masyarakat terutama calon pengunjung museum dalam mendapatkan informasi secara lebih rinci mengenai museum yang akan dikunjungi. Namun, tidak adanya pengelolaan data koleksi yang terintegrasi dengan setiap museum menyebabkan data artefak tidak up-to-date dan harus dikelola secara manual oleh admin museum.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem pengelolaan katalog artefak museum bersifat lokal yang dapat disinkronisasikan terhadap website informasi museum di Kota Bandung. Diharapkan sistem ini dapat memudahkan admin museum dalam mengelola data artefak dan memberikan informasi yang lebih jelas kepada masyarat atau calon pengunjung mengenai koleksi museum yang akan dikunjungi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang timbul berdasarkan latar belakang pada perancangan sistem pengelolaan dan sinkronisasi katalog lokal artefak adalah sebagai berikut:
2
Universitas Kristen Maranatha
2. Memanfaatkan struktur data dalam rumusan masalah nomor satu pada kiosk informasi katalog artefak museum.
3. Mengembangkan sistem sinkronisasi antara sistem pengelolaan katalog lokal artefak museum dengan website informasi museum di Kota Bandung.
1.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari latar belakang dan rumusan masalah yang timbul adalah memanfaatkan struktur data artefak pada kiosk informasi artefak museum yang tersinkronisasi dengan website informasi museum di Kota Bandung.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dalam pembuatan sistem pengelolaan dan sinkronisasi katalog lokal artefak Museum X terhadap website informasi museum-museum di Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Bahasa yang digunakan hanya Bahasa Indonesia. 2. Menggunakan monitor dengan lebar resolusi 1024 pixel.
3. Bahasa pemrograman menggunakan PHP 5, basis data menggunakan
phpMyAdmin 3.2.0.1, server lokal menggunakan Apache 2.2.12 melalui XAMPP versi 1.7.2
4. Lebar website 1024 pixel.
5. Website informasi museum di Kota Bandung berada pada hosting dan website
katalog artefak lokal berada pada localhost.
6. Menampilkan image dengan format foto (format: jpg, jpeg, png, gif).
7. Admin katalog tidak memiliki hak akses terhadap website informasi museum di Kota Bandung.
8. Admin website katalog artefak museum memiliki hak mengubah data artefak. 9. Kontributor katalog artefak tidak memiliki hak akses sinkronisasi data terhadap
website informasi museum.
10. Setiap artefak hanya memiliki satu image pendukung.
1.5 Metodologi Penelitian
3
Universitas Kristen Maranatha
1. Mencari dan membaca literatur terkait katalogisasi artefak museum dan sinkronisasi data.
2. Melakukan survey secara langsung pada museum yang dijadikan studi kasus untuk mengumpulkan sample data melalui wawancara narasumber.
3. Memanfaatkan sample data untuk membuat struktur data.
4. Membuat perancangan sistem pengelolaan katalog artefak museum.
5. Pembuatan sistem pengelolaan katalog artefak museum dan kiosk informasi artefak museum.
6. Melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat pada nomor lima.
7. Mengembangkan sistem sinkronisasi antara katalog artefak museum dengan
website informasi museum di Kota Bandung.
8. Melakukan pengujian pada sistem yang telah dikembangkan pada nomor tujuh. 9. Merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil uji pada nomor enam dan nomor
delapan.
1.6 Sistematika Laporan
Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam pembuatan laporan penelitian adalah sebagai berikut:
1. BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini digunakan untuk menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika pembahasan.
2. BAB II. DASAR TEORI
Bab ini digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang relevan dengan pembuatan sistem pengelolaan dan sinkronisasi katalog lokal artefak Museum X terhadap
website informasi museum-museum di Kota Bandung.
3. BAB III. ANALISA DAN PEMODELAN
Bab ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana analisis keadaan, kebutuhan sistem, perancangan sistem, ERD, dan gambaran arsitektur sistem, dan rancangan antarmuka.
4. BAB IV. HASIL IMPLEMENTASI
4
Universitas Kristen Maranatha
5. BAB V. PENGUJIAN
Bab ini digunakan untuk menjelaskan rencana pengujian sistem dengan menggunakan beberapa metode pengujian.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
54 Universitas Kristen Maranatha
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode yang dipakai dalam sistem sinkronisasi antara website informasi museum di Kota Bandung dan katalog lokal artefak museum adalah dengan mengirimkan data melalui FTP karena, berdasarkan uji coba terhadap sistem, sinkronisasi melalui FTP memungkinkan proses pemeriksaan data dan file dilakukan secara selaras.
2. Proses sinkronisasi dilakukan dengan trigger berasal dari katalog lokal artefak museum. Hal ini memungkinkan sistem lokal mengakses server FTP website informasi museum yang berada di internet.
3. Sistem pengelolaan dan sinkronisasi katalog lokal artefak museum terhadap
website informasi museum di Kota Bandung dapat dilakukan oleh
museum-museum lainnya sehingga informasi yang disampaikan kepada pengguna dapat dipertanggungjawabkan.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terhadap sistem pengelolaan dan sinkronisasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Sistem dapat dikembangkan dari sistem berbasis desktop menjadi berbasis
mobile (multi-OS) sehingga sistem dapat diakses melalui smartphone.
55 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, L. (2003). Core PHP Programming. New Jersey: Prentice Hall PTR.
Bootstrap Core Team. (2012, September 29). About. Retrieved Agustus 5, 2014, from Bootstrap: http://getbootstrap.com/about
Chen, W. K. (1993). Linear Networks and Systems. Belmont, CA: Wadsworth.
David, M. (2010). HTML5 Designing Rich Internet Applications. Massachusetts: Focal Press.
Direktorat Museum. (2007). Pengelolaan Koleksi Museum. Jakarta: Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Fathansyah. (2002). Basis Data. Bandung: Informatika.
Hartono, J. M. (2000). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta, Central Java: Andi.
International Council of Museums. (2007, Agustus 24). Statutes. Retrieved Agustus 4, 2014, from http://archives.icom.museum/statutes.html#3
Keith, J. (2010). HTML5 for Web Designers. New York: A Book Apart.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2012). Management Information Systems: Managing the
Digital Firms (12th ed.). Upple Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Lewis, G. D. (2014). History of Museums. Retrieved Agustus 4, 2014, from
Encyclopædia Britannica Online:
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/398827/history-of-museums
McFarland, D. S. (2011). JavaScript & jQuery: The Missing Manual, Second Edition.
California: O’Reilly Media, Inc.
Murphy, C., Clark, R., Studholme, O., & Manian, D. (2012). Beginning HTML5 and
CSS3: The Web Evolved. Apress.
Nixon, R. (2012). Learning PHP, MySQL, JavaScript, and CSS, Second Edition.
California: O’Reilly Media, Inc.
Oh, S., Kam, S., & Takagi, A. (2006). File Transfer Protocol (FTP). Northridge: California State University. Retrieved September 30, 2014, from California State University: www.csun.edu
Sutaarga, M. A. (1968). Museum dan Permuseuman di Indonesia. Jakarta: Direktorat Museum.
UNESCO. (2007). Cultural Heritage Protection Handbook N°3. Documentation of
56
Universitas Kristen Maranatha
UNESCO-ICOM Museum Documentation Centre. (1968). Museum Classification