• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kandungan Fitokimia dan Perbandingan Uji Potensi Antioksidean, Antielastase dan Antikolagenase pada Sediaan Ekstrak Etanol Kulit Rambut (Nephelium lappaceum,L).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Kandungan Fitokimia dan Perbandingan Uji Potensi Antioksidean, Antielastase dan Antikolagenase pada Sediaan Ekstrak Etanol Kulit Rambut (Nephelium lappaceum,L)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

UJI KANDUNGAN FITOKIMIA DAN PERBANDINGAN

UJI POTENSI ANTIOKSIDAN, ANTIELASTASE DAN

ANTIKOLAGENASE PADA SEDIAAN EKSTRAK

ETANOL KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum, L)

Agnia Nursyifa, 2016 Pembimbing I : Dr.Wahyu Widowati, M.Si Pembimbing II : Heddy Herdiman, dr. M.Kes

Aging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. Aging dapat dipicu oleh radikal bebas, kolagenase dan elastase. Untuk menghambat aging dapat digunakan bahan antikolagenase dan antielastase. Bahan antiaging dapat diperoleh dari tumbuhan yaitu kulit rambutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia mengukur aktivitas antioksidan, antielastase dan antikolagenase ekstrak kulit rambutan.

Penelitian aktivitas antioksidan dengan parameter aktivitas FRAP, reduksi ABTS dan pemerangkapan radikal bebas DPPH menggunakan desain prospektif eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) satu arah dilanjutkan uji PostHoc menggunakan uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Hasil uji fitokimia ekstrak kulit rambutan mengandung fenol, saponin dan flavonoid dan terpenoid yang sangat rendah, dan mengandung terpenoid dan tanin yang rendah. Aktivitas tertinggi antioksidan FRAP (185,68 µMFe/µg), reduksi ABTS (100,01 %), pemerangkapan radikal bebas DPPH (69,02 %), antielastase (55,89 %) dan antikolagenase (41,07 %).

Simpulan ekstrak kulit rambutan berpotensi sebagai antioksidan dan antielastase.

Kata kunci: Antioksidan, Antiaging, Ekstrak Kulit Rambutan, Radikal bebas

(2)

v

ABSTRACT

PHYTOCHEMICAL TEST AND COMPARISON OF ANTIOXIDANTS, ANTIELASTASE AND ANTICOLLAGENASE TEST OF RAMBUTAN

(Nephelium lappaceum L.) PEEL ETHANOL EXTRACT IN MANY CONCENTRATIONS

Agnia Nursyifa Fitria Romdhon, 2016 Tutor I : Dr.Wahyu Widowati, M.Si Tutor II : Heddy Herdiman, dr. M.Kes

Background Aging is a process of gradual loss of the tissue abilities to repair itself and maintain its normal functions. Aging can be triggered by free radicals, collagenase and elastase. To inhibit aging process antielastase anticollagenase can be used. Antiaging substance can be obtained from plants such as rambutan skin.

The purpose of this study was to determine the content of phytochemical compounds and measure antioxidant, anticollagenase and antielastase rambutan peel extract activity.

This research method was done. The activity antioxidant activities were FRAP activity, ABTS reduction and DPPH free radical scavenging, to measure antiaging activity, antielastase, anticollagenase. The research method used a prospective design experimental laboratory study with completely randomized design (CRD), the data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) one way continued test PosHoc using Tukey test HSD with 95 % (α = 0.05).

The result of Phytochemical assay showed that in rambutan extract contains very low phenols, saponins, flavonoids and triterpenoid, and contains low terpenoids and tannins. The highest FRAP antioxidant activity (185,68 μMFe/μg), ABTS reduction (100.01 %), trapping DPPH free radicals (69.02 %), antielastase (55.89 %) and antikolagenase (41.07 %).

In conclusion rambutan peel ethanol extract has potential as an antioxidant and antielastase.

Keywords: Antioxidant, Antielastase, Anticollagenase, Rambutan Peel Ethanol Extract, Free Radicals

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kulit ... 7

2.1.1 Histologi ... 8

2.1.2 Fisiologi ... 8

2.2 Aging ... 9

2.2.1 Proses Penuaan Pada Kulit ... 11

2.2.2 Elastin ... 12

(4)

ix

2.2.3 Kolagen ... 12

2.3 Bahan Antiaging... 12

2.3.1 Antioksidan ... 12

2.3.2 Metode Uji Antioksidan ... 13

2.3.2.1 Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH...13

2.3.2.2 Metode Pemerangkapan Radikal Bebas ABTS ... 14

2.3.2.3 Metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) ... 15

2.3.2.4 PenentuanNilaiIC50... 15

2.3.3 Antielastase ... 15

2.3.4 Antikolagenase ... 16

2.4 Radikal Bebas... 16

2.4.1 Sumber Endogen...18

2.4.2 Sumber Eksogen ... 19

2.4.3 Mekanisme Pembentukan Radikal Bebas ... 19

2.5 Rambutan ... 20

2.5.1 Kandungan Kimia ... 21

2.5.2 Manfaat Kulit Rambutan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 23

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Metode Penelitian... 25

3.3.1 Desain penelitian ... 25

3.3.2 Data yang diukur ... 26

3.3.3 Analisis Data ... 26

3.4 Variabel Penelitian ... 27

3.5 Definisi operasional Variabel ... 27

3.6 Perhitungan Besar Sampel ... 28

3.7 Prosedur Penelitian... 29

3.7.1 Pengumpulan Bahan Penelitian... 29

3.7.2 Uji Fitokimia... 29

(5)

x

3.7.3 Uji Aktivitas Antioksidan... 31

3.7.4 Uji Aktivitas Antiaging... 32

3.8 Metode Analisis Data... 33

3.8.1 Hipotesis Statistik... 34

3.8.2 Kriteria Uji... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil ... 36

4.1.1 Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Kulit Rambutan ... 36

4.1.2 Hasil Uji Antioksidan FRAP Ekstrak Kulit Rambutan ... 37

4.1.3 Hasil Uji Reduksi ABTS oleh Ekstrak Kulit Rambutan ... 38

4.1.4 Nilai Aktivitas reduksi ABTS ... 40

4.1.5 Hasil uji Aktivitas Pemerangkapan DPPH oleh Ekstrak Etanol Kulit Rambutan ... 40

4.1.6 Nilai Aktivitas reduksi DPPH pada EKR ... 42

4.1.7 Hasil Uji Aktivitas Antielastase ... 42

4.1.8 Nilai Aktivitas Antielastase pada EKR ... 44

4.1.9 Uji Antikolagenase ... 45

4.1.10 Nilai Aktivitas Antikolagenase pada EKR ... 46

4.2 Pembahasan ... 47

4.3 Uji Hipotesis ... 49

BAB V SIMPULAN ... 52

5.1 Simpulan ... 52

5.2 Simpulan Tambahan... 52

5.3 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 58

RIWAYAT HIDUP ... 73

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Uji Fitokimia EKR... 34

Tabel 4.2 Aktivitas Antioksidan FRAP dari berbagai konsentrasi EKR... 36

Tabel 4.3 Aktivitas Reduksi ABTS dari Berbagai Konsentrasi EKR... 37

Tabel 4.4 Nilai Aktivitas Reduksi ABTS... 38

Tabel 4.5 Aktivitas Pemerangkapan DPPH dari berbagai konsentrasi EKR... 40

Tabel 4.6 Nilai Aktivitas Pemerangkapan DPPH pada EKR... 40

Tabel 4.7 Aktivitas Antielastase dari berbagai konsentrasi EKR... 42

Tabel 4.8 Nilai Aktivitas Antielastase pada EKR... 43

Tabel 4.9 Aktivitas Antikolagenase dari berbagai konsentrasi EKR... 45

Tabel 4.10 Nilai Aktivitas Antikolagenase pada EKR... 45

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Histologi Kulit... 7

Gambar 2.2 Mekanisme Penuaan Kulit ... 11

Gambar 2.3 Mekanisme ROS dalam mempengaruhi kerusakan telomer

pada skin aging... 17

Gambar 2.4 Mekanisme Radikal Bebas... 20

Gambar 2.5 Buah Rambutan... 21

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Absorbansi dan Aktivitas Antioksidan ABTS dari Ekstrak

Etanol Kulit Rambutan ... 58

Lampiran 2. Data Absorbansi dan Aktivitas Antioksidan Pemerangkapan Radikal

Bebas DPPH Ekstrak Etanol Kulit Rambutan ... 61

Lampiran 3. Data Absorbansi dan Aktivitas Reduksi FRAP Ekstrak Etanol Kulit

Rambutan ... 64

Lampiran 4. Data Absorbansi dan Aktivitas Anti Elastase Ekstrak Kulit Rambut

... 66

Lampiran 5. Data Absorbansi dan Aktivitas Anti Kolagenase dari Ekstrak Etanol

Kulit Rambutan ... 69

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Aging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Santoso 2009). Proses penuaan ini akan terjadi pada seluruh organ tubuh meliputi organ dalam tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, ovarium, otak, dan juga organ terluar dan terluas tubuh, yaitu kulit (Cunnningham, 2003; Yaar & Gilchrest, 2007).

Banyak faktor yang menyebabkan proses penuaan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Beberapa faktor internal antara lain radikal bebas, enzim elastase, enzim kolagenase, hormon yang berkurang, proses glikosilasi, metilasi, apoptosis, sistem kekebalan yang menurun, dan gen. Faktor eksternal yang utama ialah gaya hidup tidak sehat, kebiasaan salah, polusi lingkungan dan stress (Pangkahila, 2011). Maka dari itu banyak masyarakat yang menggunakan kosmetik untuk mencegah penuaan dini (Elsner, et al., 2000). Sedangkan sebagian besar kosmetik menggunakan bahan dasar sintetik sehingga bila digunakan dalam jangka panjang akan memberikan efek samping dan tidak aman, sehingga diperlukan bahan kosmetik berbahan alami yang memiliki aktivitas antioksidan, antikolagenase dan antielastase (Pangkahila, 2011).

Radikal bebas menjadi salah satu faktor penuaan, karena radikal bebas dapat merusak molekul dalam tubuh seperti lemak dan protein, maka dari itu radikal bebas dapat mempercepat proses penuaan. Antioksidan dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Sumber antioksidan alami dapat diperoleh dari tumbuhan dan umumnya merupakan senyawa fenolik yang tersebar diseluruh bagian tumbuhan, baik di kayu, biji, buah, daun, akar, bunga maupun serbuk sari (Pratt & Hudson, 1990).

(10)

2

Pada saat ini sudah banyak penelitian yang menggunakan bahan dasar alam untuk mencegah penuaan. Manfaat yang diambil dari bahan alam tersebut ialah sifat antioksidannya karena dapat mengikat radikal bebas.

Indonesia mempunyai buah-buahan yang melimpah dan tak jarang mempunyai aktivitas antioksidan, Salah satunya adalah rambutan (Nephelium lappaceum L.). Buah rambutan tersebar luas di seluruh daerah di Indonesia (Saputra, 2013). Semua bagian kulit rambutan memiliki manfaat, namun kulit buah rambutan menjadi limbah di Indonesia. Sedangkan sudah banyak peneliti yang membuktikan bahwa bahan alami kulit rambutan memiliki aktivitas antioksidan pemerangkapan radikal bebas DPPH (Widowati, 2015) karena mengandung senyawa tanin yang merupakan turunan dari golongan fenolik, senyawa fenolik ini mempunyai kemampuan menyumbangkan hidrogen, maka aktivitas antioksidan senyawa fenolik dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi radikal bebas yang mengawali proses oksidasi atau pada penghentian reaksi radikal berantai yang terjadi (Es-Safi et al 2007), tiga komponen fenolik utama yaitu geraniin,

corilagin dan ellagic acid (Palanisamy, 2008). Senyawa antioksidan pada EKR juga mampu melindungi kulit manusia terhadap efek bahan dari radiasi sinar UV, yaitu photoaging (Puspitasari, 2015).

Untuk itu perlu penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan, antielastase dan antikolagenase pada ekstrak etanol kulit rambutan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai sejauh mana perbedaan aktivitas terhadap kemapuan ekstrak etanol kulit rambutan sebagai antioksidan untuk merangkap radikal bebas DPPH, reduksi ABTS dan aktivitas reduksi dari Fe3+  Fe2+ dan juga sebagai antielastase dan antikolagenase. Sehingga kulit rambutan tidak hanya menjadi limbah, namun dapat digunakan menjadi bahan alami antioksidan dan antiaging.

(11)

3 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah seperti berikut :

1. Apa saja kandungan senyawa fitokimia yang terdapat pada ekstrak etanol kulit rambutan

2. Apakah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan FRAP ekstrak etanol kulit rambutan pada berbagai konsentrasi

3. Apakah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan reduksi ABTS ekstrak etanol kulit rambutan pada berbagai konsentrasi

4. Apakah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan pemerangkapan radikal bebas DPPH ekstrak etanol kulit rambutan pada berbagai konsentrasi 5. Apakah terdapat perbedaan aktivitas antielastase ekstrak etanol kulit

rambutan pada berbagai konsentrasi

6. Apakah terdapat perbedaan aktivitas antikolagenase ekstrak etanol kulit rambutan pada berbagai konsentrasi

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Mengetahui berbagai jenis senyawa pada uji fitokimia pada ekstrak etanol kulit rambutan secara kualitatif, mengetahui sejauh mana aktivitas antioksidan yang terdiri dari uji antioksidan pemerangkapan DPPH, aktivitas reduksi ABTS, aktivitas antioksidan FRAP, dan mengetahui sejauh mana aktivitas antiaging

yang terdiri dari uji aktivitas antikolagenase, dan aktivitas antielastase yang dimiliki oleh ekstrak etanol kulit rambutan.

(12)

4 1.3.2 Tujuan

Apa sajakah kandungan senyawa-senyawa fiokimia yang dimiliki ekstrak etanol kulit rambutan, mengetahui perbandingan persentase aktivitas antioksidan pada uji antioksidan yang terdiri dari uji pemerangkapan DPPH, aktivitas reduksi ABTS, aktivitas antioksidan FRAP, dan mengetahui perbandingan persentase aktivitas antiaging yang terdiri dari uji aktivitas antikolagenase dan aktivitas antielastase yang dimiliki ekstrak etanol kulit rambutan.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini untuk mengembangkan ilmu farmakologi bahan alam yang memiliki aktivitas antiaging, mengetahui mekanisme antioksidan, antielastase, antikolagenase ekstrak kulit rambutan sebagai bahan antiaging.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah diharapkan dapat memanfaatkan bahan alami ekstrak kulit rambutan untuk digunakan oleh masyarakat sebagai bahan antiaging.

1.5 Kerangka Pemikiran

Penuaan kulit merupakan suatu fenomena yang berkelanjutan dan multifaktorial yaitu terjadinya pengurangan baik dalam ukuran maupun jumlah dari sel-sel dan pengurangan kecepatan berbagai fungsi organik baik pada tingkat seluler ataupun molekuler (Breinneisen et al, 2002). Kulit sendiri memiliki kemampuan untuk membatasi kerusakan melalui sistem antioksidan yang berfungsi mempertahankan keseimbangan antara prooksidan dan antioksidan

(13)

5

(Pillai, et al.,2005; Dong, et al., 2008). Salah satu faktor penuaan adalah dengan terbentuknya radikal bebas karena akan mempengaruhi fungsi kolagen dimana ROS akan mengaktifkan matrix metalloproteinase (MMP), dan memicu penurunan ekspresi transforming growth factor B (TGF-B) yang merupakan sintesis kolagen (Ardhie, 2011) radikal bebas juga dapat mengaktifkan enzim yang dapat mendegradasi elastin yang merupakan komponen utama pada kulit (Dewi, 2007) Diperlukan antioksidan untuk menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai (Jannah et al, 2014).

Rambutan mengandung karbohidrat, protein, kalsium, vitamin C, zat besi, fosfor dan lemak sedangkan pada kulit rambutan mengandung polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan yang kuat (Okonogi et al., 2007; Thitilertdecha et al., 2010). Senyawa utama polifenol yaitu tanin dan flavonoid, yang di identifikasi sebagai corilagin, geraniin dan ellagic acid (Thitilertdecha et al., 2010). Geraniin merupakan kelompok elagitanin senyawa tersebut merupakan senyawa aktif yang berperan terhadap potensi antioksidan pada ekstrak kulit rambutan (Perera et al, 2012). Dari beberapa penelitian telah membuktikan bahwa geraniin memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan kapasitas dalam pemerangkapan radikal bebas juga tinggi, sehingga geraniin dapat menginduksi kerusakan sel. Adapun senyawa tanin yang merupakan turunan dari golongan fenolik, senyawa fenolik ini mempunyai kemampuan menyumbangkan hidrogen, maka aktivitas antioksidan senyawa fenolik dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi radikal bebas yang mengawali proses oksidasi atau pada penghentian reaksi radikal berantai yang terjadi (Es-Safi, 2007). Senyawa antioksidan pada EKR juga mampu melindungi kulit manusia terhadap efek bahan dari radiasi sinar UV, yaitu

photoaging (Puspitasari, 2015).

(14)

6 1.6 Hipotesis Penelitian

2. Ekstrak etanol kulit rambutan mengandung berbagai senyawa fitokimia 3. Ekstrak kulit rambutan memiliki potensi antioksidan dalam uji reduksi

Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) yang berbeda pada berbagai konsentrasi

4. Ekstrak kulit rambutan memiliki potensi antioksidan dalam uji reduksi 2,2-Azinobis(3-etilbenzatiazolin)-6-sulfonat (ABTS) yang berbeda pada berbagai konsentrasi

5. Ekstrak kulit rambutan memiliki potensi antioksidan dalam uji reduksi

pemerangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl 1-2-pycrylhydrazyl (DPPH) yang berbeda pada berbagai konsentrasi

6. Ekstrak kulit rambutan memiliki potensi antioksidan dalam uji antielastase yang berbeda pada berbagai konsentrasi

7. Ekstrak kulit rambutan memiliki potensi antioksidan dalam uji antikolagenase yang berbeda pada berbagai konsentrasi.

(15)

52 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

 EKR mengandung triterpenoid, terpenoid, saponin, flavonoid dan tanin

 EKR memiliki perbedaan persentase aktivitas FRAP pada berbagai konsentrasi

 EKR memiliki perbedaan persentase aktivitas reduksi ABTS pada berbagai

konsentrasi

 EKR memiliki perbedaan persentase aktivitas pemerangkapan radikal bebas

DPPH pada berbagai konsentrasi

 EKR memiliki perbedaan persentase aktivitas antielastase pada berbagai

konsentrasi

 EKR memiliki perbedaan persentase aktivitas antikolagenase pada berbagai

konsentrasi

5.2Simpulan Tambahan

 Besar kadar fitokimia secara kualitatif pada ekstrak kulit rambutan

mengandung fenol, triterpenoid, saponin dan flavonoid yang sangat rendah,

sedangkan kandungan terpenoid dan tanin rendah dan tidak mengandung

alkaloid..

 Presentase aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak kulit rambutan :

pemerangkapan DPPH tertinggi sebesar 69,02 ± 1,94% pada konsentrasi 6,25

µg/ml dengan nilai rata-rata IC50 4,05 µg/ml; uji ABTS tertinggi sebesar

100,01 ± 0,11% pada konsentrasi 10,00 µg/ml dengan nilai IC50 4,70 µg/ml;

uji FRAP 185,68 ± 1,06% pada konsentrasi 25,00 µg/ml. potensi antioksidan

dari EKR semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi. Dengan

Hasil nilai rata-rata IC50 EKR memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat

dalam hal pemerangkapan DPPH, reduksi ABTS dan aktivitas FRAP.

(16)

53

 Ekstrak kulit rambutan berpotensi sebagai antielastase yang tertinggi sebesar

81,89 ± 1,04%, dengan nilai IC50 -13,52 µg/ml. Potensi antielastase dari EKR

semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi.

 Ekstrak kulit rambutan kurang berpotensi sebagai antikolagenase karena

memiliki aktivitas sebesar 41,07 ± 2,18%, dengan nilai IC50 302,48 µg/ml.

Potensi antikolagenase dari EKR semakin meningkat seiring dengan

peningkatan konsentrasi.

5.3 Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pengukuran aktivitas antioksidan

ekstrak kulit rambutan menggunakan parameter radikal bebas lainnya

 Perlu penelitian lebih lanjut uji antielastase pengukuran konsentrasi

<8,33µg/ml

 Perlu penelitian lebih lanjut aktivitas antioksidan dan antiaging EKR pada skin

fibroblast cell line yang dipapar sinar UV

 Perlu penelitian lebih lanjut pengukuran aktivitas antioksidan secara in vivo

 Ekstrak kulit rambutan dapat digunakan sebagai bahan antioksidan alami yang

telah melalui uji klinis.

(17)

UJI KANDUNGAN FITOKIMIA DAN PERBANDINGAN

UJI POTENSI ANTIOKSIDAN, ANTIELASTASE DAN

ANTIKOLAGENASE PADA SEDIAAN EKSTRAK

ETANOL KULIT RAMBUTAN

(Nephelium lappaceum L.)

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kedokteran

AGNIA NURSYIFA FITRIA ROMDHON

1310120

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(18)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Uji Kandungan Fitokimia dan Perbandingan Uji Potensi Antioksidan, Antielastase dan Antikolagenase pada

Sediaan Ekstrak Etanol Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum L.)’’ ini dengan

baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Karya tulis ilmiah ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran (S. Ked)

di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dalam menyusun karya tulis ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis alami, namun berkat dukungan, bantuan, dorongan dan semangat dari

berbagai pihak, karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Wahyu Widowati Ir., M.Si sebagai pembimbing pertama penulis yang

selalu mendukung, memberi ilmu, saran, masukan, dan ide-ide selama

penulisan karya tulis ilmiah ini, juga atas perhatian, kesabaran, waktu, dan

tenaga yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

2. Heddy Herdiman., dr., M. Kes sebagai pembimbing kedua penulis atas

dukungan, ilmu, saran, arahan, waktu, dan tenaga yang diberikan kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Kedua orang tua tercinta H.Endang Rukiman (Ayah) dan Hj.Imas

Masrifah (Mamah), yang telah memberikan dukungan baik moril maupun

materil, nasehat, serta doa kepada penulis untuk menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

4. Adik kandung tercinta Adli Naufal dan Adzra Nafisa yang selalu

menghimbur ditengah tengah kegundahan hati

5. Kakak Sheila, kak Balqis, kak Nurul sebagai staf Laboratorium Aretha

telah bersedia membantu saya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

(19)

vii

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai

menyusun tugas akhir ini.

7. Teman-teman yang sangat mendukung penulis, Andani Puspita Rani,

Nurul Fauziah dan Widya Janeva yang setia menjadi rekan seperjuangan,

terima kasih untuk semangat, dorongan, dan kerja sama selama

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Sahabat- sahabat yang sangat mendukung dan memberikan hiburan dikala

stress Kinanti Citra, Frederica Mutiara, Nadilla Citra, Iqbal, Dania

Subrata, Pepe, ucup, Galih, Raka, Riza, Primadi, Nurul, Arin, Shella,

Alysa.

9. Teman- teman yang sudah membantu saya dalam pengerjaan Karya Tulis

Ilmiah Doni Surya, Aldy Chen, Danar Wahyu, Audry Rizki, Danny Garna.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih banyak

kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari

para pembaca dalam penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi

pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Bandung, Desember 2016

(20)

54

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana IK, Abuzaid AS, Iskandar EY, Kurniati NF. 2016. Pancreatic lipase and α-amylase Inhibitory Potential of Mangosteen (Garcina Mangostana Linn) Pericap Extract. Int J of Med Research & Health Science

Bera T, Chatterjee K, Ghosh D. 2015. In vitro antioxidant properties of the hydro-methanol extract of the seeds of Switenia mahagoni L. Jacq. BGM; 7(1): 18-24.

Brenneisen, P, Sies, H, & Scharffetter-Kochanek, K 2002, Ultraviolet-B Irradiation and Matrix Metalloproteinase: From Induction Via Signaling to Initial Events. Ann N Y Acad Sci, vol. 973, p: 31-43.

Brinckerhoff, CE and LM Matrisian. “Matrix Metalloproteinase: a Tail of Frog That Became a Prince”. Nat, Rev, Mol, Cell, Biol. 3 (2002): 207-214

Cunningham W. 2003, Aging and photo-aging. In: Baran R, Maibach HI, (Eds). Textbook of Cosmetic Dermatology, 2nd edn. London: Martin dunitz, p: 455-467.

Elsner P, Howard IM. “Cosmeticeuticals Drug vs Cosmetic”. Marcell Dekker Inc, 2000: 145.

Es-Safi N E, Ducrot P, Ghidouche S. 2007. Flavonoids: Hemisynthesis, Reactivity, Characterization and Free Radical Scavenging Activity. Molecule, 12 p:2228-2258.

Maryam S, Ekasari M, Rosidawati, Jubaedi A. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika p: 45-65.

Lestari S R, Fatchiyah F, Djati M S. 2013. Production and Potency of Local Rambutan at East Java as a Candidate Phytopharmaca. Agrivita-2013, 35(3) p: 270-276.

Palanisamy U, Ming CH, Masilamani T, Subramaniam T, Teng L, Radhakrishnan. 2008. Rind of the Rambutan, Nephelium lappaceum, a Potential Source of Natural Antioxidant. Food Chemistry 109: 54-63

(21)

55

Palanisamy UD, Ling LT, Manaharan T, Appleton D. 2011, Rapid Isolation of Geraniin From Nephelium lappaceum Rind Waste and its Anti-Hyperglycemic Activity, Food Chemistry 127, 21-27

Pangkahila W. 2011. Anti-Aging : Tetap Muda dan Sehat. Jakarta: Penerbit Buku Kompas Gramedia

Panglossi H. 2006, New Development in Antioxidants Research. Nova Science Publishers. New York

Perera A, Appleton D, Ying L H, Elendran S, Palanisamy U D. 2012. Large Scale of Geraniin From Nephelium lappaceum Rind Waste Using Reverse-Phase Chromatography Separation an Purification Technology, 98. 145-149

Pratt DE, B.J.F Hudson. 1990. Natural Antioxidant not Exploited Comercially. Dalam : B.J.F Hudson, eds. Food Antioxidants. Elsiveir A.Science, London.

Puspitasari DE, Amin M, Lukiati B. 2015. Analisis Protein Targer Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-OL dari Theobroma Cacao L: Isu-isu Kontemporer Sains Lingkungan, dan Inovasi Pembelajaran, I p:108-113.

Rahayu S, Kurniasih N, Amalia V. 2015. Limbah Kulit Bawang Merah Sebagai Antioksidan Alami. Al Kimiya, 2(1): 1.

Rosahdi TD, Kusmiyati M, Wijayanti F R. 2013. Uji Aktivitas Daya Antioksidan Buah Rambutan Rapiah Metode DPPH. ISSN 1979-8911, VII(1).

Santoso, H, 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia Uraian Medis dan Pedagogis Patoral. Gunung Mulia Cetakan I Jakarta

Soepardiman L. Etiopatogenesis Kulit Menua. Dalam: Wasitaatmadja SM, Menaldi SL, eds. Peremajaan Kulit, Jakarta: Balai Penerbit FK-UI 2003: 1 – 9

Tamimy. 2006. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan

(Nephelium lappaceum L.) Terhdap Peredaman Radikak Bebas DPPH

Secara Pektrofotometri. Yogyakarta: Sinar Tampak.

(22)

56

Tjandra O, Rusliati T, Zulhipri. Uji Aktivitas Antioksidan dan Profil Fitokimia Kulit Rambutan Rapiah.

Thitilertdecha N, Teerawutgulrag A, Kilburn J D, Rakariyatham N. 2008. Antioxidant and Antibacterial Activities of Nephelium lappaceum L Extract. LWT-Food Science and Technology, 41. 2029-2035

Thitilertdecha N, Teerawutgulrag A, Kilburn J D, Rakariyatham N. 2010. Identification of Major Phenolic Compounds from Nephelium lappaceum L. and Their Antioxidant Activities, 1453–1465.

Thitilertdecha N, Teerawutgulrag A, Kilburn J D, Rakariyatham N. 2010. Identification of Major Phenolic Compounds from Nephelium lappaceum L. and Their Antioxidant Activities, 1453–1465.

Thring TSA, Hili P, Naughton D P. 2009. Anti-collagenase, Anti-elastase and Anti-oxidant Activities of Extracts from 21 Plants. BMC Complementary and Alternative Medicine, 9, 27.

Victor P. Eroschenko. 2008. diFiore's Atlas of Histology with Functional correlations. 11th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins. p.217

Widowati W, Darsono L, Suherman J, Yelliantty Y. 2014. High Performance Liquid Chromatography ( HPLC ) Analysis , Antioxidant , Antiaggregation of Mangosteen Peel Extract ( Garcinia mangostana L .). Int J Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 4(6).

Widowati, W., Fauziah, N., Erawijantari, P. P., & Sandra, F. 2015. Free Radical Scavenging and α-/β-glucosidase Inhibitory Activities of Rambutan. Indones Biomed J, 7(3) p:157-162.

Widowati, W., Fauziah, N., Herdiman, H., Afni, M., Afifah, E., & Sari, H. 2016. Antiepileptic and Effects Antioxidant and Anti Aging Assays of of Oryza in Acid Sativa Extracts , Vanillin and Coumaric.

Widowati W, Herlina T, Ratnawati H, Constantia G, Deva S, Maesaroh. 2015. Antioxidant Potential of Black and Oolong Tea Methanol Extracts. Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry. ISSN: 2089-6514, IV(2) p: 38-43.

(23)

57

Widowati, W., Widyanto, R. M., Husin, W., Ratnawati, H., Ratih, D., Setiawan, B., Bachtiar, I. (2014). Green tea extract protects endothelial progenitor cells from oxidative insult through reduction of intracellular reactive oxygen species activity. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 17(9), 702–709.

Winarno W, Immanuel V. (2010). Phytochemicalassay and Antiplatelet Activity of Fractions of Velvet Bean Seeds ( Mucuna pruriens L .), 17(2).

Winarsi H, 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. kanisius, p: 11-25

Yaar M, Gilchrest BA, Photoaging : Mechanism, Prevention and Therapy. British Journal of Dermatology, Vol. 157, p: 874-877

Gambar

Gambar 2.5  Buah Rambutan............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang aktivitas penangkap radikal ekstrak etanol, fraksi-fraksi kulit buah dan biji rambutan serta penetapan kadar fenolik dan flavonoid totalnya perlu untuk

Lampiran 1.5 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC 50 Aktivitas Antioksidan Pemerangkapan DPPH Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 3

Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa apa saja yang terkadnung dalam ekstrak etanol dari simplisia kulit batang sintok.. Golongan senyawa

Penelitian ini dilakukan dengan tahapan, yaitu: (1) Persiapan sampel kulit rambutan varietas Binjai dan Lebak bulus dari pengumpulan kulit rambutan sampai diperoleh serbuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi-fraksi dari kulit dan biji rambutan serta korelasinya dengan senyawa fenolik dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan total senyawa fenol, total senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibhetinus L.), Daun Lengkeng ( Dinocarpus longan Lour.), Daun Rambutan ( Nephelium lappaceum L.) Terhadap

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dapat