iii ABSTRAK
UJI KANDUNGAN FITOKIMIA DAN PERBANDINGAN UJI POTENSI ANTIOKSIDAN, ANTIAGING PADA BERBAGAI KONSENTRASI SEDIAAN EKSTRAK ETANOL BERAS PUTIH (Oryza
sativa L.)
Nurul Fauziah, 1310116,
Pembimbing I : Dr. Wahyu Widowati Ir., M.S Pembimbing II : Heddy Herdiman, dr., M. Kes.
Penuaan adalah proses penurunan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri, struktur dan fungsi normal sehingga membentuk lesi dan tidak dapat memperbaiki kerusakan dari keberadaan radikal bebas, penurunan kolagen, elastin dan peningkatan dari hyaluronidase. Bahan-bahan alam banyak mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan, dan antiaging. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi antioksidan dan antiaging dari ekstrak etanol beras putih (EBP).
Metode penelitian meliputi evaluasi uji aktivitas fitokimia, aktivitas pemerangkapan radikal bebas DPPH, aktivitas antioksidan ABTS, dan FRAP. Penelitian antiaging meliputi uji aktivitas antiokolagenase dan antielastase. Metode penelitian menggunakan desain penelitian prospektif eksperimental laboratosis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) satu arah (one way) dilanjutkan Post Hoc Test menggunakan uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian uji fitokimia menunjukkan EBP mengandung terpenoid dan saponin kadar tinggi . EBP memiliki aktivitas pemerangkapan antioksidan DPPH (IC50 = 314,26μg / mL). aktivitas ABTS (IC50 = 140,82 mg / mL), EBP menunjukkan memiliki aktivitas FRAP (21,26 uM Fe (II)/ g). EBP memiliki antikolagenase, dan aktivitas antielastase (IC50=832,64 dan 100,39mg/mL). Simpulan penelitian EBP memiliki aktivitasi antioksidan dan antiaging dengan kadar rendah.
Kata kunci: Oryza sativa L., antioksidan, antiaging
iv ABSTRACT
Phytochemical Test and Comparison of Antioxidant Test, Antiaging Test of White Rice Ethanol Extract (Oryza sativa L. ) in Many Concentrations.
Nurul Fauziah, 1310116,
1st Tutor : Dr. Wahyu Widowati Ir.,M.Si 2nd Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.
Background Aging is a process that resulted from decreasing the ability of tissue to improve themselves, disruption of structure and normal function thus form a lesion and can not repair the damage caused by free radicals, a decrease in collagen, elastin and an increase of the hyaluronidase. Natural compound materials are widely used as an antioxidant and antiaging.
Aims were to determine the antioxidant and antiaging potential of Oryza sativa L. extract (OSE).
This research methods was to evaluate this phytochemical assay, antioxidant activities methods including DPPH free scavenging, FRAP activity, ABTS scavenging activities, the antiaging including antielastase and anticollagenase activities. Research method was a laboratory experimental prospective study design with a completely randomized design. Data were analyzed by analysis of variance (one way ANOVA) followed by Post Hoc Test using Tukey HSD test with a confidence level of 95% (α=0.05). Phytochemicals assay are not in statistical analysis because the results are qualitative. Result phytochemical analysis showed the presence of terpenoids and saponins in high level, OSE showed has a DPPH activity (IC50=314,26µg/mL). ABTS assay, OSE resulted has ABTS activity (IC50= 140,82 µg/mL), OSE showed has a FRAP activity (21.26 μM Fe(II)/μg). And OSE showed has a collagenase, and elastase activity (IC50 = 832,64 and 100,39 µg/mL).
Conclusion, OSE has antioxidant and antiaging effect with low level.
Keywords: Oryza sativa L., antioxidant, antiaging.
vii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... i
SURAT PERNYATAAN... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 4
1.3.1 Maksud Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Akademis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
1.5 Kerangka Pemikiran ... 5
1.6 Hipotesis Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Kulit ... . ..10
2.1.1 Fungsi Kulit ... 10
2.2 Penuaan ... 12
2.2.1 Aktivitas Kolagenase ... 12
2.2.2 Aktivitas Elastase ... 13
2.2.3 Aktivitas Asam Hialuronidase ... 14
2.2.4 Aktivitas Tirosinase ... 14
viii
2.2.5 Teori Penuaan... 14
2.2.6 Faktor-faktor Penuaan ... 17
2.2.7 Proses Penuaan ... 18
2.2.7.1 Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV ... 20
2.2.7.2 Matriks Metalloproteinase ... 21
2.2.8 Perubahan yang Timbul pada Epidermis dan Dermis pada Penuaan ... 22
2.2.9 Anti Penuaan Atau Antiaging... 23
2.2.10 Antioksidan dalam krim ... 24
2.2.11 Uji Fitokimia ... 24
2.2.12 Uji Aktivitas Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH ... 25
2.2.13Uji Aktivitas Pemerangkapan Reduksi Asam 2,2-Azinobis(3 etilbenzatiazolin)-6-sulfonat (ABTS) ... 25
2.2.14 Uji Aktivitas Pemerangkapan Reduksi Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) ... 26
2.3 Radikal Bebas... 26
2.3.1 Radikal Bebas Endogen ... 27
2.3.2 Radikal Bebas Eksogen ... 27
2.3.3 Struktur Radikal Bebas ... 28
2.3.4 Mekanisme Terjadinya Radikal Bebas... 29
2.3.5 Target Kerusakan Akibat Radikal Bebas ... 30
2.4 Antioksidan ... 32
2.4.1 Antikoksidan sebagai Penghambat Radikal Bebas ... 33
2.4.2 Pembagian Antioksidan ... 34
2.4.3 Jenis-Jenis Antioksidan ... 34
2.5 Padi (Oryza sativa L. L.) Varietas Ciherang ... 35
2.5.1 Kandungan Kimia ... 36
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 38
ix
Bahan yang digunakan untuk uji FRAP adalah Asetat buffer (pH 3,6),
2,4,6-Tripyridyl-s-Triazine (TPTZ) (18H12N6, Mwt. 312.33) (Sigma-Aldrich),
FeCl3(Sigma-Aldrich, 12322-2.5L). ... 38
3.1.1 Lokasi Penelitian ... 39
3.2.1 Waktu Penelitian ... 39
3.2 Metode Penelitian... 39
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Variabel ... 40
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 40
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 41
3.3 Perhitungan Besar Sampel ... 42
3.3.1 Prosedur Kerja ... 43
3.3.1.1 Pengumpulan Bahan dan Persiapan Bahan Uji ... 43
3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 43
3.4.1 Uji Fitokimia (modifikasi cara Farnsworth) ... 43
3.4.1.1 Identifikasi Fenol ... 44
3.4.1.2 Identifikasi Steroid/ Triterpenoid ... 44
3.4.1.3 Identifikasi Saponin ... 44
3.4.1.4 Identifikasi Tanin ... 44
3.4.1.5 Identifikasi Terpenoid ... 45
3.4.1.6 Identifikasi Flavonoid ... 45
3.4.1.7 Identifikasi Alkaloid ... 45
3.4.2 Uji Aktivitas Pemerangkapan 1,1-difenil-1-pikrilhidrazil DPPH ... 45
3.4.3 Uji Aktivitas Reduksi Asam 2,2-Azinobis(3-etilbenzatiazolin)-6-sulfonat (ABTS) ... 46
3.4.4 Uji Kemampuan Antioksidan Ferric Reducing Antioxidant Power ... 46
(FRAP) ... 46
x
3.4.5 Uji Antiaging Antikolagenase ... 47
3.4.6 Uji Antiaging Antielastase ... 47
3.4.8.2 Hipotesis Statistik Uji Aktivitas Reduksi Asam 2,2-Azinobis(3-etilbenzatiazolin)-6-sulfonat (ABTS). ... 49
3.4.8.3 Hipotesis Statistik Uji Kemampuan Antioksidan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP). ... 49
3.4.8.3 Hipotesis Statistik Uji Aktivitas Antikolagenase ... 49
3.4.8.3 Hipotesis Statistik Uji Aktivitas Antielastase ... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50
4.3.2 Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Aktivitas Reduksi ABTS Ekstrak etanol beras putih ... 55
4.5.2 Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Aktivitas Anti Kolagenase Ekstrak etanol beras putih ... 59
4.6.2 Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Aktivitas Anti Elastase62 BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 68
5.1 Simpulan ... 68
5.2 Simpulan Tambahan... 68
LAMPIRAN ... 79
LAMPIRAN 1. UJI PEMERANGKAPAN DPPH EKSTRAK ETANOL BERAS PUTIH ... 79
Lampiran 1.1 Hasil Absorbansi Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH Ekstrak etanol beras putih ... 79
Lampiran 1.2 Persentase Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH Ekstrak etanol beras putih ... 79
Lampiran 1.4 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan Pemerangkapan DPPH Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 2 ... 80
Lampiran 1.5 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan Pemerangkapan DPPH Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 3 ... 80
xi
Lampiran 1.6 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
Pemerangkapan DPPH Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 4 ... 80
Lampiran 1.7 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
Pemerangkapan DPPH Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 5 ... 80
Lampiran 1.9 Hasil Perhitungan One Way ANOVA DPPH Ekstrak etanol
beras putih Antar Konsentrasi ... 81
LAMPIRAN 2 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ABTS EKSTRAK
ETANOL BERAS PUTIH ... 82
Lampiran 2.1 Hasil Absorbansi Aktivitas Antioksidan ABTS Ekstrak etanol
beras putih ... 82
Lampiran 2.2 Persentase Aktivitas Antioksidan ABTS Ekstrak etanol beras
putih ... 82
Lampiran 2.4 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
ABTS Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 2 ... 82
Lampiran 2.5 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
ABTS Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 3 ... 83
Lampiran 2.6 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
ABTS Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 4 ... 83
Lampiran 2.6 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
ABTS Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 5 ... 83
Lampiran 2.7 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan
ABTS Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 6 ... 83
Lampiran 2.8 Hasil Perhitungan One Way ANOVA ABTS Ekstrak etanol
beras putih Antar Konsentrasi ... 83
LAMPIRAN 3 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAP EKSTRAK
ETANOL BERAS PUTIH ... 84
Lampiran 3.1 Hasil Absorbansi Aktivitas Antioksidan FRAP Ekstrak Etanol
Beras Putih ... 84
xii
Lampiran 3.2 Persentase Aktivitas Antioksidan FRAP Ekstrak etanol Beras
Putih ... 84
Lampiran 3.3 Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan ABTS Ekstrak
Etanol Beras Putih ... 84
LAMPIRAN 4 UJI AKTIVITAS ANTIKOLAGENASE EKSTRAK ETANOL
BERAS PUTIH ... 85
Lampiran 4.1 Hasil Absorbansi Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih . 85
Lampiran 4.2 Persentase Aktivitas Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras
Putih ... 85
Lampiran 4.3 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas
Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 1 ... 85
Lampiran 4.4 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas
Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 2 ... 85
Lampiran 4.5 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas
Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 3 ... 86
Lampiran 4.6 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas
Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 4 ... 86
Lampiran 4.7 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas
Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 5 ... 86
Lampiran 4.8 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas
Antikolagenase Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 6 ... 86
Lampiran 4.8 Hasil Perhitungan One Way ANOVA Antikolagenase Ekstrak
etanol beras putih Antar Konsentrasi ... 86
LAMPIRAN 5 UJI AKTIVITAS ANTIELASTASE EKSTRAK ETANOL
BERAS PUTIH ... 87
Lampiran 5.1 Hasil Absorbansi Antielastase Ekstrak Etanol Beras Putih ... 87
Lampiran 5.2 Persentase Aktivitas Antielastase Ekstrak Etanol Beras Putih 87
xiii
Lampiran 5.3 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase
Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 1 ... 87
Lampiran 5.4 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase
Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 2 ... 87
Lampiran 5.5 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase
Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 3 ... 88
Lampiran 5.6 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase
Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 4 ... 88
Lampiran 5.7 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase
Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 5 ... 88
Lampiran 5.8 Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase
Ekstrak Etanol Beras Putih Ulangan 6 ... 88
Lampiran 5.9 Hasil Perhitungan One Way ANOVA Antikolagenase Ekstrak
etanol beras putih Antar Konsentrasi ... 88
RIWAYAT HIDUP ... 91
xiv DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Mekanisme Terjadinya Photoaging ... 18 Gambar 2. 2 Gambar atom yang berpasangan dan tidak berpasangan ... 31 Gambar 2. 3 Proses terjadinya radikal bebas ... 29
xv DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel perubahan karakteristik dalam photoaging dan instrinsic aging yang timbul pada epidermis dan dermis (Barel, 2009). ... 22 Tabel 4.1 Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Beras Putih secara kualitatif... ... 51
Tabel 4.2 Presentase Uji Aktivitas Pemerangkapan DPPH dalam berbagai konsentrasi ... 53 Tabel4.3 Nilai IC50 Dari Nilai Rata-rata Penghambatan Pada Uji Aktivitas
Pemerangkapan DPPH ... 54 Tabel 4.4 Tabel Presentase Uji Aktivitas Reduksi ABTS (%) pada berbagai konsentrasi ... 55 Tabel 4.5 Nilai IC50 Dari Nilai Rata-rata Penghambatan Pada Uji Aktivitas . 56
Tabel 4.6 Tabel Presentase Uji Aktivitas Reduksi FRAP (%) pada berbagai konsentrasi ... 58 Tabel 4.8 Tabel Presentase Uji Aktivitas Anti Kolagenase (%) berbagai konsentrasi Ekstrak Beras Putih ... 59 Tabel 4.9 Tabel Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Uji Aktivitas
Antikolagenase ... 60 Tabel 4.10 Tabel Presentase Uji Aktivitas Anti Elastase (%) pada berbagai konsentrasi ... 62 Tabel 4.11 Tabel Persamaan Regresi Linear dan Nilai IC50 Uji Aktivitas Anti
Elastase ... 63
xvi GAMBAR LAMPIRAN
Gambar Lampiran 1. 1 Proses Penyaringan ... 94
Gambar Lampiran 1. 2 Prosesbangan Beras Putih ... 94
Gambar Lampiran 1. 3 Ekstrak etanol beras putih Dalam Bentuk Pasta ... 94
Gambar Lampiran 1. 4 Proses Uji Fitokimia ... 94
Gambar Lampiran 1 5 Proses Pemanasan Pada Uji ... 94
Gambar Lampiran 1. 6 Hasil Perubahan Warna Pada Uji Fitokimia ... 94
Gambar Lampiran 1. 7 Hasil Perubahan Warna Pada Uji Fitokimia ... 95
Gambar Lampiran 1. 8 Hasil Perubahan Warna Pada Uji Fitokimia ... 95
Gambar Lampiran 1. 9 Hasil Perubahan Warna Pada Uji Fitokimia ... 95
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penuaan adalah proses penurunan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri / mengganti diri, mempertahankan struktur dan fungsi normal secara perlahan,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan tidak dapat
memperbaiki kerusakan yang diderita disebut penuaan (Constantinides, 1994). Penuaan disebabkan tidak hanya bertambahnya usia saja, tetapi beberapa faktor
lain juga mempengaruhi kondisi kulit seseorang. Antara lain stress, tingkat polusi,
perokok, pencemaran lingkungan, stress, pancaran sinar matahari dan sinar
UV,penuaan juga dipicu oleh akumuasi radikal bebas dalam sel (Wibowo, 2003).
Radikal bebas yang bersifat reaktif akan merusak molekul dari elektronnya
disekitarnya sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan
kematian sel (Suryohudoyo, 2000).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan alami (termasuk
penangkapan radikal) sering dihubungkan dengan keberadaan senyawa-senyawa
fenolik dan flavonoid (Zou, 2004). Senyawa fenol telah diketahui memiliki berbagai
efek biologis seperti aktivitas antioksidan sebagai pereduksi, pemerangkap radikal
bebas, pengkelat logam, peredam terbentuknya oksigen singlet serta pendonor
elektron (Karadeniz, 2005). Kulit mengandung banyak antioksidan, antara lain
superoksida dismutase (SOD), katalase, glutation peroksidase, tokoferol (vitamin
E), koenzim Q10 (CoQ10), asam askorbat (vitamin C) dan karotenoid, tetapi
jumlahnya masih jauh dari efektif dalam mengatasi stress oksidatif yang terjadi
(Yaar, 2007). Radikal bebas dapat mengurangi jumlah kolagen ,keelastisan pada
wajah dan kematian sel.Sekarang ini banyak dilakukan perawatan wajah untuk
mengatasi proses penuaan. Penggunaan krim perawatan wajah banyak
mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan berbagai efek samping di
kemudian harinya. Sehingga dipertimbangkan penggunaan bahan alam yang dapat
mengurangi efek samping yang dapat ditimbulkan (Pangkahilah, 2007).
2
Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas antiaging yaitu antioksidan,
antikolagenase, dan anti elastase adalah beras putih. Beras putih merupakan salah
satu tumbuhan alami yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai
makanan pokok sehari-hari. Beras putih memiliki berbagai kandungan senyawa
aktif yang berpotensi sebagai antioksidan contohnya seperti gamma oryzanol,
octasano, ferulic acid, oryza tocotrienol, oryza ceramide, oryza polyamine, oryza
sterol, oryzasqualane dan masih banyak lagi ( Product Standard Oryza tocotrienol
catalog, 2011). Zat orizanol yang terdapat di dalam beras bisa dijadikan beberapa
produk kosmetik yang seperti krim merawat kulit, bedak, dan sabun mandi
(BioBusiness, 2006). Bahkan, secara tradisional di Jepang, beras putih murni
digunakan sebagai masker karena kandungan gamma oryzanol-nya dapat
menghaluskan dan mencerahkan kulit (Patel & Naik, 2005).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia
ekstrak etanol beras putih yaitu fenol, steroid, triterpenoid, terpenoid, saponin,
flavonoid, tanin, dan alkaloid. Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak
etanol beras putih, maka dilakukan uji aktivitas antioksidan, meliputi uji
pemerangkapan 1,1-diphenyl 1-2-pycrylhydrazyl (DPPH), reduksi 2,2’
-azino-bis-[3-etilbenzotiazolinsulfonat](ABTS) dan aktivitas antioksidan Ferric Reducing
Antioxidant Power (FRAP), dan untuk mengetahui aktivitas antiaging dilakukan
uji aktivitas antielastase, dan antikolagenase ekstrak etanol beras putih.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah kandungan senyawa fitokimia yang dimiliki ekstrak etanol
beras putih.
Apakah terdapat perbedaan aktivitas ekstrak etanol beras putih pada uji
antioksidan pemerangkapan DPPH pada berbagai konsentrasi.
Apakah terdapat perbedaan aktivitas ekstrak etanol beras putih pada uji reduksi ABTS pada berbagai konsentrasi.
Apakah terdapat perbedaan aktivitas ekstrak etanol beras putih pada uji
aktivitas antioksidan FRAP pada berbagai konsentrasi.
3
Apakah terdapat perbedaan aktivitas ekstrak etanol beras putih pada uji
antikolagenase pada berbagai konsentrasi.
Apakah terdapat perbedaan aktivitas ekstrak etanol beras putih pada uji
antielastase pada berbagai konsentrasi.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Mengetahui berbagai jenis senyawa pada uji fitokimia pada ekstrak etanol
beras putih secara kualitatif, mengetahui sejauh mana aktivitas antioksidan yang
terdiri dari uji antioksidan pemerangkapan DPPH, aktivitas reduksi ABTS,
aktivitas antioksidan FRAP, dan mengetahui sejauh mana aktivitas antiaging
yang terdiri dari uji aktivitas antikolagenase, dan aktivitas antielastase yang
dimiliki oleh ekstrak etanol beras putih.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Apa sajakah kandungan senyawa-senyawa fiokimia yang dimiliki ekstrak
etanol beras putih, mengetahui persentase aktivitas antioksidan pada uji
antioksidan yang terdiri dari uji pemerangkapan DPPH, aktivitas reduksi ABTS,
aktivitas antioksidan FRAP, dan mengetahui persentase aktivitas antiaging yang
terdiri dari uji aktivitas antikolagenase dan aktivitas antielastase yang dimiliki
ekstrak etanol beras putih.
4
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis penelitian ini untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di
bidang farmakologi serta pemanfaatan bahan alam khususnya beras putih sebagai
bahan antioksidan dan antiaging.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah dapat menggunakan ekstrak etanol beras
putih sebagai bahan antioksidan dan antiaging yang dapat digunakan oleh
masyarakat.
1.5 Kerangka Pemikiran
Ekstrak etanol beras putih mengandung gamma oryzanol, sterols, squalene,
tokoferol dan tokotrienol. Oryzanol merupakan salah satu senyawa fenolik yang
tersusun dari campuran ester sterol asam ferulat dan alkohol triterpen. Oryzanol
memiliki aktivitas yang sangat efektif dalam aktivitas antioksidan dengan cara
mencegah oksidasi dan mampu memerangkap radikal bebas yang lebih efektif
dibanding vitamin E (Hadipernata, 2004). Ekstrak beras putih mengandung
gamma oryzanol yaitu cycloartenyl ferulet, 24-methylene cycloartenyl ferulat, dan
campesteryl ferulate (Patel & Naik, 2005). Dari kandungan tersebut maka pada uji
kandungan senyawa fitokimia ekstrak etanol memiliki kandungan senyawa
fitokimia dan pada uji aktivitas antioksidan yang terdiri dari uji aktivitas
pemerangkapan DPPH, aktivitas reduksi ABTS dan aktivitas antioksidan FRAP
menunjukkan memiliki aktivitas antioksidan ( Kim, 2005; Stratil et al 2007; Shen
et al 2009)
Gamma oryzanol bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Gamma
oryzanol mampu melindungi kerusakan DNA sel kulit, meningkatkan regenerasi
5
sel kulit, serta mencegah kerusakan serat kolagen dan elastin yang menjadi
pemicu terjadinya pengeriputan pada kulit. Ekstrak etanol beras putih
mengandung ferulic acid,oryza tocotrienol,oryza ceramide,dan oryza polyamine
mampu menekan grease peroxidase. Beras putih memiliki efek melembabkan
kulit/moisturizing yaitu gamma oryzanol,ferulic acid,oryza ceramide,oryza
sterol,oryza squalane,oryza triterpenoid,oryza peptyde dapat melembabkan kulit
wajah dengan cara meningkat produksi asam hialuronat, meningkatkan produksi
kolagen, menurunkan kerja seramidase hialuronidase yang memediasi proliferasi
sel, diferensiasi, dan apoptosis sel (Patel & Naik, 2004). Selain itu ekstrak beras
putih memiliki kandungan colhibin (hydrolyzed rice peptides) yang dilaporkan
sebagai inhibitor kolagenase dan elastase dari Oryza sativa L. Dari kandungan
tersebut maka pada uji aktivitas antiaging yang terdiri dari uji aktivitas
antikolagenase dan antielastase memiliki aktivitas antiaging (Iswarya et al, 2014)
Dari kerangka pemikiran tersebut maka dilakukan penelitian uji kandungan
fitokimia, uji aktivitas antioksidan yang terdiri dari uji aktivitas pemerangkapan
DPPH, aktivitas reduksi ABTS dan aktivitas antioksidan FRAP dan uji antiaging
yang terdiri dari uji aktivtas antikolagenase dan antielastase pada ekstrak etanol
beras putih.
1.6 Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol beras putih mengandung berbagai senyawa fitokimia.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda
dalam pemerengkapan radikal bebas DPPH pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas reduksi ABTS yang berbeda
pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda
pada uji FRAP pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antikolagenase yang berbeda
pada berbagai konsentrasi.
6
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antielastase yang berbeda
pada berbagai konsentrasi.
69 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak etanol beras putih memiliki kandungan senyawa terpenoid, saponin,
fenol triterpenoid pada percobaan uji Fitokimia.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas pemerengkapan radikal bebas
DPPH yang berbeda pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas reduksi ABTS yang berbeda pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antioksidan radikal bebas FRAP
yang berbeda pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antikolagenase yang berbeda pada berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki aktivitas antielastase yang berbeda pada
berbagai konsentrasi.
5.2 Simpulan Tambahan
Ekstrak etanol beras putih memiliki kandungan senyawa terpenoid dan
saponin dengan kadar tinggi, dan memiliki kandungan senyawa fenol dan
triterpenoid dengan kadar rendah pada percobaan uji Fitokimia.
Ekstrak etanol beras putih memiliki peningkatan persentase aktivitas
pemerengkapan radikal bebas DPPH seiring dengan pertambahan konsentrasi
dengan persentase tertinggi pada konsentrasi 400 µg/ml sebesar 59,63±5,20
dengan nilai IC50 adalah 314,26 µg/mL dan tidak terdapat perbedaan yang
bermakna pada konsentrasi 200 µg/ml. Namun terdapat perbedaan bermakna
pada konsentrasi 100 µg/ml dan 50 µg/ml.
Ekstrak etanol beras putih memiliki peningkatan persentase aktivitas reduksi
ABTS seiring dengan pertambahan konsentrasi dengan persentase tertinggi
70
pada konsentrasi 50 µg/ml sebesar 19,25±0,11 dengan nilai IC50 adalah
140,82 µg/mL. Dan memiliki perbedaan yang bermakna antar berbagai
konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki peningkatan persentase aktivitas
antioksidan radikal bebas FRAP seiring dengan pertambahan konsentrasi
dengan persentase tertinggi pada konsentrasi 250 µg/ml sebesar 1,68±1,681.
Dan memiliki perbedaan yang bermakna antar berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki peningkatan persentase aktivitas
antikolagenase seiring dengan pertambahan konsentrasi dengan persentase
tertinggi pada konsentrasi 250 µg/ml sebesar 15,33±0,89 dengan nilai IC50
adalah 832,6447 µg/mL. Dan memiliki perbedaan yang bermakna antar
berbagai konsentrasi.
Ekstrak etanol beras putih memiliki peningkatan persentase aktivitas
antielastase seiring dengan pertambahan konsentrasi dengan persentase
tertinggi pada konsentrasi 66,67 µg/ml sebesar 38,52±0,36 dengan nilai IC50
adalah 100,39 µg/mL. Dan memiliki perbedaan yang bermakna antar
berbagai konsentrasi.
5.3 Saran
Perlu penelitian lebih lanjut dalam pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol beras putih menggunakan paramater radikal bebas lainnya seperti
SOD, NO, dan H2O2
Perlu penelitian lebih lanjut pengukuran aktivitas antioksidan, antikolagenase
dan antielastase secara in vivo.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ardhie, A. M. 2011. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah. 4-9.
Astuti, J., Rudiayansyah, & Gusrizal. 2013. Uji fitokimia dan aktivitas antioksidan
tumbuhan paku uban (Nephrolepis biseratta (Sw) Schhott. JKK, 118-122.
Adnyana, I. K., Abuzaid, A. S., Iskandar, E. Y., & Kurniati, N. F. 2016. Pancreatic lipase and α-amylase inhibitory potential of mangosteen (
Garcinia Mangostana Linn.) pericarp extract. International Journal of
Medical Research & Health Sciences, 5(1), 23.
https://doi.org/10.5958/2319-5886.2016.00006.0
Atmoko, T., & Ma'ruf, A. 2009. Uji toksisitas dan skrining fitokimia ekstrak
tumbuhan sumber pakan orangutan terhadap Larva Artemia salina L.
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 37-45.
Baumann, L., & Allemann, I. 2009. Antioxidants. in: Baumann L, Saghari, .
Cosmetic dermatology principles and practice, 2-19.
Baumann, L., & Saghari, S. 2009. Basic Science of The Dermis. Dalam L. S.
Baumann, Cosmetic Dermatology. Second edition. (hal. 8-42). New York:
Mc Graw Hill.
Bera T, Chatterjee K, Ghosh D 2015. In vitro antioxidant properties of the
hydro-methanol extract of the seeds of Switenia mahagoni (L.) Jacq. BGM.;
7(1):18–24.
BioBusiness, A. 2006. Potensi pasar dunia untuk bisnis beras inovatif di Thailand.
Terakhir melaporkan disiapkan untuk Inovasi Nasional Agency,.
72
Bogadenta, a. 2012. Antisipasi Gejala Penuaan Dini dengan Kesaktian. Ramuan
Herbal, 7.
Brennan B, Nasopharyngeal Carcinoma Review in Orphanet Journal in Rare
Disease, Biomed Central; 2006
Brinckerhoff, C., & Matrisian, L. 2002. Matrix Metalloproteinases: a Tail of a
Frog That Became a Prince. Nat. Rev. Mol. Cell. Biol., 3, 207-214.
Chen MH, Choi SH, Kozukue N, Kim HJ, Friedman M 2012. Growth-inhibitory
effects of pigmented rice bran extracts and three red bran fractions against
human cancer cells: relationships with composition and antioxidative
activities. J. Agric. Food Chem.60:9151–9161
Chung HS, Shin JC 2007. Characterization of antioxidant alkaloids and phenolic
acids from anthocyanin-pigmented rice (Oryza sativa L. cv.
Heugjinjubyeo) Food Chem. 104:1670–1677.
Constantinides, P. 1994. General Pathobiology. Appleton&Lange.
Cunningham, W. 2003, Aging and photo-aging. in: Baran R, Maibach HI, (eds).
Textbook of Cosmetic Dermatology, 2nd edn. London: Martin dunitz, pp.
455-67.
Dewi, I., Astuti, K.W, & Warditiani, N.K. 2013. Skrining fitokimia ekstrak etanol
95% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Farmasi
Udayana.
Dong LM. Kristal AR. Peters U. Schenk JM. Sanchez CA. Rabinovitch PS,
Blount PL, Odze RD Ayub K, Reid BJ, Vaughan TL 2008. Dietary
73
supplement use and risk of neoplastic progression in esophageal
adenocarcinoma: a prospective study. Nutr Cancer; 60(1):39-48
Farage, M. 2008. Intrinsic and extrinsic factors in skin ageing. Int J Cosmet Sci,
87–95.
Fisher, GJ 2002, Mechanism of photoaging and chronological aging: Arch. Derm,
vol. 138, no.110, pp.1462-70.
Finocchiaro F, Ferrari B, Gianinetti A, Dall'asta C, Galaverna G, Scazzina F 2007.
Characterization of antioxidant compounds of red and white rice and
changes in total antioxidant capacity during processing. Mol. Nutr. Food
Res.51:1006–1019
Fowler, B. 2003. Functional and Biological Markers of Aging. Anti-Aging
Medical Therapeutics volume 5. Chicago : the A4M Publications, 43
Fujita A, Fujitake H, Kawakami K, Nomura M 2010. Antioxidant activity of
colored rice bran obtained at different milling yields. J. Oleo Sci.59:563–
568.
Hadipernata, M. 2004. Perlakuan Silase dan Amoniase Daun Kelapa Sawit
Sebagai Bahan Baku Pakan Ternak. Universitas Sumatera Utara.
Harbone, J. 1996. Metode fitokimia penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan.
Jadoon, Saima et al 2015. Oxidative Medicine and Cellular Longevity
Volume 2015 Anti-Aging Potential of Phytoextract Loaded-Pharmaceutical
Creams for Human Skin Cell Longetivity. Pakistan. Pp 17
74
Junqueira,LC., 2007. Persiapan jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik.
Histology Dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta : EGC. 3 – 5
Kadekaro AL, et al. Significance of the melanocortin 1 receptor in regulating
human melanocyte pigmentation, proliferation, and survival 2003. Ann N Y
Acad Sci.;994:359–65
Karadeniz, F. 2005. Antioxidant activity of selected fruits and vegetables grown
in Turkey. Turk Agri and Forest., 89:297-303.
Kefer JC, Agarwal A, Sabanegh E 2009. Role of antioxidants in the treatment of
male infertility. International Journal of Urology; 16: 449 – 57
Kurniawan. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Potensi Hayati dari KOmbinasi
Ekstrak EMpat Jenis Tanaman Obat Indonesia.
Krutmann, J., and Humbert, P. 2011, Nutrition for Healthy Skin (Strategies for
Clinical and Cosmetic Practice), Springer, Dordrecht, pp.19
Kustanti. 2008. Tata Kecantikan Kulit.
Leijden, J. 1990. Clinical features of aging skin. Br J Dermatol. vol. 122, 1-3.
Lysenko, S., & Demina, M. 1996. Drying as one of the extreme factors for the
microflora of the atmosphere. J. Brit. Interplan SOc, 39-41.
Manosroi, A., Chutoprapat, R., Sato, Y., Miyamoto, K., Hsueh, K., Abe, m., et al.
2011. Antioxidant activities and skin hydration effects of rice brain
bioactive compounds entrapped in niosomes. Nanoscience and
Nanotechnology, 2269-77.
75
Murad, H. 2007. Pentingnya krim malam dalam ritual cantik.
Product Standard Oryza Tocotrienol catalog. 2011.
Pangkahilah, W. 2007. Memperlamat Penuaan, Meningkatkan Kualitas Hidup.
Patel, M. and Naik, S. N. 2004. Gamma-Oryzanol From Rice Bran Oil - Review.
Journal of Scientific and Industrial, 569.
Patel, M., & Naik, S. 2005. Gamma Oryzanol from Rice Bran Oil. 62; 569-572.
Pogrel MA, Low MA. Stern R 2003. Hyaluronan (hyaluronic acid) and its
regulation in human saliva by hyaluronidase and its inhibitors. J. Oral
Sci. ;45:85–91.
Pouillot A, Polla LL, Tacchini P, Neequaye A, Polla A, Polla B 2011. Natural
Antioxidants and their Effects on the Skin. Formulating, Packaging, and
Marketing of Natural Cosmetic Products. Chapter 13, First Edition. Ed. by
Nava Dayan and Lambros Kromidas., John Wiley & Sons, Inc., pp. 239 –
257.
Quan, H., Fu, J., Cai, X., Jo, H., Kim, G., & Chung, S. 2013. Betulinic acid
alleviates non-alkoholic fatty liver by inhibiting SREBP1 activity via the
AMPK-mTOR-SREBP signaling pathway. Biochem Pharmacol,
85:1330-1340.
Quan, T., He, T., & Kang, S. 2007. Solar ultraviolet irradiation reduces collagen
in photoaged human skin by blocking Transforming Growth Factor-B type
II receptor/ Sman signaling. American Journal of Pathology, 741-51.
76
Sangi, M. 2013. Uji Toksisitas dan skrining fitokimia tepung gabah pelepah aren
(Arange pinnata).
Seltzer, JL & Eisen, AZ 2008, The Role of extracellular matrix metalloproteinases
in connective tissue remodelling. In : Wollf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ (eds). Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th edn. New York : Mc Graw Hill, pp. 200-9.
Shen Y, Jin L, Xiao P, Lu Y, Bao J 2009. Total phenolics, flavonoids, antioxidant
capacity in rice grain and their relations to grain color, size and weight. J.
Cereal Sci.;49:106–111
Sibuea, Posman, 2004, Antioksidan: Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini
(Online), (http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan.htm, diakses 17
Maret 2004).
Sjarief M. Wasitaatmadja. 2002. Anatomi Kulit. Dalam Sulistia G. Ganiswara:
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta: FKUI. Hal 3-5
Stratil P, Klejdus B, Kuban V 2007. Determination of phenolic compounds and
their antioxidant activity in fruits and cereals.Talanta. ;71:1741–1751
Sturm RA, Teasdale RD, Box NF 2001. Human pigmentation genes:
identification, structure and consequences of polymorphic variation. Gene
277, 49-62
Sukma, Lingga Nurul. 2010. Pengkayaan Asalm Lemak Tak Jenuh Pada Bekatul
dengan Cara Fermentasi Padat Menggunakan Aspergillus Terreus. Skripsi.
FPMIPA-Pendidikan Kimia. UPI
77
Sumantran, Kulkarni, Harsulkar, Wele, Koppikar, & Chandwaskar 2007.
Hyaluronidase and collagenase inhibitory activities of the herbal
formulation Triphalagunggulu. J Biosci, 755-761.
Suryohudoyo. (2000). Oksidan, Antioksidan, dan Radikal Bebas.
Tian S, Nakamura K, Kayahara H 2004. Analysis of phenolic compounds in white
rice, brown rice, and germinated brown rice. J. Agric. Food
Chem. ;52:4808–4813
Thring TSA, Hili P, Naughton DP. 2009. Anti-collagenase, anti-elastase and
antioxidant activities of extracts from 21 plants. BMC Complement Altern
Med. 9:27
Uitto, J, Li Chu, M, Gallo, R, Eisen, AZ 2008, Collagen elastic fibers, and extracellular matrix of the dermis In : Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th edn. New York: McGraw-Hill, pp. 517-30.
Vichapong J, Sookserm M, Srijesdaruk V, Svatsitang P 2010. High performance
liquid chromatographic analysis of phenolic compounds and their
antioxidant activities in rice varieties.Food Sci. Technol. ;43:1325–1330.
Wasitaatmadja, S. M. 2002. Anatomi Kulit. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 3-5.
Wibowo, S. 2003. Keluhan, Diagnosis dan Penanganannya. The Concepts of Anti
Aging and How to Make Without Disorder.
Widowati, et. al. 2010. Phytochemical assay and antiplatelet activity of fractions
of velvet bean seeds (Mucuna pruriens L.). Hayati J Biosci, 85-90.
Widowati, W., Darsono, L., Suherman, J., & Yelliantty, Y. 2014. High
Performance Liquid Chromatography ( HPLC ) Analysis , Antioxidant ,
78
Antiaggregation of Mangosteen Peel Extract ( Garcinia mangostana L .). Int
J Biosci Bioche Bioinfom, 4(6), 458–466.
https://doi.org/10.7763/ijbbb.2014.v4.385
Widowati, W., Maesaroh, M., Fauziah, N., Erawijantari, P. P., & Sandra, F. 2015.
Free Radical Scavenging and Alpha/Beta-glucosidases Inhibitory Activities
of Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Peel Extract. The Indonesian
Biomedical Journal, 7(3), 157. https://doi.org/10.18585/inabj.v7i3.180
Widowati, W., Ratnawati, H., Rusdi, U. D., Winarno, W., & Immanuel, V. 2010.
Phytochemical Assay and Antiplatelet Activity of Fractions of Velvet Bean
Seeds (Mucuna pruriens L.). HAYATI Journal of Biosciences, 17(2), 85–90.
https://doi.org/10.4308/hjb.17.2.85
Widowati, W., Widyanto, R. M., Husin, W., Ratnawati, H., Laksmitawati, D. R.,
Setiawan, B., Bachtiar, I. 2014. Green tea extract protects endothelial
progenitor cells from oxidative insult through reduction of intracellular
reactive oxygen species activity. Iranian Journal of Basic Medical Sciences,
17(9), 702–709.
Yaar, M. G. 2007. Journal Compilation-British Journal Dermatology. Dalam M.
G. Yaar, Photoageing: Mechanism, Prevention and Therapy (hal.
157:874-877). New York: McGrawHill.
Yaar, M., & Gilchrest, B. 2008. Aging of skin. in: Wollf K, Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ (eds). Fitzpatrick’s , 963-73.
Zou, Y. 2004. Antioxidant activity of a flavonoid-rich extract of Hypericum
perforatum L. in vitro. J. Agric. Food Chem, 5032-5039.