• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBIASAAN MENGHAFAL JUZ 3O AL-QUR’AN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SD Pengaruh Kebiasaan Menghafal Juz 3o Al-Qur’an Terhadap Konsentrasi Belajar Pada Siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEBIASAAN MENGHAFAL JUZ 3O AL-QUR’AN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SD Pengaruh Kebiasaan Menghafal Juz 3o Al-Qur’an Terhadap Konsentrasi Belajar Pada Siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEBIASAAN MENGHAFAL JUZ 3O AL-QUR’AN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SD

MUHAMMADIYAH 4 KANDANGSAPI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh:

NALURITA SARI A 510 110 243

Kepada:

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

iii ABSTRAK

PENGARUH KEBIASAAN MENGHAFAL JUZ 30

AL-QUR’AN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA

Nalurita Sari. Achmad Fathoni.

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

naluritachery@gmail.com

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015 2) Mengetahui besarnya pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimen, yaitu penelitian korelasional (hubungan/asosiasi). Penelitian mengambil sampel sebanyak 36 siswa dari total populasi sebanyak 90 siswa dengan menggunakan teknik

Proportional Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan

metode angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, korelasi, uji t serta koefisien determinasi (R2). Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa 1) Persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut Y = 22,302 + 0,641X 2) Kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an dan konsentrasi belajar memiliki hubungan yang positif dan kuat dengan nilai korelasi sebesar 0,769 3) Uji t menunjukkan Ho ditolak, dengan ttabel = t(α/2,n-2) = 2,032 dan thitung sebesar 7,019 sehingga thitung > ttabel atau 7,019 > 2,032 4) Hasil perhitungan untuk nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,592 berarti 59,2% konsentrasi belajar dipengaruhi oleh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an serta sisanya sebesar 40,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an berpengaruh positif terhadap konsentrasi belajar.

(4)

1 Pendahuluan

Seorang siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal perlu adanya konsentrasi belajar yang baik. Konsentrasi yang kuat akan membantu siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran yang telah diterimanya dari guru. Salah satu jalan untuk melatih konsentrasi adalah dengan kebiasaan menghafal Al-Qur‟an. Kebiasaan menghafal Al-Qur‟an memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi belajarnya.

Dr. Abdullah Subaih, profesor Psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su‟ud al-Islamiyah di Riyadh dalam Hidayatulloh (2010), menegaskan bahwa “Bagi orang yang terbiasa menghafalkan Al-Qur‟an, ia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi. Menurutnya, sel-sel otak itu seperti halnya dengan anggota tubuh yang lainnya, yakni harus difungsikan terus. Orang yang terbiasa menghafal, maka sel-sel otak dan badannya aktif, dan menjadi lebih kuat dari orang yang mengabaikannya.” Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa menghafal dapat membantu siswa dalam prestasi belajarnya. Siswa yang terbiasa menghafal dan hafalannya baik, maka prestasi belajarnya pun baik.

Kenyataannya, di SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta ada beberapa siswa yang kemampuan menghafalnya baik namun konsentrasi rendah. Hal ini tergambar jelas dari prestasi belajarnya yang rendah pula. Peristiwa ini tentunya perlu dikaji lebih mendalam agar nampak jelas apa yang sebenarnya melatarbelakangi keadaan siswa tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

Menurut Martono (2008: 48), “kebiasaan adalah perilaku seseorang yang

(5)

2

tanpa berpikir dan menimbang. Terjadi secara berulang dari waktu ke waktu. Semua kegiatan dilakukan berdasarkan kemauan sendiri.

Menurut Depdikbud (1988: 291) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “hafalan mempunyai arti sesuatu yang dihafalkan, dapat mengucapkan diluar kepala (tanpa melihat buku atau catatan yang lain) dan menghafalkan berarti berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat.” Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa menghafal adalah keterampilan seseorang dalam memasukkan informasi yang telah diterima tanpa melihat materi bacaan.

Memasukkan informasi ke dalam ingatan akan melatih otot ingatan agar otak terlatih dan dapat mengingat lebih banyak informasi.

Menurut As-Sirjani (2010: 31), “Tahfizul Qur’an berarti upaya untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an sampai tertanam kuat benar dalam ingatan dan siap menjaganya agar tidak hilang dari ingatan.” Beberapa kaidah pokok dalam menghafal Al-Qur‟an diantaranya: mengawali dan mengakhiri dengan doa, tidak menambah hafalan baru sebelum hafalan yang dimiliki benar-benar tidak hilang, membaca tafsir ayat yang dihafalkan, ayat yang dihafal dipakai dalam sholat, mengulang-ulang hafalan setiap saat. Aziz (2009: 15) menyebutkan beberapa “kendala saat menghafalkan Al-Qur‟an diantaranya: sifat pelupa, tidak sabar, malas dan berputus asa, niat yang tidak ikhlas, ayat yang mirip, tidak mampu membaca dengan baik.”

Juz 30 Al-Qur‟an adalah surat-surat di dalam Al Qur‟an Juz 30 yang sering dikenal dengan Juz „Amma. Pada Juz 30 Al-Qur‟an terdapat 37 Surat. Kebanyakan suratnya diturunkan di kota Makkah dan disebut dengan surat Makiyyah. Sedangkan beberapa surat disebut surat Madaniyyah karena turun di kota Madinah.

Menurut Hakim (2002: 1), “Konsentrasi dalam bentuk kata kerja (verb), yaitu concentrate, yang berarti memusatkan dan dalam bentuk kata benda (noun),

(6)

3

karena orang yang bersangkutan mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya.

Faktor pendukung terjadinya konsentrasi efektif dibagi menjadi dua yakni faktor internal: faktor jasmaniah (kondisi badan di atas normal / fit, cukup tidur atau istirahat, panca indera berfungsi dengan baik) dan faktor rohaniah (taat beribadah, tidak sedang stress, sabar dan konsisten). Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar harus cukup tenang, penerangan disekitar lingkungan harus cukup, tersedia fasilitas yang menunjang kegiatan kerja. Konsentrasi tentunya tidak bisa lepas dari gangguan, baik yang berasal dari dalam ataupun luar. Hakim (2002: 6-9)

Beberapa pencegahan gangguan konsentrasi menurut Hakim (2002: 25-27) salah satunya adalah “kegiatan keagamaan, dilakukan dengan penuh penghayatan dan akan meningkatkan ketenangan serta daya konsentrasi. Contohnya berdoa, sembahyang, shalat, puasa, mengaji.” Mengaji bisa diartikan dengan membaca Al-Qur‟an secara rutin setiap hari dan akan lebih baik jika dihafalkan juga.

“Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah, 2002: 13). Belajar adalah suatu proses perubahan. Perubahan itu tidak hanya perubahan lahir tetapi juga perubahan batin. Perubahan ini bersifat positif yaitu perubahan yang menggiring kepada kemajuan dan perbaikan yang terjadi

secara sadar dan dinamis sesuai perkembangan jaman.

Berdasarkan teori-teori diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh positif kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

Metode Penelitian

(7)

4

semester genap tahun ajaran 2014/2015 yaitu pada bulan Januari minggu kedua. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015 kelas III, IV dan V yang berjumlah 90 siswa, maka pada penelitian ini sampel diambil prosentase sebesar 40% dari populasi yaitu 36 siswa. Jumlah tersebut dipandang representatif, karena sudah melampaui jumlah batas minimal sampel yaitu 10% dari populasi dengan jumlah sampel minimal sebanyak 30 subjek mengacu pada pendapat (Rubiyanto, 2011: 83) dan Arikunto (2006: 134). Pada penelitian ini diharapkan sampelnya proporsional dari tiap strata,

sehingga teknik samplingnya menjadi ProportionalStratified Random Sampling. Penelitian ini variabel bebasnya (X) adalah kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an, sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah konsentrasi belajar. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Instrumen penelitian tentang kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an terdiri dari 21 item pernyataan mewakili variabel X. Sedangkan instrumen penelitian tentang konsentrasi belajar terdiri dari 20 item pernyataan yang mewakili variabel Y. Item pernyataan dari variabel X mengacu pada penjelasan dari Raghib As-Sirjani (2010) dalam bukunya Cara Cerdas Hafal Al-Qur’an, sedangkan item pernyataan dari variabel Y mengacu pada penjelasan dibuku Thursan Hakim (2010) yang berjudul Mengatasi

Gangguan Konsentrasi. Penilaian variabel X dan Y menggunakan skala Likert.

Sebelum diberikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian, instrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta sebanyak 24 siswa kelas III dan IV. Setelah uji coba instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah menguji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment (Siregar, 2013: 47) dan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach (Siregar, 2013: 47). Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dengan teknik uji Lilliefors (Sudijono (2005: 77) dan uji

linieritas menurut (Siregar, 2013: 285). Kedua uji tersebut dilakukan dengan bantuan

SPSS versi 16.0. Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana untuk

(8)

5 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil analisis data yang telah dilakukan memperoleh garis persamaan regresi sebagai berikut: Y = 22,302 + 0,641X. Persamaan ini menunjukkan bahwa konsentrasi belajar dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an. Apabila kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an (X) bernilai 0 maka konsentrasi belajar (Y) hanya sebesar 22,302. Namun jika skor (X) meningkat 1 poin, maka diperkirakan konsentrasi belajarnya akan meningkat sebesar 0,641 menjadi 22,943.

Analisis korelasi menggunakan korelasi Pearson Product Moment (r). Hasil analisis korelasi memperlihatkan bahwa kedua variabel yaitu kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an dan konsentrasi belajar memiliki hubungan sebesar 0,769. Hubungan ini termasuk kuat dan bersifat positif, sehingga apabila ada kenaikan variabel X maka akan diikuti pula dengan kenaikan variabel Y. Menurut Riduwan (2011: 80), “Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.”

Antara konsentrasi dan menghafal sebagai kegiatan bersifat religius memang memiliki hubungan yang erat. Menurut Hakim (2002: 20), “Libatkan diri Anda sesering mungkin pada kegiatan-kegiatan tertentu yang secara tidak langsung dapat melatih daya konsentrasi Anda. Sebagai contoh, kegiatan-kegiatan bersifat religius, jenis olahraga tertentu, rekreasi, atau hobi tertentu.”

(9)

6

Penerimaan hipotesis tersebut sesuai dengan pendapat Hakim (2002: 25-27), “Kegiatan keagamaan, dilakukan dengan penuh penghayatan dan akan meningkatkan ketenangan serta daya konsentrasi. Contohnya berdoa, sembahyang, shalat, puasa, mengaji”. Mengaji dapat diartikan dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur‟an secara rutin. Tentunya akan lebih baik jika tidak hanya membacanya, melainkan juga menghafalkannya. Menurut Herry (2013: 30), “Allah mencintai hamba-Nya yang mencintai Kalam-Nya (Al-Qur‟an), dimana mereka senantiasa menyertai dan membacanya pada siang dan malam hari serta mereka menghafalnya dalam dada

mereka sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.” Meningkatkan frekuensi menghafal dapat menguatkan konsentrasi.

Tingkatkan konsentrasi kegiatan ibadah Anda sesuai dengan agama yang Anda anut. Berusahalah untuk dapat merasakan nikmatnya beribadah karena di situlah sesungguhnya kunci dari kekusyukan dan konsentrasi yang kuat, mudah, tidak membebani pikiran, menenangkan, dan menyangkan.” (Hakim, 2002: 23)

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Persamaan regresi linier sederhana Y = 22,302 + 0,641X, artinya konsentrasi belajar dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur‟an.

2. Nilai korelasi (R) antara variabel X dan Y sebesar 0,769. Hubungan ini termasuk kuat dan bersifat positif.

3. Hasil uji koefisien determinasi memperoleh nilai sebesar 0,592. Hal ini

(10)

7

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

As-Sirjani, Raghib dan Abdurrahman Abdul Khaliq. 2010. Cara Cerdas Hafal

Al-Qur’an. Solo: AQWAM Media Profetika.

Aziz, Abdul. 2009. Menghafal Itu Mudah. Jakarta: Markaz Al-Qur‟an.

Az-Za‟balawi, Sayyid Muhammad. 2007. Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta: Gema Insani.

Depdikbud. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Puspa Swara. Herry, Bahirul Amali. 2013. Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al-Qur’an.

Yogyakarta: Pro-U Media.

Hidayatulloh. 2010. Menghafal Al-Qur’an dapat Tingkatkan Prestasi Akademis. Diakses pada 14 November 2014 dari http://www.voa- islam.com/lintasberita/hidayatullah/2010/10/06/10643/menghafal-alquran-dapat-tingkatkan-prestasi-akademis/.

Martono, Lydia Harlina. 2008. Belajar Hidup Bertanggung Jawab, Menangkal

Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.

Riduwan dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Balas 30. cahyo agomo ‐ November 11, 2009 ora bakal rugi lo mas, shodaqoh ilmu………… >> Trims Balas

Dari hasil investigasi tersebut, kemudian dilakukan analisa dan evaluasi pada struktur tersebut untuk menetapkan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu perbaikan

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

Similarly to γ-tocopherol, the content of plastochro- manol-8 was the highest in 2013 (Table 1), when it strong- ly increased with average temperature and total sunshine during

Pertanyaannya adalah bagaimanakah proses pembelajaran dalam perkuliahan geometri untuk mahasiswa calon guru matematika yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir

Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata jawaban responden berada pada setuju dan sangat setuju dengan rata-rata nilai jawaban adalah sebesar 3,11 (sedang), sehingga

Perbandingan Pengaruh Penggunaan Simulator Cisco Packet Tracer Dan Graphical Network Simulator 3 (GNS3) Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa