D s .
It n l
t < hJ P
n
) ' ) t ; : . t : ' r *
.LAPORA}T
PE I{ ELITI,A}I
PENGARUH PIJ,STICIZER DALAIVI PELARUT NMP
PADA STFAT
MEKANIK POLIANILIN
Ofeh :
YAYAH YULIAH
DOY HARDOYO
HARDJO
FITRILAWATI
T U T I A R Y A T T
D E M E H
Dlblay3i
Proyek Pengkajian
Dan Penelitian
llmu pengetahuan
Dasar
Dengan surat perJanJran
peraksanaan peneilflan
N omor 1 g/p ptpD / Dp pWtgZ
I p ptp D i1gs7
T a n g g a t
1 0 J u n i 1997
Dlrektorat pembfnaan
penetfflan
Dan pengabdfan pada Masyarakat
Dtrektorat
Jenderal pendldlkan Ttnggt
Departemen
pendtdlkan Dan XeOuOalJan
Fakuftas Matemafika
dan llmu pengetahuan
Atam
U N IVE
RSITAS
PAOJADJARAN
Februari 1998
L E M B N N
L n P O n A l r
I D E I I T I T A S DNN PE}IGETJAIINTI A K I I I R TIASIL P E N E L I T I A I . I O A S A R
l . a . Judul
p e n e l i t i a n
b. lr4
acanr
perrelitian
c . K a t e g o r i
p e n s l i t i a n
: Penganrh
plasilcizer
Dalarn
pelarut
NMp
Pada Slfat Mekanll<
pollanllln.
: l J D a s a r I /
) T e r a p a n [ ]pongembang;arr
: l
2. l(otua
penotitl
a. Nanra
Lengkap
dan Gefar
ll. Jsnls
Kolamln
c. Pangkat/
Gotongan/Nlp
d. Jabatan
Fungslonal
o. Fakrultas/Jurusan
f. Unfuersitas
g. Bldang
tmu
yang Ditetiti
Yayah
Yufiah,
Dra,
MS
Perompuarr
Penata/fi
lc/'t
3 1 7Bg7g4
Leldor Muda
MtPA/Fisika
PadJadJaran
MIPA, Ftsika
Materlat
3. Jumlah
Tlm peneliti
Nama
Anggota
polroliti
: 3 orang
'
- F l t r l l a w a i l ,
-
!.gy
Hardoyo
Harctjo,
Drs, MEng.Sc
D r a , M.Sc
'
e .
-- TutlAryail, Dra. MS
4. Lokasi
penelitian
: Laboratorium
Material,
Jurusan
Fisika
FMIpA
UNPAD,
Jatinangor.
5. Jangka
Walctu
peneliilarr
. B bulan
0. Biaya yang Diporlukan
: Rp. 14.250.000
(Empat
belas
juta dua ratus
llma puluh
ribu ruplah
rupiah)
getahul
4
Falrultas
, 1
3 0 3 5 0 3 5
1
M I P A
Jatinangor,
14 Februari
lgg8
Ketua
PenellH,
D O
.4\
A-(Dra. Yayah yutiah.
MS)
N t P . 131789794
l,lenyetuji,
K e t u a
L e m b a g a
p e n e l i t i a n
Universilas
padja
djaran
A B S T R A K
Modifikasi PANI nrelalui proses plastisasi dalarn perarur NMp rerarr oitalutan untuk memperbaiki
sifat mekanik bahan. Hasit uji kerarutan menunjukkan hanva 'ANI EB yang dapat di plastisasi' Kualitas film
-vang dihasilkan juga dipengaruhi persen bobot PANI dalam NMP' film terbaik diperoleh dari konsenfrasi
pANr o.g %. Spektrur. IR tidak menunjukkan adanya
struktur ikatan baru yang terbentuk karena proses prastisasi sedangkan dari pengukuran spektrum
UV-Vis, meskipun plasticizer NMp nrenimburkan pergeseran
puncak, tetapi efek tersebut tidak muncur pada firm pANI_Nr\fp
-1'ang terbentuk akibat proses pengeringan-
Kekuatan mekanik film p.ANI-NMP dapat mencapai nilai maksimum24'27 Mpa dan modulus
Young 8s4.r7 Mpa. pengukuran konduktiriias film PANI hasil protonasi menunjukkan
bahwa proses protonasi tetap berran,qsun,q dengan baik dan sifat listrik bahan tetap dipertahankan
bahkan nilai konduktir,itas filrn maksimum dapat mencapai
A BSTRACT
A rnodification of PANI using plasticizing
procesi in NN,il, solution has becrr carried out to ilttprove tlte tttechanical properries. The synthesis process show rlrar ttre PANI EB can be successfutly ptasticized. The quality of pANI filrn depen4 on t6e concentration
of PANI at the NMP solution. PANI at 8yo *1 obtained the best filnr There are not a new bonding structure appear at the IR spectrum becausc of the plasticizine' Even though the uV-vis spectrum of pANI-NMp
solution show a shili of the peak compare to the PANI EB spectrum,
the changing is not appear at the p,\NI filrn spectrum' The mechanical
testing of the film show that the tensile can increase up to 24 27 Mpa and the Young modules tsq n lr4pa. The conducti'it' measurerne'r of trre protonated
KATA PENGANTAR
Puji syukur karni panjatkan kekhadirat
Allah yang Maha Kuasa, karena berkat kehendakNya kegiatan Pe.elitiar
i'i dapat berjalan. Namun berhubun{r de'gan kondisi dan situasi yang berlangsunq akhir-akhir
ini. kegiatan penelitian ini tidak dapat berialan sesuai dengan 'yung direncanakan senrula. Ketika laporan ini dibuar beberapa karakterisasi'
terutama yang ditakukan di luar uNpAD masih berlangsune. Beberapa data terutama yang diperlukan untuk analisa
secara komprehensif belum di clapat. Akari tetapi berhubungan dengan batas akhir pemasukan laporan, tulisan ini hanya memaparkan hasil seadant'a
vang belum lengkap seperti direncanakan semura. Laporan ini memuat hasil penelitian vang dilakukan di Laboratorium Fisika Matedal FMI'A LTNPAD' selama 8 bulan (Juni 1997 sampai Februari l99g), dibiayai oleh Direkrorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
merarui proyek pengkajian dan Peneritian lrmu pengetahuan Dasar sesuai dengan surat perjanjian \0 l9lPPIpD/DppM/ppIpD/1997 tanggat
t0 Juni t997 Pada keserrlpatan ini kanri mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan terselen_qqaranya penelitian
ini terutama . '
Tim Proyek Pengkajian dan Penelitian llmu pengetahuan Dasar Dirbinlitabrnas Ditjen Dikti. sebagai penvandang dana penelitian.
'
Kepala Ler,ba-ea Penelitian UNPAD beserta staf atas bantuannr.a dara'r nrerealisasikan proyek penelitian ini.
: Dekan Fakultas
dan Ketua Jurusan Fisika FI\4rp.{ uNpAD besena
srar.r.ans rerarr memberi dukunqan rnurai dari pengajuan proposat
sampai p.ny"r.ruir" ,.,;.,,,;,rlr.' ' Rekan-rekan peneliti
di Lab. Fisika Material Jurusan
Fisika FMIpA UNpAD. aras kerja sama yang baik selanra penelitian
' Rekan-rekan dosen lainnya
vang telah menrberikan bantuan selama peneliriarr Kritik dan saran kearah perbaikan sangat kami harapkan.
terir,a kasirr
DAFTAR ISI
h a l Lerrbar ldentitas dan Pensesahan
Abstrak G .
Abstract I
Kata Pengantar ::
D a f t a r Isi l l l
i v I P e n d a h u l u a n
I 2 Tinjauan pustaka
3 I I Polimer Konduktif PANI
3 I 2 Nlodifikasi pANI daram Rangka perbaikan
Sifat Mekanik 5 3 Tujuan dan Manfaat penelitian
g 4 \lerode penelitian
g -i I Pembuatan Bubuk PANI
g ; l. Plastisasi pANI EB dan pembuatan
Film Tipisnya l0 -+ 3 Proses protonasi dan Deprotonasi
l0 4 .4. Pengukuran Struktur \,{olekut
t0 .1 5 Pengukuran Struktur Elektronik
I I -t 6 Pengujian Sifar Mekanik
I I .1 7 Pengukuran Kondukrivitas
I I 5 Hasil dan pembahasan
lz : I H a s i l S i n t e s i s p A N l
t 2 -< I Hasil'plastisasi pA\l densan pelarut NMp
t-5 -< I I Plastisasi Bubuk p.{\l
l - )
5 I l. Filrn Tipis pANI-\\{p sebaqai Hasil plastisasi
tS 5 -: Sifat N,tekanik Filnr p{\l_\}{p
Zl 5 i Efek Protonasi/Deprtrton?si
pada Film pANI Hasil plastisasi 23 5 I I Hasil pengukuran Konduktivitas
23 -s I2 Hasil pen-qukuran Spskru,, UV_VIS
6 Kesinrpulan
Daftar pustaka 28
Lanrpiran 29
| )A l,-l'A li ( ;At\.t tlAR
G a n i b a r
2 . 1
G a m b a r
2 . 2
Ganrbar
2.3
G a m b a r
2 . 4
(lanrbar
2.5
G a m b a r
5 . 1
G a m b a r
5 . 2
Ganrtrar
5.3
Ganrbar
5.4
G a m b a r
5 . 5
Gambar
5.6
- G a m b a r
5 . 7
G a m b a r
5 . 8
G a m b a r
5 " 9
G a n r b a r
5 . 1 0
tiamoar S. t i
(:larrrbar
{i '12
G a n r b a r
5 . 1
3
G a n r b a r
5 . 1 4
G a n r b a r
4 . 1 5
Strul(ur
ikatarr
polinrer
konduktif
poliarrilirr
Proses Oksidasi/Reduksi
bahan pANl
Proses protonasi/deprotonasi
bahan pANl
Proses redoks intenral pada bahan pANl
Struktur
molekul
plarut pANt
Speklrum
FTIR bubuk pANl ES cJalam
bentuk
pelet dengarr
KBr
Speklrum
FTIR bubuk pANt EB dalam bentuk
pelet dengarr
KBr
Spektrum
UV-V|S
bubuk pANt ES
Speklrurrr
UV-VIS pANl EB daiam pelarut NMp
Spektrum
FTtR Larutan plasticizer
NMp
Spektrum
FTIR Larutan hasil plastisasi
pANt
d e r i g a n
N M P
Spektrum
FTIR Filnr pANt_Nfitp
hasit pfastisasi
20
Spektrm
UV-V|S frtm pANl-Ntjtp hasit ptastisai
2a
Hasil Perrgukui-an
Difraksi
Sinar_X
Film pAtJl_tlfi,,lp 21
h a s i l
p t a s t i s a s i
Kondukliviias
film pANl-Nfilp
drrgari
pH=5,01
s e t e l a l r
d i d c p i n g
d a l a m
H C t 1 M
2 4
Korrduktirritas
rtim pA.Nl-Nfvl
p orrgarr
pH=g.03
setelalr
diclopiirg
clalam
HCt l tJi
24
Krrrrluktivitas
firnr
pANt-NMp
drrga, pH.--g
seterarr
didoprnc
datam
HCI l fvt
2b
Korrduldivitas
film pANf-|,{Mp
drrgan
pH=10
s e t e l a h
d i d o p i n g
d a l a m
H C t 1 M
2 5
Konduktivitas
fitm pANl-NtVlp
drrgan pH=12
s e t e l a h
d i d o p i n g
d a l a m
H C I 1 M
2 5
Spektrum
UV-VIS film pANl frasil protonasi
pada
h a l
3
4,
4
5
I
1 2
1 3
1 4
t 3
t 7
1 7
DAFTAR TABEL
I r a l .
Tabel 5.1 erianoilrgatt
puttcak
alrsorbsi
antara
pAlll Es. dan pANl EB t3
Tabel 5.2 Kelarutn
bubuk pANl derrgan
berbagai
tingkat
protonasi
terhadap
NMp
16
Tabel 5.3 Frekuerrsi
Karakterisik
spektfum
f R
tB
Tabel 5.4 Ketebalan
lifrn pANt-NMp yang dilruat dari tarutan pANf
yang cripastisasi
dengan
tingkat
konsentrasi
yang berbeda 1g
Taoel 5.5 Hasil pengujian
kekuatan
mekarrik
film pANl-Nr"irp
hasil
plastisasi
).)
Talrel 5.6 Besar Kekuatan
tarik dalr Modulus
young fitnr pAN|_NIMp
hasil
plastisasi
).)
Tabel 5.7 Konduktiv'itas
bubuk pANf daram bentuk pefet oengar.l
berbagai
tingkat
protonasi
Di antara
o:1in.,:,
kondukri'g::r rffi:",r,,
diremukan
sejauh
ini.
porianirir;
(l'Al\lJ menempari keducJukan
-r.ang istimewa karena kaya aspek ilmiatr dan luas porensi aplikasinya' Berbeda dari polir.er konduktil-
lainnya. rnekanisme polimerisasi dan proses dopingnya serta sifat kimia-l'isisnla memperliharkan variasi
yang tuas, tergantunq pada jenis bahan pclarut dan clckrrolir. jcnis proses scrta paranlcier
sintcsis -yang clipililr (f\lacDiar.rnicl l99l)' Dengan demikian. bahan ini memberi peluang luas bagi pen-skajian ilmiah dan pengembangan aplikasin-va.
contoh potensi aplikasi yang menarik adalah kegunaann-ya sebagai bahan perisai elektromagnet. transistor,
indikator erektrokromik dan snmrr v,ittiJov. alternatif baterei sekunder tanpa polusi. serra sensor dan aktuaror (MacDiarmid 1991. Roth l99l' Eipstein 1991, Andreatta 1988). Potensi aplikasi tersebut menjadi makin mendekati realitas karena PANI merupakan satu-satunya potimer konduktif yang memiliki kemungkinan dibuat secara
kimiawi murni (Andreatta l9gg. Chao 1993, Angelopoulos 1988)' selain dengan metode elektrokimia Sifat unik ini merupakan
dasar bagi perwu-judan teknik produksi dalam skala industri dalam jangka waklu yang relatif singkat. Beberapa studi aplikasi I'ang memanfaatkan sifat-sifat aktif PANI antara lain studi bahan elekrroda baterei sekunder (Nakajima. l9g1l), bahan devais elektronik
(paul. l9g5; Garnier 199t.). optoelektronik (Yang 1995). sensor (Geckeler 1993. Hatfield lgg4) dan bahan elek-trokromik (Jeile rgg3) sudah mendekati
bentuk prototipe. Selanjutnl'a' di antara seiumtah polirner
konduktif yang drremukan sejak nhun 1977 (Shirakawa 1977' Chiang lg77l. PANI merupakan spesies
-r.ang memiliki keunikan tersendiri' selain rnenriliki rasant
struktur yang bervariasi (reukoemeraldin. basa emerardin. dan perniqranilin)' P^NI juua mengenal mekanisnrc
doping/dedoping berdasarkan pi-oses protonasi/deprotonasi disanrpina proses
redoks l,ang lazim berlaku bagi polimer konduktii jenis lainnya.
Daris-d Lebih prakris. P.'\\l nrenriliki keunrunqan sebagai
rang relatif srabil. terbuar dari anilin
-yanq murah dan berlimpah Proses aplikasinya didukung lebih jauh oleh solubilitasn-ya dalam pelarur
orcanik Npl\{ (Angelopoulos Iggg) dan asanr pekat FIuSO_l ('Andreatra lgc)O)
Berkaitan dc'ngan tuitran alllikasi. sinresis secara
elektrokinria rnenghasilkan bahan l'nNl Yang nletllpun-i'ai sitit rtrckarrik
,yang rclatil'baik karcna lusil p.lirrrer.rsasi scc.r.ir elektrokimia tersebut rnenghasilkan rantai
polin.rer vang relatif panjang. Nanrun
hasil sinresis den''9an metoda erekrrokimia rersebur terbatas
pada ukuran erektroda kerja
-v.'ang digunakan Sebaliknva. sintesis pnNl secarA
kirnia dapat nrenqhasilkan poli;:rer dalarn junrlah
-1,arrg ban-vak Namun' ntetoda ini ntentpunyai kekuran-qan karena
polinrer IrnNI yanq dihasilkan secara kimia memPunvai rantai
l'ang lebih pendek. Hal tersebut nrenqakibatkan pANI hasil sintesis secara kimia mempun-r'ai
Kondisi tersebtrl rtteruplkan kendala dalanr Frcnranlhatarr l)ANl untuk aplikasi karcna pada ttmunlnva suatu clivais ntclttcrlukan balran vinq nlcnlpunyai
sifht mckanik r.angrclaril. baik aqar dallat bcrtaftatt latttlt. Urrtuk nrcru,atasi pcrrrrasalatran tcrscbut. ba6arr l,ANt trar.trs dimodifikasi. Ada beberapa reknik nrodifikasi yanq lazint diterapkan
untuk nreningkarkan sifat mekanik bahan. antara lain pernbuatan konrposit. blendine atau plastis asi {1tla';tt":i:cd).
Salah saru bentuk modilikasi PANI yane telah dilakukan dalam penelirian kami scbeluntnya adalnh pcnrbuatan poliblencl pnNl/ppTA (Tiia. 1994) clengan
mencampurkan polimer PANI dengan polimer PPTA (poli-para-lbnilen rherellhalamid). Hasil penetitian tersebut menunjukkan bahan potibrend pANl-pprA mempunyai
sifat mekanik vang rebih baik dibandingkan dengan PANI murni (ljia 1996). Sebagai conroh film poliblend pANt-PPTA yang belum memiliki homogenitas ketebalan yang memadai mempunyai Modulus Young - 60 lr{Pa. dan Kekuatan Tarik 2.5 |i{pa. Akan tetapi. peningkatan sifat mekanik melalui proses blending mencakibatkan pemanfaaran
sifat-sifat pANl tidak dapat dilakukan secara maksimal karena kehadiran unsur lain seperri PPTA pada poliblend pANI-ppTA dan PN4N'{n pada poliblend PnNI-PI\'llun. Salah satu cara
},ang dapat dilakukan unruk meningkatkan sifat mekanik bahan PANI dengan rerap mempertahankan
sifat-sifat pANI adalah menggunakan pelarut Nlv{P yang mengandun
x plastrcizcr dalam pembuatan film PANI (lv{acDiarmid 199t, Hee_eer t995).
Berkaitan dengan hat tersebut. dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian perubahan sifat mekanik suatu bahan melalui penambahan unsur plasricr:er. Dalam penelitian tersebut.
bubuk P.'\Nl hasil sintesis secara kinria dilarutkan dengan n\-metil pirolidone f^*\{P) vanq ntengandung unsur ytla.ttici:t,t'. pencampuran tersebut disertai pengadukan agar dihasilkan lalutan.vang homoecn.
sclanjutnya. rirrn tipis dari bahan t)ANl vang telah diplastisasi dibuar dengan teknik .sttltttto, crtstittg. parameter
proses diterapkan dalam bentuk konsenrrasi laruran pANI-NN4p. Kenrudian karakrerisasi
y-ans dirakukan mencakup penekajian strukrur P,,\NI yang terbenluk
(lR dan U\/_Vis). sena peneuiian kekuatan mekanik Karaklcris:rsi rcrsebut
dilengkapi clcnrtan pcngukuran sital llsis trlrn PA\TI hasil plastisasi terl:adap proses protonasi;cieproronasi. Dari hasil-hasil
penelitian tersebut diharapkan akan ntet:lberikan dasar pemaiiaman
hubungan antara proses. struktur. dan sifat mekanik bahan. vanr: pada akhirnva akan memberikan pengetahuan tentans p c n g c n d a l i a n s i t i t r r r c k : r n i k t r : r h l r r t c r s c l l u l
f .:tllttr:tn pcncliti;rrr irri tclrlili tlirri hcbcr;ro:r ll;rqi.;rn l)trtl.;r b:rgi:rrr
trw:rl :rli:rn rlrjcl;rsk:rrr tentang latar belakang pcnclitian Kclnudian
studi pusraka nrenqenai bahan l,n Nl dan proses plasitisasi diuraikan pada bab clua Tujuan dan nranfaat
pencritian ini dirinci pada bab keriea Pada bab keempat dan kelinra diuraikan
?.'t'tN.tAttAN
t'tls.t)t
ti^
2.1 lrolimcr Kondut<tif pANt
Polimer konduktif (PK) disamping nrerupakan bahan yang sifbt lisrrik dan mekaniknya dapat dikontrol lewat proses
sintesis (Skorheim. I9g6). bahan tersebut juga mempunyai potensi aplikasi yang sangat menarik
@otember, lc)gl; Kanatzibis, t990). llahan llK yang banl{ diperajari adarah poripirror (Skotheinr. r9g6: Kanatzibis. t990) dan polianilin (PANI) (Kolayashi. t9g4: Jelle. 1994). PANI menrpakan bahan elektrokromik yang dapat berubah multiwama melalui pengaturan tegangan elektroda (Kobayashi' 1984; Jelle' 1994; Morita, 1994). Setain srudi aplikasi film PANI seba*qai komponen aktif elektrokromik pada devais ,smaft rl,indorv, (Skotheim. l9g6: Jelle. 1994)' studi aplikasinva sebagai elektroda untuk pembuatan baterei arau sensor juga banl'ak mendapatkan perhatian (Kanarzibis.
I 990)
PANI adalah polimer vang terdiri dari unir ulanq rnonomer
anilin dengan strukrur qeometri yang ditunjukkan
oleh gamba r 2.1a. Setiap saruan tersebut terdiri dari qusus teroksidasi dan gugus tereduksi seperti yan*e dirunjuklian berturut-turur oleh gambar 2'lb dan 2'lc' Gugus-gugus tersebut menqanduns nrorekul-molekul berbentuk
cincin benzoid ( l'.-:' ) dan cincin kuinoid ( ,*,
) .\.anq dihubungkan oleh atonr nitrogen melalui ikatan amin (-NH_) dan imin (_N=;.
Secara prinsip nilai x pada struktur qeomerri rersebut dapat ben.ariasi dari 0 sampai dengan l. Potimer yanq teroksidasi penuh ;,-rer'pun'ai
nirai x - L) i.anq dikenar sebagai pernigranilin dan van! tereduksi
penuh nrer)rpun'ar nilai x : | _r,ang dikenal sebagai leukoemeraldin'
Jika nilai x - o.-5 nraka p,\.\l ber-ada dalam keadaan setensah tered u ksi/setbngah teroksidasi dan dikcnar
sebagai e::rera! d in
€_i€trr-_
(b)
(c)
C : r r n b a r 2 . 1 Struktur q e o r n c t r i dan gugus tereduksi (c).
polimer
konduktii
potianitin
(o). sug,* ;;Gd";(b
)
Perubahan
struktur I,^NI dari satu tingkat oksidasi ke tingkat oksidasi yang lain dapat dilakukan merarui proses doping atau dedoping
'airrr rrcngan pcn'isipan cran penanrbahan atau penarikan
unsur lain (dopan) ke atau dari dalam bahan pa\-l tersebut. Proses doping tersebut dapat dirakukan secara kimia denaan prose.s
3
@-()-'' e>
protonasi/deprotonasi atau secara elektrokimia dengan proses reduksi/oksidasi
(redoks). lr'tasing-masing proses lersebut dijelaskan oleh gambar 2.3 dan 2.2. Bahan pANI yan,r_t tidak rnengandung dopan bersifat isolator dan sebatiknya jika mcngandung dopan akan bersifat sebagai kondukror.
I'
,l
,\ '.:
< t t r , u -t l
A l', d
,4
O
1=€til-(undoprng/doprng,l I
t 4 A
t " t
--A-u-.rdr,-l
v i i v r l
Gambar 2.2 Proses oksidasiireduksi bahan PANI
-O-r
Crnrb:rr 2.3 Proscs protonasi;'deprotonasi bahan pANt
N'fekanisrne doping/dcdoping nrelalui Droscs :-cdoks nicmpunvai dua tahap. pada talra;l pertattta sebttalt elektrt-rn clitarik clari pasangan elektrtrn rnenyendiri
(lqtrc 1tar.) pada atom N sehingga terbenruk cacat rantai berupa karion radikal. Cacat rantai semacanl ini dinamakan oolaron dan berperan sebasai pembarva nluatan
listrik. Dopan A- (anitln) hadir rtnlrtk ttrc:rrqirttl);tngi mu:rlan positil' \/:tr"lg lrspctrl 6i cll:larrr *'rlui sehin{.lua rantai menjadi netral l'acla tahap kedua. penarikan
elektron nrenshasilkan
l l t l
t l t l t l
l l c l t t l l i l l l : t l l h c r t t t r k ( : l l l ( : t l l lrcttz..td tttcrr;:rtlr k r r i r r . r d tl:trr ik:rt;'r:trrrirr lrrcrr;:rrlr
r r r r i r r ,crrrrrk t ' ; l ( ' : l l t:llll:lt tttt:ttl:tl:tlt IttP'l;tt.tt',,',rrrrg t l r r ; r r r t l * i . t a r r p : r
k t . l r : r t l r r . , r r * r t l l k : r l tlr rlirl:rrrr r.:rrrirr l l c r l t t r k lcrsclltll da;lal ltrcrrqlutsilkat l ) r ' ( ) l ( ) r I f l (.lr<l.1lirrg
r r r c l a l r r i f)roscs acJlr..t.lrasi)
dan rantai kembali mcnjadi nctral (tidak mengalami cacat). Bcntuk tcrakhir ini disebut bas:r enreraldin.
I
I
+
N H
zZ\r
\:/
rultJts irrtryrr.d
-O-l-(rr-;
I
I
+
n , 1 I ,
-1:i)-;; _(j)-l
6:rrisdran ka im ralikal
'1
-C)- '-{a),-[
li ..-:' Ho
Gambar 2.4 proses redoks internal pada bahan PANI
Doping P'A'NI melalui proses protcnasi terjadi merarui interal:si atom H+ dengan atom N )'ang merniliki p3sangan erekrron menyendiri. Doping dengan cara ini menghasilkan
bipolaron. Akan tetapi beberapa has! eksperimen (Skotheim. lggci) menuniukkan kehadiran sinr.al
ESR pacla basa emeralclin
1,nn. cliberi asam monor.alen oleh karena itu' diduga proses bertanjut
dengan redoks internal di dala'r rantai sehi'qqa tcrbcnluk p<llaron. l)roscs lcrsct:ul riiganrbarkan
dalaru qambar ? 4
2'2 1\'lortifikasi PANr dah*r nangka Pertrair<lrr
Sifar r\,rck:rrritt scpcrti ya.g sudatr 'Jrsi'ggulrg tlatarrr bab pcn<.l.lrulu:rrr.
s*l,lr .s:rtu kcrcrrrrlurrr polimer PANI hasil sintesis secara kimia adalah kondisi ranrai
rnorekurnya yan* reratit-l reratit-l c n r reratit-l c reratit-l t . s c h i r r g g : r b : r l r : r r r l c r s c h r r l r r r c r r r i l i k i
s i t i t t r r r c k : r r r i k y a r r g r . c l i r { i l . r . c n t l : r l r h o r r t l i s i
ffiil-;:ctttbttat
aptikasi P.lirttc' ttANl hasil sirrlc.sis scc:rr., kirrri:r bcl.rrr rr;r':rr
Beberapa teknik modit'ikasi
yang dipelajari dalam usaha meningkarkan silar mekanik polimer PANt hasil sinresis sccara
!.:imia anrara rain tet:nik k.mposit. brcn<ling dan plastisasi merarui penambahan bahan
aditif yang berupa prasti.sizar.
Blending merupakan reknik vang banyar: dipa!:ai dalarn usaha menin_9r.:a{kan kcktralan rnekanik polimer P'\-NI Blencling
menrpakan ter<nik pencampuran
clrr./rebih ';crtis lltlltlttcl tttclalut l)loscs scdctttrki:r,, r'u1la sclri'gga
k.r'gr..c'-k.rrr''rrcrr ',k,k
tr'rr polinter terscbul tak dapat dioedakan lagi (misc'iltlc). 13lending
beberapa metoda (Aubin' 1983) yaitu pencampuran
rarutan-rarutan porimer yang disusul dengan penguapan pelarut atau pengcndapan
polinrer atau polimcrisasi polirncr
di dalanr polinrer lain' dan pcncatllputan
ntckanis (ekstrusi.; grending urru'rnya
tidak nrcrrrbentuk ikatan kovalcn melainkan nrclaluirnteraksi yang terjadi bcrupa gaya l/ot tlcr l,lkn/.t. ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol.
salah satu sisrem blending pANt yang paling banyak dikerjakan orang adalah blendirtg pANI_ppTA
(pot-vltaralthertilqtc, tarcpthulumicla) yan| rnenggunakan
teknik c:t-.scilrtritt, dengan perarut H"so{ (Andreatta' l98s)' selain itu. proses blending dengan teknik ion lar.van
(uttrtttct.irtt) (cao. t993) merupakan proses
brending yang jrga penting karena memungkinkan pemblendingan
PANI dengan berbagaijenis polimer rain. proses brending dengan teknik ini menggunakan asam protonik
bergugus fungsio nal (functionalizcc{ protonrc, acid) 'vang tepat untuk memprotonasi bentuk basa dari PANI sehingga menjadi bentuk garamnya dan menghasirkan ion lawan yang berpengaruh pada pemrosesan
hasil kompleks PANI' contoh dari sistem blending PANI yang menggunakan
teknik ini adalah poliblend pnNI-PMMA (polimetil
metakrilat).
Di satu pihak teknik blending telah dapat meningkatkan sifar nrekanrk PANI. namun di lain pihak kehadiran polimer lain dalam bahan PANI mengakibatkan
sifar PANI tidak dapat muncu[ qecara utuh lagi. Seba,qai conroh dari har ini adarah
penurunan nilai konduktivitas poliblend pANI-pprA
arau PMMA dibandingkan denqan konduktivitas
PANI murni' Selain itu ada kendara
'anq berkaitan dengan misibiritas
ff::,|li:ti'dalam
proses
blending
sehingga
poliblend
vang
disintesis
tidak
dapat
dibuat
Untuk mengatasi kekurangan tersebut.
modifikasi
-van-e dapat dilakukan pada polimer PANI untu'k meningkatkan sifat mekanikn'a
acrarah prastisasi yaitu nrenanrbarr bahan aditif yan-q bersifat piastisizer
ke daram pnNrr prasitisasi
merupakan teknik vane biasa dan ban-yak ctipakai cli dalanr
dunia industii untuk menrodifikasi porir'cr Tu.ju:rr utarnadatirtl penggunaan plltstisizcr
tcrsebur adararr u'tuk r'engubah
surru tr:ursi.si qer,s bahan polimer' Hat tersebut
berkaitan dengan kenyataan
bahwa sifbt dari porimer sansar bergantung pada temperatur
rransisi gerasnya. Jadi secara ;;"
":::::':ltt
proses
nlastisa'si
berrujuan
untuk
n,e,41ubah
sifat
niekan'-
#l;,T;,tH: i::lfiff::
l,l:rsti.siz.cr :trt:rf:rh b:rlr:rrr1,;rrrA <lil,;rlrrll:rlrk.,rrr ;l:rrl:r
J>.lir'rrr. trrrltrk lllc,i.qk;r{kil, 1ll;rstisil:rs tl;r' llc:ksi'ilil:rs 1r'lilrrc' t,l;rslisiz.cl. ,i;15;s11.1,,;1
lrcrrr':r
'c:l:rrrrl .y;t'It
,r(:,rl)rr\.;rl titik tirfitr lirggi rtcrrtli'r rrt:r:rt rrr.ft:ktrf
'craarr tcrrtrk
'.rirrrcr..yirrrq rri.s. rfi,r:rstis;rsi adalah berupa bubuk. pacla proscs plastisasi biasanya
polimer meresap kc clalam pori_ pori bubuk polimer tersebut tanpa meninekatkan ga_l,a
adhesi dari molekul tersebur. Pengaruh yang ditimbulkan oleh plastis izer adarah
memperkecir suhu transisi geras polimer amorf dan mengurangi derajat kekeristaran
porimer kristar. penurunan deraiat kekeristalan tersebut setanjutnya
berkaitan dengan peningkatan freksibiritas ranrai lolimer' Dengan demikian bahan potimer yang dicampurkan dengan
mempun-vai kekuatan mekanik yang lebih tinggi dan temperatur transisi yang tebih kecil dibandingkan dengan bahan polimer murni.
Ada beberapa faktor lang harus diperhatikan dalam pemilihan ptastisizer. tJahan plastisizer
-vang digunakan hartrslah merupakan pelarur polinrcr tcrscbut atau palin,r tidak polimer dapat rnengernbang (sv'clltng) di dalarnnya. Tapi dilain pihak. plastisizer tidak boleh berinteraksi terlatu kuat dengan polimer yang digunakan karena jika demikian akan me'mbuat polimer tcrsebut menjadi terlalu keras. Salah satu pelarut organik yang bersifat plastisizer adalah M'{P 1N-methylplrrolidinone). p,{Nl dapat larut secara parsia! C! Calam |.{}.{P. Jika P.{!'Il cilan:tkan ke calam pelarur N},,!p maka molekul P,^$JI akan terprastisasi. Bentuk molekut Nr{p yang mempunilai berat nrolekulnya 99.t3 dan dcnsltas t.033 ciperlihatkan
daram gannbar ?.5.
Gamba:'?.5 Struktur nncleku! pelarut !.JI.,{p.
/ \ \vFO
t
I
N
I I I
J . . i . U . ' i ' A N D A N - M A N F N N ' I ' PENELI.I'|AN
Tujuan penelitian ini aCrlah mengkaji pengaruh pen_qgunaan pelarur NJ\,ll) tcrhadap perbaikan sifht nrekanik bahan PnNl. Berkaitan
dengan trriuan rersc6rl nraka dalarn penelitian ini terarr dirak'k:r' bcberapa
ckspcri'rc'. antara rain. l. Eksperimen sinresis bubuk pn NI
2. Eksperimen sintesis film pANI dengan menggunakan plastisiser NI\4p. 3' Eksperimen penentuan struktur molekut dan clektronik bahan
melalui pen-eukuran spektroskopi infrarneFah. Li\/_Visible dan X_ray.
4, Eksperimen penentuan sitat mekanik.
5. Eksperimen protonasi dan deproronasi firm pANI hasir prastisasi.
Ivlanfaat penelitian ini adalah nremberikan kemampuan
untuk mensintesis bahan polimer konduktil khususnva porimer .ANI, mengkaji aspek irmiahnr.a dan meningkatkan sifat mekanikn'a sehineqa
bahan tersebut dapat dimanpaatkan untuk suatu aplikasi guna menunjang pen-eembangan teknologi yang berbasis
bahan polimer konduktil Secara khusus penelitian iniakan menghasilkan kajiarr rentanq
perbaikan silar mekanik polimer PANI rnelalui penambahan bahan plastici:et NMp. Secara umum beberapa manfaat vang diperoleh dari penetitian ini adalah.
l' Men-quasai proses dasar penrbuatan polimer PANI dalam skala besar densan men-egunakan metoda kimi a.
2' N{emberikan kemampuan penrbuaian
film tipis dari bubuk PANI hasil sintesrs secara kimia.
3. IVemberikan kemampuan dalam pembuatan film pANI vang berkualitas baik sehingga dapat dipakai dalam suaru aplikasi.
4' Memberikan kesempatan untuk memahami
kaitan anrara sifbt dan struktur bahan yang sangat bermanfaat baci karni sebaeai stafpengajar se|ingga dapat
mengajarkan/memberikan infbrmasivang
up ro date kepada mahasiswa. 5' Memberikan kesempatan kepada mahasisrva
tingkat akhir untuk magang dalanr rangka mengintegrasikan pcngetahuan yang terah didaparkannya.
Mcrarui penelitian ini ada 2 rttaltasis"ra sl
'anq rtrenyelesaikan ruqas akhirnya dcnsan -
topik sintesis lilnt l'ANl dcn3ilrr rncn-qgunakan pclilrut NJl,ll,
(sclr.i. l.usi salr-riuri dan Dadan Hamdani).
6' l\{eningkatkan kegiatan peneritian dan atrnosfir akademik
di tingkun*qan Jurusan F i s i k a U N p A D .
4. [{E.t.ODA
t,0Ntil.t.t.tAN
llkspcrinrcn rvane difakukan
rncliputi sintcsis bahan polirrrcr <Jan karaktcrisasi struktur dan sifat fisisn-''3' Eksperitten sintesis
terdiri dari penrbuatan bubuk r)n.\r EIl. plastisasi P^NI EB denaan lanrtan
NMP dengan berbagai konsentrasi. dap pcnrbuaran Iillrr l'ANl-NMl'' l'ctttbuatltlt [rubuk l'n N! ull rrrc,ggurraka,
rrrctotra kirrria yaitu dcrrg'' polimerisasi adisi men-egunakan
inisiaror amonium persrrrat ;;;;.;ri'ou,,
bentuk garam menjadi bentuk basa I)ANI mcnggunakan
proses cleprotonasi. plastisasi pANf url dilakukan melalui mcncanlptll'kan PANI dengan bahan prastisizer
nrcnguunakan teknik pelanrtan dengan banluan pcngaclukan secara magnetik. Sclanjutnya
pembualan filnr tipis PANI-NMP menggunakan teknik sohttion-casrirg
dari tarutan pAM yang terah diplastisasi dengan bahan NI\4p.
Eksperimen karakterisasi meliputi pengukuran
struktur molekul dan elektronik bubuk PANI EB dan fitm PANI EB hasil plastisasi. dan pengukuran kekuatan mekanik film PANI hasil plastisasi' Kemudian dilakukan pura beberapa karakterisasi lain yang berkaitan dengan efek protonasi/deprotonasi
pada firm dalam rangka merihat perbandingan antara
sifat fisis bubuk
'ANI dan firm pnNI hasir prastisasi. 4 . 1 Pembuatan B u b u k PANI
Bubuk P^NI basa emeraldin (EB) dibuat sebagai hasil polimerisasi secara kimiawi dari monomer anilin di dalam pelarut. asam klorida dengan inisiasi amonium persulfat.'Bahan-bahan yang digunakan
daram pembuatan PANI adarah
anirin 6\{erck, 99.9 %). asam kloridu (:l 9/o). amonium persulfat (l\{erck). amonium hidroksida (Merck. 98yo), tetrahidrofuran (!\{erck), methanor
(l\{erck) dan akuades. Polimerisasi l'n Nt berlanesunq
dafam pcnc'mpuran rarutan anirin iicnsan inisiator' Pencampuran dilakukan dengan
meneteskan rarutan inisiator ke daram rarutan anilin secara teratur seban-r'ak : ,nt pe, nrenir. pengadukan
selanjulnya dilakukan selarna 4 iam pada temperatur 0o c Diagranr alir pembuatan
bubuk p:\NI diranrpirkan daranr apendiks A.
' I ' : r n g k ' ; t h sclitrtittlrtr;t a<l;tl;th
r r c i r r r i s a l r a . p A N I < l a r i Titr-7itr lain s*'crti sis;r l l l ( ) t l o f l l c r yang lidak [lclc:tksi. l l r l l i r r r c r r i u l t i r i p c r r d c k .
' c l : r r . t r t
< l r r r r l a i r r - l a i r r l,c,rrs;rlurrr
tersebut dilakukan den-ean pencucian dan penyaringan
dengan men-qgunakan akuades dan methanol' Untuk pembuatan
bubuk ada dua tahapan lagi 1,ang harus dirarui yairu Jlcngcringan d:tn pcnqgcrtrs:r' tJtrbuk ,'n Nl y'.g clipc*rlcrr
rrrcl:rrri r:r6:11xr. i'i rrikc.:rr sebagai garam emeraldin (ES).
Untuk mendaparkan bubuk PANI EB. endapan
pANI ES yang diperolch dalam tahapan yang telah diuraikan di atas dideprotonasi dengan meneteskan
rarutan i*&oH kedala'r endapan pn Nf tersebur sehingga pr-r-nya ,nenjaoi ): g Kemu4ian crmpuran tersebut diaduk secara nragnetik aqar semua bagian pr\NI di dala4-r laruran
tersebut terdeprotonasi secara homogen serama 16 jam. Endapan
campuran disaring dengan corong Buhner. Hasitnya kemudian dengan akuades dan ntethanol sampai filtratnya benvarna bening. Selanjutnya
endapan tersebut dicuci dengan dietil eter, dikeringkan dan digerus sehingga menghasirkan
bubuk PANI EB.
4'2' Plastisasi pANI EB dan pembuatan Firm't'ipisnya
Plastisasi bubuk PANI EB dilakukan dengan teknik pelarutan menggunakan alat pengaduk magnetik' yaitu dengan mencampurkan
bubuk pnNt EB sedikit demi sedikit kcdalanr bahan plastisizcr Nt\41' (Aldrich) yang sedang diaduk dengan atar stircr ntagnetik. Kenrudian pengadukan dilanjutkan setama
+ g jam pada temperatur kanrar untuk mendapatkan larutan yang homogen. Beberapa
konsentrasi larutan hasit plastisasi P^NI-NN'[P yang dibuat adarah o,s yo, 0,g yo, I yo, r,2 yo dan !,5 yo. Daram proses untuk mendapatkan rarutan yang homogen dirakukan
juga proses penyaringan untuk memisahkan larutan I'nNl-NN'tP dari bagian yang tidak terplastisasi/tidak
larut clengan menggunakan kertas saring dan bantuan pompa
vakum.
Pembuatan film dilakukan dengan teknik solutiott casting yaitu denqan meneteskan larutan hasil plasrisasi
(PANI-NMP) pada substrat dengan bantuan pipet Pasteur atau syringe' Pengeringan film ditakukan
secara termal pada temperatur antara 50o sampai 60o c selama sekitar 24 jam. Selanjutnya firm free-standing didapatkan dengan cara melepaskan film dari atas substrat dengan cara merendamnya
di datam akuades sekitar 5 menit. Sisa plasrisizer Nlr'tP dihilangkan
dengan pencucian film dengan aktrades' Pengeringan lllnr dilakukan dengan men-velipkan
filnr di a'tara dua kertas s/o'rr'l' u'ctghrr41.y:rng diicpit clcnrl:rn kaca rnikroskop
ctrn menyinrp:rnn.ya clalanr kot:rk kaca yanc bertemperatur sekitai- 50" sampai 60o c selama
24 jam. Diagram pembuatan film P'4'Ni-N\'rp'diperrihatkan pada diaaram
daram lampiran B.
4.3 Proses Protonasi dan Deprotonasi
Proses protonasi dan deprotonasi pada film hasil plastisasi
dimaksudkan untuk memeriksa apakah sifbt fisis PANI masih bertahan
setelah dikenakan proses plastisasi. Proses protonasi dan deprotonasi tersebut berkaitan dengan proses doping/dedoping 'sccilt'il kirni.' scltinqe:r kitt':tktcrisirsiny. d.pat ttil.kuk.' nrcl:rlui pcnrukur.rrr k on<ltrk I i vit .;r.s dlrrr sl r.rrk I rr r clck t tlrrik
l)roscs ;lrtllonitsi/dcllrotott:tsi dilakuk:rn
dcn{an nrcncclupk:rn lilril lrn Nl-NN4l, ke dalanl larutan yang pl{-n1'a dapat diatur dan setirnbang. protonasi tersebut ntcnggunakan akuadcs \:ang critambah
dcngan HCI_ jika criinginkan pH < ? cran rttenqqunak:rn akuadcs ya'g ditnr,bah ctenrran
NrJ.,oH iika diinginkan pr_r > 7
4.4. Pcrrgukurarr Struktur l\lolel<rrl
slrukltrr rrrolckuliik:ttan <jalarn su:ltu rantai p<llinrer
dapat tiilakukan clcn{ran spektroskopi Inframerah
(lR). Hal tersebut dapat dimungkinkan karena jenis ikatan
l l l . l ( ' [ ' t t l \':llll: lr('tlr<'rlrt ; t l r : t t t l l l ( ' l l \ ( ' t ; t l r r:r(lr'r'.r l l i 1r;trl;r
l r ; r a t t r a p . p i r - l . r r r l r ; r r r p i l , : r a p , l r 1 . 1 l r 1 . 1 l ; 1 r \ l r s . t l r s r y ; r r r g , l r t : t k : r r l ; r r r t k : r r r { ; r r r k t : ; 1 1 1 ; 1 ; 1 ; 1 ( . ' ( : l t t lr:rrrsisi :'tt;' ti,.gli:rl r,,rlrr.:rsi
r . l : r s i rltrrr
lllolckul bcrasal dari intcraksi gelorrtbang pada caerah inria-r,erah
dengan bahan. untuk b:tlt;ttt ot'g:tnik. ltcltgttktrtitlt biits;rrr.y'l dillkuk:rn
p;rttl lllrrjarrg gclorrrb.rrg ?.5 ltrrr.s:rrrrlxri 15.'1 lrrrr y;rrrq bcr.scsu;ri;rrr rlt:rrrl:rrr bilirlrgarr
tckrrrrllarrg 4000 c'r-t s:rrrr;tai (r(r.S c111_1. l)crtgukuran spektruttr ll( rttcltg-tlurtakan
alar shirnadzu Fourier 'l'ranslbrm lnliarecl Spectrophotometer FTIR-850t den*san
sampei berupa bubuk atau film pANI yang dilru:rl pclct dcnr:rrr Kllr
4.5. lrcngrrkuran Strul(tur Olcktrorrik
Khusus untuk bahan polimer organik :engukuran struktur etektronik dapat dilakukan dengan spektroskopi UV_VIS. Jang-.:auan panjang getombang e.m. yang digunakan dalam pengukuran tersebut berkisar antara 200 nm sampai 900 nm yang sesuai den'ean energi foton sebesar
6.2 ev s:mpai 1,4 ev. Bentuk sampel yang digunakan adalah berupa bubuk pada pANI EB can berupa film tipis yang terdeposisi pada subtrat tTO. Pengukuran tersebut spektron':erer tleckman
DLJ 7000
4.6 pengujian Sifat Mekanik
Kekuatan tarik merupakan suatu besz:an ,vang mencgambarkan kekuatan mekanik bahan. Besaran tersebut merupakan i:.rameter bahan yang cukup penting terutarna berkaitan dengan penrakaian bahan tei-.ebut.
Kekuatan tarik dari suatu baha timbtrl sebaqai reaksi dari ikatan primer antAra a:.rm-atom
atau ikatan sekunder antara rantri polinter terhadap ga)'a luar
-r'an,e diberikar Kekuatan tarik didefinisikan seba_srai besar beban ntaksimtrm pacia saat vielcl stress :ibagi clengan luas a*,al penanlpang ---spesimen uji tarik. Besaran lain 1,nn,, nrengga::barkan
sifat mekanik bahan adalah ntodulus Young' Besaran rersebur menggambai:an hubungan antara tegangan dan rcqangan' Kun'a antara tegan-qan dan re-qangan
rnenggambarkan apakah bahan tersebut keras' lunak rapuh atau ktrar. l3entuk
sarnpel yanr: digunakan pada pengujian kekuatan Ittckanik lrcrupa lilnr y:rng tctraln-ya
sckitar pul-:han mikron. f,cngukuran kckuat.n ttlckltnik lcrscbttt ntcng,tun:rk:rn
Sf tlN4At)ZtJ Aur,.rraph 9 n(;-50(x)ll cli l.aboratoritrrn l'cngujian Fisika 'l'ekstil'
Llalai tJesar Penelitian da: pengenrbangan 'l'ekstii Bandung.
4.7 lrcrrgrrl(rrr:t n Korrdrr l<l ivit:rs
Ktlndtrkti'itas baltan l-,ANl diukur mengru:rkan
metodc fbur line probe dengan rtrcrrl,.rrr:rk,lr k:rrv:rl ltlirlirr:r sctlirc;ri
1tr.obc. su'ti.rr
'rus kclnst:r. cl:rn alat pc'gukur tegangan Konduktivitas dihirung melalui hubung::: o = (i/AV).(d-r*r) dengan: i adalah arus Yang diberikan' AV adalah tegangan antara
du: probe bagian dalam.. d adalah jarak antal' l)r'olxi. rv adalah lelrar.sarrrDel darr t adalah
teir:j sanrpel.
5 . I I A S I L DAN I'I'MT]AIIASAN
S . t . t l a s i t Sin{esis p A N l
Irolimer pnNI
.vang dihasilkan dalanr eksperirnen sinlesis optimum yaitu'perbandingan
berar anilin dan ,",^l:l
tnen-egunakan paranrcler
sekitar
0"c, w'aktu
porinreri.sasi
4 janr
dan
konsen,."r,
J;:",t,i.; lJt ,il T;fft
I{asil polimerisasi Pn NI den-ean metoda kimia rersebut berbentukbubuk garam emeraldin (PANI-ES) yang berwarna hijau tua kehitaman.
Bubuk pANt-ES tersebur bersifat konduktif dengan konduktivitas
sebesar 0.7l5 S/cm. Kenrudian hasil deprotonasi
dari garam tersebut berupa bubuk basa emerardine (pANrI EB) berw,arna coklat keperakan yang bersifat isolator.
Konduktivitas pANI EB tersebut tidak terukur dengan n:enggunak
an alat ukur yan-e tersedia. Jumlah rotal p.{NI Ets yang dihasilkan dengan menggunakan resep
yang diuraikan dalam bab 4 adalah
sekitar l7 gram.
q
- l , . . i . . .
o . _ _ . _ l
-S - . - . q
: . . j - . . E
G : r ' b a r 5.I Spekr* FT
r bentuk p"l"t d"ngun@
Spektrum FTIR unruk bahan pANI
ES dan pANI ES masin-q_masinu diperlihatkan
pada gambar 5' l dan 5.2. Secara umum PANI ES da:r
'ANI EB memrriki beberapa puncak absorbsi
-Yang sama dan beberapa puncak absorbsi
'ang berbeda seperti diperlihatkan
dalam tabet -5' l' Purrcak absorbsi yang sama tersebut ditafsirkan sebaqai
ikatan
atom
vans rerdapar
pada
srruktu,
benroid
;;;;";;;lj]il:'ri
daram
pofimer P^NI Puncak-puncak absorbsi
yang hanya terdapat pada pANI ES berkairan dengan vibrasi ikatan pada rantai polimer yan-e dipengaruhi
dnlartt rantni Jlolirrter l''\\t lc'rselrtrl.
f'crbcclaan puncak absorl.,si rersch.t .rcntrnirrkkan bahrva tllll'"lglckul l'r\Nl r'cngalarni
sedikit perubatran akibar kctractr.a' do'a'. rccara un)urll 1;uncak-llurlcak absorbsi
tcrscbut sc-sr:ri <lcrrsarr hasil r.arrg r;lalr dilaporkan scbclutnti-\'it { l-ira l(J{)-5}.
tlasil i'i clap:rt r'crrjatli irrtlik:r:;i b:rh*.a 1.;.li;iici .y.an-rq disintesis sccara kinria te;-sebur adararr rrn Nr h5 da' r)nNr LB.
Tf
l-. J - .
.J
_l
I
I
2008.e
Gambar S.Z Spekrrunr
KBr. tnti'amerah bubuk polimer pnNl LLJdalarn trenluk peiet ctensan
l;rlrer 5'r l'erbanciingan puncak absorbsi antara p..Lr*r
Ls cian p,{Nr EB
i PA,\il ES
E e icm-r) |
Idcntifikasi(a i57i)
r 487
i 4 0 2 ! 2 9 9 1 1211
r : o <
| -toJ C=C sti-etcli iel
r J 8 8
% r r a r c h ( B )
efer cionen C-H bend!::r l f ) i
C'-N
strerclr
C-l I bcn,Cin efek
def. (Q'i+ C-H benrji
efbk dop,an
()-H bcndine
t 3
I t44
Untuk lebih rnenrastikan bahrva hasil porinrerisasi
secara kinria tersebut adalah PANI nraka terah ditakukan pengukuran spekrrunr
u\/-vis yang berkaitan dengan struktur elektronik dari bahali
-vang dibuat. Parda gambar 5.3 diperrihatkan spekrrum UV-Vis btrbuk PnNt I3S Spckt'um terscbut rerdiri dari satu puncak absorbsi pada daerah uv (280 nm)' dua puncak absorbsipada
daeraH'cahaya tampak.(390
nm dan 490 nm) dan satu puncak absorbsi rainnya di daerah near infrared (> g00 nm). puncak abs<lrbsi
yang cukup banyak pada berbagai daerah tersebut menanclakan pacla bubuk PANI ES terjadi transisi erehron pada berbagai tingkat energi rermasuk energi yang cukup rendah (daerah near IR). Hasil ini menandakan
bahan r;".,';;;;#: bahan yang konduktif (memiliki "_rap energi,, yang relatif kecil).
Camb.lr
5.J Spekrrunr
U\r,Vis
bubuk
IrANltE
sela'jutnya spektrunt bubuk
l)An\l Ell di daram rarutan Nrr1r, diper.riharkan pacJa -Qambar 5.4- Hasir tersebut sesuai dengan hasir yang terah ditaporkan seberumnya
(.ria) -vang mana spekrrum UV-\/is f)nNr mempunyai dua puncau
";..r;;; ,rir"l"i; daerah 320 nm dan 640 nm' Puncak absorbsi pertama pada spektrum tersebut berkaitan
aengan transisi elektron yang terjad i pada cincin benzoid. sedan-qkan
puncak absorbsi kedua llcrkait:tn rlcngan lransi'si
clckrr.n pada cincin kuinoid lla.sil ini scsrr:ri dcng:rn h:rsil llctttttlittr;ltr 'sllcktroskogli ll(.\':rlq *'nr ra'rai t'nNr rrrcrrririki
0.54y,
0..|Erf,
I
I .l
l f
l i
t /
l l I
/
I
I
I
I
,
I
I
:
I
t I t I
:I
I
Gambar S.4 Sp.kt
5.2. Hasil plastisasi pANI dengan pelarur NMp 5.2.I. plastisasi llubult pANl
pada tah
diprotonisa,idid.T"J'::#:':"HH_lt**:i"i:HJ#)"#i:
jil:
bubuk prL\l yang diproronasildeproronasi dengan
tingkat dopan vang berbeda sepeni 'ang diperriharkan pada raber 5 2 Sebagai caratan.
!ro.., protonisasi bubuk pnNI tersebut dirakukan crengln
pengrcrukan bubuk t'}n
Nt daranr rinrkungan yang nrenrrrunvai pll yang serimbang, kenrudian
bubuk tersebut dikeringkan. l l a s i l pcngujilrn kchrtrr;rn l:
<Jiperrirratkan
pada
rabcr
5 r
'nNr
_!::,""ilI"_.ff:: ,J;:Jfi:_
ff|"; ,,::,|:i
l':;:ff:'J,:
-
ffi ):[ ;,1 J
1'
ff;il:;k'"
h;;;'on^,
vang,
i dak
menga
n
d
u
n-u
<,c,,g:,,,';fi:::1":,::T:'i.j:::"i..1"':::^',.i:
lf*",.,,11.".
p,astisasi
'n
N,
cri,ak,rkan
'erbcdaan
konscnrrasi
rcrscbur
,"""Jn
':#
;;::#"rtiharkan
':rda
rabcr s -i
viskositas clari lanrran
.y:rnq <1r6asilkarrnya. latt olelt adan-Ya perbeda;rn Scrrtakin rinrrei 9,u f ,n NI.
",1.t"p",, trn Nt yang tiaak t
#: :l-
;:'
_*"
^
-,'
: ;
;:1
i ;;
tetapijunrlah
t'jANt yang lanrt tidak betambah sehingga ticrak
filrn yang dihasilkan' Dari trasil pengamatan
selama percobaan dafat terrihar bahwa kelarutan terbaik terjadi pada PANI a*gun persen bobor 50,6, tetapifilm yang dihasilkan tidak honrogcn terulanra
pada fllnr vang sangat tipiis. fitnr dari rarutan pnNI dengan persen bobot 0'8o'/o mentpakan
lilrtr'ang cukup baik nrcnurur pcngamararl sccara
'isual Tatrct 5.2. Keraruran bubuk IrANt dengan
berbagai tingkat proronasi terrradap NI\,'p
pH Samoel Konsentra^si done
Kelarutan lVarna larutan
0,00
banyak t i d a k l a n r tbening 1 , 0 0 b a n y a k
t i c l a l r l e r r r t
!g!i!e
I , t ) 8 agak banvak
tidak lanrt bcning
3 . 0
t
sedikit
l i d r l r l r - , tbenine
4 , 0 0 agak sedikir
s e d i k i t l a r ' , r
_hiiau nruda
_s.0
t
sangat sedikil larutbiru 5 . 9 7 . s a r r q a t s e k i r i
l a n r l biru
It,O.l t i < l : r k ; r t l ; r
l:r rrr I l r i n r l r r : r
biru tua
9.00
tidak ada larut1 0 . 0 0
tidak ada larutb i r u t ,
I I , 0 0
t i d a k ada lanrtbinr tua biru rua
t 2 . 0 0
t i d a k ada larutSpektrum IR bahan plastisizer Nlr1p _r,an_e diperlihatkan
pada gambar 5 _i mempun-vai
ikatan C-O pada daerah i400 crn-r - I500 cn.,-,. Ikatan,.rr.tu, p.tu terhadap ikatan hidrogen' selaniutnva
spektrum vibrasi sepefti
-vang diperrihatkan daranr tabel 5'4 bersesuaian dengan ikaran-ikaran yan{r
terdapat moder morekur N^'p. ' Seperti
'ans sudah diuraikan pada baqian seberunrn'a. bubuk p._\NI IrB nrenrpunyai frekuensi karakrcrisrik
pada claerah bilangan_bilangan relornbang.
1590 cr._; -r'ang berkaitan clengan vibrasi trrt'athing cincin quinoid arau crisetrur
pita-e. pad;r rrae'li l - i l 0 cm'r
' a n g b e r k a i l a n d e n t r a n ' i l r r a s i b r e a t h i n g c i r r c i n b e n z o i d a t a , pira-8. pa<Ja 1298 d.n r250 cr'-i
'arrs [1c1-ri,,ir:rrr rrerq:rr., ,,itr,,,i, .,,.o.,.,,,.,* ik:rran c.N. rr;rrr 1;:rrr:r I t r . i r , ) a r , , ' t v a r r r t l l c r k i r i l : u r < l c r r q ; t r r v i b r . ; r s r s t r . c l c l r i r r q i k t r l : r r r ( . . , N
Selanjutnl'a spektrum absorpsi
F.I'IR pada bahan p.\Nl vang telah diplasrisasi dalam bentuk get dipertiharkan pada gambar 5 6. Spekrrunr pANt
hasir prastisasi lcrscl>trl lcbih nrcn-vc'trp:ti sllckl'urrr
1ll;rstisiz.cr Nl\1t, lrcrbarcling:rrr sllcktru'r a.sorllsi antara PANI EIJ nrurni' plastisizer
Nl'lP dan PANI hasil plastisasi dipertiharkan pada tabcl 5'l' IIasil spektrunr tcrsebut bclunr dapat menunjukkan
adanya efb!: prasrisasi terhadap struktur molekul PANI. I{asil ini besar kemungkinannya berkaitan
dengan bentuk sampel Yans ridak padat ntelainkan cairan. Dalanr pen_eukurap
konsentrasi plastisizer Nfr'lf'cukuP
besar dan sebalikn-ya konsentrasi PANI relatit.sangat kecil' Perlu studi rebih ranjur unruk nrengatasi permasarahan ini.
Gambar 5.5. Spekrarnr FTIR [.arutan plastisizer N]r,tp
93.1{ &.83
G a n r b a r 5 . 6 spckrrunr lrrilt Laruran hasil
Tabel 5.3. Frekuensi
Karakteristik
Spektrum
IR
N o
Frqkucnsi
Karaktcrisrik
(cnr-l
)
PANI-EB Lanrtan NMP Lanrtan PANI-NMP
I
r 665
1 6 6 8a
t-s82
-l
t495
| 506
t 5 0 6
4
t 4 7 5
t473
_5
t427
t427
(r 140(r
1406
1377
8
1 3 0 6
l i04Il02
9
t2t7
r 263
t263
l 0
| 2?e
1229t l
l t 6 l
l l 7 _ s
I t 7 3
t 2
r tO-s
i l t 5
l l t 5l 3
t 0 2 6
t026
t 4
9_s5
986 986l 5
e 2 8
92ri
t 6
827 8 5 3 8 5 3Spektroskopi U\'-VIS vanq biasa digunakan untuk menyelidiki keberadaa;r rantai konjugasi pada suatu senyalva dipergunakan untuk melihat pengaruh plastisizer Nl\{P terhadap struktur elektronik PANI yang berkaitan dengan posisi puncak absorbsi Polimer konduktif seperti PANI mempunyai rantai konjugasi yang berkairan denqan absorbsi yang terdapat di daerah ultraviolet dan visible. puncak absorbsi dari bahan PANI EB yang terplastisasi diperlihatkan pada gambar 5.4.
5.2.2. Filnr -I'ipis pn Nt-Nl\il, sebagai Hasil plastisasi
'fika lartrtan PANI vang sudah diplastisasi tersebur dibuat menjadi
film trpis. rttaka kctcbalan litrn yang dihasilkan sangat dipcnraru6i glcir llkt'r.k.rrscntrasi
lrnNI-NN'll'scJlcr-ti y:rng littttPitk
P:rd:r tabcl 5.4. K<lnscntrasi lrANl-NMp yang rclatit,kcntul rkan tltcnr-lh:rsilkan lilrn l'ANl-n\N{l'yang lebih tcbal. Nanrun hal tersebut
ticlak sclalu benar karena ada lilrn yang dibuat dari larutan PANI-NMI, dcngan volumc larutan yans sama. kenaikan konscntrasi l'nNl tidak diikuti pertambahan ketebalan
film. Hal tesebur sangata besar kemungkinannya terkait pada kelarutan pnNI datam NMp, Dalam cksPeriman {erlihat llacla korrscntrasi tertentu rnulai tcrlihat aclarrya
larulan t)n.Nt-Nf\'lt'' Apabil:r ritik kcjenuhan telah lercapai nraka
pANl tidak dapar larur lagi dan hal ini akan me_ngakibatkan efbk prastisasi
tidak efbktif ragi.
Hi::
-l
l;[:ti:i}f*
;il'*Hl'ang
di
buat
dari
ra
rutan
pA
N
r ya
ng
d iprasr
i sasi
No. Filnr (nrl/kaca Volume Larutannilkroskop) Tebal Film
Keterangan
I . I
1 . 2
t . 3
1 . 4
r . 5
I
2
J 4 521,5
22,5
z ) . )
26,7
? e n
0.s % PANi
2 . 1
2 . 2
2 . 3
2 . 4
2 . 5
I
2
J 4 5r6,6
3 1 , 6
3 8 . 3
' l R ' l
11.0
0 . 8
9 6 P n N r
3 . t
3 . 2
3 . 3
,r ..{
1 . 5
I
2
J
4
-5
0 8 . j
t 5 , 0
J J . J
.') _) . ..)
4 l . ( r
1,2 o,'o PANI
Has' pengukuran spektrum IR firm tipis pAIr,i_N\{p yang merupakan hasir plastisasi diperrihatkan
pada gambar 5.7. Berbeda dengan rarutan
'ANI_NM', speklrum FTIR firm tipis pANI-\i\{p
rebih menyerupai spektrum bubuk .ANI_EB dengan beberapa puncak absorbsi
vang berasal dari plastisizer
NNfp. Tidak ada puncak absorbsi baru Yang timbul akibat proses plastisasi. Hal ini menun-iukkan
tidak ada ikatan anrara polimer PANI dengan plastisizer
NN{P Kondisi ini culup baik karena menunjukkan kehadiran plastisizer
NIVP tidak mengubah
struktur ikatan porimer PANI Seranjurnl.a karena pembuatan firm tersebut berkuitan dengan proses pengeringan.
maka jika NN.{p dapat kering dengan sempurna maka dapat diharapkan puncak_puncak
absorbsi p l a s t i s i z e r N M P ridak ntunctrl.
J i k a denrikian m a k a spckrrum
F . r - r R t i r n r t,nNr-NN,!,, 'asil
plastisasi akan identik dengan
spektrum bubuk ')ANI.
'u'rr . r ttt tttttt l'A
Selanjutnya spektrum
UV-vis film PANI-Nlr{p hasil plastisasi diperliharkan pada tanrbar 5'8. Mirip .seperri spektrum raruran pnNI-NMp
EB. spektrum [J\z_1rgs firnr PANI-NMP dalam bentuk basa mempunyaidua puncak absr
pada
daerah
340
nm
dan
650
nm Dibandingkan
dengan
,r."J,:fiilffi::
;::TI
absbrbsi
rarutan pANT-Nwp pada daerah ultraviotet
bergese,
n.or'-u;;;'.n."r"",
gelombang
yang lebih pendek Pergeseran
puncak
absorbsi
yang dikenar
sebaeai
efek
hipokromik
rersebur
menunjukkan
prastisizer
NMp,"",,r;;;;;;';;*
sehingga nrengubah struktur rnolekul
dan struktur erektronik pr\Nr. Efek tersebut ticiak muncul pada pANI-Nfulp datanr
bentuk film karena kantlun_ean plastisizcr
Nr\,lp dalanr
,ii-i#)l;.MP
relatif
kecil
dan bahkan
rnun-rkin
ritrak
ada
sarna
sekari
akibar
proses
t00.6
Gambar 5.7
spektrum
FTrR
firm
pANir-NMp
*r[*ffi;*
Gamb:rr 5.g
Spektrum
5 . . 1 . S i l : r ( l \ l c l t : r r r i k l i i l r r r l' . . \ N l _ N l \ , 1 l ,
scllcrtr stttl:tlt drlcl:rsltttrt rlitlirrrr Ixrtl i. l)r.scs lllrrsrrs:rsr ;rl.:rrr
rrrcrr-rlrrIr:rlr srlirt tcrn-rnl dan sifat mckanik baharr polinrer. Secara spcsilik crikatakan
plasrisiz.cr akan 'rncningkatkan
sifirt mck:rnik lraft:ttt polinrer rlrn nrcnurunkan srhu tr'nsisi gcl:rsny:r. Peningkatan
kekuatan mekanik berkaitan dengan penurunan derajat kristalisasi bahan polimer dan selanjutnya akan berkaitan dengan fleksibilitas
rantai polimer. pada akhirnya hal tersebut akan meningkatkan sifat mekanik bahan porimer.
Hasil pengukuran difraksi sinar-x menunjukkan
bahwa film pANI hasil plastisasi menegunakan pelarut NMP mempunyai
struktur yang amorph seperti yang dipertihatkan pada gambar 5.9- Di lain pihak, berkaitan dengan kesulitan teknis, pada penelitian ini belum dilakukan pengSrkuran derajat kristalinitas
dari bubuk PANI hasil siniesis secara kimia sehingga pengaruh plastisizer terhadap derajat kristalisasi bahan PANI belum dapat disimpulkan. Namun. hasil penelitian sebelumnya
(Salaneck 1990) menjelaskan PAI\'I hasil sintesis secara kimia berupa semikristalin. Jika bubuk pANI yang dipergunakan juga mempun)'ai struktur semikristalin, maka akan dapat dibuktikan pengaruh plastisizer yang menurunkan derajat kristalisasi
seperti yang banyak dijelaskan dalam berbagai buku teks.
I c o u n t s ] 1 t 6
i 3 ; . 1
ifi'l,'r'ltaiti
;ru,
ilJ,;
Ganrb:rr 5.9. Hasil pen,eukuran difiaksisinar-X
Untuk melihat pengaruh derajat kristalisasi terhadap sifat mekanik bahan PANI telah dilakukan pengukuran sifat nrekanik denqan nrenggunakan alat Autograph.
Secara visual dapat dilihat bahwa film PANI hasit plastisasi dengan NMp menrpunyai kekuatan rnekanik yang lebih tinggi. Fihn PANI tersebut dapat ditarik dan nrengalar'i perpanjangan jika diberi beban. Bahkan lebih lanjut lilm tersebur clapat dibuar free-standing, hal mana tidak dapat dilakukan pada filnr yang terbuat dari bubuk pANI ranpa plastisizer.
Hasil pengujian kekuatan mekanik den-ean menggunakan sampel berupa film PANI-NMP hasil ptastisasi dengan ketebalan antara 30-40 pm diperlihatkan pada tabel 5'-5' Pengukuran tersebut dilakukan dengan kecepatan penarikan I mn/rlenit pada temperatur ruang. Besar kekuatan tarik yang diperoleh dari perbandingan besar beban maksimum pada saat Yield stress terhadap luas penampang
awal sampel dan modulus Younq yang merupakan perbandingan teganqan (stress) dan regangan (strain) diperlihatkan dalam tabet 5.6. Hasil tersebut menunjukkan kekuatan
mekanik film pANI hasil plastisasi cukup baik- Berkaitan dengan berbagai kesulitan
yang dihadapi, kajian ilnru yang mendasari fenomena peningkatan sifat mekanik melalui proses plastisasi belu'r dapat dilakukan secara kornprehensif.
Tabel 5-5. Hasil pen.quiian kekuataq rnekanik firm pANI-NMp hasil
7" Bobot P A N I
0 . 5
0 . 8
No. Filnr Beban Maks. I St.ess (KgF) j (KgF/mm)
) A i ) o I
I
1 . 5 4 0 0
Tabel 5'6' Besar kekuatan tarik dan modulus Young film pANl-NMp hasil plastisasi
'-i
No. Film Kekuatan Tarik (l\{pa)
M o d u l u s Y o u n g (l\{ rra )
l . t
1 . 2
3.264
322.949I . 3
3 , 8 8 0
168.9471 . 4 4.474
t 5 8 . t 6 9
1 . 5 6.687
376.060
2 . 1
5.494r 4 6 , 3 0 9
2 . 2
t 0 . 2 t 7
2 8 3 . 6 9 0
2 . 3
5"247 7 8 8 , 3 4 82 4
t0.494
77 | .605 2 . 5 7.099
6 3 3 . 8 2 5
i . t
3 . 2
il
J . J
3 4
6.709 1 2 2 . 8 9 4
24"267
-8 - 5 4 . t 6 7 j
I
--_---.
3 5
5-4. Efek Protonasi/Deprotonasi pada Firm PANI Hasil prastisasi
Efek protonasi/deprotonasi
pada film PANI hasit plastisasi dilakukan rnelalui penuukuran konduktivitas dan spektrun uv-vis. penqukurarr kondukti'itas dimaksudkan untuk rnelihat ba'aimana kemudahan
proses konduksi setclaS pANl diplastisasi dan pengukuran spektrurn UV-\iis dirnaksudkan untuk rne'qetahui perubahan struktur elektronik. Hat tersebut secara tidak lan-qsung
juua dapat _iuga digunakan untuk melihat proses konduksi
pada firrn hasir prastisasi
5.4. l. Hasil Pengukuran Konduktivitas
Film tipis pANI-NM' hasil prastisasi bersifat basa sehingea menghantarkan
elektron (isolator). Berkaitan dengan keterbatasan alar digunakan' film PANI pada keadaan
ini tidak diukur konduktivitas listriknva. efek protonasi dianrati dalarn proses doping, yaitu dengan cara merendar.
2 3
t i a k dapat
u k u r y a n c
Selanjutnya
hasil plastisasi
tesebut ke dalam larutan HCI l M (dengan pl-l = 0) dan berbagai waktu protonasi. Selanjutnya pengukuran juga dirakukan trlada berbagai firrn pANr yang ntenggunakan bubuk PANI den-qan berbagai tingkat plJ (dop'p; pengukurarr konduktivitas dilakukan setelah filrn tersebut dikeringkan
dan lrasitnya ditunjtrkkan pada garnbargarnbar 5'10 sampai dengan
-5.14. Besar koncluktivitas {'irrrr pANl terscbur sangat bergantung pada derajat protonasi dari bubuk PANI yang digunakan. Sebagai contoh. film PANI yang dibuat dengan bubuk PANI yang benar-benar bebas dopan (pH = I2) mempunvai konduktivitas yang sangat
tinggi (35 S/cnr). namun jika bubuk I,ANI yang dipergunakan mengandung dopan (pH 5) maka konduktivitasnya hanya
0,_5 S/crn.
Tabel 5'7' Konduktivitas bubuk PANI dalam pelet dengan berbagaitingkat
proronasi
. , r
Sebagai perbandingan pada tabel 5.7 ditarnpilkan
data konduktivitas b.buk pANl dengan berbagai
tingkat protonasi dalam bentuk pelet.