• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101775 SAMPALI T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101775 SAMPALI T.A 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA

MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V

SD NEGERI 101775 SAMPALI

T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

ERNITA BUTARBUTAR

NIM.1103111020

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas setiap berkat, pertolongan, pimpinan dan kemampuan serta kesehatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2013/2014” yang disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S-1 di Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini. Namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini banyak dukungan serta arahan yang penulis terima, maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED 2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP beserta stafnya.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III.

(3)

iii

5. Ibu Dra. Syamsuarni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, masukan serta motivasi sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd, Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Administrasi FIP UNIMED 8. Ibu Ida Eriani, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101775 Sampali

yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Bapak Tugiman selaku Wali Kelas VB yang telah memberikan bantuan dan kerja sama selama penulis mengadakan penelitian.

10.Kedua orang tua yang terkasih E. Butarbutar dan R. Samosir, S.Pd (†) yang telah memberikan kasih sayang, doa, nasihat, serta teladan dan semangat untuk melewati perjalanan kehidupan.

11.Adikku terkasih Erikson Butarbutar yang selalu memberikan perhatian, doa, kasih sayang, motivasi dan semangat untuk menyelesaikan studi. 12.Seseorang yang istimewa Okto Dedi Saputra Silitonga, S.P, terima kasih

telah berjuang untuk tetap setia, memberikan begitu banyak perhatian dan dukungan semangat, terkhusus untuk kasih sayang dan setiap pengertian, kesabaran dan dukungan dalam doa.

(4)

iv

Simorangkir) yang telah memberikan warna sepanjang tahun-tahun perkuliahan bersama penulis.

14.Adik-adik small group (Desi, Febri, Fitri, Nelly, Susan, Rio), terima kasih untuk doa-doa yang diberikan, dan teristimewa kakak ku terkasih (Kak Lusi Kristina Manurung), terima kasih telah setia penjadi pendoa dan memimpin persekutuan yang indah dalam keluarga small group “The Prayers” bersama Cristy, Debbie, Dewi dan Sonti, bersyukur untuk kebersamaan dan kasih persaudaraan kita.

15.Koordinasi Pengurus UKMKP UP-FIP periode 2014 (Nova, Artha, Ayu, Helen, Cristy, Yan dan Herman), terima kasih untuk setiap doa dan dukungan semangat, bersyukur untuk perjalanan kita bersama-sama mengerjakan kepengurusan dalam pelayanan.

16.Terima kasih untuk sahabat sekaligus saudara bagi penulis “Kurnia

Sihotang” dan juga WS (Valen, Nova, Artha, Ayu, Sri, Ega, Mitha, Fran, Riswan, Herman dan Alfian), bersyukur untuk kesempatan menjadi keluarga dalam rumah sekretariat.

17.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.

Medan, Juni 2014 Penulis

(5)

i

ABSTRAK

ERNITA BUTARBUTAR.1103111020. “Meningkatkan Aktivitas Belajar

Siswa dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2013/2014”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V, siswa cenderung tidak aktif selama pembelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen materi gaya magnet.

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar dan metode eksperimen. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan, keaktifan ataupun keterlibatan siswa baik secara fisik maupun psikis dalam belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar, sedangkan metode eksperimen adalah suatu cara penyajian pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melakukan suatu proses atau percobaan dengan menggunakan alat dan prosedur tertentu sehingga siswa dapat mengalami, membuktikan sendiri dan membangun pemahamannya sendiri tentang kebenaran suatu fakta ataupun konsep pengetahuan.

Jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Lokasi penelitian di SD Negeri 101775 Sampali, beralamat di Jl. Irian Barat No. 11 Sampali, Kec. Perut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 22 orang, 11 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, sedangkan objek penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang dilakukan dalam dua kali pertemuan, dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan observasi kegiatan mengajar guru.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan menunjukkan adanya peningkatan yang baik. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas 48,53, persentase keberhasilan aktivitas mencapai 22,72% dan meningkat pada pertemuan 2 dengan nilai rata-rata aktivitas 60,22, persentase keberhasilan aktivitas mencapai 45,46%. Pada siklus II pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas 71,10, persentase keberhasilan aktivitas mencapai 72,72% dan meningkat pada pertemuan 2 dengan nilai rata-rata 86,36, persentase keberhasilan aktivitas mencapai 100%.

(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... . viii

DAFTAR GAMBAR ... . ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah. ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN TEORITIS ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Hakekat Belajar ... 9

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10

2.1.2 Aktivitas Belajar ... 11

2.1.2.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... 11

2.1.2.2 Jenis- Jenis Aktivitas Belajar ... 12

(7)

vi

2.1.3 Metode Pembelajaran ... 16

2.1.3.1 Metode Eksperimen ... 17

2.1.3.2 Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen ... 18

2.1.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen ... 20

2.1.3.4. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Eksperimen ... 21

2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA ... 22

2.1.4.1 Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA di SD ... 23

2.1.4.2 Pokok Bahasan Gaya Magnet di SD ... 24

2.1.4.3 Teknik Pembelajaran Materi Gaya Magnet Menggunakan Metode Eksperimen ... 28

2.2 Kerangka Berpikir ... 30

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis penelitian... 32

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 32

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 33

3.5 Desain Penelitian ... 33

3.6 Prosedur Penelitian ... 34

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.8 Teknik Analisis Data ... 40

3.9 Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Deskripsi Lokasi dan Kondisi Awal Penelitian ... 43

(8)

vii

4.2.1 Hasil Penelitian pada Siklus I ... 44

4.2.2 Hasil Penelitian pada Siklus II ... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

4.4 Pembahasan Hasil Observasi Kegiatan Guru ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Garis Gaya Magnet ... 25

Gambar 2 Pola Garis yang Dibentuk Serbuk Besi ... 25

Gambar 3 Membuat Magnet dengan Cara Induksi ... 27

Gambar 4 Membuat Magnet dengan Cara Gosokan ... 27

Gambar 5 Membuat Magnet dengan Cara Mengalirkan Arus Listrik ... 28

Gambar 6 Skema Kerangka Berpikir ... 31

Gambar 7 Skema PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ... 34

Gambar 8 Plangkat SD Negeri 101775 Sampali ... 43

Gambar 9 Lingkungan Kelas V SD Negeri 101775 Sampali ... 44

Gambar 10 Pembagian 5 Kelompok Siswa ... 46

Gambar 11 Peneliti Menjelaskan Materi Pembelajaran ... 46

Gambar 12 Siswa Melakukan Eksperimen dan Berdiskusi ... 47

Gambar 13 Pohon Juara (Reward Hasil Kerja Kelompok) Pada Saat Siklus I ... 47

Gambar 14 Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran ... 58

Gambar 15 Siswa Mengajukan Diri untuk Bertanya/Memberikan Pendapat ... 58

Gambar 16 Peneliti Membagikan LKS dan Alat/Bahan Percobaan ... 59

Gambar 17 Peneliti Membimbing Siswa Melakukan Eksperimen dan Berdiskusi. 59 Gambar 18 Siswa Berdiskusi Bersama Teman Kelompok ... 60

Gambar 19 Pohon Juara (Reward Hasil Kerja Kelompok) Pada Saat Siklus II... 60

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Siklus I Pertemuan 1 ... 78

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 85

Lampiran 3. RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 92

Lampiran 4. RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 99

Lampiran 5. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 106

Lampiran 6. Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 ... 109

Lampiran 7. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ... 112

Lampiran 8. Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 ... 115

Lampiran 9. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 118

Lampiran 10. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 120

Lampiran 11. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 122

Lampiran 12. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 124

Lampiran 13. Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 101775 Sampali ... 126

Lampiran 14. Rekapitulasi Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 127

Lampiran 15. Rekapitulasi Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 129

Lampiran 16 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan 1 dan 2) ... 131

Lampiran 17. Rekapitulasi Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 132

Lampiran 18. Rekapitulasi Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 134

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kriteria Keberhasilan Guru ... 41

Tabel 2 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 42

Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan 1 ... 48

Tabel 4 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan 1 ... 49

Tabel 5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 50

Tabel 6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan 2 ... 51

Tabel 7 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan 2 ... 52

Tabel 8 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 ... 53

Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan 1 ... 61

Tabel 10 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan 1 ... 62

Tabel 11 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ... 63

Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan 2 ... 65

Tabel 13 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan 2 ... 65

Tabel 14 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 ... 66

Tabel 15 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Secara Individual ... 71

Tabel 16 Peningkatan Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa ... 72

Tabel 17 Persentase Peningkatan Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa ... 72

(12)

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Persentase siswa yang aktif dan tidak aktif siklus I pertemuan 1 ... 49

Diagram 2 Persentase siswa yang aktif dan tidak aktif siklus I pertemuan 2 ... 53

Diagram 3 Persentase siswa yang aktif dan tidak aktif siklus II pertemuan 1 ... 63

Diagram 4 Persentase siswa yang aktif dan tidak aktif siklus II pertemuan 2 ... 66

Diagram 5 Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa ... 72

Diagram 6 Persentase peningkatan keberhasilan aktivitas belajar siswa ... 73

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu pintu utama bagi peserta didik untuk membangun pengetahuan sebagai usaha menciptakan manusia berkualitas yang memiliki kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial maupun kedewasaan moral sekaligus mampu bertahan hidup dan memiliki daya bersaing dalam menghadapi kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat dari waktu ke waktu. Salah satu mata pelajaran yang sangat perlu dikuasai oleh peserta didik sebagai usaha mempersiapkan diri menghadapi perkembangan pengetahuan dan teknologi ialah mata pelajaran IPA.

Pelajaran IPA atau sains merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di tingkat SD kemudian akan dilanjutkan di tingkat SMP, SMA bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Pelajaran IPA pada hakekatnya merupakan pelajaran yang sangat menyenangkan dan memiliki keunikannya tersendiri. Keunikannya dapat dirasakan secara langsung karena bersifat dekat dengan banyak hal yang kita alami sehari-hari. Mata pelajaran IPA atau sains merupakan ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya. Secara harfiah, sains dapat disebut sebagai pengetahuan tentang alam yang mempelajari segala sesuatu tentang alam dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Pelajaran IPA sangat erat kaitannya dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan bagaimana pengetahuan itu diperoleh.

(14)

2

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi siswa dalam membangun dan menumbuhkembangkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya bahkan mewujudnyatakannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Jika ditelaah secara mendalam mata pelajaran IPA sangat penting dan berkaitan dengan kehidupan keseharian yang ada di lingkungan kita. Selain itu pembelajaran IPA juga berkaitan dengan proses penemuan secara langsung sehingga diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal itu, siswa diharapkan memiliki suatu pengetahuan dan pemahaman yang dibangun secara langsung melalui pengalaman nyata yang dialami siswa, yang mana hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan, observasi maupun percobaan.

Pembelajaran IPA di kelas sangat membutuhkan keaktifan siswa, oleh karena itu hal paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran yang dialami siswa adalah adanya aktivitas siswa. Menurut Sardiman (2009:97) dalam kegiatan belajar subjek didik/siswa harus aktif berbuat, sebab pada prinsipnya belajar itu

(15)

3

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh peneliti selama peneliti mendapatkan kesempatan menyelesaikan program PPLT di SD Negeri 101775 Sampali selama kurang lebih tiga bulan, keadaan dan kondisi yang ada menunjukkan bahwa proses pembelajaran di sekolah terkadang dirasakan masih kurang dalam hal memicu aktivitas peserta didik, kegiatan pembelajaran yang terjadi terkhusus pada mata pelajaran IPA yang seharusnya menarik minat siswa untuk belajar membangun pengetahuannnya melalui pembelajaran yang menyenangkan, disertai berbagai aktivitas cenderung tidak ada. Adapun faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah terkhusus pada mata pelajan IPA bersumber dari guru maupun siswa.

Pembelajaran yang terjadi cenderung berpusat pada guru (teacher centered), sehingga siswa seringkali hanya menjadi pendengar dan keadaan di kelas menjadi monoton dan kurang aktif. Guru cenderung mengajarkan IPA secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah dan terkadang kurang variatif dalam menggunakan strategi ataupun metode pembelajaran sehingga kurang menimbulkan keaktifan siswa. Meskipun terkadang materi pelajaran yang sedang dipelajari sebenarnya dapat dilakukan melalui proses belajar menemukan sendiri seperti halnya melalui percobaan atau pengamatan, dalam hal ini guru kurang memfasilitasi siswa agar siswa lebih banyak melakukan dan membangun pengetahuannya sendiri, guru lebih sering memusatkan pembelajaran dengan berfokus pada buku pelajaran siswa.

(16)

4

media telah disediakan di sekolah. Namun terkadang alat ataupun media belajar yang ada kurang dimaksimalkan penggunaannya oleh guru bahkan kadang-kadang tidak dipergunakan meskipun relevan dan bersifat mendukung dengan materi yang sedang dipelajari.

Ditemukan juga bahwa guru kurang mengajak siswa untuk berpikir aktif dan kurang berusaha memperoleh umpan balik dari siswa itu sendiri, ketika pun guru mengajukan pertanyaan biasanya tidak menuntut proses berpikir yang optimal dari siswa bahkan cenderung mudah untuk dijawab dan kurang dapat merangsang timbulnya pertanyaan-pertanyaan baru dari siswa. Kadang kala terlihat guru sepertinya memiliki anggapan bahwa bagi siswa menguasai materi pelajaran secara konseptual ataupun verbalistik lebih penting dibandingkan dengan mengembangkan kemampuan berpikir aktif bagi siswa.

Selain itu sering sekali pembelajaran IPA yang diberikan guru kurang menekankan pemahaman akan proses dan lebih bersifat hafalan dan sebagai akibatnya akhirnya secara umum banyak siswa yang memiliki anggapan bahwa pembelajaran IPA hanyalah kumpulan penguasaan pengetahuan yang hanya berisi konsep-konsep atau fakta-fakta saja. Padahal yang seharusnya pembelajaran yang dilakukan mampu merangsang pemahaman siswa akan proses pemahaman suatu pengetahuan mengingat materi IPA mencakup kejadian sehari-hari yang bersifat dinamis.

(17)

5

kurangnya antusias, perhatian dan semangat siswa dalam pembelajaran, bahkan tidak jarang ketika pembelajaran sedang berlangsung, banyak siswa yang terlihat bosan ataupun jenuh, mengantuk, yang pada akhirnya membuat siswa mencari kesibukannya sendiri seperti membuat kegaduhan, permisi keluar masuk kamar mandi, mengganggu temannya, saling bercerita satu dengan yang lain, bahkan ada juga yang terlihat seolah-oleh sedang aktif belajar dan memperhatikan guru, tetapi sebenarnya tidak.

Melihat kenyataan di atas, maka perlu diterapkan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan aktivitas peserta didik dalam proses belajarnya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa ialah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang sangat melibatkan peran dan aktivitas siswa dalam belajar karena siswa dilibatkan secara langsung untuk melakukan percobaan mengenai suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di depan kelas dan dievaluasi oleh guru. Melalui pembelajaran seperti ini siswa akan merasakan pembelajaran yang berkesan dan bermakna serta memungkinkan siswa untuk terlibat aktif secara fisik dan mental serta dapat membuat siswa lebih percaya mengenai kebenaran atau kesimpulan suatu pengetahuan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima informasi dari guru atau buku saja secara verbal.

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian

dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan

Metode Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 101775

(18)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas yang menjadi latar belakang masalah adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran sering sekali berpusat pada guru (teacher centered). Metode yang digunakan guru cenderung bersifat konvensional yaitu menggunakan metode ceramah.

2. Guru kurang mengefektifkan penggunaan alat atau media pembelajaran IPA meskipun kadangkala alat dan media pembelajaran sudah tersedia di sekolah. 3. Pembelajaran IPA yang terjadi kurang menekankan adanya umpan balik

antara siswa dan guru selama proses pembelajaran.

4. Pembelajaran IPA yang terjadi lebih sering bersifat hafalan dan kurang menekankan pemahaman akan proses.

5. Siswa kurang antusias dan kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga aktivitas dan keterlibatan siswa selama pembelajaran rendah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, tidak semua diteliti karena keterbatasan kemampuan, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi, sehingga yang menjadi batasan masalah

adalah “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SD

(19)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan Menggunakan Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2013/2014?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA pada materi gaya magnet di kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dilakukan adalah:

1. Bagi peserta didik, dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan semangat dan antusias belajar siswa serta pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA terkhusus pada materi gaya magnet.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menggunakan metode eksperimen sekaligus sebagai masukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah

(20)

8

4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai pengajar di masa yang akan datang.

(21)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi gaya magnet di kelas V SD Negeri 101775 Sampali dapat ditarik kesimpulan:

a. Dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi gaya magnet, hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap indikator yang menjadi acuan. b. Jumlah siswa yang aktif secara individual meningkat pada setiap pertemuan.

Pada siklus I pertemuan 1 ada 4 orang siswa dan pertemuan 2 ada 10 orang siswa yang dapat dikategorikan aktif. Pada siklus II pertemuan 1 jumlah siswa yang dapat dikategorikan aktif sebanyak 16 orang dan pada pertemuan 2 keseluruhan siswa dalam kategori aktif.

c. Persentase nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dan keberhasilan aktivitas belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan di setiap pertemuan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 48,53 dengan persentase keberhasilan yang dicapai 22,72% dan pada pertemuan 2 nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 60,22 dengan persentase keberhasilan yang dicapai 45,46% pada siklus II pertemuan 1 nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 71,10 dengan persentase keberhasilan yang dicapai 72,72% dan pada pertemuan 2 nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 86,36 dengan persentase keberhasilan yang dicapai 100%.

(22)

76

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah :

a. Dalam proses belajar mengajar hendaknya siswa terlibat aktif dengan berbagai aktivitas belajar. Karena dengan adanya keterlibatan siswa dalam berbagai aktivitas belajar dapat meningkatkan proses belajar dan keberhasilan belajar yang dicapai siswa.

b. Pembelajaran IPA bagi siswa hendaknya tidak selalu cenderung didominasi dengan penggunaan metode konvensional melainkan lebih variatif dalam pemilihan dan penggunaan metode yang disesuaikan dengan materi dan kebutuhan belajar siswa. Mengingat IPA merupakan mata pelajaran yang sangat mengharapkan terjadinya proses belajar bermakna dan menemukan pengetahuan secara mandiri oleh siswa, maka sangat perlu jika guru menggunakan metode-metode pembelajaran yang variatif seperti metode eksperimen.

c. Sebagai tenaga pendidik yang secara langsung berhubungan sangat dekat dengan kondisi belajar siswa, guru hendaknya lebih aktif lagi dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) karena hasil penelitian yang dilakukan akan sangat berguna untuk meningkatkan kinerja dan keterampilan mengajar guru dan juga bagi siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga ( bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik- baiknya

â Aplikasi Penjualan Pada Showroom Mega Surya Prima Motor Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000â ini akan membantu mengatasi proses transaksi penjualan supaya

[r]

berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor tSBIREplH3ZlRp|2OLL tanggal 28 Maret zOLl-, terhitung mulai tanggal 30 Maret 2011telah nyata

proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih memahami materi matematika yang dipelajari dan menjadikan siswa cinta pada matematika, karena keberhasilan dalam pendidikan

Informan penelitian terdiri dari 4 narasumber, yaitu narasumber utama dua orang penderita depresi yang melakukan percobaan bunuh diri, dan narasumber pendukung

Obyek penelitian adalah populasi dan jenis bakteri pada tempe dari kedelai yang dibungkus plastik dengan lama fermentasi 1-4 hari.. Parameter dalam penelitian ini adalah populasi

PROD sebesar 0,379, dan Abn Disc sebesar 0,661, ket iganya mempunyai hasil > 0,05 hal ini membukt ikan t idak t erdapat perbedaan prakt ek manajemen laba riil pada