• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA KELAS VIII SMP NEGERI 16 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA KELAS VIII SMP NEGERI 16 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA DALAM

PERMAINAN SEPAK BOLA KELAS VIII SMP NEGERI 16 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebahagian syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH

BENNY PUTRA JAYA NIM : 071266110067

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan karunianya, sehingga peneliti dimungkinkan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Gaya Mengajar Inklusi dalam

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak Bola Kelas VIII SMP Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013 / 2014”.

Selama penyusunan skripsi ini, tentu tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Staf-stafnya.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Bapak Drs. Suharjo,M.Pd, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan M.Kes selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III.

3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR serta sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan juga Bapak Apri Tantri, S,Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PJKR, yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai dilingkungan FIK Unimed.

(5)

6. Teristimewa buat Ayah (T. Silaen ) dan Ibunda tercinta (S. Panjaitan, S.Pd), adinda (Roy Pratomo, Eko Robinhot, Daniel) yang telah mengasuh dan membesarkan penulis serta nenberikan dukungan dan motivasi baik moril maupun materil hingga penyelesaian studi ini.

7. Dan terima kasih kepada sahabat-sahabat ku (Ade Irham, Martin, Khairan, Raj, Chan) Dan Teristimewa Adinda Felina Sari Kartini Sihotang yang Telah memberikan dukungan,Motivasi, Semangat dan Doa Kepada penulis.

8. Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed Khusus nya PKR A 2007 yang juga turut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan Kesehatan dan Reskreasi terkhusus di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(6)

ABSTRAK

Beni Putra Jaya. Penerapan Gaya Mengajar Inklusi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak Bola Kelas Viii Smp Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013/2014

(Pembimbing: Suryadi Damanik)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi pemanfaatan gaya mengajar dalam menunjang pembelajaran pendidikan jasmani terhadap hasil belajar menggiring bola siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIdengan jumlah siswa 32 orang yang akan diberikan tindakan berupa pengajaran dengan menggunakn gaya mengajar inklus terhadap hasil belajar menggiring bola. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Tindak Kelas (Classroom Action Research.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian eknik menggiring bola yang dilaksanakan selama dua minggu atau dua kali pertrmuan. Analisis data dilakukan dengan reduksi dan paparan data.

(7)
(8)
[image:8.595.85.520.116.633.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

(9)
[image:9.595.82.523.112.651.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1 Bentuk Lapangan Bola Kaki ... 19

3 Bola ... 21

4 Menggiring Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam ... 24

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara langsung ataupun tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju perkembangan.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam rangka mensukseskan pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan manusia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin mendorong upaya-upaya untuk pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil tekhnologi dalam proses belajar. Belajar suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri sendiri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang tampak pada terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

(11)

Olahraga bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan dari semua aspek kehidupan manusia.Secara teori, jasmani dan rohani seorang dapat menjadi sehat apabila berolahraga yang teratur, terukur dan terprogram dengan baik.Kesehatan jasmani dan rohani ini sangatlah penting dalam menghadapi tantangan hidup sepanjang kehidupan manusia.

Sekolah merupakan sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pembinaan mental-spritual, intelektual dan khususnya pembinaan kualitas fisik melalui mata pelajaran sepak bola. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi pengertian ini ditelaah lebih mendasar, maka akan terlihat rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan peserta didik menuju perubahan merupakan suatu pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu perencanaan yang mantap, berkesinambungan serta cara penerapan kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

(12)

pendidikan jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti apa yang kita harapkan.

Dalam praktek di lapangan sering sekali didapati pembelajaran Penjas yang kurang efektif dan efisien. Dalam pengajaran materi, kebanyakan guru tidak menggunakan media atau alat bantu. Padahal jika dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu informasi atau pesan yang akan disampaikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh siswa sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini terjadi karena tidak tersedianya alat bantu tersebut dan kurangnya kreativitas dari guru olahraga.

Di indonesia dapat kita lihat dimana orang selalu memainkan permainan sepak bola baik di desa-desa maupun dikota besar. Banyak tanah kosong dipergunakan untuk permainan sepak bola, dan tidak jarang kita lihat di jalan-jalan kecil dimanfaatkan untuk bermain sepak bola. Mereka dengan senang setiap sore menyepak si kulit bundar ini dalam bentuk dan porsi mereka masing-masing.

Walaupun sederhana dalam bentuk kegiatannya, seseorang hanya dapat bermain sepak bola dengan baik bila dirinya melakukan gerakan-gerakan yang benar sesuai dengan peraturan permainan, pengembangan kualitas dan teknik permainan sepak bola mengacu pada tinggat teknik dasar pada awalnya. Karena itu pengasahan teknik dasar dalam permainan sepak bola mestinya sudah sejak dini mendapatkan perhatian serius oleh guru olahraga, pembina dan oelatih sepakbola.

(13)

dengan materi menggiring bola masih kurang baik terutama dengan kaki bagian dalam. Posisi bola dari kaki masih terlalu jauh, penempatan bola ke kaki masih kurang tepat sehingga lebih sulit dalam menahan bola. Berdasarkan hasil pengamatan tanggal 13 Januari 2014 yang penulis lakukan di SMP N 16 Medan Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai-nilai siswa yang terlihat pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk pelajaran pendidikan jasmani adalah 70, namun masih banyak siswa yang mempunyai nilai rata-rata dibawah 70.seperti hal nya dari 32 siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Medan, seperti halnya dari 32 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 21,88 % dan 78,12 % siswa yang belum mencapai ketuntasan.( Sumber : Guru Pendidikan Jasmani).

Secara pasti penyebab dari rendahnya nilai rata-rata siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani. Mungkin itu dikarenakan penggunaan metode pengajaran yang kurang tepat, jam pelajaran yang singkat, materi yang terlalu sulit, atau kurang lengkapnya sarana dan media pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah sehingga membuat kurang kreatifnya guru dalam mengelola materi pembelajaran yang akan diberikan kepada anak didik.

(14)

monoton, guru mempraktekkan dan siswa mengikuti., serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya adalah motivasi, minat, bakat, semangat, kondisi fisik, sarana atau media pembelajaran, guru dan strategi pembelajan yang digunkan oleh guru dan lain-lain.Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajarai pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya materi menggiring bola menjadi lebih muda, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan.

Untuk itu diperlukan suatu cara agar siswa dapat menguasai gerakan menggiring bola dengan benar sehingga akan menghasilkan Teknik menggiring yang benar dan maksimal. Jika selama ini guru pendidikan jasmani kesehatan menyajikan materi menggiring dengan menggunakan strategi pembelajaran yang membosankan tanpa mengikut sertakan siswa-siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung, maka disini guru menyajikan dan memberikan materi pelajaran dengan menggunakan metode dan strategi yang melibatkan seluruh siswa dalam proses belajar mengajar.

(15)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Penerapan gaya Mengajar Inklusi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggiring bola dalam permainan sepak bola kelas VIII SMP Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapatlah dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi, dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut: Proses pembelajaran menggiring bola belum optimal. Guru belum mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar menggiring bola dalam permainana sepak bola, gaya mengajar yang ditetapkan belum mampu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yang masih beragam.

C . Pembatasan Masalah

(16)

D . Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah : ” Apakah Penerapan gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil

belajar menggiring bola dalam sepak bola pada siswa kelas kelas VIIISMP Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

E . Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menggiring bola dalam permainan sepak bola melalui penerapan gaya mengajar inklusi pada siswa kelas VIIISMP Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

F . Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapkan mempunyai manfaat sebagai beriktu :

1. Bagi Guru Penjas

a. Menemukan informasi terhadap pengaruh gaya mengajar inklusi dalam mempelajari pembelajaran menggiring bola dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola.

(17)

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam pengembangan gaya mengajar Inklusi.

2. Bagi siswa kelas VIII SMP

a. Meningkatkan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan, meningkatkan peran aktif dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menggiring bola.

b. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran menggiring bola sehingga hasil belajarnya meningkat dalam gaya mengajar inklusi.

3. Bagi sekolah

a. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang gaya mengajar inklusi di sekolah SMP Negeri 16 Medan.

4. Bagi Peneliti

a. Meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang pendidikan baik secara teori maupun aplikasi langsung di lapangan.

(18)

5. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai bahan refrensi dan masukan aktivitas akademi fakultas ilmu keolahragaan UNIMED dan pihak lain dalam melakukan Penelitian sejenis.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bawa Gaya Mengajar Inklusi memberikan pengaruh terhadap perbaikan hasil belajar menggiring bola dalam permainan sepak bola kelas VIII Smp Negeri 16 Medan Tahun Ajaran 2013/2014

B.Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani VIII SMP Negeri 16 Medan untuk mempertimbangkan Gaya mengajar inklusi dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

b. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara langsung, maka disrankan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara langsung, maka disarankan kepada guru yang akan melaksanakan pembelajaran ini diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa untuk berbicara atau bertanya.

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Afri Tantri ( 2008 ) Diktat Sepak Bola. Medan, FIK UNIMED

Agung, Sunanrno. ( 2005 ). Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. Diktat Perkuliahan FIK Universitas Negeri Medan.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. ( 2009 ) Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung : Yrma Widya.

Dimiyanti dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran.

Husdarta Drs, Yudha M. Saputra Drs, M.Ed. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III.

Lutan, Rusli. (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III.

Muska,musston.2000. Teaching Physical Education. Ikip Jakarta

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana Nana.(2004) Hasil Belajar.

http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar

Suprijanto. (2005). Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Suryosubroto B Drs.(2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta.Rineka Cipta.

Surya Moh.( 2008) Hakikat Belajar.

(22)

Susilo Dr. (2009). Prinsip dan Teori Dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: Poliyama Widya Pustaka.

Gambar

Tabel  Hal
Gambar  Hal

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang berasal dari Sungai Mahakam berada pada satu bagian yang sama dalam kelompok I, sampel dari Sungai Indragiri berada pada bagian yang sama dengan spesies

1. Dari identitas diri pustakawan yang diketahui dari latar belakang informan memasuki jabatan fungsional pustakawan, merupakan awal dari pembentukan konsep diri

Rumput lapang merupakan hijauan pakan yang umum digunakan peternak ruminansia, tetapi ketersediaan hijauan tersebut sangat tergantung pada musim dan memiliki

[r]

Untuk itu pengusul mempunyai gagasan untuk memanfaatkan sisa benang bekas dari pabrik textile yang dapat disebut limbah agar dapat digunakan UKM jahit seperti

Kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan

Bagi lembaga pendidikan untuk SMP dan SMA dapat dijadikan masukan tentang hubungan antara pola pendidikan seksual dengan pergaulan bebas pada remaja sehingga diharapkan lembaga

Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pamong, dengan sumber data yaitu, kepala sekolah, guru dan siswa SMP IT At-Taqwa Miri Sragen, dan dalam memperoleh