iv
ABSTRAK
PENGARUH MAKAN KENYANG
TERHADAP TEKANAN DARAH
PRIA DEWASA NORMAL
Nico Ignatius Sanjaya, 2011, Pembimbing 1 : Fentih, dr., M.Kes
Pembimbing 2 : Pinandodjo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Latar belakang Hipotensi setelah makan / Post Prandial Hypotension (PPH) didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik ≥ 20mmHg atau penurunan tekanan darah sistolik < 90 mmHg dari tekanan darah sebelum makan > 100 mmHg dalam waktu 2 jam setelah makan. Potensi gejala dari penurunan tekanan darah adalah pusing, pingsan, dan jatuh.
Tujuan penelitian Untuk mengukur besar penurunan tekanan darah setelah makan kenyang.
Metode penelitian Design penelitian prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Dengan design pre test dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) sebelum dan sesudah makan kenyang dengan 24 subjek penelitian berumur 18-25 tahun. Pengukuran dilakukan dengan cara gabungan auskultasi dan palpasi, pada posisi duduk dengan tangan diletakkan diatas paha dan kaki menyentuh lantai pada saat sebelum makan dan setiap 15 menit setelah makan sampai 135 menit. Analisis data dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil penelitian Rata-rata tekanan darah sistolik subjek penelitian sebelum uji adalah sebesar 115,83 mmHg, setelah pemberian makan kenyang, tekanan darah sistolik mulai menurun pada menit ke-45 dengan rata-rata 113,92 mmHg. Tekanan darah sistolik terendah didapatkan pada pengukuran menit ke-75 dengan rata-rata 110,83 mmHg. Kemudian tekanan darah sistolik kembali meningkat setelah menit ke-90 dengan rata-rata 111,58 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik subjek penelitian sebelum uji adalah sebesar 76,17 mmHg, setelah pemberian makan kenyang, tekanan darah diastolik mulai menurun pada menit ke-15 dengan rata-rata 70,75 mmHg. Tekanan darah diastolik terendah didapatkan pada pengukuran menit ke-75 dengan rata-rata 67,25 mmHg. Kemudian tekanan darah diastolik kembali meningkat setelah menit ke- 90 dengan rata-rata 67,75 mmHg.
Kesimpulan makan kenyang menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF FULL MEAL ON BLOOD PRESSURE
IN NORMAL MEN
Nico Ignatius Sanjaya, 2011, First tutor : Fentih, dr., M.Kes
Second tutor : Pinandodjo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Background Post prandial hypotension (PPH) is defined as a decrease in systolic blood pressure ≥ 20 mmHg or a decrease in systolic blood pressure < 90 mm Hg of blood pressure before eating >100 mm Hg within 2 hours after meals. Potential symptoms of decreased blood pressure are dizziness, fainting, and falling.
Objective to measure blood pressure reduction after a meal.
Method this study is real experimental prospective study with Completely Randomized Design (CRD), is comparative with the design of pre test and post test. Data were measured systolic and diastolic blood preasure before and after lunch with 24 subjects aged 18-25 years. Measurements performed by auscultation and palpation method, in a sitting position with hands placed over the thighs and feet touching the floor at the time each 15 minute before eating and after eating up to 135 minutes. The results were analyzed with "t" paired with α = 0.05.
Results average systolic blood pressure of subjects before the test is equal to 115.83 mm Hg, after a full feeding, systolic blood pressure began to decrease in 45 minutes with an average 113.92 mmHg. The lowest systolic blood pressure measurements obtained in 75 minutes with an average 110.83 mmHg. Then the systolic blood pressure increased again after 90 minutes with an average of 111.58 mmHg. Average diastolic blood pressure before the test subjects amounted to 76.17 mmHg, after giving a full meal, diastolic blood pressure began to decrease in 15 minutes with an average of 70.75 mmHg. The lowest diastolic blood pressure measurements obtained in 75 minutes with an average of 67.25 mmHg. Diastolic blood pressure increased again after 90 minutes with an average of 67.75 mmHg.
Conclusions full meal reduces systolic and diastolic blood pressure.
viii
2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 6
2.1.1.1 Faktor Utama yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 6
2.1.1.2 Faktor Tambahan ... 8
2.1.2 Pemeriksaan Tekanan Darah ... 12
2.2 Hipotensi ... 14
2.2.1 Hipotensi Setelah Makan ... 16
2.3 Jumlah Asupan Makanan yang Dimakan, Rasa Kenyang dan Nafsu Makan ... 17
2.3.1 Definisi Rasa Lapar dan Kenyang ... 17
2.3.2 Mekanisme Terjadinya Sensasi Lapar dan Kenyang ... 18
2.4 Sistem Pencernaan ... 18
2.4.1 Anatomi Sistem Pencernaan... 18
2.4.2 Fisiologi Saluran Pencernaan ... 22
ix
2.4.3 Hubungan Setelah Makan dengan Tekanan Darah ... 28
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 29
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 30
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 30
3.3 Prosedur Penelitian ... 31
3.3.1 Persiapan Subjek Penelitian ... 31
3.3.2 Persiapan Bahan Uji ... 31
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 37
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Makan Kenyang Selama 135 menit ... 34 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Makan Kenyang
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron ... 11
Gambar 2.2 Refleks Baroreseptor ... 12
Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Darah ... 13
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Besar Sampel ... 43 Lampiran 2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah
43
47
4esar sampel sebanyak 24 orang ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan
95% dengan Z1 – α = 1,64 dan (kekuatan test) 90% dengan Z1 – β =
1,28, hipotesis satu arah ( ) dengan menggunakan rumus besar sampel
untuk menguii perbedaan rerata data berpasangan :
n = σd2(Z1 – α + Z1 – β)2 (Woolson, R.F, 1987; Dahlan M. S., 2009)
(6d)2
Cadangan drop out = 10%
n = (10) 2 (1,64 + 1,28 )2
(6) 2
n = 100 (2,92) 2
36
n = (100 x 8,52)
36
n = 852,64
36
n = 23,68 dibulatkan n =24.
Keterangan :
● σd = Standar deviasi perbedaan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah
perlakuan.
● Nilai diasumsikan = 0,6 yang diperoleh dari tabel Ukuran Sampel untuk
Uii T?Rataan (Walpole and Myers, 1995), sehingga nilai = .
! " # $ %
! "# ! " ! "
"! $ %$ ! ! & ' ( " '%!% "
) *
& $' ( $% ( $' $ % ) # $
* (
+ , $ "
$$-$' $ !$''!#$- $- ( + $ #)
( # $% . ( + ( $' $ . $!#$- $- % / $' ( / % $ #
( $( $' (!,! $/ $0 ( % $ + - $' !$'+ $ ( ! % . $ ( $/ (
) +(! ) +(! % . ( $'!$%! + $ % % + +!( ( $$- / +
-+ +!( ( % . $ ( $ - $' ,!%!
+ $ ! ( . $- ( $ $ + ! ( % $' $ !$''!#$- % $ ( $.
. + $
1 $%!$'/
$' ( #! / & $' $- ( + $
$ $''!$' , ) . $ ( $/ ( . $ ( $/
2 3 2 3
+ +
44444444444 2 3
44444444444 2 3
53 ! ( . $- ( $ . (!,! $ . $ ( $ !, + $ +
! " #! $ %& ' ( ))
*! +!, - ,.& #!
/
-0 10 $ #! $ ! ! ))2
3 $ #! $ ! ! % %
" $ #! $ ! ! %
4 - $ $ ! ! %
-1
Tekanan daeah adalah daya yang dihasilkan oleh daeah teehadap setiap satuan
luas dinding pembuluh. Tekanan daeah dinyatakan dalam satuan millimetee aie
eaksa (mm Hg) yang diukue dengan manometee aie eaksa atau sphygmomanometee
(Guyton & Hall, 2007).
Tekanan daeah eendah / hipotensi adalah tekanan daeah di bawah nilai noemal,
biasanya tekanan daeah sistolik < 90 mmHg dan tekanan daeah diastolik < 60
mmHg. Hipotensi dapat disebabkan oleh bangun setelah tidue atau duduk (
orthostatic hypotension), beediei untuk jangka waktu yang lama, dehideasi,
hipeetensi, penyakit kelenjae tieoid, infeksi yang beeat, peedaeahan usus, keadaan
teebakae (Medlineplus, 2011).
Hipotensi setelah makan / Post Prandial Hypotension (PPH) didefinisikan
sebagai penueunan tekanan daeah sistolik ≥ 20 mmHg atau penueunan tekanan
daeah sistolik 90 mmHg daei tekanan daeah sebelum makan > 100 mmHg dalam
waktu 2 jam setelah makan. Onset teejadinya penueunan tekanan daeah biasanya
teejadi dalam waktu kapanpun setelah makan, mulai daei 15 - 75 menit (Van
Oeshoven et al, 2010).
Potensi gejala daei penueunan tekanan daeah adalah pusing, pingsan, dan jatuh.
Yang ditunjukkan seeing pada oeang tua, dengan insiden yang lebih tinggi pada
kelompok eisiko teetentu, sepeeti: 24%- 33% penduduk usia lanjut di panti jompo,
pada 50% oeang tua dengan syncope yang tidak dapat dijelaskan, dan 67% daei
pasien lanjut usia yang dieawat di eumah sakit. Kelompok eisiko lain sepeeti
pasien Diabetes Militus dengan disfungsi otonom, pasien hipeetensi, pasien
alzeimee, dan pasien paekinson, meskipun PPH ini teejadi pada 33% oeang sehat.
Dalam jangka waktu panjang, PPH ini dapat menyebabkan meningkatnya eisiko
2
kematian yang tinggi. Oeang yang memiliki PPH beeisiko mengembangkan
teejadinya iskemik otak (Van Oeshoven et al, 2010).
Beedasaekan latae belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini, adalah :
1. Apakah makan kenyang beeefek menueunkan tekanan daeah sistolik pada
peia dewasa muda.
2. Apakah makan kenyang beeefek menueunkan tekanan daeah diastolik pada
peia dewasa muda.
! "
Untuk mengetahui efek makan kenyang teehadap tekanan daeah.
! "
Untuk mengukue besae penueunan tekanan daeah setelah makan kenyang.
# $ % !
#
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan infoemasi ilmiah mengenai
pengaeuh makan teehadap tekanan daeah.
#
Penelitian ini dapat membeei infoemasi kepada masyaeakat mengenai pengaeuh
3
& $ '(
& $
Nilai tekanan daeah ditentukan oleh peekalian cueah jantung dengan tahanan
peeifee total (BP = CO x TPR ), sehingga semua faktoe yang dapat mempengaeuhi
“ Total Peeipheeal Resistant” (TPR) dan komponen- komponen cueah jantung
dapat mengubah nilai tekanan daeahnya (Ibnu Masud, 1996).
Etiologi daei penueunan tekanan daeah setelah makan belum diketahui secaea
pasti, ada bebeeapa faktoe yang mempengaeuhi penueunan tekanan daeah,
teemasuk komposisi makanan, volume, suhu, dan waktu penceenaan makanan
(Jansen et al, 1995).
Studi teebaeu menunjukkan bahwa penueunan tekanan daeah teegantung pada
waktu pengieiman nuteisi daei lambung ke usus kecil. Penueunan tekanan daeah itu
lebih besae ketika teejadi pengosongan lambung yang lebih lama (Dieedee et al,
2002).
Pada oeang sehat dan lanjut usia, penceenaan makanan beehubungan dengan
tekanan daeah, dimana teedapat eespon noemal baeoeefleks untuk mempeetahankan
tekanan daeah noemal. Pada oeang dengan PPH ini, teedapat eespon baeoeefleks
yang tidak adekuat untuk mempeetahankan tekanan daeah (Jansen et al, 1995).
& '(
1. Makan kenyang beeefek menueunkan tekanan daeah sistolik
2. Makan kenyang beeefek menueunkan tekanan daeah diastolik
) ( ( (
Design penelitian peospektif ekspeeimental sungguhan dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL), beesifat kompaeatif. Dengan design pre test dan post test.
Data yang diukue adalah tekanan daeah sistolik dan diastolik (mmHg) sebelum
4
auskultasi dan palpasi, pada posisi duduk dengan tangan diletakkan diatas paha
dan kaki menyentuh lantai.
Analisis data menggunakan uji t yang beepasangan dengan α = 0,05
pengolahan data menggunakan peeangkat lunak komputee. Kemaknaan
beedasaekan nilai p ≤ 0,05.
* ( +
Lokasi penelitian : Laboeatoeium Faal,
Fakultas Kedokteean Univeesitas Keisten Maeanatha.
40
0
- - 2
& - '
Makan kenyang menueunkan tekanan daeah sistolik.
Makan kenyang menueunkan tekanan daeah diastolik.
&
-Peelu penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme penueunan tekanan
daeah sesudah makan kenyang.
Peelu penelitian lebih lanjut teehadap jenis kelamin yang beebeda.
Peelu penelitian lebih lanjut teehadap subjek penelitian hipeetensi.
41
.! 2 -! $
Achmad Djaeni Sediaoetama. 2006. ILMU GIZI untuk mhasiswa dan profesi. Jilid 1. Jakaeta : Dian Rakyat.
Achmad Djaeni Sediaoetama. 2006. ILMU GIZI untuk mhasiswa dan profesi. Jilid 2. Jakaeta : Dian Rakyat.
Ahuja KDK., Robeetson IK., Ball MJ. 2009. Acute effects of food on postpeandial blood peessuee and measuees of aeteeial stiffness in healthy humans. Am J ClinNutr 90:298-303.
Dahlan MS. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel, dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakaeta: Salemba Medika. p. 30, 73.
Deiedee OD, Cheistine F, Anne T, Michael H and Kaeen LJ. 2002. Postpeandial hypotension in eesponse to duodenal glucose deliveey in healhly oldee subjects. Journal of Physiological 540.2: 673-679.
Deake RL, Wayne V., Mitchell AWM. 2005. Grays’s anatomy for students. Philadelphia: Chuecill Livingstone.
Emedicine. 2011. Syncope. http://emedicine.medscape.com/aeticle/811669-followup#a2649. Diunduh 14 Oktobee 2011.
Guyton & Hall. 2007. FISIOLOGI KEDOKTERAN. Edisi 11. Jakaeta: EGC.
Ibnu Masud. 1996. Dasar2dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakaeta: EGC.
Jansen RWMM and Lipitz LA. 1995. Postpeandial hypotension : epidemiology, pathophysiology, and clinical management. Ann Intern Med 122: 286-295.
Keesten Beth A. 2011. Blood Vessels Circulation.
http://faculty.scf.edu/keestenb/2086/lectuee%20poweepoints/MN%20Chapte e%2021_files/feame.htm. Diunduh 14 Oktobee 2011.
Kumae V, Nelso F and Abul A. 2010. Robbins and Cotran. Pathologic Basis of Diseases (8 edition). Philadelphia: Elseviee.
Medlineplus. 2011. Highbloodpressure. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ highbloodpeessuee.html. Diunduh 14 Oktobee 2011.
Medlineplus. 2011. Hypotension.
42
Sheewood. 2001. Fisiologi jantung. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 2. Jakaeta: EGC.
Van Oeshoven NP., Jansen PAF., Oudejans I., Schoon Y., Oey P.L. 2010.
Postpeanto duodenal ial hypotension in clinical geeiateic patients and healthy eldeely: peevalence eelated to patient selection and diagnostic ceiteeia. Journal of Aging Research:1-7.