• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak, dan Pengetahuan Teknis Perpajakan terhadap Kesadaran untuk Memiliki NPWP (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar pada KPP Pratama Bandung Bojo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak, dan Pengetahuan Teknis Perpajakan terhadap Kesadaran untuk Memiliki NPWP (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar pada KPP Pratama Bandung Bojo"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

During this society makes an NPWP is based on the element of compulsion. The government through the rule of Law has forced citizens to have an NPWP. Be aware of this obligation to have a tax ID is not necessarily to generate awareness of taxpayers to voluntarily register with the Tax Office. Because in reality there are actually some people who avoid or if you can refuse if given an NPWP.

In this research, writer use method descriptive analysis with the type of survey research is by distributing questionnaires to the individual taxpayer who is registered in the KPP Pratama Bandung Bojonagara. The analysis technique used is multiple linear regression that is testing F (jointly) and Partial test (t-test).

The results showed that the Taxpayer Perceptions of Tax Benefits, Quality of Service Tax authorities, Tax Penalties and Taxation Technical Knowledge in KPP Pratama Bandung Bojonagara very positive. There is awareness of the individual taxpayer to have an NPWP, it is seen from the number of respondents who agree and variable Taxpayer Perceptions of Tax Penalties, Tax and Service Quality officials Taxation Technical Knowledge does not directly affect Mandatory Awareness of Personal Taxation and the only sanction which directly affects the realization of Personal Obligation To Have an NPWP in KPP Pratama Bandung Bojonagara. From the results of this study can also be seen that the most dominant variable affecting the consciousness of individual taxpayer has a tax ID is the sanction for tax.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Selama ini masyarakat membuat NPWP didasarkan pada unsur keterpaksaan. Pemerintah melalui perangkat peraturan Undang-Undang telah memaksa warga Negara untuk memiliki NPWP. Perlu disadari kewajiban memiliki NPWP ini belum tentu dapat menimbulkan kesadaran dari Wajib Pajak untuk secara sukarela mendaftarkan diri ke Kantor Pajak. Karena pada kenyataannya justru ada sebagian masyarakat yang menghindar atau kalau bisa menolak apabila diberikan NPWP.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian survei yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda yaitu melakukan uji F (secara bersama-sama) dan uji Parsial (t-test).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Wajib Pajak mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan, Sanksi Pajak, dan Pengetahuan Teknis Perpajakan di KPP Pratama Bandung Bojonagara sangat positif. Adanya kesadaran dari Wajib Pajak Orang Pribadi untuk memiliki NPWP, hal ini terlihat dari banyaknya responden yang setuju serta variabel Persepsi Wajib Pajak mengenai Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan dan Pengetahuan Teknis Perpajakan tidak berpengaruh secara langsung terhadap Kesadaran Wajib Orang Pribadi dan hanya Sanksi Perpajakan yang berpengaruh secara langsung terhadap Kesadaran Wajib Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat bahwa variabel yang paling dominan yang mempengaruhi kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP adalah sanksi pajak.

Kata Kunci: Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak, Pengetahuan Teknis Perpajakan, Kesadaran memiliki NPWP.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... viv

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka... 9

2.1.1 Dasar-dasar Perpajakan... 9

2.1.2 Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi... 18

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2 Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi... 18

2.1.2.3 Kewajiban Wajib Pajak... 19

2.1.3 Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP... 20

2.1.3.1 Nomor Pokok Wajib Pajak... 20

2.1.3.1.1 Pengertian NPWP dan Fungsi NPWP... 20

2.1.3.1.2 Jangka Waktu Pendaftaran NPWP... 21

2.1.3.1.3 Tempat Pendaftaran NPWP... 22

2.1.3.1.4 Tata Cara Pendaftaran NPWP... 22

2.1.3.2 Manfaat Pajak... 23

2.1.3.3 Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan... 26

2.1.3.4 Sanksi Pajak... 29

2.1.3.4.1 Sanksi Berupa Denda... 29

2.1.3.4.2 Sanksi Berupa Bunga... 31

2.1.3.4.3 Sanksi Berupa Kenaikan... 34

2.1.3.4.4 Sanksi Pidana... 35

2.1.3.5 Pengetahuan Teknis Perpajakan... 38

2.1.3.6 Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP... 42

2.2 Kerangka Pemikiran... 44

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 47

3.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya KPP Bojonagara... 47

3.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Direktorat Jenderal Pajak... 50

3.1.2.1 Visi Direktorat Jenderal Pajak... 50

3.1.2.2 Misi Direktorat Jenderal Pajak... 50

3.1.2.3 Nilai Direktorat Jenderal Pajak... 50

3.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Bojonagara... 51

3.1.4 Unit-unit Kerja Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonaga... 53

3.1.5 Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara... 56

3.1.6 Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara... 56

3.2 Jenis Penelitian... 57

3.3 Definisi Operasional Variabel... 58

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian... 61

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 62

3.6 Alat Analisis... 62

3.6.1 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda... 62

3.6.1.1 Uji Multikolinearitas... 62

3.6.1.2 Uji Normalitas... 63

3.6.1.3 Uji Autokorelasi... 63

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas... 64

3.6.2 Uji Validitas... 64

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 70

4.1.1 Karakteristik Responden... 70

4.1.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik... 71

4.1.2.1 Uji Multikolenearitas... 71

4.1.2.2 Uji Normalitas... 72

4.1.2.3 Uji Autokorelasi... 73

4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas... 73

4.1.3 Uji Validitas... 74

4.1.4 Uji Reliabilitas... 75

4.1.5 Uji Regresi Linear Berganda... 76

4.1.5.1 Hasil Uji Regresi Linear Berganda... 76

4.1.5.2 Koefisien Determinasi... 78

4.1.5.3 Uji F (Secara Bersama-sama)... 79

4.1.5.4 Uji Parsial (t-test)... 80

4.2 Pembahasan Penelitian... 83

4.2.1 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak... 83

4.2.2 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan... 84

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.4 Pengetahuan Teknis Perpajakan... 87

4.2.5 Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 90

5.2 Saran... 91

DAFTAR PUSTAKA... 93

LAMPIRAN... 95

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran... 45

Gambar 3.1 Struktur Organisasi... 51

Gambar 4.1 Scatterplot... 74

Gambar 4.2 Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat... 83

Gambar 4.3 Persepsi Wajib Pajak Mengenai Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan... 84

Gambar 4.4 Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Pajak... 86

Gambar 4.5 Pengetahuan Teknis Perpajakan... 87

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Karakteristik Responden... 71

Tabel 4.2 Nilai VIF pada Uji Multikolinearitas... 71

Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 72

Tabel 4.4 Durbin-Watson... 73

Tebal 4.5 Hasil Uji Validitas... 75

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Setiap Variabel... 76

Tabel 4.7 Adjusted R Square... 78

Tabel 4.8 Anova... 79

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuesioner... 95 Lampiran B Surat Permohonan Mengadakan Penelitian... 98 Lampiran C Surat Balasan Permohonan Mengadakan Penelitian dari KPP Pratama

Bandung Bojonagara... 99 Lampiran D Hasil Kuesioner Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat

Pajak... 100 Lampiran E Hasil kuesioner Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Kualitas

Pelayanan Aparat Perpajakan... 102 Lampiran F Hasil kuesioner Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Pajak.. 104 Lampiran G Hasil Kuesioner Variabel Pengetahuan Teknis Perpajakan... 106 Lampiran H Hasil Kuesioner Variabel Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk

Memiliki NPWP... 108 Lampiran I Hasil jumlah Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak,

Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan, Sanksi Pajak, dan Pengetahuan Teknis Perpajakan Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP... 110 Lampiran J Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai

Manfaat Pajak... 112 Lampiran K Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai

Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan... 114 Lampiran L Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha Lampiran M Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Pengetahuan Teknis Perpajakan.... 117 Lampiran N Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak Orang

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Undang–Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sesuai dengan Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2010, diproyeksikan penerimaan perpajakan sebesar Rp 742,738 triliun. Angka ini terdiri dari pendapatan pajak dalam negeri Rp 715,534 triliun dan pendapatan pajak perdagangan internasional Rp 27,203 triliun. Pendapatan Pajak Penghasilan (PPh) Rp 350,957 triliun, pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Rp 269,537 triliun, pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp26,506 triliun dan pendapatan pajak lainnya Rp 3,851 triliun.

(13)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Pajak Penghasilan (PPh) Rp 242,8 triliun atau 67%, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 139,09 triliun atau 52,9%, serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp 15,774 triliun atau 62,3%.

Pemungutan pajak memang bukan suatu pekerjaan yang mudah disamping peran serta aktif dari petugas perpajakan, juga dituntut kesadaran dari para wajib pajak itu sendiri. Dimana menurut undang-undang perpajakan, Indonesia menganut sistem self assessment yang memberi kepercayaan terhadap Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor dan melapor sendiri pajaknya, menyebabkan kebenaran pembayaran pajak tergantung pada kejujuran Wajib Pajak sendiri dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penarikan pajak tersebut. Selain dari pihak Wajib Pajak, suatu hal yang paling menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan Wajib Pajak untuk melakukan kewajiban tersebut. Penyebab kurangnya kemauan tersebut antara lain adalah asas perpajakan, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung dinikmati oleh para Wajib Pajak, memang harus disadari bahwa jalan-jalan raya yang halus, pusat-pusat kesehatan masyarakat, pembangunan sekolah-sekolah negeri, irigasi yang baik, dan fasilitas-fasilitas publik lainnya yang dapat dinikmati masyarakat itu merupakan hasil dari pembayaran pajak. Masyarakat sendiri dalam kenyataanya tidak suka membayar pajak. Hal ini disebabkan masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak.

(14)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha pekerjaan yang ringan. Upaya pendidikan, penyuluhan dan sebagainya, tidak akan berarti banyak dalam membangun kesadaran Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, jika masyarakat tidak merasakan manfaat dari kepatuhannya membayar pajak. Disisi lain ancaman hukuman yang kurang keras terhadap Wajib Pajak yang bandel juga menyebabkan Wajib Pajak banyak yang cenderung untuk mengabaikan kewajiban perpajakannya. Undang-undang tentang perpajakan dengan jelas mencantumkan kewajiban para Wajib Pajak membayar pajak, jika tidak memenuhi kewajiban tersebut maka sanksi yang dikenakan jelas. Tetapi dilapangan dapat terjadi seorang Wajib Pajak yang berskala besar dapat melakukan kesepakatan dengan oknum petugas pajak untuk melakukan pengurangan jumlah nominasi pajak sang Wajib Pajak. Pihak yang diuntungkan adalah Wajib Pajak dan oknum petugas pajak, sedangkan pihak yang paling dirugikan adalah pihak pemerintah. Semua ini bersumber dari kurangnya kesadaran tetang perpajakan baik dari pihak Wajib Pajak dan petugas pajak (Fery Dwi Prasetyo, 2006)

Di dalam undang-undang KUP telah disebutkan bahwa setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa NPWP adalah kewajiban bagi setiap warga Negara yang telah memenuhi persyaratan.

(15)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha membuat NPWP ini. Lebih lanjut dalam ayat berikutnya disebutkan bahwa Negara bisa memaksakan Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyektif namun tidak mempunyai NPWP.

Selama ini masyarakat membuat NPWP didasarkan pada unsur keterpaksaan. Pemerintah melalui perangkat peraturan Undang-Undang telah memaksa warga Negara untuk memiliki NPWP. Pemberlakuan Undang-Undang PPh yang baru mengatur bahwa pengenaan PPh Pasal 21 akan dikenakan 20% lebih tinggi bagi Wajib Pajak yang tidak memililiki NPWP dan 100% lebih tinggi untuk PPh Pasal 23. Begitu pula dengan pengenaan pajak bagi pensiunan. Selain itu peraturan kredit perbankan yang mensyaratkan kepemilikan NPWP bagi debitur juga mendorong untuk mendaftarkan NPWP. Semua hal ini memaksa masyarakat untuk membuat NPWP (Blog Pajak Rizal, 2010)

Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agus Nugroho Jatmiko (2006) yang berjudul Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Semarang), maka diperoleh kesimpulan bahwa sikap Wajib Pajak terhadap pelaksanaan sanksi denda, sikap Wajib Pajak terhadap pelayanan fiskus dan sikap Wajib Pajak terhadap kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

(16)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha manfaat yang dirasakan Wajib Pajak, serta sikap optimis Wajib Pajak pada pajak, secara individual atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel kesadaran Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferry, maka diperoleh hasil bahwa semua faktor diatas mempunyai pengaruh terhadap kesadaran Wajib Pajak, tetapi faktor pengetahuan Wajib Pajak tentang pajak mempunyai pengaruh negatif terhadap kesadaran Wajib Pajak. Faktor pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan, manfaat yang dirasakan Wajib Pajak dari pajak dan sikap optimis Wajib Pajak terhadap pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kesadaran perpajakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (2007) sebagaimana yang dikutip oleh Rina Hakim (2009) tentang “Analisis Faktor- faktor yang Berpengaruh terhadap

Kemauan Masyarakat dalam Membayar Pajak: studi kasus pada kota Bandar Lampung Propinsi Lampung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan

tentang pajak, persepsi terhadap sanksi pajak, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, persepsi terhadap para petugas pajak, dan persepsi terhadap kemudahan dalam pelaksanaan sistem pajak ternyata mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kemauan masyarakat dalam membayar pajak.

(17)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Aparat Perpajakan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap kesadaran memiliki NPWP. Pengetahuan teknis perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran memiliki NPWP.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak terhadap kesadaran Wajib Pajak dalam memiliki NPWP, adapun judul dari penelitian tersebut adalah:

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak Dan Pengetahuan Teknis Perpajakan Terhadap Kesadaran Untuk Memiliki NPWP (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Pada KPP Pratama Bandung Bojonagara)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukan, penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi Wajib Pajak mengenai manfaat pajak, kualitas pelayanan aparat perpajakan, sanksi pajak, dan pengetahuan teknis perpajakan di KPP Pratama Bandung Bojonagara

2. Bagaimana kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi untuk memiliki NPPW di KPP Pratama Bandung Bojonagara

(18)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka adapun maksud dan tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi Wajib Pajak mengenai manfaat pajak, kualitas pelayanan aparat perpajakan, sanksi pajak, dan pengetahuan teknis perpajakan di KPP Pratama Bandung Bojonagara

2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi dalam memiliki NPWP di KPP Pratama Bandung Bojonagara

(19)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi:

1. Bagi KPP secara umum

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai tindakan yang dapat diambil KPP guna meningkatkan kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi dalam memiliki NPWP

2. Bagi Pihak Lain

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan/acuan bagi penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang

3. Bagi Penulis

(20)

90 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan dari bab sebelumnya dalam penelitian tentang pengaruh “Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak Dan Pengetahuan Teknis Perpajakan Terhadap Kesadaran Untuk Memiliki NPWP (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Pada KPP Pratama Bandung Bojonagara)” maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Persepsi Wajib Pajak mengenai Manfaat Pajak, Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan, Sanksi Pajak, dan Pengetahuan Teknis Perpajakan di KPP Pratama Bandung Bojonagara sangat positif hal ini dilihat dari hasil pengolahan data yang menggambarkan hampir sebagian besar responden setuju.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kesadaran dari Wajib Pajak Orang Pribadi untuk memiliki NPWP, hal ini terlihat dari banyaknya responden yang setuju yaitu sebanyak 50%. Namun disadari kewajiban memiliki NPWP ini belum tentu dapat menimbulkan kesadaran dari Wajib Pajak untuk secara sukarela mendaftarkan diri ke Kantor Pajak. Karena pada kenyataannya justru ada sebagian masyarakat yang menghindar atau kalau bisa menolak apabila diberikan NPWP.

(21)

Bab V Kesimpulan 91

Universitas Kristen Maranatha Pelayanan Aparat Perpajakan, Variabel Persepsi Wajib Pajak mengenai Sanksi Pajak dan variabel Pengetahuan Teknis Perpajakan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi untuk memiliki NPWP di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Sedangkan secara parsial (uji t) menunjukkan variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan Aparat Perpajakan dan Pengetahuan Teknis Perpajakan tidak berpengaruh secara langsung terhadap Kesadaran Wajib Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP di KPP Pratama Bandung Bojonagara dan hanya Sanksi Perpajakan yang berpengaruh secara langsung terhadap Kesadaran Wajib Orang Pribadi Untuk Memiliki NPWP di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Jadi Sanksi Perpajakan merupakan faktor yang dominan dan mempunyai pengaruh positif terhadap Kesadaran Wajib Pajak Pribadi Untuk Memiliki NPWP di KPP Pratama Bandung Bojonagara.

5.2Saran

Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka penulis akan mencoba mengajukan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yaitu sebagai berikut:

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebaiknya lebih aktif dan rutin lagi dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya manfaat pajak, pengetahuan teknis perpajakan serta meningkatkan kualitas pelayanan dalam melayani Wajib Pajak. 2. Setiap sanksi harus disosialisasikan dengan baik kepada para Wajib Pajak agar

(22)

Bab V Kesimpulan 92

Universitas Kristen Maranatha Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan secara gratis bagi para Wajib Pajak baru atau secara berkala mengirimkan pemberitahuan mengenai pelaksanaan sanksi.

3. Perlu disosialisasikan sikap sadar untuk memilki NPWP dikalangan masyarakat. Sosialisasi ini dapat melalui iklan di televisi, radio maupun surat kabar serta media lainnya. Bila perlu secara berkala Direktorat Jenderal Pajak mengadakan acara yang mendidik serta menghibur masyarakat sehingga dengan sering diadakannya suatu pelatihan atau sosialisasi mengenai perpajakan yang dapat menambah pemahaman dari Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan dan dapat membantu meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk memiliki NPWP. 4. Perlu ditingkatkan pula pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan

secara intensif, konsisten dan berkesinambungan terutama dimulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi dan pendidikan perpajakan di lingkungan keluarga di rumah.

(23)

93 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ferry Dwi. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil

Menengah Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan Di Daerah Jogjakarta (Studi Kasus Pada Usaha Coffeeshop di Daerah Jogjakarta). Skripsi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta.

Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Agus Jatmiko. (2006). Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi

Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Diponegoro, Semarang.

Kotler, Philip,. dan Kevin L.K. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12, PT Indeks, Jakarta.

Rina Lewa. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak

Orang Pribadi Memiliki NPWP Di Makassar Barat. Skripsi, Jurusan

Akuntansi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Miyasto. (2007). Manfaat Pajak Bagi Pembangunan. Suara Merdeka. Diakses dari http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/02/eko04.htm Pada tanggal 20 September 2010

Moh. Nazir. (2004). Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Siti Resmi. (2008). Perpajakan. Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Rizal. (2010). Manfaat NPWP. Diakses dari http://hitungpajak.wordpress.com/2010/ 03/22/manfaat-npwp/ Pada tanggal 27 September 2010-12-18.

(24)

94

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.

Ni Luh Supadmi. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas

Pelayanan. Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali. Diakses dari

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/ok%20supadmi.pdf. Pada tanggal 28 September 2010

Suryadi. (2006). Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik, 4 (4), hal. 105-121.

Natalia Theresia. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan Wajib Pajak Orang

Pribadi Di Kelurahan Sriwedari, Surakarta Membayar Pajak. Jurusan

Akuntansi, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Diakses dari http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/eakt/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-32404011-9473-sriwedari-chapter2.pdf Pada tanggal 26 September 2010

Juliyatin Utami. (2009). Penyuluhan Pajak Berbasis Sosialisasi dan Reward untuk Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak. Diakses dari:

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian terhadap pembelajaran tenses bahasa Inggris berbasis web yang telah dilakukan, terdapat saran yang diusulkan peneliti diantaranya sebagai berikut. Perancangan

Dengan melihat hasil estimasi ketidakpastian dan relatif deviasi hasil pengukuran tersebut, maka metoda teknik spektrometri gamma untuk

Jika benda yang akan digambar diletakkan di kwadran pertama, dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi, maka cara proyeksi ini disebut “Proyeksi kwadran pertama“ atau

Kepemimpinan dalam organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan dalam

Perbandingannya adalah antara volume langkah dan ruang bakar (V d +V c ) yaitu pada posisi piston di TMB, dengan volume ruang bakar (V c ) yaitu pada posisi

[r]

Secara umum produksi susu kambing sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan, dimana sebagian besar prokursor untuk sintesis air susu dalam kelenjar ambing berasal

Menurut Hendri, dkk (2012:236), “… business intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha)