• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Validitas Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Tallqvist Terhadap Metode Flow Cytometry.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Validitas Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Tallqvist Terhadap Metode Flow Cytometry."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

UJI VALIDITAS HASIL PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN METODE TALLQVIST TERHADAP METODE FLOW CYTOMETRY

Latar Belakang Kadar hemoglobin dalam darah dapat diketahui dengan

melakukan pemeriksaan melalui metode Tallqvist dan flow cytometry. Metode Tallqvist menggunakan skala dan hanya didapatkan kesan kadar hemoglobin saja, tetapi hasil bisa didapatkan dengan cepat, praktis, dan murah. Metode flow

cytometry merupakan metode acuan dan paling sering digunakan. Flow cytometry

kurang praktis, lebih mahal dan tidak semua sarana kesehatan di daerah mempunyai alat dengan metode ini, tapi hasil yang didapatkan lebih akurat dan tidak bersifat subjektif.

Tujuan Penelitian Menentukan validitas pemeriksaan kadar hemoglobin

metode Tallqvist terhadap metode flow cytometry pada pasien rawat inap.

Metode Penelitian Bentuk penelitian adalah observasi analitik. Subjek/bahan

pemeriksaan diambil secara accidental sampling pada pasien medical check up, sebanyak 111 subjek terdiri dari pria dan wanita. Kadar hemoglobin subjek diperiksa menggunakan metode tallqvist dan metode flow cytometry dengan rerata hasil pemeriksaan metode Tallqvist adalah 13.1613 g/dL dan metode flow

cytometry adalah 13.2378 g/dL. Data yang terkumpul diolah dalam uji korelasi

Pearson.

Hasil Pemeriksaan kadar hemoglobin orang dewasa menggunakan metode

Tallqvist memiliki hasil yang valid dengan korelasi Pearson (r) sebesar 0.9228.

Kesimpulan Pemeriksaan kadar hemoglobin metode Tallqvist dapat digunakan

sebagai pemeriksaan pengganti sementara metode flow cytometry.

Kata kunci : hemoglobin, Tallqvist, flow cytometry.

(2)

vi

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

VALIDITY TESTING ON HEMOGLOBIN MEASUREMENT RESULTS USING TALLQVIST TO FLOW CYTOMETRY METHOD

Background Blood hemoglobin level can be measured by Tallqvist and flow cytometry method. Tallqvist method uses scales and can only measure hemoglobin level qualitatively, but it is fast, practical and cheap. Flow cytometry method is the more established and the most frequent method used.

Objective The objective was to determine the validity of hemoglobin methods Tallqvist is 13.1613 g/dL and the flow cytometry method is 13.2378 g/dL. Data was analyzed with Pearson correlation.

Results Hemoglobin measurement on adults using Tallqvist method was valid with a Pearson correlation (r) of 0.9228.

Conclusion Tallqvist method hemoglobin measurement can be used as a temporary alternative to flow cytometry method.

Keywords: hemoglobin, Tallqvist, flow cytometry.

(3)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL……… i

LEMBAR PERSETUJUAN……….……… ii

SURAT PERNYATAAN……….. iii

ABSTRAK……….. iv

ABSTRACT………. v

KATA PENGANTAR………... vi

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR TABEL……….. xi

DAFTAR GAMBAR………. xii

DAFTAR LAMPIRAN………. xiii

(4)

viii

BAB III ALAT, BAHAN, DAN METODE PENELITIAN………... 21

(5)

ix

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………... 26

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian……… 26

4.2 Pembahasan……….. 26

4.3 Hipotesis Penelitian……….. 29

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian………. 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……… 31

5.1 Simpulan………. 31

5.2 Saran……… 31

DAFTAR PUSTAKA……… 32

LAMPIRAN……….. 35

(6)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian………. 27 4.2 Rerata Kadar Hemoglobin Metode Tallqvist dan Metode Flow

cytometry………. 29

4.3 Hasil Pengolahan Data Kadar Hemoglobin Metode Tallqvist dan

(7)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Hemoglobin………. 6

2.2 Ikatan Hemoglobin dengan Zat Lain……….. 7

2.3 Degradasi Hemoglobin………..………. 8

2.4 Eritrosit. ………. 9

2.5 Eritropoiesis……… 10

2.6 Aliran Darah ke Limpa………... 11

2.7 Regulasi Produksi Eritrosit. ………... 13

2.8 Pengukuran Jumlah Sel………... 16

2.9 Pembiasan Cahaya.………...……….. 17

2.10 Prinsip Flow cytometry………... 17

2.11 Venoject dan Tabung Vakum………..……… 19

(8)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)……… 36

2. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian……… 37

3. Uji Statistik Validitas dan Reliabilitas Hasil Pemeriksaan Hemoglobin Metode

Tallqvist dan Metode Flow Cytometry……… 38

(9)

32

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN

Lampiran 1

(10)

33

Universitas Kristen Maranatha Lampiran 2

(11)

34

Universitas Kristen Maranatha Lampiran 3

Uji Statistik Reliabilitas dan Validitas Pemeriksaan Hemoglobin Metoda Tallqvist dan Metoda Flow cytometry

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Hb flow

cytometry 13.1613 1.27238 111

Hb Tallquist 13.2378 1.31424 111

Correlations

Hb flow

cytometry Hb Tallqvist

Hb flow cytometry Pearson

Correlation 1 .923(**)

Sig. (2-tailed) . .000

N 111 111

Hb Tallqvist Pearson

Correlation .923(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .

N 111 111

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics

Reliability Coefficients 2 items

(12)

35

Universitas Kristen Maranatha Rumus Koefisien Reabilitas

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas

x =metoda yang diuji

y= metoda acuan

(Saifuddin Azwar, 2010).

Rumus Koefisien Alpha

Keterangan :

k = banyaknya belahan tes

s2j= Varians belahan j; j = 1, 2, …k

s2x = Varians skor tes

(Saifuddin Azwar, 2010).

Rumus Perhitungan Hemoglobin dalam Gram per 100 cc :

Keterangan :

g/dL = satuan hemoglobin

%Hb = skala hemoglobin yang didapat

standard = standar Tallqvist per 100 cc darah adalah 15,8 g/dL

(13)

36

Universitas Kristen Maranatha Lampiran 4

Data Hasil Subjek Penelitian

(14)
(15)
(16)

39

Universitas Kristen Maranatha

Nomor Identitas

Usia (tahun)

Jenis Kelamin

Metoda

flow cytometry

(g/dL)

Metoda Tallqvist

(skala)

Metoda tallqvist (g/dL)

03 19 P 11.4 70 11.06

36 18 P 11.4 70 11.06

110 20 P 11.3 70 11.06

08 18 P 11 70 11.06

(17)

40

Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama : Rd. Nessya Noer Kemalasari

Nomor Pokok Mahasiswa : 0810114

Tempat dan Tanggal Lahir : Sumedang, 1 Januari 1990

Alamat : Jl. Rd. Suyud no. 9, Sumedang.

Riwayat Pendidikan :

1996 – 2002 : SDN Sukaraja 1 Sumedang

2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Sumedang

2004 – 2007 : SMA Negeri 1Sumedang

2008 – Sekarang : Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen

(18)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel darah merah mengandung hemoglobin (Hb) yang dapat membawa oksigen

(O2) dan karbon dioksida (CO2). Sintesis hemoglobin dimulai dalam

pronormoblas dan berlanjut bahkan dalam stadium retikulosit. Saat retikulosit

meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, retikulosit tetap

membentuk sejumlah kecil hemoglobin satu hari sesudah dan seterusnya sampai

sel tersebut menjadi eritrosit yang matur (Guyton, Hall, 2007; Kitchen, Griffin,

2008).

Komponen Hb terdiri atas heme dan globin. Heme dan globin bergabung

membentuk suatu subunit Hb yang disebut rantai Hb. Empat rantai Hb selanjutnya

akan berikatan secara longgar satu sama lain untuk membentuk molekul Hb yang

lengkap. Pada setiap rantai memiliki sebuah gugus prostetik heme yang

mengandung satu atom besi. Setiap atom besi dapat berikatan longgar dengan satu

molekul O2. Selanjutnya O2 dilepaskan ke dalam cairan jaringan dalam bentuk

molekul (Guyton, Hall, 2007).

Kadar Hb dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan kadar

Hb melalui metode Tallqvist dan metode flow cytometry. Metode Tallqvist

menggunakan skala warna dalam suatu buku dan hanya didapatkan kesan kadar

hemoglobin saja. Metode ini bersifat subjektif, tergantung waktu pembacaan dan

ketelitian pemeriksa dalam menyesuaikan warna yang timbul dengan warna skala

tertentu yang telah ditentukan. Keuntungannya hasil didapatkan dalam waktu

yang cukup singkat, praktis, dan biaya terjangkau (Lerberghe et al, 1983). Metode

flow cytometry lebih akurat dan tidak bersifat subjektif dibandingkan metode

Tallqvist sehingga saat ini menjadi metode acuan dan paling sering digunakan di

kota besar. Kekurangan metode flow cytometry adalah kurang praktis, lebih

mahal, dan tidak semua sarana kesehatan di daerah mempunyai alat yang

(19)

2

Universitas Kristen Maranatha

manual karena dianggap lebih tepat, dengan reprodusibilitas tinggi dan

subjektivitas renda (Dewi, 2011).

Pemeriksaan kadar hemoglobin merupakan prosedur penting yang dilakukan

secara rutin di negara berkembang, tapi hanya sedikit metode praktis yang

diketahui untuk melakukan prosedur tersebut. Metode itu harus reliabel, murah,

praktis, dan mudah digunakan, serta tidak memerlukan suplai listrik dalam

penggunaannya (Lerberghe et al, 1983).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah validitas dan reliabilitas hasil pemeriksaan kadar Hb metode Tallqvist

terhadap metode flow cytometry.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk melakukan pemeriksaan kadar Hb dengan

menggunakan metode Tallqvist dan flow cytometry pada pegawai yang akan

melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menentukan validitas dan reliabilitas pemeriksaan

kadar Hb metode Tallqvist terhadap metode flow cytometry pada pegawai yang

akan melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham

Purwakarta.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Sarana kesehatan yang tidak memiliki alat untuk melakukan pemeriksaan

kadar Hb metode flow cytometry, dapat digantikan dengan menggunakan metode

(20)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Kegunaan Ilmiah

Validitas pemeriksaan kadar Hb metode Tallqvist terhadap metode flow

cytometry ditujukan untuk menambah wacana ilmu pengetahuan. Jika tempat dan

biaya tidak mendukung untuk melakukan pemeriksaan flow cytometry, maka

klinisi dapat menggunakan Tallqvist dengan biaya jauh lebih ringan, pemeriksaan

lebih praktis, mudah digunakan, dan kadar Hb lebih cepat didapat.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Sel darah merah mengandung Hb yang dapat membawa oksigen dan karbon

dioksida untuk didistribusikan ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan.

Kadar Hb dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan kadar

Hb dengan beberapa metode, antara lain: metode Tallqvist, dan flow cytomery.

Metode Tallqvist menggunakan skala warna dan hanya didapatkan kesan kadar

Hb saja. Lebih bersifat subjektif tetapi praktis dan sangat mudah digunakan.

Metode flow cytometry lebih teliti dari metode Tallqvist sehingga saat ini menjadi

metode acuan dan paling sering digunakan. Kekurangannya adalah kurang praktis,

lebih mahal dan tidak semua sarana kesehatan di daerah mempunyai alat yang

menggunakan metode ini. Keuntungan flow cytometry adalah hasil yang

didapatkan lebih akurat dan tidak bersifat subjektif.

1.5.2 Hipotesis

Hasil kadar Hb menggunakan metode Tallqvist mempunyai validitas yang baik

terhadap baku emas pemeriksaan kadar Hb metode flow cytometry.

1.6 Metodologi

Bentuk penelitian adalah observasi analitik. Subjek/bahan pemeriksaan diambil

(21)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian uji validitas pemeriksaan kadar Hb menggunakan metode Tallqvist

dan metode flow cytometry dilakukan di Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta.

(22)

31

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan kadar Hb

menggunakan metode Tallqvist mempunyai validitas yang baik terhadap baku emas

pemeriksaan kadar Hb metode flow cytometry.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka saran dari penulis adalah

sebagai berikut:

- Sebaiknya dilakukan penelitian pada sampel yang sama dengan melibatkan

kriteria yang lebih spesifik untuk mempermudah penelitian.

- Para klinisi dapat memakai metoda yang lebih praktis yaitu metoda Tallqvist

disaat para klinisi tidak dapat menggunakan metodaflow cytometry, karena

metoda ini telah teruji validitasnya terhadap pemeriksaan kadar hemoglobin

(23)

32

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Carl Roth. Labware – Life Science – Chemicals. http://www.carlroth

.com/media /_de-de/Graphics/00028340_0.jpg, 14 November 2011.

Cholid Narbuko, Abu Achmadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 70-184.

Classroom Componentsci. School Supply. www.classroomcomponentsci. com/data/product/images/12-136_tallquist_191.jpg, 25 November 2011.

Dewi Wulandari. 2011. Penilaian Hasil Pemeriksan Parameter Eritrosit Dengan Alat Hitung Sel Darah Otomatik 3-Diff . Dalam Oesman F, Timan IS: Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2011.

Simposium Hematologi Penggunaan Alat Hitung Sel Darah Otomatik 3-Diff. Jakarta: Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Hal 12-20.

Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 2007. 31st ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders.

Edward J, Benz Jr. 207. Disorders of Hemoglobin. In Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, et al. Harrison’s

Principles of Internal Medicine. Page 635-638.

Elwood PC, Jacobs A. Haemoglobin Estimation: a Comparison of Different Techniques.Brit. med. J (1966); pp 20-24.

Fify Henrika. 2011. Dampak Kesalahan Pengambilan Darah Pada Pemeriksaan Hematologi. Dalam Farida Oesman , Ina S Timan:

Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2011. Simposium Hematologi Penggunaan Alat Hitung Sel Darah Otomatik 3-Diff.

Jakarta: Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1-11.

GlobalSpec. 2011. Test and Measurement Equipment.

http://cr4.globalspec.com/

(24)

33

Universitas Kristen Maranatha

Gordon H. 2010. Memorandum : Laboratory Requisition and Sample

Acceptance Policy. Department of Laboratory Medicine, Pathology

and Medical Genetics. Vancouver Island : Health Authority.

Guyton A. C., Hall J. E. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders.

Hepler OE.1960. Manual of Clinical Laboratory Methods. 4th Edition, 11th Printing.USA:CharlesC. Thomas Publisher. Page 37-40

Kitchen G, Griffin J. 2007. Immunology and Haematology. Edisi ke-3. Elsevier.

Laboratory Practice. In : Postgraduate Haematology. 5th Edition. Page 1007-1020.

Michael WP. 2011. Methods:

Flow-cytometry.http://gene-quantification.com/ flow-cytometer-1.jpg, 14 November 2011.

Muhamad SD. 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Phlebotomist Source. 2011. Schools and Training.

http://www.phlebotomistsource

.com/wpcontent/uploads/et_temp/phlebotomist/, 22 November 2011.

Pocket Nurse. Diagnostic : Laboratory Supplies. http://pocketnurse.com// LABORATORY-SUPPLIES/departments/76/, 16 November 2011.

Pusponegoro HD, Wirya W, Pudjiadi AH, Bisanto J, Zulkarnain SZ. 2007. Uji Diagnostik. Dalam Ismael S, Sastroasmoro S: Dasar-Dasar

Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto. Hal 192-216.

Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Routine Hematology Methods. In : Clinical Haematology & Fundamental

of Hemostasis. 4th Edition. Page 563-593.

Saifuddin Azwar. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Edisi ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 4-170.

Semrock. LaserMUX Dichroic Beamsplitter. http://www.semrock.com /Data/Sites/1/semrockimages/drawings/flowcytometry_500.jpg, 16 November 2011.

(25)

34

Universitas Kristen Maranatha

Straus SE, Richardson WS, Glasziou P, Haynes RB. 2005. Evidence-Based

Medicine. How to Practice and Teach EBM. Edisi ke-3. Philadelphia:

Elsivier Churchill Livingstone. Hal 31-66.

TUFTS University. 2007. Biomedical Research. http://ase.tufts.edu/bio medical/research/georgakoudi/images/flowCytometry, 16 November 2011.

Urassa PD, Carlsted A, Nystrom L, Massawe SN, and Lindmark G. Quality Asessment of the Antenatal Program for Anaemia in Rural Tanzania.

Int. J. Qual in Health Care 2002; Volume 14, Number 6: pp 441-448.

Lerberghe Wv, Keegels G, Cornelis G, Ancona C, Mangelschots E, and van Balen H. 1983. Haemoglobin measurement: the reability of some simple techniques for use in a primary health care setting.Bulletin of

the World Health Organization, 61 (6); pp 957-965.

Wiwid H, Andi SH. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dangan

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Pada peringatan Hari Tani tahun 1964 sekaligus tahun terakhir pelaksanaan Landreform Tahap I, Ketua Umum PB Pertanu, Hadji Mohammad Munasir menyatakan secara tegas bahwa

Didukung oleh Lasamadi (2013) yang menyatakan bahwa unsur nitrogen yang terkandung dalam pupuk organik sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan

Pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya digunakan pada organisasi sektor bisnis atau private, tetapi juga pada sektor publik. Salah satu instansi sektor publik

Kondisi tersebut menimbul konsekuensi baik dan buruk bagi masyarakat, meskipun banyak keunggulan serta kemanfaatan dalam kehadiran fintech ditengah

Uraian target, realisasi dan capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 2 dua adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Pencapaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 2 Tahun

Kanada adalah salah satu negara yang termasuk dalam klasifikasi negara maju, dengan besaran nilai GDP Kanada mencapai US $1.827 triliun dan GDP per kapita mencapai US $ 51,958

Secara umum kelongsoran yang terjadi pada ruas jalan akses-Pelabuhan Gorontalo disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah air hujan yang berinfiltrasi ke dalam

21 Maklumat di bawah merujuk kepada kedudukan bumi dalam Rajah 4 yang bertanda • Solstis musim panas?. • 24 jam siang di