• Tidak ada hasil yang ditemukan

WISATA PANTAI SERANG DI BLITAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WISATA PANTAI SERANG DI BLITAR."

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

WISATA PANTAI SERANG DI BLITAR

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S-1 )

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Disusun Oleh :

DEDDY BUDIAWAN

0751010080

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

ii

TUGAS AKHIR

WISATA PANTAI SERANG DI BLITAR

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

Deddy Budiawan

0751010080

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada Tanggal : 9 Desember 2011

Pembimbing Utama Penguji

Ir. Lily Syahrial, MT Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT NIP. 1955 0908 199103 1001 NPT. 3 6705 94 0033 1 Pembimbing Pendamping

Heru Subiyantoro, ST., MT Ir, Syaifuddin Zuhri. MT NPT. 3 7102 96 0061 1 NIP. 19621019 199403 100 1

Ir, Muchlisiniyati Safeyah. MT NPT. 3 6706 94 0034 1 Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

(3)

WISATA PANTAI SERANG DI BLITAR

Deddy Budiawan

0751010080 ABSTRAKSI

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan di Indonesia yang memiliki nilai dan keuntungan yang signifikan bagi kemajuan ekonomi baik lokal maupun global. Karena itulah sektor pariwisata ini digolongkan sebagai industri terbesar di Indonesia bahkan di dunia dan merupakan sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan juga sebagai sarana penyedia lapangan pekerjaan yang banyak. Salah satu sektor pariwisata yang berkembang di Indonesia adalah obyek wisata pantai, jenis wisata ini dapat menarik perhatian banyak wisatawan karena keindahan alamnya. Indonesia banyak memiliki obyek wisata pantai yang memiliki kekhasan keindahan alamnya, sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan adanya.

Obyek Wisata Pantai Serang merupakan salah satu obyek wisata pantai yang terdapat di Kabupaten Blitar yang terkenal memiliki kekhasan keindahan alam. Obyek wisata pantai ini cukup berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata unggulan Kabupaten Blitar, dan memang Pantai Serang tersebut merupakan salah satu area wisata yang akan dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Blitar. Sehingga Kabupaten Blitar menjadi kota yang berpotensi dalam rangka memajukan ekonomi kabupaten Blitar dalam lingkup skala besar dan juga untuk desa Serang itu sendiri dalam lingkup skala kecil. Dari adanya potensi tersebut terdapat beberapa permasalahan, diantaranya yaitu produk wisata yang ditawarkan belum memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan, dan juga kondisinya belum begitu bagus baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dapat kita lihat bahwa produk wisata yang ditawarkan terlalu seadanya. Sehingga perlu direncanakan konsep untuk pengembangannya yang dapat menjadikan Obyek Wisata Pantai Serang sebagai obyek wisata yang layak untuk dijadikan sebagai tempat berwisata yang mampu dikenal oleh para wisatawan baik lokal ataupun mancanegara.

Rancana pengembangan obyek Wisata Pantai Serang di Blitar ini adalah upaya untuk menciptakan ikon sarana hiburan yang mampu memberikan daya tarik serta suasana kenyamanan bagi penggunanya. Kenyamanan yang dimaksud adalah menciptakan suasana relaksasi pada tempat rekreasi yang disertai dengan tempat peristirahatannya yang dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai. Sehingga pada obyek Wisata Pantai Serang di Blitar ini akan tercipta obyek wisata yang dapat memberikan kenyamanan dan memiliki kesan “tak akan terlupakan” bagi pengunjung.

Metode pembahasan yang digunakan pada perancangan Wisata Pantai Serang di Blitar ini meliputi beberapa langkah dan tahapan- tahapan. Diantaranya adalah pengumpulan data literatur yang berkaitan, studi kasus objek sejenis, dan survey lapangan secara langsung pada lokasi. Kemudian dilalakukan identifikasi dan analisis pada keseluruhan data yang dikumpulkan tersebut sehingga dalam pencapaian akhir dapat tercipta gambaran yang jelas mengenai perancangan Wisata Pantai Serang di Blitar ini.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT beserta junjunganNya Nabi Besar Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga dalam penyusunan proposal untuk memenuhi persyratan menyelesaikan Tugas Akhir ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Proposal Tugas Akhir yang berjudul “Wisata Pantai Serang di Blitar“ ini secara garis besar membahas mengenai semua hal yang berhubungan dan berkaitan dengan perancangan “Wisata Pantai Serang di Blitar” secara keseluruhan. Adapun mengenai penyusunan proposal “Wisata Pantai Serang di Blitar” ini dengan dilatar belakangi dari beberapa referensi bacaan demi keinginan sempurnanya dalam penyusunan proposal ini.

Dalam penyusunan proposal Tugas Akhir ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun materil. Dengan segala kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan proposal Tugas Akhir ini. Ucapan – ucapan terima kasih tersebut ingin saya sampaikan kepada:

• Ibu, Bapak, dan Adik serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan do’a, perhatian, semangat dan kasih sayang yang terus menerus dicurahkan sampai saya berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini.

• Ibu Ir. Naniek Ratni, JAR., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur.

• Ibu Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur

• Bapak Ir. Lily Syahrial, MT. dan Bapak Heru Subiyantoro, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

• Ibu Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT, Bapak Ir, Syaifuddin Zuhri. MT, dan Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT selaku Dosen Penguji.

(5)

• Dan juga segenap Dosen dan rekan–rekan satu kampus Program Studi Teknik Arsitektur UPN “Veteran” Jawa Timur, serta seluruh oran–orang terdekat yang memberikan bimbingan ilmu, bantuan, dan supportnya selama proses pembuatan perancangan Tugas Akhir hingga terselesainya laporan ini.

Sejauh ini dalam penyusunan masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan di luar batas kemampuan penyusun. Untuk melengkapinya, penulis membutuhkan kritik dan saran sehingga dapat menyusun laporan yang lebih sempurna. Namun penyusunan proposal ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan juga dapat membantu rekan - rekan mahasiswa lain yang khususnya dalam bidang Arsitektur.

Akhir kata penulis memohon maaf jikalau memang ada kesalahan dan masih terdapat banyak kekurangan yang mungkin kurang berkenan bagi pembaca dalam penulisan proposal Tugas Akhir ini. Sekali lagi penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian proposal Tugas Akhir ini.

Surabaya, 14 Desember 2011

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Abstraksi ... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1. 1. Latar Belakang ... 1

1. 2. Tujuan dan Sasaran Perancangan ... 6

1. 3. Batasan dan Asumsi ... 6

1. 4. Tahapan Perancangan ... 7

1. 5. Sistematika Laporan ... 9

BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 11

2. 1. Tinjauan Umum Perancangan ... 11

2. 1. 1. Pengertian Judul ... 11

2. 1. 2. Studi Literatur ... 12

2. 1. 3. Studi Kasus ... 18

2. 1. 4. Analisa Hasil Studi ... 34

2. 2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 37

2. 2. 1. Penekanan Perancanagn ... 37

2. 2. 2. Lingkup Pelayanan ... 37

2. 2. 3. Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ... 39

2. 2. 4. Perhitungan Luasan Ruang ... 43

2. 2. 5. Program Ruang ... 52

BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 54

3. 1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 54

(7)

vii

3. 3. Kondisi Fisik Lokasi ... 61

3. 3. 1. Eksisting Site ... 61

3. 3. 2. Aksesibilitas ... 62

3. 3. 3. Potensi Lingkungan ... 63

3. 3. 4. Infrastruktur Kota ... 65

3. 3. 5. Peraturan Bangunan Setempat ... 67

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 68

4. 1. Analisa Site ... 68

4. 1. 1. Analisa Aksesibilitas ... 68

4. 1. 2. Analisa Iklim ... 70

4. 1. 3. Analisa Lingkungan Sekitar ... 73

4. 1. 4. Analisa Zoning ... 74

4. 2. Analisa Ruang ... 75

4. 2. 1. Organisasi Ruang ... 75

4. 2. 2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 77

4. 2. 3. Diagram Abstrak ... 79

4. 3. Analisa Bentuk dan Tampilan ... 80

4. 3. 1. Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 80

4. 3. 2. Analisa Tampilan Bangunan ... 82

BAB V. KONSEP PERANCANGAN ... 88

5. 1. Konsep Tapak ... 89

5. 1. 1. Konsep Zoning ... 89

5. 1. 2. Konsep Ruang Luar ... 90

5. 1. 3. Konsep Sirkulasi ... 91

5. 1. 4. Konsep Pola Tatanan Massa dan Orientasi ... 91

5. 2. Konsep Bentuk dan Tampilan ... 92

5. 2. 1. Konsep Bentuk ... 92

5. 2. 2. Konsep Tampilan ... 93

5. 3. Konsep Ruang Dalam ... 93

5. 4. Konsep Struktur ... 94

(8)

viii

BAB VI. APLIKASI RANCANGAN ... 95

6. 1. Konsep Tapak ... 95

6. 1. 1. Aplikasi Zoning ... 95

6. 1. 2. Aplikasi Ruang Luar ... 96

6. 1. 3. Aplikasi Sirkulasi ... 97

6. 1. 4. Aplikasi Pola Tatanan Massa dan Orientasi ... 97

6. 2. Aplikasi Bentuk dan Tampilan ... 98

6. 2. 1. Aplikasi Bentuk ... 98

6. 2. 2. Aplikasi Tampilan ... 99

6. 2. 3. Aplikasi Ruang Dalam ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan dan keindahan alam yang berlimpah. Oleh karena itu pemerintah Indonesia terus menerus berupaya menggalakkan dalam bidang kepariwisataan khususnya di Provinsi Jawa Timur. Diadakannya kegiatan ini sesuai dengan program pemerintah yang berslogan “ Visit

Indonesian to Year 2008 “ untuk memajukan bidang kepariwisataan di Indonesia.

Dengan demikian dapat menunjang peningkatan akan kesejahteraan bangsa dengan masuknya devisa negara serta keterbukaanya lapangan kerja baru karena budaya dan kekayaan alam Indonesia semakin dikenal oleh bangsa – bangsa di dunia. Sehingga banyak wisatawan manca negara yang datang berkunjung ke Indonesia.

Kabupaten Blitar terletak antara Kabupaten Malang, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Kediri (lihat gambar 1.1). Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang kaya akan kekhasan dan keindahan alamnya. Dalam menghadapi era global ini, pemerintah kabupaten Blitar berusaha menggali beberapa potensi alam yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan daerah. Beberapa proyek pembangunan sudah masuk dalam agenda kerja pemerintah. Apalagi melihat perkembangan pariwisata Kabupaten Blitar masih kalah jauh dibanding pariwisata di kota – kota lainnya.

Banyak tempat-tempat tujuan wisata yang saling berusaha untuk meningkatkan mutu dan variasi produk wisatanya. Kabupaten Blitar banyak terdapat tempat wisata

Gambar 1.1 Peta Keberadaan Kabupaten Blitar pada Provinsi Jawa T imur Sumber : www.google.co.id

(10)

berbagai macam jenis. Ada tempat wisata berupa pantai, makam, candi, bangunan sejarah, monumen, bendungan, taman, kolam pemandian, dan lain – lainya. Adanya banyak jenis tempat wisata di daerah Kabupaten Blitar tersebut semakin menjadikan Kabupaten Blitar layak untuk digali potensinya akan tempat – tempat yang dapat difungsikan sebagai tempat pariwisata. Sehingga tempat – tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Blitar tersebut juga akan berkembang menjadi lebih layak sebagai tempat pariwisata. Pada tabel 1.1 berikut ini menunjukkan beberapa tempat – tempat wisata yang ada di seluruh Kabupaten Blitar menurut jenis – jenis wisatanya.

Dari tabel 1.1 tersebut dapat dilihat tentang adanya banyak tempat wisata di Blitar yang mungkin dapat lebih digali potensinya. Dengan adanya banyak tempat wisata tersebut, pengembangan yang lebih pada tempat wisata menjadi hal yang utama agar dapat menarik peminat/pngunjung lebih banyak lagi.

(11)

Salah satu tempat wisata di Blitar yang dapat dikembangkan potensinya adalah pantai Serang. Pantai Serang terletak di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, yang berjarak sekitar ± 30 km dari arah Kota Blitar. (lihat gambar 1.2).

Pantai Serang merupakan pantai dengan pemandangan alam yang indah. Terdapat batu karang yang bagus dan terbentang pasir putih sepanjang pantainya. Selain itu juga terdapat area hijau seperti pepohonan hutan alam yang masih terjaga baik kondisinya sehingga lokasi sekitar pantai Serang bisa dinikmati keindahannya. (lihat gambar 1.3).

Beberapa hal tersebut, sudah merupakan potensi yang bagus untuk pengembangan obyek wisata Pantai Serang. Karena pantai Serang memang sudah memiliki nilai keindahan yang harus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

Sumber : www.googlemaps.com dan Pengamatan Lapangan, 2010 Gambar 1.3 Lokasi dan View Pantai Serang Blitar

Sumber : www.google.co.id

(12)

Tabel 1.2 Data Wisatawan Lokal dan Mancanegara Blitar

Gambar 1.4 diatas menunjukkan peningkatan penduduk Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun. Adanya peningkatan jumlah penduduk tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah peminat masyarakat Blitar akan kebutuhan berwisatanya. Jadi pengembangan potensi wisata yang ada di Blitar seperti Wisata Pantai Serang tersebut sudah sepantasnya untuk ditingkatkan. Agar masyarakat Blitar sendiri dapat menikmati serta bangga akan adanya tempat wisata tersebut. Adapun data peningkatan jumlah wisatawan dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.

Selain itu, banyaknya fasilitas penunjang yang sudah ada seperti penginapan, hotel, cafe, rumah makan dan yang lainnya menjadikan kota Blitar makin memiliki potensi untuk dimajukan kawasan wisatanya. Banyak hotel berbintang yang sudah layak

No. Tahun J umlah Wisatawan

1. 2006 390.400 orang

2. 2007 412.975 orang

3. 2008 447.067 orang

4. 2009 500.715 orang

Sumber : UPTD PIPP Blitar

Gambar 1.4 Proyeksi peningkatan penduduk

Gambar 1.2 Proyeksi peningkatan wisatawan lokal dan mancanegara Blitar

Sumber : UPTD PIPP Blitar

(13)

Tabel 1.3 Daftar Hotel di Blitar

dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi pengunjung terutama yang berasal dari luar kota, provinsi, bahkan wisata asing jika berwisata di tempat - tempat wisata di Blitar. Berikut ini adalah tabel beberapa daftar hotel yang ada di Blitar.

.

Adanya fasilitas hotel tersebut peminat wisata yang akan datang ketempat tempat wisata di daerah Blitar akan semakin tinggi. Karena saat berwisata di Blitar para wisatawan tidak akan merasa kebingungan lagi dalam mencari tempat penginapan untuk sementara pada saat berwisata.

Dengan demikian pengembangan potensi alam seperti wisata pantai Serang yang memiliki daya tarik wisata yang bersumber pada keindahan alam dan tata lingkungannya akan mendapatkan pengaruh yang positif jika dilaksanakan.

Dari wacana diatas, maka untuk pengembangan wisata Pantai Serang nantinya akan diwujudkan kawasan wisata yang dilengkapi sarana prasarana dan akomodasi yang memadai dengan diadakannya fasilitas-fasilitas wisata baik pada area pantainya dan juga pada kawasan darat dari wisata Pantai Serang tersebut. Serta adanya beberapa fasilitas lainnya sebagai pendukung yang akan membuat wisatawan merasa lebih nyamannya saat berwisata pada lokasi itu. Misalkan seperti fasilitas cottage, pertokoan, cafe, restoran, dan tempat–tempat lain yang selayaknya ada pada kawasan pantai. Selain area fasilitas, pengadaan kegiatan yang dapat dinikmati para wisatawan pada malam hari nantinya juga akan diciptakan untuk menghidupkan suasana malam bagi wisatawan yang menginap.

(14)

1.2 Tujuan dan Sasaran Perancangan

Dengan adanya pengembangan potensi alam yang ada pada pantai serang tersebut pada dasarnya bertujuan untuk :

• Mewujudkan alternatif sarana wisata yang menarik dan mampu memberikan kenyamanan berwisata karena sarana prasarana yang memadai.

• Menggali potensi keindahan alam yang ada pada daerah Blitar khusunya kawasan pantai serang, agar semakin menimbulkan adanya rasa bangga dan kecintaan terhadap keindahan alam Indonesia

• Pengembangan wisata panorama alam yang bertujuan untuk dapat lebih mengenalkan keindahan pariwisata di Indonesia agar dapat dikenal masyarakat luas bahkan oleh mancanegara.

Sedangkan sasaran diadakanya pengembangan tempat wisata pada pantai serang tersebut adalah untuk :

• Memberikan sarana tempat pariwisata baru dengan suasana keindahan alam pantai dengan fasilitas akomodasi yang lengkap.

• Menghasilkan tempat wisata yang memiliki akomodasi lengkap agar dapat menarik pengunjung. Sehingga masyarakat Indonesia tahu dan sadar akan banyak serta indahnya tempat – tempat wisata yang ada di Indonesia.

• Menciptakan tempat wisata baru dengan tujuan lebih mengenalkan wisata yang ada di Kabupaten Blitar sehingga secara otomatis pendapatan daerah Kabupaten Blitar juga akan menambah.

1.3 Batasan atau Asumsi

Pembangunan pengembangan Wisata Pantai Serang di Blitar ini adalah salah satu upaya dalam menambah penghasilan pendapatan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam memajukan daerahnya.

Batasan - batasan pada pengembangan wisata Pantai Serang tersebut adalah :

• Pengguna bangunan diperuntukkan bagi pengunjung/wisatawan baik lokal maupun internasional dan juga untuk kalangan pengelola.

(15)

• Kawasan tersebut adalah kawasan wisata jadi tempat tersebut tidak diperuntukkan sebagai tempat out bond atau acara resmi, melainkan hanya sebagai tempat berwisata.

Asumsi pada wisata Pantai Serang tersebut adalah :

• Pembangunan tersebut diperuntukkan masyarakat umum, jadi pihak manapun bisa menggunakan tempat wisata dan berbagai fasilitas yang ada pada lokasi tersebut.

• Pembangunan pengembangan wisata Pantai Serang tersebut diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan wisata untuk jangka waku kedepan yang lama ( ± 20 tahun ).

• Untuk kepemilikan tempat wisata Pantai Serang tersebut diasumsikan menjadi milik pemerintah daerah Kabuaten Blitar.

1.4 Tahapan Perancangan

Tugas akhir yang berjudul Wisata Pantai Serang di Blitar ini terdapat tahapan -tahapan dalam penyelesaian perancangannya, seperti terlihat pada gambar 1.1 berikut ini :

Gambar 1.1 Diagram Tahapan Perancangan Sumber : Teori Azas dan Metoda Perancangan

Penentuan Judul

Interprestasi Judul

Pengumpulan Data

Analisa dan Kompilasi Data

Kajian Teori, Azas, dan Metode Perancangan

Tema

Asumsikan Konsep Perancangan

Gagasan Ide

Pengembangan Rancangan

Feedback Kontrol

- Literatur - Studi Kasus - Lapangan

(16)

Adapun penjelasan tahapan-tahapannya sebagai berikut : 1. Penentuan judul

Penentuan judul didasari atas latar belakang yang kuat kenapa memilih judul tersebut. 2. Interprestasi judul

Interprestasi judul adalah mendefinisikan judul agar lebih jelas arti dan makna judul yang diambil agar dalam kelanjutannya kedepan memiliki kejelasan.

3. Pengumpulan data.

Pengumpulan data juga memiliki banyak jenis, dimulai dari literatur (buku, artikel, majalah, dll) , studi objek/kasus yang sudah ada, serta survey data di lapangan secara langsung dengan pengamatan menggunakan panca indra.

4. Analisa dan Kompilasi data

Setelah terkumpul dari beberapa sumber baik buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip, studi kasus, dan pengamatan observasi survey secara langsung kemudian dipilah – pilah dan dikombinasikan data – data tersebut. Dalam menganalisa tersebut diperlukan sebagai landasan berpikir yang dapat mendukung proses perancangan. 5. Kajian Teori, Azas, dan Metode Perancangan.

Pengkajian dari beberapa sumber tersebut harus berdasar pada teori tentang perancangan, azas perancangan, serta metode perancangan yang sudah ada dalam arsitektur. Jadi dalam perancangannya sesuai aturan – aturan arsitektur yang ada. 6. Penentuan tema dan Rumusan Konsep perancangan

Dalam membuat konsep perancangan tentunya selalu memikirkan terlebih dahulu apa tema dari konsep perancangan tersebut. sehingga dalam membuat konsep tersebut memiliki gambaran yang jelas bagaimana tentang konsep yang akan kita buat.

7. Gagasan Ide

Setelah tema dan konsep sudah jelas, dilanjutkan dengan pemunculan suatu gagasan ide – ide yang akan kita rancang. Diamana kreatifitas dan pemahaman dituntut dalam hal ini. Namun dalam konteks perancangan harus tetap mengikuti ruang lingkup arsitektur. Tidak memunculkan ide ngawur yang tidak memiliki dasar arsitektur. 8. Pengembangan Rancangan

(17)

dilakukan kelanjutannya. Bagaimana secara luasnya akan perancangan tersebut dengan lebih detail dan jelas.

Dalam pembahasan pengembangan perancangan akhir tersebut harus ada peninjauan kembali ( feedback control ) sesuai konteks arsitektural. Yaitu bagaimana penyesuaian rancangan terhadap pengertian dan tata cara dalam teori – teori perancangan, azas dan metode perancangan, penentuan tema dan konsep, pemunculan gagasan ide tersebut. Jadi hasil dari pengembangan rancangan tersebut tidak lepas dari segala teori yang masih tetap menyesuaikan lingkup arsitektural yang teorinya memang sudah ada dan diyakini kebenarannya.

1.5 Sistematika Laporan

Untuk mendapatkan hasil perancangan yang maksimal, dalam perancanagn Wisata Pantai Serang di Blitar ini diperlukan suatu sistematika laporan. Sistematika laporan perencanaan ini terdiri dari beberapa tahapan, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Menjabarkan mengenai latar belakang masalah perancangan, tujuan perancangan, batasan dan asumsi perancangan, tahapan perancangan dan sistematika pembahasan laporan. Latar belakang mengenai segala sesuatu tentang perancangan Wisata Pantai Serang dijelaskan pada bab awal awalan laporan ini.

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

Menjabarkan tentang tinjauan umum perancangan ( pengertian judul, studi literatur, studi kasus, analisa hasil studi ) dan tinjauan khusus perancangan ( lingkup pelayanan, aktivitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, program ruang ). Dalam bab ini khusus akan membahas semuanya tentang materi tinjauan obyek suatu perancangan. Gambaran secara lebih jelas tentang perancangan sebagian dibahas dan dijelaskan pada bab ini.

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

(18)

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

(19)

BAB II

TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Perancangan 2.1.1 Pengertian J udul

Secara umum perlu dijelaskan tentang Pengertian judul dari proposal Tugas Akhir. Pengertian dari “ Wisata Pantai Serang di Blitar ” ini dapat dijabarkan beberapa pengertian. Yaitu sebagai berikut :

Pengertian Wisata adalah :

Suatu bidang kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk mengisi waktu yang luang dengan tidak menggangu norma – norma kehidupan dan bahkan memberikan kenyamanan bagi si pelaku, sehingga makin terwujud perkembangan fisik, mental, emosional, maupun sosial yang lebih baik. (Said, 1988 ).

Wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, bertamasya, piknik, dan sebagainya). ( Purwodarminto, Kamus Bahasa Indonesia ,1982).

Dengan kata lain wisata adalah penyegaran kembali badan fikiran atau melakukakan suatu hiburan atau hal yang menggembirakan hati dan menyegarkan fikiran serta hati sepertihalnya piknik atau rekreasi.

Menurut Ivor H, ( 1973) Outdoor recreation, tentang rekreasi ; Tujuan dari Rekreasi atau Wisata adalah sebagai berikut :

- Mendapatkan kesenangan dan kepuasan

- Membantu pertumbuhan kelincahan gerak dan koordinasi tubuh melalui fisik. - Mencitakan dan membina hubungan antar manusia.

Pengertian Pantai Serang adalah :

(20)

Pengertian Blitar adalah :

Blitar adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Blitar terletak diantara kabupaten Malang, kabupaten Kediri, dan kabupaten Tulungagung. Keberadaannya yang berada dipinggiran tersebut menjadikan kota tersebut kurang terkenal karena memang lokasinya yang berada dipinggiran. Namun kota Blitar sangat bernilai karena merupakan kota kelahiran Presiden Indonesia yang pertama, yaitu Presiden Soekarno.

Jadi pengertian dari “ Wisata Pantai Serang di Blitar ” adalah :

Suatu penggalian potensi tempat wisata alam dimana tempat tersebut adalah suatu tempat pariwisata alam yang berupa panorama alam pantai dan beberapa fasilitas wisata laut lainnya yang difungsikan sebagai tempat untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani yang mengandung unsur suatu hiburan, tempat wisata tersebut berada pada salah satu daerah di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Blitar.

2.1.2 Studi Literatur

Studi literatur / pustaka digunakan sebagai studi penggalian referensi guna untuk memperjelas pemahaman yang lebih mendalam tentang judul yang diangkat. Adapun studi literatur / pustaka yang dapat dapat diambil serta dapat memberikan penjelasan mengenai obyek rancangan dalam hal ini adalah studi literatur/pustaka yang berhubungan dengan obyek rancangan Wiasata Pantai Serang di Blitar.

A. Ruang lingkup

Pengertian pariwisata dibagi dua macam yaitu secara khusus dan secara umum. Secara umum pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu pari yang berarti berulang-ulang dan wisata yang berarti perjalanan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan berulang-ulang.

Secara khusus pengertian pariwisata menurut beberapa ahli kepariwisataan adalah sebagai berikut :

(21)

aktifitas yang bersifat sementara tersebut.

2. Prof. Hans. Buchi, pariwisata adalah peralihan tempat untuk sementara waktu dan mereka yang mengadakan perjalanan tersebut memperoleh pelayanan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata.

Pengertian tentang wisata dapat dilihat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, yaitu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela bersifat sementara. Pantai adalah perbatasan antara daratan dan laut, sedangkan laut adalah kumpulan air dalam jumlah banyak yang membagi daratan atas benua-benua dan pulau-pulau. Jadi, wisata pantai dapat diartikan sebagai wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam pantai beserta komponen pendukungnya, baik alami maupun buatan atau gabungan keduanya itu (John 0. Simond, 1978).

Obyek wisata pantai adalah elemen fisik dari suatu pantai yang dapat dijadikan lokasi untuk melakukan kegiatan berwisata, obyek tersebut yaitu (Simond, 1978):

1. Pantai, merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan primadona obyek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang pasif sampai aktif.

2. Permukaan laut, terdapatnya ombak dan angin sehingga permukaan tersebut memiliki potensi yang berguna dan bersifat rekreatif.

3. Daratan sekitar pantai, merupakan daerah pendukung terhadap keadaan pantai

yang berfungsi sebagai tempat rekreasi dan olah raga darat yang membuat para pengunjung akan lebih lama menikmatinya.

Simond, (1978) juga menyebutkan bahwa pantai dapat dibagi menjadi berbagai wilayah, yaitu:

1. Beach, yaitu batas antara daratan dan lautan. Biasanya berupa pantai berpasir dan landai.

2. Dune, yaitu daerah yang lebih tinggi dari beach. Biasanya berupa hamparan pasir yang permukaannya bergelombang atau berubah secara perlahan karena adanya aliran laut.

(22)

Dari berbagai pendapat di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain untuk menikmati perjalanan tersebut, guna bertamasya dan rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi wisata di tempat lain.

B. Kareakteristik dari wisata : Berdasarkan aktifitasnya adalah :

o Wisata aktif, individu berpartisipasi langsung dalam aktivitas yang lebih

mengutamakan fisik, antara lain renang, permainan, olah raga, berlayar, dan sebagainya.

o Wisata pasif, wisaa yang berdasarkan kegemaran / hobi saja, contohnya

antara lain menikmati pemandangan alam pantai, melihat pertunjukkan panggung, duduk santai, dan sebagainya.

Banyak jenis dari suatu wisata, diantaranya meliputi: Wisata Flora, Wisata Fauna, Wisata Bahari, Wisata Sejarah, Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Museum, Wisata Daerah, Wisata Indonesia, Wisata Purbakala, Wisata Seo, Wisata Religi, dan lainnya.

Berdasarkan tempatnya wisata dibagi tiga, antara lain:

o Wisata udara : wisata yang dilakukan di udara, seperti terbang layang,

helikopterflyng, dan lain sebagainya.

o Wisata darat : wisata umum biasanya yang dilakukan di darat. o Wisata air : wisata yang dilakukan dengan menggunakan atau

dilakukan di air ( laut, danau, sungai, dan sebagainya). C. Unsur Wisata Pantai

Wisata pantai melibatkan 3 unsur pokok, yaitu: a. Manusia, sebagai subyek pelaku, b. Tempat, sebagai obyek tujua wisata,

c. Waktu yang dihabiskan dalam melakukan aktifitas wisata.

Ketiga unsur pokok tersebut selalu berhubungan dan memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali antara ketiganya. Yaitu selalu ada orang yang melakukan wisata, ada ruang atau tempat wisata, dan juga ada waktu yang digunakan selama melakukan wisata.

(23)

1. Daya tarik

Daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan perjalanan mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang menjadi tujuan utamanya, atau tujuan sekunder yang dikunjungi dalam suatu perjalanaan primer karena keinginannya untuk menyaksikan, merasakan, dan menikmati daya tarik tujuan tersebut. Sedang daya tarik sendiri dapat diklasifikan kedalam daya tarik lokasi yang merupakan daya tarik permanen.

Daya tarik yang perlu diperhatikan pada suatu obyek wisata agar dikunjungi wisatawan antara lain:

a. Keindahan alam, seperti laut, pantai, danau, dan sebagainya. b. Iklim atau cuaca misalnya daerah beriklim tropis,

c. Kebudayaan, sejarah, etnik/ kesukuan, d. Kemudahan pencapaian obyek wisata. 2. Prasarana wisata

Prasarana wisata ini dibutuhkan untuk melayani mereka (wisatawan) selama perjalanan wisata. Fasilitas ini cenderung berorientasi pada daya tarik wisata di suatu lokasi, sehingga fasilitas ini harus terletak dekat dengan obyek wisatanya.

Prasarana wisata cenderung mendukung kecenderungan perkembangan pada saat yang bersamaan. Prasarana wisata ini terdiri dari:

A. Prasarana akomodasi

Prasarana akomodasi ini merupakan fasilitas utama yang sangat penting dalam kegiatan wisata. Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan biasanya dipakai untuk kebutuhan menginap, makan dan minum. Daerah wisata yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman dan mempunyai nilai estetika tinggi, menu yang cocok, menarik, dan asli daerah tersebut merupakan salah satu yang menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu daerah wisata.

B. Prasarana pendukung

(24)

3. Sarana wisata

Sarana Wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu, selera pasar pun dapat menentukan tuntutan berbagai sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata antara lain biro perjalanan, alat transportasi, dan alat komunikasi, serta sarana pendukung lainnya. Tak semua obyek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

4. Infrastruktur

Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata , baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan dibawah tanah, seperti: sistim pengairan, sumber listrik dan energi, sistem jalur angkutan dan terminal, sistem komunikasi, serta sistem keamanan atau pengawasan. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata, sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

5. Masyarakat, Lingkungan, dan Budaya

Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai obyek dan daya tarik wisata akan mengundang kehadiran wistawan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan masyarakat, lingkungan dan budaya adalah sebagai berikut:

a.Masyarakat

(25)

b. Lingkungan

Disamping masyarakat di sekitar obyek wisata , lingkungan alam di sekitar obyek wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan tercemar. Lalu-lalang manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat mengakibatkan rusaknya ekosistim dari fauna dan flora di sekitar obyek wisata. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu obyek wisata.

c. Budaya

Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu obyek wisata merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun kelestariannya tak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.

Wisata Pantai Serang di Blitar tergolong wisata yang aktif dan pasif. Karena daerah pantai merupakan suatu daerah transisi antara daratan dan lautan. Panorama pemandangan alam dan lingkungan sekitar yang dimiliki cukup bagus untuk dinikmati wisatawan yang berkunjung. Serta adanya hasil laut seperti tangkapan ikan laut Pantai Serang, mendukung diadakannya pengembangan fasilitas yang ada pada kawasan tersebut. Pengembangan Wisata Pantai Serang di Blitar nantinya akan diperhatikan dan disesuaikan terhadap studi literatur/pustaka yang ada. Sehingga dapat diminimalisir dampak – dampak yang muncul karena adanya Wisata Pantai Serang di Blitar tersebut.

Berbagai dampak adanya kegiatan pengembangan tersebut diantaranya adalah : 1. Dampak Positif.

- Meningkatkan devisa Negara. - Perluasan lapangan pekerjaan.

- Mendorong pengembangan usaha baru.

- Meningkatkan kesadaran tentang konservasi sumber daya alam. 2. Dampak Negatif.

- Terjadinya degradasi lingkungan. - Kerusakan sumber daya alam.

(26)

Sumber : www.surabaya.go.id 2.1.3 Studi Kasus

Studi kasus adalah memahami suatu objek yang sudah ada agar dalam perancangan tugas akhir memiliki acuan jalan pemikiran perancangan, pembanding, yang berguna sebagai tambahan pemahaman agar dalam perancangan memiliki pengetahuan dari pembelajaran objek yang sudah ada sehingga hasil perancangan sesuai dengan keinginan pengunjung / wisatawan.

1. Studi Kasus I ( Pantai Ria Kenjeran Sur abaya )

Pantai Ria Kenjeran merupakan salah satu primadona obyek wisata di Kota Surabaya. Pantai Ria Kenjeran Surabaya merupakan pantainya arek-arek Suroboyo dengan beberapa fasilitas yang beraneka ragam mulai dari olah raga hingga cinderamata khas Surabaya. Berlokasi di bagian timur Kota Surabaya, Pantai Ria Kenjeran bisa menjadi pilihan akhir pekan di Kota Surabaya.

Fasilitas Wisata Pantai Ria Kenjeran Sur abaya

Di pantai ria kenjeran terdapat banyak fasilitas yang sangat menarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung wisatawan. Diantaranya adanya Terdapat gerbang pintu masuk dan loket, area parkir, area pantai, taman dan area bermain, gardu pandang, dermaga / anjungan pantai, kolam renang, wisata perahu sirkuit balap motor, stand penjualan makanan dan oleh – oleh, penginapan / hotel kantor pengelola, pacuan kuda, gelanggang olahraga, tempat fitnes, restoran , panggung terbuka, kolam pancing, mushola, toilet, tempat duduk, dan beberapa fasilitas yang menarik lainnya.

1. Gerbang Pintu Masuk dan Loket

Dalam suatu area wisata yang memilki lahan luas harus jelas surkulasi dan pintu masuknya. Pintu masuk adalah hal yang utama pada suatu area wisata. Dalam penentuan

(27)

Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010 Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

letak pintu masuk tidak boleh asal, namun harus dipertimbangkan sesuai syarat – syarat peletakan pintu masuk.

Pada Pantai Ria Kenjeran Surabaya pintu masuknya bergandeng langsung dengan loket. Perancangan demikian difungsikan agar jika pengunjung yang menggunakan kendaraan baik motor atupun mobil langsung bisa membayar tiket masuk jika akan memasuki area Pantai Ria Kenjeran tersebut.

2. Area Parkir

Pada setiap lokasi yang memiliki pengunjung harus memiliki area parkir. Pantai kenjeran memiliki area parkir yang luas dan terletak diberbagai tempat pada bagian dalam. Jadi pengunjung yang berwisata pada Pantai Ria Kenjeran tidak perlu kebingungan dan repot dalam mencari tempat parkir. Karena pada Pantai Ria kenjeran tersedia area parkir yang luas dan berada diberbagai tempat sesuai jenis – jenis fasilitas bagi pengguna kendaraan baik sepeda motor atau mobil.

Gambar 2.2 Pintu Masuk dan Loket Pantai Ria Kenjeran

(28)

Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010 Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010 3. Area Pantai

Karena wisata pantai, memiliki area perpantaian yang dapat digunakan untuk jalan – jalan menikmati keindahan di pantai adalah wajib hukumnya.

Pantai Ria Kenjeran memiliki area pantai yang indah. Pada bagian pesisir pantainya banyak batu – batuan alam disepanjang pantainya. Namun juga terdapat pada bebrapa bagian yang terkesan kumuh dan kurangnya perawatannya.

4. Taman dan Area Bermain

Pantai Ria Kenjeran memilki taman dan juga area bermain untuk anak – anak ataupun remaja. Areanya yang luas dapat digunaakan bersitirhat dan bermain bagi wisatwan yang berkunjung.

Gambar 2.4 Area Pantai pada Pantai Ria Kenjeran Surabaya

(29)

Gambar 2.6 Gardu Pandang Pantai pada Pantai Ria Kenjeran Surabaya

Sumber : www.google.com dan Pengamatan Lapangan, 2010 5. Gardu Pandang

Gardu pandang yang difungsikan untuk bersantai menikmati pemandangan panorama pantai juga terdapat pada Pantai Ria Kenjeran. Pada gardu pandang tersebut, pengunjung bisa bersantai menikmati pemandangan alam sambil berbincang – bincang.

6. Dermaga / Anjungan Pantai

Selain gardu pandang pantai, pada kawasan wisata Pantai Ria Kenjeran juga terdapat Dermaga / Anjungan yang dapat digunakan jalan – jalan di atas lautan pada pinggir pantai untuk menikmati keindahan pantai.

Sumber : www.google.co.id

(30)

Gambar 2.8 Kolam Renang Pantai Kenjeran

Gambar 2.9 Wisata Perahu Pantai Kenjeran 7. Kolam Renang

Walaupun berlokasi dipantai yang dapat digunakan mandi/bermain air, Pantai Ria Kenjeran juga menyediakan kolam renang untuk semua kalangan, baik anak ataupun dewasa. Kolam renang tersebut juga sebagai arena olahraga, yakni olah raga renang.

8. Wisata Perahu

Untuk wisata pada lautnya juga terdapat pada Pantai Ria Kenjeran. Yaitu wisata jalan – jalan kelaut sekitar Pantai Ria Kenjeran dengan menggunakan perahu guna menikmati keindahan pantai/laut Kenjeran.

Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

(31)

Gambar 2.10 Area Sirkuit Balap Motor Pantai Kenjeran

Gambar 2.11 Stand Penjualan Makanan dan Oleh - oleh Pantai Kenjeran Sumber : www.google.com dan Pengamatan Lapangan, 2010

Sumber : www.google.com dan Pengamatan Lapangan, 2010 9. Sirkuit Balap Motor

Pada Pantai Ria Kenjeran terdapat juga fasilitaslain yang tidak berhubungan dengan laut/pantai. Yaitu area sirkuit balap motor. Adanya fasilitas sirkuit balap motor tersebut merupakan fasilitas lebih yang tidak ada pada fasilitas wisata panati umumnya,

10. Stand Penjualan Makanan dan Oleh - oleh

(32)

Gambar 2.12 Penginapan Kawasan Pantai Ria Kenjeran Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

Gambar 2.13 Kantor Pengelola Pantai Ria Kenjeran Surabaya Sumber : Pengamatan Lapangan, 2010

11. Penginapan / Hotel

Jika membutuhkan tempat untuk peristirahatan / menginap, pada Pantai Ria Kenjeran terdapat fasilitas Penginapan / Hotel sebagai tempat untuk menginap.

12. Kantor Pengelola

Pantai Ria Kenjeran Surabaya memiliki kantor pengelola yang terletak pada bagian depan dekat dengan pintu masuk utama. Yang dimana berfungsi untuk mengurusi segala urusan tentang semua hal yang berhubungan dengan adanya Pantai Ria kenjeran.

Selain fasilitas – fasilitas tersebut diatas, masih banyak fasilitas – fasilitas penunjang lainnya yang ada pada area wisata Pantai Ria Kenjeran yang berfungsi sebagai fasilitas pendukung. Diantaranya ;

(33)

Sumber : www.google.go.id

Gambar 2.14 Wisata Pantai Pasir Putih Situbondo 2. Studi Kasus II ( Pantai Pasir Putih Situbondo )

Pantai Pasir putih terletak pada jalur pantura.Tepatnya berada di Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Situbondo Jawa Timur, lebih kurang 260 km atau 5 jam perjalanan darat dari kota Surabaya. Sesuai dengan namanya, pasir di pantai ini memang warnanya putih bersih dan ombaknya tenang sehingga keindahan pantai ini bisa dinikmati sampai ke tengah.

Fasilitas Wisata Pantai Pasir Putih Situbondo

Di area taman wisata Pantai Pasir Putih Situbondo, dilengkapi dengan berbagai sarana seperti Gerbang pintu masuk dan loket, parkir area, area pantai, gazebo peristirahatan, dermaga / anjungan pantai, wisata karang dan olah raga air perahu layar, area perkemahan pantai, kios makan dan souvenir, hotel / penginapan, gedung serbaguna, restoran, gedung kantor pengelola, kolam renang, mushola, toilet, dan beberapa fasilitas lainnya.

1. Gerbang Pintu Masuk dan Loket

(34)

Sumber : www.google.co.id Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.15 Pintu Masuk dan Loket Pantai Pasir Putih Situbondo

Gambar 2.16 Area parkir Pantai Pasir Putih Situbondo

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.17 Pesisir Pantai pada Pantai Pasir Putih Situbondo 2. Parkir Area

Terdapat area perparkiran yang luas pada Pantai Pasir Putih Situbondo ini yang diperuntukkan motor maupun mobil diberbagai posisi pada area dalam.

3. Area Pantai

(35)

Gambar 2.18 Gazebo Peristirahatan Pantai Pasir Putih Situbondo

Gambar 2.19 Dermaga / Anjungan Pantai Pantai Pasir Putih Situbondo .4 Gazebo Peristirahatan

Terdapat gazebo pada pinggiran pantai yang dapat digunakan untuk istirahat dan duduk – duduk menikmati keindahan panorama alam pantai sambil bercakap – cakap pada area Pasir Putih Situbondo tersebut.

5. Dermaga / Anjungan Pantai

Dermaga / Anjungan Pantai untuk menikmati keindahan pantai lebih menjorok kea arah lautnya juga terdapat pada kawasan wisata Pantai Pasir Putih Situbondo.

Sumber : www.google.co.id

(36)

Gambar 2.20 Wisata Karang dan Olah Raga Air Perahu Layar

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.21 Area Perkemahan Pantai pada Pantai Pasir Putih Situbbbondo

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.22 Kios Makan dan Souvenir Pantai Pasir Putih Situbondo Sumber : www.google.co.id

6. Wisata Karang dan Olah Raga Air Perahu Layar

Bagi wisatawan yang ingin menikmati Pantainya lebih ke tengah dan juga Olah raga air menggunakan Perahu Layar terdapat fasilitas dan area yang sangat memadai pada kawasan wisata Pantai Pasir Putih Situbondo.

7. Area Perkemahan Pantai

Pada kawasan Pantai Pasir Putih Situbondo terdapat area perkemahan yang memang disediakan sebagai tempat kemah ataupun outbond.

8. Kios Makan dan Souvenir

(37)

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.23 Hotel / Penginapan kawasan Pantai Situbondo

Sumber : www.google.co.id Gambar 2.24 Wisata Bahari Lamongan 8. Hotel / Penginapan

Untuk yang ingin menginap, fasilitas penginapan / hotel juga disediakan oleh Pengelola Pantai Pasir Putih Situbondo tersebut.

Terdapat juga fasilitas – fasilitas pendukung pada kawasan pantai Pasir Putih Situbondo tersebut. Fasilitas – fasilitas lainnya yaitu ;

- Gedung serbaguna - Restoran - Gedung kantor pengelola - Kolam Renang - Mushola - Toilet

- Dan beberapa fasilitas lainnya.

3. Studi Kasus III ( Wisata Bahar i Lamongan )

(38)

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.25 Pintu Masuk Utama Wisata Bahari Lamongan

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.26 Area Parkir Wisata Bahari Lamongan

Fasilitas pada Wisata Bahari Lamongan ini secara garis besar disusun menurut tempat dilakukannya aktifitas. Fasilitas yang ada diantaranya adalah pintu masuk, parkir area, hall entrance dan souvenir shop, ticketing dan pintu masuk, kantor pengelola, permainan indoor. permainan outdoor, pantai buatan dan kolam renang, dermaga, restoran, penginapan, mushola, toilet, area olahraga, arena permainan laut, dan beberapa fasilitas lainnya sebagai penunjang juga ada pada wisata bahari lamongan tersebut.

1. Pintu Masuk

Pintu masuk kearea dalamnya sangat atraktif, berupa sebuah kepiting merah besar raksasa dengan capitnya yang seolah menjulur merengkuh pengunjung. Sengaja disembunyikan di balik bangunan pasar wisata (Souvenir Shop). Sehingga pengunjung yang datang juga tidak diharuskan memasuki kawasan wisata baharinya, melainkan hanya berbelanja dan mencari santap siang.

2. Parkir Area

(39)

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.27 Hall Entrance dan Souvenir Shop Wisata Bahari Lamongan

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.28 Ticketing dan Pintu Masuk Wisata Bahari Lamongan

3. Hall Entrance dan Souvenir Shop

Bentuk bangunan dibuat organik, yaitu dengan mengkuti lekukan pantainya. Bangunan didominasi oleh warna biru yang bergradasi, ditambah pula seekor kepiting merah raksasa tepat diatas hall yang membuat kesan seakan-akan kepiting tersebut berenang diatas laut.

4. Ticketing dan Pintu Masuk

Bagian tiket dan pintu masuk dibuat bergaya kastil tempo dulu, dengan bahan plasteran yang bertekstur kasar dan minim ornamen. Bagian yang menarik adalah bagian bawah pintu masuknya yang terdapat sebuah kolam ikan.

5. Kantor Pengelola

(40)

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.29 Kantor Pengelola Wisata Bahari Lamongan

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.30 Permainan Indoor Wisata Bahari Lamongan

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.31 Permainan Outdoor Wisata Bahari Lamongan 6. Permainan Indoor

Tampilan bangunan pada beragam permainan indoor yang ada adalah dengan mengikuti karakter yang ingin disuguhkan, sehingga akan menarik dan mudah untuk dikenali meskipun tanpa melihat papan nama.

7. Permainan Outdoor

(41)

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.32 Pantai Buatan dan Kolam Renang Wisata Bahari Lamongan

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.33 Dermaga Wisata Bahari Lamongan 8. Pantai Buatan dan Kolam Renang

Pantai pasir putih yang terletak di WBL ini adalah sebuah pantai buatan yang mendatangkan pasir untuk menutupi karakter asli wilayah ini, yaitu batuan karang kapur (kras). Tepat berbatasan langsung dengan pantai, terdapat sebuah kolam renang terbuka yang memang diperuntukkan untuk keluarga dengan kedalaman sedang. Garis pantainya dibatasi oleh blok-blok beton yang dibentuk silinder, selain untuk estetik juga menghindari pengikisan pantai. Namun terdapat juga kolam renang umum buatan yang berada dekat dengan pantai tersebut yang dilengkapi dengan arena permainan air berupa peluncuran dan beberapa permainan yang lainnya. Untuk kolam renang tersebut didesain sangat berdekatan dengan bibir pantai, sehingga pengunjung yang berenang pada kolam renang tersebut seakan-akan sedang merasa berenang dilautan luas.

9. Dermaga

(42)

Sumber : www.google.co.id

Gambar 2.34 Restoran Wisata Bahari Lamongan 10. Restoran

Terdapat juga sebuah restoran yang bergaya klasik dan berkesan hangat, karena restoran tersebut dibangun dengan material kayu dan desain ala ’texas’ sehingga membawa suasana tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung disaat menikmati makanan direstoran tersebut. Hal tersebut akan memberikam moment tersendiri sebagai bentuk ataupun upaya mempertahankan citra tempat wisata ini.

Seelain beberapa fasilitas diatas, Terdapat juga fasilitas – fasilitas lainnya sebagai pendukung pada kawasan Wisata Bahari Lamongan tersebut. Yaitu ;

- Penginapan - Mushola - Toilet - Arena olahraga

- Arena permainan laut - Dan beberapa fasilitas lainnya

2.1.4 Analisa Hasil Studi Kasus

1. Studi Kasus I ( Pantai Ria Kenjeran Sur abaya )

(43)

Secara arsitekturalpun, Pantai Ria Kenjeran Surabaya sudah memiliki beberapa unsur – unsur tersebut. Misalnya seperti penempatan pintu masuk yang strategis dan mendasar pada syarat – syarat arsitektur, sirkulasi yang jelas, fasilitas – fasilitas bersyarat yang harus ada pada kawasan bangunan pantai, dan elemen lainnya yang ada sudah mengikuti aturan arsitektur dan sudah dapat dikatakan memenuhi syarat dan layak.

Pembagian jenis ruangan seperti area umum / public, semi publik, dan private sudah terencana dan terlaksana dengan bagus sesuai syarat arsitektur yang ada.

2. Studi Kasus II ( Pantai Pasir Putih Situbondo )

Dari hasil studi kasus II yaitu studi pada Pantai Pasir Putih Situbondo hampir memiliki kesamaan dengan hasil studi kasus I pada Pantai Ria Kenjeran Surabaya. Fasilitas yang dimiliki oleh Pantai Pasir Putih Situbondo juga sudah memiliki kelengkapan dan sesuai dengan syarat bangunan arsitektural. Penataannya juga sudah baik dan layak sebagai wisata penyandang tempat wisata yang memiliki akomodasi serta sarana – prasarana yang lengkap.

Pembagian areanya juga sudah mengikuti syarat bangunan arsitektural. Dimulai dari peletakan pintu masuk, sirkulasi, perparkiran, dan fasilitas – fasilitas lainnya sebagai fasilitas pendukung juga direncanakan layaknya bangunan arsitektural pada kawasan pantai. Pengelompokan jenis area juga sudah terdapat. Seperti penggolongan dimana area yang berfungsi sebagai area umum / publik, area semi publik, dan area private.

3. Studi Kasus III ( Wisata Bahar i Lamongan )

Dari hasil studi kasus III yaitu pada Wisata Bahari Lamongan tidak jauh berbeda dengan hasil studi kasus I pada Pantai Ria Kenjeran Surabaya dan hasil studi kasus II pada Pantai Pasir Putih Situbondo. Ketiganya sama – sama meliki berbagai fasilitas akomodasi dan sarana – prasarana yang lengkap yang memang harus ada pada suatu tempat wisata kawasan pantai. Karena memang fasilitas akomdasi dan sarana – prasarana tersebut akan dibutuhkan dan digunakan oleh wisatawan yang berkunjung.

(44)

Kesimpulan analisa mengenai fungsi, fasilitas, dan fisik bangunan pada tiga objek studi kasus disimpulkan beberapa perbandingan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Pantai Ria Kenjer an Sur abaya Pantai Pasir Putih Situbundo Wisata Bahar i Lamongan Fungsi dan Aktifitas :

Fungsinya sebagai pusat untuk rekreasi remaja, dan keluarga yang tidak hanya untuk menampilkan wisata area pada pantai, namun juga terdapat beberapa fasilitas penunjang dan fasilitas hiburan lainnya.

Fungsi dan Aktifitas : Berfungsi sebagai pusat rekreasi keluarga yang menampilkan keindahan pantai sebagai daya tarik utama wisata. Namun juga dilengkapi dengan adanya berbagai fasilitas - fasilitas pelengkap lainnya

Fungsi dan Aktifitas : Fungsi dan Aktifitas yang terjadi di Wisata Bahari Lamongan ini banyak didominasi oleh olahraga air ( bahari ) dan juga oleh arena permainan dan juga pelengkap lainnya. Fasilitas :

Fasilitas yang tersedia di Pantai Ria Kenjeran luas sebagai pusat rekreasi yang besar, dilengkapi dengan hotel, kios untuk warung makan, hotel, dan juga ada fasilitas untuk area permainnya lainnya.

Fasilitas :

Untuk Fasilitas Prmainan yang tersedia di Pantai Pasir Putih Situbondo kurang lengkap dan meluas sebagai tempat rekreasi. Akan tetapi lahan pantai untuk bermain wisatanya sudah cukup luas sebagai suatu taman wisata.

Fasilitas :

Wisata Bahari Lamongan ini mengutamakan sarana olahraga bahari dan area permainan yang bersatu dengan area rekreasi. Terdapat juga Fasilitas pelengkap seperti Toko Souvenir, foodcourt, dsb) Tampilan :

Bentuk dan tampilan bangunan di wisata Pantai Ria Kenjeran Surabaya lebih beragam dengan mengadopsi type bangunan berbagai daerah bahkan dari luar seperti china dan juga daerah lain yang sesuai karakternya.

Tampilan :

Bentuk dan tampilan bangunan di Pantai Pusir Putih Situbondo banyak menggunakan arsitektur tradisional yang sederhana dengan konsep alam / nature yang menyatu dengan kerakter pantai.

Tampilan :

Bentuk dan juga tampilan pada bangunan Wisata Bahari Lamongan lebih fleksibel yang mengikuti karakter dari fungsinya bangunan sesuai konteks perancangan yang ingin disuguhkannya.

Sumber : Analisa Penulis, 2010

(45)

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan

Tinjauan khusus perancangan adalah membahas objek rancangan secara detail. Pembahasan akan mencakup kegiatan yang terjadi dalam objek rancangan nantinya beserta fasilitas yang akan disediakan dalam rancangan.

2.2.1 Penekanan Perancangan

Pada perancangan Wisata Pantai Serang di Blitar ini nantinya akan dirancang berbagai bangunan dengan disesuaikan fasilitas dan kebutuhan ruangnya. Karena bangunan Wisata Pantai Serang di Blitar nantinya adalah suatu bangunan wisata yang memiliki banyak komplek massa, sehingga penekanan perancangannya lebih ditekankan pada penataan massanya. Berbeda dengan bangunan yang hanya satu bangunan saja. Jika bangunan hanya terbentuk dari satu bangunan maka termasuk bangunan single building. Jadi untuk bangunan yang memiliki banyak massa seperti halnya Wisata Pantai Serang di Blitar, nantinya perlu adanya pola untuk system organisasi ruangnya untuk perancangan bangunan sesuai dengan konteks perancangannya.

2.2.2 Lingkup Pelayanan

Lingkup Pelayanan untuk pengguna Wisata Pantai Serang di Blitar adalah masyarakat umum dari kalangan manapun. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada pada Wisata Pantai Serang di Blitar ini. Jadi nantinya tidak akan ada pengecualian khusus untuk pengunjung pada Wisata Pantai Serang di Blitar tersebut.

Ditinjau dari penduduk, maka lingkup pelayanan proyek pengembangan Wisata Pantai Serang di Blitar ini adalah :

Pengunjung;

v Melayani masyarakat Blitar dengan radius pelayanan meliputi suatu lingkungan, dimana bisa dicapai dengan mudah oleh msyarakat sekitar lokasi Wisata Pantai Serang tersebut.

(46)

tempat peristirahatan ataupun tempat rekreasi untuk mengurangi ketegangan dan kejenuhan para wisatawan.

Fasilitas ;

v Fasilitas yang menunjang pada proyek pengembangan Wisata Pantai Serang di Blitar ini adalah :

- Letak lokasinya berada dipinggiran kota yang memiliki kenyamanan akan berwisata.

- Ada angkutan umum untuk transportasi menuju lokasinya, jadi pencapaian menuju kawasan Wisata Pantai Serang mudah.

- Jalan utama terlihat jelas dari arah kota Blitar, walaupun orang yang belum pernah berkunjung ke Blitar dapat menemukan akses jalan menuju Wisata Pantai Serang tersebut.

- Dekat dengan wisata lainnya yang ada pada daerah Blitar, jadi misalkan berwisata bisa langsung mengunjungi lebih dari satu tempat wisata yakni menuju tempat wisata Pantai Serang di Blitar.

- Memiliki potensi wisata yang benar – benar indah bagi wisatawan yang berkunjung. Maka peminat Wisata Pantai Serang di Blitar tersebut semakin meningkat dan memiliki banyak pengunjung.

Klasifikasi pemakai akan ditetapkan berdasarkan tujuan utama pemakai fasilitas yang direncanakan, sehingga dapat diketahui tingkat kepentingannya. Dalam perecanaan, pemakai dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :

o Pengunjung ( temporer dan menginap )

Pengunjung temporer adalah pengunjung yang melakukan wisata hanya sementara. Sedangkan pengunjung yang menginap adalah pengunjung yang melakukan wisata lebih dari satu hari baik dari luar kota maupun wisatawan yang datang dari mancanegara.

o Pengelola.

(47)

2.2.3 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

Aktifitas dan kebutuhan ruang pada Wisata Pantai Serang di Blitar ini secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Yaitu pengelompokan menurut kelompok aktifitas pemakainya yakni pengunjung dan pengelola. Untuk pengunjung terdapat dua jenis pengelompokan, yaitu pengunjung yang hanya sementara / temporer (tidak menginap) dan pengunjung yang lebih dari satu hari (menginap). Sedangkan untuk pengelola juga dibagi menurut bagian / divisinya, yaitu pengelola gedung utama, pengelola toko souvenir pengelola restoran indoor dan out door, pengelola coffe shop, dan pengelola area wisata.

PEMAKAI KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG KELOMPOK

AKTIFITAS

(48)

Pengunjung

Main hall, louage, lobby Receptionist Coffe shop & Bar

Musholla

PEMAKAI KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG KELOMPOK

AKTIFITAS Tabel 2.3 Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang Pengelola

(49)

- Rapat.

- Menghitung pendapatan dan pengeluaran produksi. - Penyediaan pergudangan dan bahan baku.

- Penyediaan transportasi. -Membersihkan

penginapan (cottage). - Mengantar dan menerima pesanan makanan dan minuman.

-Membersihkan gedung utama dan area wisata. -Memberikan informasi.

(50)
(51)

Pengelola tentang kehilangan barang serta penemuan barang.

2.2.4 Penghitungan Luasan Ruang

(52)

standart acuan luasan ruang yang ada pada Neufert Architect Data, Time Saver Standart,

Studi Ruang (untuk ruang-ruang yang belum terdapat standart ruang) serta sumber lain,

sehingga didapatkan luasan ruang sebagai berikut :

(53)

-Basket, dll

Sirkulasi 30% x luas ruang 2328,6

(54)

-Dapur

Sirkulasi 30% x luas ruang 77,49

Total 333,81

Sirkulasi 30% x luas ruang 37,875

(55)

Sirkulasi 30% x 695

Sirkulasi 30% x luas ruang 69,27

Total 300,17

Sirkulasi 30% x luas ruang 18,15

Total 78,65

Mecanical & electrical

(56)

-R. Pompa

Sirkulasi 30% x luas ruang 26,4

Total 114,4

Sirkulasi 30% x luas ruang 73,05

(57)

-Pos jaga pantai 1 unit 16 - 1 x 16 16

Pengelola coffe shop -R. Manager

Sirkulasi 30% x luas ruang 91,71

Total 397,41

Sirkulasi 30% x luas ruang 84,9

(58)

-R. Locker 10 - 0,36 10 x 0,36 36

Luas ruang 85

Sirkulasi 30% x luas ruang 25,5

Total 110,5 Mobil = 30% pengunjung

Spd motor = 50% pengunjung 100% Jumlah mobil x ukuran 1 mobil = luas parkir mobil

= 75 mobil x 25 m² = 1875 M²

( 1 mobil = 25 m²(sudah termasuk sirkulasi)) Jd 75 mobil + sirkulasi membutuhkan luas = 1875 m²

1 spd motor = 2 org (50% x 1000 org = 500 org) = (500 org : 2 org = 250 spd motor)

Jumlah spd motor x ukuran 1 motor = luas parkir motor

= 250 spd motor x 2,1 m² = 525 M²

(59)

- parkir bus (10%)

Jd 4 bus + sirkulasi membutuhkan luas = 85,8 m²

Luas = jumlah karyawan x ukuran 1 mobil

= 15 org x 25 m² = 375 M² 375

52,5 50% x 50 org = 25 org

(60)

Musholla

2.2.5 Pr ogram Ruang

Program ruang adalah mengelompokkan kebutuhan ruang yang telah didapatkan sesuai klasifikasi ruang dalam suatu bentuk tabulasi. Untuk fasilitas – fasilitas yang dirancang pada proyek Wisata Pantai Serang di Blitar ini dibagi menjadi empat jenis kelompok fasilitas, yaitu :

1. Fasilitas utama. 2. Fasilitas penunjang. 3. Fasilitas pelengkap. 4. Fasilitas service.

Dari data perhitungan luas ruang pada sub bab sebelumnya, dapat diklasifikasikan menurut ke empat jenis fasilitas yang ada, sehingga dapat ditentukan total keseluruhan luas kebutuhan ruang yang akan dibutuhkan sesuai dengan jenis – jenis fasilitasnya. Adapun secara jelasnya diuraikan dan dihitung pada tabel berikut :

(61)

No. Kabutuhan Ruang Fasilitas Ruang Luas 1. Fasilitas Utama Wahana permainan 10.090,8 m²

Cottage. 903,5 m²

Restaurant outdoor dan indoor. 497,9 m² Taman / ruang luar pantai. 495 m²

Total 12.143,23 m²

2. Fasilitas penunjang Main hall 125 m²

Lobby 62,5 m²

R. Cleaning service 114,4 m²

R. Persewaan alat 60 m²

R. Travel agent 6 m²

R. Informasi 6 m²

Total 849,07 m²

3. Fasilitas pelengkap Toko souvenir 315,2 m² Coffe shop & Bar 397,41 m²

Food court 367,9 m²

Pos security dan pos pengawasan pantai 36 m²

Total 951,01 m²

4. Fasilitas ser vice Parkir 2913,3 m²

Toilet 13 m²

Ruang linen 46 m²

Ruang loundry 10 m²

Ruang genzet 8 m²

Ruang panel listrik 9 m²

Loading dock 97 m²

Musholla 88,7 m²

Tempat pembuangan sampah 6 m²

Total 3112 m²

€ Total 17.055,31 m²

Tabel 2.5 Program Ruang

(62)

BAB III

TINJ AUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Kabupaten Blitar, yang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terletak di propinsi Jawa Timur, adalah wilayah yang memiliki aset sejarah, aset budaya, dan kekayaan alam yang tidak sedikit. Secara geografis Kabupaten Blitar berada antara 112° 14 - 112° 28' BT dan 8° 2 -8° 10 LS, dngan luas wilayah 1,588,79 km². Selain itu Kabupaten Blitar juga tercatat sebagai salah satu kawasan yang strategis dan mempunyai perkembangan yang cukup dinamis.

Untuk keberadaan posisi kawasan Kabupaten Blitar pada provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :

Kabupaten Blitar memiliki kekayaan obyek wisata yang dapat diandalkan dan memiliki peluang untuk dikembangkan. Terdapat bermacam – macam jenis obyek wisata yang mempunyai daya tarik khusus. Selain itu, obyek wisata yang tersebar di Kabupaten Blitar dapat bersinergi dengan obyek wisata di daerah lain seperti Kabupaten Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kabupaten Tulungagung.

Gambar 3.1 Letak Kabupaten Blitar Peta Provinsi Jawa Timur Sumber : www.google.co.id

(63)

Menurut RTRW tahun 1998/1999-2008/2009, Kabupaten Blitar memiliki tiga pantai yang saat ini menjadi kawasan wisata masyarakat Blitar dan sekitarnya. Tiga pantai tersebut adalah Pantai Serang, Pantai Tambakrejo, dan Pantai Jolosutro.

Pantai Serang terletak di Desa Serang Kecamatan Panggungrejo. Jarak dari arah kota Blitar ± 30 km ke arah Selatan. Pantai Serang merupakan sebuah teluk dengan luas pantai ± 300 m, dengan kemiringan pantai yang agak landai. Pantai Serang diapit oleh perbukitan kapur. Di depan pantai atau laut lepas didapati adanya daratan/pulau kecil hasil abrasi air laut, sedangkan di belakang terdapat daratan yang cukup luas yang dijadikan persawahan/ tambak. Selain itu di pantai juga terdapat sisa-sisa batuan kapur yang melapuk/ abrasi sehingga terbentuk berbagai panorama yang dapat dinikmati wisatawan. Ruang terbuka di Pantai Serang cukup luas untuk dikembangkan lagi.

Pantai Tambakrejo berjarak kurang lebih ± 43 km dari kota Blitar, terletak di desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto. Dengan deburan ombak laut selatan yang cukup deras dan sinar matahari di sore hari, memberikan suasana menjadi tenang dan damai. Cocok sekali buat refreshing orang kota yang jenuh dengan hiruk pikuk metropolitan. Mereka dapat menikmati pantai alami dengan keindahan ombak dan pesona matahari terbenam. Para pengunjung juga dapat melakukan beberapa aktivitas di pantai ini seperti berenang, berjemur, memancing, dan lainnya.

Pantai Jolosutro terdapat di Kecamatan Wates yang terletak ± 45 km dari kota Blitar. Pantai ini merupakan salah satu teluk yang terdapat di garis pantai Samudra Hindia.Teluk Jalasutra relative luas, pada saat ini telah banyak mengalami pengendapan sehingga membentuk daratan yang luas. Teluk Jalasutra dikelilingi oleh perbukitan yang cukup terjal, Keadaan tanah Teluk Jalasutra dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bagian yang dibentuk oleh endapan yang berasal dari kawasan perbukitan-perbukitan

(64)

Sumber : Hasil pengamatan lapangan, 2010

dibagian belakangnya. Bagian dataran yang dibentuk oleh endapan tersebut relatif telah terkonsulidasi dan telah dikelola untuk berbagai kepentingan. Bagian lainnya adalah kawasan teluk yang berupa endapan pasir yang diendapakan oleh tenaga air laut. Jadi pada kawasan Pantai Jolosutro tersebut masih merupakan pasir lepas dan membentuk hamparan pada sepanjang pantai yang mencapai sekitar ± 100 meter.

Pemilihan lokasi pada pantai Serang dikarenakan pantai Serang tersebut adalah pantai yang memiliki keunggulan lebih mengenai nilai panorama alam pantai yang disajikan jika dibandingkan dengan dua pantai lainnya yang ada di Kabupaten Blitar. Selain itu, Pantai Serang tersebut pernah mendapatkan gelar sebagai 4 besar dalam kategori nominasi pantai bagus se-Jawa Timur (versi stasiun televisi swasta JTV). Sehingga keindahan panorama alam pantai yang dimiliki Pantai Serang tidak diragukan lagi, karena banyak pihak yang mengakui bahwa Pantai Serang adalah pantai yang indah.

Didasarkan juga dari segi studi kelayakan diantara ketiga pantai di Blitar yang ada, yaitu pantai Serang, Pantai Tambakrejo, dan Pantai Jolosutro, pantai Serang tersebut memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan ketiga pantai lainnya. Untuk secara jelasnya dilakukan beberapa penilaian yang berhubungan dengan ketiga pantai, dari berbagai kriteria penilaian. Adapun hasil penilaian dari ketiga pantai tersebut dapat dilihat pada tabel rangking studi kelayakan berikut ini :

NO. KRITERIA LOKASI

Pantai Ser ang Pantai J olosutr o Pantai Tambakr ejo

1 Pencapaian Site 3 3 3

2 Keadaaan Jalan 3 2 2

3 Daerah Peruntukan 2 2 2

4 Sirkulasi Pencapaian 3 2 3

5 Infrastruktur 2 2 2

6 Potensi Tapak 3 3 2

Total Penilaian 16 14 14

Penilaian :

Score : 1 = Kurang Baik

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Gambar

Gambar 2.9  Wisata Perahu Pantai Kenjeran
Gambar 2.14  Wisata Pantai Pasir Putih Situbondo
Gambar 2.19  Dermaga / Anjungan Pantai Pantai Pasir Putih Situbondo
Gambar 2.32 Pantai Buatan dan Kolam Renang Wisata Bahari Lamongan Sumber : www.google.co.id
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tampilan pada Rental shops, sebagai bangunan yang modern dan dipadukan bentukan apartemen yang memanjang merupakan titik dari point of interest pada site. Tampilan pada

Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) untuk Pantai Nglambor pada semua Stasiun saat surut (sore) dan dan saat pasang (pagi) adalah S1 atau Sangat Sesuai (Highly Suitable) dengan

Berdasarkan analis data penelitian didapatkan data indeks kesesuaian wisata pada lokasi penelitian, dapat disimpulkan bahwa kawasan wisata Pantai Langala untuk kategori

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan Pantai di Kabupaten Tulungagung memiliki tingkat kesesuaian untuk wisata pantai pada tingkat S1 (sesuai) yang

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai di Pulau Terkulai berdasarkan potensi ekologis yaitu kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai kesesuaian kawasan wisata pantai Kawal pada stasiun I yang terletak pada kampung Kawal pantai pada dasarnya

Pengukuran parameter kesesuaian lahan wisata pantai kategori rekreasi untuk aktivitas berenang mengacu pada matriks kesesuaian lahan untuk wisata panatai kategori

Pengukuran parameter kesesuaian lahan wisata pantai kategori rekreasi untuk aktivitas berenang mengacu pada matriks kesesuaian lahan untuk wisata panatai kategori