TUGAS AKHIR
APARTEMEN DAN RENTAL SHOPS
DI SURABAYA
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S1)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
DIAJUKAN OLEH :
HAMDI SYAHIRUL RAHMAN
05 5101 0050
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
TUGAS AKHIR
APARTEMEN DAN RENTAL SHOPS DI SURABAYA
Dipersiapkan dan disusun oleh :
HAMDI SYAHIRUL RAHMAN
0551010050
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji
pada tanggal : 09 Juni 2011
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana ( S1 )
Tanggal : 15 Juni 2011
Dekan Falkutas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Ir. Naniek Ratni Jar. M.Kes NIP. 19590729 198603 2 00 1
Pembimbing Utama
Lily Syahrial, ST., MT. NIP. 19550908 199103 1 00 1
Pembimbing Pendamping
Heru Subiantoro, ST., MT. NPT. 3 7102 96 0061 1
Penguji II
Ami Arfianti, ST., MT. NPT. 3 6911 97 0158 1
Penguji I
Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. NIP. 19621019 199403 1 00 1
Penguji III
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat dan diijinkannya oleh
Allah S.W.T, telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang merupakan persyaratan
dalam menyelesaikan Program Studi Strata 1 di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Jurusan teknik Arsitektur, UPN “Veteran” Jawa Timur. Dalam penyusunan laporan
seminar ini penulis mengambil judul “Apartemen dan Rental Shops di Surabaya”
Bersama ini dengan segala kerendahan hati saya ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan telah memberikan
dorongan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Ucapan terima kasih, saya tujukan kepada :
1. Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan,
kesehatan, dan kelancaran selama proses penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
2. Nabi besar Muhammad SAW, pembimbing seluruh umat manusia, sekaligus
panutan seluruh umat muslim.
3. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang selalu memberikan do’a, perhatian,
semangat dan kasih sayang terus menerus dicurahkan sampai saya berhasil meraih
gelar Sarjana dalam bidang Teknik Arsitektur.
4. Ibu Ir. Naniek Ratni Jar, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Lily Syahrial ST. MT. selaku dosen pembimbing utama.
6. Bapak Heru Subiantoro, ST. MT. selaku dosen pembimbing pendamping
7. Bapak Ir.Syaifuddin Zuhri, MT. Selaku Dosen Penguji I dan juga selaku Ketua
Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
8. Ibu Ami Arfianti, ST. MT. Selaku Dosen Penguji II
9. Ibu Sri Suryani Yuprapti Winarsih, MT. Selaku Dosen Penguji III dan juga Dosen
Koordinator Studio Tugas Akhir.
10.Dan segenap Dosen Jurusan Teknik Arsitektur UPN “Veteran” Jawa Timur atas
segala bimbingan ilmu dan bantuannya selama proses Tugas Akhir hingga
selesainya laporan ini.
11.Untuk sahabat dekat saya dan juga Alumni UPN Jurusan Teknik Arsitektur, Agung
ST. dan Sungsang Eko, ST. yang telah banyak memberikan support dan bantuannya
dalam proses Tugas Akhir ini.
12.Untuk teman-teman seperjuangan Tugas Akhir saya di Studio Tugas Akhir, Teknik
Arsitektur angkatan 2005 dan angkatan 2006 yang telah mensupport dan
mempunyai rasa kesetiakawan yang tinggi. Semoga sukses kedepannya dan tetap
semangat.
13.Untuk adik kelas saya, Fitri (Fifi) di Fakultas Fisip Jurusan Komunikasi yang telah
banyak memberikan support, do’a dan waktunya dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
14.Untuk keluarga besar saya H. Usmani di Bekasi, yang telah banyak mensupport dan
do’anya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
15.Dan segenap teman-teman Jurusan Teknik Arsitektur terutama Alumni angkatan
2005, 2006 dan tim pembuat maket saya, mas Hanton terima kasih banyak atas
bantuan dan waktunya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya jika
terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam penyusunan
proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.
Surabaya, 28 Juni 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………...………...i
Abstrak...ii
Kata Pengantar...…….………...iii
Daftar Isi…….……….………...………...……...v
Daftar Gambar...viii
Daftar Tabel...ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang ...1
1.2 . Tujuan perancangan ...6
1.3. Batasan dan Asumsi ...7
1.4. Tahapan Perancangan ...8
1.5. Sistematika Laporan ...9
BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN 2.1 . Tinjauan Umum perancangan ...12
2.1.1 . Pengertian Judul ...12
2.1.2 . Studi Literatur ...13
2.1.3 . Studi Kasus ...16
2.1.3.1 Adhiwangsa Condominium dan Len Marc Mall ...16
2.1.3.2 Apartemen Metropolis ...22
2.1.4 . Analisa Hasil Studi ...31
2.2 . Tinjauan Khusus Perancangan ...33
2.2.1 . Lingkup pelayanan ...33
2.2.2 . Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ...33
2.2.3 . Perhitungan Luas Ruang ...36
2.2.4. Program Ruang ...41
BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 3.1 . Latar Belakang Pemilihan Lokasi ...42
3.2 . Penetapan Lokasi ...45
3.3 . Kondisi Fisik Lokasi ...46
3.3.3 . Potensi Lingkungan ...51
3.3.4. Infrastruktur Kota ...52
3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ...53
BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1 . Analisa Ruang ...55
4.1.1 . Organisasi Ruang ...55
4.1.2 . Hubungan Ruang dan Sirkulasi ...56
4.1.3 . Diagram Abstrak ...65
4.2 . Analisa site ...67
4.2.1 . Analisa Aksesibilitas ...68
4.2.2 . Analisis Iklim ...71
4.2.3 . Analisa Lingkungan Sekitar ...73
4.2.4 Analisa Zonning ...75
4.3 Analisa Bentuk dan Tampilan ...76
4.3.1 Analisa Bentuk ...76
4.3.2 Analisa Tampilan ...77
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak ...79
5.1.1 Konsep Zonning ...79
5.1.2 Konsep Tatanan Massa ...80
5.1.3 Konsep Orientasi Bangunan ...81
5.1.4 Konsep Entrance ...81
5.1.5 Konsep Tampilan bangunan ...82
5.1.6 Konsep Ruang Luar ...83
5.1.7 Konsep Ruang Dalam ...84
BAB VI APLIKASI RANCANGAN 6.1 . Aplikasi Tapak ...85
6.1.1 . Aplikasi Zonning ...85
6.1.2 . Aplikasi Tatanan Massa ...85
6.1.3 . Aplikasi Orientasi Bangunan ...86
6.1.4 Aplikasi Enterance ...86
6.1.5 Aplikasi Tampilan Bangunan ...87
6.3 . Aplikasi Ruang Dalam ...88
Penutup ... ...x
Daftar pustaka ... ..xi
Lampiran 1 ...
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun Menurut Kabupaten/Kota 2004-2007
...2
Tabel 1. 2 Penempatan TKA menurut jenis jabatan tahun 2008 ...2
Tabel 1.3 Tujuan Kunjungan Warga Negara Asing Pendatang 2008 ...3
Tabel 1.4 Prosentase peminat tempat tinggal di Surabaya ...3
Tabel 1.5 Jumlah Apartemen di kota Surabaya ...4
Tabel 1.6 Apartemen di Kota Surabaya (lampiran) ... Tabel 1.7 Pengelompokan apartemen di Surabaya tahun 2009 ...4
Tabel 1.8 Apartemen Country Heritage,2009 (lampiran) ... Tabel 1.10 Daftar tarif sewa apartemen Graha Residence, 2009 (lampiran) ... Tabel 1.11 Daftar tarif sewa apartemen Graha Residence, tahun 2009 (lampiran) ... Tabel 1.12 Apartemen Graha Residence (lampiran) ... Tabel 1.13 Apartemen Adhiwangsa Condominium (lampiran) ... Tabel 1.14 Apartemen yang baru dibangun di Kota Surabaya ...5
Tabel 2.1 Fasilitas pendukung ...15
Tabel 2.2 Fasilitas Pendukung ...21
Tabel 2.3 Tabel Hasil Studi Kasus ...29
Tabel 2.4 Fasilitas Hunian ...34
Tabel 2.5 Fasilitas Pendukung ...35
Tabel 2.6 Fasilitas Rekreasi ...37
Tabel 2.7 Fasilitas Karyawan / Staff ...38
ABSTRAK
Apartemen dan Rental Shops merupakan gabungan unit-unit hunian (rumah
tinggal) yang terdapat dalam suatu gabungan yang dilengkapi beberapa fasilitas penunjang,
yaitu tempat-tempat penjualan yang diperoleh dengan sistem sewa dan fasilitas penunjang
yang lain untuk tujuan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan dalam sehari-hari penghuni
apartemen.
Sebagai tujuan perancangan yaitu menciptakan suatu wadah hunian yang dapat
memenuhi tuntutan kebutuhan bagi para pekerja domestik dan non domestik. Dengan
memberikan sebuah fasilitas rental shops sebagai tempat kebutuhan penunjang bagi si
penghuni apartemen.
Lokasi tapak pada perancangan apartemen dan rental shops ini diarahkan pada
daerah Surabaya Barat, diwilayah distrik Lidah Wetan, tepatnya dekat dengan pusat
Central Bisnis Distrik (CBD). Hal ini di karenakan Surabaya Barat merupakan CBD kedua
yang sedang berkembang dan mempunyai potensi site yang mendukung seperti
infrastruktur kota yang memadai, potensi bangunan perbelanjaan, dan mempunyai
aksesbilitas jalan yang sudah terpenuhi.
Sebagai bangunan yang mempunyai nilai jual tinggi maka konsep perancangan
menggunakan teori dari Geoffrey Broadbent, dimana mengambil pada point ke 5 Capital
investment. Dengan mengambil tema konsep Imaging of modern life style, hal ini
dikarenakan konsep apartemen dan rental shops mengacu pada 3 point yaitu, arsitektur
modern, bangunan sebagai nilai investasi, dan adanya gaya hidup yang modern. Jadi dari
ketiga point tersebut disimpulkan sebagai satu kesatuan menjadi tema Imaging of modern
life style ( Gambaran tentang gaya hidup modern). Sehingga kedepannya bisa menjadi
bangunan yang memiliki nilai jual tinggi dan memberikan gambaran hidup yang lebih
modern dan praktis.
Kata Kunci :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terbesar didunia dan sedang berkembang
saat ini. Sebagai Negara yang sedang berkembang menuju era tinggal landas, dalam
melaksanakan pembangunannya masih membutuhkan banyak tenaga asing dari berbagi
bidang profesi dan tingkatan yang telah berpengalaman dan lebih menguasai teknologi
dalam rangka perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat, seperti Bussiness
Manager, researcher, tenaga ahli professional, staff perwakilan perusahaan asing serta pengusaha dan lain sebagainya.
Surabaya merupakan kota Metropolis dan terbesar kedua di Indonesia setelah
Jakarta, yang juga mengalami perkembangan perekonomian di kota ini. Pemerintah Kota
Madya Surabaya dengan Rencana Induk Kota Surabaya pada tahun 2010-2014
berkeinginan membangun dan mengembangkan kota Surabaya sebagai kota
BUDIPAMARINDA (Budaya, Pendidikan, Pariwisata, Maritim, Industri dan
Perdagangan), sehingga bagi pertumbuhan dan perkembangan kota Surabaya. Peranan
keenam sektor tersebut sangat penting, guna sebagai peningkatan kerja sama antar daerah
yang saling menguntungkan dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.
Dengan adanya kehadiran bagi para pekerja domestik maupun non domestik di
Surabaya sudah pasti menimbulkan masalah penyediaan tempat tinggal / hunian yang
memadai bagi mereka, dengan profesi dan latar belakang sosio-kultural yang
berbeda-beda. Pada umumnya di Surabaya mereka tinggal di rumah-rumah kontrakan, hotel dengan
status penyewa sementara (Long Stay Guest).
Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang bertujuan
untuk mengembangkan dunia bisnis / perekonomian di Indonesia adalah sebagai berikut : SK. Ketua BKPM No.15, tanggal 1 Oktober 2000 : Tentang penyerderhanaan
persyaratan berinvestasi dari 36 persyaratan menjadi 23 persyaratan.
maupun modal asing. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pengaturan tata niaga,
bea masuk, dan pengaturan mengenal penanaman modal.
Paket kebijaksanaan 24 Desember 2000 : Merupakan tindak lanjut dari paket-paket kebijaksanaan sebelumnya dan bertujuan untuk membuka peluang yang lebih besar
untuk kegiatan-kegiatan ekspor komoditi non migas dan memberi peluang
penanaman modal nasional maupun modal asing. Upaya tersebut dilaksanakan
melalui pengaturan tata niaga, bea masuk, dan pengaturan mengenai penanaman
modal.
(Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat, tahun 2000 )
Berikut ini tabel laju pertumbuhan ekonomi tahun menurut kabupaten / kota pada
tahun 2004 – 2006
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun Menurut Kabupaten/Kota 2004-2007
Tahun
No. Kabupaten / Kota 2004
% 2005 % 2006 % 2007 % 2008 % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kota Surabaya Kabupaten Sidoarjo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Malang Kota Kediri Kota Probolinggo Kota Blitar Kota Madiun Kota Batu 6,71 6,14 5,96 6,55 6,95 7,29 6,13 6,30 4,99 6,56 6,93 5,40 5,97 6,00 5,75 0,43 6,83 6,45 5,93 7,08 6,99 5,77 6,20 6,65 6,36 0,66 6,26 6,05 6,24 6,25 6,31 5,55 6,18 6,60 6,33 1,60 6,30 6,04 6,20 6,25 6,29 5,50 6,15 6,50 6,20 1,50 6,28 6,02 6,18 6,20
12. JawaTimur 5,83 5,84 5,80 6,10 5,68 Sumber: BPS Kota Surabaya tahun 2007
Dengan adanya data diatas, laju pertumbuhan ekonomi terutama di kota Surabaya pada
tahun 2004 sampai 2008 mengalami kenaikan dan penurunan. Di akhir tahun 2008 dengan
6,29 persen.
Berikut ini penempatan para pekerja domestik maupun non domestik di Indonesia menurut
jenis jabatan pada tahun 2008 :
Tabel 1.2 Penempatan para pekerja domestik maupun non domestik di Indonesia
No. Jabatan Total Persen (%)
1. Profesional 32.294 38,70
2. Komisaris 604 0,72
3. Direksi 6.700 8,03
4. Manager 14.442 17,31
5. Supervisor 6.520 7,81
6. Teknisi 17.192 20,60
7. Advisor/ Consultant 5.695 6,82
sumber :Binapenta, Depnakertrans, 2008
Dari data tabel di atas dapat di informasikan bahwa penempatan para pekerja domestik
maupun non domestik menurut jenis jabatan yang paling diminati adalah jabatan
Profesional, Manager, Teknisi, Direksi, Supervisor dan Advisor/Consultant dan lainnya.
Bagi para pekerja domestik dan pekerja non domestik yang datang di Surabaya
pada umumnya, karena ada tujuan masalah bisnis. Selain itu mereka datang karena ada
urusan lain selain urusan bisnis. Bagi para pekerja domestik dan pekerja non domestik
pendatang pada umumnya datang di Surabaya dalam waktu yang cukup lama, sesuai
kontrak yang di setujui. Oleh karena itu tentunya mereka butuh sarana dan prasarana yang
memadai sesuai dengan sosial budaya mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka
dalam melakukan segala aktivitasnya, yaitu adanya sarana hunian.
Berikut ini Tujuan Kunjungan Para pekerja domestik dan non domestik tahun 2008 :
Tabel 1.3 Tujuan Kunjungan Warga Negara Asing Pendatang 2008
Maksud Tujuan Prosentase
%
Bisnis (Bussiness) Pemerintahan (Goverment)
Airline
Wisatawan
69 2,54 26,60
1,42 Sumber : BPS Kota Surabaya,2008
Untuk mensiasati hal ini Badan Usaha Swasta di Surabaya, mencoba untuk membangun
sebuah hunian tempat tinggal yang dekat di tengah-tengah perkotaan. Dengan membangun
sebuah apartemen sabagai hunian bagi para pekerja domestik dan pekerja non domestik di
Surabaya. Pada umumnya di Surabaya mereka tinggal di rumah-rumah kontrakan, hotel
dengan status penyewa sementara (Long Stay Guest).
Berikut ini jumlah prosentase peminat tempat tinggal yang ada di Surabaya tahun 2008 :
Tabel 1.4 Prosentase peminat tempat tinggal di kota Surabaya
No. Jenis tempat tinggal Persen (%)
1. Rumah kontrakan 10
2. Rumah dinas 5
3. Hotel 15
4. Apartemen 70
Total 100
Dengan adanya data jumlah peminat tempat tinggal di Surabaya, menjadi sebuah solusi
bahwa para pekerja domestik dan pekerja non domestik lebih memilih tempat tinggal di
apartemen sebagai huniannya, dengan prosentase yang cukup tinggi yaitu 70 %.
Apartemen merupakan hunian layaknya rumah pada umumnya, hanya saja jika
perumahan-perumahan unit-unit kavlingnya, ditata horizontal tersebar di seluruh lahan
yang tersedia. Sedangkan apartemen unit-unit kavlingnya ditata secara vertikal sehingga
tercipta sebuah massa bangunan tinggi yang berisi unit-unit hunian. Apartemen memiliki
berbagai jenis, seperti ditinjau dari bentuk bangunannya seperti Slab, Town House, dan
Variant.
(sumber: situs blogdetik tentang tren perkembangan apartemen, tahun 2008)
Berikut ini Apartemen yang sudah ada di kota Surabaya berdasarkan penyebaran
wilayahnya :
Tabel 1.5 Jumlah Apartemen di Kota Surabaya
No. Wilayah Surabaya Jumlah Apartemen
1. 2. 3. 4. 5. Surabaya Pusat Surabaya Timur Surabaya Barat Surabaya Utara Surabaya Selatan 3 5 4 2 1
Total 15
Sumber: data survey, 2009
Seperti yang dijelaskan pada tabel diatas Kota Surabaya memiliki apartemen dengan lima
wilayah disetiap penyebarannya, dengan jumlah total 15 apartemen hingga tahun 2009.
Untuk melihat lebih detail mengenai jumlah unit apartemen di Kota Surabaya bisa dilihat
pada lampiran halaman 82 tabel 1.6 Apartemen di kota Surabaya.
Berikut ini pengelompokkan apartemen berdasarkan dari segi tipe apartemen, jumlah sewa
dan milik berserta jumlah yang terisi dan peminat apartemen.
Tabel 1.6 Pengelompokan apartemen di Surabaya tahun 2009
Jumlah Tipe
Sewa Milik
Terisi Unit Terisi
(%)
Peminat (%)
Low Rise Medium Rise High Rise Variant 90 unit 104 unit 708 unit 85 unit 75 unit 80 unit 330 unit 40 unit 130 unit 90 unit 506 unit 96 unit 79 49 48,8 77 80 50 50 80
Jumlah 987 unit 526 unit 822 unit 54,4 65
Sumber : Data Survey, 2009
Dengan adanya jumlah apartemen yang sudah dibangun totalnya 1512 unit, yang terisi 822
Dalam sebuah kutipan Surabaya Post, mengenai perkembangan apartemen di Surabaya.
Menurut Wakil Ketua DPD REI Jatim, Richard Adisastra pada tanggal 13 Agustus 2005,
beliau mengatakan bahwa “prospek property apartemen sekarang ini beralih ke daerah
Surabaya Barat. Hal ini dikarenakan Surabaya Barat merupakan daerah Central Bussiness
Distric (CBD), yang mana para pengembang property apartemen sedang serius menggarap
apartemen”. Hal ini juga didukung oleh Dirut PT. Grand Interwisata, Amandus Anastasius
Aloysius Adelia mengatakan, “pembangunan apartemen di kawasan Surabaya Barat
bergerak hampir secara bersamaan. Pasalnya, masing-masing pengembang membaca dan
menangkap peluang yang terjadi di Surabaya dalam lima tahun mendatang memang ke
arah pembangunan apartemen “.
“Tercatat ada 4 pengembang besar real estate, yaitu Dharmala Grup, Pakuwon Grup,
PT. Adibaladika, dan PT.Ciputra World. Dengan adanya keempat pengembang ini, tercatat
dari 1512 unit apartemen yang sudah terbangun pada tahun 1997 sampai tahun 2005 dan
yang sedang berjalan sekarang sekitar 1282 unit apartemen, jadi untuk keselurahan
mencapai 2794 unit. Dan para peminat real estate apartemen di Surabaya masih tinggi ±
80%, untuk mencapai kebutuhan apartemen di Surabaya sekitar 3000 unit.
Untuk melihat data apartemen di Surabaya secara lengkap, bisa dilihat pada tabel 1.8
sampai tabel 1.12 pada lampiran halaman
Berikut ini apartemen yang baru dibangun di kota Surabaya :
Tabel 1.7 Apartemen yang baru dibangun di Kota Surabaya
No. Nama Apartemen Jumlah unit
1. Apartemen Adiwangsa Surabaya 356
2. Apartemen Ciputra 350
3. Trilium Office & Residence 330 4. Apartemen CITO (City of Tomorrow) 246
Jumlah 1282
Sumber : Studi lapangan
Apartemen yang baru dibangun di kota Surabaya mencapai 4 Apartemen, dengan
penyebarannya yang berbeda. Dengan jumlah unit keseluruhan yang baru di bangun
mencapai 1282 unit untuk tahun 2009.
Berikut ini grafik harga apartemen menurut keberadaannya di pusat kota pada skala
Gambar 1.1 Harga Apartemen di Pusat Kota Per M² ,2009 Sumber : Bakrieland Development,2009
Dengan adanya data diatas menunjukkan bahwa investasi properti di Indonesia sangat
murah dibanding Negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan data dari global propertyguide,
harga apartemen per meter persegi di Indonesia 12 kali lebih murah dibanding harga
apartemen di Hongkong yakni US$ 1,354 per meter persegi. Hal lain yang memicu
pertumbuhan pembangunan apartemen adalah semakin berkembangnya bisnis, sehingga
memunculkan pusat-pusat bisnis, sehingga memberikan pemikiran untuk perlu disediakan
fasilitas tempat tinggal dekat pusat bisnis tersebut. Dalam rangka memperlancar bisnis
perusahaan tersebut.
Dengan adanya pertumbuhan pembangunan apartemen di Surabaya yang semakin
pesat, maka proyek perancangan apartemen dan rental shops ini di fokuskan untuk para
pekerja domestik dan non domestik. Dengan harapan menjadikan apartemen sebagai
tempat tinggal mereka dan juga sebagai investasi untuk jangka panjang dan memberikan
dampak positif bagi pembangunan apartemen di Surabaya khususnya.
1.2Tujuan Perancangan
Tujuan pada proyek Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, sebagai berikut : Menciptakan suatu wadah hunian yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan bagi
para pekerja domestik dan non domestik sesuai dengan profesi mereka
masing-masing.
Memanfaatkan lahan kosong secara efektif.
Memberikan sebuah fasilitas-fasiliatas rental shops sebagai tempat kebutuhan bagi si penghuni apartemen.
Tujuan pada proyek Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, lebih mengarah ke
non arsitektural, seperti :
Meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak sehingga menambah devisa negara melalui sektor non migas.
1.3Batasan dan Asumsi
Pada proyek rancangan Apartemen dan Rental Shops di Surabaya ini, memiliki
batasan-batasan dan asumsi yang dapat dijadikan acuan bagi pelaksanaan perancangan,
yaitu :
Batasan
Sasaran pada proyek perancangan ini ditujukan kepada para pekerja domestik dan non domestik seperti tenaga professional, teknisi, pedagang, dan lainya, yang
menetap di Surabaya dalam jangka waktu selamanya atau tidak terbatas.
Merancang bangunan Apartemen dan Rental Shops ini lebih di fokuskan pada hunian apartemen dan rental shops sebagai sebuah fasilitas pendukung, tidak secara
detail.
Merancang dan menyelesaikan ruang luar site perancangan diselesaikan pada aspek fungsi yang mendukung bangunan secara keseluruhan.
Dalam perwujudannya perancangan Apartemen dan Rental Shops ini dibatasi sampai tahap gambar pra rancangan.
Program kebutuhan ruang dan kapasitas ditentukan berdasarkan analisa atau studi banding dengan proyek- proyek sejenis yang sudah ada, dengan
mempertimbangkan juga lingkungan pelayanan yang direncanakan Asumsi
Untuk kepemilikan proyek Apartemen dan Rental Shops ini, bersumber dana yang digunakan dan di asumsikan milik swasta, sehingga faktor keuntungan baik profit
maupun benefit sangat di perhatikan.
Tapak yang digunakan dianggap milik pemilik proyek dan diasumsikan dalam keadaan kosong dan siap dibangun.
Apartemen dan Rental Shops ini sebagai sebuah hunian dan tempat tinggal, sedangkan rental shops sebagai tempat perbelanjaan dalam lingkup yang sedang, di
buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 21.00 untuk umum dan
penghuni apartemen.
1.4Tahapan Perancangan
Pada tahap awal proses perancangan Aparteman dan Rental Shops di Surabaya
dimulai dari pengumpulan data-data dan masukan yang akan sangat berguna pada tahap
selanjutnya. Pengumpulan data dimulai dari beberapa tahapan yang ada di dalam
perancangan, antara lain :
Menginterpretasikan judul rancangan yaitu “Apartemen dan Rental Shops di Surabaya” yang mempunyai fungsi sebagai wadah hunian yang dapat memenuhi
tuntutan kebutuhan bagi para pekerja domestik dan non domestik sebagai
masyarakat yang modern.
Mengumpulkan dan menganalisa data-data tentang Apartemen dan Rental Shops melalui studi literatur, internet, studi kasus, dan wawancara.
Memperhatikan arahan dan kebijakan pemerintah baik yang bersifat telah ada maupun yang direncanakan karena hal itu dapat dijadikan sebagai bahan masukan
di dalam perencanaan
Mengidentifikasi masalah, dengan memberikan sebuah gambaran tentang asal titik mulainya proses perancangan sampai dengan terjadinya sebuah aplikasi rancangan.
Secara matematis, akan diperlihatkan melalui diagram sebagai berikut :
Gambar 1.2 Penyusunan dan Pengolahan Data Sumber : Analisa Pribadi, 2009
Identifikasi
Masalah Interprestasi
Judul
- Studi Banding
Kasus
- Wawancara
- Studi Literatur
- Survey Lapangan ( Site / Lokasi )
Analisa Data
Konsep
Rancangan
Ide Bentuk
Aplikasi
Gambar
Rancangan Pengumpulan Data
Metode
Rumusan konsep rancangan
Merupakan aplikasi konsep dari judul “Apartemen dan Rental Shops” yang berisi
tentang tema perancangan, dan memberikan suatu gambaran-gambaran
penyelesaian dari bentuk, ide yang akan diterapkan dari gambar pra rancangan. Aplikasi gambar rancangan
Tahapan terakhir ini berisi tentang gambar-gambar pra rancangan seperti layout,
denah, tampak rancangan, potongan rancangan, detail rancangan dan gambar
perspektif rancangan, yang merupakan proses aplikasi konsep rancangan yang
dituangkan dalam gambar-gambar pra rancangan.
1.5Sistematika Laporan
Untuk mendapatkan pengertian serta pemahaman materi tentang Apartemen dan
Rental Shops di Surabaya ini, maka penyajian proposal ini menggunakan sistematika
penyusunan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Tinjauan terhadap pemilihan Proyek Tugas Akhir seperti latar belakang, tujuan dan
sasaran perancangan, batasan dan asumsi, tahapan perancangan, sistematika laporan.
BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
Tinjauan terhadap obyek perancangan (judul proyek tugas akhir) yang terdiri dari
Tinjauan umum berisi tentang pengertian judul, studi literatur, studi kasus, Analisa
hasil studi. Tinjauan khusus berisi tentang lingkup pelayanan (tujuan dan sasaran),
aktifitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang dan program ruang. BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
Tinjauan lokasi perancangan meliputi latar belakang pemilihan lokasi, penetapan
lokasi, kondisi fisik lokasi meliputi aksesbilitas, potensi lingkungan, infrastrukur kota. BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Analisa perancangan meliputi analisa ruang, organisasi ruang hubungan ruang dan
sirkulasi, diagram abstrak. Untuk analisa site meliputi analisa aksesbilitas, analisa iklim
dan analisa lingkungan sekitar. Analisa bentuk dan tampilan meliputi bentuk geometri
BAB II
TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum Rancangan
Dalam tinjauan umum rancangan proyek apartemen dan rental shops di
Surabaya ini berisi mengenai penjelasan tentang hal-hal yang bersifat umum,
seperti pengertian judul proyek, penjelasan umum dari literatur dan studi banding
yang hasil akhirnya merupakan gambaran umum dari hasil proyek apartemen dan
rental shops.
2.1.1 Pengertian Judul
Judul dari proyek ini adalah “Apartemen dan Rental Shops di Surabaya”.
Dari judul tersebut memiliki pengertian masing-masing kata yaitu :
APARTEMEN
Adalah kamar atau beberapa kamar yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal,
terdapat didalam satu bangunan yang biasanya mempunyai kamar atau
ruangan-ruangan lain semacam itu (sumber: Poerwadarminta, 1980).
Yang termasuk Apartemen adalah semua jenis rumah tinggal keluarga dan
bukan rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga. (Sumber: Hancock,1960).
Apartemen adalah suatu bangunan yang terdiri dari tiga unit atau lebih rumah
tinggal yang di dalamnya merupakan suatu kehidupan bersama, dalam lingkungan
tanah yang terbatas (Sumber: Grower , 1962 ).
RENTAL SHOPS
RENTAL
Adalah suatu perjanjian yang tepat mengenai penyerahan milik berupa
bangunan, sesuatu yang menjadi milik dari Pemilik yang bersangkutan untuk
suatu periode tertentu, yang umumnya dilakukan dengan sistem sewa (Sumber:
Harris, 1965).
Sistem sewa umumnya merupakan perjanjian yang dilakukan dengan membayar
SHOPS
Adalah suatu tempat dimana barang-barang atau bahan mentah yang ada disusun
dan dipelihara untuk kebutuhan sehari-hari (Sumber: Harris, 1965).
Jadi Rental Shops merupakan beberapa tempat menjual barang-barang atau
bahan mentah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari bagi konsumen.
Adapun tempat menjual tersebut diperoleh melalui suatu perjanjian antara
penyewa toko dengan pemilik toko dalam suatu periode waktu tertentu dengan
membayar uang.
SURABAYA
Adalah ibukota provinsi Jawa Timur, merupakan kota kedua terbesar di pulau
Jawa, Indonesia (Sumber: Wikipedia Indonesia)
Jadi definisi dari pengertian ”Apartemen dan Rental Shops di Surabaya”
adalah merupakan gabungan unit-unit hunian (rumah tinggal) yang terdapat dalam
suatu bangunan yang di lengkapi beberapa fasilitas penunjang, yaitu
tempat-tempat penjualan yang di peroleh dengan sistem sewa dan fasilitas penunjang
yang lain untuk tujuan kenyaman dan memenuhi kebutuhan dalam sehari-hari
penghuni apartemen.
2.1.2 Studi Literatur
Studi literatur / pustaka digunakan sebagai studi penggalian referensi guna
untuk memperjelas pemahaman, yang lebih mendalam tentang judul yang
diangkat. Adapun Studi literatur / pustaka yang dapat memberikan penjelasan
mengenai obyek rancangan dalam hal ini adalah mengenai Apartemen dan Rental
Shops di Surabaya. Berikut ini studi literatur yang di jelaskan :
Jenis-jenis Apartemen meliputi:
Ditinjau dari Bentuk Bangunan : Sampai saat ini bentuk massa bangunan
apartemen bervariasi. Secara garis besar bentuk massa apartemen terdiri dari :
SLAB
Merupakan bangunan tidak terlalu tinggi, posisi unit-unit apartemennya
membentuk koridor di tengah-tengahnya, orientasi terarah pasa dua sisi dan
TOWN HOUSE
Umumnya bertingkat rendah ( di bawah 6 Lantai ). Sirkulasi vertikalnya
menggunakan tangga, sirkulasi horisontal berupa selasar dan pada tiap-tiap unit
apartemennya mempunyai garasi sendiri-sendiri.
VARIANT
Merupakan perpaduan dari bentuk tower dan podium.
Ditinjau dari ketinggian bangunan: Low rise apartemen dengan ketinggian 2-4
lantai, medium rise apartemen dengan ketinggian 5-8 lantai, high rise apartemen
apartemen dengan ketinggian > 9 lantai.
Ditinjau dari penyusunan lantai: Simplex (One-Level), kebutuhan luas satu unit
apartemen dalam satu lantai, duplex (Two-Level), Kebutuhan luas satu unit
apartemen dalam 2 lantai, pintu masuk diletakkan pada setiap 2 lantai, triplex (
Three-Level ), kebutuhan luas unit apartemen dalam 3 lantai, pintu masuk
diletakkan pada setiap 3 lantai, split- level, Kebutuhan luas satu unit apartemen
dalam 1 lantai dengan ketinggian lantai dari 3 tipe di atas. Pintu masuk di letakkan
pada setiap lantai.
Ditinjau dari sistem kepemilikannya:
Sistem Sewa: sama dengan hotelm hanya di Apartemen tarifnya perbulan
dan jangka waktu sewanya dibatasi 3 sampai 6 bulan dan maksimum 3 tahun,
untuk kemudian diperpanjang lagi kontraknya. Pada sistem ini perawatan dan
pemeliharaan gedung menjadi tanggung jawab pemilik, bukan penghuni/penyewa.
Sistem Beli: apartemen yang unit-unitnya dijual seperti perumahan di
real-estate. Bila telah laku semua pengelolaan gedung menjadi tanggung jawab
pembeli.
Sistem Sewa-Beli: dengan sistem ini uang sewa bulanan berfungsi sebagai
angsuran pembelian unit-unit apartemen dan apabila uang angsuran telah
memenuhi harga yang ditetapkan, maka unit apartemen akan menjadi milik
penghuni.
Ditinjuan dari sistem pelayanannya:
Service Apartemen: apartemen yang mengutamakan pelayanan dan memiliki
Ordinary Apartemen: apartemen yang melayani pemeliharaan teknis bangunan.
Residential Hotel Apartemen : merupakan pengembangan hotel sebagai hunian
dengan pelayanan sama seperti hotel tersebut.
Ditinjau dari kelas sosial:
Apartemen murah : di Indonesia ini lebih dikenal dengan rumah susun, serta
ditujukan untuk golongan ekonomi lemah dan biasanya ketinggian bangunan
berkisar 4 lantai.
Apartemen menengah: kurang populer di Indonesia karena prospeknya masih
belum memungkinkan
Apartemen Mewah: merupakan apartemen yang ditujukan untuk golongan atas
dan fasilitas yang tersedia sama dengan fasilitas yang ada pada hotel berbintang 3
ke atas.
Ditinjau dari tujuan pembangunannya:
Komersial: adalah apartemen yang dibangun oleh pihak swasta dengan tujuan
mencari keuntungan.
Sosial : adalah apartemen yang dibangun oleh pihak pemerintah atau atas inisiatif
pemerintah untuk tujuan sosial dan biasanya apartemen jenis ini untuk golongan
menengah ke bawah.
Penunjang: adalah apartemen yang dibangun oleh suatu badan usaha
pemerintah/swasta dengan tujuan untuk hunian para staff/karyawannya.
Ditinjau dari sistem distribusi :
Central Coridor: pada jenis ini memiliki koridor di tengah, sehingga membagi
dua sisi-sisi. Bentuk massa biasanya persegi panjang. Bentuk koridor memanjang
di tengah-tengah unit-unit apartemen tersebut.
Multi Core: pada suatu massa yang memiliki beberapa core (lebih dari satu )
sebagai tempat distribusinya.
Point Block: hampir sama dengan Central Corridor, namun pada tipe ini
koridor lebih pendek dan memusat. Bentuk massa biasanya bujursangkar, dengan
core terpusat serta unit-unit apartemen di sekelilingnya yang bisa menghadap ke
empat arah.
di tepi luar sepangjang unit-unit apartemen.
2.1.3 Studi Kasus
Dalam pembahasan studi kasus atau studi banding bertujuan untuk lebih
memahami proyek yang dirancang. Studi banding dapat diambil dari beberapa
aspek yaitu :
Aspek kualitas: aspek kualitas dari rancangan yang meliputi aspek tampilan,
penyelesaian sistem struktur, bentuk massa, olah ruang, sirkulasi dan lain-lain.
Aspek kuantitas: aspek kuantitas yang meliputi, kebutuhan ruang, jumlah
massa bangunan, luas lahan, luas bangunan, kapasitas pelayanan dan lain-lain.
Pada studi kasus yang dibahas pada obyek ini juga memiliki
fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan dan kegiatan didalam hunian apartemen. Obyek
studi kasus pada perancangan Apartemen di Surabaya ini yaitu, Adhiwangsa
Condominum dan Len Marc Mall di Surabaya dan Apartemen Metropolis di
Surabaya.
2.1.3.1. Adhiwangsa Codominium dan Len Marc Mall
Lokasi berada Jl. Bukit Darmo Boulevard Block-B, Surabaya. Jumlah unit
Apartement untuk tower A 170 unit hunian, dan tower B 186 unit hunian. Pemilik
apartemen adalah PT. Adhibaladika Agung, dengan pembangunan Adhiwangsa
Residences dan Mall, dengan luas lahan ±28.300 m2 . Luas lantai bangunan
±216.700 m2 ,dengan luas bangunan untuk Mall ±95.420 m2 , apartement tower A
±43.000 m2 , apartement tower B ±34.700 m2 , basement ±47.590 m2 . Untuk Mall
6 Lantai, Apartement (2 Basement dan 2 tower), dengan tower A 38 lantai, tower
B 30 lantai.
Pembangunan ”Adhiwangsa Condominium dan Len Marc Mall” di jalan
Bukit Darmo Boulevard Surabaya merupakan ide dari PT. Adhibaladhika Agung
selaku pemilik proyek. Untuk menciptakan sebuah tempat tinggal yang nyaman,
dengan fasilitas lengkap, praktis dalam arti akses untuk mendapatkan fasilitas
mudah dijangkau. Lokasi apartemen ini sangat strategis untuk hunian tempat
fasilitas-fasilitas seperti mall, pusat perbelanjaan, faslitas pendidikan, ruko, lapangan golf,
dan ini menjadikan keunggulan dan nilai tambah dari apartemen ini.
Fasilitas: pada Apartemen Adhiwangsa Condominium ini memiliki fasilitas yang
pendukung, sebagai berikut :
Tabel 2.1 Fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung
Keamanan 24 Jam Kolam Renang
Aqua lounger
Poolside bar
Children playground
Business center
Home Theater
Spa & Fitness
Sumber: Studi lapangan
Sruktur Organisasi: struktur organisasi di Apartemen Adhiwangsa Condominium
ini diutamakan pada manajemen pengelola apartemen, dan tidak di campur
dengan manajemen pengelola mall. Sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengelola Apartemen Sumber : Studi lapangan
General Manager
Secretary
Assisten G.M
Operation Manager Marketing Finance
Chief Enginering Personel Security Room Service Repair Service Staf
Sport & Recreation
Staf Staf
Staf Food & Beverag Staf Staf Front Office House Public Operation Sales & Promotion Staf Public Relation Staf Tenancy Staf Finance Staf Accountin Staf
Building Mechanical
Berikut ini penjelasan dari struktur organisasi pengelola apartemen Adhiwangsa
Condominium :
General Manager sebagai pemimpin utama didalam pengelolaan managemen
perusahaan.
Asisten G.M sebagai wakil General Manager didalam hal pengelolaan urusan
intern organisasi.
Secretary, bertugas membantu General Manager dalam hal pengaturan jadwal,
appointment dan surat menyurat.
Marketing Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi pemasaran.
Tennacy, bertanggung jawab atas atas pelaksanaan kegiatan sewa menyewa unit
apartemen.
Public Relation, bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan
pihak luar / masyarakat umum.
Operation Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi operasional
apartemen. Personel, bertanggung jawab atas koordinasi, evaluasi staff dan
karyawan.
House Keeping, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
pelayanan seperti, Room service, pelayanan pembersihan dan perawatan unit
apartemen, laundry dan linen.
Repair service, pelayanan perbaikan dan perawatan fisik serta utilitas
apartemen.
Public Operation, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan operasional yang meliputi bagian, Food and Beverage, pengelolaan dan
pelayanan makanan dan minuman atas permintaan penghuni. Sport and recreation,
pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang olah raga dan rekreasi.
Front Office, bertanggung jawab atas pelayanan informasi, registrasi, operator,
penerimaan surat, penitipan kunci dan pesan-pesan.
Security, bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan keamanan di
lingkungan apartemen.
Finance Manager, pimpinan dalam hal pengelolaan managemen keuangan
operasional perusahaan. Accounting, bertanggung jawab atas penyusunan
pembukuan keuangan perusahaan.
Chief Engineer, pimpinan dan koordinator atas pengelolaan, pengawasan dan
pemeliharaan bangunan dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal. Building and
Site, bertanggung jawab atas pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan
serta lingkungannya. Mechanical and Electrical, bertanggung jawab atas
pengelolaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan mekanikal dan
elaktrikal.
Tampilan bangunan dan pola sirkulasi
Pada tampilan bangunan di Apartemen Adhiwangsa Condominium ini
dengan berkonsep bangunan modern minimalis, dimana terlihat bentukan
geometrinya persegi panjang yang tipis dan menjulang keatas. Sehingga
mengharuskan penggunaan dinding shear wall, yang dikarenakan dampak dari
beban timbul pada bangunan dan dari segi angin mengharuskan penggunaan
dinding shear wall.
Gambar 2.2 Tampak Belakang Apartemen Adhiwangsa Condominium dan Len Mar Mall Sumber: Indonesia Design, 2009
Kolom-kolom yang dibentuk serupa dinding dengan ketebalan tertentu
menyebar di sisi memendek bangunan. Bukaan elemen-elemen kaca dihadirkan
dengan irama yang pengulang bentuk, antara gelap terang. Dalam tampilan Len
marc mall tidak kalah cantik dengan konsep rancangan Life Style Mall. Dimana
seluruh fasad mall yang menggunakan elemen kaca terbuka. Dengan sisi depan
sebagai window display. Memang konsekuensinya seluruh retail shop harus kerja
keras menata tampilannya dari luar. Namun arsitek juga sudah melakukan
Gambar 2.3 Tampak Depan Apartemen Adhiwangsa Condominium dan Lan Marc Mall Sumber : Indonesia design, 2009
Gambar 2.4 Tampak Main Entrance Len Marc Mall Sumber : Indonesia design, 2009
Pada pola sirkulasi dari Apartemen Adhiwangsa Condominium ini
cenderung menggunakan sirkulasi linear, dimana para penghuni apartemen di
arahkan langsung ke basement kemudian menuju ke apartemen mereka. Dan
terlihat dari sirkulasi dari dalam gedung yang hanya menggunakan satu koridor
yang tidak saling berhadapan mengarah ke sebuah view lapangan golf.(lihat
gambar 2.6). Untuk Len Marc Mall juga memakai sirkulasi linear pada sitenya
dan pada sirkulasi didalam mall juga memakai sirkulasi linear. Terlihat di gambar
2.5 layout Len Marc Mall.
Gambar 2.6 Layout Apartemen Adhiwangsa Condominium lantai 7 Sumber : Indonesia design, 2009
Gambar 2.7 Denah tipikal pada tower A Sumber : Indonesia design, 2009
Gambar 2.8 Denah tipikal pada tower B Sumber : Indonesia design, 2009
Penyelesaian Interior
Pada interior yang dihadirkan designnya masih menggunakan konsep modern
kontemporer, dimana terlihat penggunaan elemen kaca sebagai elemen yang
begitu banyak digunakan seperti penggunaan Sun Roof, Ralling void, serta hiasan
lampu yang disamping hall. Elemen kaca disini berfungsi sebagai pencahayaan
alami di saat waktu pagi dan siang hari, sehingga bisa menghemat sedikit energi
Gambar 2.9 Interior Len Marc Mall di lantai 3 dan lantai 1 Sumber : Indonesia design, 2009
Sistem Struktur Bangunan
Untuk penggunaan struktur kolom pada Apartement Adhiwangsa menggunakan
struktur baja tulangan beton. Baja tulangan beton berbentuk batang berpenampang
berupa lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton dimaksudkan untuk
meningkatkan beton dan menghindari patah getas pada beton. Pada struktur
pondasi yang dipakai menggunakan pondasi tiang pancang, untuk tampilan fasad
pada Len Marc Mall menggunakan material plat ringan dengan pemasangan GRC.
GRC sendiri ialah material jadi yang sudah terbentuk oleh pabrik yang berfungsi
sebagai penutup fasad yang menggunakan sistem frame sebagai kerangka bantu
untuk pemasangan GRC ke fasad bangunan.
Gambar 2.10 Detail fasad yang menggunakan bahan GRC Sumber : Indonesia design, 2009
2.1.3.2. Apartemen Metropolis
Lokasi Jl. Raya Trenggilis No.125-131 Surabaya, dengan jumlah unit
Apartement tower A 30 unit, untuk hunian tower B 30 unit dan hunian tower C 65
ERA Borneo. Dengan pembangunan Apartemen Metropolis, dengan luas lahan
±18.540 m2 , luas lantai Bangunan ±56.964 m2 , dan Luas bangunan meliputi
Rental Shop per unit dengan luas 56 m2, dengan jumlah 17 unit rental shops
dengan total 952 m2 , apartement tower A dan B dengan luas ±26.482 m2 ,
apartement tower C dengan luas ±30.482 m2 dan Basement dengan luas ±18.750
m2. Jumlah lantai Rental Shops 2 lantai, dan Apartement tower A dan B
jumlahnya 23 Lantai, dan untuk Apartement tower C mencapai 23 Lantai.
Untuk jumlah Penghuni yang terisi 96 unit dari 125 unit, sekitar 77 % terisi.
Apartemen Metroplis adalah apartemen yang di golongkan sebagai apartemen
mahasiswa, dimana memiliki sebuah hunian yang dekat dengan Universitas
Surabaya dan Universitas Kristen Petra. Namun Apartemen Metroplis juga
menghadirkan sebuah hunian bagi keluarga muda di Surabaya. Apartemen
Metropolis menurut jenisnya di tinjau dari bentuknya adalah tipe variant, dimana
memperpadukan tower dan podium. Menurut jenis ketinggiannya Apartemen
Metropolis adalah High rise, karena lebih dari 9 lantai. Dengan menyediakan tipe
hunian studio khusus untuk mahasiswa, pengembang juga menyediakan tipe 1
bedroom, tipe 2 bedroom A, tipe 2 bedroom B, tipe 2 Bedroom C. dan dilengkapi dengan rental shop
Fasilitas
Pada Apartemen Metropolis ini memiliki fasilitas yang pendukung, sebagai
[image:30.612.128.509.250.592.2]berikut :
Tabel 2.2 Fasilitas Pendukung Fasilitas Pendukung Keamanan 24jam
(dengan CCTV)
Food court
Kolam renang
Study room
Metro gym
Metro walk
Sumber : Studi Lapangan Tampilan Bangunan
Pada tampilan bangunan di Apartemen Metropolis ini dengan memakai konsep
rancangan bangunan Modern Kontemporer, dimana penggunaan warna cerah dan
gelap memadukan kesan modern. Dan di lengkapi penggunaan frame dari
Gambar 2.11 Tampilan Apartemen Metropolis dan Entrance Apartemen Tower C Sumber : Indonesia design, 2009
Untuk tampilan Rental Shops di Apartemen Metropolis memakai konsep
rancangan bangunan Modern Minimalis, dimana menggunakan warna yang cerah
dan gelap. Dipadukan dengan pemakai elemen kaca bening polos yang besar,
bibalut dengan kusen aluminium dan terdapat diatasnya sebuah papan nama toko.
Menandakan sebagai aksen sebuah tampilan Rental Shop.
Gambar 2.12 Tampak depan Rental Shops Apartemen Metropolis Sumber : Indonesia design, 2009
Gubahan Massa Bangunan
Sebagai sebuah ikon baru di daerah Jalan Tenggilis, Apartemen Metropolis ini
masih menggunakan bentukkan bentukkan geometri yang sederhana. Dengan
geometri persegi panjang dan bentuk persegi panjang siku-siku yang menjulang
keatas, menandakan sebuah tipologi dari apartemen High Rise. Apartemen
Metropolis juga dipadukan dengan podium sebagai menyeimbang beban yang
Gambar 2.13 Tampak dari atas dan tampak atas pada waktu malam Sumber : Indonesia design, 2009
Sistem Struktur Bangunan
Pada sistem struktur apartemen Metropolis ini, menggunakan pondasi tiang
pancang dan pada kolom struktur masih menggunakan beton komposit. Beton
komposit yaitu sebuah perpaduan antara baja yang di balut dengan beton. Untuk
pemakai dinding pada apartemen masih menggunakan pasangan bata dan
diplester. Untuk finishing dinding dengan cat warna dan di kombinasikan dengan
wallpaper dinding yang cerah. Pada penutup atap apartemen Metropolis dengan
atap deck dengan cor beton dan pada area atap tangga darurat menggunakan
rangka baja dan ditutupi kaca sebagai pancahayaan alami.
Untuk Utilitas Mechanical dan elektrical (ME) pada listrik menggunakan tenaga
listrik dari PLN dan menggunakan listrik candangan berupa Genset. Untuk
penghawaan pada Apartemen Metropolis masih menggunakan penghawaan
buatan Air Condition Unit (AC) dengan sistem Split Unit System. Untuk pemakai
air masih menggunakan perusahaan air daerah PDAM. Sebagai pencegahan
kebakaran menggunakan alarm anti kebakaran dengan Heat dan Smoke Detector,
Gambar 2.14 Interior dapur Pantry Apartemen Metropolis Sumber : Studi Lapangan
Penyelesaian Interior Bangunan
Untuk penggunaan design interior yang dipakai pada Apartemen Metropolis
beragam macamnya. Seperti penggunaan interior pada studio menggunakan
konsep rancangan Modern and Energic, dimana penggunaan warna yang cerah
dan terang yang berani. Seperti sebuah energi baru bagi penghuni yang khusus
mahasiswa. Dengan memilih hunian studio dengan 1 tempat tidur.
Gambar 2.15 Denah dan Interior Apartemen Metropolis 1 kamar tidur tipe Studio Sumber : Studi Lapangan
Untuk penggunaan design interior yang memilih 2 kamar tidur tipe A, B, dan C
berbeda dengan konsep design interiornya. Seperti penggunaan warna kalem,
lembut, dengan di padukan pemilihan wallpaper dinding yang gelap terang
Gambar 2.16 Denah dan Interior Apartemen Metropolis tipe 2 tempat tidur A Sumber : Indonesia design, 2009
Gambar 2.17 Denah dan Interior Apartemen Metropolis tipe 2 kamar tidur B Sumber : Studi Lapangan
[image:34.612.178.481.252.497.2]
Gambar 2.18 Denah dan Interior Apartemen Metropolis tipe 2 kamar tidur C Sumber : Indonesia design, 2009
Pola Sirkulasi
Untuk pola sirkulasi pada site luar Apartemen Metropolis menggunakan pola
linear, dimana penghuni langsung diarahkan ke tempat apartemennya. Dan untuk
pengunjung di arahkan ke rental shop. Dimana terdapat dua sistem pintu masuk,
yang satu masuk kearea penghuni apartemen dan yang kedua ke tempat rental
shop. Hal ini untuk menjaga keamanan yang ketat dan privasi pada penghuni.
Gambar 2.19 Layout Plan Apartemen Metropolis Sumber : Studi Lapangan
Untuk pola sirkulasi didalam apartemen Metropolis menggunakan pola
linear, dimana penghuni diarahkan dengan penggunaan koridor bersama
dalam setiap lantainya. Setiap unit apartemen saling berhadapan dan
[image:35.612.255.413.106.233.2]memanjang. Berikut gambar pola sirkulasi didalam apartemen :
Gambar 2.20 Denah Tower C Apartemen Metropolis Sumber : Studi lapangan
Sruktur Organisasi
Struktur organisasi di Apartemen Metropolis ini diutamakan pada manajemen
pengelola apartemen, dan tidak di campur dengan manajemen pengelola Rental
Gambar 2.21 Struktur organisasi pengelola apartemen Sumber : Studi Lapangan
Berikut ini penjelasan dari struktur organisasi pengelola apartemen Adhiwangsa
Condominium :
General Manager sebagai pemimpin utama didalam pengelolaan managemen
perusahaan.
Asisten G.M sebagai wakil General Manager didalam hal pengelolaan urusan
intern organisasi.
Secretary, bertugas membantu General Manager dalam hal pengaturan jadwal,
appointment dan surat menyurat.
General Manager
Secretary
Assisten G.M
Operation Manager Marketing Finance
Chief Enginering Personel
Security
Room Service
Repair Service
Staf
Sport &
Staf Staf
Staf Food & Beverag
Staf
Staf Front Office
House
Public Operation
Sales & Promotion
Staf
Public Relation
Staf
Tenancy
Staf
Finance
Staf
Accountin
Staf
Building Mechanical
Marketing Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi pemasaran.
Tennacy, bertanggung jawab atas atas pelaksanaan kegiatan sewa menyewa unit
apartemen.
Public Relation, bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan
pihak luar / masyarakat umum.
Operation Manager, sebagai pimpinan perencanaan dan koordinasi operasional
apartemen. Personel, bertanggung jawab atas koordinasi, evaluasi staff dan
karyawan.
House Keeping, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
pelayanan seperti, Room service, pelayanan pembersihan dan perawatan unit
apartemen, laundry dan linen.
Repair service, pelayanan perbaikan dan perawatan fisik serta utilitas
apartemen.
Public Operation, bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan operasional yang meliputi bagian, Food and Beverage, pengelolaan dan
pelayanan makanan dan minuman atas permintaan penghuni. Sport and recreation,
pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang olah raga dan rekreasi.
Front Office, bertanggung jawab atas pelayanan informasi, registrasi, operator,
penerimaan surat, penitipan kunci dan pesan-pesan.
Security, bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan keamanan di
lingkungan apartemen.
Finance Manager, pimpinan dalam hal pengelolaan managemen keuangan
perusahaan. Finance, bertanggung jawab atas pengelolaan sirkulasi keuangan
operasional perusahaan. Accounting, bertanggung jawab atas penyusunan
pembukuan keuangan perusahaan.
Chief Engineer, pimpinan dan koordinator atas pengelolaan, pengawasan dan
pemeliharaan bangunan dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal. Building and
Site, bertanggung jawab atas pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan
serta lingkungannya. Mechanical and Electrical, bertanggung jawab atas
pengelolaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan mekanikal dan
2.1.4 Kesimpulan Hasil Studi
Untuk mendapatkan hasil studi kasus dari kedua obyek yang diamati, perlu
diberikan kesimpulan dari kedua obyek. Dengan membandingkan kelebihan dan
[image:38.612.131.503.184.712.2]kelemahan dari obyek tersebut. Berikut uraian kesimpulannya :
Tabel 2.3 Tabel Hasil Studi Kasus
Aspek Apartemen Adhiwangsa
Condominium Apartemen Metropolis
Fasilitas Fasilitas yang tersedia di Apartemen Adhiwangsa lebih
lengkap dengan mengutamakan kenyamanan
bagi penghuni. Dimana fasilitas penunjang mengarah pada aktifitas didalam ruangan dan diluar ruangan. Dengan faktor keamanan 24 jam.
Fasilitas yang tersedia di Apartemen Metropolis lebih mengutamakan aktivitas didalam ruangan. Seperti studi
room, gym, food court. Dan
kurang memadai untuk fasilitas penunjang ini, hal ini disesuaikan dengan kegiatan yang tidak memakan banyak energi.
Tampilan Bangunan Pada tampilan Apartemen Adhiwangsa lebih pada fasade yang modern dan banyak menggunakan material kaca. dengan memadukan antara apartemen dan mall,sehingga terkesan terbuka dan mengekspos pada struktur kolom dan balok beton.
Pada Mallnya yang menampilkan tampilan fasade yang modern dan transparan. Dengan pemakaian kaca secara keseluruhan pada tampak depan, dan mengekspos pada bagian kolom struktur dan balok. Dengan dibatasi dengan sebuah frame/bingkai dibagian entrance dan memiliki 2 bentuk tower oval, yang terkesan dinamis.
Pada tampilan Apartemen Metropolis lebih mengarah pada arsitektur modern kontemporer, dimana bukaan pada fasade apartemen tidak terlalu banyak sesuai pada fungsi dan penggunaannya. Untuk rental shop sendiri
lebih menampilkan arsitektur modern minimalis dengan bukaan kaca yang lebar dan terkesan menampilkan transparan.
Gubahan Massa Gubahan massa di apartemen Adhiwangsa berbentuk geometri sederhana dengan bentuk dasar persegi panjang, yang terjadi pengulangan bentuk antara tower A dan B. Sehingga pada tampak 3 dimensi dibedakan menurut ketinggiannya.
Untuk Mallnya sendiri masih memakai geometri sederhana persegi panjang dengan dimodifikasi memutarkan bentuk kedalam pada sisi penggirnya. Pada bagian bentuk entrance mall dipadukan dengan bentuk oval yg memanjang keatas, terkesan seperti sebuah bingkai dan sekaligus penyeimbang dikanan dan kiri.
saling unity dengan menambah sebuah podium ditengah-tengah kedua geometri tersebut.
Untuk rental shopnya
sendiri masih menggunakan geometri
sederhana yaitu persegi panjang, dengan menempel di bagian depan
tower A dan B. Yang terkesan sebagai focal pointnya.
Sistem Struktur Pada sistem struktur pada Apartemen Adhiwangsa menggunakan baja tulangan beton, hal ini memungkinkan baja sebagai gaya tarik pada balok dan beton sebagai penyagah beban dari atas. Sehinggga memungkin beban akan menyalur kebagian kolom-kolom struktur. Disisi lain
apartemen ini menggunakan struktur dinding shearwall dengan suatu acuan bentukkan apartemen yang tinggi dan kendala angin sehingga mengharuskan pemakai dinding shearwall.
Pada pemakaian sistem struktur Apartemen Metropolis menggunakan struktur beton komposit, dengan memadukan baja dan beton sebagai selimut
luarnya. Untuk penyeimbang bangunan dibawahnya dengan menggunakan
podium,selain itu podium juga bisa berfungsi sebagai basement dan kebutuhan ruang yang lain.
Penyelesaian interior Pada interior yang ditampilkan masih menggunakan konsep interior Modern kontemporer, dengan menggunakan warna-warna yang cerah pada dinding. Sedikit di tambahkan elemen material kaca sebagai aksen di hall mallnya.
Untuk penyelelesaian interior di Apartemen Metropolis beragam design yang ditampilkan. Terutama penggunaan design konsep interior tipe studio 1
bedroom yang
menampilkan modern dan energic. Hal ini dikhususkan untuk penghuni yang masih muda
dan untuk tipe 2 bedroom menggunakan design interior yang kalem cenderung comfortable atau di utamakan kenyamanan. Pola sirkulasi Pola sirkulasi di apartemen
Adhiwangsa ini menggunakan sirkulasi linear pada layoutnya, dan penggunaan sirkulasi linear ini dibeadakan untuk
penghuni apartemen dan pengunjung.
Untuk sirkulasi vertikalnya masih menggunakan lift dan tangga darurat.
rental shop dan yang kedua pintu masuk ke apartemen. Hal ini sama dengan apartemen Adhiwangsa
Condominium. Struktur organisasi Untuk struktur organisasi
pada apartemen Adhiwangsa ini lebih mengutamakan
pengolahan apartemen. Dan tidak dicampur dengan pengolahan mall.
Sebagai kepala pengolahan dipegang oleh
General Manager dan memiliki
Untuk apartemen
Metropolis ini sama pada struktur organisasi pengolahan apartemen. Dan tidak dicampur pada pengolahan rental shop.
2.2 Tinjauan Khusus Perancangan
2.2.1 Lingkup Pelayanan
Mempunyai lingkup pelayanan skala internasional dan berorientasi pada
golongan masyarakat kalangan menengah ke atas. Hal ini disebabkan karena
keberadaan proyek ini diwilayah yang menjadi pusat bisnis berskala
Internasional.
2.2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang
Dalam menentukan kebutuhan ruang dan aktifitas yang terjadi diperlukan
tentang klasifikasi pemakai apartemen. Klasifikasi ditetapkan berdasarkan tujuan
utama pemakai fasilitas yang direncanakan, sehingga dapat diketahui tingkat
kepentingannya. Dalam perencanaan fisik, pemakai dibagi dalam :
Penghuni tenaga kerja domestik dan non domestik / keluarga yang menempati Tamu atau pengunjung
Karyawan yang bekerja pada fasilitas apartemen dan rental shop
Aktifitas yang terjadi didalam Apartemen yang telah dijelaskan dalam klasifikasi
pemakai adalah penghuni / keluarga yang menempati, tamu atau pengunjung dan
karyawan yang bekerja pada fasilitas apartemen. Secara garis besar aktifitas yang
terjadi dapat diuraikan sebagai berikut :
Aktifitas Utama :
Berangkat kerja pada pukul 07.00 pagi s/d pukul 17.00 dan melakukan kegiatan dibidangnya masing seperti tenaga ahli profesional, komisaris,
direksi, dan manager. Biasanya mereka berangkat dengan mobil pribadi atau
dengan supir pribadi.
Berlindung disuatu tempat yang aman sehingga dapat melakukan kegiatan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhannya (makan, tidur, bekerja dan lain
sebagainya). Dihari kerja, biasanya setelah pulang mereka langsung istirahat
namun ada juga yang suka keluar ke mall mencari hiburan atau ada janji
dengan klien untuk keperluan bisnis.
Berinteraksi dengan sesama penghuni apartemen pada waktu hari libur dengan memanfaatkan ketempat fasilitas penunjang yang ada di apartemen
tersebut.
Aktifitas pendukung :
Berbelanja, hal ini menyangkut kebutuhan sehari-hari seperti supermarket, toko baju, makan dll.
Melakukan aktifitas olah raga pada waktu libur, sehingga memerlukan ruang fitness bersama dengan dilengkapi instruktur fitness yang profesional. Melakukan aktifitas santai dan berkumpul dengan keluarga atau teman,
sehingga memerlukan cafe atau restoran.
Pemeriksaan kesehatan, memerlukan klinik kesehatan yang memadai. Kegiatan berenang dan berjemur, sehingga memerlukan kolam renang bagi
penghuni apartemen.
Adanya kegiatan pangkas rambut dan perawatan tubuh, sehingga memerlukan salon kecantikan.
Adanya kegiatan untuk bermain untuk anak-anak, sehingga memerlukan tempat bermain (children playground) dan tempat penitipan anak bila orang
Aktifitas service
Aktifitas service seperti memasak, disediakan dapur pantry dan untuk penanganan asap dan bau disediakan dengan shaft. Hal ini untuk
mengeluarkan asap dari dalam ruangan.
Aktifitas pembuangan sampah, sudah diatur dengan shaft sampah bersama. Dimana setiap penghuni bisa langsung buang sampah antara sampah basah
dan kering.
Aktifitas mencuci dan menjemur disini hanya menggunakan jasa loundry, karena dari kesibukkan penghuni yang tidak sempat mencuci.
Tamu atau pengunjung
Aktifitas yang dilakukan oleh tamu / pengunjung dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Tamu / pengunjung keluarga yang menempati apartemen, dalam hal ini
dimungkinkan tamu membawa kendaraan sehingga diperlukan penaatan
parkir untuk mobil ataupun sepeda motor.
2. Pengunjung umum yang hendak ke rental shop diperbolehkan masuk, dan
memerlukan parkir kendaraan baik yang menggunakan mobil atau sepeda
motor. Dengan memisahkan antara parkir penghuni apartemen dan rental
shop.
Karyawan yang bekerja pada fasilitas apartemen
Karyawan ini meliputi orang-orang yang bekerja dibagian pengelola apartemen, seperti pada bagian administrasi, pelayanan apartemen dan
pengaduan komplin. Sehingga memerlukan sebuah tempat kantor pengelola
apartemen.
Karyawan yang bekerja pada bagian fasilitas pendukung tidak dijadikan satu dalam pengelolaan apartemen, sehingga disendirikan tempatnya dan kantornya
berada pada bagian rental shop sendiri.
2.2.3 Perhitungan Luasan Ruang
Berdasarkan aktifitas yang terjadi kebutuhan ruang dibagi beberapa kelompok
Tabel 2.4 Fasilitas Hunian Kebutuhan Kelo mpok aktifit as
Jenis ruang Jumlah
(asumsi) Kasus (M²)
Standart (M²)
Luas yang dibutuhkan
(M²) Total (M²)
Hunian tipe A
Ruang duduk Ruang Tidur Kamar mandi /WC Dapur pantry Balkon
1 set = 3 org 1 unit double 1 unit 1 unit 2 org 5,5 12 3,6 5,5 2 5,5 12 3,6 4,7 6
3 x 4,5
3 x 3
2,11 x 1,74
2 x 2,75 2 x 1
13
9
3,6
5,5 2
Luas Hunian A / per unit 33,1
Kebutuhan Jenis ruang Jumlah
(asumsi) Kasus (M²) Standart (M²) Luas yang dibutuhkan (M²) Total (M²)
Hunian tipe B
Ruang duduk
Ruang Tidur utama
2 Ruang tidur Kamar mandi / WC
Dapur pantry Ruang makan Balkon
1 set = 5 org 1 unit double
2 unit single 1 unit 1 unit 3 org 3 org 15 15 6 4,35 6,6 6,8 2 9 12 6 3,51 3,6 3,8 10
2,5 x 3,5
2,7 x 3,5
(2) 3 x 2,8 2,9 x 1,5
3 x 2,2 3x2 2 x 1
8, 75 9,45 8,4 4,35 6,6 6 2
Luas Hunian B / per unit 45,55
Kebutuhan
Fasilit as Hunia n
Jenis ruang Jumlah
Hunian tipe C Ruang duduk Ruang Tidur utama Kamar mandi /WC utama Kamar mandi / WC
Ruang tidur
Dapur pantry Ruang makan Balkon
1 set = 5 org 1 unit double 1 unit 1 unit 2 unit single 1 unit 4 org 2 org 15,4 17,82 5,6 4,35 6,8 6,6 6 2 14,5 10,5 3,67 3,51 6 3,8 6 6
3,5 x 4,4
3,5 x 6,5
3,5 x 2
2 x 2
(2) 2,2 x 3
2 x 4 3 x 2 2 x 1,5
15,4 22,75 7 4 6,6 8 6 10
Luas Hunian C / per unit 75,75
Hunian A Hunian B Hunian C
Luas per unit 33,1 45,55 75,55
Jumlah unit 112 24 70
Sirkulasi 30 % 9,93 13,5 22,66
Sub total 155,03 83,05 168,21
Luas total fasilitas hunian
[image:44.612.114.530.102.656.2]A,B,C dan sirkulasi 30% 406, 29 M²
Tabel 2.5 Fasilitas Pendukung
Nama Ruang Sumber Standart (M²) Kapasitas Perhitungan
Luas (M²) Luasan (M²)
Main Hall :
Main lobby Telepon umum Ruang security Toilet TSS NAD SP TSS 0,99m²/kamar 0,72 m²/ unit
12 m²
WC =2,2 m², Urinal =0,9m² Westafel =0,6m² 206 kamar 2 unit - 3 WC 2 Urinal 2 Westafel
206 x 0,99 2 x 0,72
12
2,2 x 3 0,9 x 2 0,6 x 2
203,94 1,44 12 6,6 1,8 1,2
Jumlah luas Main Hall 226,98 m²
Side Hall :
Sitting lobby Lift lobby
Site entrance lobby Mail box NAD NAD NAD NAD 0,5 m²/kamar 0,8 m²/org
30% main lobby
0,13 m²/box
206 kmr
15 org
206 box
206 x 0,5
15 x 0,8
61,18
206 x 0,13
103
12
61,18
26,78
Rental shops :
Supermarket
Stand toko kecil Stand toko sedang Stand toko besar: -Departemen store
-Toko buku
-stand toko besar
SP SP SP SP SP SP SP SP
Luas min area sewa: TP = + 1,850 m²(6,8% area pertokoan) Literatur:
Luas area =1000-2500 m² (design for shopping centre).
-R.direksi
-R.administrasi & keuangan.
-Gudang daging & makanan
-Gudang minuman & makanan
-R.karyawan 20-25 m²
30> m²
TP 1 (matahari) TP 2 (Rimo)
TP 1.850 m² - 15-25 m² 7-12 m² - - - 14 toko 5 toko 10.000 m² 3.500 m² 1000-1500 m²
24 x 24
-
3 x 5 2 x 6
-
-
- 14 x 25 m²
857,02 m²
56 x 32
27,6 x 40,2
24 x 43,7
576 m² 15 m² - 28 m² 104,96 m² 17,4 m² 350 m² 857,02 m² 1792 m² 1109,52 m² 1048,80 m²
Jumlah luas Rental Shops 3950.32m²
Cofee Shops: R.duduk Dapur Kasir Gudang Bahan Cofee Toilet TSS AS AS AS BPDS STUI 0,5 Kursi/makan
20% Luas r.duduk - -
40% W,60% P WC =2,2 m² Urinal =0,9 m²
Westafel =0,6 m²
Asumsi :164 org - 2 0rg - 7x2,2 3x0,9 10x0,6
17,65 x 32,10
113,20 m² 3 x 3,85 4x5 15,4 m² 2,7 m² 6 m² 566,56 m² 113,20 m² 11,55 m² 20 m² 15,4 m² 2,7 m² 6 m²
Jumlah Luas Cofee Shops 735,41 m²
Cafe: Ruang makan Dapur Gudang bahan makanan Toilet
Counter & Kasir
TSS NAD NAD BPDS STUI - AS 0,5 kursi/unit 30% luas r.makan 20% luas r.makan
40% W,60% P WC =2,2 m² Urinal =0,9 m²
Westafel =0,6 m²
- Asumsi: 170 org - - 5 WC 4 Urinal 7 Westafel 5 org 28,69x24 - - - 2,2 x 5 0,9 x 4 0,6 x 7
8 x 3,7
688,56 m² 206 m² 137,6 m² 11 m² 3,6 m² 4,2 m² 29,6 m²
Restaurant Keluarga : Ruang makan Counter Dapur Gudang Toilet TSS NAD NAD BPDS STUI 0,5 kursi/unit
10% luas r.makan 30% luas r.makan 30% luas r.makan 40% W,60% P WC =2,2 m² Urinal =0,9 m² Westafel =0,6 m²
206 unit= 612 orang
- - - 82 W,123 P
2 WC 1 Urinal 2 Westafel
612 x 0,5
30,6 91,8 91,8
2,2 x 2 0,9 x 1 0,6 x 2
306 30,6 91,8 91,8 4,4 0,9 1,2
Jumlah Luas Restoran 526,7 m²
Klinik: Tempat pendaftaran Ruang tunggu Ruang periksa Ruang istirahat Toilet AS AS AS AS AS STUI 6 m² 9 m² 6 m² 1,5 m² WC =2,2 m² Westafel =0,6 m²
1 unit 1 unit 3 unit 3 unit 2 WC 2 Westafel
6 x 1
9 x 1
6 x 3
1,5 x 3 2 x 2,2 2 x 0,6
6 9 18 4,5 4,4 1,2
Jumlah Luas Medical service 43 m²
Parkir kendaraan : Parkir mobil penghuni Parkir mobil pengunjung
Parkir sepeda motor
NAD Perda Perda NAD Perda NAD 25 m²/mobil
Untuk perdagangan = 60 m²/bruto
2,1 m²/spd mtr
1,68 m²/motor
Asumsi: 1 unit = 2 mobil
20% dari luas parkir hunian
5% dari luas parkir mobil rental shops
206 x 2=412
- - - 8465,60 m² 1693 m² 84,65 m²
Jumlah Luas Parkir kendaraan 10243,25m²
Jumlah keseluruhan 17009,18m²
[image:46.612.110.531.100.688.2]Total fasilitas pendukung 17009,18m²
Tabel 2.6 Fasilitas Rekreasi
Nama Ruang Sumber Standart (M²) Kapasitas Perhitungan
Kolam Renang Terbuka :
Kolam dewasa Kolam anak-anak Ruang ganti & Shower Locker Toilet NAD NAD NAD NAD STUI
20 x 25 20 x 5 2,16 m²/unit
1 m²/org WC =2,2 m² Urinal=0,9 m² Westafel =0,6 m²
- - 20 unit 180 org P=4WC,4Urin al,4 Westafel W=4 WC,4Westafe 500 1