• Tidak ada hasil yang ditemukan

03 UU No5 thn 1958 ttg Kedudukan Hukum Apotek Darurat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "03 UU No5 thn 1958 ttg Kedudukan Hukum Apotek Darurat"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

M€ngingat

UNDANG_UNDANG

DARURAT

NO.

5 TAHUN

1958

TENTANG

KEDUDUKAN-HUKUM

APOTEK

DARURAT

PRESIDEN

BEPUBLIK

INDONESIA

L bahwa

Undang_Undang

No 4 tahun 1953 {LN 1953 No 19} tentang

Apotek Darurat'

pasal

13 me_

nentukan,

tBhwa Undang_Undang

tersebut berlaku sampai

5 rahun sesudah

fakultas

dilndones'a

bagian

Pharmasi

menghasilkan

apotekerapoteker

vang pertaina

;

2. bahwa

fakukas

di lndonesia

bagian

Pharmasi

pada tanggal

10 Oktober 1953 telah menghasilkan

apo_

lekeFapoteker

yang p€rtama,

sehingga

masa berlakunYa

Undang_tlndang

No 4 tahun 1953 {LN

1953 No.19)

akan berakhir

pada

tanssal

l0 Oktober 1958;

3. bahwa

apotek-apotek

darurat

yang

telah rlidir;kan

berdasarkan

Undang_Undang

No 4 tahun 1953 (LN

1953 No. 19) perlu untuk sementara

waktu berialan

t€rus supava

kelancaran

pembagian

obat tidak

terqanggu;

4. bahwa

sesudah

Und€ns-Undans

No 4 tahun 1953 (LN 1953 No 19) tentang

Apotek Darurat

habis

masa

berlakunya,

perlu diretapkan

lebih lan,ut kedudukan

hukum apotek"apotek

darurat

vanglelan

didirikan

berdasarkan

Undang-Undans

No. 4 tahun 1953 (LN 1953 No lgi tersebu't

;

5.bahwao|€hkarenakeadaanyangmendesakpengaturanapotek.apotekdarufttse|anjutnyaper|U

diadakan

dengan

segera

;

6, bahwa dipandang

perlu adanva suatu Undang-Undanq

Darurat vang menetapkan

lebih laniut ke

dudukan-hukum

apot€k

apotek

darurat

vang

relah didirikan

berdasarkan

Undangundang

No 4 tahun

1953

{LN 1953

No.19);

1. Reglement

op den Dienst

van de Volksgezondheid

(Stbl l882 No 97, vang telah diubah

dan ditam'

bah,

palinq

akhir

denqan

Undans-Undans

No.8

tahun

1951

{LN 1951

No 44} ;

2. Sterkwerkende

seneesmiddelen

ordonnantie

lS4S {Stbl 1949 No 419};

3. Verdovende

middelen

ordonnantie

{Stbl. 1927 No. 278) ;

4. Undang-Undang

Dasar

Sementara

Republik

Indonesia

pasal_pasal

42 dan 96;

Dewan

[4enteridalam

sidansnva

pada

tanssal

30 September

1958;

M E I . , U T U S K A N J

Dengan

berakh

irnya m asa

berlaku

nya Unda

ng-U

ndang

No 4 tahun 1 953 { LN 1 953 No 1 9) tentang

APo-tek Darurat

pada

tanssal

10 Oktober

19581

UNDANG-UNDANG

DARURAT

TENTANG

KEDUOUK

AN-HUKUNl

APOTEK

DARURAT,

(1) tzin-izin yaflg tetah diberikan oleh IVIenterj Kesehatan kepada asisten apoteker untuk melakukan pekerjaan pharmasl s e n d i r i t a n p a d i b a w a h p e n g a w a s a n s e o r a n g a p o t e k e l m e n u r u t p a s a l l U n d a n g ' U n d a n g N o . 4 t a h u n 1 9 5 3 { 1 N 1 9 5 3 N o 1 9) . tetap b€rlaku sampai paling lama 5 tahun sesudah tanggal 1 0 Oktober 1 958'

(2) J ika asisten apoteker yang telah diberi izin tersebut pasal 1 ayat ( 1), d isin i selanjutnya disebut pemega ng izin, karena apapun iusa berhenii menjatankan pekerjaan pharmasi ditempat yang tercan'tum dalam surat izin itu atau jika me. nurut Menteri Kesehatan ada sebab vang beralasan untuk mencabutnva, maka izinnva akan dicabut'

Pa$l 2.

T e r h a d a p p e m e g a n g . p e m e g a n g i z i n y a n g d i m a k s u d d a | a m p a s a | 1 , b e r | a k u p e r a t u r a n p e l a t u r a n t e r s e b u t d i b a w a h i n i . Pasal 3.

l i i n y a n g t e | a h d i b e r ; k a n u n t u k m e m b u k a a P o t e k d a r u r a t b e r | a k u u n t u k a p o t e k y a n g t e r s e b u t d a | a m s U r a t i j i n i t u '

(2)

Pasal 5.

PemesEng iiin dilarang menyerahkan baranq beracun, kecuali kalau penverahan itu dilakukan atas resep cloKer' Tanpa memakai resep dokter, maka pemegang iiin boleh menverahkan barang itu kepada apoteker/ doKer yang :arak menyerahkan obat-obat, dokter hewan atau pemesanq ijin vang lain

Pemeganq ijin dilaranq mempunYai, memiliki, menvediakan, menvimpan, mengangkut, membuat, membahankan dan -eniual atau menvemhkan "madar" (candu, iicing dan jicingko), cocaine memah, ecgonine dan damar ganja {lndische hen' r : o l - emuanva menurut "Verdovende m i d d e l e n O r d o n n " n t i e " ( S t b l l927No.278)'

Pemegang ijin dibolehkan mempunyai, memiliki atau menvediakan, mensangkut atau menvuruh mengangkut, mem_ D.hankan. meniuat atau menyerahkan obat-obat bius lain, terapisemata'mata untuk maksud kedokteran atau ilmu p€nge - h U a n d a n d e n q a n m € n g i n d a h k a n p e r a t u r a n . p e r a t u r a n y a n g a k a n d i a d a k a n I e b i h l a n i u t o | e h l v e n t e r i K e s e h a i a n .

Pasal a.

P e m e g a n g ' j i n d i | a r a n g m e | a k u k a n p e r b u a t a n . p e b u a t a n | a i n d e n g a n a t a u t e r h a d a p o b a t b i u s y a n g t i d a k t e r s e b u t &1am oasal 7. kecuali iika ia memperolehnva menurut pasal I

Pemegang ijin hanya dapat memperoleh bahan_bahan atau preparat_preparat untuk apotekdarulat dari :

2. pedasans besar menurut "Verdovende m iddele n ordonnantie" (Stbl 1927No 278);

3. p€dasans besar yans mempunyai ijin menurut "sterkwerkende seneesmiddelen ordonnantie 1949" (Stbr' 1949 No' 419) yang mempekerjakan apoteker atau asisten apoteker dalam perusahaannya;

4 . p e m e q a n g i j i n l a i n ;

5. Orang atau badan yang dituniuk oleh ['lenteri Kesehatan. P a s a l ' l O

-Pemegang iiin dilarang memperoleh bahan bahan atau preparat_preparat vanq dimakud dalam pasal I dengn cara l a i n , t e r m a s u k i u g a m e n g i m P o r n y a

-Jika diketahui atau patut daPat disangka oleh pemegang ijin, bahwa bahan'bahan atau preparat-Preparat vang akan dlbahankannya atau akan diseEhkannya tidak baik, maka ia tidak boleh membahankan atau menverahkannva'

Pasal 12. Pemesang ljin dilarans mengekspor obat obat atau obat'obat bius.

P a s a l 1 3 .

Pemegang ijin dilarang membuat obai'obat atau preparat_preparat untuk dipakai dengan ialan parenteral, kecuali iika diberikan iiin kepadanya menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dalam peraturan Pemerintah

N4enteri Kesehatan berwenans rnenetapkan peraturan'peralu€n umum yang harus ditaati oleh pemegang iiin Pasal 15.

(1) Dengan hukuman kurungan set inssi tingg inya' enam bulan atau hukuman denda sebanvak_banvaknva setibu rupish

a. pemegans ijin yang menyerahkan barang beracun dengan jalan lain daripada cara vang diijinkan baginya ters€but d a l a m p a s a l 5 a v a t (2 ) i

b. pemegans ijin yang melakukan perbuaran yans dilarang dalam pasal 6;

c. pemegang ijin yang memperoleh bahan-bahan atau preparat_preparat untuk apotek darurat d€ngan ialan lain daripada cara yans ditetapkan baginya dalam pasi 9;

d. pemegang ijin yang membahankan atau menyerahkan bahan bahan atau preparat'preparat. walaupun ia patut dapat menyanska, bahwa bahan_bahan atau preparat preparat itu tidak baik;

e. pemesang ijin yang meogeksport obat-obat atau obat obat bius;

(3)

g. peme$ng iiin yang melakukan

perbuatan

vang bertentangan

dengan

peraturan

peraturan

umum vans terseDur

dalam

Pasal

14

(2) Perbuatan-perbuatan

tersebut

dalam

avat (1), pasal

15 inidiansigap

sebagaipelanggaran'

Patal

16.

Ketentuan-ketenruan

yang bertaku

bagi aporeker

berlaku

pula terhadap

pemegang

ijin, jika ia melanggar

peraturan_

peraturan

yang berlaku

baginya

P.5al

17.

Undang'Undang

Darurat

ini mulaiberlaku

pada

tanggal

r0 Oktober

1958

ngu, "ri"va ."ti"p orang

dapat mengetahuinva,

memerintahkan

pengundangan

Undang'lJndanq

Darurat

ini dengan

oenempatan

dalam Lembaran

N€gara

Republik

lndonesia.

Diundangkan

pada

tanggal

8 Oktober

1958

MENTERI

KEHAKIMAN,

G.A" I\4AENGKOI\4

Ditetapkan

diJakana

pada

tanggal

4 Oktober

1958.

PRESIDEN

REPUBLIK

INDONESIA,

S O E K A R N O

I\4ENTERI

KESEHATAN,

A , S A L E H

LEIIIBARAN

NEGARA

No l37 tahun

1958

TAI\TIBAHAN

LEMBARAN

NEGARA

No 1668Tahun

1958.

P E N J E L A S A N

ATAS

UNDANG-UNDANG

DARURAT No' 5 TAHUN 1958

TENTANG

KEDUDUKAN

HUKUM APOTEK

DARURAT

undang.UndangApotekDarurat,yangditetapkandenganUndang-UndangNo'4tahunl953(LNl953No.19)me'

mungkinkan

lvlenteri

Kesehatan

unruk memberi

ijin kepada

seorang

asisten

apoteker

yang memenuhi

syarat_sYarat

yang

ditetapkan

da|am pasa| 1 sub 2 Undang.Undang

i,tu, untuk membuka

sualu apotek daruEt, berhubung

dengan

sang€t

kurangnya

apoteker_apoleker

di Indonesia

iada waktu membentuk

undang_undang

Apotek Darurat

itu diharapkan,

bahwa

5 tahun sesudah

takultas

di Indo'

nesiabagianPharmasimenghasi|kanapoteker.potekeryanqp€rtama'kebutuhanakanapotekelsudahdapatdicukupi'

padahal

menurut kenyataan

pada waktu ini betumlah

dapat dicukupi, sedang

Undanqundang

No4 tahun 1953 {LN

1953 No.19)

akan

berakhir

masa

bertakunva

pada

tangsal

10 Oktober

1958'

olehkarenaitu'supayake|ancaranpembagianobattidakterganggu,makaapotek'apotekdarulatyangte|ahdidir].

kanberdassrkanUndang.L,ndangNo-4tahun1953(LN1953No'19},p€r|uuntuksementarawaktubelja|anteru!.

Adapun setelah

Undang_Undang

Apotek Darumt lundang_Undang

No4 tahun 1953, LN 1953 No l9) habis

masa

ber|akunya,makadengantJndang.lJndangDarumtinipemegang.pemegangijintersebutda|amUndang-tJndangNo.4tahUn

1 9 5 3 ( L N 1 9 5 3 N o . l 9 } , d a p a t u n t u k s e m e n t a r a w a k t u t e t a p m e n j a | t n k a n p e k e r j a a n p h a r m a s i s e n d i r i d i s e b u a h s p o t e k

tertentuysngdija|ankansebagaiperusahaanpartike|irtanpadibawahpenqawasanseorangapoteker'o|ehkalenaitu,

mska oeraturan-peraturanternadap

pemegans_pemegang

iiin vang ditetakan dalam Undanq_Undang

No4 tahun 1953

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji kointegrasi Johansen diperoleh model hubungan linier antar lokasi curah hujan yang tidak berubah tergantung waktu dan juga dapat menunjukkan bahwa terdapat

Dalam penjelasan mengenai masalah motivasi, kita selalu berpegang pada asumsi umum bahwa bila faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah sama, maka individu

Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara statistik harus memenuhi syarat-syarat analisis dengan uji statistik regresi, maka perlu dilakukan uji persyaratan

Sehingga dari uraian tersebut maka penulis merumuskan permasalahan “Apakah ada hubungan terpaan iklan Berniaga.com di Media Massa dan Intensitas Komunikasi Word of

Untuk mencapai sasaran strategi serta program tersebut, maka dilakukan strategi pencapaian melalui: (1) Workshop Penyusunan Proposal Penelitian dana Hibah; (2) Workshop Penulisan

Faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti profitabilitas, leverage, dan ukuran dewan komisaris tidak mempengaruhi pengungkapan CSR yang dilakukan oleh

12 Menyimpan arsip data proses dan hasil pelaksanaan penyusunan progran kerja seksi Pais tahun 20162. ATK, surat, arsip data edaran, laporan hasil rapat kerja

Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian