• Tidak ada hasil yang ditemukan

WARGA NEGARA DIGITAL SEBAGAI INSTRUMEN MENUJU WARGA NEGARA GLOBAL: penelitian grounded theory tentang dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terhadap praktik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WARGA NEGARA DIGITAL SEBAGAI INSTRUMEN MENUJU WARGA NEGARA GLOBAL: penelitian grounded theory tentang dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terhadap praktik."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

KEWARGANEGARAAN)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh: FERIYANSYAH

1201345

(2)

Oleh: FERIYANSYAH

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

©FERIYANSYAH 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

(Penelitian Grounded Theory tentang Dampak Kemajuan

Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Praktik Kewarganegaraan)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A. NIP. 19430401 196709 1 001

Mengetahui,

(4)

Kemajuan TIK menjadikan manusia terhubung satu sama lain melalui alat-alat komunikasi yang ada digenggaman mereka. Oleh karena itu kemajuan TIK telah membawa perubahan dalam pola kehidupan manusia. Kemajuan bidang komputer dan jaringan internet telah membentuk masyarakat dalam jaringan (On Line Community). Dari kemajuan bidang TIK khususnya internet telah memindahkan aktivitas kewarganegaraan. Partisipasi warga negara untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah yang dulunya dilakukan secara analog saat ini dapat dilakukan melalui teknologi digital seperti mengirim surat elektronik (E-mail), media sosial, website dan sebagainya. Hal ini pastinya akan memudahkan warga negara dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Penelitian ini difokuskan untuk mencari sebuah grand theory dari fenomena kemajuan bidang TIK terhadap praktik-praktik kewarganegaraan. Sehingga penelitian ini diarahkan untuk: Pertama, menemukan sebuah konsep dampak kemajuan TIK terhadap kehidupan warga negara. Kedua, mengoptimalkan keuntungan dan peluang dari kemajuan TIK bagi kehidupan warga negaraa. Ketiga, melakukan kajian secara mendalam tentang warga negara digital menjadi instrumen warga negara global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian grounded theory. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi, wawancara, dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari: Pakar PKn, Deputi III Pemanfaatan Teknologi dan Analisis Informasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), pakar TIK, penggiat TIK, desa digital, dan guru PKn. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kemajuan TIK telah memindah praktik kewarganegaraan kedalam jaringan (on line). Kemajuan TIK telah mengantarkan warga negara kedalam era keterbukaan informasi.. Kemajuan TIK telah mengubah pola hubungan warga negara dengan pengelola negara. Kemajuan TIK telah menciptakan ruang komunikasi baru antara warga negara dengan pemerintah. 2) Untuk mengoptimalisasikan kemajuan TIK Warga negara dan pemerintah harus sama-sama mempersiapkan diri untuk memasuki era digital agar mampu mengoptimalkan peluang dan kesempatan dari kemajuan TIK. Seorang warga negara yang, melek TIK, memahami etika TIK, memiliki kecerdasan berteknologi, berpikir kritis dan solutif, komunikatif, mampu berkolaborasi, pebelajar serta dilingkupi oleh nilai dasar yang kuat. Selanjutnya, pemerintah diharapkan mampu memanfaatkan TIK, dekat dengan warga negara, responsif, efektif dan efisien, tanggap terhadap, terbuka, dan cepat mengambil keputusan. 3) Warga negara digital dapat menjalin hubungan secara man to man dengan warga negara dari negara lain. Seorang warga negara digital sangat memungkinkan untuk dapat berkontribusi dalam lingkungan global. Informasi perkembangan global akan mudah diakses oleh warga negara digital, sehingga warga negara digital memiliki kesempatan yang besar untuk terlibat dan berpartisipasi mengatasi berbagai isu global.

(5)
(6)

Advancement of Information and Communication Technology (ICT) make intoa connection of people each otherby communications tools that held in their hands. Because of that, the

advancement of Information and Communication Technology has bring a change of people’s

life. Advancement in computer and network sector already shaping the online community and then moved citizenship activity. Citizen participation to extend aspirations for the government, that in the past has did by analog tradition, now citizen participation going to do by digital technology, for example sent an email to government and discuss some case with the government by social media. This research focus to find out a grand theory from the

advancement of Information and Communication Technology’s sector toward citizenship

practices. Thus, this research directed to: First, find out a concept about advancement of

Information and Communication Technology’s impact toward citizenship activity. Second, optimize the benefit and opportunity from advancement of citizens’s life. Third, execute

considerable study about digital citizen become the instrument of global citizen.This research use qualitative approach with grounded theory as the method of research. Data collecting technique that use in this research are literature study, observation, interview, and documentation. Subject of the research consist of Civic Education’s specialist, Deputy III of Technology Utilization and Information Analysis-President’s Working Unit-Controlling,

Monitoring, and Development’s Sector (UKP4), ICT’s specialist, ICT’s actuator, digital

village, and the last is teacher of Civic Education. Based on the result of this research refer

to: 1) Advancement of ICT has moved citizen’s practices into online network. Advancement of

ICT has bring citizen into information opennes. Advancement of ICT has change the pattern of relationship between citizen and governement. 2) For optimize the advancement of ICT, citizen and government must prepare themselves for entering digital era in orther that can optimize the opportunity from it. A citizen that aware of ICT, conceiving ICT’s ethics, have technologies perspicacity, critical thinking and solutive, communicative, collaborative, learner and surrounding by value based. Furthermore, government can make ICT near citizens, responsive, effecitive and efficient, perceptive, open minded, and be faster of making decision. 3) Digital citizen can make relation by man to man with the other people or citizen in the other country. A digital citizen very possible to contribute in the global area. Development of global information would be easy to access by digital citizen. Thus, digital citizen have a big opportunity to involve coping various of global issue.

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pertanyaan Penelitian ... 8

D. Fokus Penelitian ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 10

G. StrukturOrganiasaiTesis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Generasi Digital... 12

B. Warga Negara Digital ... 16

C. Warga Negara Digital dan Kaitannya dengan Pendidikan Nilai dan Moral ... 20

D. Pendidikan Kewarganegaraan di Era Digital ... 23

E. Analisiskaitanwarganegara digital danwarganegara global melaluiSociology of Globalization ... 27

(8)

G. StudiTerdahulu ... 34

H. ParadigmaPenelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Subjek Penelitian ... 46

B. Desain Penelitian ... 48

C. Metode Penelitian... 50

D. Penjelasan Istilah ... 52

E. Instrumen Penelitian... 53

F. Teknik Pengumpulan Data ... 56

G. Teknik Analisis Dan Pengolahan Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A.TemuanHasilPenelitian ... 62

1. KemajuanBidang TIK MempengaruhiPraktikKewarganegaraan ... 62

2. OptimalisasiPeluangdanKeuntungandariKemajuanBidang TIK TerhadapKehidupanWarga Negara ... 82

3. Warga Negara Digital MenjadiInstrumendalamWarga Negara Global ... 96

B. PembahasanHasilPenelitian ... 107

1. KemajuanBidangTIK MempengaruhiPraktikKewarganegaraan ... 107

2. OptimalisasiPeluang Dan Keuntungan Dari KemajuanBidangTIK TerhadapKehidupanWarga Negara/ PraktikKewarganegaraan ... 142

(9)

4. BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 171

A. Simpulan ... 172

B. Saran-Saran ... 173

DAFTAR PUSTAKA ... 174

LAMPIRAN ... 180

DAFTAR TABEL 1. Tabel 2.1. Karakteristik yang DibentukDalamKurikulum 2013 ... 21

2. Tabel 3.1. DaftarKodeSubjekPenelitian ... 47

3. Tabel 3.2. DaftarPertanyaanPenelitianTentangDampakKemajuan TIK TerhadapPraktikKewarganegaraan ... 53

4. Tabel 3.3. DaftarPertanyaanTentangOptimalisasiPeluang Dan Keuntungan Dari KemajuanTikBagiKehidupanWarga Negara. ... 54

5. Tabel 3.3. DaftarPertanyaanTentanganBagaimanaWargaNeagra Digital MenjadiInstrumenWarga Negara Global ... 55

6. Tabel 3.4 Agenda KegiatanPenelitian ... 60

7. Tabel 4.1. PendapatSubjekPeneltiantentangDampakKemajuan TIK... 67

8. Tabel 4.2. PendapatSubjekPenelitianPersiapanMenghadapiKelimpahanInformasi ... 68

9. Tabel; 4.3. PendapatSubjekPenelitianTentangKetrampilan yang HarusDimilikiWarga Negara di era Informasi ... 70

10.Tabel 4.4. PendapatSubjekPenelitiantentangPengaruhKemajuan TIK PolaKomunikasiWarga Negara dengan Negara ... 75

11.Tabel 4.5. PendapatSubjekPenelitianTentangManfaat TIK TerhadapKomunikasiAntaraWarga Negara Dengan Negara ... 78

(10)

13.Tabel 4.7. PernyataanSubjekPenelitiantentangSyaratMenjadiWarga

Negara Digital ... 83

14.Tabel 4.8. PernyataanSubjekPenelitiantentangSikapWarga Negara SelamaBeraktifitas Di DalamJaringan(on-line) ... 85

15.Tabel 4.9. PernyataanSubjekPenelitianTentangStrategiMengoptimalkanPeluangdan KeuntunganKemajuan TIK ... 88

16.Tabel 4.10 PernyataanSubjekTentangKeterampilan yang HarusDimilikiWarga Negara Di Era Digital ... 89

17.Tabel 4.11. ManfaatKemajuan TIK bagiPemerintah ... 92

18.Tabel 4.12 KarakteristikPemerintah di Era Digital ... 94

19.Tabel 4.13 Aktivitas Global Warga Negara Digital ... 97

20.Tabel 4.14 TIK MenghubungkanWarga Negara denganMasyarakat Global ... 98

21.Tabel 4.15 Warganegara digital Kaya Akan Informasi Global... 100

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. JumlahPengguna Internet Di Indonesia Dari

TahunKeTahun ... 12

2. Gambar 3.1. TeknikAnalisis Data Sumber : Miles danHuberman (2007:20) ... 58

3. Gambar 3.2 Teknik Analisis data dari Cresswell (Sumber : Cresswell, John 2010: 277) ... 59

4. Gambar 4.1.Bagan struktur Organisasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) ... 76

5. Gambar 4.2. Penampilan situs LAPOR... 77

6. Gambar 4.3 Penampilan siut www.mandalamekar.go.id ... 79

7. Gambar 4.4DimensiKecerdasanWarga Negara Abad 21 ... 144

8. Gambar 4.5Karakteristik Warga Negara Digital ... 146

9. Gambar 4.6Faktor-faktorPembentukanWarga Negara Digital ... 154

(12)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Selanjutnya

akan disingkat dengan TIK,pen) merupakan salah satu karya monumental dari

umat manusia, dimana manusia menjadi terhubung satu sama lain dengan

berbagai media informasi dan komunikasi. Kemajuan TIK telah melahirkan

kemudahan bagi manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Jarak bukan

lagi menjadi permasalahan untuk menjalin komunikasi.Sehingga manusia dapat

berinteraksi dengan manusia yang lain kapanpun dan dimanapun. Pada akhirnya

komunikasi antar warga negara yang berbeda bangsa dan negara menjadi hal yang

biasa terjadi di era kemajuan TIK (era digital).

Kemajuan bidang TIK telah membawa perubahan besar dalam kehidupan

manusia. TIK mengubah bagaimana manusia mendapatkan, mengelola dan

membagi informasi serta merubah pola komunikasi manusia satu sama lain. Oleh

sebab itu, teknologi telah mempengaruhi budaya manusia. Kemajuan

TIKmenjadikan manusia terhubung satu sama lain, melalui alat-alat komunikasi

yang ada digenggaman mereka. Oleh karena itu kemajuan TIK telah membawa

perubahan dalam pola kehidupan manusia.

Kemajuan bidang TIK, diawali dengan kemajuan bidang komputer,

dilanjutkan dengan perkembangan jaringan internet yang menjadikan

komputer-komputer tersebut terhubung satu sama lain. Jaringan internet merupakan rahim

yang melahirkan era digital. Kemajuan bidang komputer dan jaringan internet

telah membentuk masyarakat dalam jaringan (On Line Community). Masyarakat

dalam jaringan merupakan konsekuensi dari terhubungnya manusia dengan

(13)

masyarakat, yaitu masyarakat nyata (Real Community) dan masyarakat dunia

maya atau masyarakat dalam jaringan (Online Community).

Lahirnya era digital didasari oleh kemajuan dalam bidang komputer.

Selanjutnya, ukuran komputersemakin hari semakin kecil. Bahkan saat ini

komputer sudah dalam genggaman manusia.Kemajuan TIK juga ditandai oleh

terhubungnya komputer-komputer tersebut dengan internet.

Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking bisa diartikan sebagai a global network of computer networks.Jarigan komputer berskala internasional yang dapat membuat masing-masing komputer saling berkomunikasi. Dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun 1969 oleh US Department of Defense dalam proyek ARPAnet. (Febrian dan Andayani, 2002: 231)

Internet merupakan karya monumental dari umat manusia yang mampu

menghubungkan manusia dengan manusia lainnya melalui perangkat komputer

yang terhubung. Internet telah merubah bagaimana manusia berkomunikasi dan

membagi serta mendapatkan informasi. Pada akhirnya internet mempengaruhi

budaya manusia.

Dari kemajuan bidang TIK khususnya internet telah memindah beberapa

aktivitas kewarganegaraan. Partisipasi warga negara untuk menyampaikan

aspirasi kepada pemerintah yang dulunya dilakukan secara analog saat ini dapat

dilakukan melalui teknolgi digital dengan mengirim surat elektronik (E-mail)

sosial media dan berbagai sarana yang tersedia akibat kemajuan TIK. Kemajuan

TIK akan memudahkan warga negara dalam menyampaikan aspirasi kepada

pemerintah.

Perkembangan selanjutnya ialah munculnya sosial media sebagai salah

satuh sarana komunikasi bagi warga negara. warga negara dapat menjalin

komunikasi antar warga negara dalam satu negara maupun beda negara, warga

(14)

warga negara suatu negara dapat saja menyampaikan aspirasinya kepada negara

lain. Hal ini menjadikan, bahwa di era digital batas-batas negara akan menjadi

semu (Borderless State)

Era digital telah membentuk warga negara digital yang dalam kehidupan

sehari-hari terbiasa menggunakan internet sebagai sebuah kebutuhan. Istilah

warga negara digital telah digunakan oleh Karen Mossberger, Caroline J. Tolbert

dan Ramona S. Mcneal dalam bukunya yang berjudul Digital Citisenship : The

Internet, Society, and Participation. Warga negara digital didefinisikan (Digital

Citizens) are those who use technology frequently, who use technology for

political information to fulfill their civic duty, and who use technology at work for

economic gain (Mossberger, Karen. Dan Tolbert, Caroline J. et.al. 2008:)

Warga negara digital adalah mereka yang terbiasa menggunakan teknologi (TIK),

untuk mendapatkan informasi politik demi memenuhi kewajiban sebagai warga

negara serta mereka yang menggunkan teknologi dalam pekerjaanya untuk tujuan

ekonomi.

Warga negara digital yang cerdas dan baik ,merupakan konsep yang ideal

sebagai seorang warga negara hidup di era digital. Warga negara digital yang

cerdas dan baik tercermin melalui perilaku cerdas dan baik ketika beraktifitas di

masyarakat dalam jaringan (Online Community). Perilaku warga negara digital

yang cerdas dan baik menjadi kunci utama agar seorang warga negara dapat

berkontribusi secara positif dalam kehidupan digital. Ketika warga negara digital

tidak cerdas dan tidak baik dalam beraktifitas maka akan berdampak negatif

terhadap kehidupan masyarakat dalam jaringan.

Kemajuan TIK sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dengan

melahirkan berbagai hal yang baru dalam kehidupan warga negara.“.. ICTs do not

(15)

negara baru tetapi TIK menyediakan hal yang baru dan penting bagi praktik

kewarganegaraan. TIK telah menyediakan berbagai hal baru dalam praktik

kewarganegaraan seperti terbentuknya jaringan komunikasi antar warga negara,

warga negara dengan negara bahkan komunikasi warga negara lintas negara.

Kemajuan TIK telah mempengaruhi bagaimana komunikasi warga negara

dengan negara (pemerintah). Saat ini elit politik seperti Presiden, Menteri,

Gubernur, Walikota memiliki akun sosial media untuk berkomunikasi dengan

warga negara. Seperti Walikota Bandung yang memerintahkan kepada seluruh

perangkat pemerintahan, seluruh dinas dan camat di lingkungan pemerintah Kota

Bandung agar memiliki akun twitter agar dapat proses menjaring dan

menampung berbagai aspirasi dari masyarakat.

Walikota Bandung memang telah memiliki akun twitter, bahkan sang

walikota sering terlibat komunikasi aktif dengan warga di dalam sosial media.

Warga sering menyampaikan berbagai laporan, harapan, masukan kepada

pemerintah kota Bandung. Aktivitas ini merupakan bentuk partisipasi aktif warga

negara di era digital. Pola komunikasi dengan memanfaatkan TIK akan

menciptakan pemerintahan kota Bandung yang efektif dalam menjaring aspirasi

dan aduan dari masyarakat. Komunikasi yang terjalin antara warga negara dan

pemerintah dalam sosial media merupakan contoh dari praktik kewarganegaraan

baru di era digital, serta wadah baru bagi warga negara dalam berpartisipasi.

Interaksi antar individu dalam dunia digital akan membentuk

norma-norma untuk mengatur kehidupan warga negara digital ketika beraktifitas. Oleh

karena itu dalam kehidupan dalam masyarakat digital dibutuhkan separangkat

karakter yang melekat pada warga negara digital sebagai standar perilaku bagi

warga negara digital. Istilah Kewarganegaraan Digital (Digital

Citizenship)merupakan konsep yang mendeskripsikan bagaimana karakter warga

(16)

dari dua kata yaitu kewarganegaraan dan digital sehingga sebelum memberikan

definisi terhadap kewarganegaraan digital, hendaknya mengetahui terlebih dahulu

makna dari kewarganegaraan. Cogan dan Dericot dalam Wahab dan Sapriya (2011: 32) memberikan definisi tentang kewarganegaraan “…Citizenship on the

other hand, was said to be a set of characteristic of being a citizen…”Kewarganegaraan dalam makna yang lain, kewarganegaraan dikatakan sebagai seperangkat karakteristik warga negara. Sebagaimana yang di definisikan

oleh Microsoft dalam Fostering Digital Citizenshi.

Digital Citizenship is a concept which helps teachers, technology leaders and parents to understand what students/ young people/technology users should know to use technology appropriately. Digital Citizenship is more than just a teaching tool; it is a way to prepare students/technology users for a society full of technology.

(Microsoft.

2013http://www.oaesv.org/wp-content/uploads/2013/02/Fostering_Digital_Citizenship.pdfdi akses pada 12 Desember 2013 01:56 WIB)

Kewarganegaraan digital merupakan sebuah konsep yang membantu guru,

tokoh teknologi, orang tua untuk memahami tentang muridmasyarakat muda/

pengguna teknologi menggunakan teknologi sewajarnya. Kewarganegaraan

digital lebih dari hanya alat untuk mengajar, tetapi cara mempersiapkan

siswa/pengguna teknologi memasuki sebuah masyarakat yang penuh dengan

teknologi.

Era digital merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi mempengaruhi

kehidupan masyarakat. Sehingga, menjadi suatu keharusan dan sangat penting

untuk mempersiapkan warga negara memasuki era digital. Sehingga perlu

membekali warga negara dengan kewarganegaraan digital melalui pendidikan di

sekolah, masyarakat serta keluarga. Oleh karena itu, kewarganegaraan digital

menjadi isu yang aktual dalam kajian kewarganegaraan, terutama dalam hal

(17)

yang cerdas dan baik serta bijaksana dalam menggunakan teknologi terutama

kemajuan bidang TIK.

Kemajuan Bidang TIK harus disertai dengan usaha pencerdasan warga

negara dalam menggunakan TIK. Oleh karena itu, program pendidikan diharapkan

mampu mencerdaskan warga negara dalam kehidupan digital menjadi hal yang

sangat urgen. PKn diharapkan sebagai salah satu program yang mempersiapkan

warga negara muda untuk memasuki masyarakat dapat mengambil peran yang

strategis untuk juga mempersiapkan warga negara muda menghadapi kehidupan

digita yang akan datang. Dalam hal ini, pengaruh kemajuan di bidang TIK

terhadap kehidupan warga negara menjadi lahan garapan baru keilmuan PKn

dalam usaha mempersiapkan warga negara muda untuk memasuki masyarakat

digital. Oleh karena itu program Pendidikan Kewarganegaraan baik di sekolah

dan masyarakatbertanggung jawab untuk menciptakan warga negara digital yang

cerdas dan baik (The Smart and Good Digital Citizens).

Sebagaimana Visi – Kurikulum dan Pembelajaran PKn di Abad 21 – pada dasarnya terpusat pada pengembangan “learning intellegence” dalam

dimensi-dimensi “Social, cultural. political, economic, and technological intelligences…”

(Winataputra dan Budimansyah 2012:3). Warga negara di Abad 21 diharapkan

menjadi “Civic Learner”(warga negara pembelajar) melalui pengembangan

kecerdasan belajar. Globalisasi dan kemajuan teknologi menjadi hal yang tidak

bisa dihindari oleh warga negara. Sehingga perlu pengembangan kecerdasan

teknologi dari warga negara sebagai sebuah pegangan dan pemahaman bagi warga

negara untuk bagaimana hidup dalam era digital.

Ketika Kecerdasaan teknologi (technological intelegences) warga negara

muda tidak dipersiapkan maka akan menyulitkan mereka warga negara

berkontribusi dalam masyarakat yang penuh teknologi di masa depan. Warga

(18)

serta meunculnya gejala narsis. Akibatnya warga negara muda saat ini tidak

mampu fokus dalam waktu yang lama karena perilaku multitaskingyaitu perilaku

yang mengerjakanberbagai hal dalam satu waktu, seperti berjalan sambil

mengetik, dan sebagainya.

Penelitian ini merupakan bagian dari kajian ontologi PKn yaitu perilaku

warganegara (Civics Behavior) sebagai anggota dari masyarakat digital (Digital

Society.)Esensi ontologi PKn adalah warga negara dalam konteks kehidupan

masyarakat lokal, nasional dan global yang dikembangkan melalui dimensi

sosiologis, psikologis, dan historis perkembangan kehidupan masyarakat dan

bangsa sebagai sumber pengetahuan, sikap dan keterampilan yang mendukung

pembangunan karakter(Sapriya 2007 :324)

Sebagai perkembangan dalam kajian kewarganegaraan bagaimana

mempersiapkan warga negara agar memiliki kecerdasan berteknologi

(technological Intellegences) terutama kecerdasan teknologi digital (digital

technological intellegences) agar warga negara muda (generasi digital) dapat

mengoptimalkan kesempatan dan keuntungan dari kemajuan bidang TIK.

Selanjutnya akan menjadikan warga negara dapat berkontribusi sebagai warga

negara global. Oleh karena itu posisi penelitian ini dalam keilmuan Pendidikan

Kewarganegaraan termasuk dalam hakikat PKn yaitu tentang perilaku warga

negara di masyarakat digital.

Untuk itu dibutuhkan sebuah formulasi bagaimana konsep membangun

warga negara digital sebagai instrumen dalam menuju warga negara global.

Konsep ini diharapkan menjadi acuan dalam mendidik warga negara digital agar

mampu berkontribusi dalam masyarakat digital yang penuh dengan teknologi

serta mengoptimalkan keuntungan dari kemajuan bidang TIK.

(19)

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, ternyata kemajuan dalam bidang

TIK telah melahirkan berbagai aktifitas baru warga negara.warga negara saat ini

beraktifitas di dua masyarakat yaitu masyrakat nyata (real) dan masyarakat

digital. Saat ini aktifitas warga negara dalam dunia digital tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan warga negara.Penggunaan teknologi digital terutama internet telah

menjadi sebuah kebutuhan bagi warga negara. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah

konsep untuk menciptakan warga negara digital sebagai esensi dalam

pembentukan warga negara global..

Penelitian ini difokuskan untuk mencari sebuah Grand Theorypengaruh

kemajuan dalam bidang TIK terhadap Praktek-praktek kewarganegaraan.

Sehingga penelitian ini diarahkan untuk :

a. Sarana dan prasarana dari akses terhadap TIK dengan jaringan yang

terjangkau oleh masyarakat merupakan pintu utama memasuki dunia

digital. Terutama di sekolah-sekolah, justru peserta didik seperti dijauhkan

dengan sarana dan prasarana yang belum maksimal karena pandangan

negatif tentang teknologi TIK. Sehingga, saat ini pendekatan terhadap

internet hanya pendekatan preventif tanpa ada usaha membangun konsep

bagaimana membangun warga negara digital yang cerdas dan baik.

b. Kemajuan dalam bidangTIK telah melahirkan masyarakat digital, yaitu

masyarakat yang berinteraksi secara virtual melalui jaringan internet.

Tetapi warga negara belum menggunakan teknologi digital secara cerdas

dengan berbagai kasus yang terjadi. Hal ini pastinya akan menghambat

pengoptimalan keuntungandari kemajuan TIK terhadap warga negara.

c. Kemajuan TIK telah menyebabkan terjadinya shock Moral di masyarakat.

Sehingga perlu dibentuk karakteristik warga negara digital yang cerdas

dan baik (The Smart and Good Digital Citizens). Oleh karena itu penelitian

(20)

negara digital yang ideal melalui kewarganegaraan digital sebagai

seperangkat karakteristik yang harus dimiliki warga negara digital.

d. Perang Cyber (Cyber war) melibatkan warga sipil merupakan ekspresi dari

rasa nasionalisme warga negara dalam dunia digital. Cyberwar dapat

mengganggu hubungan antar negara yang terlibat. Apakah Cyber war

merupakan wujud rasa nasionalisme yang tepat sebagai seorang warga

negara digital yang cerdas dan baik?

e. Pendidikan Kewargenegaraan seharusnya terus melihat dan mengkaji

perubahan masyarakat, sehingga senantiasa mengetahui secara jelasapa

yang terjadi di dalam masyarakat. Oleh karena itu,PKn perlu membangun

konsep awal sebagai wahanauntuk membangun warga negara digital yang

cerdas dan baik (The smart and good Digital Citizens)sebagai hal yang

esensi dari pembentukan warga negara global.

C. Pertanyaan Penelitian

Secara umum pertanyaan penelitian ini fokus pada fenomena kemajuan

bidang TIK yang cukup mempengaruhi kehidupan warga negara saat ini.

Selanjutnya peneliti ingin membentuk konsep dari makna dan nilai dari

pengetahuan, pengalaman, sikap, persepsi dan gagasan dari subjek penelitian

tentang “Bagaimana membangun warga negara digital sebagai instrumen

menuju warga negara global ?”

Untuk lebih memudahkan pembahasan maka yang menjadi pertanyaan

penelitian ini yang lebih fokus adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemajuan bidang TIK mempengaruhi praktik kewarganegaraan?

2. Bagaimana mengoptimalkan peluang dan keuntungan dari kemajuan bidang

(21)

3. Bagaimana warga negara digital menjadi instrumen dalam warga negara

global?

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk mencari sebuah grand theory dari

fenomena kemajuan bidang TIK terhadap praktek-praktek kewarganegaraan.

Sehingga penelitian ini diarahkan untuk :

Pertama, menemukan sebuah konsep dampak kemajuan TIK terhadap

kehidupan warga negara.Kedua :mengoptimalkan keuntungan dan peluang dari

kemajuan TIK bagi kehidupan warga negaraa ketigamelakukan kajian secara

mendalam tentang warga negara digital menjadi instrumen menuju warga negara

global.

Penelitian ini memfokuskan diri, bagaimana membangun konsep warga

negara digital sebagai instrumen dari warga negara global. Sehingga penelitian ini

diharapkan dapat membangun konsep karakteristik warga negara digital yang

dapat dijadikan landasan menuju warga negara global. Selanjutnya penelitian ini

diharapkan dapat mengembangkan pengembangan kajian PKn terutama dampak

kemajuan bidang TIK terhadap praktek-praktek kewarganegaraan

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari kemajuan

bidang TIK terhadap kehidupan kewarganegaraanyang melahirkan warga negara

digitalselanjutnya merekonstruksi sebuah konsep dari karakteristik dari warga

negara digital yang cerdas dan baik sebagai instrumen menuju warga negara

global. Sehingga Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui proses dari kemajuan bidang TIK dalam mempengaruhi

(22)

2. Cara untuk mengoptimalkan peluang dan keuntungan dari kemajuan

bidang TIK bagi praktik kewarganegaraan

3. Mengetahui bahwa warga negara digital dapat menjadi instrumen dalam

(23)

F. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan atau landasan dalam

pengembangan bidang kajian PKn, yaitu bidang kajian PKn yang bertujuan untuk

membangun kecerdasan teknologi (technological intellegences )warga negara di

era digital sebagai intrumen menuju untuk menjadi seorang warga negara global.

Oleh karena itu PKn diharapkan menjadi wahana dalam mempersiapkan warga

negara muda untuk memasuki masyarakat digital melalui konsep

Kewarganegaraan digital untuk menciptakan kecerdasan teknologi.Harapannya

agar warga negara muda dimasa yang akan datang dapat berkontribusi positif

dalam kehidupan masyarakat informasi, dan berperan aktif memainkan perannya

sebagai seorang warga negara global

2. Manfaat Praktis

a. Para akademisi, praktisi pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan,

sebagai bahan kontribusi konsep dan pemikiran kearah pengembangan konsep

dan paradigma dan pendekatan dalam mendidik warga negara di era digital

agar menjadi seorang warga negara digital yang merupakan instrumen untuk

menjadi seorang warga negara global. Konsep-konsep ini dapat menjadi

informasi dalam kajian PKn yang aktual.

b. Para pendidik khusunya pendidik kewarganegaraan dapat mengembangkan

pendekatan pendidikan bagi generasi muda dalam memasuki masyarakat

global. Bagaimana konsep mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan sisiwa untuk

menjadi seorang warga negara global.

c. Orang tua akan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana mendidik

anak-anak generasi digital untuk menanamkan Nilai Moral dan Norma dalam

masyarakat digital agar mereka benar-benar bisa mengoptimalkan keuntungan

(24)

d. Pengambil kebijakan khususnya pemerintahmendapat dan landasan untuk

menyediakan akses jaringan agar dapat menekan digial divide (kesenjangan

digital) agar warga negara dapat mengoptimalkan keuntungan dan kesempatan

yang hadir untuk mereka dari kemajuan bidang TIK.

G. Struktur Organisasi Tesis

Dalam penulisan laporan ini akan mengikuti ketetapan penulisan karya

ilmiah dalam lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Sistematika

penulisan dalam Penelitian ini adalah :

Bagian pertama dalam tesis ini menuliskan bagian pendahuluan dari

penelitian ini yang terdiri atas, latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pertanyaan penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

struktur organisasi penulisan tesis.

Bagian kedua dalam tesis ini berisi bagian kajian literatur (kajian pustaka)

yang menjeleaskan beberapa tema yaitu, generasi digital, warga negara digital,

warga negara digital dan kaitannya dengan pendidikan nilai dan moral, pendidikan

kewarganegaraan di era digital, hubungan warga negara digital dan warga negara

global, manajemen pengetahuan dalam masyarakat berbasis pengetahuan,

paradigma penelitian

Bagian ketiga berisi metode penelitian dalam peneletian warga negara

digital sebagai instrumen warga negara global. bagian ini terdiri atas subjek

penelitian desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan pengolahan data.

Bagian keempat merupakan bagian pembahasan yang akan membasan

temuan dan pembahasan hasiltu, penelitian. Temuan hasil penelitian terdiri dari

tiga bagian sesuai dengan rumusan masalah, pertama kemajuan bidang tik

(25)

keuntungan dari kemajuan bidang tik terhadap kehidupan warga negara; ketiga,

warga negara digital menjadi instrumen warga negara global.

Bagian kelima, menyajikan simpulan dan saran yang dihasilkan dari

penelitian ini berupa Hiptesis atau teori-teori grounded.

Pada bagian keenam akan melampirkan daftar pustaka yang digunakan

peneliti dalam penulisan tesis ini.

Pada bagian ketujuh tesis ini akan melampirkan lampiran-lampiran yang

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk

mengembangkan informasi yang ingin didapatkan dalam penelitian ini. Sehingga,

subjek penelitian harus sesuai dengan kebutuhan dari informasi yang ingin digali

dari subjek penelitian. Terdapat beberapa kriteria yang digunakan dalam

penetapan subjek penelitian, yakni latar (setting), para pelaku (actors),

peristiwa-peristiwa (event), dan proses (process) (Miles dan Huberman, 2007:57; Al

Wasilah 2003:145-146).

Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan akan mendapatkan informasi

mengenai posisi dari kemajuan bidang teknologi (khususnya TIK) terhadap

kehidupan dan praktik kewarganegaraan serta secara khusus menganalisis pola

hubngan dari konsep warga negara digital sebagai instrumen untuk menjadi

seorang warga negara global.

Sehingga peneliti akan mengambil Subjek Penelitian ini adalah

1. Pakar Pendidikan Kewarganegaraan untuk melihat sejauhmanadampak

kemajuan TIK terhadap praktikkewarganegaraan.

2. Pakar TIK, untuk mencari bagaimana mempersipakan warga negara

dengan keterampilan(Digital literasi),selanjutnya untuk melihat

keuntungan dari kemajuan TIK bagi kehidupan warga negara.

3. Pemerintah, dalam hal ini untuk mencari sejauhmana pemanfaatan TIK

dalam penyelenggaraan pemerintahan.

4. Guru PKn di sekolah yang menerapakan keterbukaan akses terhadap

(27)

Karena peneliti sebagai intrumen utama maka peneliti akan menambahkan

berbagai sumber yang dirasa penting sesuai perkembangan dilapangan. Sampai

(28)

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data terdiri dari beberapa sumber yaitu :

pertama, Sumber bahan cetak (kepustakaan), meliputi buku, dokumen-dokumen,

makalah, Klipping media, jurnal, surat kabar, situs internet dan lain yang

berkaitan tentang kajian warga negara digital, warga negara global, dampak TIK

terhadap kehidupan dan praktik kewarganegaraan. Kedua, Sumber responden

(human resources) yang terdiri atas Pakar IT, Pakar PKn, Guru, Penggiat IT,

Kepala Desa Desa Digital, Deputi III Unit Kerja Presiden-Bidang. Ketiga, Sumber

data dari Observasi diberbagai setting yang berkaitaan tentang aktivitas generasi

digital dan warga negara digitaldi ; sekolah digital, sebagai aktivitas dari generasi

digital menempuh jenjang pendidikan; Desa Digital, desa yangmenerapkan TIK

bagi warganya, UKP-PPP merupakan badan setingkat menteri yang mengelola

[image:28.595.107.518.424.511.2]

situs LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan On-line Rakyat).

Tabel 3.1

Kode Subjek Penelitian

No Bidang Subjek Penelitian Kode Subjek

1 PKn A SPA

2 Guru PKn (Sekolah Digital) B SPB

3 IT C SPC

4 Desa IT D SPD

(29)

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dengan metode grounded

theory. Permasalahan dalam peneltian ini sangat memungkinkan untuk diperoleh

data dengan pendekatan kualitatif.Cresswell mengungkapkan karakteristik dari

penelitian kualitatif sbb :

In qualitative research, we see different major characteristics at each stage of the researchprocess:

1) Exploring a problem and developing a detailed understanding of a centralPhenomenon

2) Having the literature review play a minor role but justify the problem

3) Stating the purpose and research questions in a general and

broad way so as to theparticipants’ experiences

4) Collecting data based on words from a small number of

individuals so that theparticipants’ views are obtained

Analyzing the data fordescription and themes using text analysis and interpretingthe larger meaning of the findings 5) Writing the report using flexible, emerging structures and

evaluative criteria, andincluding the researchers’ subjective

refl exivity and bias(Cresswell 2012 : 16).

Dalam penelitian, kami melihat perbedaan karakteristik dari

masing-masing tahapan dalam proses penelitian seperti:kesatu,mengekplorasi sebuah

masalah dan mengembangkan sebuah pemahaman yang mendetail dari fenomena

pokok; kedua, kajian literatur yang dimiliki memainkan sebuah peran minor/ kecil

tetapi membenarkan atau memberikan alasan bagi permasalahan yang akan

diteliti; ketiga, menyatakan tujuan dan pertanyaan penelitian secara umum dan

cara-cara yang umum berdasarkan pengalaman partisipan dalam penelitian;

keempat, proses pengumpulan data berdasarkan kata-kata yang dikumpul dari

beberapa individu yang dilihat pandangan dari selanjutnya menganalisis data

untuk menggambarkan dan peneliti kualitatif menggunakan analisis terhadap text

dan menginterpretasi data dengan makna yang luas dan mendalam;

(30)

evaluasi kriteria termasuk subjektifitas dari penelitian yang berupa refleksi dan

bias.

Peneliti menjadi instrumen utama pada proses mendapatkan data,

selanjutnya akanmelakukan kajian literatur untuk membenarkan bahwa

permasalahan penelitian ini memang penting untuk diteliti, selanjutnya akandicari

partisipan (subjek penelitian) untuk mengungkap fenomena penelitian. Sehingga,

pengalaman peneliti menjadi cara terbaik untuk memahami permasalahan

penelitian ini. Sebagaimana yang diungkapkan Chadwick B.A.bahwa :

Penelitian kualitatif mengacu kepada berbagai cara pengumpulan data yang berbeda, yang meliputi penelitian lapangan, obeservasi partisipan, wawancara mendalam, etnometodologi, dan penelitian etnografi, terdapat banyak perbedaan mendasar anata macam-macam penelitian

tersebut, tetapi semuanya menekankan pada ―mendekati data‖ dan berdasarkan konsep bahwa pengalaman adalah cara yang terbaik untuk memahami perilaku sosial(Chadwick B.A. et. al 1991:234).

Penelitian ini menggunakan desain kualitatif karena penelitian ini akan

mengambil data dari pengalaman-pengalam subjek penelitian melalui wawancara

mendalam tentang dampak kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan.

Jadi, peneliti ingin mengungkapkan tenttang fenomena dari kemajuan bidang TIK

yang berdampak dalam kehidupan kewarganegaraan dengan menggunakan

pendekatan kualitatif.Karena peneliti berharap dapat menganalisis secara

mendalam data yang didapatkan selanjutnyadimaknai secara mendalam untuk

menemukan konsep serta hipotesis dari dampak kemajuan TIK terhadap pratik

kewarganegaraan. Serta ingin membangun sebuah konsep tentang cara untuk

mengoptimalisasi kemajuan TIK bagi kehidupan warga negara, Selanjutnya

peneliti akan menarik kesimpulan tentang warga negara digital sebagai instrumen

(31)

Pada akhirya peneliti akan mencoba mengkonstruksi suatu pola hubungan

tentang fenomena kemajuan dalam bidang TIK dan dampaknya bagi kehidupan

(32)

C. Metode Penelitian

Analisis terhadap permasalahan pola hubungan dari warga negara digital

dan warga negara global merupakan kajian baru dalam Pendidikan

Kewarganegaraan. Sehingga peneliti ingin melihat proses dan menganalisis kedua

konsep ini secara mendalam berdasarkan pengalaman dan keparakan para subjek

peneliti. Oleh karea itu peneliti memilih metode penelitian Grounded Theory

dalam penelitian.

A grounded theory design is a systematic, qualitative procedure used to generate atheory that explains, at a broad conceptual level, a process, an action, or an interactionabout a substantive

topic. In grounded theory research, this theory is a “process”

theory—itexplains an educational process of events, activities, actions, and interactions that occurover time. Also, grounded theorists proceed through systematic procedures of collectingdata, identifying categories (used synonymously with themes), connecting these categories,and forming a theory that explains the process(Cresswell, 2012:422).

Rancangan penelitian grounded theoryadalah prosedur kualitatif yang

sistematik yang digunakan untuk menghasilkan sebuah teori yang menjelaskan,

pada tataran konsep, sebuah proses, kegiatan, atau interaksi tentang sesuatu topik

substantif. Dalam penelitian teori grounded, yang dimaksud dengan teori adalah

suatu penjelasan tentang ―proses‖—ia menjelaskan proses dari suatu peristiwa,

kegiatan, perbuatan, dan interaksi yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

Penelitian teori grounded ini dilaksanakan melalui prosedur pengumpulan data

yang sistematis, pengidentifikasian kategori-kategori (sama maknanya dengan

tema-tema), mengaitkan kategori-kategori ini, dan membangun teori yang

menjelaskan suatu proses.

Penelitian iniakan mengaitkan antara konsep warga negara digital dengan

warga negara global sehingga akan terbangun suatu grand teori dari pola

(33)

dengan menjadi seorang warga negara digital. Untuk mengaitkan hal ini maka

peneliti membutuhkan subjek peneltian yang memiliki pengalaman dan fokus

serta terlibat dalam dalam berbagai kategori untuk mengkonstruksi teori.

Adapun alasan peneliti menggunakan metode Grouded Theory adalah

sebagai berikut :

Pertama,kajian dampak kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan

merupakan kajian baru dalam rumpun PKn, Sehingga perlu penelitian untuk

menemukan teori-teori grounded untuk mengkontruksi tema ini. Grounded

theorymenjadi metode yang tepat untuk mengkontruksi dan mengembangkan

hipotesis tentang dampak kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan dalam

lingkup warga negara digital sebagai instrumen warga negara global.

Kedua, kondisi perubahan kondisi yang diakibatkan oleh kemajuan TIK

terhadap kehidupan warga negara perlu dijelaskan secara teoritik dan konseptual,

agar dapat sesuai dengan kondisi kontektual. Sehinggapenelitian ini dapat

menjelaskan secara teoritik dan konseptual tentang warga negara digital sebagai

instrumen warga negara global dalam lingkup dampak kemajuan TIK terhadap

praktik kewarganegaraan. Pada akhirnya, metode grounded theory, menjadi

metode yang tepat untuk menarik sebuah grand theory untuk menjelaskan

fenomena kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan.

Ketiga, setelah dibahas melalui analaisis data yang peneliti lakukan,

diharapkan peneliti dapat menemukan teori-teori mendasar dalam penelitian ini

sehingga mampu menjelaskan perubahan lingkungan digital yang mengglobal

yang mempengaruhi kehidupan warga negara yang diakibatkan dari kemajuan

(34)

D. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini akan ditemui beberapa istilah yang sering muncul dan

yang akan dikontruksi dalam penelitian, berikut merupakan penjelasan istilah

dalam penelitian ini.

1. Generasi Digital merupakan generasi yang lahir didalam lingkungan

kemajuan TIK, Generasi ini telah terbiasa menggunakan berbagai

teknologi digital dalam keseharian mereka. Sehingga, teknologi digital

telah menjadi gaya hidup dari generasi ini.

2. Warga negara digital adalah mereka yang sering menggunakan teknologi,

mereka yang menggunakan teknologi untuk mendapatkan informasi

politik dalam pemenuhan kewajiban sebagai warga negara dan mereka

yang menggunakan teknologi pada pekerjaan untuk pencapaian ekonomi,

dalam perkembangannya individu ini dari warga negara digital ini

membentuk masyarakat digital.

3. Kewarganegaraan Digital :Digital Citizenship is a concept which helps

teachers, technology leaders and parents to understand what students/

young people/technology users should know to use technology

appropriately. Digital Citizenship is more than just a teaching tool; it is a

way to prepare students/technology users for a society full of technology.

(Microsoft 2013) Kewarganegaraan digital merupakan sebuah konsep

yang membantu guru, pakar teknologi, Orang tua untuk memahami

tentang murid/ masyarakat muda/ pengguna teknologi mengetahui untuk

menggunakan teknologi sewajarnya. Kewarganegaraan lebih dari hanya

alat untuk mengajar, tetapi merupakan cara untuk mempersiapkan

siswa/pengguna teknologi untuk sebuah masyarakat yang penuh dengan

(35)
(36)

E. Instrumen Penelitian

Peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan turunan dari pertanaan

peneelitian.

[image:36.595.126.513.271.631.2]

1. Bagaimana dampak kemajuan bidang TIK dalam praktik kewarganegaraan?

Tabel 3.2

Daftar Pertanyaan Penelitian Tentang Dampak Kemajuan TIK Terhadap Praktik Kewarganegaraan

Kode Daftar Pertanyaan

1. Saat ini warga negara berada di era kemajuan bidang teknologi terutama bidang TIK, bagaimanapengaruh kemajuan TIK bagi kehidupan warga negara/ praktik kewarganegaraan?

2. Kemajuan TIK telah membawa warga negara berada dalam kondisi obesitas informasi yaitu masa dimana informasi berlimpah dan mudah diakses, Apa yang perlu dipersiapkan oleh warga negara dalam era informasi saat ini ?

3. Akses merupakan pintu utama dari warga negara digital dalam beraktifitas, bagaimana kesempatan untuk mendapatkan akses terhadap Internet di Indonesia?

4. Bagaiamana kondisi kemelekan TIK (Literasi TIK/literasi teknologi) di masyarakatIndonesia ?

5. Bagaimanacara kita mendidik generasi digital agar mereka mampu berkontribusi di masyarakat digital?

6. Apa keuntungan yang bisa didapatkan ketika warga negara memperoleh akses yang luas terhadap TIK ?

7. Saat ini warga negara berada di era kemajuan bidang teknologi terutama bidang TIK, menurut bapak sejauh mana pengaruh kemajuan TIK terhadap kehidupan warga negara ?

(37)
[image:37.595.134.513.221.582.2]

2. Bagaiamana mengoptimalkan peluang dan keuntungan dari kemajuan bidang TIK bagi kehidupan warga negara ?

Tabel 3.3

Daftar Pertanyaan Tentang Optimalisasi Peluang dan Keuntungan dari Kemajuan

TIK bagi Kehidupan Warga Negara

Kode Pertanyaan

1. Keterampilan apa yang harus dimiliki warga negara agar menjadi seorang warga negaradi era digital ?

2. Kemajuan TIK telah melahirkan masyarakat yang kaya akan informasi, bahkan surplus informasi, bagaiaman cara agar informasi yang surplus ini dapat dimanfaatkan oleh warga negara ?

3. Salah satu keuntungan dari kemajuan TIK bagi kehidupan warga negara adalah economic opprtunity, Civic Engagement dan Political participation, Apakah yang harus dipersiapkan agar dapat mengoptimalkan keuntungan ini ?

4. Keuntungan apa yang bisa kita dapatkan dari kemajuan TIK bagi kehidupan warga negara ?

5. Apa keuntungan yang didapatkan dari sekolah berbasis IT khususnya kepada siswa ?

6. Bagaimana karakteristik yang harus dibentuk kepad warga neagra di era kemajuan TIK ?

7. Bagaimana karakterisitk Pemerintahyang perlu dibentuk di era digital (kemajuan TIK)?

(38)
[image:38.595.132.514.232.687.2]

3. Bagaimana warga negara digital menjadi instrumen dalam warga negara global?

Tabel 3.4.

Daftar Pertanyaan tentang Bagaimana Warga Negara Digital Menjadi Instrumen

Warga Negara Global

Kode Pertanyaan

1. Kemajuan bidang TIK merupakan faktor utama dalam melahirkan globalisasi? Apa yang harus kita persiapkan agar kita bisa mengoptimalkan kemajuan TIK agar dapat berkontribusi dan menjadi warga global ?

2. Apa yang harus kita persiapkan kepada warga negara digital yang memiliki akses terhadap informasi yang mengglobal ? 3. Bagaimana keterkaitan antara generasi digital, warga egara

digital dengan warga negara global ?

4. Kemajuan bidang TIK merupakan faktor utama dalam melahirkan globalisasi? Apa yang harus kita persiapkan agar kita bisa mengoptimalkan kemajuan TIK agar dapat berkontribusi dan menjadi warga global ?

5. Saat ini generasi digital telah menjadi warga negara digital, mereka merupakan generasi yang terbiasa menggunakan TIK dalam berbagai aktivitas tidak terkecuali aktivitas sebagai seorang warga negara. Generasi ini juga disebut dengan generasi global karena mereka dapat terhubung melalui jaringan internet. Bagaimana cara mempersiapkan mereka menjadi warga negara digital sekaligus menjadi warga negara global ?

6. Bagaimana cara agar warga negara dapat terlibat dalam masyarakat digital yang merupakan pintu gerbang dari masyarakat global?

(39)

ini, yaitu, Generasi digital – warga negara digital – warga negara global, menurut bapak bagaimana kterkaitan ketiga konsep ini ?

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengambil data melalui subjek penelitian berdasarkan latar

belakang dan pengalaman dari subjek penelitian. Sehingga dalam penelitian ini

mengambil cara sebagai berikut :

1. Wawancara

Dalam hal ini peneliti menjadi instrumen dan mewawancarai subjek

penelitian yang telah ditentukan dan selanjutnya merekonstruksi informasiyang

diterima menjadi data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, wawancara

dilakukan melalui wawanara informal dengan pertanyaan yang terbuka.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2007: 186)

Pertama, wawancara dilakukan kepada Pakar TIK untuk melihat sejauh

mana kemajuan TIK mempengaruhi kehidupan manusia saat ini.

Kedua, wawancara dilakukan kepada Pakar PKn dan guru PKn untuk

mendapatkan data tentang bagaimana pengaruh kemajuan TIK terhadap

kehidupan dan praktik kewarganegaraan.Selanjutnya untuk mengetahui

bagaimana warga negara digital dapat menjadi instrumen warga negara global.

Ketiga, wawancara dilakukan dengan Deputi III Pemanfaatan Teknologi

dan Analisis Informasi dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan

Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Keempat, Peneliti mewawancarai penggiatTIK dan Kepala Desa

(40)

TIKuntuk meningkatkan pratisipasi masyarakat dan meningkatkan pembangunan

di Desa Mandalamekar.

2. Studi Literatur

Menurut Satori dan Komariah (2011: 147) mengemukakan bahwa

―literatur adalah bahan-bahan yang diterbitkan secara rutin ataupun berkala‖. Dalam hal ini peneliti akan melakukan review terhadap literatur berupa teori, serta

penelitian terdahulu yang relevan dengan tema penelitian ini. Studi literatur ini

meliputi, konsep-konsep mengenai teori warga negara, kewarganegaraan,

kewarganegaraan digital, warga global, Science Technology and

Society,Pendidikan Global dan Pendidikan di Abad 21,pengembangan

warganegara di era digital, dampak media digital terhadap kehidupan warga

negara.

Dalam hal ini peneliti akan memperkaya penarikan grand teori dari

penelitian sebelumnya, sehingga ada satu kecenderungan dari hasil-hasil

penelitian tentang warga negara dan kehidupan digitalnya. Hal ini untuk

melengkapi, data yang didapatkan dari wawancara dengan subjek penelitian.

Dalam studi literatur akan terlihat dalam penelitian sebelumnya, sehingga dapat

melihat dimana posisi penelitian ini.

3. Studi Dokumentasi

Creswell (2010: 269-270) mengemukakan bahwa ―pengumpulan data

dalam penelitian dilakukan melalui dokumen publik, dokumen privat, dan materi

audiovisual‖. Peneliti memanfaatkan sumber-sumber berupa catatan dan dokumen (non human resources) untuk pengembangan analisis kajian.

Dalam studi dokumentasi peneliti akan mengkaji dan menggali

(41)

kurikulum, makalah, jurnal, klipping media massa, opini media massa serta

peraturan perundangan.

Selain itu, peneliti akan menganalisis berbagai hasil karya para pakar yang

menjadi subjek penelitian ataupun dari berbagai sumber terpercaya. Sebagai,

bahan untuk melengkapi data-data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan

(42)

G. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Patton dalam Moleong (1988: 88) menjelaskan bahwa analisis data

merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu

pola, kategori dan satuan uraian dasar dengan memberikan penafisran yaitu

memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola urutan dan

mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Sehingga, dalam penelitian

ini peneliti akan meberikan makna yang signifkan terhadap data yang didapatkan.

Sehingga dapat menjadi dasar penarikan hipotesis tentang tentang dampak

kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan.

Dalam penelitian ini analsis data mengacu pada langkah-langkah yang

dipakai miles dan Huberman (2007:16-19) yang teridiri atas tiga alur kegiatan

yang terjadi scara bersamaan, yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/ veifikasi yang merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling

susul menysusul.

Selanjutnya peneliti akan menarik sebuah kecenderungan dari pernyataan

data-data yang muncul. Kemudian di koding selanjutnya akan ditariksebuah

konsep tentang dampak kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan, Konsep

agar kemajuan TIK dapat dimanfaatkan secara optimal dalam kehidupan

kewarganeagraan, selanjutya mengkontruksi keterkatian antara konsepwarga

neagra digitall dengan warga negara global. Semua hal diatas sesuai dengan

kecenderungan dari data yang diperoleh.

Pengumpulan data

Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan

(43)

Gambar 3.1. Teknik Analisis Data

Sumber : Miles dan Huberman (2007:20)

Dari skema yang di tuliskan Miles dan Huberman di atas maka penelitian

dalam penelitian ini menjalankan langkah sebagai berikut :

Prosedur atau tahapan penelitian secara keseluruhan disajikan dalam

bentuk langkah-langkah sebagai berikut

1. Tahapan Pra Penelitian

Dalam tahapan ini dilakukan langkah-langkah berupa pemilihan

permasalahan penelitian, yang kemudian dikonsultasikan bersama dosen

pembimbing. Penyusunan proposal penelitian juga dilakukan pada tahapan

ini setelah judul dan permasalahan penelitian disetujui oleh pembimbing.

Sebelum itu juga dilakukan pendalaman masalah yang dikemas dalam

rangka studi pendahuluan sehingga didapat beberapa hal yang hendak

dijadikan subjek penelitian.

2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Tahapan ini berisi langkah-langkah berupa meminta kesediaan subjek

penelitian untuk di wawancarai dengan menyesuaikan waktu dari subjek

penelitian, pengumpulan data oleh peneliti dengan cara terjun ke lapangan

untuk melakukan wawancara, dan pengkayaan informasi.

Pertama, peneliti mewawanarai pakar TIK untuk mendapatkan data

tentang kemajuan TIK dan apa yang harus dipersiapkan dalam menyambut

era digital dari sudut pandang keilmuan TIK.

Kedua, peneliti mewawancarai pakar PKn untuk mendapatkan data tentang

dampak kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan, hubungan

konsep warga negara digital dengan warga negara global, serta peran PKn

(44)

Ketiga, peneliti mewawancarai kepala desa dan penggiat TIK dari desa

mandala mekar untuk mendapatkan data dari pengalaman mengoptimalkan

TIK di desa Mandala mekar.

Keempat, peneliti mewawancarai deputi III pemanfataan teknologi dan

analisis informasi UKP4 untuk melihat sudut pandang pemerintah dalam

menyambut era digital. terutama dari penerapan situs LAPOR dalam

meningkatkan partisipasi warga negara melalui media digital.

3. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data

Secara rinci mengenai pengolahan data hasil penelitian ini disajikan dalam

bentuk langkah-langkah sesuai skema di atas, yakni sebagai berikut:

a. Setelah mewawancarai subjek penelitian, sebelum melakukan pengolahan

data, peneliti mempersiapkan data yang diperoleh dari informan melalui

hasil wawancara, studi literatur, maupun studi dokumentasi.

b. Peneliti membaca data secara keseluruhan dan secara bersamaan

melakukan koding untuk mengklasifikasikan hasil wawancara sesuai

dengan subjek penelitian yang telah ditentukan yakni pakar PKn, pakar

dan penggiat IT, desa digital, UKP4, dan guru PKn.

c. Selanjutnya, data hasil wawancara yang didapatkan di transkrip berupa

data mentah hasil dialog antara informan dan pewawancara. Peneliti

melakukan reduksi data yang merupakan proses pemilihan, pemfokusan,

penyederhanaan, abstraksi dan transformasi terhadap data ―kasar‖ dalam

hal ini transkrip wawancara yang diperoleh. Hal ini bertujuan untuk

melakukan penajaman, pengelompokkan, dan pemfokusan, serta

pembuangan data yang dianggap kurang diperlukan.

d. Data yang telah direduksi disajikan menjadi sekumpulan informasi yang

dideskripsikan secara sederhana sesuai dengan tema-tema dari deskripi

(45)

(1) Dampak kemajuan TIK terhadap praktik kewarganegaraan, (2)

Optimalisasi peluang dan keuntungan dari kemajuan TIK, (3) Warga

negara digital sebagai instrumen warga negara global.

e. Langkah terakhir dalam penelitian ini, yaitu menarik kesimpulan

penelitian. Penelitian ini menggunkan metode grounded theory, yang pada

akhirnya ingin melihat teori-teori dasar dari fenomena kemajuan TIK

terhadap praktik kewarganegaraan. Sehingga kesimpulan dalam penelitian

(46)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Kemajuan TIK telah membawa perubahan dalam kehidupan

kewarganegaraan khususnya praktik kewarganegaraan. Oleh karena itu, warga

negara harus dipersiapkan agar mampu mengoptimalkan keuntungan dan peluang

dari kemajuan TIK. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan menumbuhkan

karakteristik atau komptensi warga negara digital. Selanjutnya, kemajuan TIK

mempengaruhi bagaimana warga negara berhubungan dengan pemerintah, dalam

hal ini pemerintah juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemerintah yang

sesuai dengan perubahan pada warga negara. Warga negara dan negara menjadi

terhubung setiap saat dengan kemajuan TIK.

2. Simpulan Khusus

a. Apabila warga negara menggunakan TIK dalam kehidupan sehari-hari secara bertanggung jawab, maka warga negara akan mampu menghadapi kemajuan IPTEK disesuaikan dengan kebutuhannnya sebagai warganegara (warganegara digital )

Sehingga hipotesis hasil dari penelitian ini adalah sbb :

1) Apabila warga negara beraktivitas di lingkungan digital yang menglobal

yang kaya akan informasi, maka warga negara harus mampu memilah dan

memilih informasi dengan dilandasi nilai-nilai dasar masyarakat Indonesia.

2) Apabila warga negara telah terbiasa menggunakan TIK dalam praktik

kewargengaraan, maka akan mengubah komunikasi warga negara dengan

(47)
(48)

b. Apabila peluang dan keuntungan dari kemajuan TIK dapat dioptimalkan bagi kesejahteraan warganegara, maka pemerintah dan warga negara harus bersinergi dalam mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan TIK.

1) Apabila warga negara mampu mengoptimalisasi keuntungan dan peluang

dari kemajuan TIK, maka harus dibentuk karakteristik warga negara yang

sesuai dengan kebutuhan di era digital, yaitu melek TIK, memahami etika TIK, memliki kecerdasan berteknologi, berpikir kritis dan solutif, komunikatif, mampu berkolaborasi, pebelajar serta dilandasi dengan nilai dasar yang kuat.

2) Apabila keuntungan dan peluang kemajuan TIK dapat dioptimalisasikan,

maka pemerintah harus mengembangkan karakteristik yang sesuai dengan

kondisi warga negara di era digital, sehingga karakteristik pemerintah di

era digital, yaitu mampu memanfaatkan TIK, dekat dengan warga negara, responsif, efektif, efisien, tanggap, terbuka, dan cepat mengambil keputusan.

c. Apabila kemampuan (kompetensi) warganegara (warganegara digital) menjadi instrumen dalam warganegara global, maka warganegara digital harus mampu menjalin kerjasama internasional (Individu, lembaga dan pemerintah) untuk dapat berkontribusi secara efektif dan efisien dalam masyarakat global.

1) Apabila warga negara digital dapat mengolah dan menggunakan

informasi tentang perkembangan global, maka warga negara digital akan memunculkan kesadaran global, sehingga warga negara digital memiliki kesempatan yang besar untuk berpartisipasi mengatasi isu global.

2) Apabila warga neggara digital terbiasa mengakses informasi global maka

(49)

sehingga warga negara mampu berkotribusi dalam masyarakat yang

penuh teknologi dan mengglobal.

3) Agar warga negara digital menjadi instrumen warga negara global, maka

warga negara melalui program PKn perlu dipersiapkan agar memiliki

kecerdasan berteknologi, sehingga dapat berkontribusi dalam masyarakat

digital yang mengglobal.

B. Saran-Saran

Dari temuan dan analisis pada penelitian maka peneliti menyarankan

bebarapa hal yaitu :

1) Akademisi PKn dapat mengembangkan salah satu kajian dalam bidang

PKn, yaitu dampak kemajuan TIK terhadap kehidupan kewarganegaraan.

Karena, PKn sebagai program yang mempersiapkan warga negara harus

menyadari perubahan lingkungan warga negara yang saat ini penuh

dengan teknologi digital serta mengglobal, sehingga PKn harus

mempersiapkan warga negara sesuai dengan kondisi kontekstual saat ini.

2) Pemerintah hendaknya mampu memanfaatkan kemajuan TIK untuk

meningkatkan partisipasi warga negara dalam pengambilan kebijakan.

3) Pemerintah juga diharapkan mengambil kebijakan untuk mempersiapkan

warga negara di era digital, sehingga warga negara akan mampu

memberikan kontribusi dalam masyarakat informasi di era digital.

4) Sekolah khususnya pembelajaran PKn dapat memanfaatkan TIK untuk

menghubungkan siswa-siswa secara global untuk membicarakan,

berdiskusi secara global dan menumbuhkan kesadaran global. Sehingga

saat ini sebagai seorang warga negara bukan hanya tanggung jawab

sebagai warga negara dari satu negara tetapi sebagai warga global.

(50)

dapat mengkonstruksi secara mendalam tentang dampak kemajuan TIK

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Al Wasilah, A.C. (2006) PokoknyaKualitatif. Jakarta:Pustaka Jaya

Amstrong, Sara. (2008:12). Information Literacy: Navigating & Evaluating

Today‟s Media: Huntington Beach USA: Shell Education.

Andrianto, Tuhana T. (2011).MengembangkanKarakterSuksesanak di Era Cyber.Yogyakarta:Ar-Ruz Media

Carter, April. (2001). The political theory of global citizenship., London:Routledge

Chadwick, B.A.

(1992).MetodePenelitianIlmuPengetahuanSosial.Diterjemahkanolehsulsi tiadkkdarijudulSocial Scien Research Methods.Semarang:IKIP Semarang Press.

Creswell, John W. (2012). Educational research : planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research, forth Edition. University of Nebreska-Lincoln. New Jersey.

Darmawan, Deni. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Davis, John P. (2002). The Experience of „Bad‟ Behavior in Online Social

Spaces:A Survey of Online Users.Sumber:

http://www.researchgate.net/publication/240430398_The_Experience_o f_'Bad'_Behavior_in_Online_Social_Spaces_A_Survey_of_Online_Use rs

Davis, John P and Jensen Carlos (2002) Decreasing Online „Bad‟ Behavior, Proceeding Human Factors in Coputing page 718-719 sumber:http://www.researchgate.net/profile/Shelly_Farnham/publication /221514476_Decreasing_online_%27bad%27_behavior/file/e0b495285 3f8e9df4c.pdf

(52)

Douglas, Louise (2002). “Global Citizenship”. Citizenship Update Institute for Citizenship. Available at: www.citizen.org.uk/education/resources/html

Drucker, Peter F (1997:14). Manajemen di tengah Perubahan Besar . Alih Bahasa oleh Agus Teguh Handoyo dari Managing

Gambar

Tabel 3.1 Kode Subjek Penelitian
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Penelitian Tentang Dampak Kemajuan TIK Terhadap Praktik
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Tentang Optimalisasi Peluang dan Keuntungan dari Kemajuan
Tabel 3.4.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir dengan judul Rancang Bangun Sistem Pelaporan Arus dan Tegangan saat Terjadi Hubung Singkat Antar Fasa pada Jaringan Distribusi

emosi dan untuk terlibat dalam perilaku yang diarahkan ketika emosi muncul. Regulasi emosi melibatkan a) kesadaran dan pemahaman emosi, b) penerimaan emosi, c) kemampuan

Tabel 11 menggambarkan jumlah sumber informasi yang diperoleh petani padi di Desa Ranah Baru terhadap UPSUS PAJALE termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata

kompetitif dalam mengubah dunia, perusahaan harus berinovasi dan mengadaptasi praktek tata kelola perusahaan mereka sehingga mereka dapat memenuhi tuntutan baru dan memahami

Sebelum melakukan gerakan sosial, masyarakat bersama LSM menyusun strategi yang bertujuan mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan SK penutupan industri pengelolaan

17 tahun 2000 dijelaskan biaya-biaya yang dapat dikurangkan adalah Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, yaitu biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan

Sedangkan sesuatu yang matsur dalam suatu waktu atau keadaan dan lain sebagainya, maka menyibukkan diri dengannya adalah lebih utama.".. Menjadi demikian karena

dalam istilah ada beberapa pengertian dari kalangan cendikiawan muslim di antaranya menurut Nazih Hammad, akad murakkab adalah kesepakatan dua pihak untuk