• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA

WARGA BELAJAR

( Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM

Tunas Harapan Subang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

Rohili Gumilar 1106336

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

HAK CIPTA

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA

WARGA BELAJAR

( Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

Di PKBM Tunas Harapan Subang)

Oleh:

ROHILI GUMILAR 1106336

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

© Rohili Gumilar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktokber 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

(3)

ROHILI GUMILAR 1106336

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA

WARGA BELAJAR

( Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

Di PKBM Tunas Harapan Subang)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Ade Cahyana, M.Sc. NIP. 19501108 197803 1 001

Pembimbing II

Dr. Joni Rahmat Pramudia, M.Si NIP. 19710614 199803 1 002

Mengetahui Ketua Departemen

Pendidikan Luar Sekolah FIP UPI

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd NIP. 19590826 198603 1 003

(4)

ABSTRAK

ROHILI GUMILAR (1106336) PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR ( Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang)

Permasalahan pokok penelitian ini terfokus pada bagaimana gambaran penyelenggaraan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang: 1) Perencanaan program keaksaraan usaha mandiri dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar. 2) Pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar. 3) Evaluasi program keaksaraan usaha mandiri dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar. 4) Tindak lanjut program keaksaraan usaha mandiri dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar.. Informan dari penelitian ini adalah satu orang pengelola, dua orang tutor dan dua orang warga belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik penelitian kualitatif. Alat pengumpul data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian maka diperoleh gambaran bahwa dalam perencanan program KUM yang dilakukan di PKBM Tunas Harapan dilakukan tahap identifikasi kebutuhan, analisis karakteristik peserta, analisis karakteristik tutor dan analisis kurikulum. Pelaksanaan penyelenggaraan program KUM dilakukan dengan cara membuat langkah-langkah program, menentukan metode, media, sarana dan prasarana dan bahan ajar. Hasil dari evaluasi program KUM yaitu jenis evaluasi yang digunakan dengan cara tes, bentuk evaluasi yang digunakan yaitu test tulis, tanya jawab dan praktek. Evaluasi program KUM ini dilakukan pada saat awal program berlangsung, di tengah dan di akhir program. Teknik yang digunakan dalam evaluasi program KUM yaitu dengan menggunakan teknik kuesioner (angket), wawancra, dan pengamatan. Tindak lanjut program KUM yaitu dilakukannya pengawasan dari dinas terkait, pihak penyeliaan atau pelaksana program harus pernah ikut pelatihan atau seseorang tesebut harus diberi arahan oleh pihak pengelola. Tujuan dari proses pemantauan adalah untuk mengetahui apakah program berjalan dengan baik atau tidak dan untuk melihat secara langsung kondisi dilapangan. Proses pemantaun pelaksananaan program KUM dilakukan pada tahap awal program, di tengah dan akhir program. Kesimpulan peneliti menunjukan bahwa dalam perencanaan penyelenggaraan program KUM sudah berjalan dengan baik, pelaksanaan penyelenggaraan pun sudah sesuai dengan dengan yang diharapkan baik itu dari segi langkah-langkah program, metode, media, sarana dan prasarana maupun bahan ajar, evaluasi yang digunakanpun sudah baik dimulai dari jenis evaluasi, bentuk, dan teknik yang digunakan serta tindak lanjut dari progam KUM ini sudah baik karena dilakukan pengawasan, penyeliaan dan pemantauan.

Kata Kunci : Penyelenggaraan, Program, Keaksaraan usaha mandiri, sikap berwirausaha, PKBM

(5)

ABSTRACT

ROHILI GUMILAR (1106336) THE IMPLEMENTATION OF LETTERING SELF EXERTION PROGRAM IN DEVELOPING BUSINESS BEHAVIOR

PEOPLE’S LEARNING

Descriptive study on the program lettering self-exertion in The Center of People’s Learning Activity (or PKBM in Indonesia) Tunas Harapan Subang

The background of this study focuses on how the descriptions of the implementation of Lettering Self-Exertion Program (or KUM in Indonesia) in developing of people’s business behavior learning. The purpose of this study is to reveal the description about: 1) planning program Lettering Self-Exertion in developing business behavior people’s learning. 2) Implementation program Lettering Self-Exertion in developing business

behavior people’s learning. 3). Program evaluation Lettering Self-Exertion in developing business behavior people’s learning. 4) Program following up Self-Exertion in developing

business behavior people’s learning. The participants of this study are a manager, two tutors, and two learning’s people. The method of this study employs descriptive and qualitative technique. To collect data, this study uses observation, interview and documentation.

The result of the study revealed the that descriptions in planning program Lettering Self-Exertion that have done in The Center of People’s Learning Activity (or PKBM) Tunas Harapan including step necessity identification, an analysis of the

participants, tutors’ characteristic and curriculum analysis. Implementation program

Lettering Self-Exertion is done by making program steps, deciding methodology, media, means and supervising and learning materials. The result of the program evaluation Lettering Self-Exertion are sort of evaluation by the way of testing, evaluation form such as written test, question and answer and practice. This program evaluation Lettering Self-Exertion is done in the beginning, in the middle and in the end of the program. The technique used in the program evaluation Lettering Self-Exertion is questionnaire technique (inquiry), interview and observation. Following up Lettering Self-Exertion program is through monitoring from concerned official stuff, organizer or program stuff has to be someone who has been done training or given briefing by organizer. The purpose of monitoring is to find out whether the program is running well or not, and to see directly the condition in the field. The process of monitoring program implementation Lettering Self-Exertion is done in the beginning, in the middle and in the end of the program. The conclusion of the researcher shows that in planning program implementation Lettering Self-Exertion is running well, the implementation of program is also appropriate as what is expected either from program steps, methodology, media, means and preparation or learning material. In addition, evaluation used in this program is well starting from evaluation, form, and technique that is used as well as following up from Lettering Self-Exertion program is also well due to being done controlling supervising and monitoring.

Key words: Implementation, Program, Lettering Self-Exertion, business behavior, The

Center of People’s Learning Activity (or PKBM)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Konsep Sikap Berwirausaha ... 8

1. Konsep Sikap ... 8

2. Konsep Kewirausahaan ... 15

B. Konsep Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 24

1. Pengertian Keaksaraan Usaha Mandiri ... 24

2. Tujuan ... 24

3. Sasaran ... 24

4. Ruang Lingkup ... 25

5. Penyelenggaraan ... 25

6. Pembelajaran ... 29

C. Konsep Manajemen PLS ... 32

1. Pengertian Manajemen PLS ... 32

2. Perencanaan ... 35

3. Pengorganisasian ... 37

(7)

5. Pembinaan ... 40

6. Penilaian ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Subjek Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 48

1. Tahap Pra Lapangan ... 48

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 48

3. Tahap Analisis Data ... 49

4. Tahap Penelitian Laporan ... 49

C. Metode Penelitian ... 49

D. Instrumen Penelitian ... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ... 52

1. Wawancara ... 52

2. Observasi ... 56

3. Studi Dokumentasi ... 56

F. Triangulsi Data ... 57

G. Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Gambaran Umum PKBM Tunas Harapan ... 59

1. Lokasi penelitian ... 59

2. Profil PKBM Tunas Harapan ... 59

3. Visi dan Misi Lembaga ... 59

4. Identitas PKBM Tunas Harapan ... 60

5. Struktur Organisasi ... 60

6. Sarana/Fasilitas yang dimiliki ... 61

7. Ketenagaan yang dimiliki ... 62

8. Prestasi yang dimiliki ... 62

(8)

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Simpulan ... 94

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN

(9)

Rohili Gumilar, 2015

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut Sensus Penduduk pada tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 237.641.326 jiwa, menempatkan Indonesia sebagai negara ke empat terbanyak jumlah penduduknya setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Ternyata dengan jumlah penduduk yang padat itu, Indonesia memiliki tingkat buta aksara yang cukup tinggi. Pada tahun 2008 penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas berjumlah 9.763.256 orang, sekitar 64% diantaranya adalah perempuan. Jumlah tersebut sebagian besar tinggal didaerah pedesaan seperti, petani, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka juga tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Fakta menunjukan, bahwa sebagian warga Negara Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan, dengan kemampuan perekonomian yang rendah yang disebabkan oleh kebutaaksaraan

mereka sehingga mengalami hambatan dalam mengakses informasi dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

(10)

2

Provinsi Jawa Barat yaitu (97,89 %). Selain permasalahan buta aksara, di Kabupaten Subang juga memiliki permasalahan kemiskinan. Menurut data BPS Kabupaten Subang pada tahun 2012 jumlah kemiskinan berjumlah 185.900 orang, dari jumlah penduduk 1.501.647 jiwa atau mencapai hampir 12,5%.

Berdasarakan hal tersebut mereka sulit beradaptasi dan berkompetisi dalam situasi yang selalu berubah dan semakin kompetitif sehingga masyarakat pasca pendidikan keaksaraan dasar pada umumnya sulit keluar dari jerat kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Warga belajar mengalami penurunan kemampuan yang menyebabkan menjadi buta aksara kembali karena warga belajar masih belum mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan keaksaraan dan meningkatkan kualitas dirinya. Mengingat hal tersebut setiap warga masyarakat pasca pendidikan keaksaraan dasar perlu memiliki kesempatan untuk memelihara dan mengembangkan kemampuan keaksaraan yang fungsional bagi peningkatan kualitas diri dalam kehidupannya. Setiap warga masyarakat perlu memiliki kompetisi keaksaraan tertentu yang dapat membantu dirinya untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Solusi dari permasalah di atas yaitu dengan memberikan program pendidikan keaksaraan dan pendidikan kewirausahaan. Harapan dari program

(11)

Rohili Gumilar, 2015

terjadi apabila rangsangan yang diberikan oleh tutor bisa merubah tingkah laku pada peserta didik sesuai dengan yang diharapkan.

Pengertian Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) adalah kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, baik secara perorangan maupun kelompok sehinggga diharapkan dapat memiliki mata pencaharian dan penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidupnya. Tujuan umum dari program keaksaraan usaha mandiri adalah untuk meningkatkan perberdayaan penduduk buta aksara melalui peningkatan sikap, keterampilan untuk berusaha secara mandiri, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan taraf hidup warga belajarnya yang diperoleh melalui kemampuan membaca, menulis, berhitung serta pengembangan pendidikan keterampilan yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan dan kemampuan warga belajar untuk dapat memanfaatkan kemampuan baca-tulis dan hitung tersebut dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosilanya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.

Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) merupakan program yang dilaksanakan di satuan Pendidikan Nonformal yaitu di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM). Menurut Mustofa Kamil (2009, hlm. 85) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan satuan pendidikan nonformal sebagai tempat pembelajaran dan sumber informasi yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 poin 4 bahwa :

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis.

(12)

4

Tabel 1.1

Data PKBM Kabupaten Subang

No. Nama Lembaga/PKBM Kecamatan Alamat

1 Patriot Binong Kp. Sari

2 Bhakti Taruna Blanakan Langensari

3 Miftahus sa’adah Cijambe Gunung Tua

4 Bina Usaha Cipeundeuy Lengkong

5 Delima Mekar Cisalak Jl. Raya Cisalak Barat No.06

6 Al-Ikhlas Cisalak Kp. Pasir Pogor

7 Mayang Mandiri Cisalak Kp. Mayang

8 Senang Hati Compreng Belakang pasar jatireja

9 Bina Muda Dawuan Kp. Cinangling

10 Nusa Indah Kalijati Tenjolaut

11 Al-An’am Kasomalang pasanggrahan

12 Cempaka Sari Pagaden Sumber rama

13 Bina Insan Pagaden Jl. Ranca Bogo

14 Insan Cita Pagaden Barat Sukasari

15 Az-Zahro Pagaden Barat Jl. Lapang Bola

16 Nusa Indah Pagaden Barat Kp. Gardu

17 Sri Mekar Pamanukan Tirta Praja No. 91

18 Harum Manis Pusakajaya Jl. Kubang Jaran No. 05

19 Purnama Pusaka Pusakanagara Jl. Raya Gempol Pusaka

20 Tunas Harapan Subang Jl. Wiyata

Loka-Palabuan

21 Karya Sejahtera Subang MT. Haryono

Sumber : http://bindikmas.kemdikbud.go.id

(13)

Rohili Gumilar, 2015

PKBM Kaya Sejahtera dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari Dinas Pendidikan saja akan tetapi dari swadaya masyarakat sehingga PKBM Tunas Harapan bisa menyelenggarakan program KUM walaun tidak ada bantuan. Program KUM yang diselenggarakan di PKBM Tunas Harapan selalu berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat yang bertujuan agar program tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap berwirausaha warga belajar. Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Penyelenggaraan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan Subang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

1. Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, yang memiliki Angka Melek Huruf (AMH) (92,40 %) yang masih dibawah AMH Provinsi Jawa Barat (97,89 %).

2. Menurut data BPS Kabupaten Subang pada tahun 2012 jumlah kemiskinan berjumlah 185.900 orang dari jumlah penduduk 1.501.647 jiwa.

3. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan buta aksara dan kemiskinan

yaitu dengan cara memberikan Program Pendidikan Keaksaraan dan Pendidikan Kewirausahaan kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kemandirian berwirausaha untuk meningkatkn penghasilan mereka.

4. Penggabungan atas Pendidikan Keaksaraan dan Pendidikan Kewirausahaan merupakan bagian dari Program Pendidikan Nonformal yaitu Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).

C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

(14)

6

2. Bagaimana pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang ?

3. Bagaimana evaluasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang ?

4. Bagaimana tindak lanjut dari program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang ?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penyelenggaraan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang.

2. Pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam

menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang.

3. Evaluasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang.

4. Tindak lanjut dari program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang.

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritisn

(15)

Rohili Gumilar, 2015

2. Manfaat secara praktisi

a. Bagi Peneliti diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang proses pembelajaran program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar.

b. Bagi Lembaga PKBM diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaram program KUM, khususnya dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar.

c. Sebagai bahan kajian bagi pihak peneliti lain yang berminat untuk meneliti lebih lanjut tentang penyelenggaraan program KUM dengan kajian yang berbeda

F. Struktur Organisasi Penulisan

Penulisan penelitian ini dibagi kedalam tiga bab guna mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan penulisan, ke tiga bab tersebut terdiri atas :

BAB I Pendahuluan, berisikan uraian-uraian yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penelitian. BAB II Kajian Pustaka, merupakan konsep yang melandasi permasalahan

penelitian dalam penelitian yang dilakukan.

BAB III Metode Penelitian, meliputi lokasi metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian, teknik pengumpulan data, lokasi dan subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, analisis data penelitian dan validitas data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan uraian-uraian hasil penelitian dan pembahasannya.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan Rekomendasi bagi pihak-pihak terkait atau pembaca pada umumnya guna memberikan masukan.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengenai Penyelenggaraan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar yang di laksanakan di PKBM Tunas Harapan yang beralamat di Jl. Wiyataloka-Palabuan RT. 11/02 Kel. Sukamelang Kec./Kab. Subang Jawa Barat. Tempat tersebut menjadi tempat penelitian yang diharapakan dapat memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar.

2. Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian kualitatif dinamakan narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori (Sugiyono, 2012, hlm. 216). Sejalan dengan Moleong (2008, hlm. 85), pada penelitian kualitatif dikatakan bahwa subjek penelitian tidak melibatkan penggunaan populasi maupun sampel yang banyak, akan tetapi pemilihan subjek tersebut dilakukan secara purposive yang

terpenting dapat memberikan informasi secara jelas sehingga dapat mengungkapkan masalah dari penelitian tersebut.

Sumber informan dipilih berdasarkan beberapa persyaratan. Seperti yang diungkapkan oleh Faisal (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 221), sampel sebagai sumber data atau informan sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.

b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya”

(17)

Rohili Gumilar, 2015

e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.

Jumlah subjek penelitian ini terdiri dari lima orang informan. Subjek utama penelitian ini yaitu satu orang pengelola, dua orang tutor, dan dua orang warga belajar untuk memperkuat data yang diperoleh dari subjek utama.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu proses berurutan yang memberikan gambaran keseluruhan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengumpulan data, analisis serta penafsiran data yang dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Menurut Moleong (2008, hlm.17) ada empat tahap yang harus dilaksanakan oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Tahap Pra-Lapangan

Kegiatan awal dari tahap pra lapangan ini yaitu menyusun rancangan penelitian, memilih lokasi penelitian, memilih sumber informasi, membuat proposal penelitian, mengurus perijinan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan observasi langsung ke tempat penelitian yaitu di PKBM Tunas Harapan yang beralamat di Jl. Wiyataloka-Palabuan Rt. 11/02 Kel. Sukamelang Kec./Kab. Subang Jawa Barat. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan informasi awal mengenai pokok permasalahan yang ada dilembaga tersebut kemudian akan ditentukan sebagai tempat penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan perizinan kepada pihak lembaga dan menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini.

2. Tahap Pekerjaan lapangan

Tahap pekerjaan lapangan merupakan proses pengambilan data terhadap sumber informasi dengan menggunakan teknik pengambilan data yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

(18)

peneliti menyusun instrument penelitian, mengumpulkan data yang ada di lapangan, serta membuat kesimpulan dari hasil data yang didapat di lapangan. 3. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini merupakan tahap penentuan, dimana peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang diperoleh di lapangan. Tidak hanya itu, peneliti juga mencari hasil jawaban dari permasalahan penelitian yang telah dilaksanakan. Kegiatan analisis data diawali dengan mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari hasil wawancara, observasi, pengamatan dan dokumentasi. Kemudian data yang sudah diperoleh diolah dengan menggunakan kaidah yang relevansi dalam pendekatan kualitatif.

4. Tahap Penelitian Laporan

Tahap ini merupakan tahap pembuatan laporan hasil penelitian kita yang telah dianalisis dan dicocokkan dengan data maupun sumber informan ataupun dengan teori-teori yang relevan.

Pada tahap pelaporan, semua tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan selama penelitian disajikan oleh peneliti. Peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh selama berlangsungnya proses penelitian. Kemudian analisis data dilakukan secara terus menerus selama proses kegiatan penelitian dan data yang dibutuhkan terkumpul. Pengolahan data yang berupa laporan awal atas

perbandingan data empirik dengan teoritik dan pengolahan data terakhir dilakukan setelah data yang diperoleh lengkap. Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir dari penyusunan hasil penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan diskusi dan konsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan. Laporan penelitin tersebut disajikan dalam bentuk outline dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Universitas.

C. Metode Penelitian

(19)

Rohili Gumilar, 2015

Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan menambah pengetahuan. Dalam suatu penelitian terdapat kegiatan penyelidikan yaitu mencari fakta-fakta secara teliti dan teratur dengan kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan serta menyelidiki untuk menjelaskan suatu fenomena.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Sugiyono (2012, hlm. 15) digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Moleong (2008, hlm. 6) menjelaskan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penlitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena didasari bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai Penyelenggaraan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (Kum) Dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan. Adapun masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini, yang Pertama adalah perencanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang. Kedua, pelaksanaan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang. Ketiga, evaluasi program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam menumbuhkan sikap berwirausaha wargar belajar di PKBM Tunas Harapan Subang. Keempat, tindak lanjut dari program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

(20)

Menurut Surakhmad, (1998, hlm. 139) menyatakan bahwa “metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatau tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penelitian”. Dengan demikian, metode penelitian merupakan cara dalam memecahkan suatu permasalahan dalam proses penelitian. Sejalan dengan hal tersebut, Sugiyono (2012, hlm. 3) mengemukakan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Artinya, metode penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari objek yang sedang diteliti berdasarkan data-data yang telah diperoleh di lapangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau studi kasus yang berdasarkan pada kenyataan dan fakta dari data yang diperoleh di lapangan yang berkaitan dengan objek penelitian. Menurut Surakhmad (1998, hlm. 139) bahwa penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena untuk mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta dapat mengungkapkan data dari

permasalahan penelitian mengenai Penyelenggaraan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan.

D. Instrumen Penelitian

(21)

Rohili Gumilar, 2015

sederhana. Dalam instrument penelitian, penulis menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi agar diharapkan dapat memperoleh informasi dari narasumber yang sesuai dengan fokus permasalahan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi baik dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung terhadap seorang atau lebih yang bertujuan untuk menemukan permasalahan. Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk menukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Dalam melakukan ini, wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang menjadi sumber utama informasi penelitian.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang perencanaan program keaksaraan usaha mandiri, pelaksanaan program keaksaraan

[image:21.595.120.527.546.760.2]

usaha mandiri, evaluasi program keaksaraan usaha mandiri dan tindak lanjut program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Tunas Harapan Subang.

Tabel 3.1 Jadwal Wawancara No Hari/

Tanggal

Sumber Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara

Tempat wawancara 1 Sabtu, 06

September 2015

(22)

Pelaksanaan program KUM a. Langkah-langkah pelaksanaan program b.Metode pelaksanaan program c. Media pelaksanaan program d.Sarana dan

prasarana pelaksanaan program e. Bahan ajar

pelaksanaan program 10.30-11.00 Evaluasi Program keaksaraan usaha mandiri

a. Jenis evaluasi program b. Bentuk evaluasi program c. Waktu evaluasi program d. Teknik evaluasi program e. Hasil evaluasi

program 11.00-11.30 Tindak lanjut program KUM a. Pengawasan b. Penyeliaan c. Pemantauan 11.30-12.00

2 Senin, 07 September

2015

(23)

Rohili Gumilar, 2015 karakteristik peserta c.Analisis karakteristik tutor d.Analisis kurikulum Ruang Tutor PKBM Tunas Harapan Pelaksanaan program

keaksaraan usaha mandiri a. Langkah-langkah pelaksanaan program b.Metode pelaksanaan program c. Media pelaksanaan program d.Sarana dan

prasarana pelaksanaan program e. Bahan ajar

pelaksanaan program 09.30-10.00 Evaluasi Program keaksaraan usaha mandiri

a. Jenis evaluasi program b. Bentuk evaluasi program c. Waktu evaluasi program d. Teknik evaluasi program e. Hasil evaluasi

(24)

a. Pengawasan b. Penyeliaan c. Pemantauan

3 Warga

belajar Perencanaan program keaksaraan usaha mandiri a.Identifikasi kebutuhan b.Analisis karakteristik peserta c.Analisis karakteristik tutor d.Analisis kurikulum 14.00-14.30 Ruang Kelas PKBM Tunas Harapan Pelaksanaan program

keaksaraan usaha mandiri a. Langkah-langkah pelaksanaan program b.Metode pelaksanaan program c. Media pelaksanaan program d.Sarana dan

prasarana pelaksanaan program e. Bahan ajar

pelaksanaan program 14.30-15.00 Evaluasi Program keaksaraan usaha mandiri

(25)

Rohili Gumilar, 2015

program d. Teknik

evaluasi program e. Hasil evaluasi

program Tindak lanjut program keaksaraan usaha mandiri a. Pengawasan b. Penyeliaan c. Pemantauan 15.30-16.00 2. Observasi

[image:25.595.115.530.82.277.2]

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 226) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Marshall (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 226) mengungkapkan melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi yaitu untuk mengetahui kondisi objektif di lapangan, mengamati secara langsung kondisi PKBM Tunas Harapan termasuk sarana dan prasarana, serta pengelolaan PKBM yang dilakukan oleh pengelola dalam menumbuhkan sikap berwirausaha.

Tabel 3.2

Jadwal Observasi Penelitian No Hari,

tanggal

Sumber Data

Aspek yang diteliti Lama pengamatan

1. Senin, 25 Juli 2015

Pengelola dan tutor

Lokasi PKBM Tunas Harapan dan tempat belajar

09.00-12.00

2. Sabtu, 25 Juli 2015

Pengelola dan tutor

Sarana dan prasarana yang dimiliki PKBM Tunas Harapan

15.00-17.00

3. Kamis, 13 Agustus 2015

Pengelola dan tutor

Bahan ajar yang dimiliki PKBM Tunas Harapan

08.00-12.00

4. Kamis, 13 Agustus 2015

Pengelola dan tutor

Media/alat bantu dan alat keterampilan yang diajarkan

08.00-12.00

3. Studi Dokumentasi

(26)

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, (life histories), biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Pada penelitian ini, peneliti mencari dan mengumpulkan berbagai macam dokumen yang terkait dengan program keaksaraan usaha mandiri.

F. Triangulasi Data

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 241) dalam teknik pengumpulan data, triangulasi data ialah mengumpulkan data dari berbagai sumber dan teknik yang telah ada, sekaligus menguji kredibilitas data tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, pada tahap ini, peneliti menggabungkan semua informasi yang ditemukan dilapangan dan mengecek kembali data-data dengan menggunakan sumber dan teknik pengambilan data.

Triangulasi teknik, artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif pasif, dan studi dokumentasi.

G. Analisi Data

Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 244) menyatakan analisis data kualitatif ialah proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 247-252) untuk mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh dalam penelitian menggunakan beberapa langkah, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

(27)

Rohili Gumilar, 2015

2. Data Display (penyajian Data)

Penyajian data merupakan upaya untuk menyajikan data guna melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan. Hal ini sejalan dengan Miles & Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 249) menyatakan “the most frequent form of display data

for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Perencanaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan

Perencanaan dalam program KUM ini yaitu dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan, analisi karakteristik peserta, analisis karakteristik tutor dan analisis kurikulum. Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan belajar masyarakat. Tahap analisis karakteristik peserta pada program KUM ini yaitu seseorang yang menjadi peserta program KUM pada tahap sebelumnya harus sudah mengikuti program keaksaraan dasar atau sudah mempunyai surat keterangan melek aksara (SUKMA). Analisis karakteristik tutor paada program KUM ini yaitu seseorang yang menjadi tutor harus bisa mengajar dan minimal lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. Tahap terakhir dalam perencanaan program KUM yaitu tahap analisis kurikulum yang mana kurikulum ini berasal dari pusat namun disesuaikan dengan hasil kebutuhan belajar masyarak, adapun kurikulumnya berupa modul dan juknis penyelenggaraan program KUM.

2. Pelaksanaan Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan

(29)

Rohili Gumilar, 2015

ajar. Bahan ajar yang digunakan berasal dari pihak pusat yaitu berupa modul dan juknis pelaksanaan program KUM.

3. Evaluasi Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan

Evaluasi program yang dilakukan pada program KUM di PKBM Tunas Harapan mengenai jenis evaluasi yang digunakan dalam penyelenggaraan program KUM ini yaitu jenis evaluasi tes. Bentuk evaluasi program KUM ini yaitu test tulis, tanya jawab, dan praktek keterampilan. Evaluasi program KUM ini dilakukan pada saat awal program berlangsung, di tengah dan di akhir program. Teknik yang digunakan dalam evaluasi program KUM yaitu dengan menggunakan teknik kuesioner (angket), wawancra, dan pengamatan. Pihak yang terlibat dalam melakukan evaluasi program KUM adalah pihak pengelola, dinas pendidikan dan tutor. Tahap selanjutnya yaitu pencapaian tujuan pelaksanaan dievaluasi atau dimonitor yang bertujuan agar penyelenggaraan program KUM terlaksana dengan baik dan tujuan penyelenggaraan program tercapai.

4. Tindak Lanjut Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha Warga Belajar di PKBM Tunas Harapan

(30)

B.Saran

1. Bagi Peserta Program KUM

Bagi peserta program keaksaraan usaha mandiri agar lebih kreatif dalam membuat keterampilan dan jangan terlalu terpaku dengan keterampilan yang diajarkan. Peserta program KUM harus lebih mandiri dalam hal memasarkan produk dari hasil keterampilan yang sudah dipelajari. Harus banyak mencari referensi agar hasil keterampilannya lebih bagus lagi dan bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga pembeli tertarik dengan produk yang ditawarkan.

2. Bagi Lembaga PKBM Tunas Harapan

Bagi lembaga PKBM Tunas Harapan harus lebih baik lagi dalam hal mensosialisasikan program KUM karena masih banyak masyarakat sekitar PKBM yang masih rendah akan motivasi belajar. Lembaga PKBM harus bisa menyadarkan dan memotivasi warga akan pentingnya pendidikan. Selain itu, lembaga PKBM diharapkan agar bisa membantu memasarkan produk yang telah dihasilkan oleh warga belajar atau peserta program KUM. Lembaga PKBM Tunas Harapan harus bisa menjalin kemitraan sebanyak mungkin dengan pihak lain agar produk yang sudah dihasilkan oleh warga belajar tidak sulit untuk dipasarkan. Bahan keterampilan yang diajarkanpun diharapkan berasal dari potensi sumber

daya alam yang ada agar produk keterampilan yang dihasilkan mempunyai ciri khas dan unik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk meneliti lebih dalam tentang penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri diharapakan untuk meneliti aspek lainnya yaitu aspek kemitraan. Kemitraan adalah aspek penting dalam program keaksaraan usaha mandiri agar produk yang dihasilkan oleh warga belajar tidak sulit untuk dipasarkan. Memasarkan produk hasil keterampilan lebih sulit dari pada mengajarkan keterampilan itu sendiri karena banyaknya saingan yang ada dipasaran.

(31)

Rohili Gumilar, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Alma, B. (2013). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Azwar, S. (2015). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta

Moleong, L.J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sarwono, Meinarmo. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan : Untuk Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.

_____D (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar, Metode dan Teknik/Winarno Surakhmad.-Ed.8. Bandung : Tarsioto.

Sumber Non Buku

Direktorat Pendidikan Masyarakat. (2010). Acuan Penyelenggaraan dan Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal

Sumber Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.

Sumber Lain

Dedi. (2011). Peran Pendidikan Non Formal. Available in

:http://dedikwu2bdl.blogspot.co.id/2011/12/peran-pendidikan-non-formal.html Diakses pada tanggal 08 juni 2015

Mansur, A.A. (2010 ). Statistik Daerah Kabupaten Subang. Available in : http://aarifinmansur.blogspot.co.id/2010/12/statistik-daerah-kabupaten-subang-2010.html Diakses pada tanggal 08 juni 2015

(32)

Profil PKBM Tunas Harapan

http://www.bps.go.id/ Diakses pada tanggal 07 juni 2015

http://subangkab.bps.go.id/. Diakses pada tanggal 09 Juni 2015

http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalisbang/ Diakses pada tanggal 08 juni 2015

http://bindikmas.kemdikbud.go.id/nilem/?menu=data&view=list&prop=02&kab= 02114 Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Wawancara
Tabel 3.2 Jadwal Observasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ di seluruh dunia/ masih terdapat sekitar 3000 janin/ yang lahir tanpa tangan dan kaki/ akibat alergi dan efek samping obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil//

Untuk mengetahui hubungan antara kecanduan bermain game online “Point Blank” dengan perilaku melanggar aturan gamers remaja awal C-Game Center Bandung ……... Hasil

Tentukan energi potansial gravitasi yang dialami oleh massa sebesar 2 kg yang terletak pada jarak 5 meter dari suatu benda yang bermassa 30 kg.. Suatu benda yang massanya 10 kg

Akan tetapi untuk aliran yang tegak lurus terhadap berkas pipa atau melalui permukaan matrik, efek kerugian masuk dan keluar sudah diperhitungkan di dalam faktor

Materi yang digunakan penelitian ini adalah ikan Nila GIFT Balita (Oreochromis sp.) dengan ukuran 3-5 cm dengan kepadatan 200 ekor / kantong, pada kantong yang berisi air dengan

dapat ditarik kesimpulan bahwa laki- laki yang sekarang dan pernah merokok mempunyai faktor protektif terhadap hormon testosteron yang rendah dibanding dengan

Saudara diminta untuk membawah semua Dokumen Asli yang tertera dalam Dokumen Isian Kualifikasi dan Penawaran Teknis, Harga dan Dokumen Lainnya yang

Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Konsep Pengelolaan Sumberdaya pesisir secara terpadu serta menerapkannya ke dalam perencanaan