commit to user
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna melengkapi gelar Sarjana Ilmu Sejarah
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
v
MOTTO
“
Jujur itu mahal
~Anonim~
Trauma akan masa lalu hanya akan menghambat kita melangkah maju
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Kasih
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispsi ini. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana pada Program Studi Ilmu
Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Segala sesuatu mempunyai sejarahnya masing-masing, begitu juga dalam
mengerjakan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan fasilitas
dan kemudahan dalam perijinan untuk penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, SS., M.Hum selaku Kepala Program Studi
Ilmu Sejarah dan pembimbing utama dalam penulisan dan penyusunan
skripsi yang penuh kesabaran dan ketelitian dalam memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada penulis.
3. Ibu Dra. Sri Wahyungsih, M.Hum selaku pembimbing kedua dan penguji
yang telah memberikan arahan, bimbingan dan juga nasihat dengan baik.
4. Bapak Waskito Widi W, SS., MA selaku Pembimbing Akademik yang
commit to user
viii
5. Bapak dan Ibu dosen Prodi Ilmu Sejarah yang telah memberikan
bimbingan dan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis.
6. Kepala Dinas Perkebunan Karanganyar dan jajaran staff yang bertugas,
yang dengan keramahan membantu menyediakan data yang diperlukan
dalam penulisan skripsi.
7. Bapak dan Ibu staff KUD Margo Mulyo Jatiyoso yang sudi membantu
dengan tulus, menyediakan data-data yang diperlukan dalam penelitian
ini.
8. Bapak dan Ibu staff Asrip Nasional Republik Indonesia yang telah
memberikan kemudahan kepada penulis dalam mengakses arsip-arsip
yang diperlukan.
9. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan perhatian dan dukungan
moril kepada penulis.
10. Teman-teman Ilmu Sejarah angkatan 2012 yang membantu dalam
penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun penulis perhatikan dengan baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Surakarta, Agustus 2016
commit to user
A. Latar Belakang Masalah 1
commit to user
x
BAB II GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN CENGKEH RAKYAT
KECAMATAN JATIYOSO
A. Kondisi Geografis Perkebunan Cengkeh Rakyat
Kecamatan Jatiyoso 19
B. Demografi Masyarakat Kecamatan Jatiyoso 21
1. Mata Pencaharian 22
2. Pendidikan 24
3. Agama 26
C. Latar Belakang Pertanian Cengkeh di Kecamatan Jatiyoso 27
1. Klasifikasi Tanaman Cengkeh 27
2. Manfaat Cengkeh 30
3. Sejarah Pertanian Cengkeh di Kecamatan Jatiyoso 31
BAB III PERKEMBANGAN PERKEBUNAN CENGKEH RAKYAT KECAMATAN JATIYOSO TAHUN 1990-2011
A. Perkembangan Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamaan
Jatiyoso Tahun 1990-1998 36
1. Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan
Jatiyoso 37
2. Produksi Cengkeh Kecamatan Jatiyoso 42
3. Latar Belakang Berdirinya Badan Penyangga dan
Pemasaran Cengkeh (BPPC) 48
4. Peran BPPC dalam Mengelola Cengkeh di Indonesia 51
a. Badan Cengkeh Nasional (BCN) 53
b. Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) 56 5. Peran BPPC dalam Mengelola Cengkeh di Jatiyoso 61 B. Perkembangan Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan
Jatiyoso Tahun 1999-2011 63
1. Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan
Jatiyoso 64
2. Produksi Cengkeh Kecamatan Jatiyoso 66
3. Sistem Pengelolaan Hasil Panen Cengkeh 70 4. Serangan Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu dan Cabang
(BPKC) 73
a. Gejalan Serangan 74
b. Penularan Penyakit 75
commit to user
xi
BAB IV DAMPAK PENGELOLAAN CENGKEH OLEH BPPC DAN PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MEMBINA PETANI CENGKEH DI JATIYOSO
A. Dampak Pengelolaan Cengkeh oleh BPPC terhadap Perkemba-ngan Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan Jatiyoso 78 1. Dampak terhadap Harga Pasaran Cengkeh 79 2. Dampak terhadap Luas Areal Perkebunan Cengkeh 84 B. Peran Pemerintah Daerah dalam Membina Petani Cengkeh di
Kecamatan Jatiyoso 88
1. Penyuluhan Budidaya Tanaman Cengkeh 90
2. Bantuan Bibit dan Sarana pertanian 93
3. Pengendalian Hama Terpadu 96
BAB V KESIMPULAN 99
DAFTAR PUSTAKA 103
DAFTAR INFORMAN 106
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Perkembangan Luas Lahan Sawah dan Luas Lahan Tegalan/Ladang
Kecamatan Jatiyoso Tahun 1990-2011 20
Tabel. 2 Perkembangan Jumlah Penduduk Kecamatan Jatiyoso
Tahun 1990-2011 22
Tabel. 3 Perkembangan Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Jatiyoso
Tahun 1990-2011 23
Tabel. 4 Perkembangan Pendidikan Terakhir Penduduk Kecamatan Jatiyoso
Tahun 1990-2011 25
Tabel. 5 Perkembangan Agama Penduduk Kecamatan Jatiyoso
Tahun 1990-2011 26
Tabel. 6 Produksi Cengkeh Perkebunan Cengkeh Rakyat Kabupaten
Karanganyar Tahun 1981 34
Tabel. 7 Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat Kabupaten Karanganyar
Tahun 1990-1998 39
Tabel. 8 Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat Kabupaten Karanganyar
Tahun 1997 dan 1998 41
Tabel. 9 Produksi Cengkeh Perkebunan Cengkeh Rakyat Kabupaten
Karanganyar Tahun 1990-1998 43
Tabel. 10 Produksi Cengkeh Perkebunan Cengkeh Rakyat Kabupaten
commit to user
xiii
Tabel. 11 Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan Jatiyoso
Tahun 1999-2011 65
Tabel. 12 Produksi Cengkeh Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan Jatiyoso
Tahun 1999-2011 68
Tabel. 13 Perkembangan Harga Cengkeh Domestik Indonesia
Tahun 1988-2000 82
Tabel. 14 Perkembangan Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat
commit to user
xiv
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
BANPRES : Bantuan Presiden
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BCN : Badan Cengkeh Nasional
BPKC : Bakteri Pembuluh Kayu dan Cabang
BPPC : Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUUD : Badan Usaha Unit Daerah
GAPPRI : Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia
INKUD : Induk Koperasi Unit Desa
KLBI : Kredit Likuidasi Bank Indonesia
KUD : Koperasi Unit Desa
PAD-C : Pedagang Antar Daerah Cengkeh
PAP : Pedagang Antar Pulau
PAP-C : Pedagang Antar Pulau Cengkeh
PCL : Pedagang Cengkeh Lokal
PELITA : Pembangunan Lima Tahun
PHT : Pengendalian Hama Terpadu
commit to user
xv
PIR-BUN : Perkebunan Inti Rakyat Perkebunan
PRK : Pabrik Rokok Kretek
PUSKUD : Pusat Koperasi Unit Desa
REPELITA : Rencana Pembangunan Lima Tahun
SIPAP-C : Surat Ijin Pengangkutan Antar Pulau Cengkeh
SKA-C : Surat Keterangan Asal Cengkeh
SWPC : Simpanan Wajib Petani Cengkeh
TTD : Tim Teknis Daerah
commit to user
xvi
DAFTAR ISTILAH
Absorbsi : Menyerap atau penyerapan
badan hukum negara
Booming : Meledak
Cloves : Cengkeh dalam bahasa inggris
Daya Asimilasi : Kemampuan untuk menyesuaikan
Disversi tanaman cengkeh : Menjadikan tanaman cengkeh sebagai tanaman sela
Floating stock holder : Pemegang saham mengambang
Handling agent : Agen yang menangani
ke dalam kelompok tertentu.
Konversi tanaman cengkeh : Mengganti tanaman cengkeh dengan tanaman lain
mempengaruhi pasar secara tidak berimbang
Monopolistik : Mudah di monopoli
Oligopsonistik : Situasi pasar yang sebagian pembelinya dapat
Perkebunan Rakyat : Perkebunan yang dikelola oleh rakyat, tidak terikat
Produktivitas : Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
Revolusi Hijau : Pembaharuan di bidang pertanian
Swasembada : Usaha mencukupi kebutuhan sendiri
Syzygium aromaticum : Nama biologis untuk tanaman cengkeh
Taksonomi :Pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. 1 Keputusan Menteri Perdagangan RI No. 306/KP/XII/1990
Tentang Pelaksanaan Tata Niaga Cengkeh Hasil Produksi
Dalam Negeri 108
Lampiran. 2 Keputusan Menteri Perdagangan RI No. 307/KP/XII/1990
Tentang Pembentukan Badan Cengkeh Nasional (BCN) 116
Lampiran. 3 Keputusan Menteri Perdagangan RI No. 23/KP/I/1991 Tentang
Penetapan Harga Dasar Cengkeh, Harga Pembelian Cengkeh
dari Petani, Harga Pembelian Cengkeh dari KUD dan Harga
Penyerahan BPPC 120
Lampiran. 4 Surat Pemindahan Persediaan Cengkeh 124
Lampiran. 5 Surat Asal Cengkeh 125
Lampiran. 6 Surat Izin Pengangkutan Antar Pulau Cengkeh 126
Lampiran. 7 Surat Keterangan Asal Cengkeh 127
Lampiran. 8 Majalah Tempo 12 Januari 1991 128
Lampiran. 9 Majalah Tempo 14 Desember 1991 136
Lampiran. 10 Laporan Produksi, Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat
Kecamatan Jatiyoso Tahun 1981,1997,1998, dan 1999 145
Lampiran. 11 Laporan Produksi, Luas Areal Perkebunan Cengkeh Rakyat
commit to user
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Bunga Cengkeh Kering 28
Gambar. 2 Pohon Cengkeh Dewasa 29
Gambar. 3 Kantor KUD Margomulyo Jatiyoso Tahun 1990 61
Gambar. 4 Sosialisasi Budidaya Cengkeh kepada Petani Jatiyoso
Tahun 2009 92
Gambar. 5 Bantuan Pupuk kepada Poktan Desa Maju Tahun 2009 95
Gambar. 6 Bantuan Alat Semprot kepada Petani Desa Maju Tahun 2009 96
Gambar. 7 Pembinaan Penyemprotan Pestisida kepada Petani Cengkeh
commit to user
xix
ABSTRAK
Suratno. Dinamika Perkebunan Cengkeh Rakyat Kecamatan Jatiyoso Kabupaten
Karanganyar Tahun 1990-2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Ilmu Budaya.
Universitas Sebelas Maret Agustus 2016.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Latar belakang pertanian cengkeh di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, (2) Perkembangan perkebunan cengkeh rakyat Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar Tahun 1990-2011, (3) Dampak yang diakibatkan dengan adanya pengelolaan cengkeh oleh BPPC terhadap perkembangan perkebunan cengkeh rakyat Kecamatan Jatiyoso.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode historis meliputi heuristik, kritik, iterpretasi, dan historiografi. Sumber primer yang digunakan berupa arsip laporan tahunan produksi dan luas areal perkebunan cengkeh rakyat Kecamatan Jatiyoso dari Dinas Perkebunan Karanganyar tahun 1990-2011, dan arsip Keputusan Menteri Perdagangan mengenai tataniaga cengkeh tahun 1990,1991,1996 dan 1997. Sebagai sumber sekunder peneliti menggunakan majalah, surat kabar serta buku-buku yang relevan dengan tema. Data yang diperoleh kemudian dianalis secara kualitatif untuk membangun fakta, yang dipergunakan dalam penulisan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan perkebunan cengkeh rakyat di Kecamatan Jatiyoso merupakan perluasan perkebunan cengkeh dari daerah Banyumas. Pada tahun 1970-an pemerintah gencar melakukan pengembangan perkebunan dan pertanian sesuai dengan potensi daerah. Kecamatan Jatiyoso merupakan daerah yang mempuyai topografi yang sesuai dengan budidaya tanaman cengkeh. Perkembangan perkebunan cengkeh rakyat di Kecamatan Jatiyoso mengalamai kemunduran menjelang berakhirnya rezim orde baru. BPPC yang diharapkan dapat mensejahterakan petani cengkeh tidak dapat menjalankan perannya dengan baik. Setelah BPPC dibubarkan perkebunan cengkeh rakyat di Kecamatan Jatiyoso kembali berkembang. Pada tahun 2011, wabah BPKC menyerang tanaman cengkeh di Kabupaten Karanganyar dan mengakibatkan banyak tanaman cengkeh yang mati. Pengelolaan cengkeh oleh BPPC ternyata berdampak pada penyusustan lahan cengkeh di Jatiyoso. Hal tersebut membuat pemerintah daerah rutin memberikan penyuluhan, bantuan bibit dan alat-alat pertanian, serta melakukan pendampingan dalam mengatasi hama penyakit tanaman cengkeh agar tanaman cengkeh tetap lestari di Kecamatan Jatiyoso.
commit to user
xx
ABSTRACT
Suratno. The Dynamics of public clove plantation in Jatiyoso, Karanganyar on
1990-2011. Thesis. Surakarta: Faculty of Humanities. Sebelas Maret University. August
2016.
The aim of this research is to find out (1) the background of clove farming in Jatiyoso, Karanganyar (2) the development of public clove plantation in Jatiyoso, Karanganyar (3) the effect impacted by Clove Marketing and Buffer Stock Agency management to the public clove plantation development in Jatiyoso.
The method applied in this research is historical method. The steps used in historical method include neuritis, criticism, interpretation and historiography. The primary data used here is the annual production archives and the large of the public clove plantation area in Jatiyoso taken from Karanganyar Plantation Service on 1990-2011, and The Decree of The Ministry of Trade archive about clove commerce on 1990, 1991, 1996, and 1997. As the secondary data, researcher uses magazine, newspaper, and another relevant book which is matched to this theme. Then, all of the gathered data are analyzed qualitatively to fond the fact, which is used in this research report.
The result of this research represents that public clove plantation in Jatiyoso is an expansion area from Banyumas clove plantation. On 1970, the government developed the plantation and agriculture vigorously appropriated to the region’s potential. Jatiyoso is a region which has suitable topography for clove cultivation. The development of public clove plantation in Jatiyoso was decreased toward the end of the New Orde. The Clove Marketing and Buffer Stock Agency which is expected to uplift the clove farmer’s life cannot run its function well. After Marketing and Buffer Stock Agency was dissolved, the public plantation in Jatiyoso rethrives again. On 2011, the Sumatera Epidemic Disease attacked the plantation in Karanganyar and caused many cloves die. The Marketing and Buffer Stock Agency management apparently has impact on land reduction in Jatiyoso. It makes the local government confer some elucidations, give seeds and farming tools, and keep on eye on resolve the clove pests, thus the clove remains exist in Jatiyoso.