ABSTRAK
Teknologi informasi dan komputerisasi berperan sangat besar merubah tatanan pola kehidupan masyarakat dunia, salah satunya masyarakat Indonesia, perubahan yang terjadi pun beraneka ragam, ada yang berdampak positif, namun ada juga yang berdampak negatif, seperti mulai bermunculannya modus-modus kejahatan baru yang menggunakan teknologi sebagai alat untuk melakukan kejahatan, salah satunya perkara atas nama terdakwa Wahyudin bin Taryana yang menggunakan media elektronik sebagai media untuk melakukan tindak pidana, yaitu membuat situs prostitusi online, yakni suatu situs yang memuat unsur ketelanjangan atau yang mengesankan ketelanjangan dengan maksud untuk menawarkan jasa prostitusi.Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah perbuatan terdakwa Wahyudin bin taryana telah memenuhi unsur-unsur pasal yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum serta bagaimana akibat hukum dari Putusan No. 471/Pid.B/2013/PN.BDG yang menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana penipuan namun tanpa mencantumkan pembuktian unsur-unsur pasal 378 KUHP.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum yang terdapat dalam peraturan-peraturan, literatur, dan tulisan ilmiah yang berkaitan dengan objek penelitian. Analisis data dilakukan dengan metode yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh disusun secara kualitatif untuk mencapai kejelasan yang akan dianalisis untuk ditarik suatu kesimpulan.