iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Untuk meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak menerapkan teknologi informasi dalam prosedur pemungutan pajak, melalui e-payment, e-registration, e-filling dan e-SPT.
Penelitian ini meneliti pengaruh penerapan e-SPT PPN sebagai sarana pemenuhan kewajban perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi dengan bentuk 12 pertanyaan e-SPT PPN yang disebarkan ke Wajib Pajak dan 3 pertanyaan tingkat kepatuhan Wajib Pajak yang disebarkan ke pegawai pajak. Dimana penerapan e-SPT PPN sebagai sarana pemenuhan kewajiban perpajakan merupakan variabel independen (variabel bebas) dan sebaliknya tingkat kepatuhan Wajib Pajak merupakan variabel dependen (variabel terikat).
Identifikasi masalah yang ada dianalisis dengan menggunakan parameter statistik (SPSS) diantaranya adalah analisis regresi, korelasi sederhana, uji normalitas dan uji signifikansi t satu pihak. metode pengambilan sampel yang digunakan Simple
Random Sampling. Data yang dipeoleh dianalisis dengan metode regresi sederhana.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara penerapan e-SPT PPN sebagai sarana pemenuhan kewajiban perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Cimahi. Pengaruh positif ini tidak tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dimana pengaruh terbesar dipengaruhi oleh faktor lain.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6
2.1 Pajak ... 6
2.1.1 Pengertian Pajak ... 6
2.1.2 Fungsi Pajak ... 7
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Teori–Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 9
2.1.5 Hukum Pajak Materiil dan Hukum Pajak Formi ... 11
2.1.6 Pengelompokan Pajak ... 11
2.1.7 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 13
2.1.8 Asas Pemungutan Pajak ... 14
2.1.9 Sistem Pemungutan Pajak ... 15
2.1.10 Timbul dan Hapusnya Utang Pajak ... 16
2.1.11 Hambatan Pemungutan Pajak ... 18
2.1.12 Tarif Pajak ... 18
2.1.13 Reformasi Perpajakan ... 20
2.2 e-System ... 22
2.3 e-SPT PPN ... 23
2.3.1 Defenisi SPT ... 23
2.3.2 Defenisi e-SPT ... 25
2.3.3 Defenisi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 29
2.3.3.1 Dasar Pengenaan Pajak ... 31
2.3.3.2 Cara Kerja Sistem Pajak Pertambahan Nilai ... 32
2.3.4 Definisi e-SPT PPN ... 32
2.3.4.1 Fasilitas e-SPT PPN ... 33
2.3.4.2 Keunggulan dari e-SPT PPN... 34
2.4 Kepatuhan Wajib Pajak ... 35
2.4.1 Pemahaman tentang Kepatuhan Wajib Pajak ... 35
2.4.2 Kewajiban Wajib Pajak ... 36
xi Universitas Kristen Maranatha
2.4.4 Pembukuan dan Pencatatan ... 38
2.4.5 Pemeriksaan ... 38
2.4.6 Pengisian dan Pemberitahuan Surat Pemberitahuan ... 38
2.5 Kerangka Pemikiran ... 39
2.6 Hipotesis... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
3.1 Objek Penelitian ... 44
3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Cimahi ... 44
3.1.2 Visi dan Misi KPP Pratama Bandung Cimahi ... 46
3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ... 47
3.1.4 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi dan Uraian Tugas ... 48
3.2 Metode Penelitian ... 50
3.2.1 Operasional Variabel ... 51
3.2.2 Penetapan Populasi dan Sampel ... 53
3.2.2.1 Populasi ... 53
3.2.2.2 Sampel ... 53
3.2.3 Pengumpulan Data ... 54
3.2.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 54
3.2.3.2 Teknik Pengolahan Data ... 55
3.2.4 Pengujian Instrumen ... 57
3.2.4.1 Uji Validitas ... 57
xii Universitas Kristen Maranatha
3.2.4.3 Uji Normalitas ... 59
3.2.5 Analisis Data ... 60
3.2.5.1 Analisis Deskriptif ... 61
3.2.5.2 Analisis Regresi Sederhana ... 61
3.2.5.3 Analisis Korelasi ... 62
3.2.5.4 Koefisien Determinasi ... 63
3.2.6 Pengujian Hipotesis... 63
3.2.6.1 Uji Hipotesis ... 63
3.2.6.2 Signifikansi ... 65
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66
4.1 Hasil Penelitian ... 66
4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian ... 67
4.1.1.1 Pengujian Validitas ... 67
4.1.1.2 Pengujian Reliabilitas ... 69
4.1.1.3 Uji Normalitas ... 70
4.1.2 Analisis Data ... 71
4.1.2.1 Analisis Variabel Independen (e-SPT PPN) ... 71
4.1.2.2 Analisis Variabel Dependen (Kepatuhan Wajib Pajak) ... 73
xiii Universitas Kristen Maranatha
4.1.3.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 74
4.1.3.2 Analisis Korelasi Sederhana ... 76
4.1.3.3 Koefisien Determinasi ... 76
4.1.4 Pengujian Hipotesis... 77
4.2 Pembahasan ... 79
4.2.1 Penerapan e-SPT PPN Sebagai Sarana Pemenuhan Kewajiban Perpajakan ... 80
4.2.2 Kepatuhan Wajib Pajak ... 81
4.2.3 Pengaruh Penerapan e-SPT PPN Sebagai Sarana Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 83
5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel X ... 52
Tabel 3.2 Pemberian Kode/Kategori untuk Jawaban Pertanyaan Positif Tertutup ... 56
Tabel 3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi .. 63
Tabel 4.1 Rotated Componen Matrix ... 68
Tabel 4.2 Reliability Statistics Variabel X ... 69
Tabel 4.3 Reliability Statistics Variabel Y ... 69
Tabel 4.4 Descriptive Statistics ... 70
Tabel 4.5 Distribusi Persepsi Responden Terhadap Kemudahan Perekaman Data .. 71
Tabel 4.6 Distribusi Persepsi Responden Terhadap Kemudahan Perhitungan ... 72
Tabel 4.7 Distribusi Persepsi Responden Terhadap Kemudahan Pelaporan ... 72
Tabel 4.8 Distribusi Persepsi Responden Terhadap Keamanan ... 73
Tabel 4.9 Distribusi Persepsi Responden Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 74
Tabel 4.10 Cofficients ... 75
Tabel 4.11 Correlations ... 76
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat. Hak dan kewajiban itu terlihat dari sistem perpajakan di Indonesia.
Pengertian pajak menurut Sumitro yang dikutip Mardiasmo (2009;1) yaitu: “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang–undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Dilihat dari pengertian diatas, maka kewajiban masyarakat yaitu membayar pajak dan hak yang diterima adalah adanya jasa timbal yang tidak diperoleh secara langsung dan secara pribadi, akan tetapi diterima secara kolektif dengan penduduk lainnya yang mungkin tidak membayar pajak.
Dalam Anggaran Penerimaan Negara (APBN) ada dua jenis penerimaan dalam negeri yaitu bersumber dari penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan dari sektor pajak menempati persentase yang paling tinggi dibandingkan sumber penerimaan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri dari realisasi pendapatan negara mencapai 39,63%, penerimaan non pajak 26,75% sedangkan penerimaan dari sektor pajak sebesar 46,17%. Oleh sebab itu, saat ini pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara.
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara. Reformasi ini terlihat dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merasa perlu untuk menyesuaikan dan menyempurnakan struktur organisasinya. Menuju good governance melalui modernisasi pajak sesuai dengan perkembangan, kondisi, dan dunia usaha yang selalu berubah. Untuk implementasinya, maka sebagai pilot project dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Wajib Besar (Large Taxpayers Office, LTO), dilanjutkan pembetukan KPP Madya (Medium Taxpayers Office,MTO), dan KPP Pratama (Small
Taxpayers Office,STO).
Sampai dengan awal tahun 2000, sistem pemungutan pajak dimulai dari pendaftaran untuk memperoleh NPWP, pembayaran pajak terutang, sampai pelaporan masih menggunakan cara manual. Pendaftaran NPWP dilakukan dengan mengisi form pendaftaran oleh calon WP di Kantor Pelayanan Pajak. Pembayaran pajak terutang dilakukan dengan menyetorkan pajak yang terutang di Bank Persepsi, atau Kantor Pos yang di tunjuk oleh pemerintah. Pelaporan oleh wajib pajak atas pajak yang telah dibayarnya juga dilakukan dengan melaporkan ke masing-masing kantor pajak berdasarkan jenis pajak yang dibayarkan.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan kemudahan untuk mendapatkan akses internet mendorong Ditjen pajak untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman dengan memodernisasi administrasi pajak guna mewujudkan mekanisme pemungutan pajak yang efektif dan efisien.
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan perpajakan berjalan dengan baik, lancar, cepat dan akurat, mempermudah wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya, sehingga dengan ini diharapkan Wajib Pajak semakin patuh.
Program ini dilakukan untuk mencapai empat sasaran utama. Pertama, optimalisasi penerimaan yang berkeadilan yaitu perluasan tax base, minimalisasi tax
gap dan stimulus fiscal. Kedua, peningkatan kepatuhan sukarela yaitu melalui
pelayanan prima dan penegakkan hukum yang konsisten. Ketiga, efisiensi administrasi, yaitu penerapan sistem dan administrasi yang handal dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Terakhir, terbentuknya citra yang baik dan kepercayaan masyarakat yang tinggi yaitu kapasitas SDM yang profesional, budaya organisasi yang kondusif dan pelaksanaan good governance.
Oleh karena itu, DJP sebagai organisasi pemerintah yang terkait dengan seluruh sektor kehidupan masyarakat, menyadari sepenuhnya bahwa tanpa improvisasi di bidang teknologi informasi dinamika bisnis tidak akan mampu diantisipasi. Lebih jelas, pemanfaatan teknologi informasi secara tepat mampu mendukung program transparansi dan keterbukaan, dimana kemungkinan terjadinya KKN, termasuk di dalamnya penyalahgunaan kekuasaan dapat diminimalisasi.
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
untuk itu Dirjen Pajak memberikan fasilitas-fasilitas dalam e-SPT PPN. Oleh karena itu, penulis memberi judul pada skripsi ini “PENGARUH PENERAPAN e-SPT PPN SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK”
( Survey Terhadap Wajib Pajak Badan yang Terdaftar pada KPP Pratama Cimahi )
1.2 Identifikasi Masalah
Untuk memudakan penelitian, penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana Penerapan e-SPT PPN pada KPP Pratama Cimahi?
2. Bagaimana Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama Cimahi? 3. Bagaimana Pengaruh Penerapan e-SPT PPN terhadap Kepatuhan Wajib Pajak?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah seperti diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui Penerapan e-SPT yang berlaku di KPP Pratama Cimahi. 2. Mengetahui Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama Cimahi.
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :
1. Bagi Penulis
Selain melatih kemampuan teknis analitis yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan dalam melakukan pendekatan terhadap suatu masalah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi penulis mengenai e-SPT dan penulis dapat mengetahui apakah pengaruh penerapan e-SPT terhadap kepatuhan wajib pajak.
2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna untuk dipertimbangkan dalam mengambil keputusan dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan selanjutnya yang berkaitan secara langsung dengan pengaruh e-SPT PPN terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Bagi Pembaca
83 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Penerapan e-SPT PPN Sebagai Sarana Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan e-SPT PPN sebagai sarana pemenuhan kewajiban perpajakan sudah baik. Hal ini terlihat dari hasil pengolahan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan pernyataan terhadap e-SPT PPN sebanyak 12 butir pertanyaan yang tertuang dalam 5 aspek. Kelima aspek tersebut yaitu: a. Analisis Terhadap Kemudahan Perekaman Data, persepsi responden
menunjukkan persentase 62.22% dengan kategori baik.
b. Analisis Terhadap Kemudahan Perhitungan, persepsi responden menunjukkan persentase 61.67% dengan kategori baik.
c. Analisis Terhadap Kemudahaan Pelaporan (Kepraktisan), persepsi responden menunjukkan persentase 62.22% dengan kategori baik.
d. Analisis Terhadap Keamanan, persepsi responden menunjukkan persentase 66.67% dengan kategori baik.
Bab V Kesimpulan dan Saran 84
Universitas Kristen Maranatha
responden pegawai pajak atas kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Cimahi yaitu 56.67% dengan kategori sangat setuju.
3. Pengaruh penerapan e-SPT PPN sebagai sarana pemenuhan kewajiban perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan menggunakan uji statistik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Hasil analisis korelasi diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat kecil antara variabel e-SPT PPN terhadap variabel kepatuhan Wajib Pajak.
b. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh positif antara variabel e-SPT PPN sebagai sarana pemenuhan kewajiban perpajakan terhadap variabel kepatuhan wajib pajak.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan dapat diperoleh beberapa hasil dan kesimpulan, adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan dan yang diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak adalah sebagai berikut:
1. Direktorat Jenderal Pajak
a. Meningkatkan sosialisasi atas penggunaan e-SPT, kurangnya sosialisasi kepada Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak cenderung untuk tidak menggunakan e-SPT.
Bab V Kesimpulan dan Saran 85
Universitas Kristen Maranatha
2. Peneliti Selanjutnya
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ali.2009. Penyampaian SPT Kini Harus Secara Elektronik. Detik Finance, 27 Januari 2009 diakses dari http://www.pajak.go.id/index.php?Itemid=123&catid=87: Berita%20Perpajakan&id=8687:wajib-pajak-wajib-lapor-spt-via online&option =com_content&view=article.
Elektronik SPT (e-SPT).http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_content&view= article&id=73&Itemid=107
Ilyas. Wirawan B dan Richard Burton. 2007. Hukum Pajak, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Liberti Pandiangan.(2008). Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan.Penerbit PT Elex Media Komputindo.Jakarta.
Mardiasmo.(2009). Perpajakan. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Marcus Taufan Sofyan. 2005. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan
Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar,
Skripsi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta.
Rudi. 2009. Penyampain SPT Dalam Bentuk Elektronik. Klinik-Pajak.com, 22 Januari 2009 diakses dari www.klinik-pajak.com.
Setiawati, dan Anastasia Diana.(2009). Perpajakan Indonesia Konsep, Aplikasi, dan
Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Safri, Nurmantu. Drs., Msi. 2003. Pengantar Perpajakan, Kelompok Yayasan Obor, Jakarta.
Waluyo.2007. Perpajakan Indonesia, Dua, Jakarta: Salemba Empat. .