• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua prevalensi hipertensi di provinsi Yogyakarta dengan proporsi sebesar 14%. Peningkatan tekanan darah terjadi karena adanya faktor usia dan jenis kelamin yang juga berpengaruh pada kualitas hidup. Instrumen yang dipakaiadalah SF-36 yang memiliki 8 aspek yaitu Fungsi Fisik, Peranan Fisik, Rasa Nyeri, Kesehatan Umum, Fungsi Sosial, Vitalitas, Kesehatan Mental dan Peran Emosi. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional

analitik. Pemilihan padukuhan dilakukan dengan purposive sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Grumbul Gede, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Pundung, Pemilihan responden dengan teknik cluster random dengan rentang usia yang dipilih adalah 40-75 tahun. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji t tidak berpasangan. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 205 orang. Hasil penelitian dengan taraf kepercayaan 95% menyatakan ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada aspek fungsi fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 84,0±19,4 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 94,4±10,4 sedangkan nilai p peranan fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 38,5±43,5 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 59,1±41,1. Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk kedelapan aspek >0,05

(2)

ABSTRACT

Hypertension is a condition of the blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Sleman prevalence of hypertension was ranked second in the Province of D.I. Yogyakarta with a proportion of 14%. The increase in blood pressure occurs because of the age and sex also affects the quality of life. The instrument used was the SF-36 which has eight aspects including Physical Functioning, Physical Role, Pain, General Health, Social Functioning, Vitality, Mental Health and Emotional Role. This type of study is observational with cross sectional analytic. The technique of taking the place conduct in purposive sampling and the place taken is Padukuhan Pundung, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Grumbul Gede. Selection of respondents with cluster random by selected age range was 40-75 years old. Data analysis using normality test and unpaired t test. The number of respondents in this study was 205 people. Results reveal with 95% Confidence Interval that there is a difference between the quality of life by age groups on aspects of physical function (p <0.01) with an average number of 84.0 ± 19.4 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years is 94.4 ± 10.4 while the value of p physical role (p <0.01) with an average number of 38.5 ± 43.5 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years was 59.1 ± 41.1. The resultsshowed gender variable no difference with the quality of life, can be seen with a pvalue for the eight aspect >0.05

(3)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF- 36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN

JENIS KELAMIN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Kresensia Trisnawati Hasrat

NIM : 128114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF- 36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN

JENIS KELAMIN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Kresensia Trisnawati Hasrat

NIM : 128114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

Up and Up

When you’re in pain

When you t hink you’ve had enough

Don’t ever give up

-

Coldplay-Per sem b a h a n

Karya ini k upersem bahk an unt uk :

Tuhan Yang Mahaesa, Yesus Krist us,

Bapa, Mam a, Abang, Adik ,

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa, Bunda Maria dan

Yesus Kristus atas rahmat dan berkat yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya yang berjudul “EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY” dapat diselesaikan. Penulis menyadari untuk menyelesaikan skripsi karya ini bukanlah hal yang mudah, semuanya dapat terjadi

dengan dukungan orang-orang disekitar dan penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung

penelitian ini

2. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku

pembimbing yang telah memberikan saran dan kritikan hingga terselesainya

skripsi ini.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. dan Ibu Phebe Hendra, M.Si., Apt., Ph. D.

selaku penguji yang telah memberikan masukan sehingga terselesainya skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

proses pembelajaran dari awal sampai akhir.

5. Bapa Rony, Mama Rovina, Kakak Yarin, Yanssen, yang telah memberikan

dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh keluarga besar penulis, Bapa Heri, Mama Niken, Laras, Bapa Yan, Mama

Ani, Kaka Ret, Om Hery, Grace Pratama, Yon, Dicky, Talia, Kaka Yu, Mama

Ing, Mama Ita, Mama Lili yang memberikan selalu memberi dukungan.

7. Sahabat dekat penulis Fransisca Claudia Iduk Bogos yang selalu memberikan

(11)

8. Sahabat penulis Dewi Sukur, An Pandung, Fhany Kurniati, Avi Barut, Elen

Yosoa, dan Megi Bosri yang memberikan doa dan dukungan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

9. Teman-teman penulis Bonifasia Anna, Clarissa Dian, Lucia Ida, Atik Jelarut,

Nanda Tia, Lucia Christin, Siti Sisca, Elisa Un, Keluarga Cemara, tim KKN

Alternatif angkatan V dan Keluarga FKK B 2012 yang telah memberikan

semangat saat penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman Skripsi Bonifasia, Melani dan Siska atas kerjasama dalam

pengambilan data dan penyusunan Naskah Skripsi ini.

11. Padukuhan Grumbul Gede, Padukuhan Jetis dan Padukuhan Pundung yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis terbuka untuk segala macam kritikan dan saran yang membangun demi hasil

karya yang leboh baik dan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan, terutama

dalam bidang kefarmasian. Terima kasih.

Yogyakarta, 04 Maret 2016

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ………... i

HALAMAN JUDUL ……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. v

LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN KARYA ………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….. vii

PRAKATA ……….. viii

DAFTAR ISI ..……….. x

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

ABSTRAK ………. xiii

ABSTRACT………. xiv

1. PENDAHULUAN……….. 1

2. METODE PENELITIAN ……….. 3

3. PEMBAHASAN DAN HASIL ………. 6

A. PROFIL RESPONDEN PENELITIAN ……….. 6

B. PERBEDAAN KUALITAS HIDUP KAJIAN USIA ……… 10

C. PERBEDAAN KUALITAS HIDUP KAJIAN JENIS KELAMIN………. 11

4. KESIMPULAN ……… 12

DAFTAR PUSTAKA ……… 13

LAMPIRAN ……….. 16

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel I Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan ESH dan ESC Tahun 2013 … 3

Tabel II Profil Responden Penelitian Padukuhan Grumbul Gede, Jetis dan

Pundung ………. 7

Tabel III Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan

Kalasan ……….. 8

Tabel IV Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse,dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun ……... 8

Tabel V Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse,dan BMI pada Laki-laki dan Perempuan ……… 9

Tabel VI Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75

Tahun dan 40-59 Tahun ……….. 10

Tabel VII Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Laki-laki dan

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner SF-36………... 16

Lampiran 2. Panduan Wawancara .………..………. 21

Lampiran 3. Informed Consent……….………. 23

Lampiran 4. Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek ….…………... 24

Lampiran 5. Cara Skoring SF-36 ..………... 26

Lampiran 6. Ethical Clearence…..……….….. 29

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah ……….. 30

Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Sampel dengan program Power and

Sample Size……… 31

Lampiran 9. Validasi Alat Ukur Tinggi Badan ….……….….. 32

Lampiran 10. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada

Spygmomanometer……..………. 34

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SF-36 ….………….. 37

Lampiran 12. Hasil uji T-Testtidak berpasangan Usia dan aspek

SF-36…..………. 39

Lampiran 13. Hasil uji T-Testtidak berpasangan Jenis Kelamin dan

(15)

ABSTRAK

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua prevalensi hipertensi di provinsi Yogyakarta dengan proporsi sebesar 14%. Peningkatan tekanan darah terjadi karena adanya faktor usia dan jenis kelamin yang juga berpengaruh pada kualitas hidup. Instrumen yang dipakai adalah SF-36 yang memiliki 8 aspek yaitu Fungsi Fisik, Peranan Fisik, Rasa Nyeri, Kesehatan Umum, Fungsi Sosial, Vitalitas, Kesehatan Mental dan Peran Emosi. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional analitik. Pemilihan padukuhan dilakukan dengan purposive sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Grumbul Gede, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Pundung. Pemilihan responden dengan teknik cluster random. dengan rentang usia yang dipilih adalah 40-75 tahun. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji t tidak berpasangan. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 205 orang. Hasil penelitian dengan taraf kepercayaan 95% menyatakan ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada aspek fungsi fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 84,0±19,4 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 94,4±10,4 sedangkan nilai p peranan fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 38,5±43,5 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 59,1±41,1. Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk kedelapan aspek >0,05

(16)

ABSTRACT

Hypertension is a condition of the blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Sleman prevalence of hypertension was ranked second in the Province of D.I. Yogyakarta with a proportion of 14%. The increase in blood pressure occurs because of the age and sex also affects the quality of life. The instrument used was the SF-36 which has eight aspects including Physical Functioning, Physical Role, Pain, General Health, Social Functioning, Vitality, Mental Health and Emotional Role. This type of study is observational with cross sectional analytic. The technique of taking the place conduct in purposive sampling and the place taken is Padukuhan Pundung, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Grumbul Gede. Selection of respondents with cluster random. by selected age range was 40-75 years old. Data analysis using normality test and unpaired t test. The number of respondents in this study was 205 people. Results reveal with 95% Confidence Interval that there is a difference between the quality of life by age groups on aspects of physical function (p <0.01) with an average number of 84.0 ± 19.4 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years is 94.4 ± 10.4 while the value of p physical role (p <0.01) with an average number of 38.5 ± 43.5 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years was 59.1 ± 41.1. The results showed gender variable no difference with the quality of life, can be seen with a p-value for the eight aspect >0.05

(17)

1. Pendahuluan

Hipertensi dikenal sebagai kenaikan tekanan darah yang meningkat terus

menerus. Jantung selalu berdetak, memompa darah ke pembuluh darah dan

mengedarkannya ke seluruh tubuh. Tekanan darah terjadi karena adanya

dorongan kekuatan terhadap dinding pembuluh darah arteri yang dipompa

jantung. Semakin tinggi tekanan, maka semakin berat pula kerja jantung. Tekanan

darah dewasa normal adalah 120 mmHg untuk sistolik (jantung kontraksi) dan

tekanan darah diastolik (jantung berelaksasi) 80 mmHg. Ketika tekanan darah

sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg tekanan darah

dianggap naik (WHO, 2015).

Pada tahun 2013 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% tetapi

yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya

sebesar 9,5% (Kemenkes RI, 2013). Hasil Rikesdas provinsi DIY memiliki kasus

hipertensi sebanyak 35%. Di Puskesmas di DIY tahun 2012 sebanyak 29,546

kasus dan berada pada urutan ke tiga (Depkes, 2012). Presentasi tertinggi adalah

Kota Yogyakarta yaitu 28%, urutan kedua adalah Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Kulonprogo masing-masing 14% (Dinkes Yogyakarta, 2008).

Prevalensi hipertensi berdasarkan Rikesdas (2013) menyatakan bahwa

perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan laki-laki.

Presentasi prevalensi untuk laki-laki adalah 22,8% dan untuk perempuan adalah

28,8%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nwankwo (2013) pada tahun

2011-2012, prevalensi hipertensi meningkat 32% pada usia 40-59 dan 65% pada

usia lebih dari 60. Responden usia 40-59 tahun yang sadar hipertensi sebanyak

83%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 73,7% dan yang terkontrol

tekanan darahnya sebanyak 57,8%. Responden usia>60 tahun yang sadar

hipertensi sebanyak 86,1%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 82,2%

dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 50,5%. Hal ini menunjukkan

adanya pengaruh umur terhadap perkembangan hipertensi. Perempuan yang sadar

(18)

dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 55,2%. Laki-laki yang sadar

hipertensi sebanyak 80,2%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 70,9%

dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 49,3%.

Hasil penelitian yang dilakukan Susilo (2015) menyatakan proporsi

prevalensi responden yang menderita hipertensi di Kecamatan Kalasan sebanyak

43,9%, sadar akan hipertensi sebanyak 25,5%, terapi hipertensi secara rutin

sebanyak 49,5%, dan responden hipertensi yang mengendalikan tekanan darahnya

sebanyak 8,9%. Berdasarkan penelitian ini, proporsi prevalensi hipertensi di

Kecamatan Kalasan tergolong tinggi, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap

kualitas hidup responden hipertensi.

Kesadaran melakukan terapi hipertensi sangat rendah, di Indonesia dari 15

penderita hipertensi hanya sekitar 4% yang melakukan terapi secara rutin dan

control secara rutin (Bustan, 2007). Tujuan terapi hipertensi adalah menurunkan

angka morbiditas dan mortalitas akibat hipertensi. Selain terapi farmakologi,

penderita hipertensi harus memodifikasi gaya hidup dengan mengatur pola makan

dengan baik, contohnya mengkonsumsi buah-buahan serta sayur dan menghindari

makanan berlemak serta melakukan aktivitas fisik selama 30 menit dalam sehari

(Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, andPosey, 2008).

Kasus hipertensi yang tinggi di Yogyakarta maka perlu dilakukan evaluasi

terhadap kualitas hidup pasien hipertensi. Presentasi kualitas hidup penduduk

yang baik pada umur kurang 64 tahun adalah sebanyak 72,2%, sedangkan pada

golongan umur lebih dari 64 tahun sebesar 24,5% (Pradono, 2007). Penyakit

hipertensi paling banyak diderita oleh kelompok umur 31-55 tahun dan pada saat

usia 40 tahun ke atas penyakit ini akan berkembang, hal yang sama juga terjadi

pada yang berusia 60 tahun ke atas (Krummel, 2004).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner SF-36 versi

Indonesia yang telah divalidasi sebelumnya. Kuesioner ini terdiri dari 8 aspek

(19)

kesehatan emosi, aspek nyeri, aspek kelelahan/ fatigue dan aspek kesehatan

umum (Perwitasari, 2012).

Hasil penelitian ini diharapkan diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai kualitas hidup responden hipertensi pada laki-laki dan perempuan usia

40-75 tahun di Kecamatan Kalasan dan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk

melihat evaluasi kualitas hidup Kecamatan Kalasan oleh pemerintah Kabupaten

Sleman.

2. Metode Penelitian

Hipertensi didefinisikan oleh European Society of Hypertension (ESH) dan

European Society of Cardiology (ESC) adalah tekanan darah sistolik bernilai ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik benilai ≥90 mmHg. Berikut adalah tabel klasifikasi hipertensi berdasarkan ESH dan ESC 2013.

Tabel I. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan ESH dan ESC Tahun 2013 Kategori Diagnosa Sistolik (mmHg) Diastolik

(mmHg)

Normal 120-129 dan/atau 80-84

Prehipertensi 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi kelas 1 140-159 dan/atau 90-99

Hipertensi kelas 2 160-179 dan/atau 100-109

Hipertensi kelas 3 ≥ 180 dan/atau ≥ 110

(Mancia, et al., 2013).

Tata cara penelitian dilakukan dengan 10 cara sebagai berikut:

a. Observasi awal dan Penentuan lokasi

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan rancangan

cross-sectional. Observasi awal adalah menentukan tempat penelitian. Penentuan

lokasi dilakukan dengan purposive sampling. Purposive sampling digunakan

dalam pemilihan Kabupaten Sleman, Kecamatan Kalasan, Desa Selomartani

(20)

Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede. Penelitian ini

berlangsung dari bulan Januari-Maret tahun 2016.

b. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin ditujukan kepada Bapeda dan kepada kepala Padukuhan

Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede selanjutnya.

Permohonan ijin kemudian ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance dengan nomor

KE/FK/251/2016. Ethical clearance bertujuan untuk memenuhi etika

penelitian, karena dalam penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan

hasil penelitian dapat dipublikasikan.

c. Pembuatan informed consent

Informed consent yang dipakai telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dari pembuatan informed

consent adalah karena menggunakan responden manusia maka untuk

menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang nantinya akan di

publikasikan. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara

lengkap dan benar mengenai nama, alamat, umur, dan menandatanganinya.

d. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah kuisioner SF-36 (Short-Form-36) yang telah

dilakukan validasi dengan metode konvergen dan deskriminan dan panduan

wawancara. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa semua item memperoleh

nilai ≥0,40 dan dapat dikatakan semua item dari instrument SF-36 yang

digunakan valid. Uji reliabilitas instrument SF-36 menggunakan nilai

cronbach alpha yang dilakukan oleh Professional Judgementdan dinyatakan

bahwa kuisioner tersebut reliable. Alat yang digunakan untuk mengukur

(21)

tekanan darah probandus menggunakan spygmomanometer digital dan

spygmomanometer raksa pada tiga probandus yaitu probandus tekanan darah

normal, probandus tekanan darah tinggi dan probandus tekanan darah rendah.

Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t berpasangan dengan taraf

kepercayaan 95%. Hasil valid jika terdapat perbedaan bermakna atau nilai p

yang diperoleh ≥0,05. Uji reliabilitas dilakukan percobaan pada tiga

probandus yaitu tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan tekanan darah

normal masing-masing sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak waktu 5

menit setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sphygmomanometeryang digunakan reliable.

e. Penetapan dan Seleksi Calon Responden

Responden penelitian ditentukan dengan teknik cluster random dan

ditentukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria

inklusi adalah responden berusia 40-75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥140 mmHg dan atau ≥ 90 mmHg. Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi informed consent dan diwawancarai.

Penetapan calon seleksi dilakukan dengan cara door to door. Jumlah

responden yang diinklusi adalah 205 orang. Responden yang diekslusi

berjumlah 160 orang diantaranya jumlah responden yang menolak sebanyak

54 orang, responden yang memiliki tekanan darah normal sebanyak 60 orang

dan responden yang memiliki tekanan darah rendah sebanya 46 orang.

f. Perhitungan Besar Sampel

Perhitungan besar sampel menggunakan aplikasi Power and Sample Size

dengan nilai power 0,8, standard deviation 10, alpha 0,05 (tingkat

kepercayaan 95% dengan kesalahan 5%), delta sebesar 50 dan nilai m sebesar

1 sehingga membutuhkan besar sampel sebanyak 2 orang. Hasil perhitungan

menunjukan pada penelitian ini membutuhkan 4 orang untuk 2 kelompok

(22)

g. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan

pada meja dan dalam posisi duduk tegak dan menggunakan

sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2

kali berturut–turut dan jeda selama 2 menit. Jika hasil pengukuran kedua

berbeda ≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan

pengukuran ketiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan

pengukuran terakhir dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi.

h. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

Responden yang sudah menandatangani informed consent akan diukur tinggi

badan dan ditimbang berat badan. Alat yang digunakan sudag terkalibrasi dari

Badan Metrologi, tujuan kalibrasi unutk meningkatkan keamanan dan

keakurasian informasi mengenai hasil pengukuran yang dilakukan.

i. Penjelasan Hasil Pemeriksaan

Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan wawancara. Informasi yang

didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis.

j. Pengelompokan Data dan Analisis Data

Data yang diperoleh digolongkan dalam kategori-kategori kemudian

dilakukan interpretasi data kemudian diolah dengan komputer. Data yang

diperoleh akan dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas data dilakukan

dengan uji Kolmogorov-Smirnov, karena sampel yang dibutuhkan > 50

responden, selanjutnya data akan diuji dengan t-test tidak berpasangan, untuk

melihat perbedaan rerata skor nilai kualitas hidup antara variabel yang diuji

yaitu usia dan jenis kelamin.

3. Pembahasan dan Hasil

a. Profil Responden Penelitian

(23)

dan Padukuhan Plasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas

hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrument SF-36

berdasarkan faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan

Tabel II. Profil Responden Penelitian Padukuhan Grumbul Gede, Jetis dan Pundung

Variabel Jumlah (n =205) % Nilai p Usia (tahun)

*Nilai p<0,05= adanya perbedaan bermakna

Nilai p pada ujian tabel di atas didapatkan dari uji nonparametrik pada

SPSS. Berdasarkan data diatas, jumlah responden usia 40-59 tahun lebih

banyak yaitu 140 orang (68,3%) dengan nilai p<0,01. Responden yang lebih

banyak adalah perempuan berjumlah 110 (53,7%) dengan nilai p= 0,23.

Jumlah responden yang pendidikannya kurang dari SMP sebanyak 138 orang

(67,3%) dengan nilai p<0,01 dan jumlah responden yang penghasilannya

dibawah UMR adalah 134 orang (65,4%) dengan nilai p<0,01, responden

(24)

paling banyak adalah yang tidak menerima terapi yaitu 145 orang (70,7%)

dengan nilai p<0,01.

Terapi hipertensi berupa terapi farmakologi menggunakan beberapa

golongan obat seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel III. Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan

orang diantaranya menggunakan menggunakan captopril dan 14 orang

menggunakan amlodipin dan ada 16 orang responden yang tidak mengetahui

nama obat.

Perbedaan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse dan

Body Mass Index (BMI) pada umur 60-75 tahun dan 40-59 tahun ditunjukkan

pada tabel di bawah ini.

Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun

Variabel Usia Nilai p

60-75 tahun Mean±SD

40-59 tahun Mean±SD

Tekanan Darah Sistolik 165,1±17,7 158,3±16,7 <0,01*

Tekanan Darah Diastolik 88,1±10,4 93,4±11,4 0,02*

Pulse 81,4±12,8 83,4±11,5 0,20

BMI 24,7±4,1 26,2±4,5 0,02*

*p<0,05= adanya perbedaan bermakna antar kelompok

Nilai p pada tabel diatas diperoleh dengan uji t-test tidak berpasangan.

(25)

darah sistolik pada usia 60-75 tahun lebih tinggi karena mengalami penurunan

dalam kondisi kesehatan. Berdasarkan Mancia, et al. (2013) tekanan darah

sistolik pada responden usia 60-75 masuk dalam rentangan hipertensi kelas 2

dan pada usia 40-59 tahun termasuk dalam rentang hipertensi kelas 1.

Tekanan darah sistolik akan meningkat pada usia 60 tahun atau lebih dan

menyebabkan hipertensi tidak terkontrol (Stokes, 2009). Hasil penelitian dari

Tabel IV sejalan dengan teori tersebut, hasil ini juga didukung dengan banyaknya jumlah responden yang tidak melakukan terapi sebanyak 70,7 %.

Berdasarkan Mancia, et al. (2013) tekanan darah diastolik pada

responden usia 60-75 termasuk prehipertensi dan pada usia 40-59 tahun

termasuk dalam rentang hipertensi kelas 1. Tekanan darah diastolik akan

meningkat sampai usia memasuki dekade kelima dan pada dekade keenam

akan menurun (Anggaraini, Waren, Situmorang, Asputra dan Siahaan, 2009).

Hasil yang diperoleh dari Tabel IV menunjukkan hal yang sama dengan penelitian tersebut.

Hasil rerata BMI pada kedua kelompok usia menyatakan adanya

kebermaknaan. BMI pada usia muda lebih besar dibandingkan dengan BMI

pada usia tua. Hasil ini sesuai dengan penelitian Nevill (2015) dimana nilai p

BMI untuk kelompok umur 40 dan 60 tahun berbeda signifikan (p<0,05).

Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse, dan BMI pada Laki-laki dan Perempuan

Variabel Jenis Kelamin Nilai p Laki-laki

Mean±SD

Perempuan Mean±SD

Usia 55,1±9,5 53,±9,4 0,24

Tekanan Darah Sistolik 160,6±17,7 160,5±17,0 0,95

Tekanan Darah Diastolik 92,9±12,4 90,6±10,2 0,14

Pulse 83,2±13,3 82,5±10,7 0,74

BMI 24,3±3,6 26,9±5,7 <0,05*

(26)

Perbedaan bermakna ditunjukkan oleh BMI pada laki-laki dan

perempuan pada Tabel V, rerata BMI pada laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan perempuan, Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan

penelitian Sperrin (2015) dimana nilai p <0,05 untuk rerata BMI pada

laki-laki dan perempuan, tetapi pada penelitian tersebut diperoleh nilai BMI pada

laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Berdasarkan Mancia, et al.

(2013) tekanan darah sistolik untuk perempuan maupun laki-laki masuk

dalam hipertensi kelas 2 dan tekananan darah diastolik masuk dalam

hipertensi kelas 1.

b. Perbedaan Kualitas Hidup Kajian Usia

Uji ini dilakukan untuk analsis bivariat dan melihat hubungan antara

variabel umur dengan 8 aspek pada kuisioner dan juga hubungan variabel

jenis kelamin dengan 8 aspek pada kuisioner SF-36.

Tabel VI. Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun

Aspek Usia Nilai p

60-75 tahun Mean±SD

40-59 tahun Mean±SD

Fungsi Fisik 84,0±19,4 94,4±10,4 <0,01*

Peran Fisik 38,5±43,5 59,1±41,1 <0,05*

Rasa Nyeri 57,1±16,9 59,6±18,3 0,35

Kesehatan Umum 61,6±8,9 63,3±9,6 0,23

Vitalitas 71,2±14,9 73,9±14,6 0,21

Fungsi Sosial 75,9±22,8 75,2±19,7 0,81

Peran Emosi 51,8±42,9 53,6±42,5 0,78

Kesehatan Mental 80,3±16,7 82,2±13,2 0,39

*Nilai p<0,05 adanya perbedaan bermakna untuk Fungsi Fisik dan Peran Fisik

Nilai p diatas diperoleh dari uji t-test tidak berpasangan. Data dari

(27)

diartikan terdapat perbedaan antara kualitas hidup aspek Fungsi Fisik dan

Peran Fisik pada kelompok usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun. Berdasarkan

penelitian Serra, dkk. (2014) pada usia >60 tahun yang melakukan aktivitas

fisik yaitu berjalan selama 6 menit didapatkan nilai signifikansi fungsi fisik,

peran fisik, dan energi p <0,01 hal ini membuktikan aktivitas fisik akan

berpengaruh pada kualitas hidup pada usia > 60 tahun. Hasil penelitian pada

Tabel VI untuk aspek energi berbeda dengan hasil penelitian Serra, dkk. (2014). Tabel VI menyatakan adanya perbedaan bermakna baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik, hal ini ternyata berpengaruh

pada aspek kualitas hidup yaitu Fungsi Fisik dan Peran Fisik pada Tabel VI.

c. Perbedaan Kualitas Hidup Kajian Jenis Kelamin

Tabel VII. Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Laki-laki dan Perempuan

Aspek Jenis Kelamin Nilai p

Laki-laki Mean±SD

Perempuan Mean±SD

Fungsi Fisik 92,0±13,2 90,3±15,8 0,39

Peran Fisik 54,4±42,8 50,9±43,1 0,55

Rasa Nyeri 59,3±18,8 58,4±17,0 0,70

Kesehatan Umum 63,5±10,2 62,1±8,7 0,26

Vitalitas 73,2±15,7 73,0±13,9 0,91

Fungsi Sosial 74,3±20,1 76,5±21,1 0,45

Peran Emosi 55,1±41,4 51,2±43,5 0,52

Kesehatan Mental 81,9±15,0 81,3±13,8 0,77

Nilai p didapatkan dari uji t-test tidak berpasangan. Berdasarkan tabel

tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna antara ke 8 aspek yang diteliti

terhadap jenis kelamin dan dapat dikatakan bahwa jenis kelamin tidak

berpengaruh pada kualitas hidup dilihat dari nilai p > 0,05 untuk kedelapan

aspek pada Tabel VII. Hasil ini sejalan dengan penelitian Ogunlana (2009), menyatakan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan dengan kualitas hidup

(28)

4. Kesimpulan

Evaluasi kualitas hidup pada reponden hipertensi usia 40-75 tahun

berpengaruh pada aspek Fungsi Fisik dan Peran Fisik. Nilai Fungsi Fisik (p<0,01)

dan nilai p Peranan Fisik (p<0,01).

Evaluasi kualitas hidup pada reponden hipertensi menunjukkan jenis kelamin

tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk kedelapan

aspek p>0,05, maka dapat dikatakan ada perbedaan tetapi tidak bermakna antar

(29)

Daftar Pustaka

Aisyiyah, F.N., 2009, Faktor Risiko Hipertensi Pada Empat Kabupaten/Kota Dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi Di Jawa Dan Sumatera, Skripsi, 5, Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Anggraini, A.D., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., dan Siahaan, S.S., 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru.

Balitbang Kemenkes RI., 2013, Riset Kesehatan Dasar : RISKESDAS, Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.

Bustan, M.N., 2007, Epidemologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 29-38.

Depkes RI, 2012, Masalah Hipertensi di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909 , diakses pada tanggal 29 September 2015.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, Mc Graw Hill Education, New York, pp. 131-167.

Dinkes Provinsi DIY., 2008, Profil Kesehatan Propinsi D. I Yogyakarta Tahun 2008, Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.

Gani, I., Amalia, S., 2015, Alat Analisis Data : Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial, Penerbit Andi, Yogyakarta, hal. 167.

Krummel, 2004, Medical Nutrition Therapy in Hypertension dalam Mahan LK dan Escott-Stump S, USA, pp.900-918.

(30)

Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et al., 2013, The Task Force for the Management of Arterial Hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), J Hypertens, 31, 1286.

Nevill, A., Metsios, G., 2015, The Need to Redefine Age- and Gender-spesific Overweight and Obese Body Mass Index Cutoff Point, Nutrion and Diabetes, 5, 186.

Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, C.V., Gu, Q., 2013, Hypertension Among Adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012, NCHS Publication, 133, 1-7.

Ogunlana, O., Adedokun, B., Dairo, M., Odunaiya, N., 2009, Profile and Predictor of Health-Related Quality of Life among Hypertensive Patients in South-Western Nigeria, Biomedcentral, 9(25): 1-8.

Perwitasari, D.A., 2012. Development the validation of Indonesian Version of SF-36 in Cancer Disease. Indonesian J of Pharmacy, 23(4), 245-253.

Pradono J., D H., Puti S., 2007, Kualitas Hidup Penduduk Indonesia Menurut International Classification of Functioning, Disability and Health ( ICF ) dan Hal yang Mempengaruhinya, Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi, hal.17 – 19.

Rachmawati Y., Perwitasari D., Adnan., 2014, Validitas Kuisioner Sf-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta, Laporan Penelitian,Fakultas Farmasi Univernitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Serra, A., Carvalho P., Lanza F., Flandes C., Silva, S., Suzuki, Fi., et al, 2015, Correlation of Six-Minute Walking Performance with Quality of Life is Domainand Gender-Specific in Healthy Older Adults, Journal Pone, pp. 1-8.

(31)

Stokes, 2009, Management of Hypertention in the Elderly Patient, Dove Press Journal, 4, 379-389.

WHO, 2015, Global Health Observatory (GHO) data, World Health

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Lampiran 4. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Bonifasia Anna Carissa Widyasti

dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang

berjudul “Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 menggunakan

instrumen SF-36 (Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Sosio-Ekonomi di

Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini bertujuan untuk

1. Mengevaluasi besar skor (SF-36) kualitas hidup hipertensi usia 40-75 di

Kacamatan Kalasan, Sleman.

2. Mengevaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan dan sosio-ekonomi terhadap

perbedaan kualitas hidup responden hipertensi di Kecamatan Kalasan,

Sleman.

Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Dita Maria

Virginia, M.Sc., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 responden

penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing

responden.

1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam

penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan

untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/

berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

2. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,

Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini.

Prosedur selanjutnya adalah:

a. Responden penelitian akan diwawancarai berdasarkan panduan

(41)

b. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan

tekanan darah.

3. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk

penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden

penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

4. Manfaat

Keuntungan langsung yang responden penelitian dapatkan adalah memperoleh

pemeriksaan tekanan darah.

5. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan

dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

6. Kompensasi

Responden penelitian akan mendapatkan souvenir sebagai tanda terimakasih

atas kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini

7. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk

menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini.

Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara

dapat menghubungi Bonifasia Anna Carissa Widyasti pada 085743139996.

Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite

Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp.

9017225 dari lingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau email:

(42)

Lampiran 5. Cara Skoring SF-36 yaitu :

1. Menjawab pertanyaan pada kuisioner SF-36 dan memberi nilai pada setiap

jawaban berdasarkan final valuepada guideline SF-36.

2. Hasil nilai final valuepada setiap jawaban dari responden dijumlahkan

berdasarkan domain.

3. Setelah mendapatkan hasil yang telah dijumlahkan data pada jawaban

responden di hitung dengan rumus transformed scaleuntuk mendapatkan nilai

kualitas hidup.

Nomor Pertanyaan Kode Nilai Nilai Akhir

(43)
(44)

Skala Jumlah nilai akhir

Nilai Terendah dan Nilai Tertinggi

Selisih Nilai Terendah dan

Nilai Tertinggi

Fungsi fisik 3a+3b+3c+3d+3e+3f+

3g+3h+3i+3j

10, 30 20

Peranan fisik 4a+4b+4c+4d 4, 8 4

Rasa nyeri 7+8 2, 12 10

Kesehatan umum

1+11a+11b+11c+11d 5, 25 20

Energi 9a+9e+ 9g+9i 4, 24 20

Fungsi sosial 6+10 2, 10 8

Peranan emosi 5a+5b+5c 3, 6 3

Kesehatan mental

9b+9c+ 9d+ 9f+ 9h 5, 30 25

Jumlah skor tiap aspek untuk tiap responden ditransformasikan dengan rumus:

? ?? ? ?? ? ?? ?? ? ? ?? ?? Ú ÜÚ − Ú

Ñ Ú Ú È

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Lampiran 10. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Spygmomanometer

Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus 1

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 1 Sistolik (mmHg) 106 113 106

Diastolik (mmHg) 66 65 65

Raksa Sistolik (mmHg) 106 100 101

Diastolik (mmHg) 60 63 62

p sistolik : 0,254 p diastolik : 0,074

Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus 2

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 1 Sistolik (mmHg) 126 122 120

Diastolik (mmHg) 83 72 78

Raksa Sistolik (mmHg) 122 122 122

Diastolik (mmHg) 86 86 82

p sistolik : 0,742 p diastolik : 0,184

Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus 3

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 1 Sistolik (mmHg) 154 163 162

Diastolik (mmHg) 92 93 98

Raksa Sistolik (mmHg) 150 152 152

Diastolik (mmHg) 100 97 96

(51)

Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus 1

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 2 Sistolik (mmHg) 112 112 111

Diastolik (mmHg) 80 75 75

Raksa Sistolik (mmHg) 111 106 110

Diastolik (mmHg) 80 90 90

p sistolik : 0,251 p diastolik : 0,184

Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus 2

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 2 Sistolik (mmHg) 124 122 120

Diastolik (mmHg) 80 75 76

Raksa Sistolik (mmHg) 126 122 122

Diastolik (mmHg) 85 85 81

p sistolik : 0,184 p diastolik : 0,057

Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 2 Sistolik (mmHg) 177 181 182

Diastolik (mmHg) 108 110 110

Raksa Sistolik (mmHg) 180 178 181

Diastolik (mmHg) 110 110 109

(52)

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 1 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer Digital 1

Hasil

Pengukuran Mean SD CV (%)

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 2 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer Digital 1

Hasil

(53)

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SF-36

Item_3a .737 .303 .190 .355 .291 .230 .209 .176

Item_3b .749 .182 .165 .259 .213 .199 .284 .149

Item_3c .748 .292 .177 .222 .222 .252 .261 .221

Item_3d .728 .235 .126 .166 .211 .183 .251 .196

Item_3e .725 .279 .084 .152 .090 .213 .250 .115

Item_3f .695 .269 .208 .154 .283 .125 .203 .207

Item_3g .760 .369 .314 .312 .178 .193 .269 .119

Item_3h .820 .286 .280 .255 .218 .291 .268 .162

Item_3i .732 .261 .232 .242 .171 .260 .218 .144

Item_3j .545 .126 .153 .180 .132 .209 .075 .113

Item_4a .251 .828 .120 .119 .008 .082 .402 .057

Item_4b .233 .872 .218 .123 .093 .230 .489 .136

Item_4c .394 .878 .209 .140 .197 .274 .440 .223

Item_4d .398 .882 .240 .207 .227 .294 .397 .211

Item_7 .219 .235 .854 .148 .199 .303 .167 .328

Item_8 .247 .161 .877 .233 .330 .405 .160 .400

Item_1 .212 .117 .237 .600 .238 .144 .017 .175

Item_11a .171 .165 .159 .598 .219 .141 .071 .165

Item_11b .158 .095 .071 .538 .137 .148 .085 .127

Item_11c .020 .006 -.057 .385 -.037 -.020 -.114 -.107

Item_11d .303 .025 .121 .530 .221 .149 -.008 .265

Item_9a .213 .118 .133 .221 .706 .190 .024 .311

Item_9e .261 .118 .220 .169 .738 .219 .075 .355

Item_9g .117 .088 .224 .190 .625 .382 .189 .536

Item_9i .168 .067 .261 .253 .566 .310 .005 .377

Item_6 .256 .271 .240 .182 .259 .757 .233 .271

Item_10 .193 .126 .392 .165 .356 .790 .092 .352

Item_5a .235 .397 .102 .014 .016 .088 .897 .124

Item_5b .257 .466 .164 .019 .053 .206 .905 .182

Item_5c .347 .426 .224 .065 .210 .243 .776 .326

Item_9b .156 .143 .231 .188 .324 .247 .126 .609

Item_9c .172 .153 .292 .114 .455 .376 .199 .693

(54)

Item_9f .243 .164 .310 .039 .433 .390 .216 .676

Item_9h .093 .081 .243 .219 .402 .205 .142 .650

Reliabilitas

Aspek Cronbach Alpha

Fungsi fisik 0,769

Peran Fisik 0,833

Nyeri 0,874

Kesehatan umum 0,689

Energi 0,759

Fungsi Sosial 0,812

Peran Emosi 0,850

(55)

Lampiran 12. Hasil uji T-Testtidak berpasangan Usia dan aspek SF-36 Group Statistics

Klasifikasi_Umur N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

P

F

60-75 65 84.08 19.423 2.409

40-59 140 94.39 10.362 .876

R

P

60-75 65 38.46 43.543 5.401

40-59 140 59.11 41.141 3.477

B

P

60-75 65 57.09 16.885 2.094

40-59 140 59.57 18.277 1.545

G

H

60-75 65 61.58 8.934 1.108

40-59 140 63.28 9.640 .815

V

I

60-75 65 71.23 14.922 1.851

40-59 140 73.98 14.584 1.233

S

F

60-75 65 75.96 22.783 2.826

40-59 140 75.21 19.668 1.662

R

E

60-75 65 51.78 42.916 5.323

40-59 140 53.56 42.453 3.588

M

H

60-75 65 80.29 16.639 2.064

40-59 140 82.16 13.196 1.115

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

203 .000 -10.316 2.082

-14.421

81.376 .000 -10.316 2.563

-15.416

(56)

RP

203 .001 -20.646 6.291

-33.049

118.659 .002 -20.646 6.423

-33.365

-7.926

BP

Equal variances

assumed

.092 .763 -.924 203 .357 -2.476 2.679 -7.758 2.807

Equal variances

not assumed

-.951 134.275 .343 -2.476 2.602 -7.623 2.671

GH

203 .232 -1.694 1.414 -4.483 1.095

Equal variances

not assumed

-1.23

2

133.891 .220 -1.694 1.375 -4.414 1.026

VI

203 .214 -2.748 2.205 -7.096 1.600

Equal variances

not assumed

-1.23

6

122.275 .219 -2.748 2.224 -7.150 1.654

SF

Equal variances

assumed

1.621 .204 .241 203 .810 .747 3.107 -5.379 6.873

Equal variances

not assumed

.228 109.891 .820 .747 3.279 -5.750 7.245

RE

-.276 123.618 .783 -1.773 6.419

-14.479

3.397 .067 -.868 203 .386 -1.872 2.157 -6.125 2.381

Equal variances

not assumed

(57)

Lampiran 13. Hasil uji T-Testtidak berpasangan jenis kelamin dan aspek SF-36

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-1.536 .217 .845 203 .399 1.734 2.054 -2.315 5.783

Equal variances

not assumed

.856 202.80

6

.393 1.734 2.027 -2.262 5.731

RP Equal variances assumed

(58)

Equal variances

not assumed

.592 199.01

6

.554 3.565 6.016 -8.299 15.428

BP

Equal variances

assumed

.235 .628 .377 203 .707 .944 2.505 -3.994 5.882

Equal variances

not assumed

.374 191.24

0

.709 .944 2.523 -4.033 5.921

GH

Equal variances

assumed

1.024 .313 1.123 203 .263 1.482 1.320 -1.121 4.086

Equal variances

not assumed

1.109 184.96

2

.269 1.482 1.337 -1.155 4.120

VI

Equal variances

assumed

1.769 .185 .112 203 .911 .232 2.065 -3.841 4.304

Equal variances

not assumed

.111 189.21

6

.912 .232 2.084 -3.880 4.343

SF

Equal variances

assumed

.648 .422 -.765 203 .445 -2.214 2.896 -7.923 3.495

Equal variances

not assumed

-.767 201.02

7

.444 -2.214 2.885 -7.904 3.475

RE

Equal variances

assumed

1.262 .263 .651 203 .516 3.880 5.961 -7.874 15.635

Equal variances

not assumed

.653 200.96

8

.514 3.880 5.941 -7.834 15.595

MH

Equal variances

assumed

.866 .353 .300 203 .765 .604 2.016 -3.371 4.579

Equal variances

not assumed

.298 193.08

9

(59)

Biografi Penulis

Penulis bernama Lengkap Kresensia Trisnawati Hasrat,

lahir di Manggarai, Flores, NTT pada tanggal 6 April

1994. Penulis merupakan satu-satunya anak perempuan

dikeluarga dari pasangan suami istri Bapak Rony Hasrat

dan Ibu Rovina Inal. Penulis menempuh pendidikan formal

di TK Infiolata (1998-2000), SD Katolik Ruteng II

(2000-2006), SMP Katolik Immaculata (2006-2009), SMA

Katolik Fransiskus Xaverus Ruteng (2009-2012), dan pada

tahun 2012 meneruskan pendidikan di Program Studi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga mengikuti

beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Konsumsi Donor Darah JMKI

2013, Divisi Kampanye Pemilihan Gubernut dan Ketua DPMF tahun 2015/2016,

Gambar

Tabel IKlasifikasi Hipertensi Berdasarkan ESH dan ESC Tahun 2013 …
Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada
tabel klasifikasi hipertensi berdasarkan ESH dan ESC 2013.
Tabel II. Profil Responden Penelitian Padukuhan Grumbul Gede, Jetis dan Pundung
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ea Polsritiao r,mdrb Industll,

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Didik yang memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa Pasal 21 yang

Agar semua kondisi yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti hilangnya dokumen kerja yang belum disimpan ketika menyalakan komputer, rusaknya komponen komputer yang digunakan

Ruh (ruh atau jiwa) juga menunjukkan kelembutan Ilahi, dan seperti halnya si “hati”, ia juga berada di dalam hati badaniah. Ruh dimasukkan ke dalam tubuh melalui

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari semua informan melalui teknik wawancara dan observasi terhadap obyek penelitian tentang pengelolaan zakat,

Berdasarkan nilai rata-rata NOM selama periode penelitian pada bank umum syariah sebesar 14.547 dan untuk unit usaha syariah sebesar 36.683 menunjukkan hasil

Diajukan Untuk Memenuhi Kelulusan Kerja Praktek Jenjang Strata Satu (S1) Program Teknik Informatika. Tahun

Pemesanan barang ini merupakan aktifitas perdagangan yang dilakukan secara interaktif melalui internet yang memungkinkan pihak-pihak bertransaksi tanpa harus saling bertemu dan