KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR 676 TAHUN2019
TENTANG
PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa untuk menilai kepustakaan Islam yang bermutu, perlu ditetapkan pedoman standar
penilaian kepustakaan Islam;b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkanKeputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam tentang Pedoman Standar Penilaian Kepustakaan Islam;
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Rcpi^blik Indonesia Nomor 4774);2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6053);
3. Pcraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);5. Peraturan Presiden iNomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);6. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Keija Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);-2-
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG PEDOMAN STANDAR
PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM;
Menetapkan Pedoman Standar Penilaian Kepustakaan Islam sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam menyediakan kepustakaan Islam yang
bermutu.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Agustus 201.9 DIREKTUR JENDERAL,
[MBINGAN MASYARAKAT ISLAM
MUHAMMADIYAH AMIN
i
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 676 TAHUN2019
TENTANG
PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM
PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepustakaan Islam merupakan salah satu media yang mengantarkan wacana keagamaan Islam ke ruang publik. Karenanya, kepustakaan Islam menjadi satu media penting untuk menyemai benih pengetahuan dan pemahaman mengenai Islam. Istilah kepustakaan sendiri merujuk pada pengertian suatu kaiya, termasuk kegiatan atau proses menghasilkan suatu karya. Sedangkan istilah perpustakaan merujuk pada institusi atau organisasi yang mengelola kaiya-kaiya tulis berupa buku atau naskah.
Perkembangan sosial budaya secara global dan tumbuhnya iklim demokrasi telah membuka lebar ruang wacana sehingga setiap orang secara bebas dan terbuka bisa memproduksi wacana keagamaan dan menyebarkannya di ruang publik. Di satu sisi, keterbukaan itu memacu produksi wacana sehingga masyarakat pembaca bisa mendapatkan aliran informasi yang nyaris tak terbatas. Di sisi lain, berlimpahnya informasi itu memunculkan isu-isu yang mengusik kemaslahatan publik dan melahirkan tafsir agama yang sangat beragam yang kadang-kadang memicu destabilisasi politik dan konflik sosial.
Sejumlah studi telah dilakukan oleh perlbagai pihak mengenai peta produksi dan kontribusi wacana keagamaan Islam sejak era 1980-an hingga pasca reformasi 1998. Secara garis besar, semua studi itu mengkaji
tiga era perkembangan literatur keislaman di Indonesia yang
menunjukkan dua potret penting. Pertama, produksi literatur keagamaanIslam berkembang secara dinamis seiring dengan makin bervariasinya konten yang disajikan. Kedua, banyak penulis yang memproduksi wacana keagamaan Islam tidak memiliki otoritas keilmuan yang memadai.
Fenomena itu memunculkan tiga pertanyaan penting. Pertama, apakah masyarakat pembaca memiliki daya saring yang baik sehingga mereka hanya memilih bacaan yang bermutu? Kedua, apakah produsen
/W
wacana memiliki standar mutu tertentu dalam memproduksi suatu mutu
kepustakaan Islam? Ketiga, apakah para penulis yang memproduksi wacana keagamaan Islam memiliki standar dan otoritas keilmuan yang memadai? Ketiga pertanyaan itu penting diajukan agar wacana keagamaan Islam yang diproduksi secara masif tidak teijebak menjadi wacana yang sarat dengan hoax, ujaran kebencian, radikalisme, pornografi, al-ghuluw wa al-tasrif (berlebih-lebihan), dan menebarkan paham keagamaan yang
menyimpang.
Sebagai respons terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dan sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaan maka Subdit Kepustakaan Islam pada Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama, berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, memandang
perlu untuk menyusun pedoman standar penilaian kepustakaan Islam.B. Maksud dan Tujuan
Pedoman standar penilaian kepustakaan Islam dimaksudkan sebagai acuan pokok bagi tim penilai kepustakaan Islam dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam produksi wacana keagamaan Islam untuk memilih dan menilai buku serta naskah keagamaan Islam yang beredar di masyarakat.
Pedoman standar penilaian kepustakaan Islam disusun dengan
tujuan untuk:1. Memberikan panduan bagi masyarakat pembaca untuk mendapatkan produk kepustakaan Islam yang bermutu;
2. Memberikan panduan bagi penerbit/redaktur untuk memproduksi kepustakan Islam yang bermutu;
3. Memberikan panduan bagi masyarakat pembaca untuk mendapatkan produk kepustakaan Islam yang bermutu;
4. Mendapatkan data dan gambaran tentang mutu buku dan naskah keagamaan Islam yang beredar di masyarakat;
5. Memberikan penghargaan atas upaya penulisan naskah dan penerbitan buku keagamaan Islam;
6. Meningkatkan mutu pemahaman keagamaan masyarakat sehingga
berdampak pada pengamalan Islam yang baik.
C. Ruang Lingkup
Pedoman ini meliputi:
1. Pendahuluan;
2. Asas dan Sasaran Penilaian;
3. Prosedur Penilaian dan Tim Penilai Kepustakaan Islam;
4. Standar Mutu Kepustakaan Islam;
5. Penutup.
D. Pengertian Umum
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu hams dilakukan, atau petunjuk dasar untuk
menentukan atau melaksanakan sesuatu.
2. Standar adalah aspek-aspek dan indikator mutu yang digunakan
untuk penilaian buku dan naskah kepustakaan Islam.3. Penilaian adalah proses penelaahan, penyelidikan, pengkajian, pemeriksaan dan penelitian tentang mutu dan kelayakan buku dan naskah kepustakaan Islam yang diterbitkan di Indonesia.
4. Kepustakaan Islam adalah semua buku dan bentuk karangan lain dalam bidang keagamaan Islam baik yang diterbitkan dalam bentuk format cetak maupun digital (elektronik).
5. Buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang dihimpun, berkulit, dan diterbitkan secara tidak berkala, terdiri paling sedikit 49 (empat puluh sembilan) halaman, dan dipublikasikan dalam bentuk
cetak dan/atau digital.
6. Naskah adalah karangan seseorang yang belum diterbitkan bempa bahan-bahan tulisan yang belum ditataletak dalam format buku
terbitan.
7. Penulis adalah satu atau sekelompok orang yang menulis naskah atau buku yang telah maupun akan diterbitkan.
8. Terjemahan adalah hasil pengalibahasaan buku atau naskah dari bahasa asli ke bahasa target, meliputi isi, gaya, makna, maupun konteksnya.
9. Penerjemah adalah satu atau sekelompok yang mengalihbahasakan
buku atau karangan lain dari bahasa sumber ke dalam bahasa target.
10. Saduran adalah gubahan bebas dari suatu cerita atau wacana lain yang tidak memsak garis besar cerita/wacana sumber yang disadur.
' I,
11. Penyadur adalah orang yang menyusun kembali suat cerita atau
wacana secara bebas tanpa merusak atau mengubah garis besar cerita/wacana dari sumber yang disadur.12. Penerbit adalah orang (perseorangan), kelompok orang, atau badan hukum yang menerbitkan buku baik dalam format cetak maupun digital.
13. Penerbitan adalah seluruh proses kegiatan yang dimulai dari
pengadaan naskah, pen3nmtingan, perancangan, pencetakan, dan
pendistribusian buku.BAB II
SASARAN, OBJEK DAN ASAS PENILAIAN
A. Sasaran dan Objek
Sasaran dari pedoman penilaian kepustakaan Islam ini adalah Tim Penilai Kepustakaan Islam pada Subdit Kepustakaan Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, penulis buku keagamaan Islam, penerbit buku keagamaan Islam, pemerhati buku keagamaan Islam, orang tua, guru, dosen, pelajar, mahasiswa, dan
masyarakat umum.
Objek penilaian kepustakaan Islam adalah buku dan naskah keagamaan Islam yang telah dan akan diedarkan kepada masyarakat, baik yang diterbitkan dalam format cetak maupun digital.
B. Asas-Asas Penilaian
1. Integritas
Asas integritas mengandung arti bahwa proses penilaian kepustakaan Islam tetap berpegang teguh pada kejujuran dan keberpihakan pada
kebenaran serta peraturan yang berlaku.
2. Independensi
Independensi secara harfiah berarti keterlepasan dari ikatan dan pengaruh. Asas independensi berarti sikap mental yang mandiri, terlepas dari kepentingan dan pengaruh pihak-pihak tertentu dalam
bertindak atau mengambil keputusan. Artinya, seluruh proses penilaian
/W
dilakukan secara mandiri tanpa tekanan atau keterikatan pada kepentingan pihak-pihak tertentu.
3. Profesionalitas
Profesionalitas adalah sikap mental untuk bekerja dan bertindak sesuai dengan tuntutan tugas sehingga setiap pekerjaan dilakukan secara
teratur, sistematis, dan sesuai dengan kebijakan serta peraturan yang
berlaku. Proses penilaian kepustakaan Islam harus dilakukan secaraefektif dan efisien. Asas profesionalitas menuntut semua pihak yang
terlibat dalam proses penilaian untuk bekeija secara terampil, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan tetap mengacu pada kode etik dan peraturan.4. Transparansi
Asas transparansi berarti semua proses penilaian yang dilaksanakan dan informasi yang dihasilkan dari proses tersebut dapat diketahui dan diakses oleh pihak lain dan masyarakat luas. Masyarakat berhak
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
proses penilaian kepustakaan Islam.5. Akuntabilitas
Asas akuntabilitas mengandung arti bahwa proses penilaian kepustakaan Islam dapat dipertanggungjawabkan kepada publik dan
tidak menyalahi prinsip-prinsip keilmuan serta hak intelektual orang
atau lembaga.BAB III
PROSEDUR PENILAIAN
DAN TIM PENILAI KEPUSTAKAAN ISLAM
A. Prosedur dan Mekanisme Penilaian
1. Permohonan penilaian buku dan naskah dapat diajukan oleh
perorangan, kelompok masyarakat, atau penerbit kepada Subdit Kepustakaan Islam;
2. Subdit Kepustakaan Islam memproses penetapan Tim Penilai
Kepustakaan Islam;3. Buku dan naskah yang diajukan dinilai berdasarkan kelompok
/lA'
1
keilmuan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan;
4. Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian buku dan naskah, kategorisasi dan rekomendasi kepada Subdit Kepustakaan Islam;
5. Subdit Kepustakaan Islam menyampaikan hasil penilaian buku dan naskah serta rekomendasinya kepada pemohon.
B. Persyaratan dan Kualifikasi Tim Penilai 1. Usia paling kurang 30 tahun;
2. Berpendidikan paling rendah 81 atau sederajat;
3. Memiliki kemampuan menulis dan ilmu penulisan;
4. Menguasai Bahasa Indonesia, Arab dan/atau Inggris beserta kaidah kebahasaannya;
5. Memiliki salah satu kualifikasi keilmuan seperti: Ulumul Qur'an, Tafsir, Ulumul Hadis, Akidah, Fikih, Ushul Fikih, Sirah,Tsaqafah Islamiyah, Madzahib Islamiyah al-Mu'ashirah, dan bidang keilmuan lain (seperti sains, psikologi, bahasa, sastra, sosiologi, politik, budaya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan hukum)
C. Tugas Tim Penilai 1. Tugas Pokok:
a. Memeriksa, menelaah, mengkaji dan menilai produk kepustakaan Islam baik naskah atau buku sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
b. Menyusun dan membuat kategorisasi produk kepustakaan Islam berdasarkan hasil penilaian;
c. Menyampaikan hasil penilaian kepada Subdit Kepustakaan Islam;
d. Menyampaikan rekomendasi kepada subdit Kepustakaan Islam untuk menerbitkan buku dan/atau mendistribusikan suatu buku dan naskah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Tugas Tambahan:
a. Melakukan sosialisasi tentang peningkatan budaya literasi dan
pedoman penilaian kepustakaan Islam;
b. Melakukan pembinaan mengenai standar penilaian kepustakaan
Islam kepada penerbit, penulis, editor, dan pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan buku/naskah maupun kepada masyarakat
pembaca./W
D. Struktur
1. Struktur Tim Penilai Kepustakaan Islam terdiri atas: (1) Pengarah, (2) Penanggung jawab, (3) Ketua, (4) Sekretaris, (5) Anggota;
2. Tim Penilai berjumlah paling sedikit 5 orang dan paling banyak 9 orang yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama R1 atas usulan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.
BAB IV
STANDAR MUTU KEPUSTAKAAN ISLAM
A. Lingkup Standar Mutu
Standar mutu kepustakaan Islam untuk penilaiannya meliputi standar umum, aspek, sub aspek, dan indikator mutu buku dan naskah kepusteikaan Islam.
B. Standar Umum Mutu
Setiap buku, naskah, dan wacana keagamaan Islam hams berisi materi
yang:
1. Menjaga nilai luhur Islam rahmatan li al-'alamin, tidak mengandung unsur yang menebarkan kebencian dan fitnah, tidak mengadu domba, tidak mudah mengafirkan serta
tidak menistakan Islam dan agama lain;
2. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan publik, dan tidak mereduksi dan mengancam nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan publik yang berlaku;
3. Menjaga nilai-nilai moderasi atau wasathiyah, untuk menjaga kebhinnekaan Indonesia dan juga keragaman pemahaman Islam sehingga tidak ada aliran atau kelompok Islam yang temsik dan dimgikan oleh pendapat atau pemikiran seseorang atau sekelompok
orang;
4. Menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan pada tanah air, sehingga tidak memicu konflik kebangsaan atau memsak nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak menganjurkan pemberontakan (bughat).
C. Aspek dan sub Aspek Mutu
Aspek-aspek dan sub-sub aspek mutu buku dan naskah kepustakaan
Islam yang menjadi ukuran penilaian, meliputi:
1. Aspek isi/materi yang mencakup: (a) relevansi, (b) proporsionalitas, (c) orisinalitas, (d) akurasi;
2. Aspek bahasa yang mencakup: (a) kaidah bahasa, (b) pedoman ejaan umum bahasa Indonesia;
3. Aspek penyajian yang mencakup: (a) sistematika dan alur pikir, (b) kelengkapan penyajian;
4. Aspek fisik yang mencakup: (a) bahan fisik, (b) tipografi;
5. Aspek kemanfaatan yang mencakup: (a) pengetahuan dan pemahaman, (b) pengamalan dan pengembangan ajaran agama Islam pada kehidupan
sehari-hari;
D. Indikator Mutu
Indikator mutu dari aspek-aspek tersebut tertera pada tabel berikut:
ASPEK SUB ASPEK INDIKATOR
A. ISI 1. Relevansi
a.
b.
c.
d.
Materi sesuai dengan perkembangan tingkat usia
Materi sesuai dengan tujuan penulisan
Materi sesuai dengan perkembangan
zaman
Dalil (argumen) berupa ayat Al-Qur'an dan Hadits sesuai dengan materi yang
dibahas
2. Proporsionalitas a.
b.
Uraian substansi dan atau materi
bacaan memenuhi keseimbangan
keluasan
Uraian substansi dan atau materi
bacaan memenuhi keseimbangan
kedalaman 3. Orisionalitas a.
b.
Orisinalitas gagasan Terbebas dari plagiasi 4. Akurasi a.
b.
Penulisan teks Al-Qur'an merujuk kepada Al-Qur'an Kementerian Agama Penulisan teks Hadits maupun
pendapat merujuk kepada kitab-kitab yang mu'tamad
B. BAHASA 1. Kaidah Bahasa a.
b.
Memenuhi ketentuan tata bahasa
tentang kata dan kalimat
Memenuhi ketentuan tata bahasa dari segi istilah dan keruntutan nalar 2. Pedoman Ejaan a.
b.
Memenuhi ketentuan dari pedoman umum ejaan bahasa Indonesia
Menggunakan pedoman transliterasi yang baku
C.PENYAJIAN 1. Sistematika dan Alur Pikir
a.
b.
Keruntutan hubungan antara bab, sub bab, pasal, ayat, penomoran
Uraian materi dapat diikuti dan
dipahami dengan alur pikir yang nalar
2. Kelengkapan Penyajian
a.
b.
Mencantumkan halaman pengantar, transliterasi, daftar isi, indeks dan mjukan
Mencantukan tahun penerbitan, nama penerbit, alamat, edisi, biografi
penulis, ISBN, dan hak cipta
D. FISIK 1. Fisik a.
b.
Kesesuaian kertas dengan genre buku, menggunakan kertas yang berkualitas Sampul buku terbuat dari bahan kertas yang menjamin terpeliharanya
buku dari kemsakan
2. Tipografi a.
b.
Desain sampul, tata letak, ilustrasi, gambar, diagram, format dan warna
berkualitas dan artistik
Cetakan dan jenis humf dan angka
berkualitas E. MANFAAT 1. Pengetahuan dan
Pemahaman
a.
b.
Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi yang membaca
Membentuk pemahaman yang relevan dengan kaidah ke-Islaman dan ilmu pengetahuan teknologi
2. Pengamalan dan Pengembangan
a.
b.
Bermanfaat sebagai acuan bagi
pengamalan ajaran Agama Islam pada kehidupan sehari-hari
Mendorong semangat pengembangan ilmu dan teori Agama Islam
menghadapi perkembangan zaman
E. Penilaian dan Kategorisasi Buku/Naskah
Penilaian buku dan naskah kepustakaan Islam menggunakan skor 0- 100. Masing-masing aspek mutu dan penilaiannya memiliki komposisi skor
yang berbeda-beda, yaitu aspek isi 40%, aspek penyajian 20%, aspek
bahasa 20%, aspek fisik 10%, dan aspek manfaat 10%.Berdasarkan aspek-aspek mutu dan penilaian tersebut, buku dan
naskah yang dinilai dibagi ke dalam empat kategori, dengan ketentuan hams mendapat nilai minimal 51, yaitu:
1. Kategori A (Sangat Baik), yaitu buku atau naskah yang mencapai skor penilaian antara 81-100;
2. Kategori B (Baik),yaitu buku atau naskah yang mencapai skor penilaian
antara 71-80;
3. Kategori C (Cukup Baik),yaitu buku atau naskah yang mencapai skor penilaian antara 61-70;
4. Kategori D (Kurang Baik), yaitu buku atau naskah yang mencapai skor
penilaian antara 51-60.
BAB V
PENUTUP
Pedoman Standar Penilaian Kepustakaan Islam yang disusim dan ditetapkan oleh Subdirektorat Kepustakaan Islam pada Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI ini merupakan
panduan teknis bagi Tim Penilai Kepustakaan Islam, penerbit buku dan naskah keagamaan
Islam, serta masyarakat pembaca. Bagi Tim Penilai Kepustakaan Islam, pedoman ini akan
menjadi panduan dalam menjalankan tugas penilaian serta penyusunan daftar kategorisasi buku
dan naskah keagamaan Islam serta melaporkan basil penilaian kepada Dirjen Bimas Islam. Bagipenerbit pedoman ini menjadi acuan dalam memproduksi buku dan naskah keagamaan Islam yang bermutu, dan bagi masyarakat pedoman ini menjadi panduan dalam memilih dan mengakses buku sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan.
DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,!
MUHAMMADlYAH AMIN 1 ^
J.
■■ ■ - — .-£00^
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR 676 TAHUN 2019
TENTANG
PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM
FORMAT
INSTRUMEN PENILAIAN BUKU/NASKAH
ASPEK SUBASPEK INDIKATOR NILAI NUai
Akhir Ket
#
ISI
•
1. RELEVANSI
1. Materi sesuai dengan
perkembangan tingkat usia 40%
2. Materi sesuai dengan tujuan penulisan
3. Materi sesuai dengan perkembangan zaman 4. Dalil (argumen) berupa ayat
Al-Quran dan hadis sesuai dengan materi yang dibahas
2. PROPORSIONAL ITAS
5. Uraian substansi dan atau materi bacaan memenuhi keseimbangan keluasan 6. Uraian substansi dan atau
materi bacaan memenuhi keseimbangan kedalaman 3. ORISINALITAS 7. Orisinalitas gagasan
8. Terbebas dari plagiasi
4. AKURASI 9. Penulisan teks ayat Al-Quran merujuk kepada Al-Quran Kementerian Agama Republik
Indonesia.
10. Penulisan teks hadis maupun pendapat merujuk kepada kitab-kitab yang mu'tamad
Jumlah
PENYAJIAN
1. SISTEMATIKA DAN ALUR PIKIR
1. Keruntutan antara bab,
subbab
20%
2. Uraian materi dapat diikuti dan dipahami
2.KELENGKAPAN PENYAJIAN
3. Mencantumkan halaman
pengantar, transliterasi, daftar isi, indeks, dan daftar rujukan
4. Mencantumkan tahun
penerbitan, nama penerbit, alamat, serta ediai/cetakan, biografi penulis, hak cipta,
dan ISBN Jumlah
BAHASA KAIDAH BAHASA Kesesuaian dengan PUEBI 20%
FISIK Fisik dan Tipografi 1. Kesesuaian kertas dengan
genre buku
10%
2. Kualitas disain sampul, tata letak, dan penggunaan
ilustrasi, gambar, diagram,
format, dan warna.
50
/V
3. Kualitas cetak
Jumlah
MANFAAT Kemanfaatan Bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan
10%
TOTAL P]ENILAIAN
DIREKTUR JENDERAL
Bli^BINGAN MASYARAKAT ISLAM,|-
MUHAMMADIYAH AMIN