• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 676 TAHUN2019 TENTANG PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 676 TAHUN2019 TENTANG PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

NOMOR 676 TAHUN2019

TENTANG

PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa untuk menilai kepustakaan Islam yang bermutu, perlu ditetapkan pedoman standar

penilaian kepustakaan Islam;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam tentang Pedoman Standar Penilaian Kepustakaan Islam;

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Rcpi^blik Indonesia Nomor 4774);

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6053);

3. Pcraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

5. Peraturan Presiden iNomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016

tentang Organisasi dan Tata Keija Kementerian

Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);

(2)

-2-

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG PEDOMAN STANDAR

PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM;

Menetapkan Pedoman Standar Penilaian Kepustakaan Islam sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam menyediakan kepustakaan Islam yang

bermutu.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 1 Agustus 201.9 DIREKTUR JENDERAL,

[MBINGAN MASYARAKAT ISLAM

MUHAMMADIYAH AMIN

i

(3)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 676 TAHUN2019

TENTANG

PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM

PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepustakaan Islam merupakan salah satu media yang mengantarkan wacana keagamaan Islam ke ruang publik. Karenanya, kepustakaan Islam menjadi satu media penting untuk menyemai benih pengetahuan dan pemahaman mengenai Islam. Istilah kepustakaan sendiri merujuk pada pengertian suatu kaiya, termasuk kegiatan atau proses menghasilkan suatu karya. Sedangkan istilah perpustakaan merujuk pada institusi atau organisasi yang mengelola kaiya-kaiya tulis berupa buku atau naskah.

Perkembangan sosial budaya secara global dan tumbuhnya iklim demokrasi telah membuka lebar ruang wacana sehingga setiap orang secara bebas dan terbuka bisa memproduksi wacana keagamaan dan menyebarkannya di ruang publik. Di satu sisi, keterbukaan itu memacu produksi wacana sehingga masyarakat pembaca bisa mendapatkan aliran informasi yang nyaris tak terbatas. Di sisi lain, berlimpahnya informasi itu memunculkan isu-isu yang mengusik kemaslahatan publik dan melahirkan tafsir agama yang sangat beragam yang kadang-kadang memicu destabilisasi politik dan konflik sosial.

Sejumlah studi telah dilakukan oleh perlbagai pihak mengenai peta produksi dan kontribusi wacana keagamaan Islam sejak era 1980-an hingga pasca reformasi 1998. Secara garis besar, semua studi itu mengkaji

tiga era perkembangan literatur keislaman di Indonesia yang

menunjukkan dua potret penting. Pertama, produksi literatur keagamaan

Islam berkembang secara dinamis seiring dengan makin bervariasinya konten yang disajikan. Kedua, banyak penulis yang memproduksi wacana keagamaan Islam tidak memiliki otoritas keilmuan yang memadai.

Fenomena itu memunculkan tiga pertanyaan penting. Pertama, apakah masyarakat pembaca memiliki daya saring yang baik sehingga mereka hanya memilih bacaan yang bermutu? Kedua, apakah produsen

/W

(4)

wacana memiliki standar mutu tertentu dalam memproduksi suatu mutu

kepustakaan Islam? Ketiga, apakah para penulis yang memproduksi wacana keagamaan Islam memiliki standar dan otoritas keilmuan yang memadai? Ketiga pertanyaan itu penting diajukan agar wacana keagamaan Islam yang diproduksi secara masif tidak teijebak menjadi wacana yang sarat dengan hoax, ujaran kebencian, radikalisme, pornografi, al-ghuluw wa al-tasrif (berlebih-lebihan), dan menebarkan paham keagamaan yang

menyimpang.

Sebagai respons terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dan sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaan maka Subdit Kepustakaan Islam pada Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama, berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun

2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, memandang

perlu untuk menyusun pedoman standar penilaian kepustakaan Islam.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman standar penilaian kepustakaan Islam dimaksudkan sebagai acuan pokok bagi tim penilai kepustakaan Islam dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam produksi wacana keagamaan Islam untuk memilih dan menilai buku serta naskah keagamaan Islam yang beredar di masyarakat.

Pedoman standar penilaian kepustakaan Islam disusun dengan

tujuan untuk:

1. Memberikan panduan bagi masyarakat pembaca untuk mendapatkan produk kepustakaan Islam yang bermutu;

2. Memberikan panduan bagi penerbit/redaktur untuk memproduksi kepustakan Islam yang bermutu;

3. Memberikan panduan bagi masyarakat pembaca untuk mendapatkan produk kepustakaan Islam yang bermutu;

4. Mendapatkan data dan gambaran tentang mutu buku dan naskah keagamaan Islam yang beredar di masyarakat;

5. Memberikan penghargaan atas upaya penulisan naskah dan penerbitan buku keagamaan Islam;

6. Meningkatkan mutu pemahaman keagamaan masyarakat sehingga

berdampak pada pengamalan Islam yang baik.

(5)

C. Ruang Lingkup

Pedoman ini meliputi:

1. Pendahuluan;

2. Asas dan Sasaran Penilaian;

3. Prosedur Penilaian dan Tim Penilai Kepustakaan Islam;

4. Standar Mutu Kepustakaan Islam;

5. Penutup.

D. Pengertian Umum

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu hams dilakukan, atau petunjuk dasar untuk

menentukan atau melaksanakan sesuatu.

2. Standar adalah aspek-aspek dan indikator mutu yang digunakan

untuk penilaian buku dan naskah kepustakaan Islam.

3. Penilaian adalah proses penelaahan, penyelidikan, pengkajian, pemeriksaan dan penelitian tentang mutu dan kelayakan buku dan naskah kepustakaan Islam yang diterbitkan di Indonesia.

4. Kepustakaan Islam adalah semua buku dan bentuk karangan lain dalam bidang keagamaan Islam baik yang diterbitkan dalam bentuk format cetak maupun digital (elektronik).

5. Buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang dihimpun, berkulit, dan diterbitkan secara tidak berkala, terdiri paling sedikit 49 (empat puluh sembilan) halaman, dan dipublikasikan dalam bentuk

cetak dan/atau digital.

6. Naskah adalah karangan seseorang yang belum diterbitkan bempa bahan-bahan tulisan yang belum ditataletak dalam format buku

terbitan.

7. Penulis adalah satu atau sekelompok orang yang menulis naskah atau buku yang telah maupun akan diterbitkan.

8. Terjemahan adalah hasil pengalibahasaan buku atau naskah dari bahasa asli ke bahasa target, meliputi isi, gaya, makna, maupun konteksnya.

9. Penerjemah adalah satu atau sekelompok yang mengalihbahasakan

buku atau karangan lain dari bahasa sumber ke dalam bahasa target.

10. Saduran adalah gubahan bebas dari suatu cerita atau wacana lain yang tidak memsak garis besar cerita/wacana sumber yang disadur.

' I,

(6)

11. Penyadur adalah orang yang menyusun kembali suat cerita atau

wacana secara bebas tanpa merusak atau mengubah garis besar cerita/wacana dari sumber yang disadur.

12. Penerbit adalah orang (perseorangan), kelompok orang, atau badan hukum yang menerbitkan buku baik dalam format cetak maupun digital.

13. Penerbitan adalah seluruh proses kegiatan yang dimulai dari

pengadaan naskah, pen3nmtingan, perancangan, pencetakan, dan

pendistribusian buku.

BAB II

SASARAN, OBJEK DAN ASAS PENILAIAN

A. Sasaran dan Objek

Sasaran dari pedoman penilaian kepustakaan Islam ini adalah Tim Penilai Kepustakaan Islam pada Subdit Kepustakaan Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, penulis buku keagamaan Islam, penerbit buku keagamaan Islam, pemerhati buku keagamaan Islam, orang tua, guru, dosen, pelajar, mahasiswa, dan

masyarakat umum.

Objek penilaian kepustakaan Islam adalah buku dan naskah keagamaan Islam yang telah dan akan diedarkan kepada masyarakat, baik yang diterbitkan dalam format cetak maupun digital.

B. Asas-Asas Penilaian

1. Integritas

Asas integritas mengandung arti bahwa proses penilaian kepustakaan Islam tetap berpegang teguh pada kejujuran dan keberpihakan pada

kebenaran serta peraturan yang berlaku.

2. Independensi

Independensi secara harfiah berarti keterlepasan dari ikatan dan pengaruh. Asas independensi berarti sikap mental yang mandiri, terlepas dari kepentingan dan pengaruh pihak-pihak tertentu dalam

bertindak atau mengambil keputusan. Artinya, seluruh proses penilaian

/W

(7)

dilakukan secara mandiri tanpa tekanan atau keterikatan pada kepentingan pihak-pihak tertentu.

3. Profesionalitas

Profesionalitas adalah sikap mental untuk bekerja dan bertindak sesuai dengan tuntutan tugas sehingga setiap pekerjaan dilakukan secara

teratur, sistematis, dan sesuai dengan kebijakan serta peraturan yang

berlaku. Proses penilaian kepustakaan Islam harus dilakukan secara

efektif dan efisien. Asas profesionalitas menuntut semua pihak yang

terlibat dalam proses penilaian untuk bekeija secara terampil, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan tetap mengacu pada kode etik dan peraturan.

4. Transparansi

Asas transparansi berarti semua proses penilaian yang dilaksanakan dan informasi yang dihasilkan dari proses tersebut dapat diketahui dan diakses oleh pihak lain dan masyarakat luas. Masyarakat berhak

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang

proses penilaian kepustakaan Islam.

5. Akuntabilitas

Asas akuntabilitas mengandung arti bahwa proses penilaian kepustakaan Islam dapat dipertanggungjawabkan kepada publik dan

tidak menyalahi prinsip-prinsip keilmuan serta hak intelektual orang

atau lembaga.

BAB III

PROSEDUR PENILAIAN

DAN TIM PENILAI KEPUSTAKAAN ISLAM

A. Prosedur dan Mekanisme Penilaian

1. Permohonan penilaian buku dan naskah dapat diajukan oleh

perorangan, kelompok masyarakat, atau penerbit kepada Subdit Kepustakaan Islam;

2. Subdit Kepustakaan Islam memproses penetapan Tim Penilai

Kepustakaan Islam;

3. Buku dan naskah yang diajukan dinilai berdasarkan kelompok

/lA'

1

(8)

keilmuan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan;

4. Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian buku dan naskah, kategorisasi dan rekomendasi kepada Subdit Kepustakaan Islam;

5. Subdit Kepustakaan Islam menyampaikan hasil penilaian buku dan naskah serta rekomendasinya kepada pemohon.

B. Persyaratan dan Kualifikasi Tim Penilai 1. Usia paling kurang 30 tahun;

2. Berpendidikan paling rendah 81 atau sederajat;

3. Memiliki kemampuan menulis dan ilmu penulisan;

4. Menguasai Bahasa Indonesia, Arab dan/atau Inggris beserta kaidah kebahasaannya;

5. Memiliki salah satu kualifikasi keilmuan seperti: Ulumul Qur'an, Tafsir, Ulumul Hadis, Akidah, Fikih, Ushul Fikih, Sirah,Tsaqafah Islamiyah, Madzahib Islamiyah al-Mu'ashirah, dan bidang keilmuan lain (seperti sains, psikologi, bahasa, sastra, sosiologi, politik, budaya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan hukum)

C. Tugas Tim Penilai 1. Tugas Pokok:

a. Memeriksa, menelaah, mengkaji dan menilai produk kepustakaan Islam baik naskah atau buku sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.

b. Menyusun dan membuat kategorisasi produk kepustakaan Islam berdasarkan hasil penilaian;

c. Menyampaikan hasil penilaian kepada Subdit Kepustakaan Islam;

d. Menyampaikan rekomendasi kepada subdit Kepustakaan Islam untuk menerbitkan buku dan/atau mendistribusikan suatu buku dan naskah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Tugas Tambahan:

a. Melakukan sosialisasi tentang peningkatan budaya literasi dan

pedoman penilaian kepustakaan Islam;

b. Melakukan pembinaan mengenai standar penilaian kepustakaan

Islam kepada penerbit, penulis, editor, dan pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan buku/naskah maupun kepada masyarakat

pembaca.

/W

(9)

D. Struktur

1. Struktur Tim Penilai Kepustakaan Islam terdiri atas: (1) Pengarah, (2) Penanggung jawab, (3) Ketua, (4) Sekretaris, (5) Anggota;

2. Tim Penilai berjumlah paling sedikit 5 orang dan paling banyak 9 orang yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama R1 atas usulan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

BAB IV

STANDAR MUTU KEPUSTAKAAN ISLAM

A. Lingkup Standar Mutu

Standar mutu kepustakaan Islam untuk penilaiannya meliputi standar umum, aspek, sub aspek, dan indikator mutu buku dan naskah kepusteikaan Islam.

B. Standar Umum Mutu

Setiap buku, naskah, dan wacana keagamaan Islam hams berisi materi

yang:

1. Menjaga nilai luhur Islam rahmatan li al-'alamin, tidak mengandung unsur yang menebarkan kebencian dan fitnah, tidak mengadu domba, tidak mudah mengafirkan serta

tidak menistakan Islam dan agama lain;

2. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan publik, dan tidak mereduksi dan mengancam nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan publik yang berlaku;

3. Menjaga nilai-nilai moderasi atau wasathiyah, untuk menjaga kebhinnekaan Indonesia dan juga keragaman pemahaman Islam sehingga tidak ada aliran atau kelompok Islam yang temsik dan dimgikan oleh pendapat atau pemikiran seseorang atau sekelompok

orang;

4. Menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan pada tanah air, sehingga tidak memicu konflik kebangsaan atau memsak nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak menganjurkan pemberontakan (bughat).

C. Aspek dan sub Aspek Mutu

Aspek-aspek dan sub-sub aspek mutu buku dan naskah kepustakaan

Islam yang menjadi ukuran penilaian, meliputi:

(10)

1. Aspek isi/materi yang mencakup: (a) relevansi, (b) proporsionalitas, (c) orisinalitas, (d) akurasi;

2. Aspek bahasa yang mencakup: (a) kaidah bahasa, (b) pedoman ejaan umum bahasa Indonesia;

3. Aspek penyajian yang mencakup: (a) sistematika dan alur pikir, (b) kelengkapan penyajian;

4. Aspek fisik yang mencakup: (a) bahan fisik, (b) tipografi;

5. Aspek kemanfaatan yang mencakup: (a) pengetahuan dan pemahaman, (b) pengamalan dan pengembangan ajaran agama Islam pada kehidupan

sehari-hari;

D. Indikator Mutu

Indikator mutu dari aspek-aspek tersebut tertera pada tabel berikut:

ASPEK SUB ASPEK INDIKATOR

A. ISI 1. Relevansi

a.

b.

c.

d.

Materi sesuai dengan perkembangan tingkat usia

Materi sesuai dengan tujuan penulisan

Materi sesuai dengan perkembangan

zaman

Dalil (argumen) berupa ayat Al-Qur'an dan Hadits sesuai dengan materi yang

dibahas

2. Proporsionalitas a.

b.

Uraian substansi dan atau materi

bacaan memenuhi keseimbangan

keluasan

Uraian substansi dan atau materi

bacaan memenuhi keseimbangan

kedalaman 3. Orisionalitas a.

b.

Orisinalitas gagasan Terbebas dari plagiasi 4. Akurasi a.

b.

Penulisan teks Al-Qur'an merujuk kepada Al-Qur'an Kementerian Agama Penulisan teks Hadits maupun

pendapat merujuk kepada kitab-kitab yang mu'tamad

B. BAHASA 1. Kaidah Bahasa a.

b.

Memenuhi ketentuan tata bahasa

tentang kata dan kalimat

Memenuhi ketentuan tata bahasa dari segi istilah dan keruntutan nalar 2. Pedoman Ejaan a.

b.

Memenuhi ketentuan dari pedoman umum ejaan bahasa Indonesia

Menggunakan pedoman transliterasi yang baku

C.PENYAJIAN 1. Sistematika dan Alur Pikir

a.

b.

Keruntutan hubungan antara bab, sub bab, pasal, ayat, penomoran

Uraian materi dapat diikuti dan

dipahami dengan alur pikir yang nalar

(11)

2. Kelengkapan Penyajian

a.

b.

Mencantumkan halaman pengantar, transliterasi, daftar isi, indeks dan mjukan

Mencantukan tahun penerbitan, nama penerbit, alamat, edisi, biografi

penulis, ISBN, dan hak cipta

D. FISIK 1. Fisik a.

b.

Kesesuaian kertas dengan genre buku, menggunakan kertas yang berkualitas Sampul buku terbuat dari bahan kertas yang menjamin terpeliharanya

buku dari kemsakan

2. Tipografi a.

b.

Desain sampul, tata letak, ilustrasi, gambar, diagram, format dan warna

berkualitas dan artistik

Cetakan dan jenis humf dan angka

berkualitas E. MANFAAT 1. Pengetahuan dan

Pemahaman

a.

b.

Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi yang membaca

Membentuk pemahaman yang relevan dengan kaidah ke-Islaman dan ilmu pengetahuan teknologi

2. Pengamalan dan Pengembangan

a.

b.

Bermanfaat sebagai acuan bagi

pengamalan ajaran Agama Islam pada kehidupan sehari-hari

Mendorong semangat pengembangan ilmu dan teori Agama Islam

menghadapi perkembangan zaman

E. Penilaian dan Kategorisasi Buku/Naskah

Penilaian buku dan naskah kepustakaan Islam menggunakan skor 0- 100. Masing-masing aspek mutu dan penilaiannya memiliki komposisi skor

yang berbeda-beda, yaitu aspek isi 40%, aspek penyajian 20%, aspek

bahasa 20%, aspek fisik 10%, dan aspek manfaat 10%.

Berdasarkan aspek-aspek mutu dan penilaian tersebut, buku dan

naskah yang dinilai dibagi ke dalam empat kategori, dengan ketentuan hams mendapat nilai minimal 51, yaitu:

1. Kategori A (Sangat Baik), yaitu buku atau naskah yang mencapai skor penilaian antara 81-100;

2. Kategori B (Baik),yaitu buku atau naskah yang mencapai skor penilaian

antara 71-80;

3. Kategori C (Cukup Baik),yaitu buku atau naskah yang mencapai skor penilaian antara 61-70;

4. Kategori D (Kurang Baik), yaitu buku atau naskah yang mencapai skor

penilaian antara 51-60.

(12)

BAB V

PENUTUP

Pedoman Standar Penilaian Kepustakaan Islam yang disusim dan ditetapkan oleh Subdirektorat Kepustakaan Islam pada Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI ini merupakan

panduan teknis bagi Tim Penilai Kepustakaan Islam, penerbit buku dan naskah keagamaan

Islam, serta masyarakat pembaca. Bagi Tim Penilai Kepustakaan Islam, pedoman ini akan

menjadi panduan dalam menjalankan tugas penilaian serta penyusunan daftar kategorisasi buku

dan naskah keagamaan Islam serta melaporkan basil penilaian kepada Dirjen Bimas Islam. Bagi

penerbit pedoman ini menjadi acuan dalam memproduksi buku dan naskah keagamaan Islam yang bermutu, dan bagi masyarakat pedoman ini menjadi panduan dalam memilih dan mengakses buku sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan.

DIREKTUR JENDERAL

BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,!

MUHAMMADlYAH AMIN 1 ^

J.

■■ ■ - .-£00^

(13)

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

NOMOR 676 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN STANDAR PENILAIAN KEPUSTAKAAN ISLAM

FORMAT

INSTRUMEN PENILAIAN BUKU/NASKAH

ASPEK SUBASPEK INDIKATOR NILAI NUai

Akhir Ket

#

ISI

1. RELEVANSI

1. Materi sesuai dengan

perkembangan tingkat usia 40%

2. Materi sesuai dengan tujuan penulisan

3. Materi sesuai dengan perkembangan zaman 4. Dalil (argumen) berupa ayat

Al-Quran dan hadis sesuai dengan materi yang dibahas

2. PROPORSIONAL ITAS

5. Uraian substansi dan atau materi bacaan memenuhi keseimbangan keluasan 6. Uraian substansi dan atau

materi bacaan memenuhi keseimbangan kedalaman 3. ORISINALITAS 7. Orisinalitas gagasan

8. Terbebas dari plagiasi

4. AKURASI 9. Penulisan teks ayat Al-Quran merujuk kepada Al-Quran Kementerian Agama Republik

Indonesia.

10. Penulisan teks hadis maupun pendapat merujuk kepada kitab-kitab yang mu'tamad

Jumlah

PENYAJIAN

1. SISTEMATIKA DAN ALUR PIKIR

1. Keruntutan antara bab,

subbab

20%

2. Uraian materi dapat diikuti dan dipahami

2.KELENGKAPAN PENYAJIAN

3. Mencantumkan halaman

pengantar, transliterasi, daftar isi, indeks, dan daftar rujukan

4. Mencantumkan tahun

penerbitan, nama penerbit, alamat, serta ediai/cetakan, biografi penulis, hak cipta,

dan ISBN Jumlah

BAHASA KAIDAH BAHASA Kesesuaian dengan PUEBI 20%

FISIK Fisik dan Tipografi 1. Kesesuaian kertas dengan

genre buku

10%

2. Kualitas disain sampul, tata letak, dan penggunaan

ilustrasi, gambar, diagram,

format, dan warna.

50

/V

(14)

3. Kualitas cetak

Jumlah

MANFAAT Kemanfaatan Bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan

10%

TOTAL P]ENILAIAN

DIREKTUR JENDERAL

Bli^BINGAN MASYARAKAT ISLAM,|-

MUHAMMADIYAH AMIN

I

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman pelaksanaan hari kerja di lingkungan Lembaga Pemerintah ini dimaksudkan sebagai acuan umum bagi seluruh Lembaga Pemerintah baik di tingkat Pusat maupun di tingkat

Kedua : Tugas Tim Penguji adalah menguji kelayakan tugas akhir mahasiswa, memberikan nilai dan menentukan kelulusan mahasiswa pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan mengenakan Sanksi berupa sanksi administratif sampai

Pengurus organisasi kemahasiswaan disahkan dan dilantik oleh pimpinan PTKI sesuai dengan kedudukan/tingkat organisasi yang bersangkutan; Rektor/Ketua untuk tingkat

Penetapan Guru Profesional dalam Binaan Direktorat Pendidikan Agama Islam (Lulus Sertifrkasi Tahun 2014);. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

PERAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM KAMPUS DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI DALAM BANTUAN HUKUM LITIGASI DAN NON LITIGASI TERHADAP MASYARAKAT MISKIN. IAIN Purwokerto

Pengelolaan anggaran dilakukan secara transparan, akuntabel, dan efisien.Pemanfaatannya adalah untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan paradigma baru, yaitu

13 Sumber primer adalah sumber data-data yang terkait langsung dengan obyek penelitian.22 Dalam hal ini, Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: DJ.II/542 Tahun