• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKIN-01/PW22/6/2022 TANGGAL 3 JANUARI 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LKIN-01/PW22/6/2022 TANGGAL 3 JANUARI 2022"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGAL 3 JANUARI 2022

LKIN-01/PW22/6/2022

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

vi

Halaman ini sengaja dibiarkan kosong

(9)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif iii

Daftar Isi vii Daftar Tabel dan Daftar Gambar

vii

Daftar Grafik ix Pendahuluan 3

Perencanaan Kinerja 13 Akuntabilitas Kinerja 23

Kerangka Pengukuran Kinerja 23 Capaian Kinerja Tahun 2021 24

Kinerja Lainnya 73

1. Ringkasan Kinerja 24

2. Evaluasi Kinerja 26

Akuntabilitas Keuangan 74

Sasaran Kegiatan 1 26

Sasaran Kegiatan 2 35

Sasaran Kegiatan 3 39

Penutup 77

Sasaran Kegiatan 4 43

Sasaran Kegiatan 5 48

Kilas Peristiwa 75

Sasaran Kegiatan 6 62

3. Capaian Kinerja Ouput Kegiatan 71

Lampiran 77

(10)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

viii

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator dan Target Kinerja BPKP Tahun 2020-2024 13

2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2021 17

3.1 Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021 24

3.2 Kinerja Sasaran Kegiatan 1 27

3.3 Ringkasan Nilai Potensi Penerimaan Daerah yang Terealisasi Tahun 2021 28 3.4 Ringkasan Nilai Potensi Penerimaan Daerah Tahun 2021 30 3.5 Ringkasan Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah Tahun 2021 32 3.6 Ringkasan Nilai Penyelamatan Keuangan Negara Tahun 2021 34

3.7 Kinerja Sasaran Kegiatan 2 35

3.8 Kinerja Sasaran Kegiatan 3 40

3.9 Kinerja Sasaran Kegiatan 4 44

3.10 Kinerja Sasaran Kegiatan 5 49

3.11 Level Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota 51 3.12 Key Process Area (KPA) Kapabilitas APIP yang masih memerlukan

perbaikan 51

3.13 Opini LKPD dan Hasil Evaluasi SAKIP Pemda 58

3.14 Desa dengan Pengelolaan Aset Desa secara Memadai 60

3.15 Kinerja Sasaran Kegiatan 6 63

3.16 Target, Realisasi dan Capaian Output 2021 71

3.17 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut Jenis Belanja 74 3.18 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut Jenis Program 74

DAFTAR GAMBAR

3.1 Evaluasi OPAD pada hotel 28

3.2 Pengawasan PSN 32

3.3 Sosialisasi IEPK 47

3.4 Wawancara Stakeholders dalam rangka QA Kapabilitas APIP Kota

Denpasar 52

(11)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

ix

DAFTAR GRAFIK

3.1 Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai Optimalisasi Penerimaan

Negara/Daerah yang Terealisasi sampai dengan akhir Renstra 2024 29 3.2 Perkembangan target dan realisasi IKK Potensi Penerimaan Daerah yang

Dioptimalisasi sampai dengan akhir Renstra 2024

31

3.3 Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah sampai dengan akhir Renstra 2024

33

3.4 Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai Penyelamatan Keuangan Negara sampai dengan akhir Renstra 2024

35

3.5 Perkembangan target dan realisasi IKK Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan sampai dengan akhir Renstra 2024

39

3.6 Perkembangan target dan realisasi IKK Jumlah BUMD dengan kinerja sehat sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

41

3.7 Perkembangan target dan realisasi IKK Jumlah BLUD dengan kinerja sehat sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

42

3.8 Perkembangan target dan realisasi IKK Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan sampai dengan akhir Renstra tahun 2024.

43

3.9 Perkembangan target dan realisasi IKK Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

45

3.10 Perkembangan target dan realisasi IKK Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

47

3.11 Perkembangan target dan realisasi IKK Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

48

3.12 Perkembangan target dan realisasi Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

50

3.13 Perkembangan target dan realisasi Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sampai dengan akhir Renstra tahun 2021

52

3.14 Perkembangan target dan realisasi Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

53

3.15 Perkembangan target dan realisasi Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 sampai dengan akhir Renstra tahun 2024.

54

3.16 Perkembangan target dan realisasi Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

55

(12)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

x

3.17 Perkembangan target dan realisasi Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

57

3.18 Perkembangan target dan realisasi Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes sampai dengan akhir Renstra tahun 2024.

58

3.19 Perkembangan target dan realisasi IKK Jumlah Pemda yang Akuntabel dalam Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Daerah sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

59

3.20 Perkembangan target dan realisasi IKK Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

61

3.21 Grafik 3.21 Perkembangan target dan realisasi IKK Jumlah BLUD dengan MRI

≥ Level 3 sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

61

3.22 Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

64

3.23 Perkembangan target dan realisasi IKK Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) sampai dengan akhir Renstra tahun 2024

65

3.24 Perkembangan target dan realisasi IKK Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP sampai dengan akhir Renstra tahun 2024.

66

3.25 Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai SAKIP Unit Kerja sampai dengan akhir Renstra tahun 2024.

67

3.26 Perkembangan target dan realisasi IKK Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja

sampai dengan akhir Renstra tahun 2024. 70

(13)
(14)
(15)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

3

A. TUGAS DAN FUNGSI

Tugas dan fungsi BPKP diatur berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Empat fungsi BPKP tersebut dapat dijabarkan ke dalam empat belas fungsi yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau Sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;

3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan asset negara/daerah;

4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/ badan lainnya dan program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

Fungsi

BPKP dapat dikelompokkan dalam empat fungsi besar, yaitu:

1. Pengawalan Pembangunan Nasional, 2. Peningkatan Ruang Fiskal,

3. Pengamanan Aset Negara, 4. Peningkatan Tata Kelola.

BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pengawasan keuangan Negara/daerah, dan pembangunan nasional.

(16)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

4

5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya;

7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja Pemerintah Pusat;

8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan badan badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan;

10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor;

11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara Kementerian/

Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan 14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,

ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

(17)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

5

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 tanggal 19 September 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi. Perwakilan BPKP Provinsi Bali adalah unit organisasi perwakilan BPKP tipe B untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPKP di wilayah Provinsi Bali dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP.

KORWAS APD

KORWAS IPP KORWAS

INVESTIGASI KORWAS P3A KORWAS AN

KEPALA PERWAKILAN

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

SUBKOORDINATOR KEUANGAN

SUBKOORDINATOR PENGELOLAAN BMN, RUMAH

TANGGA, DAN KARSIPAN

Perwakilan BPKP Provinsi Bali didukung oleh SDM yang handal

98 orang

* Per 31 Desember 2021

*) scan untuk detil struktur organisasi

(18)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

6

20 28

23

>55th 51-55th 41-50th

8

47 26

26

>30th 21-30th 11-20th

<31th 1

31-40th 11

6

6-10th 1-5th

USIA MASA KERJA

10

51 16

1 20

S.2 S.1/ D.IV D.III D.I SMA 24

6 66

2 PFU

PFT PFA

STRUKTURAL

JABATAN PENDIDIKAN

JENIS KELAMIN 48 laki-laki

50 perempuan

(19)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

7

ISU STRATEGIS PENGAWASAN BPKP

6

֎ Akuntabilitas Keuangan Negara

֎ Akuntabilitas

Pembangunan Nasional

֎ Akuntabilitas Badan Usaha

֎ Pengendalian Korupsi

֎ Pengendalian Intern

֎ Tata Kelola Intern BPKP

C. ASPEK/ ISU-ISU STRATEGIS ORGANISASI

Kepala BPKP telah menetapkan Peraturan BPKP Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2020 - 2024.

Ketercapaian target Renstra ditempuh melalui peran BPKP dalam melakukan pengawasan atas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan akuntabilitas pembangunan nasional serta memastikan ketercapaian visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden Periode 2020-2024.

Untuk menjalankan peran tersebut, dalam periode 2020-2024, BPKP melaksanakan pengawasan intern dan membangun tata kelola pengawasan intern dengan menitikberatkan pada beberapa isu strategis sebagai berikut:

1. Pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dan daerah;

2. Pengawasan intern atas akuntabilitas pembangunan nasional;

3. Pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan badan usaha;

4. Pengawasan intern dalam rangka pemberantasan korupsi;

5. Pengawasan intern dalam rangka meningkatkan kualitas pengendalian intern instansi pemerintah dan badan usaha;

6. Meningkatkan kualitas tata kelola pengawasan intern BPKP.

(20)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

8

Isu-isu strategis tersebut diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

1. Pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dan daerah;

Pembangunan nasional yang tertuang dalam rencana kerja pemerintah (RKP) setiap tahunnya membutuhkan pendanaan yang sangat besar. BPKP sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) berperan untuk meningkatkan ruang fiskal guna mendanai pembangunan nasional tersebut melalui pengawasan dalam rangka optimalisasi penerimaan negara, dan memastikan bahwa belanja pemerintah dalam rangka pembangunan nasional telah efisien, serta mampu menyelamatkan keuangan negara dari segala kerugian akibat pengelolaan keuangan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

2. Pengawasan intern atas akuntabilitas pembangunan nasional

Pencapaian target-target pembangunan nasional yang tercantum dalan RKP harus terus dimonitor untuk memastikan agar kemajuannya sesuai dengan rencana, dan dapat dipastikan pencapaiannya sesuai dengan target. BPKP mengemban amanat tersebut dan berperan dalam mengawal pencapaian target, serta turut berperan menyampaikan saran strategis kepada Presiden dan penanggung jawab pembangunan nasional untuk mengatasi hambatan dalam pembangunan nasional.

3. Pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan badan usaha

Badan usaha, yang terdiri atas badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), badan layanan umum (BLU), dan badan usaha milik desa (BUMDes) berperan penting dalam menggerakkan perekonomian di tingkat nasional, daerah, dan desa. Disamping itu badan usaha juga turut berkontribusi dalam mendanai pembangunan nasional, daerah, dan desa melalui pembagian keuntungan yang diperolehnya kepada negara, daerah, dan desa. Untuk memastikan agar badan usaha dikelola secara baik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. BPKP berperan dalam membantu badan usaha untuk menjaga dan meningkatkan akuntabilitasnya, sehingga badan usaha dapat dikelola dengan akuntabel, mampu menggerakkan perekonomian nasional, daerah, dan desa sesuai dengan maksud pendiriannya, serta memberikan kontribusi dalam mendanai pembangunan nasional, daerah, dan desa.

4. Pengawasan intern dalam rangka pemberantasan korupsi;

Korupsi masih menjadi masalah bagi bangsa Indonesia. Pada tahun 2019, skor indeks perpsepsi korupsi Indonesia berada di angka 40 (skor berdasarkan indikator 0 sangat korup hingga 100 sangat bersih). Dalam periode 2020-2024, BPKP turut mengambil bagian dalam upaya pemberantasan korupsi, tidak hanya melalui upaya represif (penegakan hukum), tetapi juga melalui upaya pencegahan dan edukasi anti korupsi. Upaya pencegahan dijalankan melalui sosialisasi dan evaluasi fraud risk assessment (FRA) dan fraud control plan (FCP), sedangkan upaya edukasi anti korupsi dijalankan melalui sosialisasi program anti korupsi di lingkungan instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha, dan masyarakat umum. Masyarakat umum menjadi sasaran sosialisasi program anti

(21)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

9

korupsi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini korupsi.

5. Pengawasan intern dalam rangka meningkatkan kualitas pengendalian intern instansi pemerintah dan badan usaha;

Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), instansi pemerintah pusat dan daerah wajib menerapkan sistem pengendalian intern. Penerapan sistem pengendalian intern dimaksudkan agar instansi pemerintah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dengan efektif, efisien dan ekonomis, dengan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan, dan tetap mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta menjaga keamanan aset yang dimiliki. BPKP selaku pembina SPIP mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan penerapan SPIP yang memadai di lingkungan instansi pemerintah sesuai mandat dalam PP Nomor 60 Tahun 2008. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, BPKP perlu meningkatkan kapabilitas APIP instansi pemerintah sehingga dapat menjalankan perannya secara optimal untuk mewujudkan penerapan SPIP yang memadai di lingkungan instansi pemerintah masing-masing.

6. Meningkatkan kualitas tata kelola pengawasan intern BPKP

Untuk dapat menjalankan pengawasan secara profesional, tata kelola organisasi BPKP perlu terus menerus ditingkatkan kualitasnya. Pada periode 2020-2024, BPKP berkomitmen terlibat aktif sebagai pemberi saran yang terpercaya bagi seluruh stakeholder BPKP (Trusted Advisor). Untuk mewujudkannya, segala aspek internal organisasi akan dikembangkan dan ditingkatkan kualitas dan kapasitasnya.

(22)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

10

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Laporan Kinerja ini melaporkan capaian kinerja BPKP tahun 2021, yang diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun yang bersangkutan. Dari hasil pengukuran kinerja, selanjutnya dilakukan analisis yang diperlukan sebagai media untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan dalam pencapaian kinerja, serta mengidentifikasi berbagai kendala yang menghambat pencapaian target untuk dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun selanjutnya.

1 2 3 4

Memuat uraian tugas, fungsi, dan struktur organisasi BPKP, serta isu-isu strategis terkait

dengan tugas dan fungsi PENDAHULUAN

Memuat rencana dan target kinerja guna menyelesaikan

isu-isu terkait dengan tugas dan fungsi BPKP

PERENCANAAN KINERJA

Memuat pencapaian target dalam menyelesaikan isu-

isu strategis, beserta analisis mengenai kendala

dan strategi peningkatan kinerja tahun berikutnya

AKUNTABILITAS

KINERJA Memuat kesimpulan

kinerja BPKP dalam menyelesaikan isu-

isu strategis, dan strategi peningkatan kinerja

tahun berikutnya PENUTUP LAPORAN KINERJA BPKP

TAHUN 2021 TERDIRI ATAS EMPAT BAB.

(23)
(24)
(25)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

13

A. Target Kinerja Tahun 2020-2024

Dalam Renstra BPKP tahun 2020-2024, telah ditetapkan indikator-indikator dan target-target kinerja BPKP kurun waktu tahun 2020-2024 pada tingkat organisasi BPKP, tingkat unit kerja eselon I, dan tingkat unit kerja eselon II. Indikator kinerja yang tercantum dalam Renstra tersebut, seluruhnya merupakan indikator kinerja utama (IKU) pada tingkatannya masing-masing.

Program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis BPKP, berupa program pengawasan pembangunan yang merupakan program untuk menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal) dan program dukungan manajemen yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan.

Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah menetapkan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 dengan sasaran dan indikator kegiatan per tahun sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator dan Target Kinerja BPKP Tahun 2020-2024

No

Sasaran Strategis

(BPKP)

Sasaran Kegiatan (Eselon II)

Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan

Target Kinerja

2020 2021 2022 2023 2024

Program 06: Program Pengawasan Pembangunan SS1 Meningkat-

nya Pengawasan Pembangun- an atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah

1. Sasaran Kegiatan:

Meningkatnya Pengawasan Pembangun- an atas Akuntabilitas Keuangan Negara/

Daerah

IKK1: Nilai Optimalisasi Penerimaan

Negara/Daerah yang Terealisasi

Rupiah (Dalam juta)

136 407 610 813 1.016

IKK2: Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

Rupiah (Dalam juta)

271 678 1.016 1.355 1.694

IKK3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Rupiah (Dalam juta)

1.123 186.779 154.487 136.270 112.930

IKK4: Nilai penyelamatan keuangan Negara

Rupiah (Dalam juta)

27.124 40.679 49.715 56.500 51.982

IKK5: Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer

Rupiah (Dalam juta)

- 118 120 122 125

IKK6: Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah

Rupiah (Dalam juta)

- 59 60 61 62

(26)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

14

No

Sasaran Strategis

(BPKP)

Sasaran Kegiatan (Eselon II)

Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan

Target Kinerja

2020 2021 2022 2023 2024

SS2 Meningkat- nya Pengawasan Pembangun- an atas Akuntabilitas Pembangun an Nasional

2.

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Pembangunan Nasional

IKK7: Jumlah Program Prioritas (PP) yang tercapai sesuai target

Jumlah PP

0 2 0 0 0

IKK8: Jumlah Kegiatan Prioritas (KP) yang diawasi

Jumlah KP

9 9 9 9 9

IKK9: Jumlah Kegiatan Prioritas (KP) yang tercapai sesuai target

Jumlah KP

9 9 9 9 9

IKK10: Jumlah Program Strategis Nasional (PSN) yang tercapai sesuai target

Jumlah PSN

0 0 0 0 0

IKK11: Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang Tercapai Sesuai Target

Jumlah Program

Linsek

0 1 1 1 1

IKK12: Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik

Persent ase

0,00% 25,00% 37,50% 50,00% 62,50%

IKK13: Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Persent ase

75,00% 80,00% 85,00% 85,00% 85,00%

SS3 Meningkat- nya Pengawasan Pembangun an atas Akuntabilitas Badan Usaha

3.

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

IKK14: Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik

BUMN 0 0 0 0 0

IKK15: Jumlah BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik

Jumlah BUMD

0 0 0 1 3

IKK16: Jumlah BUMD dengan kinerja sehat

BUMD 9 9 9 9 9

IKK17: Jumlah BLUD dengan kinerja sehat

BLUD 1 1 1 1 1

IKK18: Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

BUMDes 18 23 27 34 38

SS4 Meningkat- nya Pengawasan Pembangun- an atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

4.

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

IKK19: Persentase hasil pengawasan represif yang

dimanfaatkan/ditindaklan juti

Persent ase

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

IKK20: Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/

ditindaklanjuti

Persent ase

70,00% 75,00% 80,00% 85,00% 90,00%

IKK21: Jumlah Pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi Baik

Pemda 0 0 2 3 4

IKK22: Jumlah badan usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik

Badan

Usaha 0 0 0 1 2

(27)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

15

No

Sasaran Strategis

(BPKP)

Sasaran Kegiatan (Eselon II)

Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan

Target Kinerja

2020 2021 2022 2023 2024

SS5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/

BU

5.

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

IKK23: Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

APIP 7 8 9 9 10

IKK24: Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

K/L/Pe mda

10 10 10 10 10

IKK25: Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3

Pemda 0 0 1 1 1

IKK26: Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Pemda 1 2 3 4 5

IKK27: Persentase jumlah pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah

Persent ase

0,55% 1,48% 1,66% 1,85% 1,85%

IKK28: Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

Rekome ndasi

1 1 1 1 1

IKK29: Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Persent ase

44,97% 50,00% 55,03% 60,06% 64,94%

IKK30: Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai

Desa 0 20 61 94 176

IKK31: Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 1 2 3 5 5

IKK32: Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3

BUMN 0 0 0 0 0

IKK33: Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3

BUMD 0 0 1 2 4

IKK34: Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3

BLUD 0 1 3 4 5

IKK35: Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

BUMD 0 0 0 1 3

IKK36: Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

BLUD 0 0 1 1 1

Program 01: Program Dukungan Manajemen Internal SS6 Meningkat-

nya Tata Kelola Pengawasan yang Berkualitas

Meningkatnya Tata Kelola Unit Perwakilan

IKK 1: Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

Nilai 75 76 77 78 79

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Indeks Merit)

IKK 2: Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi

% 100 100 100 100 100

IKK 3: Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu

% 100 100 100 100 100

(28)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

16

No

Sasaran Strategis

(BPKP)

Sasaran Kegiatan (Eselon II)

Indikator Kinerja

Kegiatan Satuan

Target Kinerja

2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan KInerja Unit Perwakilan

IKK 4: Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja

% 100 100 100 100 100

IKK 5: Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Nilai (1-100)

86 87 88 89 90

IKK 6: Persentase SPM yang terbit tepat waktu

% 90 91 92 93 95

IKK 7: Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

% 100 100 100 100 100

IKK 8: Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Baik Baik Baik Baik Baik

IKK 9: Nilai SAKIP Unit Kerja

Nilai (1-100)

80 81 82 83 84

Meningkatnya Pengendalian Intern Unit Perwakilan

IKK 10: Maturitas SPIP Unit Kerja

Level Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 4

IKK 11: Indeks MR Unit Kerja

Level - Level 3 Level 3 Level 3 Level 4 Meningkatnya

Kepuasan Layanan Perwakilan

IKK 12: Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

Nilai Indeks (skala 1- 100)

70 76 80 81 82

IKK 13: Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Nilai Indeks (skala 1- 100)

70 73 76 80 81

(29)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

17

Pada tahun 2021, ditetapkan 6 sasaran kinerja kegiatan dengan 30 indikator kinerja kegiatan.

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Dalam rangka penguatan pencapaian sasaran strategis telah disusun perjanjian kinerja yang berisikan penugasan dari Kepala BPKP kepada Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021 telah menetapkan sasaran kinerja dengan indikator kinerja kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2021

No. Sasaran Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 1 Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas

Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1.1 Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi

Rupiah (Dalam juta)

1.355,10 1.2 Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang

Dioptimalisasi

Rupiah (Dalam juta)

813,06 1.3 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan

Daerah

Rupiah (Dalam juta)

224.415,17 1.4 Nilai penyelamatan keuangan Negara Rupiah

(Dalam juta)

9.553,09

(30)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

18

No. Sasaran Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 2 Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas

Pembangunan Nasional

2.1 Jumlah Proyek Strategis Nasional yang diawasi

PSN 7

2.2 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Persen 80

3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat BUMD 9 3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat BLUD 1 3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun

laporan

BUMDes 18

4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

4.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

Persentase 100

4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/

ditindaklanjuti

Persentase 75

4.3 Jumlah Pemda menindak lanjuti Area Of Improvement dari hasil pengukuran EPK

Pemda 1

5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Prov 1

5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Kab/Kota 5

5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Prov 1

5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Kab/Kota 9

5.5 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Kab/Kota 2

5.6 Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Desa 318

5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 2

5.8 Jumlah pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah

Pemda 8

5.9 Jumlah desa yang menerapkan

pengelolaan aset desa secara memadai

Desa 5

5.10 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 BLUD 1 6 Meningkatnya

Tata Kelola Unit Perwakilan

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala 100

75 6.2 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Mandiri) Skor Skala

100 95

6.3 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 95

6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Nilai 80

6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100

80

(31)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

19

Untuk

merealisasikan janji kinerja Perwakilan BPKP Prov. Bali tahun 2021, dialokasikan anggaran Rp2,6 milyar

No. Sasaran Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 6.6 Persentase penyelesaian RTP (MRI Unit

kerja)

Persen 100

6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)

Persen 65

6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Indeks Skala 100

75 Perwujudan janji kinerja BPKP tahun 2021 tersebut di atas didukung oleh dana

DIPA BPKP sebesar Rp22.654.014.000,00.

Untuk menangani isu-isu strategis BPKP, khususnya isu-isu yang terkait dengan pengawasan intern, BPKP berkoordinasi dan bersinergi dengan APIP instansi pemerintah lain (APIP K/L/Pemda) dan APIP badan usaha. Sehubungan dengan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19), BPKP melakukan refocusing kegiatan pengawasan dan realokasi anggaran, yang diarahkan pada pengawasan atas program-program pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, agar program-program tersebut berjalan efektif. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan penanganan Covid-19.

Sehubungan dengan tugas tersebut, BPKP melakukan penyesuaian ecto pengawasan, yaitu kegiatan pengawasan tahun 2020 difokuskan pada pengawasan terhadap penanggulangan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional dan Inpres Nomor 4 Tahun 2020, yang meliputi pengawasan terhadap:

1. Pengeluaran untuk penyediaan prasarana kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19;

2. Pengeluaran untuk jaring pengaman sosial;

3. Dukungan industri meliputi stimulus yang diberikan pemerintah;

4. Dukungan industri untuk pemulihan ekonomi;

5. Pendanaan penanganan Covid-19, meliputi refocusing kegiatan dan realokasi anggaran;

6. Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor-sektor tertentu;

7. Ketersediaan kebutuhan pokok;

8. Penyesuaian anggaran Pendidikan untuk Covid-19;

9. Perlindungan WNI dalam rangka percepatan penanganan Covid-19;

10. Kebijakan pengeluaran dan pembebasan narapidana dan anak melalui asimilasi;

11. Capaian Disbursement Linked Indicators atas Indonesia Emergency Response to Covid-19 Program.

(32)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

20

Halaman ini sengaja dibiarkan kosong

(33)
(34)
(35)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

23 A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Data kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja beserta uraian rinci kinerja, target, dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya manusia, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat dan berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengidentifikasi realisasi kinerja dari pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam tahun 2021, untuk selanjutnya dilakukan pembandingan realisasi tersebut dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2021. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja adalah rumus maximize, sebagai berikut:

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 × 𝟏𝟎𝟎%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya disimpulkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Analisis efisiensi dilakukan hanya apabila rata-rata capaian sastra/sasprog/saskeg telah mencapai/melampaui 100%;

2. Apabila rata-rata capaian sastra/sasprog/saskeg telah mencapai/melampaui 100%, dan rata-rata capaian output lebih tinggi dari capaian anggaran/SDM, maka penggunaan anggaran/SDM telah efisien;

3. Apabila rata-rata capaian sastra/ sasprog/saskeg telah mencapai/melampaui 100%, dan rata-rata capaian output lebih rendah dari capaian anggaran/SDM, maka penggunaan anggaran/SDM belum efisien.

Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

(36)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

24

B. Capaian Kinerja Tahun 2021

Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2021 ini merupakan akuntabilitas kinerja tahun kedua dari Renstra BPKP tahun 2020-2024 yang terdiri dari enam sasaran kegiatan atas dua program.

1. Ringkasan Kinerja 2021

Berdasarkan hasil pengukuran atas 30 IKK yang ditargetkan pada tahun 2021, semua IKK (14 IKK) pada sasaran kegiatan ketiga, keempat, dan keenam telah berhasil melampaui target tahun 2021. Keberhasilan pencapaian kedua sasaran kegiatan tersebut didukung oleh pemanfaatan stakeholders atas hasil pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Pada sasaran kegiatan pertama, dari 4 IKK yang ditargetkan, 3 IKK telah jauh melampaui target, 1 IKK tidak mencapai target.

Pada sasaran kegiatan 2, 1 IKK melampaui target dan 1 IKK tidak mencapai target. Pada sasaran kegiatan kelima, dari 10 IKK yang ditetapkan, 7 IKK telah mencapai target dan target 3 IKK belum tercapai. Namun secara total atau rata-rata pada ketiga sasaran kegiatan tersebut telah melampaui target. Secara ringkas, realisasi pencapaian sasaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2021 disajikan dalam Tabel 3.1, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021

No. Sasaran Kegiatan/IKK Satuan Target Realisasi Capaian

(%) I Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi

Rupiah

(juta) 1.355,10 126,51 9,34

֎

1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi

Rupiah

(juta) 813,06 6.474,70 796,34

֎

1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah

Rupiah

(juta) 224.415,17 455.597,41 203,02

֎

1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah

Rupiah

(juta) 9.553,09 28.319,51 296,44

֎

Dari 30 IKK yang ditargetkan, sebanyak 25 IKK telah mencapai/

melampaui target, dan sebanyak 5 IKK belum mencapai target.

(37)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

25

No. Sasaran Kegiatan/IKK Satuan Target Realisasi Capaian

(%) II Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Pembangunan Nasional

2.1 Jumlah Proyek Strategis Nasional yang

diawasi PSN 7 8 114,29

֎

2.2 Persentase hambatan pelaksanaan

pembangunan yang diselesaikan Persen 80 - -

֎

III Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat BUMD 8 9 114,29

֎

3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat BLUD 1 1 100,00

֎

3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan

BUMDes 18 19 105,56

֎

IV Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

4.1 Persentase hasil pengawasan represif

yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti Persen 100 100 100,00

֎

4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/

ditindaklanjuti

Persen 75 100 133,33

֎

4.3 Jumlah Pemda menindak lanjuti Area of

Improvement dari hasil pengukuran EPK Pemda 1 1 100,00

֎

V Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas

APIP ≥ Level 3 APIP 1 1 100,00

֎

5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan

Kapabilitas APIP ≥ Level 3 APIP 5 5 100,00

֎

5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥

Level 3 Prov 1 1 100,00

֎

5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas

SPIP ≥ Level 3 Kab/Kota 9 9 100,00

֎

5.5 Jumlah Pemda dengan MRI ≥ Level 3 Pemda 2 1 50,00

֎

5.6 Jumlah desa yang Menyusun laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa Desa 318 636 200,00

֎

5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan

Siswaskeudes APIP 2 9 450,00

֎

5.8 Jumlah pemda yang akuntabel dalam

pengelolaan keuangan dan kinerja daerah Pemda 8 3 37,50

֎

5.9 Jumlah desa yang menerapkan

pengelolaan aset desa secara memadai Desa 5 6 120,00

֎

5.10 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 BLUD 1 - -

֎

(38)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

26

2. Evaluasi Kinerja

Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2021 berdasarkan sasaran kegiatan diuraikan dan dianalisis lebih lanjut di bawah ini

Keterangan:

֎

Tercapai/melampaui target

֎

Belum mencapai target, namun mengalami kenaikan dibanding tahun lalu

֎

Belum mencapai target

Sasaran Kegiatan 1 melampaui target dengan rerata

persentase capaian sebesar 207,73%

No. Sasaran Kegiatan/IKK Satuan Target Realisasi Capaian

(%) VI Meningkatnya Tata Kelola Unit Perwakilan

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala

100 75 85,79 114,39

֎

6.2 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Skor Skala

100 95 98,16 103,33

֎

6.3

Persentase Penyusunan Laporan

Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 95 100,00 105,26

֎

6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus

Unit Kerja Mandiri) Nilai 80 98,00 122,50

֎

6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala

100 80 87,04 108,80

֎

6.6 Persentase penyelesaian RTP (MRI Unit

kerja) Persen 100 100,00 100,00

֎

6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern

(SPIP Unit kerja) Persen 65 75,86 116,71

֎

6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Indeks

Skala 100 75 88,90 118,53

֎

Pencapaian sasaran kegiatan “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah”

diindikasikan dalam capaian empat IKK, yaitu:

1. Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi 2. Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi 3. Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

4. Nilai penyelamatan keuangan Negara Sasaran Kegiatan 1

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

(39)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

27

Tabel 3.2 Kinerja Sasaran Kegiatan 1

Tabel 3.2. di atas menunjukkan bahwa hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2021 telah berkontribusi pada peningkatan ruang fiskal sebesar Rp490.518.126.970,35. Dengan demikian sasaran kegiatan

“Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah” memiliki capaian kinerja yang tinggi yaitu sebesar 207,73% dari target tahun 2021 sebesar Rp236.136.420.000,00. Tingginya capaian kinerja karena adanya refocusing anggaran program pembangunan kearah efisiensi penggunaan anggaran terkait penanganan pandemi covid 19. Uraian selengkapnya atas kinerja empat IKK sasaran kegiatan 1 adalah sebagai berikut:

1.1. Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi

IKK “Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi”

menggambarkan sejauh mana nilai realisasi penerimaan negara/daerah yang dapat dioptimalisasi melalui kegiatan pengawasan BPKP.

Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi diukur dari jumlah kurang bayar atas penerimaan negara/daerah yang sudah disetor/ditetapkan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk PNBP berdasarkan bukti setor

b. Untuk Pajak/BC berdasarkan surat ketetapan c. Untuk PAD berdasarkan Surat Ketetapan

No Sasaran Kegiatan/IKK Satuan Target Realisasi Capaian (%) I Meningkatnya Pengawasan

Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi

Rupiah

(juta) 1.355,10 126,51 9,34

֎

1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi

Rupiah

(juta) 813,06 6.474,70 796,34

֎

1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah

Rupiah

(juta) 224.415,17 455.597,41 203,02

֎

1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah

Rupiah

(juta) 9.553,09 28.319,51 296,44

֎

Total 236.136,42 490.518,13 207,73

֎

Keterangan:

֎

Tercapai/melampaui target

֎

Belum mencapai target, namun mengalami kenaikan dibanding tahun lalu

֎

Belum mencapai target

(40)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

28

Gambar 3.1 Evaluasi OPAD pada hotel

Pada tahun 2021, Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi sebesar Rp126.506.869,66 atau tercapai 9,34% dari target sebesar Rp1.355.100.000,00. Nilai tersebut merupakan tindak lanjut atas Laporan Hasil Pengawasan OPAD pada Pemerintah Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Buleleng dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3 Ringkasan Nilai Potensi Penerimaan Daerah yang Terealisasi Tahun 2021

No. Jenis Penerimaan Nilai SKPDKB (Rp)

1 Pajak Hotel 40.408.966,48

2 Pajak Restoran 82.558.585,00

3 Pajak Hiburan 3.539.318,18

Total 126.506.869,66

Faktor penghambat capaian kinerja adalah hasil pengawasan optimalisasi penerimaan daerah belum ditindaklanjuti oleh Pemda karena kondisi pandemi COVID-19.

Rencana tindak ke depan untuk meningkatkan capaian kinerja antara lain memantau Pemerintah Kabupaten Gianyar dan Buleleng dalam:

a. Melakukan pemeriksaan pajak terhadap wajib pajak untuk menentukan besarnya kewajiban Pajak yang harus dipenuhi dan segera menerbitkan SKPDKB nya berdasarkan hasil pemeriksaan;

b. Melakukan sosialisasi perpajakan dan retribusi daerah dalam rangka membangun kesadaran masyarakat untuk mematuhi kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi daerah.

Realisasi maupun capaian IKK ini mengalami penurunan sebesar Rp231.422.696,34 dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar

Rp357.929.566,00.

Realisasi IKK tahun 2021 sebesar Rp126.506.869,66 atau 12,45% dari target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar Rp1.016.000.000,00. Dengan demikian perlu upaya lebih keras lagi dalam mencapai target Renstra pada tahun-tahun berikutnya.

Gambar 3.1 Evaluasi OPAD pada hotel

(41)

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

29

Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi sampai dengan akhir Renstra 2024 dapat dilihat pada Grafik 3.1 sebagai berikut:

Grafik 3.1 Perkembangan target dan realisasi IKK Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi sampai dengan akhir Renstra 2024

1.2. Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

IKK “Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi” untuk menilai sejauhmana potensi penerimaan negara/daerah yang dapat dioptimalisasi melalui kegiatan pengawasan BPKP. Potensi penerimaan negara/daerah yang diidentifikasi dapat menambah target penerimaan negara/daerah yang ditetapkan K/L/D berdasarkan kegiatan pengawasan BPKP.

Potensi Penerimaan daerah sesuai dengan rincian sumber penerimaan APBN/D, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Misalnya untuk potensi penerimaan negara adalah pajak, bea dan cukai, PNBP serta sumber penerimaan lainnya. Sedangkan untuk potensi penerimaan daerah adalah pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, dan lain lain PAD yang sah.

Realisasi IKK “Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi” tahun 2021 adalah sebesar Rp6.474.697.558,00 atau tercapai 796,34% dari target sebesar Rp813.060.000,00, dengan rincian berikut:

2020

2021

2022

2023

2024

136,00 357,93 1.355,10 126,51 610,00

813,00

1.016,00 --

--

--

Keterangan:

Dalam Juta Rupiah

Target Realisasi

(42)

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

30

Tabel 3.4 Ringkasan Nilai Potensi Penerimaan Daerah Tahun 2021

No. Jenis Penerimaan Nilai (Rp)

1 Pajak Hotel 2.517.514.750,00

2 Pajak Restoran 565.626.906,00

3 Pajak Hiburan 29.017.370,00

4 PBB-P2 3.353.186.002,00

5 Retribusi IMB 9.352.530,00

Total 6.474.697.558,00

Faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain:

a. BPKAD Kabupaten Gianyar kooperatif menyediakan data tapping box transaksi Wajib Pajak Hotel dan restoran selama tahun 2020 dan 2021;

b. BPKAD Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Buleleng serta DPMPTSP Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Buleleng kooperatif menyediakan data permohonan pengajuan IMB, nilai penjualan tanah dan bangunan serta data lain terkait PBB P2 dan retribusi IMB serta retribusi pemanfaatan kekayaan daerah.

Rencana tindak ke depan untuk meningkatkan capaian kinerja antara lain:

a. Memantau Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk melakukan pemutakhiran data wajib pajak dengan pergerakan kondisi wajib pajak yang sangat bervariasi pada masa pandemi;

b. Memantau Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk:

1) Melakukan pemutakhiran data wajib pajak dengan pergerakan kondisi wajib pajak yang sangat bervariasi pada masa pandemi 2) Mengoptimalkan keluaran hasil sistem pemantauan data transaksi pajak hotel, restoran, dan hiburan sebagai bahan evaluasi dan pemantauan kinerja pengelolaan pajak daerah;

3) Melakukan kajian untuk penyesuaian besarnya NJOP bumi/tanah maupun NJOP bangunan berdasarkan harga rata- rata yang diperoleh dari transaksi jual-beli yang terjadi secara wajar.

Realisasi maupun capaian IKK ini mengalami kenaikan sebesar Rp735.067.558,00 dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar Rp5.739.630.000,00.

Realisasi IKK tahun 2021 sebesar Rp6.474.697.558,0 atau 382,21% dari target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar Rp1.694.000.000,00.

Gambar

Tabel 2.1 Indikator dan Target Kinerja BPKP Tahun 2020-2024
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2021
Tabel 3.1 Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021
Gambar 3.1  Evaluasi  OPAD pada  hotel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen digunakan rumus T-test untuk pengujian hipotesis ke 2 dan 3 yaitu untuk mengetahui keefektivan antara

Berdasarkan latar belakang yang ada maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui struktur komunitas Collembola di lingkungan rhizosfer Chromolaena odorata pada

Analisis secara fisiologi dilakukan dengan menghitung konsumsi energi yang dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan pengangkatan.. Hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa

Flavonoid, poifenol dan tannin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan karena ketiga senyawa tersebut adalah senyawa-senyawa fenol, yaitu senyawa dengan gugus –OH yang

koefisien determinasi, uji regresi linier berganda dan menentukan ketepatan model maka perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu:

Proses ini tidak dapat memisahkan seluruh asam lemak bebas yang terdapat pada minyak, tetapi hanya mengurangi sampai batas 0,01 - 0,05%, tergantung dari jenis minyak dan cara

Berdasarkan uraian diatas makan peneliti menyimpulkan bahwa eksistensi diri adalah keberadaan manusia didunia dalam usaha mencari atau memahami sebuah arti kehidupan bagi

a) Memproses layanan operasi setoran dan penarikan kliring yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten. b) Sebagai narasumber dalam layanan operasi kliring dan transfer