• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Dalam dokumen LKIN-01/PW22/6/2022 TANGGAL 3 JANUARI 2022 (Halaman 29-36)

TAHUN 2021 TERDIRI ATAS EMPAT BAB

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Dalam rangka penguatan pencapaian sasaran strategis telah disusun perjanjian kinerja yang berisikan penugasan dari Kepala BPKP kepada Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021 telah menetapkan sasaran kinerja dengan indikator kinerja kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2021

No. Sasaran Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 1 Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas

Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1.1 Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi

Rupiah (Dalam juta)

1.355,10 1.2 Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang

Dioptimalisasi

Rupiah (Dalam juta)

813,06 1.3 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan

Daerah

Rupiah (Dalam juta)

224.415,17 1.4 Nilai penyelamatan keuangan Negara Rupiah

(Dalam juta)

9.553,09

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

18

No. Sasaran Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 2 Meningkatnya

Pengawasan Pembangunan atas

Pembangunan Nasional

2.1 Jumlah Proyek Strategis Nasional yang diawasi

PSN 7

2.2 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Persen 80

3 Meningkatnya Pengawasan 3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun

laporan

BUMDes 18

4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

4.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti

Persentase 100

4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/

ditindaklanjuti

Persentase 75

4.3 Jumlah Pemda menindak lanjuti Area Of Improvement dari hasil pengukuran EPK

Pemda 1

5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Prov 1

5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Kab/Kota 5

5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Prov 1

5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Kab/Kota 9

5.5 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Kab/Kota 2

5.6 Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Desa 318

5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 2

5.8 Jumlah pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah

Pemda 8

5.9 Jumlah desa yang menerapkan

pengelolaan aset desa secara memadai

Desa 5

5.10 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 BLUD 1 6 Meningkatnya

Tata Kelola Unit Perwakilan

6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala 100

75 6.2 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja

Mandiri) Skor Skala

100 95

6.3 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 95

6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Nilai 80

6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100

80

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

19

Untuk

merealisasikan janji kinerja Perwakilan BPKP Prov. Bali tahun 2021, dialokasikan anggaran Rp2,6 milyar

No. Sasaran Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target 6.6 Persentase penyelesaian RTP (MRI Unit

kerja)

Persen 100

6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)

Persen 65

6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Indeks Skala 100

75 Perwujudan janji kinerja BPKP tahun 2021 tersebut di atas didukung oleh dana

DIPA BPKP sebesar Rp22.654.014.000,00.

Untuk menangani isu-isu strategis BPKP, khususnya isu-isu yang terkait dengan pengawasan intern, BPKP berkoordinasi dan bersinergi dengan APIP instansi pemerintah lain (APIP K/L/Pemda) dan APIP badan usaha. Sehubungan dengan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19), BPKP melakukan refocusing kegiatan pengawasan dan realokasi anggaran, yang diarahkan pada pengawasan atas program-program pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, agar program-program tersebut berjalan efektif. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan penanganan Covid-19.

Sehubungan dengan tugas tersebut, BPKP melakukan penyesuaian ecto pengawasan, yaitu kegiatan pengawasan tahun 2020 difokuskan pada pengawasan terhadap penanggulangan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional dan Inpres Nomor 4 Tahun 2020, yang meliputi pengawasan terhadap:

1. Pengeluaran untuk penyediaan prasarana kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19;

2. Pengeluaran untuk jaring pengaman sosial;

3. Dukungan industri meliputi stimulus yang diberikan pemerintah;

4. Dukungan industri untuk pemulihan ekonomi;

5. Pendanaan penanganan Covid-19, meliputi refocusing kegiatan dan realokasi anggaran;

6. Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor-sektor tertentu;

7. Ketersediaan kebutuhan pokok;

8. Penyesuaian anggaran Pendidikan untuk Covid-19;

9. Perlindungan WNI dalam rangka percepatan penanganan Covid-19;

10. Kebijakan pengeluaran dan pembebasan narapidana dan anak melalui asimilasi;

11. Capaian Disbursement Linked Indicators atas Indonesia Emergency Response to Covid-19 Program.

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

20

Halaman ini sengaja dibiarkan kosong

LAPORAN KINERJA 2021

Perwakilan BPKP Provinsi Bali

23 A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Data kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja beserta uraian rinci kinerja, target, dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya manusia, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2021. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat dan berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengidentifikasi realisasi kinerja dari pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam tahun 2021, untuk selanjutnya dilakukan pembandingan realisasi tersebut dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2021. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja adalah rumus maximize, sebagai berikut:

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 × 𝟏𝟎𝟎%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya disimpulkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Analisis efisiensi dilakukan hanya apabila rata-rata capaian sastra/sasprog/saskeg telah mencapai/melampaui 100%;

2. Apabila rata-rata capaian sastra/sasprog/saskeg telah mencapai/melampaui 100%, dan rata-rata capaian output lebih tinggi dari capaian anggaran/SDM, maka penggunaan anggaran/SDM telah efisien;

3. Apabila rata-rata capaian sastra/ sasprog/saskeg telah mencapai/melampaui 100%, dan rata-rata capaian output lebih rendah dari capaian anggaran/SDM, maka penggunaan anggaran/SDM belum efisien.

Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

LAPORAN KINERJA 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

24

Dalam dokumen LKIN-01/PW22/6/2022 TANGGAL 3 JANUARI 2022 (Halaman 29-36)

Dokumen terkait