• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ALAT SORTASI IKAN SEMI MEKANIS SKRIPSI SULKIFLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN ALAT SORTASI IKAN SEMI MEKANIS SKRIPSI SULKIFLI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

1

SAMPUL

PERANCANGAN ALAT SORTASI IKAN SEMI MEKANIS

SKRIPSI

SULKIFLI 1522060540

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI D-IV

JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN

2019

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama mahasiswa : Sulkifli

NIM : 15 20 06 05 40

Program Studi : Agroindustri D-IV

Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis dengan judul“Perancangan Alat Sortasi Ikan Semi Mekanis”, adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tugas akhir ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Pangkep, Agustus 2019 Yang menyatakan

Sulkifli

(5)

v

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian untuk menghasilkan alat sortasi ikan semi mekanis guna untuk membentu di kegiatan pascapanen untuk memisahkan ukuran ikan agar sesuai dengan mutu ukuran ikan yang diinginkan.Tujuan dari penelitian ini ada lah : (1). Melakukan perancangan alat sortasi berdasarkan fungsi pemisahan yang efektif, (2). Melakuakan rekayasa pembuatan alat sortasi yang memenuhi kriteria desain, (3). Melakukan pengujian kinerja alat sortasi apakah efektif.

Metode yang digunakan yaitu dengan metode perancangan (desain) alat, pembuatan atau perakitan, pengujian hasil rancangan, pengamatan dan analisis data. Parameter yang diuji yaitu desain struktural alat sortasi ikan bandeng, kapasitas alat Sortasi dan persentase keberhasilan uji coba alat sortasi,

Pada pembuatan alat sortasi ikan bandeng dihasilkan alat sortasi yang dilengkapi dengan kerangka penopang, kerangka penyortir, hopper dan bak penampung, Kapasitas alat sortasi yaitu dengan rata-rata 2,49 kg/menit.

Persentase keberhasilan dari uji coba alat sortasi ikan bandeng dengan menggunakan 4 Kg ikan bandeng dengan 5 kali pengulangan yaitu 87%.Dari pembuatan alat sortasi tersebut dapat dikatakan layak untuk dikembangkan dikarenakan alat sortasi yang dirancng khusus untuk sortasi ikan bandeng dengan berbagai kerangka dan juga dengan rata-rata keberhasilan yaitu 87%.

Kata Kunci :Alat sortasi, Ikan semi mekanis.

(6)

vi

ABSTRACT

This study is a research to produce a semi-mechanical fish sorting tool in order to form in postharvest activities to separate the size of the fish to fit the quality of the desired fish size. The objectives of this study are: (1). Designing sorting tools based on effective separation functions, (2). Do engineering sorting equipment that meets the design criteria, (3). Conduct testing whether the

performance of the sorting tool is effective.

The method used is the method of design (design) tools, manufacture or assembly, testing the results of design, observation and data analysis. The

parameters tested are the structural design of the milkfish sorting device, the capacity of the Sorting tool and the percentage of successful testing of the sorting tool,

In making milk fish sorting equipment, sorting tools are provided which are equipped with supporting frame, sorting frame, hopper and container, the capacity of the sorting device is an average of 2.49 kg / minute. The percentage of success of the milkfish sorting tool trial using 4 kg of milkfish with 5 repetitions is 87%. From the making of the sorting tool it can be said to be feasible to be developed because the sorting tool specifically designed for milkfish sorting with various skeletons and evenly average success is 87%.

Keywords: Sorting tool, semi-mechanical fish.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidaya- Nya lah kita masih diberi kesehatan dan kesempatan, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Alat Sortasi Ikan Semi Mekanis”. Serta penulis mengucapkan terimah kasih kepada segenap keluarga tercinta terutama dengan kedua orang tua saya, Ayah handa Muh kasim serta Ibunda Hadariahyang telah memberikan bantuan moril maupun material serta doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Secara khusus penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Imran Muhtar, M. Si sebagai pembimbing ILaporan Tugas Akhir 2. Bapak Dr. Ir. Zaimar, M.T, sebagai pembimbing IILaporan Tugas Akhir 3. Ibu Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, SP, MP, Selaku Ketua Program Studi

Agroindustri.

4. Bapak Dr. Andi Ridwan M., S. T M.SI, Selaku Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.

5. Bapak Dr. Ir. Darmawan, MP., selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

6. Dosen beserta Teknisi Program Studi Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Studi Agroindustri.

Tanpa adanya bantuan dari orang-orang tersebut saya tidak dapat menyelesaiakan laporan tugas akhir dengan baik.

Pangkep, Agustus 2019

SULKIFLI

(8)

viii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN...Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ...Error! Bookmark not defined. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Ikan Bandeng (Chanos chanos) ... 3

2.1.1 Klasifikasi Bandeng ... 3

2.1.2 Morfologi Ikan Bandeng ... 4

2.1.3 Habitat Ikan Bandeng ... 5

2.1.4 Ukuran Grade Bandeng ... 5

2.2 Sortasi ... 6

2.3 Mesin Sortasi ... 7

2.3.1 Rancang Bangun Alat Pemilah Bawang Merah Berdasarkan Ukuran ... 7

2.3.2 Sortasi Buah Apel ... 8

2.4 Rancang Bangun ... 9

(9)

ix

III METODOLOGI ... 11

4.1 Waktu dan Tempat ... 11

4.2 Alat dan Bahan ... 11

4.2.1 Alat ... 11

4.2.2 Bahan ... 11

4.3 Metode Penelitian ... 11

4.4 Perancangan ... 13

4.5 Rancangan Fungsional ... 13

4.5.1 Kerangka Penopang ... 13

4.5.2 Penyortir ... 14

4.5.3 Hopper ... 14

4.5.4 Bak Penampung Ikan Bandeng. ... 14

4.6 Rancangan Struktural... 14

4.6.1 Kerangka Penopang ... 15

4.6.2 Penyortir ... 16

4.6.3 Hopper ... 17

4.6.4 Bak Penampung ... 18

4.7 Perakitan Alat Sortasi ikan bandeng. ... 18

4.7.1 Kerangka Penopang ... 18

4.7.2 Penyortir ... 19

4.7.3 Hopper ... 19

4.7.1 Penampungan ... 20

4.8 Pengujian Kinerja Alat ... 20

4.8.1 Kapasitas Alat Sortasi ... 20

4.8.2 Presentase Keberhasilan ... 20

4.9 Pengujian Alat Sortasi ikan bandeng ... 21

(10)

x

4.10 Analisis Data ... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Desain Struktural Alat Sortasi Ikan Bandeng ... 22

4.2 Kapasitas Alat Sortasi ... 22

4.3 Efektifitas Keberhasilan Uji Coba Alat Sortasi ... 23

V. PENUTUP ... 26

5.1 Kesimpulan ... 26

5.2 Saran ... 26

Daftar Pustaka ... 27

Lampiran ... 29

(11)

xi DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1.Ukuran tiang yang digunakan setiap grade sortasi. ... 15

2.Ukuran tinggi penopang dan kemiringan setiap grade sortasi. ... 16

3.Ukuran jarak pipa dan jumlah pipa. ... 17

4.Pengujian kapasitas alat sortasi. ... 22

5.Hasil sortasi ikan sesuai ukuran grade yang diinginkan. ... 24

6.Efektifitas (Persentase) keberhasilan alat sortasi. ... 25

7. Efektifitas keberhasilan setiap ukuran grade... 25

(12)

xii DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Diagram Alir Perancangan Alat Sortasi Ikan Bandeng... 12

2. Kerangka penopang alat sortasi ... 15

3. Kerangka penyortir... 16

4. Hopper ... 17

5. Bak penampung ... 18

6. Alat sortasi ikan bandeng ... 22

(13)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Penentuan grade ikan dan pengukuran ketebalan ikan berdasarkan grade ... 29 2. Proses prekayasaan alat ... 30

(14)

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potensi dan peluang pasar industri perikanan terus meningkat, yang disebabkan oleh bertambahnya konsumen dan meningkatnya pendapatan serta kesadaran masyarakat akan gizi. Hal ini menuntut tersedianya pangan perikanan yang berkualitas baik dan mutu yang seragam. Untuk menjaga kualitas perikanan, selain pembudidayaan yang baik juga diperlukan perlakuan pascapanen yang baik pula.

Salah satu tahapan kegiatan pascapanen yang cukup menentukan adalah sortasi. Proses ini mencakup pemisahan produk berdasarkan satu atau beberapa kriteria misalnya berat, ukuran, dan sebagainya. Parameter ukuran sangat menentukan mutu ikan dan udang, karena dapat menunjukkan tingkat grade, kualitas ikan dan udang serta daya tarik selera konsumen.

Pada umumnya proses sortasi tersebut masih menggunakan tenaga manusia dengan perkiraan-perkiraan berdasarkan pengalaman sehingga memerlukan banyak waktu dan tenaga serta memungkinkan hasil yang didapatkan dalam pemisahan tersebut tidak konstan. Keterbatasan kemampuan yang juga dipengaruhi oleh emosi manusia, seringkali mengakibatkan terjadinya kesalahan- kesalahan yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi dalam suatu pekerjaan.

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini, proses sortasi banyak dikembangkan dengan sistem otomasi dengan menggunakan perangkat elektronik dan mekanik untuk keefektifan dalam penggunaan, serta keakuratan hasil yang didapat.

Produksi dan perdagangan ikan di Indonesia merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting.Kegiatan produksi harus diimbangi oleh pengembangan teknologi tepat guna yang dibutuhkan untuk meningkatkan dan mendukung pemasaran produksi.Salah satu langkah yang menentukan dalam pemasaran ikan adalah keseragaman ukuran ikan. Ukuran pada beberapa jenis ikan dan udang akan sangat menentukan seberapa besar harga ikan tersebut di pasaran.

(15)

2 Pada umumnya benih ikan dengan ukuran tertentu saja yang memiliki harga ekonomi yang sangat tinggi.Untuk menjamin keseragarnan ukuran ikan maka diperlukan alat sortasi ikan berdasarkan ukuran tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana melakuakn perancangan alat dengan metode gambar tehnik 2. Bagaimana melakukan rekayasa alat sortasi sesuai dengan fungsi

3. Bagaimana melakukan pengujian alat apakah sesuai dengan fungsi dari alat tersebut

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Merancang bangunan alat sortasi berdasarkan fungsi pemisahan yang efektif.

2. Melakuakan rekayasa alat sortasi yang memenuhi kriteria desain.

3. Menguji kinerja alat sortasi ikan semi mekanis.

(16)

3

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan budidaya yang digemari oleh masyarakat sehingga menjadi salah satu komoditas budidaya unggulan. Sehingga, ikan bandeng memiliki potensi untuk dikemabangkan sebagai bahan baku untuk produka olahan yang lebih bervariasi. Ikan bandeng dapat hidup di air tawar dan air laut sehingga sering disebut ikan air payau (Susanto, 2010).

Ikan bandeng adalah jenis ikan air payau yang mempunyai prospek cukup baik untuk dikembangkan karena banyak digemari masyarakat.Hal ini disebabkan ikan bandeng memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis ikan lainnya yaitu memiliki rasa cukup enak dan gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak.Selain itu, harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat (Purnomowati, 2006; Susanto, 2010).

2.1.1 Klasifikasi Bandeng

Klasifikasi Bandeng menurut (Menurut Sudrajat 2008) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animali Pilum : Chordata Subpilum : Vertebrata Kelas : Osteichthyes Ordo : Gonorynchiformes Famili : Chanidae

Genus : Chanos Lacepedo Species : Chanos Chanos

Sirip dada ikan bandengterbentuk darilapisan semacam lilin, berbentuk segitiga, terletak dibelakang insang disamping perut.Sirip punggung pada ikan bandeng terbentuk dari kulit yang berlapis dan licin, terletak jauh dibelakang tutup insang dan berbentuk segiempat.Sirip punggung tersusun dari tulang sebanyak 14

(17)

4 batang.Sirip ini terletak persis pada puncak punggung dan berfungsi untuk mengendalikan diri ketika berenang. Sirip perut terletak pada bagian bawahtubuh dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian paling belakangtubuh ikan bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar dibandingkan sirip-sirip lain.

Pada bagian ujungnya berbentuk runcing, semakin ke pangkal ekorsemakin lebar dan membentuk sebuah gunting terbuka.Sirip ekor ini berfungsisebagai kemudi laju tubuhnya ketika bergerak (Purnowati et al, 2007).

2.1.2 Morfologi Ikan Bandeng

Ikan bandeng memiliki bentuk tubuh уаng memanjang, ramping, pipih dan oval. Panjang ikan іnі berkisar 5 -10 cm bаhkаn lebih, dan јugа memiliki ketinggian badan berkisar 2-4 cm. Sеdаngkаn ukuran kepala pada ikan bandeng іnі sejajar atau berukuran seimbang dеngаn ukuran badanya уаng memiliki bentuk lonjong dan tіdаk memiliki sisik. Sеlаіn itu, ikan bandeng іnі memiliki kepala dераn уаng mendekati mulut dan sedikit meruncing. Ikan bandeng memiliki warna keputihan, abu-abu dan silver (Menristek, 2003).

Ikan bandeng memiliki sisik kecil уаng berdiameter 0,01-0,005 bаhkаn lebih. Sisik tеrѕеbut memiliki warna уаng ѕаmа dan јugа tіdаk mengkilap.Sirip badan ikan bandengan іnі memiliki bеbеrара lapisan seperti lilin, memiliki bentuk segitiga dan terletak dі insang dі bаwаh perut.Sеdаngkаn sirip bagian punggung ikan bandeng іnі memiliki tulang уаng tersusun 14 batang.Salah satunya sirip уаng terletak dі bagian аtаѕ punggung memiliki fungis untuk mengontrol berenag ikan (Menristek, 2003).

Sеlаіn itu, sirip dі bagian perut ikan bandengn іnі terdapat dі dekat bagian anus, уаng memiliki fungi untuk mengatur keseimbangan berenang.Sеdаngkаn sirip lainnya pada ikan bandeng іnі terletak dі bagian bеlаkаng ѕаngаt besar, berwarna kehitaman atau kecoklatan dan јugа runcing dі bagian ujung (Menristek, 2003).

Sirip іnі berfungsi untuk mengemudi kecepatan berang pada ikan bandeng.Perlu dі ketahui bаhwа ikan bandengan аdаlаh salah satu jenis ikan eurihalin, уаng dараt berkembangbiak dі sungai air tawar, air payau, dan air

(18)

5 laut.Namun, untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan bandeng іnі ѕаngаt relatif cepat уаіtu 1-2 kg per ekornya bаhkаn јugа bіѕа lebih tergantung pemeliharan ikan bandeng (Menristek, 2003).

2.1.3 Habitat Ikan Bandeng

Habitat ikan bandeng berada dі perairan laut, dеngаn sifat eurihalin уаng dimilikinya, ikan іnі diketahui mampu hidup dі air tawar.Para pembudidaya ikan bandeng umumnya melakukan pemeliharaan dі tambak-tambak perairan payau atau dіpesisir pantai. Ikan bandeng banyak hidup dі perairan Samudera Hindia dan menyebranginya ѕаmраі Samudera Pasifik.Daerah penyebarannya ѕаngаt luas уаknі јugа mencapai pantai Afrika Timur ѕаmраі kepulau tuamutu, sebelah timur Tahiti, dan dаrі Jepang Selatan ѕаmраі Australia Utara.Hidup mеrеkа dі alam cendrung bergerombol disekitar pesisir dan pulau-pulau dеngаn koral.Ikan уаng muda dan baru menetas hidup dі laut untuk 2-3 minggu, lаlu berpindah kе rawa- rawa bakau dі pesisir daerah payau, dan kadangkala masuk kе danau-danau.ketika ѕudаh dewasa baru mеrеkа аkаn kembali lаgі kе laut untuk hidup dan berkembang biak (Susanto, 2010).

Ikan bandeng dewasa bіаѕаnуа hidup dі perairan litoral.Pada musim perkawinan induk ikan bandeng ѕеrіng dijumpai berkelompok pada jarang tіdаk tеrlаlu jauh dаrі pantai dеngаn karakteristik habitat perairan jernih didasar perairan уаng berpasir dan berkarang dі kedalaman аntаrа 10-30 meter.pertumbuhan ikan bandeng relatif cepat. Ikan bandeng уаng dі pelihara ditambak dan dараt mencapai berat rata-rata 0.60 kg pada usia 5-6 bulan. Selama masa perkembangan, ikan bandeng menyukai hidup dі air payau atau daerah muara sungai. Ketika mencapai usia dewasa ikan bandeng аkаn kembali kelaut untuk berkembang biak. Mеrеkа аkаn berkembang biak dі laut уаng jernih dan memiliki kedalaman sekita 50 meter (Susanto, 2010).

2.1.4 Ukuran Grade Bandeng

Sesuai dengan habitat dan kesukaan bandeng yang termasuk golongan herbifora ini, Bandeng banyak di budidayakan di pesisir atau sekitar pantai yang

(19)

6 dikenal dengan tambak.Para petani tambak ini lah yang membudidayakan dalam arti membesarkan bandeng dari bibit hingga besar atau ukuran konsumsi. Untuk mencapai ukuran konsumsi atau sekitar 25-30 cm memerlukan waktu antara 12 minggu atau lebih, hal ini sangat tergantung kepada kondisi air, lingkungan, makanan tambahan, serta kepadatan. Ukuran bandeng sering dikenal dengan sebutan size.Jika disebut size 2 maka ukuran bandeng 1 Kg berisi 2 ekor, jika size 4 maka 1 kg berisi 4 ekor bandeng dan sterusnya.(2012, Ud Ketapang Jaya).

2.2 Sortasi

Sortasi merupakan kegiatan dalam penanganan pasca panen yang bertujuan untuk memisahkan bahan utama (produk utama) dengan bahan pengotor (loses)atau yang sering disebut dengan kegiatan operasi pemisahan.

Pemilihan atau sortasi adalah pemisahan bahan baku kedalam kategori yang berbeda karakteristik fisiknya seperti ukuran, bentuk dan dalam penelitian ini alat yang didesain merupakan alat yang memisahkan ukuran ikan sesuai ukuran yang telah ditentukan. Proses sortasi adalah metode pemisahan berdasarkan densitas atau daya tamping antara bagian yang diinginkan dari bahan pangan yang disortir (Budisatrio, 2004).

Adapun tujuan Sortasi antara lain :

1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997).

2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat.

3. Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat kesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan asingyang mencemari tanaman obat (Santoso, 2009).

4. Memperoleh kualitas yang lebih baik dan seragam baik bahan mentah maupun produk akhir yang dihasilkan.

5. Memberikan standarisasi dan perbaikan-perbaikan cara pengolahannya 6. Menawarkan beberapa kualitas kepada konsumen dengan harga yang

sesuai dengan kualitasnya.

(20)

7 Sortasi dapat dilakukan secara manual dan mengunakan mesin, sortasi secara manual mengandalkan panca indra manusia dan menggunakan ketelitian yang tinggi dalam sortasi secara manual ini mengunakan tenaga kerja yang banyak dalam peyortiran sebuah produk dalam mengefisienkan waktu ponyortiran. Beda dengan sortasi dengan mengunakan mesin atau dengan bantuan alat dapat mengefisienkan waktu penyortiran dengan cepat dan mengunkan tenaga kerja yang sedikit dalam proses sortasinya( Wirakartakusumah, 1992).

2.3

Mesin Sortasi

Definisi sortasi menurut UU No.I8 tahun 2004 tentang perkebunan adalah kegiatan pemilihan dan pemilahan hasil perkebunan.Pemilihan adalah rnemisahkan produk yang berguna dengan benda asing atau produk yang tidak berguna.Sedangkan pemilahan adalah memisahkan produk berdasarkan mutunya (Hasyim, 2007).

2.3.1 Rancang Bangun Alat Pemilah Bawang Merah Berdasarkan Ukuran Diameter

Telah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pemilah bawang merah berdasarkan ukuran diameternya.Alat ini memanfaatkan pengolahan citra digital dalam memproses data yang diambil.Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data citra berformat bitmap yang diambil menggunakan webcam.Data citra yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan software yang dibuat di Microsoft Visual Studio 2010. Dari hasil pengolahan citra data yang diperoleh maka akan diperoleh nilai ukuran bawang merah yang kemudian akan dikelompokkan kualitasnya berdasarkan ukuran hasil pengolahan data dari alat.

Pengujian alat dilakukan terhadap 51 siung bawang merah dengan kualitas yang berbeda-beda (Hidayat dan Endarko, 2014).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah berhasil difabrikasi sebuah alat untuk memilah bawang merah berdasarkan ukurannya dengan kecepatan 6 siung per menit.Sistem yang dibuat memiliki kemampuan untuk mengenali tiga perbedaan ukuran. Alat yang telah dibuat dalam Tugas Akhir ini

(21)

8 telah berhasil memilah 52 bawang merah dalam tiga kategori ukuran yaitu kelas I (20 siung) dengan error 1,14%, kelas II (11 siung) dengan kesalahan 3,06% dan kelas III (20 siung) dengan kesalahan 3,04%. Perbandingan antara hasil pengukuran alat dengan ukuran sebenarnya adalah sebanding dengan persamaan (Hidayat dan Endarko, 2014)

2.3.2 Sortasi Buah Apel

Salah satu cara meningkatkan nilai ekonomis apel terutama untuk pasar ekspor adalah dengan melakukan sortasi sebelum dilakukan pengiriman ke pasar.

Sortasi buah meliputi kegiatan pamilahan fraksi berdasarkan karakteristik fisik (kadar air, bentuk ukuran berat, jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran), kimia (komposisi bahan bau dan rasa ketengikan) dan kondisi biologisnya (jenis dan kerusakan oleh serangga jumlah mikroba dan daya tumbuh khusus untuk benih.

Sortasi secara umum bertujuan menentukan klasifikasi komoditas berdasarkan mutu sejenis yang terdapat dalam komoditas itu sendiri.

Mutu buah apel ditentukan oleh berbagai parameter diantaranya adalah parameter tingkat ketuaan dan kematangan (indeks warna) serta ukuran.

Umumnya sortasi dilakukan dengan dua cara, yaitu manual (menggunakan indera manusia) dan mekanis (menggunakan alat atau mesin). Sortasi yang dilakukan secara manual adalah sortasi yang berdasarkan warna dan kerusakan.Sedangkan yang didasarkan pada ukuran dan berat biasanya dilakukan secara mekanis.

Proses penyortiran buah-buahan pada saat ini masih terdapat aspek-aspek yang penting untuk dilakukan penelitian, terutama untuk pencangan alat. Pada proses sortasi secara manual, kelemahan yang dimiliki manusia manakala manusia melakukan tugas-tugas sensorik dalam kapasitas yang besar dan waktu kerja yang lama. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut digunakan pendekatan mekanis dengan teknologi otomatisasi agar lebih efektif dan efisien. Penggunaan tenaga manusia (manual) sebagai penentu tingkatgradebuahberdasarkan ukuran memiliki beberapa kekurangan antara lain penilaian manusia yang bersifat subyektif dan tidak konsisten terhadap objek buah serta pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dapat menyebabkan kejenuhan. Oleh karena itu perancangan alat sortasi buah ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

(22)

9 Pada penelitian perancangan mesin sortasi buah yang sudah ada terdapat berbagai macam tipe diantaranya mesin sortasi dengan sistem konveyor, sortasi dengan sistem berat buah, sortasi dengan sistem gravitasi dan tipe saringan.Pada perancangan mesin sortasi tersebut memiliki sistem kerja yang amat komplek dan kurang efisien meskipun memiliki kapasitas kerja dan kualitas hasil yang cukup baik untuk sistem sortasi buah. Pada penelitian perancangan alat yang akan dilaksanakan ini adalah mencoba menggabungkan sortasi buah tipe gravitasi dengan sistem pengolahan citra buah menggunakan personal computer (PC) dan sistem kontrol otomatis mikrokontroller ATMega yang disusun menggunakan sistem gerak motor servo yang diharapkan memiliki sistem kerja efektif dan kualitas hasil hasil sortasi yang baik.

Penelitian tentang perancangan alat sortasi buah apel tentunya masih banyak hal yang perlu untuk dikaji dan ditelaah untuk dikembangkan menuju suatu desain alat yang lebih efektif dan efisien. Pada penelitian sebelumnya, masih terdapat hal yang perlu dikaji untuk mendapatkan proses yang sortasi yang lebih efektif dan efisien terutama untuk cara kerja alat untuk meningkatkan kualitas proses sortasi dan kapasitas kerja alat. Penelitian alat sortasi buah apel ini didesain dengan sistem elevasi (kemiringan) pada pintu out put hasil sortasi yang mengandalkan sistem gravitasi untuk perpindahan buah apel dengan motor servo sebagai tenaga penggerak pintu Output hasil sortasi, dengan suatu sistem desain pengumpan buah otomatis. Perancangan alat sortasi buah apel ini menggunakan program Delphi sebagai pengolah data buah dan Mikrokontoler ATMega 16 sebagai pusat pengatur sistem kendali gerak motor servo. Dengan mengacu hal tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan sistem kinerja alat dan kapasitas kerja alat sortasi buah apel, serta memudahkan sistem evaluasi terhadap kualitas buah apel yang telah disortasi (Anugrahandi, dkk. 2013).

2.4 Rancang Bangun

Rancang bangun berfungsi untuk menciptakan rencana teknis (technical plan) penyelesaian persoalan, meliputi analisis dan sintesis yang bukan sekedar menghitung dan menggambar, tetapi juga mengusahakan bagaimana

(23)

10 merencanakan produk yang siap dikomersilkan dan bagaimana produk tersebut dapat bertahan di pasaran (Fauzan, 2013).

Desain teknik adalah seluruh aktivitas untuk membangun dan mendefinisikan solusi bagi masalah yang sebelumnya telah dipecahkan namun dengan cara yang berbeda. Perancang teknik menggunakan kemampuan intelektual untuk megaplikasikan pengetahuan ilmia dan memastikan agar produknya sesuai dengan kebutuhan pasar serta spesifikasi desin produk yang disepakati, namun tetap dapat dipabrikasi dengan metode yang optimum. Aktivasi desain tidak dapat dikatakan selesai sebelum hasil akhir produk dapat dipergunakan dengan tingkat performa yang dapat diterima dan dengan metode kerja yang terdefinisi dengan jelas (Fauzan, 2013).

Di dalam buku Theories dan Manifestoes, Atelier Zo menuliskan beberapa prinsip dasar perancangan pada masa sekarang. Beberapa prinsip dasar tersebut antara lain:

Arsitektur seharusnya merefleksikan lokalitas dimana dirancang.Didalam rancangan dapat memuat identitas suatu wilayah (dalam hal ini budaya Jogja khususnya).

Arsitektur membentuk suatu ruang dimana setiap orang dari berbagai latar belakang dapat bertemu dan menjalin interaksi social. Dengan mengkomunikasika keragaman dalam bentuk, bahan, dan skala, melalui rancangan arsitektural orang dapat mengalami proses meruang yang baik sesuai dengan fungsinya.

Melalui arsitektur, ruang dirancang untuk memunculkan respon emosional penggunanya, terutama penduduk setempat. Diharapkan pengguna ruang dan bangunan dapat merasakan pengalaman meruang yang baik. Hal ini dapat diwujudkan dengan penggunaan tekstur dan material setempat. Selain itu, rancangan juga dapat menggunakan pengaruh alam secara langsung seperti pengaturan angin dan air, pencahayaan alami, serta penggunaan vista pegunuangan ke dalam rancangan.

(24)

11 III METODOLOGI

4.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan juli 2019.Penelitian dilakukan di laboratorium Workshop Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Sulawesi Selatan.

4.2 Alat dan Bahan 4.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mesin las, gerinda, bor, alat ukur atau meter, gergaji pipa, kunci pas 10, mistar siku, pipa ukuran ¾ mata gerinda (cutting wheel), keranjang.

4.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ikan bandeng dengan ukuran 1 kg/5 ekor, 1 kg/4 ekor, 1 kg/3 ekor, dan 1 kg/ 2 ekor,kawat las elktroda, mata bor (twist bits), besi beton, besi siku, besi holo, kayu, baut dan mor 10, tutup pipa.

4.3 Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

1. Perancangan (desain) fungsional alat, desain alat sortasi meliputi, penentuan dimensi, penetapan fungsional alat, dan gambar teknik.

2. Perekayasaan alat sortasi, konstruksi alat berdasarkan hasil dari rancangan.

3. Pengujian performensi alat yang telah di buat.

4. Evalusi dan perbaikan agar mencapai hasil dari fungsional alat sortasi.

5. Uji kinerja alat untuk menentukan kapasitas dan efektifitas sortasi

(25)

12

Gambar.1 Diagram Alir Perancangan Alat Sortasi Ikan Pengujian performensi alat

Mulai

Penentuan desain dasar alat

Perekayasaan alat Perancangan fungsional alat

Kriteria desain seuai?

Evaluasi dan perbaikan

Pegamatan dan analisis data

Selesai YA

TIDAK

(26)

13 4.4 Perancangan

Kriteria Desain Perancangan alat sortasi ikan Bandeng ini diharapkan dapat menyortir ikan bandeng menjadi 4 ukuran yaitu (3,0≥ cm)grade A,(2,8, ≤ 3,0 cm)grade B, (2,3 ≤ 2,7 cm) grade C, dan(2,0 ≤ 2,3 cm) grade D.

4.5 Rancangan Fungsional

Rancangan fungsional menjelaskan tentang fungsi-fungsi apa saja yang dapat dilakukan oleh system atau system tersebut akan difungsikan untuk apa saja.

Dalam menentukan rancangan fungsional biasanya dinyatakan dalam daftar fungsi. Fungsi operasional menjelaskan fungsi apa saja yang dapat dilakukan oleh system ketika system sedang beroperasi.

Rancangan fungsional merupakan tahapan perancangan alat yang menjelaskan fungsi dari setiap komponen yang dirancang pada alat.Penelitian ini dirancang sebuah alat sortasi ikan bandeng yang, dengan adanya alat ini bisa lebih cepat dalam penyortiran.Bagian-bagian lain yang juga memiliki fungsi penting antara lain kerangka penopang, kerangka penyortir, hopper, bak penampung.

4.5.1 Kerangka Penopang

Bagian kerangka penopang alat sortasi ikan bandeng ini berfungsi sebagai tempat diletakkannya kerangka sortasi ikan bandeng, yang bekerja sebagai penguat alat sortasi agar pada saat alatdigunakan, alat tersebut tidak goyang dan agar stabil dalam sortasi ikan bandeng tersebut

Selaian itu alat ini juga berfungsi sebagai media pengantar hasil sortiran ikan bandeng yang telah dipisahkan pada bagian kerangka penyortir menuju kebagian penampung hasil sortiran ikan bandeng,dengan adanya bagian pada alat ini memperkuat bangunan alat dalam menjalankan fungsi yang alat tersebut.

(27)

14 4.5.2 Penyortir

Berdasarkan hasil pengukuran ketebaln ikan yang dirancang kerangka alat sortasi ini berfungsi menyortir biji dengan 4 ukuran yang sudah ditentukan, yaitu 2,3 cm grade D, 3,2 cm grade C, dan 3,8 cm grade B dan 3,8 cm grade A.

4.5.3 Hopper

Komponen ini berfungsi sebagai saluran input bagi bahan baku yang akan ditumpankan. Komponen ini juga dapat berfungsi sebagai debit pengumpan bahan baku sehingga jumlah bahan baku yang akan disortir oleh alat ini dapat sesuai dengan kebutuhan.

4.5.4 Bak Penampung Ikan Bandeng.

Bak penampung ini berfungsi untuk menampung ikan banden yang telah selesai disortir dan sekaligus berguna sebagai saluran output bagi sortasi yang yang telah jadi bila akan dikeluarkan dari alat sortasi.

4.6 Rancangan Struktural

Secara umum, desain struktural menyiratkan rekayasa benda diam seperti bangunan dan jembatan, atau benda-benda yang mungkin mobile tetapi memiliki bentuk yang kaku seperti lambung kapal dan frame pesawat. Perangkat dengan bagian-bagian yang direncanakan untuk bergerak dengan hubungan satu sama lain ( hubungan ) umumnya ditugaskan untuk bidang desain mekanik.

Desain struktural melibatkan setidaknya lima tahap yang berbeda dari pekerjaan: persyaratan proyek, bahan, skema struktural, analisis, dan desain.

Untuk struktur yang tidak biasa atau bahan fase keenam, pengujian, harus dimasukkan. Fase ini tidak dilanjutkan dalam perkembangan kaku, karena bahan yang berbeda dapat sangat efektif dalam skema yang berbeda, pengujian dapat mengakibatkan perubahan desain, dan desain akhir ini sering dicapai dengan memulai dengan desain perkiraan kasar, kemudian perulangan melalui beberapa siklus analisis dan desain ulang. Seringkali beberapa alternatif desain akan membuktikan cukup dekat dalam biaya, kekuatan, dan serviceability. Insinyur

(28)

15 struktur, pemilik, atau pengguna akhir maka akan membuat pilihan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lain .

Bagian alat penyortir ikan bandeng ini secara umum terbagi atas kerangka penopang, kerangka penyortir, hopperdanbak penampung.Masing-masing bagian alat sortasi ini dipasang berdasarkan rancangan desain dan fungsional.

4.6.1 Kerangka Penopang

Gambar 2. Kerangka penopang alat sortasi

Bagian kerangka terbuat dari besi siku dan besi Holo dengan ukuran 4 cm x 4 cm.

Table 1.Ukuran tiang yang digunakan setiap grade sortasi.

No Nama Bagian Ukuran

Tinggi (cm) Panjang (cm) Lebar (cm) 1. Rangka grade D Tiang 1

Tiang 2

140 140

70 70

60 60 2. Rangka grade C Tiang 2

Tiang 3

140 120

70 70

60 60 3. Rangka grade B Tiang 3

Tiang 4

120 90

70 70

60 60

(29)

16 Table 2.Ukuran tinggi penopang dan kemiringan setiap grade sortasi.

No Nama Bagian Ukuran

Tinggi (cm) Kemiringan(°) 1. Rangka grade D Tiang 1

Tiang 2

135 115

13

2. Rangka grade C Tiang 2 Tiang 3

105 85

13

3. Rangka grade B Tiang 3 Tiang 4

75 55

13

4.6.2 Penyortir

Gambar 3. Kerangka penyortir Grade D

Grade C

Grade B

(30)

17 Bagian kerangka terbuat dari besi siku dengan ukuran 4 cm x 4 cm yang dipotong dengan ukuran 60 cm, besi beton ukuran 3 mm yang dipotong dengan ukuran 80 cm, mor dan baut ukuran 10 yang dilas disetiap ujung besi beton, tutup pipa ¾ dan pipa pvc ¾ dengan ukuran 80 cm.

Table 3.Ukuran jarak pipa dan jumlah pipa.

No Grade sortasi Jarak (cm) Jumlah pipa

1. D 2,3 9 Buah

2. C 3,3 8 Buah

3. B 3,8 7 Buah

4.6.3 Hopper

Gambar 4. Hopper

Hopper dari alat ini terbuat dari besi plat yang di ukur panjang 70 cm, dan lebar 60 cm yang dibenkokan menyerupai huruf J , dan besi holo sepanjang 140 cm sebagai tiang hopper yang dibuat.

(31)

18 4.6.4 Bak Penampung

Gambar 5. Bak penampung

Bak penampung dari alat ini dibutuhkan keranjang dengan ukuran panjang 55 cm, dan lebar 27 dantinggi 11 cm yang diletakan di bagian bawah kerangka penyortir.

4.7 Perakitan Alat Sortasi ikan bandeng.

4.7.1 Kerangka Penopang

Proses perakitan alat sortasi ikan bandeng diawali dengan menyediakan bahan-bahan yang telah ditentukan seperti besi siku. Kerangka penopang yang pertama siapkan besi holo berukuran 4 x 4 cm dan dipotong dengan alat pemotong besi dengan tiang pertama dengan ukuran 140 cm dengan sebanyak 2 buah, dan begitupun dengan tiang ke 2, untuk tiang ke 3 dipotong dengan ukuran 110 cm sebanyak 2 buah, dan tian ke 4 dipotong dengan ukuran 80 cm sebanyak 2 buah.

Setelah itu potong besi siku berukuran 4 x 4 cm dengan ukuran 80 cm sebanyak 6 buah dan ukuran 60 cm sebanyak 6 buah sebagai rangka penopang setiap tiang.

Pada tahap pemasangan kerangka penopang pada tiang pertama di bor padi bagian besi holo di bagian ukuran 135 cm sebagai tempat penahan kerangka sortiran dan 100 cm lalu sebagai media penahan kerangka yang di pasang, besi

(32)

19 siku ukuran 60 cm sebagai lebar yang telah di bor di setiap ujung besi siku, begitupun dengan tiang kedua yang di bor di bagian 115 cm dan 105 cm sebagai penahan kerangka sortiran.

Pada bagian kerangka tiang ketiga di bor di bagian ukuran 85 cm dan 75 cm sebagai media penahan kerangka sortiran dan di bor pula pada bagian 50 cm sebagai penahan atau penopang kerangka.

Pada tiang terakhir di bor di bagian 55 cm sebagai media penahan kerangka sortiran dan di bagian 40 sebagai media penopang kerangka.

4.7.2 Penyortir

Pada proses awal pembuatan kerangka penyortir bahan yang diguanakan pipa ¾ , besi siku, tutup pipa 3/4, baut dan besi beton stelah bahan siap pipa ¾ di potong dengan ukuran panjang 70 cm, setaah itu potong pula besi beton sepanjang 70 cm pada ujung besi beton di beri baut yang sudah di las setiap ujung besi beton yang berfungsi sebagai media penahan dan penegeras ke bagian kerangka penyortir setelah itu potong besi siku dengan ukuran 60 cm sebanyak 6 bagian yang telah di beri ruang yang berlubang di bagian tengah besi siku.

Setelah itu ukur ikan bandeng sesuai grade yang di perlukan dengan kriteria grade A ikan bandeng 1 kg 2 ekor, grade B 1kg 3 ekor bandeng, grade C 1 kg 4 ekor bandeng, dan grade D 1 kg 5 ekor bandeng setelah kriteria terpenuhi ukur bagian diameter bandeng dan sesuaikan ukuran pemisah di setiap bagian grade sortasi nantinya.

4.7.3 Hopper

Pada pembutan hopper bahan yang dibutuhkn itu besi plat dan besi beton, pada besi plat yang telah di ukur dengan ukuran 50 cm dan lebar 65 cm, besi plat yang telah di potong di bentuk menyerupai bentuk J, pada bagia tengah alat hopper tersebut terdapat bgian pemutar yang terbuat dari besi beton sebagai pemutar dan besi plat yang dilas di bagian besi beton sebagai media pendorong.

yang berfungi sebagi pendorong ikan menuju kerangka penyortiran.

(33)

20 4.7.1 Penampungan

Pada bagian ini dibutuhkan keranjang alat sortir dengan ukuran panjang 55 cm, lebar 27 cm dan tinggi 11 cm sebanyak 3, alat ini menampung hasil ouput padai bagian sortasi.

4.8 Pengujian Kinerja Alat

Pengujian terhadap alat sortasi ini terdapat beberapa indikator pengujian, diantaranya yaitu kapasitas produksi alat penyortir dan efisiensi sortiran alat sortasi, yang dimana kedua metode tersebut dapat menentukan tingkat keberhasilan alat sesuai dengan fungsional alat sortasi.

4.8.1 Kapasitas Alat Sortasi

Perhitungan kapasitas alat sortasi ini bertujuan untuk menentukan daya kerja alat sortasi yang digunakan untuk menentukan waktu yang digunakan perkapasitas.

Kapasitas alat sortasi = volume

waktu tempu

4.8.2 Presentase Keberhasilan

Selain itu kualitas hasil dari uji kinerja alat sortasi biji sawit ini dilihat dari keseragaman ukuran ikan bandeng dan presentase yang terpakai dengan cara menghitung jumlah ikan bandeng yang terpisah dengan baik dibagi jumlah total sampel ikan bandeng.

Persentase keberhasilan % = jumlah bandeng yang terpisah dengan baik jumlah sampel bandeng

Kriteria bandeng yang terpisah dengan baik yaitu bandeng yang keluar dari alat dengan baik dan seragam dengan 4 ukuran yang sudah ditentukan.

(34)

21 4.9 Pengujian Alat Sortasi ikan bandeng

Alat sortasi ini diuji menggunakan bahan baku bandeng dengan 4 ukuran yang berbeda yaitu ukuran grade D, ukuran grade C, ukuran grade B dan ukuran grade A.

Pertama siapkan ikan bandeng dibagi 4 ukuran yaitu grade D 1 kg 5 ekor bandeng, grade C 1 kg 4 ekor bandeng, grade B 1 kg 3 ekor bandeng, dan grade A 2 ekor bandeng bahan baku kemudian di tuang kebagian kerangka penyortir, lalu pengambilan data dilkukan pada saat bandeng sudah tersortir semua dengan 5 kali ulangan, setiap 1 ulangan dihitung hasilnya berapa persen yang tersortir dengan baik dan berapa persen yang menyimpang. Berdasarkan data maka nilai kapasitas dan efesiensi sortiran alat sortasi ikan bandeng ini bisa diketahui.

4.10 Analisis Data

Data yang diperoleh dari percobaan ini, pengamatan dan perhitungan dianalisis dengan menggunakan bentuk tabel dan keterangan.

Gambar

Gambar  2. Kerangka penopang alat sortasi
Gambar  3. Kerangka penyortir  Grade D
Gambar  4. Hopper
Gambar  5. Bak penampung

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mempunyai tujuan membangun sistem cerdas untuk sortasi dan pemutuan buah pisang segar secara non-destruktif dengan menggunakan jaringan syaraf

Perancangan mekanisme sistem penghisap pada mesin pemanen udang dan ikan ini merupakan solusi untuk menjawab berbagai kendala pemanenan yang terjadi tersebut

Alat pengupas kulit kopi mekanis ( pulper ) bekerja berdasarkan prinsip pengupasan kulit buah dilakukan dengan mesin pengupas ( pulper ) tipe silinder yang berlangsung di

Penggunaan alat hasil rancangan telah mampu menjaga kualitas buah pepaya karena telah dilengkapi bagian penampung buah sehingga tidak jatuh ke tanah pada saat pemetikan dan pada

Diameter lingkar penahan didesain sesuai dengan diameter buah pepaya, dengan tujuan agar tidak adanya buah yang tidak bisa dipetik karena ukuran yang tidak sesuai,

1. Penelitian ini dilakukan terhadap perancangan sistem penyortiran dan penghitung otomatis buah kentang hanya mencakup penyortiran berdasarkan ukuran buah kentang,

Rancang Bangun Alat Sortasi Jeruk Otomatis Berdasarkan Ukuran dan Kebusukan Menggunakan Sistem Konveyor dengan Mikrokontroler Atmega 8535; Yura Bagus Nandha

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meraneang sistem mekanik unit pengumpan dan unit penampung pada mesin sortasi buah mangga berdasarkan pengolahan citra