• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI SUKAMARA

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 20 TAHUN 2012

TENTANG

KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Menimbang : a. bahwa guna melaksanakan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka perlu menetapkan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Sukamara;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

8. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 14 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 14);

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN SUKAMARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Sukamara;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sukamara;

3. Bupati adalah Bupati Sukamara;

4. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung dan/atau budidaya.

5. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang;

6. Kawasan Strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting terhadap kedaulatan Negara, pertahanan dan keamanan Negara, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan;

7. Kawasan Strategis Cepat Tumbuh adalah merupakan bagian dari kawasan strategis yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan sumber daya dan geografis yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya.

(3)

8. Rencana Induk adalah rencana pengembangan kawasan strategis di daerah provinsi/kabupaten/kota, yang memuat kebijakan dan strategi pengelolaan potensi, masalah dan peluang pengembangan kawasan, yang disusun ke dalam skenario arah kebijakan pengembangan kawasan jangka menengah dalam kurun waktu lima tahunan, yang diimplementasikan melalui rencana pengusahaan dan rencana tindak;

9. Rencana Pengusahaan adalah rencana pengembangan sektor dan produk unggulan sebagai penggerak perekonomian di kawasan strategis provinsi/kabupaten/kota dalam kurun waktu lima tahunan sesuai dengan Rencana Induk, yang memuat proyeksi hulu-hilir sektor dan produk unggulan, informasi dan akses pasar, akses permodalan, akses teknologi, aksessibilitas prasarana (infrastruktur) dan sarana pendukung transportasi dan distribusi, guna meningkatkan produk-produk yang berdaya saing di pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, dan pasar internasional;

10. Rencana Tindak adalah rencana implementasi pengembangan kawasan strategis di daerah provinsi/kabupaten/kota yang disusun secara tahunan dengan mengacu pada tahapan pembangunan lima tahunan sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk, memuat matriks rencana program dan kegiatan, lokasi, jadwal pelaksanaan, instansi/pelaksana, proyeksi kebutuhan pendanaan, sumber pendanaan, output, outcome, dan indikator keberhasilan;

11. Pusat Pertumbuhan adalah lokasi konsentrasi kegiatan ekonomi yang sudah berkembang dan berfungsi sebagai pusat pelayanan perdagangan, jasa, dan industri pengolahan, sehingga berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut dan daerah tertinggal disekitarnya.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Penetapan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh ini dimaksudkan untuk memberikan arah bagi pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten Sukamara sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimilikinya.

Pasal 3

Penetapan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh ini bertujuan untuk :

1. meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk unggulan kawasan.

2. meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pusat pertumbuhan.

3. mendorong peningkatan kerjasama pembangunan antarkawasan secara fungsional yang relatif sudah berkembang dengan kawasan tertinggal disekitarnya dalam suatu keterpaduan system wilayah pengembangan ekonomi.

4. mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya spesifik kawasan bagi peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat yang berwawasan kelestarian lingkungan.

5. menciptakan perwujudan keterpaduan, keseimbangan dan keserasian pertumbuhan antarkawasan.

(4)

BAB III RUANG LINGKUP

Pasal 4

Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Sukamara meliputi :

1. Sukamara sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan fungsi sebagai kawasan perkotaan.

2. Balai Riam sebagai Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan (PKLp) dengan fungsi sebagai Kawasan Pertanian, Kawasan Perkebunan, Kawasan Pertambangan, Kawasan Agrobisnis, Kawasan Industri, Kawasan Permukiman Perdesaan, dan Kawasan Agropolis.

3. Kuala Jelai sebagai Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan (PKLp) dengan fungsi sebagai Kawasan Pertanian, Kawasan Perikanan, Kawasan Wisata, Kawasan Transmigrasi, Kawasan Agrobisnis, Kawasan Industri, Kawasan Permukiman Perdesaan, dan Kawasan Agropolis.

4. Ajang sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dengan fungsi sebagai Kawasan Pertanian, Kawasan Perkebunan, Kawasan Pertambangan, Kawasan Permukiman Perdesaan, dan Kawasan Agropolis.

5. Sungai Cabang Barat sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) dengan fungsi sebagai Kawasan Lindung, Kawasan Pertambangan, Kawasan Wisata, Kegiatan Maritim, Pusat Konservasi, Kegiatan Perikanan, dan Kawasan Permukiman Perdesaan.

BAB IV

PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH Pasal 5

Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh dilakukan berdasarkan kebijakan pengembangan kawasan, yang meliputi :

a. Rencana Induk;

b. Rencana Pengusahaan; dan c. Rencana Tindak.

Pasal 6

1. Dalam penyusunan Rencana Induk sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf a berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

2. Rencana Induk Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh paling sedikit memuat :

a. Hasil kajian menyeluruh terhadap semua aspek kunci pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh sebagai data dasar; dan

b. Proyeksi arah, skenario, dan tahapan pengembangan kawasan dalam jangka menengah.

(5)

Pasal 7

1. Dalam penyusunan Rencana Pengusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf b mengacu pada Rencana Induk.

2. Penyusunan Rencana Pengusahaan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh dilakukan setiap Lima Tahun dan dapat ditinjau kembali setiap Tahun.

Pasal 8

1. Dalam penyusunan Rencana Tindak sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf a mengacu pada Rencana Induk dan Rencana Pengusahaan.

2. Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh dilakukan setiap tahun.

3. Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh dilakukan secara terpadu melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG).

Pasal 9

1. Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Khusus Bidang Ekonomi dikembangkan melalui sinkronisasi dan optimalisasi berbagai program sektoral dan program pengembangan kewilayahan yang telah berkembang.

2. Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Khusus Bidang Ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti : Kawasan Agropolitan, Kawasan Minapolitan, Kawasan Sentra Produksi, Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu, Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBUN), Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK), Kawasan Industri Peternakan (KINAK), Kawasan Sentra Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kota Transmigrasi Mandiri (KTM), Kawasan Bahari Terpadu (KBT), Kawasan Sentra Budidaya Perikanan, Kawasan Pariwisata, Kawasan Industri Kecil dan Menengah, dan kawasan sejenis lainnya.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 10

Dengan diundangkannya Peraturan Bupati ini, maka segala peraturan yang bertentangan dengan peraturan ini dianggap tidak berlaku dan dicabut.

(6)

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara.

Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 1 Nopember 2012

BUPATI SUKAMARA, ttd

AHMAD DIRMAN

Diundangkan di Sukamara pada tanggal 1 Nopember 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA,

ttd

SUMANTRI HARI WIBOWO

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2012 NOMOR 20

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 10 ayat (5) UU No.32 Tahun 2004 telah menjawab tentang kewenangan bidang pertanahan, adalah sebagai urusan- urusan lain yangkewenangannya ada pada Pemerintah Pusat yang

Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E yaitu sebanyak 97,22% yang menyatakan bahwa siswa mempunyai rasa ingin tahu lebih mengenai materi

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik dengan penelitian yang berkaitan dengan nanokomposit Fe 3 O 4 @SiO 2 , namun dari bahan yang berbeda yaitu berbasis material

Data untuk memperoleh hubungan kecepatan terhadap torsi, daya mekanik, dan efisiensi berupa data kecepatan rotasi (rpm) yang diukur menggunakan sensor rotary

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi Guided Inquiry yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran fisika ditinjau dari

Fase 2 tahap penyampaian yang meliputi : guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan sederhana terkait dengan materi perpindahan panas (Visual), guru meminta siswa

3) Pada pertemuan 3 dengan persentase 96,30% maka pembelajaran dapat dikatakan terlaksana.. dan dengan menggunakan skala Likert maka dapat dikategorikan sangat