9 Universitas Kristen Petra
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Promosi
Promosi merupakan bagian dari sembilan elemen pemasaran yaitu segmentasi, targeting, positioning, diferensiasi, marketing mix (product, price, place, promotion), selling, brand, service, process. Suatu produk , merek atau perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing yang bagus kalau ia mampu membangun kesembilan elemen pemasaran tersebut (Kertajaya, 7). Berikut beberapa pengertian tentang promosi :
• Promosi adalah suatu kesamaan usaha di dalam bagian penjualan untuk membujuk pembeli agar menerima informasi dari penjual dan menyimpan informasi tersebut (Jerome B dkk, 1970).
• Promosi adalah sebuah fungsi pemasaran yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang bersangkutan kepada target audiences dengan gaya yang menyakinkan (Burnett 9).
• Promosi adalah proses management yang dimulai melalui kumpulan dari objectives, strategi, personal selling, iklan, sales promotion dan public relations (Burnett 9).
Menurut Burnett tujuan dari promosi adalah untuk berkomunikasi, bertanding dengan kompetitor dan menyakinkan konsumen, alat untuk melaksanakan promosi disebut dengan promotional mix, yang terdiri dari 4 yaitu:
• Advertising bagian dari komunikasi non personal dan merupakan promosi yang berupa gabungan dari ide, produk dan layanan yang diberikan .
• Personal selling merupakan komunikasi interpersonal dengan satu atau lebih pembeli yang akan datang dengan maksud meningkatkan penjualan.
• Public Relations mencoba menyusun untuk menciptakan image menyenangkan di dalam pemikiran konsumen dengan melakukan berbagai aktifitas dan program yang mendukung.
• Public Relations mencoba menyusun untuk menciptakan image menyenangkan di dalam pemikiran konsumen dengan melakukan berbagai aktifitas dan program yang mendukung.
• Sales Promotion bagian dari aktifitas promosi yang memasukan nilai dasar produk didalam periode waktu yang terbatas dan langsung merangsang konsumen pembeli dan efektif pedagang (6-7).
Promosi merupakan bagian yang penting di dalam usaha untuk meningkatkan penjualan karena itu Samarinda Central Plaza juga melakukan berbagai macam promosi seperti mengadakan acara di setiap 6 bulan sekali, memasang iklan di Yellow Pages, menyebar brosur, dan lain-lain. Promosi ini selain dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung juga dilakukan untuk bersaing dengan kompotitor, akan tetapi promosi yang dilakukan oleh Samarinda Central Plaza merupakan promosi yang umum dilakukan pusat perbelanjaan lainnya di Samarinda sehingga ada kecendrungan konsumen mulai merasa jenuh. Untuk mencegah hal itu maka dibutuhkan sebuah promosi yang lebih kreatif dan berbeda sehingga tujuan dari promosi itu sendiri dapat tercapai.
2.1.2 Positioning
Menurut Rise dan Trout ”positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk. Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran calon konsumen” (3).
Positioning adalah janji yang diberikan produk, merek dan perusahaan kepada pelanggan untuk memenuhi janji yang tercantum dalam rumusan positioning ini anda harus membangun diferensiasi yang kokoh ( Kertajaya 10 ).
Menurut Payne, proses positioning meliputi :
• Menentukan level-level positioning, menentukan tingkatan mana yang akan menerima perhatian positioning secara eksplisit. Tingkatan positioning yang dilakukan biasanya sangat jelas meskipun beberapa organisasi telah menempatkan penekanan yang berbeda pada tingkatan-tingkatan ini di waktu yang berbeda.
• Identifikasi atribut-atribut kunci yang penting bagi segmen-segmen terpilih;
sejumlah pendekatan dapat dipakai untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang menonjol kemudian dapat dipakai untuk mengembangkan peta positioning.
Yang terpenting adalah persepi pelanggan akan manfaat yang disampaikan oleh atribut-atribut yang relevan.
• Lokasi-lokasi atribut-atribut pada peta positioning; proses positioning melibatkan identifikasi atribut-atribut yang paling penting dan lokasi jasa berbagai perusahaan, berdasarkan atribut-atribut tersebut pada peta positioning.
• Mengevaluasi pilihan-pilihan positioning; disarankan memilih tiga pilihan positioning yaitu memperkuat posisi saat ini terhadap para pesaing, mengidentifikasi posisi pasar yang belum tergeser, dan repositioning kompetisi.
• Melaksanakan positioning, bila suatu perusahaan dan jasa diposisikan perlu dikomunikasikan melalui seluruh interaksi implisit dan eksplisit dengan para pelanggan. Ini berarti bahwa perusahaan harus menetapkan arah positioning strategic, yang kemudian di ikuti dalam semua kegiatan pemasaran dan penjualan perusahaan (Payne 134).
Kotler dan Amstrong menyatakan bahwa ada tiga langkah dalam melakukan positioning, yakni :
• Mengidentifikasikan sejumlah keunggulan bersaing yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membangun posisi.
• Memilih keunggulan bersaing yang tepat.
• Memilih suatu strategi positioning produk secara menyeluruh (Kotler dan Amstrong 311).
Sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria :
• Penting
Perbedaan tersebut memberikan manfaat yang sangat penting bagi pembeli sasaran.
• Khas
Pesaing tidak menawarkan perbedaan itu, atau perusahaan bersangkutan dapat menawarkannya dengan cara yang lebih khas.
• Unggul
Perbedaan itu unggul dibandingkan cara-cara lain yang mungkin memberikan manfaat yang sama.
• Dapat berkomunikasi
Perbedaan itu dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat oleh pembeli.
• Sulit ditiru
Pesaing sulit meniru keunggulan yang dimiliki tersebut.
• Harga terjangkau
Pembeli mampu membayar biaya keunggulan yang ditambahkan dalam produk tersebut.
• Mendatangkan laba
Perusahaan dapat memperoleh laba dari pemberian keunggulan tersebut.
Menurut Kotler dan Armstrong ada beberapa kesalahan positioning yang sedapat mungkin harus dihindari seperti :
• Memposisikan terlalu rendah (Underpositioning).
• Memposisikan terlalu tinggi (Overpositioning), memberikan gambaran yang terlalu sempit mengenai perusahaan kepada pembeli.
• Memposisikan yang membinggungkan (Confused Positioning), membuat konsumen binggung mengenai citra sebuah perushaan (Kotler dan Armstrong 315).
Posisi suatu produk atau sebuah perusahaan di dalam benak konsumen sangat penting, Samarinda Central Plaza setelah berdiri selama 5 tahun tidak memiliki positioning yang tepat di dalam benak konsumen. Hal ini dikarenakan Samarinda Central Plaza belum memposisikan diri didalam benak konsumen secara nyata, padahal Samarinda Central Plaza memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan kompotitornya, dengan adanya positioning diharapkan Samarinda Central Plaza dapat menciptakan suatu kekuatan marketing di pasar sehingga Samarinda Central Plaza dapat lebih unggul dibandingkan kompotitornya.
2.1.3 Pengertian Brand
• Brand adalah asset bisnis yang harus dan dapat mengatur di setiap waktu di dalam sikap yang sama dengan asset bisnis lainnya. (Gregory 15).
• Merek, menurut Girilbaldi didefinisikan sebagai kombinasi-kombinasi dari atribut-atribut, dikomunikasikan melalui nama atau simbol, yang dapat mempengaruhi proses pemilihan suatu produk atau layanan di benak konsumen. (Soehadi 2).
• Menurut Moore merek dikatakan kuat dan sehat jika dapat kontribusi terhadap 3 faktor: meningkatkan cash flow yang masuk (higher), mempercepat cash flow yang masuk (faster) dan memperpanjang waktu cash flow yang masuk (longer) (Soehadi 3).
• Brand awareness adalah seberapa jauh konsumen dapat mengenal dan mengingat suatu merek (Soehadi 10).
• Brand Identity adalah seberapa jauh perusahaan dapat merumuskan identitas mereknya secara tepat (Soehadi 11).
• Internal Branding adalah suatu aktivitas yang bertujuan agar core values atau jiwa pada merek dirasakan setiap individu dalam organisasi (Soehadi 13).
• Brand Value adalah seberapa jauh konsumen mengerti dan mempunyai asosiasi positif terhadap merek (Soehadi 15).
• Brand Performance adalah atribut yang melekat pada produk atau pelayanan (Soehadi 15)
• Brand Imagery adalah atribut yang terkait secara langsung dengan produk atau layanan (Soehadi 16).
• Brand Relationship adalah seberapa jauh perusahaan dapat memberikan rangsangan kepada para pelanggan agar lebih aktif melakukan kontak atau berinteraksi dengan sebuah merek (Soehadi 16).
• Brand Community adalah hubungan atau keterikatan diantara para pelanggan terhadap suatu merek (Soehadi 19).
• Brand Ambossador adalah seseorang yang mempersentasikan potret terbaik dari produk atau layanan (Soehadi 20).
2.1.4. Pengertian Plaza
Ada beberapa jenis pertokoan yang secara fisik dapat dibedakan antara lain :
• Retail Shop
Toko-toko eceran yang menjual bermacam-macam jenis barang
• Shopping Center
Kompleks pertokoan yang ditangani oleh manajemen pusat memasarkan stan- stan pada pedagang eceran, toserba dan supermarket (Balikpapan Plaza, hal 4).
• Shopping Mall
Kompleks pertokoan di mana bagian depan dari masing-masing toko menghadap ke suatu ruang terbuka yang bebas dari segala macam kendaraan.
• Supermarket
Toko yang menjual barang-barang kebutuhan pangan dan menyediakan barang-barang bukan kebutuhan pangan dengan batasan tak lebih dari 15%
area penjualan, dengan system pelayanan self service (Beddington 7).
• Departement Store
Toko serba ada yang menyediakan segala macam kebutuhan dengan pelayanan self selection.
• Variety Store
Toko yang menjual barang makanan maupun bukan dengan sistem pelayanan self selection. (Beddington 7).
• Superstore
Toko yang menjual barang-barang kebutuhan sandang dengan system pelayanan self service (Beddington 7).
• Hypermarket
Sebuah toko yang diusahakan oleh seorang pengusaha yang menjual berbagai macam barang baik makanan maupun bukan dengan modal kecil, harga bersaing dan sistem pelayanan self service.
• Convenience Store
Toko yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti bumbu dapur, sabun, obat-obatan dan lain-lain.
• Demand Service
Toko yang menjual barang-barang tertentu yang dibutuhkan oleh para pelanggan dalan interval waktu tertentu.
• Impluse Store
Toko yang barang-barangnya menghasilkan keuntungan besar biasanya berharga tinggi, seperti : TV, permata dan lain-lain.
• Pusat perbelanjaan
kelompok bisnis eceran yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan dikelola dalam 1 unit.
• Arcade
Tipe pusat perbelanjaan yang bertempat di kota dan di antara toko terdapat jalan kecil (“Descriptive”)
• Entertainment complex
Pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam hiburan untuk masyarakat seperti bioskop, tempat bermain dan restoran
(“Descriptive ”).
• Fashion mall
Pusat perbelanjaan yang terdiri dari toko-toko yang menjual pakaian dan barang yang berhubungan dengan fashion(“Descriptive”) .
• Festival marketplace
Pusat perbelanjaan dan pusat hiburan kota yang biasanya bertempat di tempat yang memiliki sejarah kota atau kebudayaan kotanya
(“Descriptive”).
• Mall
Pusat perbelanjaan yang tertutup dan besar dan memiliki tempat parkir (“Descriptive”).
• Mixed-use center
Pusat perbelanjaan yang memiliki kantor, restoran, bioskop, hotel dan sejumlah toko untuk disewakan (“Descriptive”).
• Outlet mall
Pusat perbelanjaan yang terdiri dari toko yang menjual barang merek lokal dan barang dagangan dengan potangan harga (“Descriptive”).
• Shopping center
Suatu kompleks pertokoan yang terdapat tempat parkir dan diatur dalam satu organisasi (“Descriptive”).
• Value-oriented mall
Pusat perbelanjaan yang besar yang merupakan kumpulan dari berbagai macam toko-toko yang menjual barang dengan harga murah (“Descriptive”).
2.2 Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. Samarinda Central Plaza.
2. Pemilik : PT. Rusianto Bersaudara.
3. Alamat : Jl. Pulau Irian no. 01, Samarinda-75113.
4. Telepon : +62 541 749 604 5. Fax : + 62 541 749 605
2.2.1 Sejarah Perusahaan
PT. Samarinda Central Plaza merupakan pusat perbelanjaan dan rekreasi di Kalimantan Timur, berawal dari sebuah perusahaan keluarga yaitu PT.
Rusianto Bersaudara didirikanlah PT. Samarinda Central Plaza yang merupakan pusat perbelanjaan dan rekreasi keluarga yang dibangun pada tahun 1997, Pertama kali bangunan ini dimaksudkan untuk dijadikan apertemen akan tetapi rencana itu diganti sehingga ahkirnya Rusianto bersaudara membangun sebuah pusat perbelanjaan yang berdiri pada tanggal 12 November 2001 dan diberi nama Samarinda Central Plaza. Adapun alasan mengapa PT. Samarinda Central Plaza dibangun yaitu sebagai putra daerah mereka ingin meningkatkan kualitas kota Samarinda, dengan adanya Samarinda Central Plaza maka diharapkan banyak investor dari masyarakat luar mau pun dalam yang menanamkan modal. Dengan adanya investor maka diharapkan adanya perberdayaan, sehingga dengan pemberdayaan ini kemajuan Samarinda akan semakin meningkat. Samarinda Central Plaza telah menyerap 2000 perkerja dan pada tahun 2002 Kaltim Pos memberikan Kaltim Pos awards pada Rusianto bersaudara sebagai penghargaan pemberdayaan manusia dan pada tahun 2004 Pamkot memberikan penghargaan kepada Rusianto bersaudara sebagai warga teladan.
PT. Samarinda Central Plaza berpegang teguh pada asas profesionalisme dengan didukung permodalan dan fasilitas usaha yang terkini. Samarinda Central Plaza memiliki 100 counter dan 200 toko dengan slogan “one stop shopping”
Samarinda Central Plaza ingin agar citra Samarinda Central Plaza bukan sebagai pusat perbelanjaan biasa akan tetapi sebagai pusat perbelanjaan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen seperti berbelanja, olahraga dan juga entertainment. Beberapa kelebihan Samarinda Central Plaza yang tidak dimiliki mal lainnya di Samarinda yaitu memiliki stand McDonald, Pizza Hut, Go Skate, Happy Puppy, Studio 21 dan juga King’s Bowl yang merupakan satu-satunya di Samarinda. Dengan slogan “One Stop Shopping” maka Samarinda Central Plaza memiliki target audience keluarga dan remaja dan untuk mendukung hal ini Samarinda Central Plaza telah melakukan berbagai promosi seperti acara anak- anak, acara sosial, acara olahraga seperti bulu tangkis, acara fashion, acara pemilihan putra putri Samarinda Central Plaza yang dilakukan setiap tahun, gebyar belanja Samarinda Central Plaza, mendatangkan artis dan launching produk.
2.2.2 Misi dan Visi
Misi PT. Samarinda Central Plaza yaitu membangun plaza sebagai tempat rekreasi, yang dapat meningkatkan atau ikut serta dalam perekonomian kotamadya Samarinda dan menjadikan Plaza untuk menjangkau kalangan ekonomi menengah keatas, agar dalam berekreasi dan berbelanja tidak pergi keluar kota.
Visinya adalah menjadikan Samarinda Central Plaza sebagai pusat perbelanjaan terbaik di Indonesia terutama di Kalimantan Timur.
2.2.3 Nilai dan Strategi
Nilai membangun budaya perusahaan yang bersendikan pada 3 nilai yaitu integritas, loyalitas dan etos kerja. Strategi yang dilakukan memberikan standar yang profesionalisme terbaik, fasilitas usaha terkini dan pelayanan personal.
Terlihat dari Misi, Visi, Nilai PT. Samarinda Central Plaza, sehingga dirumuskan strategi yang mengacu pada :
• Pencapaian sasaran agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung dan hasil terbaik bagi tenant.
• Pencapaian SDM dengan teknologi serta sistem prosedur kerja yang baik, sehingga dari manajemen sampai jajaran karyawan mempunyai persepi dan komitmen yang sama, yaitu agar dapat memperoleh citra terbaik bagi PT.
Samarinda Central Plaza.
PT. Samarinda Central Plaza memantapkan diri untuk menjadi sentra bisnis yang menguntungkan sehingga melakukan atau merealisasikan terobosan baru untuk menjangkau tantangan perubahan pasar yang cepat dan dinamis. PT.
Samarinda Central Plaza melalui sistem kerja sama yang saling menguntungkan, sehingga menciptakan iklim usaha dan belanja yang kondusif senantiasa dan meningkatkan daya beli pasar baik bagi PT Samarinda Central Plaza maupun pihak tenant ataupun pengunjung.
2.2.4 Produk dan Jasa
Produk yang ada pada PT. Samarinda Central Plaza yaitu berupa hall, ruangan, gedung serba guna dan promotion center. PT. Samarinda Central Plaza memberikan jasa penyewaan untuk produk-produk tersebut.
Kegunaan dari penyewaan produk-produk dan kegunaannya yaitu seperti hall digunakan untuk counters, ruangan untuk tenant yang dilengkapi fasilitas telepon, air, listrik dan pengamanan, gedung serbaguna untuk acara seperti resepsi pernikahaan, syukuran dan lain sabagainya dan promotion center digunakan untuk pameran produk-produk.
2.2.5 Beberapa Hal Mengenai Samarinda Central Plaza
• Samarinda Central Plaza merupakan bangunan pusat perbelanjaan yang terdiri dari 5 tingkat dan terletak di tengah kota Samarinda.
• Kelebihan Samarinda Central Plaza adalah merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan di Samarinda yang menyediakan kebutuhan konsumen dari berbelanja, tempat makan keluarga, hiburan dan olahraga.
• Image Samarinda Central Plaza dikalangan masyarakat sekitarnya adalah pusat perbelanjaan terlengkap dan terbesar di Samarinda.
• Target audience Samarinda Central Plaza yang ingin dicapai adalah semua kalangan karena Samarinda Central Plaza memiliki konsep “one stop shopping” yang artinya di dalam Samarinda Central Plaza semua kebutuhan konsumen dari kalangan bawah, menengah dan atas serta segala usia dapat terpenuhi.
• Samarinda Central Plaza banyak dikunjungi pada hari sabtu atau minggu dan pada hari libur pada jam 18.00-21.30.
• Okupansi terbesar Samarinda Central Plaza biasanya pada bulan lebaran, liburan anak sekolah serta pada bulan puasa. Hal ini disebabkan pada bulan puasa maupun lebaran banyak masyarakat dari luar kota maupun kota Samarinda datang ke Samarinda Central Plaza untuk menyiapkan hari lebaran.
Sedangkan pada hari liburan banyak keluarga yang mengajak anak-anaknya untuk berbelanja dan bermain untuk menikmati liburan.
• Stand yang paling dibanggakan Samarinda Central Plaza adalah Studio 21 karena merupakan satu-satunya di Kalimantan Timur.
• Langkah-langkah promosi yang telah dilakukan Samarinda Central Plaza adalah memasang iklan pada Yellow Pages, mengadakan acara serta mendatangkan artis setiap 6 bulan sekali, membagikan brosur pada investor.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
2.2 Data Pemasaran
2.2.1 Prilaku Konsumen Kalimantan Timur
Dengan banyaknya peristiwa dan kebijakan ekonomi yang terjadi di Indonesia seperti kenaikan bahan bakar, secara umum mempengaruhi prilaku konsumen Samarinda. Namun hal ini tidak terlalu menekan prilaku konsumen Samarinda yang cukup loyal dalam berbelanja, salah satu wawancara yang dilakukan pada manager McDonald juga mengatakan walaupun sekarang harga barang semua naik namun konsumen tetap memiliki prilaku yang sama dalam membeli makanan di McDonald seperti misalnya konsumen Samarinda sangat jarang memesan paket hemat McDonald walaupun mereka memesan makanan yang sama jenis nya dengan paket hemat Mcdonald. Prilaku konsumen Samarinda yang cukup loyal ini juga diakui oleh pimpinan legal Samarinda Central Plaza, walaupun kenaikan barang terjadi namun hal ini tidak terlalu mempengaruhi prilaku konsumen, mereka tetap berbelanja pada hari libur maupun bulan lebaran hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang dari luar kota Samarinda maupun dari dalam kota ke Samarinda Central Plaza jika bulan lebaran mau pun pada bulan liburan.
2.2.2 Data Pemasaran Samarinda Central Plaza
Pasar sasaran Samarinda Central Plaza adalah investor, tenant, konsumen dan wisatawan, hingga kini Samarinda Central Plaza berupaya meningkatkan okupansi mereka dengan meng-up date setrategi pemasaran mereka dengan melihat perkembangan pusat perbelanjaan di berbagai kota dan Negara. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang menjadi kajian utama dari pihak manajemen, diantaranya adalah meningkatkan kualitas serta memperbaiki kualitas seperti yang telah dilakukan pihak Samarinda Central Plaza dengan membangun lahan parkir yang lebih luas dan mengadakan acara bagi pengunjung serta melakukan kemitraan dengan pihak-pihak yang relevan dengan Samarinda Central Plaza.
Dalam hal promosi, pihak Samarinda Central Plaza tergantung pada upaya public relation dan publicity. Divisi tersebut merupakan pihak yang berperan penting dalam menjembatani komunikasi Samarinda Central Plaza, media massa, masyarakat serta yang berkaitan dengan Samarinda Central Plaza. dalam proses
pelaksanaan penjualan lapangan Samarinda Central Plaza membutuhkan kerjasama dan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dengan pihak- pihak terkait seperti bank BCA, Simpati, produk rokok seperti LA, A Mild, Mezzo, dll. Sedangkan aktifitas periklanan yang telah dilakukan adalah dengan beriklan di Yellow Pages, brosur, events. Dll
2.3 Analisis Data
2.3.1 Analisis Data Kuesioner
No Nama L/P Alamat Usia Perkerjaan
01 Lisna P Lambung Mangkurat 20 Pegawai swasta 02 Fakrudduin L Kevolusi 161, Samarinda 33 Pegawai swasta 03. Mahimuddin L Gerilya 15, Samarinda 35 Pegawai swasta 04 Aliansyah L Tenggiri 77, Samarinda 34 Pegawai swasta 05. Leni Aryani P P. Hidayatullah Gg Anal 21 Mahasiswi 06. Hairil Anwar P P. Suryanata Gg. 01 21 Pegawai swasta 07. Lia P Ri. Martadinata, Bontang 20 Mahasiswi 08. Hannes M L Mulawarman 141 36 Pegawai swasta 09. Pino L Sijiaisah, Kutai 27 Pegawai swasta 10 Mariana W Pemuda, Samarinda 22 Pegawai swasta 11. Henny W P.Suryanata Gg 10 19 SMA
12. Henny G W Jelawat 6, Samarinda 24 Pegawai swasta 13. Udin L Jelawat , Samarinda 36 Pedagang 14. Andi L Lambung Gg 5, Samarinda 25 Pegawai swasta 15. Mala W Kebahagian 72, Samarinda 24 Mahasiswi 16. Yasmin W Jelawat 29, Samarinda 29 Mahasiswi 17 In In W Brantas 22, Samarinda 50 Ibu Rmh Tng 18. Nazril Irham L P.Antasari Gg 8 Samarinda 25 Pegawai swasta 19 Muliyanur L P.Suryanata, kutai 23 Pegawai swasta 20 Miftahul L IR Sutami blok EE 10 26 Wiraswasta
Tabel 2.2 Tabel Lanjutan
21 Surya L S. Parman, Kutai 16 SMA
22 Veta Nungki P Otto Iskandardinata, Kutai 20 Pegawai swasta 23 Erlin P H. Adam Malik II 25 Pegawai swasta 24 Lulu P P.Hidayatulah no.20 22 Pegawai swasta
25 Reza L Cermai, tarakan 26 Pegawai swasta
26 Leo S L Cendrawasi, Samarinda 36 Wiraswasta 27 Andi Rianto L Jakarta blok A, tarakan 23 Pegawai swasta 28 Lisa P Grilya Gg. Family 73, berau 22 Pegawai swasta 29 Padma L Perum PKL blok B 744 35 Pegawai negri 30 Udin L Urup Sumkyo, Kutai 37 Pegawai swasta 31 Freddy Roes L Panglima Batur 44, Berau 23 Pegawai negri 32 Sutrisno L Pramuka, Kutai 25 Wiraswasta 33 Arif L Cendrawasih, Samarinda 22 Pegawai swasta
34 Andi L P.Kalimantan 28 30 Wiraswasta
35 Herry L Mawar 11, Balikpapan 31 Wiraswasta
36 Signa P Argamulia 46 Pegawai negri
37 Nansy Puruka W Sambutan Blok AA, 22 Pegawai swasta
38 Dedy L Loa Bakung 56 Dokter
39 Meli P Diponogoro 11, Samarinda 22 Pegawai swasta
40 Irwantoro L Raya Hartaty 24 Wiraswasta
41 Dina P Mulawarman 31 Ibu Rmh Tng
42 Yenny P Adam Malik II 26 Pegawai swasta
43 Claudia P Permh Grand Mahakam 17 Pelajar SMA 44 Nanda P Perumahan Sempaja Lestari 34 Ibu Rmh Tng
45 Henny P Dr.Soetomo 19 Pedagang
46 Alfrida Pane P Pasundan Gg Cempaka 25 Pegawai swasta
47 Yuli P Kebaktian 68 35 Wiraswasta
48 Helmina P Agus Salim 18 21 Wiraswasta
49 Lia Oktavia P Diponegoro Gg Indra 11A 25 Pegawai swasta 50 Fahrul Roji L Otista 69, Balikpapan 25 Pegawai swasta
Table 2.3 Tabel Lanjutan
51 Apin Widaya P P. Hidayatullah 99 Blok D 21 Mahasiswa
52 Budi L Jelawat Gg 9 21 Pegawai swasta
53 Tuti P Untung Soropati, Kutai 26 Pegawai swasta
54 Dino L Kebaktian 45 25 Pegawai swasta
55 Nurhamidah P Skalian 100, Tarakan 22 Pegawai swasta 56 Asma P P. Hidayatullah Blok D 21 Mahasiswi 57 Adriyen L Wahid Hasim B16 14 Pelajar SMP 58 Syahrir L K.H Agus Salim 18 40 Wiraswasta 59 Sadikin L Pembangunan 9, Kutai 23 Pegawai swasta 60 Saldah L Gerilya 17, Samarinda 22 Pegawai swasta 61 Tiffani S P Niaga Selatan 80 12 Pelajar SMP
62 Rudi L A. Yani 40 36 Pegawai swasta
63 Muhammad L Mulawarman 55, Samarinda 26 Wiraswasta 64 Hariantona L Lambung Mangkurat 66 23 Pegawai swasta
65 Wanda L Sulawesi 6B 65 Wiraswasta
66 Tukiyem P P. Antasari Gg 7, Bpp 16 Ibu Rmh Tng 67 Mirawati P Kampung Tengah 49 24 Pegawai swasta 68 Sigit L Samarinda Seberang 46 Pegawai Negri 69 Sugito L Suryanata Gg Hikmah 19 Pegawai swasta
70 Ardalia P S.Parman 24 Ibu Rmh Tng
71 Linda P Sentosa 21 Pegawai swasta
72 Tatug L Pondok Surya Indah Blok D 38 Wiraswata
73 Rifai L Agus Salim 20 Mahasiswa
74 Arsiah P P. Antasari Gg 2 Samarinda 28 Mahasiswa
75 Indriyani P Cendana III 22 Mahasiswa
76 Faridah P Gerilya 16 Samarinda 21 Ibu Rmh Tng 77 Dra Madiana P P. Antasari 66 25 Pegawai negeri 78 Herwonsyah L Ir. H. Janda 14 21 Mahasiswa
79 Fendi L Karang Paci 21 Pegawai negeri
80 Herijal Surya L Antasari Gg 10, Bontang 21 Ibu Rmh Tng
Tabel 2.4 Tabel Lanjutan
81 Djuan L Barito 9, Samarinda 11 Pelajar SD 82 M. Ali Satrio L Pembangunan 8, Bontang 20 Mahasiswa 83 Agusnadi L Otto Iskandardinata 40 Wiraswasta
84 Siti P S. Parman 19 Pegawai swasta
85 Hamidah P S. Parman 21 Pegawai swasta
86 Kristina P KH. Hasyim Ashari 19 20 Pegawai swasta 87 Tandi Wijaya L P. Kalimantan, Bontang 30 Wiraswasta 88 Christanti P Pirus 50, Kutai 17 Pelajar SMA 89 Mambuan P Anggur, Samarinda 23 Pegawai swasta 90 Lady P Arjuna Gg 2, Kutai 22 Mahasiswa 91 Aldi L Kandri Dening, Kutai 19 Pegawai swasta 92 Mardin L Dr. Soetomo, Samarinda 23 Pegawai swasta
93 Della P S. Parman 16 Pelajar SMA
94 Eka L Gunung Sari, Kutai 22 Mahasiswa 95 Marlina P P. Suryanata 28 21 Pegawai swasta 96 Simamngkalit L Jonggon, Kutai 21 Pegawai swasta 97 Rajali L Permh Pesona Mahakam 36 Pegawai negri
98 Abdulah L Gi. Biawan 30 Pegawai swasta
99 Deslyani P Urip Sumoharjo 12 20 Ibu Rmh Tng
100 Betty P Dr. Soetomo 32 24 Wiraswasta
101 Heryanto L Sempaja Lestari Indah F-8 27 Wiraswasta 102 Linoa P Gerilya Gg Family 73 A 27 Wiraswasta 103 Suriansyah L P. Samosir 26 25 Pedagang 104 Sendy. R L Slamet Riyadi 20 Pegawai swasta 105 Dedi Setiadi L Kadrit Oening, Kutai 25 Pegawai swasta 106 Setyorahayu P Jenderal Sudirman Gg 1 18 Pelajar SMA 107 Gazaly L Imam Bonjol, Samarinda 26 Wiraswasta
108 Nurlan S P Pemuda 3 16 Wiraswasta
109 Ye Phing P P.M Boor ( Bumi Sempaja ) 24 Pegawai swasta 110 Yanto L Ir. H . Juanda 11 51 Wiraswasta
Tabel 2.4 Tabel Lanjutan
111 wiwi P Jelawat Gg 9 22 Mahasiswa
112 Yolada P P. Hidayatulah 20 Mahasiswa
113 Sakill P Jeruk 9, Kutai 20 Mahasiswa 114 Yeti P P. Antasari Gg Nusa dua III 24 Wiraswasta 115 Margaretha P Arjuna Gg 1, Samarinda 20 Pegawai swasta 116 Polanski L Juanda 09, Samarinda 26 Pegawai swasta 117 Dona Emiliya P Ijbah 61 28 Pegawai swasta 118 Abdullah L Ery Suparjah 25 Pegawai swasta 119 H. Wahyudi L Jl. KH. Abd. Muthalib 98 25 Pegawai swasta 120 Shita P Ery Suparjan 63 37 Pegawai swasta 121 Sinaga P Wahid Hasyim 11 Pelajar SD 122 Yulia P Perumahan Kayu Manis 25 Pegawai swasta 123 Clara Monica P Dr. Wahidin Sudiro 20 12 Pelajar SMP 124 Stephanie Li P Aminah Syukur 74 12 Pelajar SMP 125 Emelia P Kebahagian Gg 1 21 Pelajar SMA
1. Jenis kelamin responden
4 8 % 52 %
Pria Wanita
. Gambar 2.2 Diagram jenis kelamin responden
Jenis kelamin responden lebih didominasi oleh wanita dengan jumlah sebanyak 65 orang (52%), sedangkan sisanya merupakan responden pria dengan jumlah responden sebanyak 60 orang (48%), namun sekalipun data tersebut lebih
di dominasi oleh wanita, Samarinda Central Plaza tetap ditujukan pada semua kalangan baik wanita maupun pria.
2. Usia responden
4% 3%
15%
48%
16%
8% 4% 2%
< 12 tahun 13-16 tahun 17-20 tahun 21-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun
>56 tahun
Gambar 2.3 Diagram usia responden
Usia responden lebih di dominasi oleh responden berusia 21-25 tahun dengan jumlah sebanyak 60 orang (48%) yang kemudian diikuti oleh responden dengan usia 26-35 tahun sebanyak 20 rang (16%), usia 17-20 tahun sebanyak 19 orang (15%), usia 36-45 tahun sebanyak 10 orang (8%), usia 46-55 tahun 5 orang (4%), kurang dari 12 tahun sebanyak 5 orang (5%) dan usia 13-16 tahun sebanyak 4 orang (3%) serta usia 56 tahun keatas sebanyak 2 orang (2%).
3. Perkerjaan responden
10%
12%
16%
5%1%
47%
2% 7%
Pelaj ar Mahasiswa Wiraswasta Dokter Pegawai negri Pegawai swasta Pedagang Ibu rumah tangga
Gambar 2.4 Diagram perkerjaan responden
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pekerjaan responden lebih di dominasi oleh kalangan Pegawai swasta (47%), Wiraswasta (16%), mahasiswa (12%), pelajar (10%), Ibu rumah tangga (7%), pegawai negri (5%), pedagang (2%) dan dokter (1%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pusat perbelanjaan di peruntukan untuk semua kalangan akan tetapi responden yang bekerja sebagai pegawai swasta lebih memiliki daya beli yang tinggi.
04. Pengeluaran perbulan
7%
24%
24%
42%
1%2% < 100ribu
100 rb - 500 rb 500 rb - 1 j uta 1 j uta - 5 j uta 5 j uta - 10 j uta
> 10 j uta
Gambar 2.5 Diagram pengeluaran perbulan responden
Dari data di atas dapat diketahui pengeluran responden yang paling banyak berkisar pada Rp.1.000.000-Rp.5.000.000 (42%), selebihnya hampir rata persentasenya Rp.500.000-Rp.1.000.000 (30%), Rp.100.000-Rp.500.000 (30%), kurang dari Rp.100.000 (7%), lebih dari Rp.10.000.000 (2%) dan Rp.5.000.000- Rp.10.000.000 (1%). Melihat data ini, maka dapat diasumsikan bahwa mayoritas responden merupakan kalangan menengah atas, sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka cukup loyal. Hasil penelitian ini akan dipertimbangkan dalam strategi komunikasi perancangan.
05. Acara TV favorit
8% 9%
19%
7% 22%
3%
26%
6%
T e le no v e la D ra m a A c t io n M us ic k a rt un R e a lit y s ho w B e rit a
T ida k s uk a s e m ua
Gambar 2.6 Diagram acara TV responden
06. Saluran radio kesukaan responden
30%
7%
15% 16%
32%
M a ha k a n F M H e a rt line F M M e t ro F M M it ra F M T ida k s uk a
Gambar 2.7 Diagram saluran radio kesukaan responden
Melalui data diatas maka dapat diketahui ada kesamaan persentase antara reponden yang suka mendengar saluran radio Mahakam FM (30%) dengan responden yang tidak suka mendengar saluran radio (32%), kemudian di ikuti oleh responden yang suka mendengar saluran radio Metro FM (16%), Mitra FM (15%) dan Heartline FM (7%). Dari hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak semua responden suka mendengar saluran radio.
07. Koran yang di baca responden
7% 62%
15%
16% Kaltim Post
Jawa Post Samarinda Post Tribun Post
Gambar 2.8 Diagram Koran yang dibaca responden
Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa responden yang suka membaca koran Kaltim Pos berjumlah 77 orang (62%), Tribun pos sebanyak 20 orang (16%), Samarinda Post sebanyak 19 orang (15%) dan Jawa Post sebanyak 9 orang (7%). Dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa responden lebih suka membaca koran daerah terutama Kaltim Post yang memiliki jangkauan berita lebih luas dibandingkan Tribun Post.
08. Majalah yang dibaca responden
12%
14%
2%
6% 22%
2%4%
11%
5%
22%
C o s m o po lit a n F e m ina C o s m o G irl A ne k a G a dis Ka wa nk u F o r H im T e m po Libe rt y La innya
Gambar 2.9 Diagram majalah yang dibaca responden
09. Tabloid yang disukai responden
22%
26%
19% 1%
7%2%
23%
N ya t a N o v a B int a ng G a ul C it ra La innya T ida k S uk a
Gambar 2.10 Diagram tabloid kesukaan responden
10.Tempat belanja responden
54%
11%
30%
5%
P la za P a s a r S upe rm a rk e t La innya
Gambar 2.11 Diagram tempat belanja responden
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa responden yang suka berbelanja di plaza sebanyak 67 orang (54%), Supermarket sebanyak 38 orang (30%), pasar sebanyak 14 orang (11%) dan lainnya sebanyak 6 orang (5%). Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa responden lebih suka berbelanja di plaza dibandingkan berbelanja di tempat lain.
11. Alasan ke plaza
34%
41% 10%
4% 4% 5% 2%
M e le pa s s t re s R ua nga n be r A c B a nya k piliha n A da a c a ra Kua lit a s ba ra ng M e nc a ri P a c a r La innya
Gambar 2.12 Gambar alasan responden ke plaza
Dari hasil tersebut dapat diketahui alasan responden pergi ke plaza dikarenakan banyak pilihan barang (41%), melepas stres (34%), ruangan ber Ac (10%), mencari pasangan (5%), kualitas barang dan ada acara sebanyak (4%) serta alasan lainnya (2%). Hal ini membuktikan bahwa kelengkapan barang menjadi faktor yang sangat penting untuk menarik pengunjung dibandingkan hal lainnya.
12. Apakah lokasi mempengaruhi responden pergi ke suatu tempat
30%
70%
Y a T ida k
Gambar 2.13 Diagram lokasi mempengaruhi responden pergi ke suatu tempat
13. Yang dilakukan responden di plaza
15%
65%
6%
14%
M e m ba ndingk a n ha rga
B e rbe la nja
M a k a n
M e liha t - liha t
Gambar 2.14 Diagram keperluan responden di plaza
Mayoritas aktifitas responden ke plaza adalah untuk berbelanja (65%), selain hanya berbelanja aktifitas responden lainnya adalah membandingkan harga (14%), melihat-lihat (14%) dan makan (6%). Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui kebiasaan yang sering dilakukan responden bila pergi ke sebuah plaza dan hal tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun strategi komunikasi perancangan.
14. Apakah responden telah berencana berbelanja sebelum ke plaza
30%
70%
Y a T ida k
Gambar 2.15 Diagram rencana responden berbelanja
Sebanyak 70% responden tidak memiliki rencana berbelanja bila pergi ke plaza. Dari data tersebut dapat diketahui responden tergantung pada situasi dan kondisi saat itu untuk berbelanja dan tidak memiliki rencana berbelanja sebelumnya.
15. Pertimbangan responden berbelanja di plaza
17% 64%
7% 7% 4% 1%
D is c o unt
M e ra s a N ya m a n
Ke but uha n s e ha ri- ha ri
B a nya k piliha n
S a t u- s a t unya piliha n
La innya
Gambar 2.16 Diagaram alasan responden berbelanja di plaza
Dari data tersebut dapat diketahui pertimbangan responden berbelanja di plaza dikarenakan discount (64%) dan alasan yang menjadi pertimbangan lainnya adalah merasa nyaman (17%), kebutuhan sehari-hari (7%), Banyak pilihan (7%), satu-satunya pilihan (4%), lainnya (1%). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Discount atau potongan harga lebih dapat menarik responden untuk berbelanja di plaza.
16. Apakah harga menjadi pertimbangan responden dalam berbelanja
82%
18%
Y a T ida k
Gambar 2.17 Diagaram responden mempertimbangkan harga
Sebagaian besar responden perlu mempertimbangkan harga sebelum berbelanja (82%), dan sebagian mengatakan tidak perlu mempertimbangkan harga disaat berbelanja (18%). Dari data tersebut dapat diketahui responden tetap mempertimbangkan harga dalam berbelanja walaupun responden memiliki kebiasaan yang loyal dalam berbelanja.
17.Apakah iklan dan promosi yang menarik dapat membuat responden berbelanja
82%
18%
Y a T ida k
Gambar 2.18 Diagram ketertarikan responden terhadap iklan
sebagaian besar responden mengatakan promosi dapat menarik responden dalam berbelanja (82%) dan sebagian responden mengatakan promosi tidak dapat menarik responden dalam berbelanja (18%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa promosi memiliki peran yang cukup besar untuk menarik responden berbelanja.
18. Kapan responden ke Samarinda Central Plaza
3% 14%
33%
50%
Pagi hari Siang hari Sore hari Malam hari
Gambar 2.19 Diagram waktu responden ke Samarinda Central Plaza
sebagian besar responden berkunjung ke Samarinda Central Plaza pada malam hari (50%) dan sebagian lagi responden mengatakan pada sore hari (33%), Siang hari (14%), Pagi hari (3%). Hal ini mungkin disebabkan pada malam hari responden lebih memiliki waktu untuk berjalan-jalan ke Samarinda Central Plaza dibandingkan pada siang hari karena responden harus berkerja.
19. pertimbangan utama responden pergi ke
• Samarinda Central Plaza
40%
34%
3%
5%
4%2%4% 8%
Lo k a s i
Ke le ngk a pa n t o k o T e m pa t pa rk ir P ro m o s i H a rga A c a ra D is c o unt F a s ilit a s
Gambar 2.20 Pertimbangan responden ke Samarinda Central Plaza
Pertimbangan responden pergi ke Samarinda Central Plaza dikarenakan Lokasinya (40%) dan Kelengkapan tokonya (34%). Hal ini mungkin dikarenakan letak Samarinda Central Plaza yang terletak di tengah kota Samarinda, selain itu Samarinda Central Plaza juga memiliki berbagai macam toko untuk memenuhi kebutuhan konsumen terutama Samarinda Central Plaza memiliki Studio 21 yang tidak dimiliki pusat perbelanjaan mana pun di Samarinda.
• Mal Mesra Indah
36%
10% 10%
6%
25%
4% 8% 1%
Lo k a s i
Ke le ngk a pa n t o k o T e m pa t pa rk ir P ro m o s i H a rga A c a ra D is c o unt F a s ilit a s
Gambar 2.21 Diagram pertimbangan responden pergi ke Mal Mesra Indah
Lokasi Mal Mesra Indah menjadi pertimbangan utama responden untuk pergi ke Mal Mesra Indah (36%) hal ini mungkin dikarenakan lokasinya bersebelahan dengan pasar pagi, sehingga responden selain dapat ke Mal Mesra Indah, responden juga dapat pergi ke pasar pagi hanya dengan berjalan kaki, letak lokasi ini menjadi keuntungan sendiri bagi Mal Mesra Indah sehingga sampai sekarang Mal Mesra Indah masih banyak dikunjungi oleh penduduk kota Samarinda maupun dari pedalaman Samarinda.
• Mal Lembuswana
19%
49%
2%4%
21%
2%2%1%
Lo k a s i T e m pa t pa rk ir P ro m o s i H a rga A c a ra D is c o unt F a s ilit a s La innya
Gambar 2.22 Diagram pertimbangan responden ke Mal Lembuswana
Tempat parkir (49%) menjadi pilihan mayoritas responden untuk pergi ke Mal Lembuswana, kemudian acara (21%), lokasi (19%). Mal lembuswana merupakan suatu bangunan mal yang bersamaan dengan ruko dalam satu kompleks sehingga banyak tersedia lahan parkir faktor ini menyebabkan lingkungan sekitar mal jarang terjadi kemacetan lalulintas, bersih dan bebas pedagang kaki lima, hal ini yang menjadi faktor Mal lembuswana yang letaknya agak jauh dari pusat kota masih banyak dikunjungi pengunjung.
20. plaza yang paling banyak dikunjungi responden
30%
30%
39%
1%
Mal Mesra Indah
Mal Lembuswana
Samarinda Central Plaza
Lainnya
Gambar 2.23 Diagram plaza yang sering dikunjungi responden
Dari data tersebut kita dapat melihat hampir sama persentasenya, Samarinda Central Plaza (39%), Mal Mesra Indah (30%), Mal Lembuswana (30%) dan lainnya (1%). Hal tersebut membuktikan bahwa Samarinda Central Plaza belum menguasai separuh lebih pengunjung, sehingga Samarinda Central Plaza belum dapat diposisikan sebagai pusat perbelanjaan terbaik di Samarinda.
21. Materi promosi yang cocok untuk promosi plaza
14%
3%
51%
3%
20%
2% 6% 1%
Ka o s P a yung M e m be r C a rd T a s
Kupo n D is c o unt Kupo n ua ng be la nja Ka le nde r
La innya
Gambar 2.24 Diagram materi promosi yang efektif menurut responden
Responden memilih member card (51%) sebagai materi promosi yang cocok untuk promosi plaza, kemudian kupon potongan harga atau discount (20%), kaos (14%), dll. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui apa materi promosi yang efektif untuk mempromosikan sebuah pusat perbelanjaan sehingga dapat menjangkau konsumen lebih banyak.
22. Saran dan kritik serta pesan tentang Samarinda Central Plaza
Responden banyak mengeluh tentang lahan parkir Samarinda Central Plaza yang tidak begitu luas dan selalu penuh pada hari libur sehingga membuat mereka enggan ke Samarinda Central Plaza, responden juga meminta agar Samarinda Central Plaza melakukan promosi yang berupa potongan harga kepada pengunjung namun responden juga memuji Samarinda Central Plaza sebagai pusat perbelanjaan yang lengkap dan unggul dibidang hiburan.
2.4.2 Tinjauan Teoritis Analisa Data 2.4.2.1 Samarinda Central Plaza
Tabel 2.2 Analisa SWOT Samarinda Central Plaza
Strength Weakness Opportunity Theart
Merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Samarinda.
Merupakan satu- satunya pusat perbelanjaan yang menghadirkan Studio 21 di Kalimantan Timur.
Lahan parkir yang sempit membuat lokasi sekitar hotel sering terjadi macet dan membuat
pengunjung harus mengantri untuk masuk ke
Samarinda Central Plaza terutama pada hari libur.
Penataan ruang Samarinda Central Plaza yang kurang memadai sehingga Samarinda Central Plaza kelihatan sempit karena dipenuhi oleh pameran dan stan –stan.
Kerja sama yang baik pada produk- produk tertentu didalam
menyelengarakan acara membuat peluang
Samarinda Central Plaza dalam menjangkau pengunjung semakin luas.
Peningkatan promosi akan memperkuat posisi Samarinda Central Plaza di benak pengunjung dan menarik
pengunjung lebih banyak lagi.
Kondisi ekonomi yang terkadang bergejolak menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi keinginan belanja para pengunjung.
Perkembangan kota sekitar Samarinda yang lebih maju menjadikan ancaman berkurangnya pengunjung dari luar daerah.
Berlokasi di pusat kota
Toko yang hadir di Samarinda Central Plaza
Adanya tenant atau investor yang terus dihadirkan
Tabel 2.2 Analisa SWOT Samarinda Central Plaza (Sambungan) kebanyakan toko
target konsumen yang menengah keatas sehingga pengunjung yang datang ke
Samarinda Central Plaza terkadang hanya untuk melihat-lihat saja
oleh Samarinda Central Plaza dari brand luar menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung.
Samarinda Central Plaza adalah pusat perbelanjaan yang paling lengkap untuk memenuhi kebutuhan konsumen nya terutama di bidang entertainment atau hiburan.
2.4.2.2 Mal Mesra Indah
Tabel 2.3 Analisa SWOT Mal Mesra Indah
Strength Weakness Opportunity Theart
Lokasi Mal Mesra Indah yang
berdekatan dengan pasar pagi
membuat Mal Mesra Indah lebih dikenal oleh pengunjung dari pedalaman.
Lokasi Mal Mesra Indah yang
berdekatan dengan pasar membuat keadaan sekitar Mal Mesra Indah kumuh.
Peningkatan promosi semakin menguatkan Mal Mesra Indah sehingga dapat menarik
pengunjung yang lebih banyak.
Kondisi ekonomi yang terkadang bergejolak menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi keinginan belanja para pengunjung.
Merupakan satu- satunya Mal yang banyak
meyediakan toko yang menjual barang tradisional Dayak.
Keamanan Mal yang kurang terjamin sehingga sering terjadi pencopetan.
Perkembangan kota sekitar
Samarinda yang lebih maju menjadikan ancaman berkurangnya pengunjung dari luar daerah.
Merupakan Mal pertama yang dibangun di Samarinda.
Mal tidak menyediakan ballroom
Adanya tempat
yang lain seperti citra niaga atau pasar yang menjual barang tradisional dayak membuat
kemungkinan Mal
Tabel 2.3 Analisa SWOT Mal Mesra Indah (Sambungan) Toko-toko yang
hadir di Mal Mesra Indah kebanyakan adalah toko-toko yang memiliki target konsumen menengah bawah sehingga
kemungkinan lebih besar pengunjung yang datang bukan hanya sekedar melihat.
Ruangan mal yang terlalu sempit mengesankan mal ini terlalu sesak
Mesra Indah
kehilangan keunggulannya
Promosi kurang
dilakukan oleh pihak Mal Mesra Indah.
4.2.4.3 Mal Lembuswana
Tabel 2.4 Analisa SWOT Mal Lembuswana
Strength Weakness Opportunity Theart
Memiliki lokasi parkir yang luas dan dapat
mencakupi seluruh pengunjung
sehingga membuat keadaan sekitar mal menjadi tertib.
Gabungan antara mal dan ruko-ruko didalam satu lokasi membuat Mal Lembuswana terkesan sangat luas.
Mal Lembuswana adalah satu- satunya mal di Samarinda yang menghadirkan Matahari dan
Kurang tersedianya berbagai macam toko untuk memenuhi kebutuhan pengunjung menjadikan Mal Lembuswana sebagai pusat perbelanjaan yang kurang lengkap.
Kurangnya fasilitas hiburan bagi pengunjung.
Banyaknya toko yang terpisah- pisah jauh membuat
pengunjung yang
Peningkatan promosi semakin menguatkan Mal Lembuswana sehingga dapat menarik
pengunjung yang lebih banyak.
Seringnya
diadakan pameran menjadi peluang bagi Mal
Lembuswana untuk menjangkau pengunjung yang lebih luas.
Kondisi ekonomi yang terkadang bergejolak menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi keinginan belanja para pengunjung.
Perkembangan kota sekitar Samarinda yang lebih maju menjadikan ancaman berkurangnya pengunjung dari luar daerah.
Adanya kejadian pembunuhan yang baru saja terjadi di Mal Lembuswana membuat
masyarakat
Tabel 2.4 Analisa SWOT Mal Lembuswana (Sambungan) Timezone di
Samarinda sehingga hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung.
Lembuswana malas
mengelilingi seluruh lokasi Lembuswana
Samarinda yang
masih percaya akan mitos
menjadi enggan ke sana.
Memiliki ballroom yang luas dan bergaya etnik Dayak.