Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 1402
Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Toko Elektronik berbasis Web dengan Menerapkan Pola Perancangan MVC
(Studi Kasus : Toko Indah Elektronik)
Muhammad Galang Tarigan1, Denny Sagita Rusdianto2, Eriq Muhammad Adams Jonemaro3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Toko Indah Elektronik merupakan toko yang menjalankan bisnis dalam bidang elektronik yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Tidak hanya menjual barang elektronik, toko ini juga menyediakan pelayanan perbaikan barang elektronik seperti mesin cuci, lemari pendingin, televisi, dan lain-lain. Saat ini toko Indah Elektronik ingin meningkatkan pelayanan dan efisiensi kerja dari segi waktu dan tenaga. Hal ini dilakukan karena seiring berkembangnya toko, proses bisnis yang ada saat ini menimbulkan masalah seperti berupa kurangnya efisiensi kerja dari segi waktu dan tenaga. Hal ini terjadi karena pengelolaan dan pengarsipan data transaksi penjualan, pengelolaan barang yang kurang baik. Di sisi lain, pengarsipan data penjualan yang tidak baik ini menimbulkan masalah pada pencacatan keuangan, terkadang ada beberapa penjualan yang tidak tercatat, sehingga tidak diketahui secara pasti berapa pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya dari arsip yang ada. Oleh karena itu untuk meningkatkan layanan yang ada di toko dan upaya untuk memecahkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah sistem informasi pengelolaan toko elektronik berbasis web dengan menerapkan pola perancangan MVC (Model-View-Controller) dengan fitur utamanya ialah memudahkan dalam proses transaksi penjualan, manajemen barang, pencatatan transaksi penjualan dan keuangan. Proses pengembangan sistem menggunakan model pengembangan waterfall. Implementasi dari sistem dikembangkan dengan menggunakan framework Laravel dengan bahasa pemrograman php. Sistem yang dikembangkan telah diuji menggunakan strategi pengujian unit, integrasi, validasi dan compatibility menghasilkan nilai dengan status valid.
Kata kunci: Toko elektronik, sistem informasi pengelolaan toko, MVC (Model-View-Controller), model waterfall, Laravel.
Abstract
Toko Indah Elektronik is a store that runs a business in the electronics sector, domiciled in Medan, North Sumatra. Not only selling electronic goods, this shop also provides repair services for electronic goods such as washing machines, refrigerators, televisions, and others. Currently, Indah Elektronik store wants to improve service and work efficiency in terms of time and energy. This is done because as the store develops, the current business processes cause problems such as a lack of work efficiency in terms of time and effort. This happens because of the management and archiving of sales transaction data, the management of goods is not good. On the other hand, archiving sales data that is not good causes problems with financial records, sometimes there are some sales that are not recorded, so it is not known exactly how much income and expenses each month from the existing archives. Therefore, to improve the services in the store and efforts to solve existing problems, a web-based electronic store management information system was created by applying the MVC (Model-View-Controller) design pattern with the main feature being to facilitate the sales transaction process, management goods, recording sales and financial transactions. The system development process uses the waterfall development model. Implementation of the system developed using the Laravel framework. The developed system has been tested using unit testing, integration, validation and compatibility strategies to produce values with valid status.
Keywords: Electronic store, store management information system, MVC (Model-View-Controller), waterfall model, Laravel.
1. PENDAHULUAN
Toko Indah Elektronik merupakan toko yang menjalankan bisnis dalam bidang elektronik yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Selain menjual alat-alat elektronik, toko indah elektronik juga menerima jasa perbaikan alat-alat elektronik. Toko Indah elektronik memiliki gudang penyimpanan barang, namun tidak semua stock barang elektronik dimasukkan ke dalam gudang tersebut, hanya barang-barang elektronik yang memiliki ukuran besar saja yang dimasukkan ke gudang, seperti kulkas, mesin cuci, speaker, dan parabola, selain dari barang tersebut stock nya akan disimpan di dalam toko.
Pada saat ini toko indah elektronik ingin meningkatkan pelayanan dan efisiensi kerja dari segi waktu dan tenaga karena saat ini dalam menjalankan aktivitas bisnisnya toko ini masih menggunakan proses bisnis konvensional, mulai dari proses pengelolaan pengarsipan data dan transaksi penjualan, pengelolaan barang, dan pencatatan keuangan.
Menurut pemilik toko permasalahan yang muncul berupa kurangnya efisiensi kerja dari segi waktu dan tenaga. Dapat dilihat dari proses manajemen barang, di mana pada proses ini tidak ada catatan yang jelas terkait jumlah barang yang tersedia, sehingga ketika ada pelanggan yang menginginkan barang tertentu, pegawai toko perlu memastikan ketersediaan dan jumlah barang yang dicari di toko maupun di gudang. Proses ini dinilai tidak efisien dari segi waktu dan tenaga karena pegawai toko perlu pergi berulang kali memastikan barang dengan permintaan tertentu ada, sedangkan pelanggan yang akan membeli perlu menunggu kepastian dari pegawai yang mencari barang. Proses memastikan barang yang diinginkan ada biasanya memakan waktu yang cukup lama, tergantung posisi barang tersebut berada, apabila barang yang dicari letaknya di toko biasanya hanya memakan waktu 1-3 menit, sedangkan apabila barang posisinya di gudang dapat memakan waktu sekitar 3-6 menit di mana ini sangat tidak efisien dari segi waktu yang akan menyebabkan antrean pelanggan. Menurut pemilik toko Bapak Tarigan, masalah ini cukup krusial dan terkadang dapat merugikan, karena bisa jadi pelanggan yang ingin membeli barang dalam jumlah besar membatalkan transaksi karena jumlah barang yang diinginkan sebelumnya tidak mencukupi padahal persetujuan awal sudah dicapai.
Permasalahan dialami saat pemilik toko ingin mencari arsip penjualan berdasarkan nama
pelanggan untuk keperluan tertentu, biasanya memakan waktu yang cukup lama dan lumayan menyulitkan. Misalnya untuk keperluan claim garansi, untuk memastikan barang tersebut masa garansi nya belum terlewati dan barang tersebut benar dibeli dari toko Indah Elektronik maka hal ini akan dilakukan, dan terkadang bisa memakan waktu hingga 4-8 menit dikarenakan banyaknya jumlah arsip penjualan yang ada, sehingga proses ini tidak efisien dari segi waktu dan tenaga. Permasalahan pengarsipan juga berdampak pada catatan keuangan dikarenakan masih belum konsisten untuk melakukan pengarsipan penjualan, di mana terkadang ada beberapa penjualan yang tidak tercatat, sehingga tidak diketahui secara pasti berapa pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya dari arsip yang ada.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dikembangkan sebuah system perangkat lunak berbasis web dengan menerapkan pola perancangan MVC yang dilengkapi dengan fitur utama yaitu pengelolaan pengarsipan data dan transaksi penjualan, pengelolaan barang serta pengelolaan catatan keuangan. Sistem dirancang menggunakan pola perancangan Model-View- Controller (MVC) sebab pola ini akan memisahkan antara interface dengan logic bisnis sistem, lalu logic bisnis sistem dengan logic akses data sehingga akan meningkatkan fleksibilitas dalam pengembangannya dan memudahkan dalam proses pemeliharaan sistem nantinya (Pinandito, et al., 2012). Sistem dikembangkan dengan model pengembangan waterfall model, sedangkan pada sisi back-end sistem akan menggunakan bahasa pemrograman php dengan framework Laravel. Diharapkan sistem ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga seluruh pihak yang ada pada Toko Indah Elektronik.
2. LANDASAN KEPUSATAKAAN 2.1. SISTEM INFORMASI
Sistem informasi merupakan sekumpulan subsistem yang saling terintegrasi dengan tujuan mengumpulkan, memproses dan menyimpan data serta menyediakan informasi pengetahuan dan produk digital dengan tujuan tertentu (Zwass, 2020).
Menurut (Susanto, 2017), komponen system informasi dikelompokkan menjadi hardware, brain ware, procedure, database dan communication network. Setiap komponen
harus saling terintegrasi serta setiap komponen system ini harus ada agar system dapat terwujud.
2.2. MVC (MODEL-VIEW-CONTROLLER)
MVC merupakan salah satu pola desain arsitektur yang membagi dan memisahkan sistem menjadi tiga logical komponen yang satu sama lain saling berinteraksi. Terdiri dari logical komponen view, model, dan controller. Sistem dirancang dengan menggunakan pola perancangan MVC sebab dapat meningkatkan dalam pengembangannya dan memudahkan dalam proses pemeliharaan sistem nantinya (Pinandito, et al., 2012). selain itu juga kelebihan dari MVC adalah penggunaan kembali komponen misalnya kita mengembangkan sistem baru berbasis desktop dari sistem lama berbasis web, kita hanya perlu mengganti komponen pada UI saja, karena logic bisnis dan logic datanya sama (Pinandito, et al., 2012).
2.3. WATERFALL MODEL
Waterfall model merupakan model pengembangan dengan pendekatan sistematis dan berurutan dalam mengembangkan perangkat lunak di mana pada pemodelan nya setiap tahapan harus diselesaikan satu demi satu dan setiap tahapan sebelumnya harus selesai terlebih dahulu pengerjaan nya untuk bisa pindah ke tahapan berikutnya. Hal ini membuat waterfall model bersifat recursive di mana setiap tahapan dapat diulang sampai ditemukan hasil yang paling sempurna (Bassil, 2012). Waterfall model sangat berguna dan cocok digunakan dalam keadaan di mana requirements sudah fix , pasti atau tetap (Pressman, 2010). Tahapan waterfall model dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 1. Tahapan waterfall model.
Sumber : (Bassil, 2012)
2.4. LARAVEL
Laravel merupakan aplikasi web framework dengan yang ekspresif dan sintaksis elegan.
Laravel dikembangkan tujuan bahwa pengembangan web harus menjadi pengalaman yang menyenangkan dan kreatif sehingga hasilnya akan memuaskan (Laravel, 2020).
Laravel menyediakan fitur migration yang berfungsi untuk mengontrol sekaligus berinteraksi dengan database. Dengan menggunakan migration, developers dengan mudah melakukan modifikasi pada database karena skema database pada Laravel direpresentasikan dalam bentuk class. Laravel juga menyediakan fitur artisan. Artisan adalah perintah yang dijalankan pada command line/command prompt. Dengan memakai fitur artisan developers dalam melakukan sebuah aksi seperti membuat controller, request, model, menginstal dependency dan lain-lain, sehingga proses pengembangan sistem lebih cepat dan efisien.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 2. Diagram alir penelitian.
3.1. Studi Literatur
Tahapan studi literatur dilakukan untuk menemukan dasar teori yang digunakan penulis acuan ketika melakukan penelitian ini yang bersumber dari buku, jurnal dan internet.
Harapannya dengan dasar teori tersebut dapat
mempermudah dan membantu penulis dalam menjalankan penelitian.
3.2. Rekayasa Kebutuhan
Tahapan Rekayasa kebutuhan dilakukan dengan melakukan proses elisitasi dan analisis kebutuhan. Tahap elisitasi dilakukan teknik observasi dan wawancara untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan serta mengetahui tujuan dari pengembangan sistem. Teknik observasi dilakukan dengan mengamati semua proses bisnis yang ada pada Toko Indah Elektronik seperti proses transaksi penjualan, proses claim garansi, pengelolaan barang, pencatatan keuangan. Lalu teknik wawancara dilakukan dengan mewawancarai secara langsung pemilik toko yaitu Bapak Tarigan terkait permasalahan yang dirasakan pada proses bisnis saat ini.
Setelah itu kebutuhan yang telah didapatkan akan di analisis dan di spesifikasi, dimana hasil dari proses ini akan diketahui aktor yang terlibat dan kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem. Setelah itu akan dilakukan pemodelan use case diagram dan scenario berdasarkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
3.3. Perancangan
Tahapan perancangan dilakukan dengan mentransformasikan hasil rekayasa kebutuhan menjadi sebuah rancangan perangkat lunak yang nantinya akan menjadi dasar pada pengembangan aplikasi, meliputi perancangan class dan sequence diagram, perancangan data dan perancangan komponen. Sistem ini dirancang dengan memakai pendekatan OOD (Object Oriented Design). Perancangan data digambarkan dengan Conceptual Data Model (CDM), serta perancangan komponen yang terdiri dari perancangan pseudocode dan perancangan antarmuka.
3.4 Implementasi
Pada Tahapan ini, hasil perancangan akan diimplementasikan menjadi kode program dengan menggunakan pendekatan Object Oriented Programming (OOP). Sistem yang akan dibuat menggunakan platform web, di mana implementasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript, HTML, dan CSS pada sisi front-end, sedangkan sisi back-end menggunakan framework Laravel.
Untuk sistem basis data menggunakan sistem basis data relasional MySQL.
3.5 Pengujian
Pada tahapan ini dilakukan beberapa strategi pengujian yaitu strategi pengujian unit, integrasi, validasi dan compatibility. Strategi pengujian unit dan integrasi dilakukan dengan teknik pengujian white box yang digunakan untuk menguji setiap jalur logika guna memastikan alur logika sistem telah benar, pengujian jalur logika ini menggunakan teknik white box testing jenis basis path testing. Selanjutnya pengujian validasi akan digunakan teknik pengujian black box sedangkan pengujian compatibility dilakukan dengan bantuan aplikasi Sortsite 6.
4. REKAYASA KEBUTUHAN 4.1. Elisitasi Kebutuhan
Tahapan elisitasi kebutuhan dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Teknik observasi dilakukan dengan mengamati semua proses bisnis yang ada pada toko seperti proses transaksi penjualan, claim garansi, pengelolaan barang, pencatatan keuangan dan proses lainnya.
Sedangkan teknik wawancara dilakukan dengan mewawancarai pemilik toko yaitu Bapak Tarigan agar penulis dapat mengetahui permasalahan yang ada dan dirasakan dari proses bisnis saat ini. Dari tahapan elisitasi kebutuhan, penulis memperoleh detail dari alur proses bisnis yang berjalan saat ini serta beberapa dokumen gambar terkait proses bisnis yang ada saat ini
4.2. Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan pada prosesnya akan mengidentifikasi aktor yang terlibat serta kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari system. Pada tahap ini ditemukan sebanyak 44 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non- fungsional serta sebanyak 4 aktor. 4 aktor yang terlibat yaitu pengguna, pelanggan, pemilik toko dan kasir toko. Setelah dianalisis, kebutuhan fungsional dan non-fungsional akan di spesifikasi dan di modelkan menjadi use case diagram dan use case scenario. Use case diagram dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
5.1. Perancangan Sequence Diagram
Perancangan sequence diagram dilakukan dengan membuat model interaksi antara aktor yang terhubung dalam sistem dengan objek di dalamnya berdasarkan use case scenario yang ada. Dilakukan sebanyak tiga pemodelan
sequence diagram, yaitu tambah barang, buat catatan service, lihat info garansi.
5.2. Perancangan Class Diagram
Perancangan class diagram akan menggambarkan kelas-kelas dalam sistem dan akan menunjukkan hubungan antar class-class yang ada. Perancangan ini menggunakan pendekatan MVC (Model View Controller). Dari hasil perancangan ini digambarkan sebanyak 9 class controller dan 14 class model.
5.3. Perancangan Komponen
Perancangan ini akan dijelaskan alur algoritme yang terjadi pada suatu sub-sistem ketika menjalankan fungsionalitas tertentu.
Dibuatkan perancangan komponen dari beberapa fungsionalitas utama sistem, yaitu fungsi dari tambahBarang(), fungsi addCatatanService(), dan fungsi showLihatGaransi().
5.4. Perancangan Database
Perancangan database pada sistem pengelolaan toko elektronik berbasis web di modelkan dengan menggunakan conceptual data model (CDM). Hasil dari perancangan didapatkan 15 entitas.
5.5. Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dilakukan untuk menggambarkan tampak system yang akan dibuat. Pada bagian ini dimasukkan beberapa hasil dari perancangan yang telah dilakukan, terdiri dari hasil perancangan halaman transaksi penjualan, halaman tambah barang, halaman buat catatan service, dan halaman cari laporan laba rugi.
5.6. Implementasi Komponen
Tahap implementasi komponen dilakukan berdasar hasil perancangan yang telah dilakukan di tahap sebelumnya. Dibuatkan perancangan komponen dari beberapa fungsionalitas utama sistem, yaitu fungsi dari tambahBarang(), fungsi addCatatanService(), dan fungsi showLihatGaransi().
5.7. Implementasi Database
Implementasi database pada sistem pengelolaan toko elektronik berbasis web di modelkan dengan menggunakan physical data model (PDM). Dari hasil penggambaran dibuat sebanyak 15 entitas.
5.8. Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dibuat berdasarkan perancangan antarmuka yang dilakukan sebelumnya. Pada bagian ini dimasukkan beberapa hasil dari implementasi yang telah dilakukan pada sistem yang terdiri dari halaman transaksi penjualan, halaman tambah barang, halaman buat catatan service dan halaman cari laporan laba rugi. Gambar 3, 4 & 5 merupakan hasil implementasi dari fungsionalitas utama sistem.
Gambar 3. Halaman Transaksi Penjualan.
Gambar 4. Halaman Tambah Barang.
Gambar 5. Halaman Cari Laporan Laba Rugi.
Gambar 6. Use case diagram SIPOS.
6. PENGUJIAN
Pada penelitian ini dilakukan 4 strategi pengujian, terdiri dari pengujian unit, integrasi, validasi dan compatibility. Pengujian unit dan integrasi dilakukan dengan menggunakan teknik white-box testing berjenis basis-path testing.
Terdapat 3-unit komponen yang diuji, yaitu fungsi terdiri dari fungsi tambahBarang() pada, addBarangService(), fungsi showlihatGaransi() dan menghasilkan nilai 100% atau valid.
Pengujian validasi dilakukan dengan menggunakan teknik black-box testing yang menguji sebanyak 44 kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan sebelumnya dengan scenario pengujian berasal dari use case scenario sebelumnya dan menghasilkan nilai 100% atau valid. Pengujian compatibility dilakukan dengan menguji kebutuhan non-fungsional dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat dapat berjalan di berbagai browser berbeda. Pengujian compatibility dilakukan dengan bantuan aplikasi Sortsite6 di mana aplikasi ini dapat mengetahui apakah sistem yang dibuat memiliki masalah jika dijalan pada browser berbeda. Setelah dilakukan pengujian dengan aplikasi Sortsite6 diketahui bahwa sistem yang telah dibuat dapat berjalan di berbagai browser yang berbeda tanpa adanya error berupa hilangnya konten dan fungsionalitas sistem. Namun diketahui juga bahwa yang dibuat memiliki mayor dan minor problems pada layout sistem yaitu pada browser internet explorer, firefox dan safari. Problems pada ketiga browser ini dikarenakan CSS dari sistem dibuat terdapat syntax pewarnaan #RGBA dan property CSS yang tidak support di beberapa browser tersebut.
Gambar 7. Hasil pengujian compatibility menggunakan aplikasi Sortsite6.
7. KESIMPULAN DAN SARAN
Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Toko Elektronik pada toko Indah elektronik diperoleh sebanyak 44 kebutuhan fungsional serta 1 kebutuhan non-fungsional pada tahap rekayasa kebutuhannya. Di mana fungsi utama dari sistem dibuat untuk
mempermudah dalam melakukan dan mengarsipkan transaksi penjualan, mengelola barang baru, barang service dan barang return, serta mengelola catatan keuangan seperti pengeluaran dan pemasukan dari transaksi penjualan, Selain itu juga diperoleh sebanyak 4 aktor yang terlibat langsung yaitu pengguna, pelanggan, pemilik toko dan kasir toko. Hasil ini didapatkan berdasarkan observasi secara langsung dan wawancara dengan pemilik Toko Indah Elektronik.
Berdasarkan tahapan perancangan yang dilakukan, dihasilkan 3 perancangan sequence diagram, 23 kelas pada perancangan class diagram dengan 9 kelas controller dan 14 kelas model, 4 perancangan komponen dari fungsi sistem, 15 entitas dari perancangan database yang digambarkan dengan menggunakan CDM (Conceptual Data Model), serta dibuat sebanyak beberapa perancangan antarmuka sistem.
Untuk implementasi dari Sistem Informasi Pengelolaan Toko Elektronik, sistem dikembangkan dengan menggunakan jenis framework Laravel dengan bahasa pemrogramannya ialah PHP pada sisi back-end.
Sedangkan sisi front-end dikembangkan memakai bahasa pemrograman JavaScript, HTML, dan CSS. Implementasi database dilakukan dengan memakai MySQL dan telah digambarkan menggunakan physical data model (PDM).
Tahapan pengujian dilakukan dengan melakukan pengujian unit, integrasi, validasi serta compatibility. Pengujian unit dan integrasi dilakukan dengan menggunakan teknik white- box testing berjenis basis-path testing yaitu dengan menguji 3 buah unit fungsi sampel.
Setelah diuji 3-unit fungsi sampel tersebut menghasilkan nilai yang valid. Sedangkan pengujian validasi memakai dilakukan dengan teknik black-box testing, yaitu menguji seluruh kebutuhan fungsionalitas sistem. 44 kebutuhan fungsional yang telah diuji menghasilkan nilai yang valid. Terakhir untuk pengujian compatibility dilakukan dengan bantuan aplikasi Sortsite6 dan menghasilkan nilai valid.
Saran yang dapat diambil dan dilakukan ketika ingin melakukan penelitian yang serupa adalah dengan melakukan pengembang yang lebih lanjut pada sisi tampilan, sehingga Sistem Pengelolaan Toko Elektronik dapat berjalan dengan baik di berbagai macam browser yang berbeda. Hal ini berdasarkan pengujian compatibility yang telah dilakukan di mana hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa sistem
yang telah dikembangkan memiliki mayor layout problem pada browser microsoft edge dan minor layout problem pada browser safari.
Selain itu dilakukan penambahan fitur notifikasi terkait terdapat barang yang jumlahnya akan habis atau habis. Sehingga setelah dilakukannya transaksi penjualan, pemilik toko akan langsung mengetahui jumlah dan ketersediaan barang yang ada.
8. DAFTAR PUSTAKA
Bassil, Y., 2012. A Simulation Model for the Waterfall. International Journal of Engineering & Technology (iJET), Volume 2.
Kosasi, S., 2014. Perancangan Aplikasi Point of Sale dengan Arsitektur Client/Server Berbasis Linux dan Windows. Citec Journal, 1(2), pp. 114-127.
Laravel, 2020. Homepages. [Online]
Available at: https://laravel.com/
[Accessed 12 2 2020].
Luthfi, F., 2017. Penggunaan Framework Laravel Dalam Rancang Bangun Modul Back-End Artikel Website Bisnisbisnis.ID. JISKa, 2(1), pp. 34-41.
Majidah, R., Rusdianto, D. S. & Brata, K. C., 2019. Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Klinik Gigi Berbasis Website Menggunakan Prinsip Point of Sale (Studi Kasus: Klinik Gigi Senyum Sehat Dental Care). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(5), pp.
5042-5048 .
Pinandito, A., Pradana, F. & Arwani, I., 2012.
MODUL MATA KULIAH - KONSEP MVC. s.l.:s.n.
Pressman, R. S., 2010. Software Engineering A Practitioner’s Approach. 7th ed. New York: Higher Education.
Sharma, P. & Singh, D., 2015. Comparative Study of Various SDLC Models on Different Parameters. International Journal of Engineering Research, 4(4), pp. 188-191.
Susanto, A., 2017. SIstem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu. Bandung: Lingga Jaya.
Zwass, V., 2020. Information system.
Encyclopedia Britannica.. [Online]
Available at:
https://www.britannica.com/topic/inform ation-system
[Accessed 11 October 2021].