• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK SALON BERBASIS WEB PADA TOKO KRISTIN JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK SALON BERBASIS WEB PADA TOKO KRISTIN JAKARTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-309

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK SALON BERBASIS WEB

PADA TOKO KRISTIN JAKARTA

Anna Mukhayaroh

STMIK Nusa Mandiri anna.auh@nusamandiri.ac.id

Rizki Aulianita

STMIK Nusa Mandiri Rizki.rzk@nusamandiri.ac.id

ABSTRAK — Penyampaiannya informasi mulai dilakukan melalui internet terutama dengan menggunakan media website yang dipandang lebih efisien dan efektif dikarenakan dapat mencakup area yang lebih luas dalam pencapaian informasinya. Webiste dapat terus diupdate

sehingga lebih dinamis selain itu website didukung oleh teknologi multimedia yang membuat website terlihat lebih menarik dan informatif. Toko Kristin bergerak dalam penjualan produk salon. Agar dapat bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko, dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dan informasi penjualan yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

Kata Kunci: E-Commerce, Toko Kristin, Produk Salon

ABSTRACT - Delivery of information began to be done through the internet, especially by using the media website that is considered more efficient and effective because it can cover a wider area in achieving the information. Webiste can be kept updated so that it is more dynamic besides website supported by multimedia technology which makes website look more interesting and informative. Toko Kristin is engaged in the sale of salon products. In order to compete in running the business, expand the sales area, and increase revenue then a website can be a solution that can provide product information desired for buyers. In addition, buyers can buy products without having to come to the store, can be done anytime, anywhere and sales information needed can be met.

Keywords: E-Commerce, Kristin Shop, Salon Product

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya teknologi informasi, maka penyampaian informasi mulai dilakukan melalui internet. Penggunaan website sebagai media penyampaian informasi ini dipandang lebih efektif

dan efisien, karena dapat mencakup area yang lebih luas.

Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menenerapkan penggunaan e-commerce

dalam kepentingan bisnis sehingga memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing (Karmawan, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay B-17).

Toko Kristin merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan produk salon, agar Toko Kristin bisa bersaing dalam menjalankan bisnisnya, memperluas wilayah penjualan, serta meningkatkan pendapatan maka sebuah website bisa menjadi solusi yang dapat menyediakan informasi produk yang diinginkan bagi pembeli. Selain itu, pembeli dapat membeli produk tanpa harus datang ke toko.

BAHAN DAN METODE

2.1 Analisa Penelitian

Analisa penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode System

Development Life Cycle (SDLC) dengan model

Waterfall, berikut ini adalah penjelasan tentang metode tersebut:

a. Planning

Planning atau perencanaan dibutuhkan sebelum tahap analisis bisa berjalan, ini dilakukan guna memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah sistem yang akan dibangun. Perencanaan dapat memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain: (1) Menentukan ruang lingkup, (2) Mengenali berbagai area permasalahan potensial, (3) Mengatur urutan tugas dan (4) Memberikan dasar untuk pengendalian.

b. Analisis

Pada model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata. Pada model ini analisa digunakan untuk mengetahui ruang lingkup masalah yang akan ditangani, memahami sistem yang sedang berjalan dan mengidentifikasi masalah serta mencari alternatif solusinya.

c. Desain

(2)

INF-310 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam

tahap desain antara lain, Input Design, Output Design, Tools Hardware, Software dan File Design. d. Implementasi

Metode ini memiliki tujuan melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun dan mengimplementasikan sistem yang baru dan memastikan bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam metode ini antara lain,

programming dan testing.

2.2 Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah mengamati langsung terhadap kegiatan yang sedang terjadi, untuk mendapatkan data-data yang lengkap dan akurat. Pada metode observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung pada Toko Kristin Jakarta untuk memperoleh gambaran operasional yang berlangsung di toko tersebut. b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung kepada para karyawan yang bekerja di Toko Kristin Jakarta, guna memperoleh informasi yang lengkap dan jelas terkait dengan sistem informasi penjualan produk salon di Toko Kristin Jakarta.

c. Studi Pustaka

Metode ini membantu penulis dalam hal membuat laporan yang ditunjang dengan buku-buku, jurnal dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dimuat.

2.3 Teori Pendukung

Sistem informasi penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang tersebut yang disertai dengan pembuatan faktur mengadakan atas penjualan yang berlaku (Sunarto 28).

2.3.1 E-commerce

E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme

bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to

business) dan konsumen langsung (business to

consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang

selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi e-commerce, hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat

dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship) (Jatmiko B-1).

Manfaaat E-Commerce bagi organisasi/perusahaan (Widodo dan Herlawati 80):

1. Kemampuan grafis internet maupun memperlihatkan produk apa adanya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkannya tanpa ongkos/biaya cetak. 2. Lebih aman membuka toko online dibanding

membuka toko biasa.

3. Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur dan hari besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

4. Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.

5. Revenue stream (arus pendapatan) yang baru

yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional.

6. Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), di mana penggunaan e-commerce

memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce

maka pangsa pasar menjangkau luar negeri. 7. Menurunkan biaya operasi (operating cost).

Penggunaan teknologi internet memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai, karena segala sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan

software tertentu maka semua aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat dilakukan.

8. Penghematan besar yang dimungkinkan melalui

e-mail. Penghematan ini terjadi karena

berkurangnya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi, dimana segalam sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan data digital sehingga tidak membutuhkan kertas sebagai media yang pada akhirnya memberikan penghematan besar terhadap pengeluaran dalam proses transaksi.

2.3.2 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Chonoles mendefinisikan UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar (Indrajani D-3). UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:

1. Merancang perangkat lunak.

(3)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-311 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa

dan mencari apa yang diperlukan sistem.

4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain (Indrajani D-3):

1. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

Use case menurut Pilone menggambarkan fungsi

tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.

Komponen pembentuk diagram use case adalah: a. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak

yang berperan dalam sistem.

b. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan

oleh bisnis/sistem.

c. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.

2. Diagram Kelas (Class Diagram)

Diagram kelas merupakan kumpulan dari kelas-kelas objek. Oleh karena itu pengertian kelas-kelas sangat penting sebelum merancang diagram kelas. Menurut Whitten mengartikan kelas sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Kelas kadang-kadang disebut kelas objek (objek class).

3. Diagram Paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

4. Diagram Komponen (Component Diagram) Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.

5. Diagram Deployment (Deployment Diagram) Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram

deployment berhubungan erat dengan diagram

komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Menurut Pilone, Diagram statechart dalam UML kadang disebut juga dengan istilah diagram state

machine. Diagram ini menggambarkan perilaku

sistem perangkat lunak yang kita buat dan perilaku kelas, subsistem dan seluruh aplikasi. Selain itu diagram state machine bermanfaat juga untuk menyediakan cara yang baik dalam memodelkan komunikasi yang terjadi dengan entitas luar via protokol atau sistem dasarnya. 7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Diagram aktivitas lebih menfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas system dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.

Ketika menggunakan diagram aktivitas untuk memodelkan perilaku suatu classifier, classifier

dikatakan kontek dari aktivitas. Aktivitas dapat mengakses atribut dari operasi classifier, tiap objek yang terhubung dan parameter-parameter jika aktivitas memiliki hubungan dengan perilaku. Ketika digunakan untuk model proses bisnis, informasi itu biasanya disebut

process-relevant data. Aktivitas diharapkan dapat

digunakan ulang dalam suatu aplikasi, sedangkan aksi biasanya specific dan digunakan hanya untuk aktivitas tertentu.

8. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. 9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

Diagram Komunikasi (Communication Diagram) bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (Indrajani D-3).

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram merupakan

suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi

(4)

INF-312 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 1. Entitas (Entity)

Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem. Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi

panjang.

b. Nama entitas dapat berupa kata benda tunggal.

c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

2. Atribut (Attribute)

Atribut juga sering disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan–keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas untuk menggambarkan atribut yang dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut:

a. Atribut dinyatakan denga simbol elipps. b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps c. Nama atribut berupa kata benda tunggal. d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan

nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis. 3. Relasi

Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Aturan penggambaran relasi antar entity:

a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat

c. Relasi menghubungkan dua entitas.

d. Nama relasi menggunakan kata kerja aktif (diawali awalan me-) tunggal.

e. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

4. Derajat Relasi (Cardinalitas)

Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan objek dasar dan relasi antara entitas. Entitas dapat diartikan sebagai objek dan diidentifikasikan secara unik, dan objeknya dapat berbentuk orang, barang, dan sebagainya. Kardinalitas relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B., dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas himpunan B.

Gambar 1. Kardinalitas Relasi Satu ke Satu (One to One)

b. Satu ke banyak (One to many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak (One to Many)

c. Banyak ke banyak (Many to many)

(5)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-313

Gambar 3. Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)

d. Banyak ke satu (Many to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas B dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 4. Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu (Many to One)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun prosedur sistem berjalan yang berlaku di Toko Kristin sebagai berikut:

1. Prosedur Pemesanan

Pembeli datang untuk menanyakan produk yang dicari kepada bagian penjualan. Bagian penjualan akan melihat data produk, bila produk ada maka bagian penjualan akan menjelaskan harga dan deskripsi produk. Jika pembeli sesuai dengan harga dan deskripsi produk yang dijelaskan maka bagian penjualan akan mengambil produk yang dibeli sedangkan bila produk tidak ada maka bagian penjualan akan memberikan konfirmasi ketidak adaan produk dan pembeli akan pulang.

2. Prosedur Pembayaran

Bagian penjualan akan membuatkan nota penjualan sesuai dengan produk yang telah dipesan oleh pembeli. Setelah membuatkan nota penjualan maka bagian penjualan akan memberikan konfirmasi total bayar ke pembeli.

Pembeli yang telah melakukan pembayaran ke bagian penjualan maka akan menerima nota penjualan dan produk yang dibeli. Nota penjualan berbentuk rangkap dua. Nota rangkap pertama berwarna putih akan diberikan kepada pembeli jika telah melakukan pembayaran sedangkan nota berwarna merah akan diambil sebagai arsip bagi bagian penjualan.

3. Prosedur Laporan

Bagian penjualan akan membuat laporan penjualan berdasarkan nota berwarna merah yang telah diarsipkan. Laporan akan diberikan kepada pemilik toko setiap bulannya.

3.2 Analisa Sistem dan Web Usulan

Adapun Sistem Usulan yang diajukan sebagai berikut:

1. Prosedur Pemesanan Produk

Terlebih dahulu pembeli mengakses alamat situs web Dewi Kian Indah untuk mengetahui informasi produk yang di jual oleh Toko Kristin. Pembeli bisa melihat semua jenis-jenis produk yang di jual dan untuk memesannya, pembeli bisa memilih tombol beli.

2. Prosedur Keranjang Belanja

Setelah memilih produk maka akan tampil keranjang belanja. Dalam keranjang belanja pembeli bisa menginput jumlah beli lalu memilih tombol Update Keranjang Kemudian pembeli bisa memilih Lanjutkan Belanja untuk memilih produk yang ingin dibeli lagi atau Selesai Belanja untuk melanjutkan ke proses login member atau pendaftaran member.

3. Prosedur Pendaftaran Member

Pembeli yang telah memesan produk di Toko Kristin maka akan diminta melakukan login member bila memang sudah terdaftar. Jika belum maka akan diminta untuk mendaftar sebagai member di Toko Kristin.

4. Prosedur Pendataan

Setelah proses login member atau registrasi member maka member akan menerima invoice

yang telah dikirimkan sesuai dengan alamat email member dan member diminta segera mentransfer sejumlah uang sesuai dengan total pembayaran ke rekening yang telah di tentukan. 5. Prosedur Konfirmasi Bayar

(6)

INF-314 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri lengkap setelah itu member menekan tombol

konfirmasi untuk menyimpan. 6. Prosedur Pengiriman

Pengiriman produk akan dilakukan setelah pihak admin mengecek konfirmasi pembayaran dengan jumlah uang yang di transfer. Setelah pengecekan selesai dan sesuai maka produk yang di pesan akan dikirimkan melalui jasa pengiriman yang telah ditentukan oleh Toko Kristin.

7. Prosedur Pencetakan Laporan

Untuk mengetahui sekaligus mencetak laporan dari pihak admin bisa melakukan login sebagai admin dan memilih menu laporan penjualan. Selanjutnya pihak admin bisa mencetak laporan penjualan sesuai dengan tanggal laporan yg dipilih.

Desain Database pada Toko Kristin sebagai berikut:

ada kategori id_kategori

nama_kategori

kategori_seo

produk

pesan

member

konfirmasi kota

id_produk id_kategori

nama_produk produk_seo

deskripsi

harga

stok

berat

tgl_masuk

gambar_produk dibeli

diskon

id_pesan

id_produk

jumlah_detail

status_pesan

tgl_pesan id_kota

jam_pesan id_pesan

1 M

M

mempunyai

N

mempunyai id_kota

nama_kota

biaya_kirim

1 1

memberikan

1 1

id_konfirmasi id_pesan

email_konfirmasi

nama_bank_kofirm norek_konfirm

total_transfer tgl_transfer pesan

id_kota tlp_member

email_member alamat_member

password_member nama_member

id_member

mengisi M

1

id_member

memesan

1 1

Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Berikut adalah tampilan website Toko Kristin: a. Halaman Beranda

Halaman beranda ini berfungsi sebagai halaman awal website Toko Kristin.

Gambar 6. Halaman Beranda

b. Halaman Profil

Halaman profil ini berfungsi untuk menampilkan informasi Toko Kristin.

Gambar 7. Halaman Profil

c. Halaman Cara Pembelian

Halaman Cara Pembelian ini berfungsi untuk menampilkan cara membeli produk sampai dengan konfirmasi pembayaran pada website

Toko Kristin.

Gambar 8. Halaman Cara Pembelian

d. Halaman Semua Produk

Halaman Semua Produk berfungsi untuk menampilkan informasi produk salon yang dijual di Toko Kristin.

(7)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-315 e. Halaman Keranjang Belanja

Halaman Keranjang Belanja berfungsi untuk menampilkan informasi produk yang telah dipesan oleh pembeli di Toko Kristin.

Gambar 10. Halaman Keranjang Belanja

f. Halamam Registrasi dan Login Member

Halamam Registrasi dan Login Member untuk masuk ke form konfirmasi pembayaran yang telah dilakukan di website Toko Kristin.

Gambar 11. Halaman Registrasi dan Login Member

g. Halaman Proses Transaksi Selesai

Pada Halaman ini akan ditampilkan nama pembeli dan total pembayaran yang harus dibayarkan.

Gambar 12. Halaman Proses Transaksi Selesai

h. Halaman Konfirmasi Bayar

Halaman Konfirmasi Bayar berfungsi untuk pembeli yang telah menjadi member mengkonfirmasikan pembayaran yang telah dilakukan di website Toko Kristin. Sebelum masuk ke form Konfirmasi Bayar, maka member akan diminta login terlebih dahulu.

Gambar 13. Halaman Konfirmasi Bayar

i. Halaman Hubungi Kami

Halaman Hubungi Kami berfungsi untuk pengunjung yang ingin mengisi pesan di website

Toko Kristin.

Gambar 14. Halaman Hubungi Kami

j. Login Admin

Menu Admin ini berfungsi untuk mengelola isi

website Toko Kristin.

(8)

INF-316 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri k. Menu Admin

Menu Admin ini berfungsi untuk mengelola isi

website Toko Kristin.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil diantaranya: 1. Untuk membeli produk pelanggan tidak perlu

datang langsung ke toko karena bisa melalui website Toko Kristin.

2. Sistem informasi berbasis web pada Toko Kristin dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui jaringan internet.

3. Dengan adanya website penjualan Toko Kristin maka pembeli dapat mendapatkan update

informasi terbaru mengenai produk-produk yang ada baik dalam hal harga, berat serta penjelasan mengenai produk yang dijual pada Toko Kristin.

Website penjualan Toko Dewi Kian Indah dapat memperluas wilayah penjualan dan pemasaran karena bisa diakses melalui jaringan internet.

REFERENSI

Indrajani, Willy. “Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web pada PT. Sarang Imitasi”. Seminar Nasional Teknologi Yogyakarta (2007): D-3. Print [Diambil dari: http://digilib.unsri.ac.id/download/18%20 %20ANALISIS%20DAN%20PERANCANGAN %20%20SISTEM%20PENJUALAN%20BERB ASIS%20WEB%20PADA%20PT14082009.pd f. (10 Desember 2015)]

Jatmiko, Nurbo, Hadi Syahrial dan H.M. Misni.

“Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dalam Layanan Penjualan Berbasis Web pada Mall Puri Indah”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Yogyakarta (2010): B-1. Print. [Diambil dari:http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati

/article/view/1879/1657 (10 Desember

2015)]

Karmawan, I Gusti Made, Arta Moro Sundjaja dan Devyano Luhukay. “Analisis dan Perancangan E-Commerce PD. Garuda Jaya”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi Yogyakarta (2010): B-17. Print

[Diambil dari:

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/arti

cle/viewFile/1882/1660 (10 Desember

2015)]

Marlinda, Linda, 2004. Sistem Basis Data, Andi Offset. Yogyakarta

Sunarto, Andi. Seluk Beluk E-Commerce. Jogjakarta: Garailmu, 2009. Print.

Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung, 2011. Print.

Gambar

Gambar 3. Kardinalitas Relasi Banyak ke
Gambar 8. Halaman Cara Pembelian
Gambar 10. Halaman Keranjang Belanja

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan peran aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan, manfaat jasa hutan khususnya aliran air untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka harus

Seminar Nasional Kimia dalam Rangka Dies Natalies ke-52Jurdik Kimia FMIPA UNY Peran Kimia dan Pendidikan Kimia di Era Global Menuju Penelitian dan Pendidikan Berkualitas.

Apabila ada peserta lelang yang merasa keberatan atas hasil Pelelangan Umum tersebut diatas diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Rumah Sakit yg menyelenggarakan Pelayanan Wisata Medis harus ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang didelegasikan kepada Dirjen.. (PMK 76/2015

Produk yang ditawarkan juga harus mempunyai kreativitas yang tinggi, karena menurut penelitian Handoko (2000) menyebutkan bahwa sistem pengukuran kinerja dalam suatu perusahaan

Berdasarkan simpulan tersebut, saran yang dapat diambil adalah: (1) Pengelompokkan siswa berdasarkan perbedaan jenis kelamin pada pembelajaran menggunakan model Argument

Studi ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana peningkatan kemampuan inkuiri, penguasaan konsep dan sikap peduli lingkungan siswa melalui penerapan pembelajaran

Selanjutnya pada siklus II pertemuan 2 diperoleh hasil 14 orang anak atau 87% pada kriteria mampu, dan 2 orang (13%) anak pada kriteria kurang mampu. Adapun kemampuan dasar berhitung