• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Penelitian

N/A
N/A
Septyan

Academic year: 2022

Membagikan "Proposal Penelitian"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang termasuk dalam negara maritim dengan produksi perikanan laut yang tinggi. Indonesia memiliki laut yang cukup luas sehingga produksi biota laut seperti ikan, crustacea dan kerang-kerang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan dan sebagai sumber ekonomi masyarakat. Salah satu produksi laut yang cukup banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah jenis kerang laut. Kerang laut di Indonesia banyak jenisnya. Kerang-kerang ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan dengan kandungan nutrisi tinggi. Salah satu jenis kerang yang sering dikonsumsi adalah kerang Anadara granosa. Budiarto dan Adiwarna (2013), menjelaskan bahwa masyarakat banyak menjadikan kerang Anadara granosa sebagai menu hidangan dengan kandungan nutrisi seperti protein, besi, fosfor, flour, iodium, kalsium, kalium, seng, selenium. Selain mengandung nutrisi, juga mengandung vitamin B1, B2, B6, B12, A, D, E, K, dan Niasin.

Pemanfaatan kerang darah menjadi bahan makanan didorong oleh produksi kerang tersebut yang cukup tinggi serta harganya murah dan mudah didapatkan di daerah pesisir pantai. Pemanfaatan kerang ini pula dapat mendorong terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari cangkang kerang yang dibuang begitu saja oleh masyarakat. Limbah cangkang ini pula dapat menurunkan nilai estetika lingkungan. Budiarto dan Adiwarna (2013), melaporkan bahwa hanya sekitar 20% saja masyarakat yang memanfaatkan cangkang kerang sebagai bahan

(2)

kosmetik dan kerajinan cenderamata, sisanya hanya menjadi limbah yang dapat menurunkan nilai estetika lingkungan pesisir pantai.

Limbah cangkang Anadara granosa selain dijadikan sebagai bahan kosmetik dan cenderamata, dapat juga dijadikan sebagai sumber utama kalsium.

Kalsium yang terkandung dalam cangkang Anadara granosa adalah kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat ini dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan pasta gigi. Menurut Ahmad (2017), cangkang kerang Anadara granosa mengandung kalsium karbonat yang tinggi yakni sebesar 98% yang

berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pasta gigi.

Pasta gigi yang dibuat saat ini biasanya diformulasikan dengan bahan herbal sehingga menciptakan bau yang wangi dan rasa nyaman dalam mulut.

Bahan herbal yang digunakan pula dapat menjadi pengganti bahan komersil pada pasta yang digunakan untuk membersihkan plak gigi. Bahan herbal yang biasa diformulasikan dalam pasta gigi contohnya adalah daun sirih, kayu siwak, daun mint, garam dan lemon. Bahan herbal yang banyak diformulasikan sampai saat ini adalah jeruk atau lemon. Nurdianti, dkk (2016), menyatakan bahwa lemon yang diformulasikan dalam pasta gigi dapat bersifat sebagai antiseptik dan antibakteri yang dapat mencegah adanya bakteri penyebab plak gigi.

Pasta gigi yang biasa dibuat juga umumnya mengandung bahan kimia yang sifatnya toksik sehingga akan menimbulkan masalah kesehatan mulut konsumen. Bahan-bahan kimia tersebut diantaranya adalah fluorida, triklosan dan natrium lauril sulfat (Nurdianti, 2016). Berdasarkan hal tersebut lingkup dan tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu formulasi pasta gigi herbal yang

(3)

berbahan dasar CaCO3 dari limbah cangkang kerang darah (Anadara granosa) yang diformulasikan dengan perasan buah lemon suanggi (Citrus medica). Suatu formula pasta gigi yang dibuat harus memiliki kualitas sesuai standar nasional dan aman bagi kesehatan mulut. Ahmad (2017), menyatakan bahwa penggunaan bahan alami dalam membuat suatu produk kesehatan dapat mengurangi efek samping zat kimia berbahaya dalam tubuh seorang konsumen, sehingga formulasi CaCO3 dari alam dan bahan herbal berupa perasan buah lemon dalam pasta gigi dapat mendukung program pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar berlakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kualitas formulasi pasta gigi herbal dari tepung cangkang Anadara granosa dengan tambahan perasan buah Citrus medica?

2. Manakah volume perasan buah Citrus medica yang cocok untuk pembuatan pasta gigi herbal?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kualitas formulasi pasta gigi herbal dari tepung cangkang Anadara granosa dengan tambahan perasan buah Citrus medica.

2. Untuk mengetahui volume perasan buah Citrus medica yang cocok untuk pembuatan pasta gigi herbal.

(4)

1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti

1. Untuk menambah informasi tentang pembuatan pasta gigi herbal dengan memanfaatkan bahan limbah cangkang kerang.

2. Untuk memberikan informasi tentang formulasi pembuatan pasta gigi herbal yang baik dan sesuai mutunya.

1.4.2 Bagi Masyarakat

1. Memberikan informasi untuk dapat memanfaatkan limbah cangkang kerang darah (Anadara granosa), salah satunya menjadi sumber kalsium sebagai bahan utama pembuatan pasta gigi.

2. Memberikan informasi tentang cara pembuatan pasta gigi herbal yang mudah, sederhana dan berkualitas.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinajuan tentang Pasta Gigi

Pasta gigi adalah sediaan bahan yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan seluruh permukaan gigi. Pasta gigi dikelompokkan dalam bahan obat-obatan bukan kosmetik. Hal ini berdasarkan kandungan yang dimiliki oleh pasta gigi yaitu zat aktif alami maupun sintetis untuk mencapai efek dalam mulut yang diinginkan (Okpalugo dan Ibrahim, 2009).

Pasta gigi terdiri dari air, cairan larut air, minyak dan padatan baik yang larut maupun tidak dapat larut dalam air. Bahan penyusun pasta gigi terdiri atas bahan abrasif, binder, surfaktan, humektan, pemanis, perasa, pewarna, pengawet, zat aktif dan bahan tambahan lainnya. Pasta gigi dapat berupa pasta opaque, gel, pasta dengan garis-garis berwarna, setengah gel atau setengah pasta, cairan maupun serbuk. Sebagian besar yang dijual di pasaran saat ini adalah dalam bentuk pasta maupun gel (Garlen dalam Kurniawan, 2011).

Pasta gigi merupakan sediaan untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi yang komposisi dari pasta tersebut diantaranya adalah kalsium karbonat (CaCO3) yang halus, gliserin dan ditambah dengan bahan alami untuk menghambat tumbuhnya kuman dan memberi rasa segar agar disukai oleh konsumen. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak atau stain, memperkuat perlindungan gigi terhadap karies gigi, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan mulut dan gigi (Isa, 2014).

(6)

Pasta gigi yang dijual di pasaran saat ini banyak diformulasikan dengan bahan herbal. Suherna, dkk (2009), menambahkan bahwa penambahan bahan herbal pada pasta gigi diharapkan dapat menghambat pertumbuhan plak pada gigi.

Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan beberapa jenis herbal yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Sealin itu, herbal merupakan bahan yang aman dan alami karena berasal dari berbagai ekstrak bagian organ tertentu tumbuh-tumbuhan misalnya lidah buaya, jeruk nipis, daun sirih dan sebagainya yang bermanfaat sebagai penghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi.

Berikut tabel syarat mutu pasta gigi yang dikemukakan oleh Isa (2014) berdasarkan standar SNI 12-3524-1995:

No Jenis uji Syarat Satuan

1. pH 4,5-10,5 -

2.

Cemaran Logam

Pb Max. 5,0 ppm

Hg Max. 0,02 ppm

As Max. 2,0 ppm

3.

Campuran mikroba angka Lempeng total

<105 -

E. coli Negatif -

4. Fluor bebas 800-1500 ppm

5.

Formula dehida maks.

Sebagai forrmula dehida bebas

0,1 %

6.

Zat Warna Sesuai izin

Dep.

Kesehatan -

1.2 Tinjauan tentang Cangkang Anadara granosa

Kerang darah merupakan organisme yang hidup di laut di bagian daerah litoral. Kerang darah (Anadara granosa) hidup di dasar perairan yang substratnya

(7)

berpasir. Kerang darah masuk dalam kelas Lamellibranchiata bersama dengan tiram, remis dan sebangsa kerang laut lainnya. Kerang darah berbentuk simetri bilateral, memiliki sepasang cangkang setangkup. Bentuk cangkang setangkup ini disebut bentuk valve yang jumlahnya dua buah sehingga hewan ini dikenal dengan Bivalvia. Kerang darah memiliki kelamin yang terpisah, menyebarkan telur dan sperma ke air untuk melakukan pembuahan (Romimohtarto dan Juwana dalam Ahmad, 2017).

Kerang darah (Anadara granosa) adalah salah satu dari jenis kerang yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Kerang ini banyak dikonsumsi masyarakat karena banyak mengandung protein. Jumlah kerang yang cukup berlimpah akan sebanding dengan jumlah limbah kulitnya yang selama ini sebagian besar hanya dibuang dan sebagian kecil dimanfaatkan sebagai pakan ternak, bahan baku pembuatan kosmetik, dan kerajinan tradisional. Limbah kulit kerang mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan yaitu zat kapur (CaO) sebesar 66,70%, alumina, dan senyawa silika, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan baku utama atau bahan subtitusi pembuatan semen. Oleh karena itu, optimalisasi pemanfaatan limbah kulit kerang ini diharapkan dapat mengurangi limbah yang mencemari lingkungan dan dapat memberi nilai tambah terhadap limbah kulit kerang tersebut (Kesah Melati dalam Ishak, 2017).

Kerang darah, kerang dagu, kopiri atau kosa yang dikenal sebagai cockle adalah sekelompok kerang yang memiliki belahan cangkang yang sama melekat satu sama lain pada batas cangkang. Cangkang berukuran sedikit lebih panjang dibanding tingginya tonjolan. Setiap belahan cangkang memiliki 19-23 cm.

(8)

Lapisan luar cangkang umumnya berwarna putih, berselaputkan suatu lapisan berwarna kecokelatan. Pada spesies Anadara granosa, jalur-jalur radier terputus- putus. Lapisan dalam cangkang umumnya berwarna putih keruh. Kerang darah hidup terbenam dibawah permukaan tanah pada kedalaman perairan 0-1 m, serta memiliki substrat pasir berlumpur. Pertumbuhan kerang darah tergolong lambat, hanya 0,098 mm/hari. Kerang darah memakan makanan dengan cara menyaring (filter feeder) (Ghufran, 2011).

Gambar 2.1. Cangkang Anadara granosa (Sumber: Koleksi Pribadi, 2019).

1.2.1 Klasifikasi dan Morfologi Anadara granosa

Kelas Pelecypoda atau Bivalvia meliputi kerang, tiram, remis dan sebangsanya. Pada dasarnya Pelecypoda mempunyai cangkang setangkup dan sebuah mantel yang berupa dua daun telinga atau cuping yang simetri bilateral.

Kerang tidak mempunyai radula seperti gastropoda dan tidak mempunyai kepala atau tentakel yang nyata. Romimohtarto dan Juwana (2001), menjelaskan bahwa kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang termasuk kedalam kelas Pelecypoda dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

(9)

Filum : Mollusca

Kelas : Pelecypoda/Bivalvia Sub Kelas : Lamelladibranchia Ordo : Taxodonta

Family : Arcidae Genus : Anadara

Spesies : Anadara granosa

Cangkang terdiri dari dua bagian, kedua cangkang tersebut disatukan oleh suatu sendi elastis yang disebut hinge (terletak dipermukaan dorsal). Bagian dari cangkang yang membesar atau menggelembung dekat sendi disebut umbo (bagian cangkang yang umurnya paling tua). Pada umbo terdapat garis konsentrasi yang menunjukkan garis interval pertumbuhan dan sel epitel bagian luar dari mantel menghasilkan zat pembuat cangkang. Menurut Rusyana (2013), menyatakan bahwa cangkang terdiri dari 3 lapisan yaitu sebagai berikut:

a. Periostrakum.

Lapisan tipis paling luar yang terbuat dari bahan organik konkiolin, sering tidak ada pada bagian umbo.

b. Prismatik.

Lapisan bagian tengah yang terbuat dari kristal-kristal kapur (kalsium karbonat).

c. Nakreas.

Lapisan bagian dalam yang terbuat dari kristal-kristal kalsium karbonat dan mengeluarkan bermacam-macam warna jika terkena cahaya, sering juga disebut lapisan mutiara. Lapisan nakreas dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel, sedangkan lapisan periostrakum dari lapisan prismatik dihasilkan oleh bagian tepi mantel.

(10)

1.2.2 Kandungan Kimia Cangkang Anadara granosa

Kerang darah merupakan sumber protein yang penting sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kerang darah mempunyai 2 keping cangkang yang tebal, elips dan kedua sisi sama, berwarna putih ditutupi periostrakum yang berwarna kuning kecoklatan sampai coklat kehitaman. Ukuran cangkang pada kerang dewasa 6-9 cm. Cangkang kerang darah jika dipanaskan pada suhu 5000C tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) pada fase aragonite dengan struktur kristal orthorombik. Sedangkan pada suhu di atas 5000C berubah menjadi fase kalsit dengan struktur kristal heksagonal. Banyaknya kandungan mineral kasium sebagai pembentuk tulang dan mineral (Cu, Fe, Zn dan Si) yang berfungsi sebagai antioksidan serta proksimat dari kerang darah dapat dilihat pada tabel berikut (Hafisko, dkk. 2014).

Komponen Kandungan (% berat)

CaCO3 98,7

Na 0,9

P 0,02

Mg 0,05

Fe, Cu, Ni, B, Zn dan Si 0,02

Tabel 2.2 Komposisi kimia serbuk cangkang kerang darah (Anadara granosa Linn.) (Sumber: Hafisko, dkk. 2014).

Cangkang kerang darah mengandung lebih tinggi kadar kalsium karbonat (CaCO3) jika dibandingkan dengan cangkang telur dan cangkang kijing karena cangkang kerang darah memiliki tekstur yang lebih keras. Jumlah kandungan kalsium karbonat (CaCO3) dipengaruhi oleh tekstur keras dari cangkang (Ali dkk, 2014).

Menurut Solang, et al (2013) hasil analisis langsung tepung kerang darah mengandung protein sebanyak 27,26%, lemak 2,54%, air 9,74% dan 10,62% abu.

(11)

Penelitian tentang kandungan senyawa kimia pada cangkang kerang darah sebelumnya pernah dilakukan pula oleh Ahmad (2017) bahwa kandungan cangkang kerang darah (Anadara granosa) terdiri dari 98% CaO, 0,17% SiO, 0,04% Fe2O3 dan 0,85% MgO. Kadar kalsium dalam cangkang kerang darah (Anadara granosa) sebesar 98%. Kalsium adalah mineral penting untuk

pertumbuhan tulang dan gigi dengan proses remineralisasi gigi, pemanfaatan cangkang kerang darah dalam dunia medis sebagai bahan rehabilitas tulang dan gigi karena mengandung kalsium yang tinggi.

1.3 Buah Citrus medica

Jeruk merupakan tanaman asli dari Benua Asia khususnya dari India sampai Cina. Banyak spesies jeruk yang telah dibudidayakan di daerah subtropis.

Jeruk mempunyai 6 genera yaitu: 1) Citrus, 2) Microcitrus, 3) Fortunella, 4) Poncirus, 5) Cymenia, dan 6) Eremocitrus, namun yang paling banyak dikenal adalah Citrus. Penyebaran citrus di Indonesia berada di Jawa dan telah dibudidayakan. Citrus dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (Indriani, 2015).

1.3.1 Morfologi Citrus medica

Tumbuhan Citrus medica secara morfologi memiliki tinggi batang mencapai 2 m, daun berbentuk lonjong, cabang tidak teratur dan memiliki duri tajam daun sangat aromatik bila diremas. Bunganya berwarna putih dengan ujung bunga berwarna kuning beraroma wangi. Buah Jeruk ini pada saat masih kecil berwarna hijau muda setelah besar dan matang akan berubah menjadi warna kuning. Bentuknya besar dapat mencapai 20 cm dengan diameter 10 cm. Citrus

(12)

medica L varietas proper yang di kalangan perjerukan dikenal sebagai sukade

citroen (jeruk sukade). Kulitnya begitu tebal sampai isinya jadi tidak berarti. Sari buahnya sedikit, dan rasanya asam. Citrus medica L var. proper ini penyeberan dan muncul secara berkala di Jawa Tengah dan Jawa Barat sebagai jeruk kates, jeruk pepaya, dan jeruk sukade (Saunt, 2000).

Berikut ini adalah gambar morfologi dan taksonomi tanaman jeruk suanggi atau Citrus medica Proper (Rukmana, 2003).

Kingdom : Plantae

Filum : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus medica Proper.

Gambar 2.2 Morfologi Jeruk Suanggi (Citrus medica Proper) (Rukmana, 2003).

Citrus medica L. memiliki sinonim tumbuhan dengan Citrus limon L. Di

Indonesia Citrus medica dikenal dengan nama daerah jeruk tangan, jeruk honje (Sunda), jeruk sitrun (Jawa), jeruk suanggi (Gorontalo), jeruk lemon dan jeruk sukade. Bentuk buah Citrus ini bulat telur sedikit berkerut dengan ukuran sekitar 6-8 cm. Sari buah asam dan memiliki aroma yang khas. Warna kulit buah Citrus

(13)

medica saat muda berwarna hijau, pada saat matang akan berwarna kuning

(Nuraini, 2011).

1.3.2 Manfaat dan Kandungan Kimia Citrus medica

Jeruk atau lemon merupakan sumber vitamin C dan kalsium yang sangat baik, perasan buah lemon juga dapat digunakan sebagai minuman untuk mengobati demam, serta jus lemon dapat digunakan dalam kasus diaphoretic atau diuretic draughts. Daun lemon dapat membantu mengatasi penyakit kanker, jantung dan liver. Tanin, fenol dan limonene merupakan kandungan kimia yang terdapat pada daun lemon yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Limonene terdapat pada seluruh bagian tanaman, sedangkan tanin dan fenol banyak terdapat pada bagian daun dan kulit buah lemon (Nuraini, 2011).

Citrus medica Linn., yang dikenal banyak digunakan dalam sistem

pengobatan tradisional. Banyak studi farmakologis telah dilakukan untuk menyelidiki sifat-sifat Citrus medica L. dalam upaya untuk mengotentikasi penggunaannya sebagai agen obat multi fungsi. Citrus medica Linn. memiliki potensi analgesik, hipoglikemik, antikolinesterase, antikanker, antidiabetik, hipokolesterolemia, hipolipidemik, insulin secretagogue, antelmintik, antiulcer antimikroba, dan sifat-sifat estrogenik. Ditemukan bahwa ekstrak kulitnya efektif terhadap Staphylococcus aureus, Proteus vulgaris, Klebsiella pneumonia, Eschheria coli, Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa (Panara, 2012).

Mitropoulou (2017), menjelaskan bahwa minyak atsiri Citrus medica adalah penghambat pertumbuhan bakteri yang patut diperhatikan dari pembusukan makanan dan mikroba patogen, hal ini menunjukkan bahwa minyak

(14)

esensial merupakan sumber agen antimikroba alami yang efektif dan murah, yang dapat dimasukkan dalam produk makanan untuk memastikan keamanan mikroba.

Selain itu, ekstrak buah Citrus medica memiliki sifat antiproliferatif dan anti- inflamasi yang signifikan dan dengan demikian muncul sebagai agen kemopreventif yang menjanjikan.

1.4 Kerangka Berpikir

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Limbah cangkang Kerang Darah (Anadara granosa)

Perasan buah Jeruk Suanggi (Citrus medica)

Kandungan CaCO3

±98%

Kandungan Senyawa Antibakteri Sebagai bahan

abrasif pasta gigi

Sebagai bahan flavor pasta gigi

Pasta gigi Herbal

Uji Kualitas Pasta

Uji Organoleptik Uji Viskositas Uji pH Uji Homogenitas

(15)

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan, sehingga unit percobaan 4 x 6 = 24.

Perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 4 perlakuan dengan komposisi pasta gigi tepung cangkang kerang darah yang berbeda - beda, penetapan komposisi pasta gigi tepung cangkang kerang darah dalam penelitian ini mengacu pada hasil pra penelitian atau pra laboratorium. Adapun komposisi perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Perlakuan A : Pasta gigi dengan 20 gram tepung tanpa penambahan air perasan buah jeruk suanggi (Kontrol)

Perlakuan B : Pasta gigi dengan 20 gram tepung cangkang kerang darah + 5 mL perasan jeruk suanggi.

Perlakuan C : Pasta gigi dengan 20 gram tepung cangkang kerang darah + 6 mL perasan jeruk suanggi.

Perlakuan D : Pasta gigi dengan 20 gram tepung cangkang kerang darah + 7 mL perasan jeruk suanggi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium biokimia jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2019.

3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat

(16)

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lumpang, mortal, ayakan, neraca analitik, alumunium foil, cuter bersih, gelas kimia, pipet tetes, gelas ukur, wadah plastik, viskometer, kaca objek, oven dan pH meter.

3.4.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yakni aquades steril, perasan Citrus medica, serbuk cangkang Anadara granosa, baking soda, gliserin, sakarin,

CMC dan natrium klorida.

3.5 Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Serbuk Cangkang Kerang

Limbah cangkang kerang darah (Anadara granosa) dibersihkan dengan cara dicuci dan disikat. Cangkang kerang yang sudah bersih kemudian direndam ke dalam air mendidih kurang lebih selama 30 menit. Setelah dipanaskan, cangkang kerang kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.

Setelah kering cangkang dipukul menggunakan palu hingga menjadi puing-puing kecil. Cangkang kerang dengan potongan kecil dioven pada suhu 8000C selama 3 jam. Setelah pengabuan, serbuk cangkang kerang kemudian digerus menggunakan lumpang dan mortal hingga halus kemudian diayak menggunakan ayakan 100 mesh (Utari, 2018).

2. Pembuatan Variasi Volume Perasan Buah Citrus medica

Lemon suanggi dicuci dengan air bersih. Kemudian dipotong-potong dan lemon tersebut diperas ke dalam gelas kimia 100 mL. Lalu disaring dengan menggunakan kertas saring biasa ke dalam gelas kimia 50 ml (Utari, 2018). Air

(17)

perasan lemon dibuat variasi volume yang akan ditambahkan ke formulasi pasta yakni kontrol (0 ml), 5 ml, 6 ml dan 7 ml.

3. Pembuatan Pasta Gigi

Pembuatan pasta gigi tepung cangkang kerang darah dengan penambahan perasan jeruk suanggi dalam penelitian ini dimulai dari menimbang tepung cangkang kerang darah ± sebanyak 150 gram untuk sampel 5 kali ulangan.

Kemudian dicampurkan dengan beking soda ± 75 gram. Kemudian menambahkan

± 300 mL gliserin dan dicampurkan hingga homogen. Setelah itu ditambahkan NaCl (Natrium Klorida) sebanyak 3 gram serta sambil diaduk aquades 3 mL ditambahkan sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet tetes. Setelah itu perasan jeruk suanggi ditambahkan sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan, kemudian diaduk sampai homogen hingga menjadi pasta gigi.

Menurut Utari (2018) tepung cangkang kerang ditimbang ± sebanyak 10- 20 gram. Kemudian dicampurkan dengan beking soda ± 5 gram. Kemudian menambahkan ± 20 mL gliserin dan dicampurkan hingga homogen. Setelah itu ditambahkan NaCl (Natrium Klorida) sebanyak 0,2 gram serta sambil diaduk aquades 3 mL ditambahkan sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet tetes.

Setelah itu perasan jeruk suanggi ditambahkan sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan, kemudian diaduk sampai homogen hingga menjadi pasta gigi.

4. Uji Kualitas Fisikokimia Pasta Gigi Herbal a. Uji organoleptik sampel

Tingkat kesukaan panelis terhadap formula sediaan pasta gigi eksperimen yang dihasilkan diketahui pada penelitian pendahuluan. Uji organoleptik kepada

(18)

beberapa orang panelis. Beberapa panelis tersebut masing-masing diberikan sampel sediaan pasta gigi, yang selanjutnya panelis akan memberikan penilaian ke sampel pasta gigi tersebut menurut skala 1-5. Uji organoleptik meliputi penilaian terhadap warna, bau dan tekstur pasta gigi.

b. Pengukuran pH sampel

Pasta gigi ditimbang sebanyak 5 gram dan dilarutkan dengan aquades sebanyak 10 mL dalam erlenmeyer 50 ml kemudian diaduk. Setelah itu dicelupkan elektroda pH meter ke dalam larutan contoh, kemudian dicatat dan diamati nilai pH sampel pasta gigi.

c. Uji viskositas sampel

Pasta gigi diuji viskositasnya menggunakan viskometer. Spindle dipasangkan pada gantungan (putar ke kiri). Selanjutnya spindle diturunkan hingga batas spindle tercelup ke dalam sampel pasta gigi herbal. Kemudian diambil dan dicatat nilai yang terdapat pada alat viskometer.

d. Uji homogenitas sampel

Pengujian homogenitas dengan mengambil 0,1 g pasta gigi yang dioleskan tipis pada kaca objek, ditutup lagi dengan kaca objek lainnya, kemudian diamati secara visual (Nurjannah, 2018).

e. Pengukuran daya sebar sampel

Pengukuran daya sebar pasta gigi dilakukan dengan menimbang 0,5 g diletakkan di atas kaca ukuran 20x20 cm, kemudian ditimpa dengan kaca berikutnya yang selanjutnya digunakan pemberat diatasnya hingga bobot mencapai 125 g dan diukur diameternya setelah 1 menit (Nurjannah, 2018).

(19)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh didapatkan dari semua hasil uji fisikokimia pasta gigi tersebut. Semua data dikumpulkan dan kemudian dilanjutkan dengan analisis data.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis secara deskriptif. Data yang didapatkan dianalisis dengan cara mendiskripsikan semua hasil data yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

Ahmad, Ilham. 2017. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa) Sebagai Bahan Abrasif Dalam Pasta Gigi. Jurnal Galung Tropika. Vol.6 (1): 49 – 59.

Ghufran, M. 2011. Budidaya 22 Komoditas Laut untuk Konsumsi Lokal dan Ekspor. Yogyakarta: Lily Publisher.

Hafisko, Handra., Ardiyanto dan Trixi, Maycel. 2014. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa Linn.) Dalam Sintesis Nanohidroksiapatit Sebagai Bone Implan Untuk Kerusakan Tulang.

Laporan Akhir Program Kreatifitas Mahasiswa. IPB. Bogor.

Indriani, Yeni., Mulqie, Lanny dan Hazar, Siti. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Buah Jeruk Lemon (Citrus limon (L). Osbeck) dan Madu Hutan Terhadap Propionibacterium acne. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba. ISSN: 2460-6472.

Isa, Putu Cahyanti. 2014. Penggunaan Pasta Gigi Herbal Daun Sirih Lebih Menurunkan Akumulasi Plak Gigi Daripada Pasta Gigi Non Herbal Floride Pada Siwak Kelas VIII SMPK 1 Harapan Denpasar. Jurnal Kesehatan. Volume 3 (2).

Ishak, Halimah. 2017. Uji Kekuatan Semen Tambal Gigi Dari Komponen Powder Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa). Skripsi. UIN Alauddin Makassar.

Mitropoulou, G., Fitsiou, E., Spyridopoulou, K., Tiptiri-Kourpeti, A., Bardouki, H., Vamvakias, M., Kourkoutas, Y. 2017. Citrus medica essential oil exhibits significant antimicrobial and antiproliferative activity. LWT, Vol. 84: 344–352.

Nurdianti, Lusi., Annissya W.F., Pamela, Y.M., Novianti, Elia., Audina, Mina dan Kurniasari, Elva. 2016. Formulasi Sediaan Pasta Gigi Herbal Kombinasi Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) dan Kulit Buah Jeruk Lemon (Citrus limon burm f.) Sebagai Pemutih dan Antiseptik Pada Gigi. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Volume 16 (1): 177-187.

Nurjannah, Wardatul., Yusriadi.,danArsa Wahyu Nugrahani. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri Formula Pasta Gigi Ekstrak Batang Karui (Harrisonia perforata Merr.) Terhadap Bakteri Sreptococcus mutans. Jurnal Biocelebes. Volume 12 (2): 52-61.

Okpalugo, J., Ibrahim, K., dan Inyang, S. 2009. Toothpaste formulation efficiancy in reducing oral flora, Trop J Pharm Res. Volume 8(1):71.

Panara, Kalpesh., Joshi, Krutika and Nishteswar, K. 2012. A Review on Phytochemical and Pharmacological Properties of Citrus medica Linn.

(21)

International Journal of Pharmaceutical & Biological Archives. Vol.

3(6): 1292-1297. ISSN 0976-3333.

Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Puslitbang Oseanologi LlPI. Jakarta.

Rukmana, H Ramhat. 2003. Jeruk Nipis Prospek Agribisnis, Budi Daya dan Pascapanen. Kanisius. E-book https : //books.google.co/id.

Rusyana, A. 2013. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktek). Bandung: Alfabeta.

Saunt, J. 2000. Citrus Varieties Of The World, 2nd ed. Sinclair Intl., Norwich, England.

Solang Margaretha, Wirjatmadi Bambang dan Adriani Merry. 2013. The Analysis Of Blood Cockle (Anadara granosa) Flour Supplementation On The Concentrations Of Zicc, IGF-I, And Ephiseal Plate Width Of Femur Malnutrished Male Rats (Rattus norvegicus). IEESE International Journal Of Science And Technology, Vol. 2 No. 4, ISSN : 2252-2597 Suherna, Inne Sasmita., dkk. 2009. Gambaran Efek Pasta Gigi yang Mengandung

Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak. Jurnal Kedokteran. Volume 1 (2).

Utari, Putri Wulan. 2018. Pembuatan Pasta Gigi Herbal Berbahan Dasar Kalsium Karbonat (CaCO3) Dari Cangkang Kerang Mutiara (Pinctada maksima).

Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah data yang dikirim oleh GSM/GPS shield melalui jaringan GPRS menuju database server. Supaya database server dapat melakukan penerimaan data yang dikirim oleh

Sebagai bagian dari laporan penelitian maka laporan keuangan harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara umum maupun secara internal di Universitas Hasanuddin..

Selang beranak lebih dari 13 bulan dilihat dari produksi susu selama masa laktasi berjalan akan menaikkan jumlah produksi susu akan tetapi secara kumulatif

Untuk menganalisis transformasi struktural, sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi, ketimpangan daerah, hubungan antara kinerja pembangunan

Jika kondisi yang digambarkan oleh indikator ekonomi terus membaik, maka pergerakan bullish biasanya akan terjadi pada pasar indeks harga saham gabungan.. Demikian pula

informasi tentang jenis dan berbagai motif batik store nusantara, dapat melakukan pemesanan batik secara online dengan mendaftarkan data diri pelanggan dan mengisi form

ini penulis susun untuk memenuhi prasyarat kurikulum sarjana strata-1 (S-1) pada jurusan manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Katholik Soegijapranata

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk