• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2018

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR,

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, maka perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur;

b. bahwa sebagai tindak lanjut dari Surat Sekretaris Daerah provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 060/561/ORG tanggal 14 Nopember 2017 tentang Persetujuan Pembentukan UPT Pada Kabupaten Kotawaringin Timur, maka dapat dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kotawaringin Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Peundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

SALINAN

(2)

2

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2016 Nomor 235).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur.

2. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Timur.

(3)

3

3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur.

4. Dinas Kesehatan adalah Perangkat Daerah yang merupakan unsur pelaksana di bidang kesehatan.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas yang menangani Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur.

6. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur.

7. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut kepala UPTD adalah kepala UPTD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur.

8. Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan, pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.

9. Laboratorium Kesehatan Daerah yang selanjutnya disebut Labkesda adalah Laboratorium Kesehatan Daerah di bawah Dinas Kesehatan yang berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.

10. Gudang Farmasi adalah unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan di bawah Dinas Kesehatan yang berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.

11. Gudang Farmasi Kabupaten adalah Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur.

12. Obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.

13. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

14. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan / atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) UPTD adalah unsur pelaksana teknis operasional di bidang kesehatan.

(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

BAB III JENIS Pasal 3

UPTD pada Dinas Kesehatan, terdiri dari : 1. UPTD Labkesda Kelas A; dan

2. UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kelas A;

(4)

4 BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4

(1) Susunan Organisasi UPTD Pada Dinas Kesehatan terdiri dari : a. UPTD Labkesda Kelas A, terdiri dari :

1. Kepala ;

2. Sub Bagian Tata Usaha; dan 3. Kelompok Jabatan Fungsional.

b. UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kelas A, terdiri dari:

1. Kepala ;

2. Sub Bagian Tata Usaha; dan 3. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi UPTD pada Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN Bagian Kesatu

UPTD Labkesda Pasal 5

(1) UPTD Labkesda mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan laboratorium di bidang kesehatan, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Labkesda menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan kegiatan pelayanan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat;

b. pelaksanaan pemeriksaan laboratorium klinis dan laboratorium kesehatan masyarakat;

c. pengembangan pelayanan laboratorium kesehatan; dan

d. pemberian bimbingan teknis kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan di puskesmas.

Paragraf 1 Kepala UPTD

Pasal 6

(1) Kepala UPTD Labkesda mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala UPTD Labkesda mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja dan anggaran berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;

b. pengoordinasian kegiatan pelayanan laboratorium air, laboratorium klinis dan laboratorium kesehatan lainnya serta pengembangan Labkesda;

(5)

5

c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/unit terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas berdasarkan program kerja;

e. pengoordinasian peningkatan kompetensi sumber daya manusia Labkesda;

f. pelaksanaan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap program dan kegiatan Labkesda; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala UPTD Labkesda mempunyai uraian tugas:

a. memimpin dan mengarahkan tugas-tugas Labkesda sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. menyusun program kerja UPTD Labkesda;

c. menyusun rencana kegiatan operasional pelayanan laboratorium kesehatan berdasarkan program kerja serta hasil evaluasi;

d. memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan laboratorium air, laboratorium klinis dan laboratorium kesehatan lainnya;

e. melaksanakan sosialisasi program laboratorium kesehatan daerah bekerjasama dengan instansi terkait

f. melakukan koordinasi dengan instansi/unit terkait untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan laboratorium kesehatan daerah;

g. melaksanakan pelaporan rutin dan insidentil program- program laboratorium kesehatan daerah yang menjadi tugasnya;

h. mengendalikan tugas bawahan dalam pelayanan laboratorium kesehatan daerah;

i. melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada atasan sebagai bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 2

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 7

(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD Labkesda mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. penyusunan program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Labkesda;

b. perencanaan kegiatan berdasarkan program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Labkesda yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, sarana prasarana, perlengkapan dan perjalanan dinas;

c. pelaksanaan rencana kegiatan berdasarkan program kerja dan mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;

(6)

6

d. pengelolaan administrasi umum, surat - menyurat, tata laksana, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, perlengkapan, perjalanan dinas dan pengarsipan untuk menunjang pelaksanaan tugas Kepala UPTD Labkesda pengelolaan barang inventaris dan aset;

e. penyusunan laporan hasil kegiatan pelayanan UPTD Labkesda baik secara rutin maupun berkala untuk dilaporkan kepada atasan dan pihak-pihak yang berkompeten; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas:

a. menyusun program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Labkesda;

b. menyusun rencana kegiatan berdasarkan program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Labkesda yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, sarana prasarana, perlengkapan dan perjalanan dinas;

c. melaksanakan rencana kegiatan berdasarkan program kerja dan mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi umum, surat - menyurat, tata laksana, kepegawaian, k e u a n g a n , sarana prasarana, perlengkapan, perjalanan dinas, dan pengarsipan untuk menunjang pelaksanaan tugas Kepala UPTD Labkesda;

e. melaksanakan pengelolaan barang inventaris dan aset;

f. membuat laporan hasil kegiatan pelayanan UPTD Labkesda secara rutin maupun berkala untuk dilaporkan kepada atasan dan pihak-pihak yang berkompeten; dan g. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD

Labkesda sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Kedua

UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Pasal 8

(1) UPTD Gudang Farmasi Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan di bidang pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pada ayat (1), UPTD Gudang Farmasi Kabupaten menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat serta perbekalan kesehatan;

b. penyelenggaraan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;

c. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan persediaan dan penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;

d. pelaksanaan pengendalian terhadap pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Gudang Farmasi Kabupaten; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

(7)

7 Paragraf 1 Kepala UPTD

Pasal 9

(1) Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang penyelenggaraan kesehatan khususnya pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Gudang Farmasi Kabupaten.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kerja dan anggaran pengelolaan obat

dan perbekalan kesehatan di Gudang Farmasi Kabupaten;

b. pengoordinasian kegiatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Gudang Farmasi Kabupaten;

c. pengoordinasian administrasi data dan pelaporan terkait perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/unit terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas berdasarkan program kerja;

f. pelaksanaan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap program dan kegiatan UPTD Gudang Farmasi Kabupaten;

dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten mempunyai uraian tugas:

a. memimpin dan mengarahkan tugas-tugas Gudang Farmasi Kabupaten sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. menyelenggarakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusiaan obat dan perbekalan kesehatan;

c. melaksanakan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;

d. melaksanakan pencatatan dan pelaporan persediaan dan penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;

e. membuat data dan laporan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan;

f. melaksanakan pengendalian terhadap pengelolaan obat serta perbekalan kesehatan di Gudang Farmasi Kabupaten;

g. melaksanaan koordinasi dengan instansi/unit terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

h. melaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas berdasarkan program kerja;

i. mengoordinasikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di UPTD Gudang Farmasi Kabupaten; dan

j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(8)

8 Paragraf 2

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 10

(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD Gudang Farmasi Kabupaten mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas dimaksud ayat (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. penyusunan program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Gudang Farmasi Kabupaten;

b. penyusunan rencana kegiatan berdasarkan program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Gudang Farmasi Kabupaten yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, perlengkapan dan perjalanan dinas;

c. pelaksanaan rencana kegiatan berdasarkan program kerja dan mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;

d. pengelolaan administrasi umum, surat - menyurat, tata laksana, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, perlengkapan, perjalanan dinas, dan pengarsipan untuk menunjang pelaksanaan tugas Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten;

e. pengelolaan barang inventaris dan aset;

f. penyusunan laporan hasil kegiatan pelayanan UPTD Gudang Farmasi Kabupaten secara rutin maupun berkala untuk dilaporkan kepada atasan dan pihak-pihak yang berkompeten; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas : a. menyusun program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD

Gudang Farmasi Kabupaten;

b. menyusun rencana kegiatan berdasarkan program kerja Sub Bagian Tata Usaha UPTD Gudang Farmasi Kabupaten yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, sarana prasarana, perlengkapan dan perjalanan dinas;

c. melaksanakan rencana kegiatan berdasarkan program kerja dan mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi umum, surat - menyurat, tata laksana, keuangan, kepegawaian, sarana prasarana, perlengkapan, perjalanan dinas, dan pengarsipan untuk menunjang pelaksanaan tugas Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten;

e. melaksanakan pengelolaan barang inventaris dan aset;

f. membuat laporan hasil kegiatan UPTD Gudang Farmasi Kabupaten secara rutin maupun berkala untuk dilaporkan kepada atasan dan pihak-pihak yang berkompeten; dan

g. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD Gudang Farmasi Kabupaten sesuai dengan bidang tugasnya;

(9)

9

Bagian Ketiga

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 11

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungional tertentu dan/atau Jabatan Fungsional umum.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPTD sesuai keahlian.

(3) Jenis dan jumlah Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan.

BAB VI

TATA KERJA Pasal 12

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan pemegang jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik dalam lingkungan UPTD pada Dinas Kesehatan maupun dengan Instansi/Satuan Organisasi Perangkat Daerah lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Pasal 13

(1) Kepala UPTD bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan, memberikan petunjuk, mengendalikan, memberikan bimbingan dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing.

(2) Kepala UPTD wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta menyampaikan laporan secara tepat waktu.

(3) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk bahan memberikan petunjuk dan pembinaan kepada bawahan.

BAB VII KEPEGAWAIAN

Pasal 14

(1) Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usulan Sekretaris Daerah.

(2) Kepala UPTD merupakan jabatan struktural Eselon IV.a dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha merupakan jabatan struktural Eselon IV.b.

(3) Pembinaan kepegawaian di lingkungan UPTD pada Dinas Kesehatan dilakukan oleh Bupati.

Pasal 15

Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian di lingkungan UPTD pada Dinas Kesehatan diangkat dan diberhentikan oleh pejabat pembina kepegawaian.

(10)

10 BAB VIII PEMBIAYAAN

Pasal 16

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan UPTD pada Dinas Kesehatan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka ketentuan Pasal 4 angka 3, angka 4 dan angka 5 dan Pasal 5 angka 3, angka 4 dan angka 5 serta ketentuan Bab V Bagian Ketiga, Bagian Keempat dan Bagian Kelima Peraturan Bupati Kotawaringin Timur Nomor 60 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2013 Nomor 385) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2018.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Ditetapkan di Sampit

pada tanggal 26 Januari 2018 BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR,

TTD SUPIAN HADI

Diundangkan di Sampit pada tanggal 29 Januari 2018

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR,

TTD HALIKINNOR

BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2018 NOMOR 7

(11)

11 LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2018

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR.

SUSUNAN ORGANISASI

UPTD LABKESDA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR,

TTD

SUPIAN HADI KEPALA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN TATA USAHA

(12)

12 LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2018

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR.

SUSUNAN ORGANISASI

UPTD GUDANG FARMASI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR, TTD

SUPIAN HADI KEPALA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN TATA USAHA

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun dari hasil analisis menunjukkan bahwa dana tersebut sebenarnya sudah cukup untuk berbagai keperluan pengadaan sarana pendidikan dan yang mendesak saja, misalnya

Secara umum, strategi pembiayaan kredit yang akan diterapkan oleh Bank Victoria adalah menjadi “relationship bank” dengan pelayanan personal, serta mempunyai

Alat - alat yang digunakan di pada tabel 6, masih memerlukan beberapa alat tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan sari buah jambu biji dalam kemasan botol plastik PET.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas yang dilakukan guru yang memiliki jumlah rata-rata terendah adalah pada pertemuan pertama siklus pertama yaitu sebesar 57,14

Tim Pemandu Haji Daerah yang selanjutnya disingkat TPHD adalah petugas yang menyertai Jamaah Haji dalam kelompok terbang yang bertugas membantu bimbingan ibadah dan

bahwa pulau-pulau kecil terluar Indonesia memiliki nilai strategis sebagai Titik Dasar dari Garis Pangkal Kepulauan Indonesia dalam penetapan wilayah Perairan Indonesia,

Ketentuan Lampiran angka 1 sampai dengan angka 4 dalam Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2018 tentang Standar Biaya Masukan Pemerintah Daerah Tabun Anggaran 2019 (Berita

Ketentuan Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 5, Pasal 1 angka 7, dan Pasal 3 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pelatihan Kewidyaiswaraan