• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DIBUILDING MANAGEMENT UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DIBUILDING MANAGEMENT UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DIBUILDING

MANAGEMENT UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

3.1 Kedudukan dan Koordinasi 3.1.1 Kedudukan

Pada kegiatan Kerja Praktik yang berlangsung di Building Management Universitas Multimedia Nusantara, penulis memiliki kedudukan sebagai intern. Penulis membantu mengerjakan proyek berjalan, serta proyek yang sudah direncanakan dan akan berjalan. Penulis melakukan proses desain, studi lapangan, rendering, dan membuat gambar kerja dari proyek yang dikerjakan. Pada proses pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik, penulis dibimbing oleh pembimbing lapangan yang merupakan manager Building Management Universitas Multimedia Nusantara yang bernama Sudarman Sutanto.

3.1.2 Koordinasi

Koordinasi merupakan hal yang penting dalam pengerjaan suatu proyek. Agar proyek dapat selesai dengan baik dan sesuai dengan target. Selama Kerja Praktik, penulis bertemu langsung dengan klien. Secara poin, alur pekerjaan di Building Management Universitas Multimedia Nusantara adalah :

1. Calon klien menghubungi Building Management

2. Klien memberikan rincian pekerjaan (keinginan klien, lokasi, dan tujuan proyek). Rincian diterima oleh Manager Building Management

3. Manajer Building Management memberikan arahan penugasan kepada divisi lain di Building Management termasuk intern

4. Mengadakan meeting dengan tujuan untuk mendiskusikan rincian proyek.

Anggota meeting meliputi klien, perwakilan tim divisi Building Management UMN, dan intern

5. Intern membagi beberapa tim dan tugas proyek yang akan dikerjakan, untuk dibuatkan opsi dan gagasan desain yang kemudian diajukan kepada pembimbing lapangan

(2)

10

6. Pembimbing lapangan melakukan cek kepada pekerjaan yang dilakukan oleh intern, dan memberikan masukan. Kemudian, intern melakukan revisi dari masukan yang telah diberikan

7. Setelah dilakukan revisi dan mendapat persetujuan, intern melakukan presentasi kepada klien

Berikut adalah diagram alur kerja selama kegiatan Kerja Praktik di Building Management UMN :

Gambar 3Bagan Alur Koordinasi (Sumber : Dokumen Intern )

3.2 Tugas yang Dilakukan

Dalam Kerja Praktik, pekerjaan yang dilakukan penulis adalah:

1. Mengerjakan 3D dari bangunan politeknik multimedia nusantara, dan proyek lain dengan berbagai software arsitektur.

2. Rendering hasil dari software 3D yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan software Vray, Lumion, dan Twinmotion.

3. Memberikan post production pada hasil rendering yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan software Photoshop, dan Lightroom.

4. Melakukan site visit ke beberapa proyek, baik yang sedang berjalan, ataupun akan berjalan.

5. Drafting proyek dengan software Autocad 3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Praktik

Selama melakukan kegiatan Kerja Praktik, penulis mengerjakan beberapa proyek bersama dengan anggota tim lainnya. Proyek tersebut adalah pengerjaan Politeknik Multimedia Nusantara, Lobby Gedung D UMN, Quiet Room, Taman Gedung D UMN, pengerjaan lantai 2 dan ruang dosen Gedung D lantai 2 UMN, dan

(3)

11

pengerjaan protokol kesehatan arsitektur UMN. Output yang dikerjakan berbeda pada setiap proyeknya.

Berikut ini merupakan tabel pekerjaan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kerja Praktik.

No Minggu Proyek Keterangan

1 1, 2, 7 Proyek Gedung

Politeknik Multimedia Nusantara

- Mengerjakan 3D, Fasad, Denah, Rendering - Revisi denah, 3D

interior & Rendering - kunjungan lapangan,

membuat 3D interior, rendering, mood board interior & membuat presentasi

2 3, 4, 6, 8, 9 Renovasi Gedung D UMN

Gedung D Lantai 2 & 6

- membuat 3D Lantai 2 Gedung D UMN, layouting Ruang kelas Lantai 6 dan 2

- pengerjaan furniture Gedung D Lantai 2, Pengerjaan Ruang Dosen, Pengerjaan Detail Rak Maket.

- Membuat aksonometri Gedung D UMN, membuat presentasi fungsi ruang Gedung D

UMN, briefing

pemanfaatan ruang Gedung D UMN, Rapat briefing tugas

(4)

12

- pengerjaan revisi final ruang dosen Arsitektur lantai 2 Gedung D, membuat 3D Gedung D Lantai 1

- Revisi & layouting ruang prodi Arsitektur, Drafting Denah &

Rendering Studio Arsitektur

3 10 Quiet Room & Lobby D UMN

Quiet Room

- mengkonsep quiet room Gedung D, membuat opsi qioet room, drafting

& rendering desain quiet room

Lobby D

- mencari preseden, mengkonsep desain, drafting, rendering desain Lobby D UMN

4 5, 11 Signage - briefing desain, mencari

preseden & membuat 3D opsi signage

- revisi signage, mencari preseden, rendering 3D 5 13, 14, 15, 16,

17

Taman UMN - kunjungan lapangan ke taman Gedung D UMN, melakukan Pengukuran,

(5)

13

Membuat CAD Taman Gedung D UMN

- Pengukuran Area Tugu UMN, Kunjungan Lapangan, Diskusi Desain, Revisi CAD Taman UMN,

- Mendesain Taman UMN, membuat 3D Taman UMN, Drafting - Rendering & membuat

presentasi hasil desain - Finalisasi keseluruhan

file hasil Kerja Praktik

6 12 Protokol kesehatan

new normal UMN

- layout desain kelas new normal, sosialisasi new normal ke mahasiswa

Table 1 Detail Pekerjaan Yang Dilakukan Selama Kerja Praktik (sumber : Dokumen Pribadi)

3.3.1 Proses Pelaksanaan

3.3.1.1 Politeknik Multimedia Nusantara

Pada proyek ini, penulis melakukan revisi kebutuhan ruang PMN dari yang sudah dikerjakan oleh instansi lain. Proyek Politeknik Multimedia Nusantara merupakan bangunan gedung baru milik Yayasan Multimedia Nusantara. Gedung ini menampung mahasiswa politeknik tiga jurusan, yaitu Manajemen Logistik, Otomasi Industri, dan Multimedia & Animasi. Proyek gedung ini terdiri dari 5 lantai. Penataan ruang pada gedung ini mengacu pada kebutuhan masing - masing program studi. Penataan ini juga bertujuan untuk memperhatikan kenyamanan kegiatan belajar mengajar.

Pada proyek ini, penulis melakukan revisi terhadap penataan ruang setiap lantai.

Penataan didasarkan oleh permintaan pihak yang bersangkutan dari masing –

(6)

14

masing program studi. Besaran ruang juga dikaji ulang untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar mengajar masing – masing prodi.

Gambar 4Rendering Eksterior PMN

(sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Gambar 5Denah Lantai 4 PMN

(sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Proyek Politeknik Multimedia Nusantara yang dikerjakan oleh penulis adalah interior dari Gedung PMN. Untuk proyek ini, penulis mengerjkan mood dari interior gedung. Permintaan yang diberikan oleh klien (project brief) adalah mendesain interior dari gedung PMN dengan konsep open antar kelas, sehingga berbeda dari

(7)

15

ruang kelas konvensional. Penulis melakukan diskusi dengan mahasiswa Kerja Praktik lain, serta mendapatkan masukan dari klien. Penulis mencari preseden, serta mengaplikasikan preseden kepada desain. Output yang dihasilkan berupa denah, dan 3D dari ide desain. Penulis juga melakukan kunjungan lapangan langsung ke proyek untuk mengetahui keadaan langsung di lapangan.

Gambar 6Kunjungan Lapangan Proyek PMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Kesulitan yang dihadapi pada proyek ini adalah penyamaan masukan ide antar anggota tim dalam memberikan elemen desain interior gedung. Terdapat juga revisi permintaan klien yang sulit diaplikasikan pada desain, dan bertentangan dengan konsep desain yang telah dibuat. Revisi tersebut adalah penyediaan elemen batasan antar fungsi. Sebagai solusi, penulis dan tim menambahkan elemen kaca yang memberikan batasan antar selasar dan ruang kelas. Namun masih memiliki kesan terbuka dan saling terhubung antar setiap ruang. Pandemi selama kegiatan Kerja Praktik ini berlangsung juga sedikit menghambat penulis untuk dapat menjelaskan desain. Keadaan ini juga mengakibatkan penyampaian masukan dari klien tidak secara langsung, sehingga komunikasi tidak terlalu lancar. Keadaan pandemi ini juga mengakibatkan pertemuan pihak terkait dan mahasiswa Kerja Praktik terhambat. Dari masalah yang timbul, serta pemecahan masalah yang dilakukan ditarik satu pelajaran yang berguna dan akan ditemui saat di dunia kerja. Klien dan pemberi usulan desain memiliki pandangan yang berbeda mengenai konsep desain

(8)

16

yang akan diaplikasikan, seperti penempatan elemen yang bertentangan dengan konsep desain. Oleh karena itu, perlu ada jalan tengah yang saling mendukung keinginan dan konsep kedua belah pihak. Pada proyek ini, jalan tengah berupa penggunaan kaca. Kaca tetap memisahkan kedua fungsi, namun visibilitas ke kedua area masih baik. Komunikasi yang baik antar anggota tim dan klien diperlukan untuk mendapat jalan tengah dalam proyek.

Gambar 7 Ide Desain Interior PMN

(sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Gambar 8 Ide Desain Interior PMN

(sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

3.3.1.2 Proyek Gedung D UMN

Proyek kedua adalah proyek renovasi Gedung D UMN. Gedung D UMN atau yang disebut gedung P.K. Ojong – Jakob Oetama terdiri dari 19 lantai dengan luas 42.500 meter persegi dan tinggi 80 meter (P.K. Ojong - Jakob Oetama Tower Diresmikan, 2017). Gedung ini sudah dalam kondisi terbangun, namun tata ruang memerlukan

(9)

17

beberapa perubahan fungsi untuk dapat menampung kegiatan belajar mengajar.

Fungsi yang terdapat pada gedung ini berupa kelas, ruang dosen, lab, lapangan, serta utilitas pendukung. Namun seiring berjalannya kegiatan belajar mengajar di UMN, perlu dilakukan perubahan dan penambahan. Penambahan yang akan dilakukan berupa penataan ulang Lobby D untuk diskusi, Quiet Room, dan lain lain.

Pada proyek ini, penulis melakukan zoning kebutuhan ruang, memberikan masukan penataan kebutuhan ruang dan furniture pendukung, serta melakukan renovasi ruang dosen arsitektur UMN.

Gambar 9Rendering Ruang Kelas D208 UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

(10)

18

Gambar 10Denah Penataan Kelas UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Sebagai project brief, penulis diminta menyesuaikan kebutuhan akan ruang kelas yang digunakan mahasiswa S1 UMN, lab, serta mengatur keadaan ruang kelas, studio dan ruang dosen. Penyesuaian ini ditujukan untuk dapat menyesuaikan kebutuhan terbaru pada kegiatan belajar mengajar. Pada proyek kebutuhan ruang, penulis mengerjakan layout kelas lantai 6, lab, studio arsitektur, dan ruang dosen.

Berikut pekerjaan yang dikerjakan penulis untuk proyek ini :

- Dalam mengerjakan layout kelas, penulis membuat aksonometri zoning fungsi ruang.

- Mendesain ulang dan drafting denah ruang kelas dan lab di lantai 5 dan 6.

Output berupa denah kelas dengan layout kursi pada lantai 6 Gedung D.

- Menata ulang meja dan menambah furniture studio arsitektur. Output berupa denah layout meja studio arsitektur.

- Memberikan masukan desain furniture tambahan studio arsitektur yang dilengkapi dengan detail dan penjelasan dari furniture. Output berupa gambar detail, render 3D, tampak, serta lembar spesifikasi dari furniture.

(11)

19

- Menambah luasan ruang dosen, serta menata ulang Ruang Dosen Arsitektur UMN (project brief).

Gambar 11Rendering Ruang Dosen UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Penulis diberi masukan dan revisi saat mengerjakan pekerjaan ini. Untuk pengerjaan ruang dosen arsitektur, penulis mendapat masukan dari dosen arsitektur.

Output yang dikeluarkan berupa diagram zoning, denah, serta 3D rendering.

Gambar 12Denah Ruang Dosen UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

(12)

20

Kesulitan yang dihadapi penulis pada proyek ini berada pada proyek ruang dosen, dimana dinding dari ruangan memiliki bentuk lengkung. Dari proyek ini, didapat pelajaran dalam menyiasati keterbatasan bentuk ruangan dengan penataan yang baik. Pada proyek ini juga penulis mendapat pembelajaran mengenai alur sirkulasi pada ruang dosen agar tidak terjadi tabrakan antar pengguna.

3.3.1.3 Quiet Room & Lobby D

Proyek selanjutnya yang dikerjakan oleh penulis adalah Quiet Room dan Lobby D UMN. Proyek Quiet Room dilaksanakan berdasarkan permintaan klien untuk adanya ruangan beristirahat dan bekerja atau berdiskusi diluar kantor staff ataupun dosen. Kapasitas ruang yang diminta oleh klien adalah 20 orang. Quiet Room diletakan pada Gedung D lantai 6. Ruang yang dipilih bersebelahan dengan ruang janitor yang berada di bagian yang jarang dilalui, sehingga akan lebih tenang. Pada proyek ini, penulis mengerjakan konsep desain, 3D, serta rendering untuk presentasi desain kepada klien. Oleh karena itu, output yang dihasilkan berupa tampak atas dari Quiet Room, serta 3D rendering.

Gambar 13Rendering Quiet Room UMN Opsi 1 (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

(13)

21

Gambar 14Rendering Quiet Room UMN Opsi 2 (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Kesulitan yang dialami pada proyek ini adalah bertolak belakangnya permintaan kapasitas oleh klien dengan besaran ruang yang tersedia. Klien meminta agar Quiet Room ini dapat menampung 20 orang, serta nyaman digunakan untuk berkegiatan lain. Preseden klien berupa kantor Gojek dan Google. Oleh karena itu, penulis mengalami kesulitan dalam memadukan kapasitas dengan desain interior ruangan.

Dibalik kesulitan yang dihadapi, penulis mendapat masukan mengenai pemanfaatan ruang dengan luasan kecil namun dapat memadukan desain yang nyaman dan kapasitas yang cukup banyak. Penulis membuat mezzanine untuk dapat memaksimalkan jumlah pengguna dengan material kayu dan jaring. Pemanfaatan material dan penggunaan mezzanine juga memberikan pengalaman berbeda kepada pengguna, di samping hanya menyediakan ruang untuk berdiskusi.

Selain itu, penulis juga mengerjakan proyek renovasi Lobby pada gedung D UMN.

Lokasi dari proyek ini juga berada di Gedung D, tepatnya pada lantai 1 yang bersebelahan dengan taman. Klien menujukkan area ini untuk mahasiswa dapat mengerjakan tugas diluar kelas, bersantai menunggu jam mulai kelas, serta berdiskusi dengan sesama mahasiswa (project brief). Dengan adanya area baru ini, kegiatan belajar mengajar akan terlaksana dengan lebih baik karena meningkatnya diskusi diluar kelas. Pekerjaan yang dilakukan oleh penulis pada proyek ini adalah, mencari preseden, membuat konsep, drafting denah, membuat 3D, serta rendering.

Oleh karena itu, output dari proyek ini berupa denah, rendering 3D, serta file presentasi konsep dan hasil. Kesulitan yang dihadapi oleh penulis dalam pengerjaan

(14)

22

proyek ini adalah dalam pencarian konsep agar area ini terlihat menarik dan dapat digunakan oleh mahasiswa sesuai dengan tujuan klien. Keadaan saat ini dari Lobby D UMN berupa lantai datar dimana mahasiswa mengerjakan tugas bersama dengan mahasiswa lain. Penulis memasukkan elemen hijau sintetis, serta kursi café untuk dapat menarik minat mahasiswa dalam menggunakannya pada kegiatan diskusi dan mengerjakan tugas. Penulis juga menambahkan meja melingkar mengelilingi void dimana mahasiswa dapat menggunakannya dalam mengerjakan tugas. Area bersantai yang dilengkapi dengan bean bag juga disediakan dalam desain penulis.

Kelengkapan desain yang disediakan penulis, saat ini belum tersedia.

Gambar 15Rendering Area Santai Ide Desain Lobby D UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Oleh karena itu, disediakannya fasilitas ini, dapat menarik minat mahasiswa untuk menggunakannya dalam keiatan berdiskusi atau mengerjakan tugas. Pelajaran yang diambil oleh penulis dari proyek ini adalah untuk memanfaatkan apa yang belum dimiliki oleh keadaan eksisting area proyek. Hal ini ditujukan untuk dapat menarik perhatian mahasiswa dalam melakukan kegiatan akademis.

(15)

23

Gambar 16Rendering Ide Desain Lobby D UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Gambar 17 Denah Desain Lobby D UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

(16)

24 3.3.1.4 Signage

Dalam kegiatan Kerja Praktik ini, penulis juga mengerjakan proyek signage.

Tujuan pengadaan signage ini adalah sebagai penunjuk nama ruang pada setiap lantai di gedung – gedung UMN. Dengan adanya penunjuk ini, pengunjung yang merupakan orang luar UMN, ataupun mahasiswa yang belum terbiasa dengan lingkungan UMN akan lebih dimudahkan dalam menemukan ruangan yang ditujunya. Untuk penempatan, signage ini dapat ditempatkan di lift, sehingga pengunjung dapat langsung melihat penunjuk tersebut dengan mudah. Pada proyek ini, penulis bertugas untuk mencari referensi desain, menbuat 3D desain, rendering serta memperhatikan visibilitas tag ruang. Output dari proyek ini adalah 3D rendering yang menjelaskan seperti apa ketika signage tersebut sudah selesai dibuat.

Gambar 18Rendering Signage UMN

(sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Kesulitan yang dialami penulis dalam proyek ini adalah bersilangannya desain dengan fungsi utilitas gedung. Pada desain awal, penulis membuat signage pada bagian tengah tembok dari lift, dan tidak menerus sampai ceiling seperti hasil final.

Penarikan kabel untuk lampu sulit diaplikasikan. Solusi yang diberikan penulis terhadap masalah ini adalah dengan meninggikan signage hingga menyentuh

(17)

25

ceiling. Dengan solusi ini, tarikan kabel dapat dilakukan melalui ceiling dan tidak menjulur hingga ke bagian tengah tinggi tembok. Pelajaran yang dapat diambil dari proyek ini adalah dalam mendesain, harus dapat memperhatikan elemen lain, seperti utilitas serta ME. Selain desain yang baik, harus juga memperhatikan ketrbangunan dari desain yang telah dibuat.

3.3.1.5 Taman Gedung D UMN

Universitas Multimedia Nusantara memiliki lahan kosong yang bertepatan disebelah Gedung D, dan Tugu UMN. Belum difungsikannya area tersebut, maka klien meminta desain ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk area tersebut. Segi fungsi dan desain dibebaskan, namun dapat menunjang kebutuhan mahasiswa dalam kegiatan belajar.

Gambar 19Zonasi Taman Gedung D UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Proses desain dari taman ini dibagi menjadi beberapa area. Pada proyek ini, penulis mendapatkan area biru.

(18)

26

Gambar 20Ide Desain Taman Gedung D UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Pada proyek ini, penulis membuat taman dengan kubikal diskusi. Kubikal ini nantinya akan dapat digunakan oleh mahasiswa untuk melakukan kegiatan diskusi ataupun mengerjakan tugas. Kubikal memiliki ukuran 5,5 meter X 3 meter yang dapat menampung 4 mahasiswa untuk berdiskusi di dalamnya.

Gambar 21Kubikal Diskusi Taman Gedung D UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Penulis juga memberikan landscape untuk menghilangkan rasa jenuh bagi penggunanya. Juga diberikan jalur yang dikelilingi pepohonan untuk memberikan kesan sejuk ketika digunakan. Pada bagian samping dari taman ini diberikan batasan dengan jalan luar yang merupakan jalur masuk kendaraan ke basement,

(19)

27

sehingga pengguna tidak terganggu. Pada proyek ini, penulis melakukan kunjungan lapangan secara langsung untuk melakukan pengukuran. Selanjutnya hasil pengukuran tersebut dijadikan bentuk cad dan kemudian diprosen menjadi 3D dan render.

Gambar 22Kunjungan Lapangan Proyek Taman (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

Penulis mengerjakan drafting CAD dasar, drafting denah, 3D kubikal diskusi, 3D taman zona biru, dan rendering taman zona biru. Oleh karena itu, output yang dihasilkan penulis pada proyek ini berupa denah, 3D, render, dan presentasi hasil.

Kesulitan yang dihadapi penulis dalam pengerjaan proyek ini adalah keadaan tapak yang berbatasan dengan jalan menuju basement. Karena keadaan ini, penulis memberikan solusi berupa buffer sekeliling zona biru yang membatasi area taman dengan jalan, sehingga pengguna tidak terganggu dari segi visibilitas dengan lalu lalang kendaraan. Dari proyek ini didapatkan pemahaman dan pembelajaran dalam mendesain. Dalam mendesain perlu memperhatikan keadaan sekitar dimana lokasi tapak berada. Dalam mendesain juga harus memberikan keadaan lingkungan yang nyaman tanpa adanya interupsi dari luar.

3.3.1.6 New Normal

Pekerjaan lainnya yang dilakukan penulis selama kegiatan Kerja Praktik adalah membuat protokol new normal untuk mahasiswa UMN. Pada pekerjaan ini, penulis menyusun alur keluar dan masuk mahasiswa untuk menuju lantai 2 Gedung D.

(20)

28

penulis juga melakukan proses desain ruang untuk sterilisasi. Dilakukan juga penataan ulang ruang kelas dengan menggunakan protokol kesehatan. Penulis dan tim juga memberikan presentasi kepada mahasiswa mengenai protokol ini. Protokol ini berlaku bagi mahasiswa arsitektur, baik dalam mengumpulkan tugas, atau mengerjakan tugas di studio. Untuk studio, jumlah mahasiswa yang masuk dibatasi sampai 20 orang. Terdapat 2 opsi solusi yang diberikan, yaitu menggunakan satu shift dan 2 shift. Diberikan juga tata cara baru dalam menggunakan studio, yaitu dengan mendaftarkan diri dengan menggunakan form minimal satu hari sebelum menggunakan. Tujuan dari desain ini adalah agar mahasiswa arsitektur tetap dapat menggunakan fasilitas studio dalam masa pandemi.

Gambar 23 Layout Kelas Arsitektur New Normal UMN (sumber : Dokumen Intern Building Management UMN)

3.3.2 Kendala

Kendala yang dirasakan penulis selama kegiatan Kerja Praktik adalah :

- Kegiatan Kerja Praktik berlangsung selama pandemi Covid 19. Hal ini mengakibatkan sulitnya komunikasi antar klien, tim, dan pihak terkait lainnya. Selama pengerjaan tugas Kerja Praktik, penulis bekerja online baik

(21)

29

dalam kegiatan briefing, presentasi, dan asistensi. Kegiatan kerja secara online ini mengakibatkan komunikasi yang berjalan kurang baik dan terdapat beberapa bagian yang terlewat, seperti kelanjutan dari suatu proyek, dan kejelasan dari detail tugas yang diberikan. Kendala ini muncul pada setiap proyek.

3.3.3 Solusi Dari Kendala

Dari kendala yang muncul, maka penulis melakukan cara yang ditujukan sebagai solusi dalam menghadapinya. Berikut solusi yang dilakukan penulis.

- Untuk komunikasi yang belum jelas, baik dalam briefing ataupun meeting dengan sesama intern, penulis berinisiatif menanyakan kembali via chat pribadi ataupun group Kerja Praktik untuk dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang harus dikerjakan.

(22)

30

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN DAN BEBAN PAJAK

Kegiatan pengamanan, baik fungsional maupun gabungan, dalam rangka penanggulangan atau tindakan hukum atau yustisia terhadap pelaku pelanggaran/kejahatan pelanggaran/tindak

Tujuan penelitian adalah mendapatkan hasil perhitungan filter single tune yang digabungkan dengan reaktor seri dengan parameter yang sesuai, untuk meredam

Mengenai penilaian ini, PT X memperoleh satu poin karena dapat menyediakan dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan prasyarat kedua dengan

Klik kolom sebesar makan akan otomatis keluar jumlah nominal yang telah kita masukan, Kemudian pilih Rekam untuk menyimpan.. Pilih akun kas yang

Tumbuhan lumut tidak memiliki akar yang sebenarnya dan melekat pada perantaraan rhi3oid (akar semu", oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan

Hasil dari simulasi yang didapat, rata – rata area atau ruangan aktif untuk pencahayaan alami sudah memenuhi standar dan persen area yang dimaksud sudah

Selain itu untuk mengaplikasikan ilmu teori yang sudah penulis pelajari selama kuliah pada praktik dan mendapatkan pengalaman kerja secara nyata di divisi building management