TENTANG AKSARA JEPANG
NIHON MOJI TSUITE Dikerjakan
O L E H
NIM :142203035 ENDANG SAFITRI
PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2017
Disetujui Oleh :
PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan, Agustus 2017 Ketua
Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt NIP: 197212281999032001
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.
Pada : Tanggal :
Hari :
Program Studi D-III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Dekan,
NIP: 196008051987031001 Dr. Budi Agustono, M.S
Panitia Tugas Akhir :
No. Nama Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunianya, sehingga penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara. Kertas karya ini berjudul AKSARA JEPANG.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam kertas karya ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik dari segi materi maupun penulisan. Demi kesempurnaan tersebut, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk ke arah perbaikan.
Dalam kertas karya ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Oleh karna itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr.Drs.Budi Agustono,M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara.
2. Ibu Dr.Diah Syahfitri Handayani,M.Litt., selaku Ketua Program Studi Dliploma III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Smatra Utara.
3. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi.M.A., selaku dosen pembimbing yang telah membagi waktu dan pemikirannya serta memberikan arahan yang baik dalam penyelesaian kertas karya ini.
4. Bapak Zulnaidi,S.S.,M.Hum., selaku dosen pembaca yang juga meluangkan waktu dan pemikirannya untuk kertas karya ini.
5. Seluruh dosen Program Studi Diploma III Bahasa Jepang yang telah memberikan pengajaran yang baik, serta memotivasi kami agar dapat belajar lebih giat.
6. Orang tua saya tercinta dan yang kubanggakan, ayahanda Sarimin dan ibunda yang sangat aku kenang Almh.Supartina yang telah memotivasi saya dan memberikan segala kebutuhan saya serta do’a yang terus mengalir kepada saya.
7. Kepada saudara-saudari saya, kakanda tercinta Lia Purnama Sari.M.Si., yang telah meminjamkan laptopnnya, abangnda yang kusayangi Iwan Kurniawan.S.E., yang telah membimbing kami hingga dewasa, dan abangnda Wahyu Syahputra.S.P. yang telah membantu saya mengerjakan kertas karya ini. Serta memotivasi saya untuk semangat menghadapin masalah apa pun. Dan alhamdulillah dari empat bersaudara saya paling kecil dan hanya saya yang Amd.
8. Kepada teman saya Putri Ayudia Nasution yang setia menemani saya kemanapun. Untuk itu kepada teman seperjuangan Yaumil,Maya,Desi,Nian,Adi,Widya dan Amal yang selalu memberikan
semangat dan memberikan motivasi terhadap saya dalam mengerjakan sesuatu terutama urusan perkuliahan.
9. Kepada mama Meyla yang selalu memberi dan mencarikan pekerjaan.
10. Kepada Defri Zukhairy Amd yang selalu memberikan semangat dan membantu mengerjakan kertas karya saya.
11. Kepada teman-teman stambuk 2014 HINODE, kelas A dan B yang saling memberi semangat.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,atas bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan kertas karya ini.
Semoga AllahSWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritikan yang bersifat bermanfaat yang nantinya menjadi bekal untuk dapat lebih menyempurnakan kertas karya ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Medan, Agustus 2017 Penulis,
142203035 Endang Safitri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iv
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul... 1
1.2 Tujuan Penulisan... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Metode Penulisan... 2
BAB II : GAMBARAN UMUM TENTANG AKSARA JEPANG 2.1 Pengertian Aksara Jepang... 4
2.2 Ciri-ciri Aksara Jepang... 5
BAB III : SEKILAS TENTANG AKSARA JEPANG 3.1 Jenis Aksara Jepang... 6
3.1.1 Romaji... 6
3.1.2 Hiragana... 7
3.1.3 Katakana... 8
3.1.4 Kanji... 9
3.2 Sejarah Aksara Jepang... 15
3.3 Tekanan / Aksen dan Itonasi... 15
BAB IV: PENUTUP 4.1 Kesimpulan... 17
4.2 Saran ... 18
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Penulisan dalam bahasa jepang menggunakan Kanji dan Kana.Kana meliputi Hiragana dan Katakana.Dahulu, di Jepang tidak terdapat huruf-huruf, oleh karena itu untuk penulisan mereka meminjam huruf-huruf dari Cina.Pada waktu itu di Cina diperintah oleh dinasti Han (Kan), sehingga huruf-huruf tersebut dinamakan “Kanji” dan kalimatnya disebut “Kanbun”. (Muryani,2012:13)
Karena huruf-huruf kanji memiliki banyak coretan, dibutuhkan waktu yang lama untuk menulisnya.Oleh sebab itu bangsa Jepang menciptakan huruf-huruf yang dinamakan Hiragana dan Katakana.
Hingga periode Heiyan, kebudayaan Jepang masih tetap dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, hal ini terlihat dalam tulisan-tulisan resmi yang berupa kanbun.
Katakana digunakan oleh para pendeta agama Budha sebagai “tanda baca”
dalam membaca sutra.Sedangkan Hiragana dalam penulisan yang bersifat pribadi.Pola-pola penulisan tersebut masih dapat dilihat pada pola penulisan masyarakat Jepang saat ini.
Kanji adalah salah satu dari empat aksara yang digunakan dalam tulisan modern Jepang Kana dan Romaji.Kanji dulunya juga disebut Mana atau Shinji untuk membedakannya dari Kana. Aksara kanji dipakai untuk melambangkan konsep atau ide (kata benda,akar kata kerja, akar kata sifat, dan keterangan).
Sementara itu, hiragana umumnya dipakai sebagai Okurigana untuk meuliskan
Infleksi kerja dan kata-kata yang akar katanya ditulis dengan kanji, atau kata-kata asli bahasa Jepang.Selain itu, Hiragana dipakai menulis kata-kata yang sulit ditulis dan diingat bila ditulis dalam aksara kanji.Kecuali kata Serapan, aksara Kanji dipakai untuk menulis hampir semua Kosakata yang berasal dari Bahasa Cina maupun bahasa Jepang.
Dengan penjelasan yang disebut diatas, maka penulis tertarik untuk memlih Aksara Jepang sebagai judul kertas Kertas Karya ini.(http://id.m.wikipedia.org) 1.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan memilih judul kertas karya ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah Akasara Jepang.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Aksara Jepang.
3. Untuk mengetahui Tekanan / Aksen dan Intonasi pada Aksara Jepang.
1.2 Batasan Masalah
Dalam Kertas Karya ini penulis akan memfokuskan tentang Jenis dan Sejarah dari Aksara Jepang. Untuk mendukung pembahasan ini penulis akan mengemukakan juga pengertian, ciri-ciri, tekanan / aksen dan itonasi dalam Aksara Jepang.
1.3 Metode Penulisan
Dalam penulisan Kertas Karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan (library research), yakni dengan cara mengumpulkan sumber- sumber bacaan yang ada yakni berupa buku sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang di bahas kemudian di rangkum dan
dideskrifsikan ke dalam Kertas Karya ini. Selalin itu, penulis juga memanfaatkan informasi teknologi internet sebagai referensi tambahan agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan lebih jelas.
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG AKSARA JEPANG
2.1 Pengertian Aksara Jepang
Aksara Jepang berasal dari tulisan Cina yang di perkenalkan pada abad ke- 4 Masehi. Sebelum ini, orang jepang tidak mempunyaisistem penulisan sendiri.Bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Mandarin. Bahasa Jepang memilliki 4 macam huruf asli (Romaji,Hiragana,Katakana,Kanji). Huruf Kanji berasal dari Cina, Hiragana dan Katakana keduannya berunsur dari pada tulisan Kanji dan dikembangkan pada abad ke-8 Masehi oleh rohaniawan buddha untuk membantu melafaskan karakter-karakter China.
Kedua aksara terakhir ini di sebut Kana dan keduanya terpengaruhi oleh Bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan Aksara Kana. Selain itu, ada pula yang disebut Romaji.Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini,di tulis menggunakan kombinasi Aksara Kanji,Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda,kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah Kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan kata bahasa jepang.(http://id.m.wikipedia.org)
Huruf Jepang tersebut adalah sebagai berikut:
2.2 Ciri-ciri Aksara Jepang
• Jenis Kata
Dalam jenis kata bahasa jepang terdapat kata kerja, kata sifat, kata benda, kata keterangan, kata penghubung, dan partikel.
• Urutan Kata
Predikat selalu terletak pada akhir kalimat. Selain itu, dalam bahasa jepang kata yang diterangkan terletak dibelakang kata yang menerangkan.
• Predikat
Kata benda, kata kerja, dan kata sifat dalam bahasa jepang berfungsi sebagai predikat.Predikat dapat menunjukan positif atau negatif dan non-waktu lampau atau waktu lampau.Dalam bahasa jepang tidak ada perubahan untuk orng, jenis, atau bilangan.Kata sifat digolongankan menjadi dua, yaitu kata sifat 1 dan kata sifat 2.
• Partikel
Dibelakang kata atau kalimat dipakai partikel.Partikel menunjukan hubungan antara kalimat dengan kata dalam kalimat dan maksud pembicara, juga berfungsi menambahkan berbagai arti.
• Penghilangan
Kata-kata dan ungkapan yang diketahui dari konteks kalimat biasanya dihilangkan.Subjek dan objek pada kalimat juga biasanya dihilangkan.(Muryani,2012:12).
BAB III
SEKILAS TENTANG AKSARA JEPANG
3.1 Jenis Aksara Jepang
Bahasa jepang beda dengan bahasa mandarin. Bahasa jepang memilliki 4 macam huruf, Hiragana, Katakana, Kanji sebagai huruf asli dan sebagai cara penulisan, dan satu lagi Romaji sebagai cara membacanya.
3.1.1 Romaji
Romaji adalah penulisan bahasa jepang yang dilatinkan Roma berasal dari kata Roma, pada huruf romawi / latin, biasanya huruf non-latin akan di romanization (dilatinkan) oleh karna itu disingkat romaji.
Di bahasa jepang ada panjang dan pendek, ada 3 cara menuliskan karakter yang berbunyi panjang.
Contoh:
1. Mengggandakan huruf vokal Contoh: u panjang di tulis uu
2. Menambahkan Tanda Hubung (strip) Contoh: u panjang ditulis u-
3. Menambahkan garis diatas Huruf Vokal Contoh: u panjang ditulis ū
Pada penulisan Katakana dengan Romaji, Romaji jarang ditulis dengan karakter ganda seperti aa, ii, uu, ei, dan ou. Namun sering a-, i-, u-, e-, o-、アー、イー、
ウー、エー、オー。(http://www.hikansakura.blogspot.co.id)
3.1.2 Hiragana
Huruf hiragana adalah huruf dasar untuk belajar bahasa Jepang, dulunya dikenal sebagai onna de (女手) atau 'tulisan wanita' karena biasanya digunakan oleh kaum wanita, namun semenjak abad ke 10 masehi, huruf hiragana mulai digunakan secara umum.(http://www.kelaspoliglot.com)
Untuk penulisan bahasa Jepang pada masa Nara (710M-794M) di pakai on- kun. Setelah itu pada pertengahan zaman Heian (794M-1192M). Di sederhanakan,dan di perindah, maka jadilah huruf Hiragana. Oleh karena huruf hiragana pada mulanya di pergunakan oleh kaum wanita, maka huruf ini disebut onnade(Ishida, 1991:75). Hiragana mulai digunakansecara luas pada abad ke-10 Masehi. Huruf Hiragana terbentuk dari garis-garis dan coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Huruf Hiragana yang digunakan sekarang berdasarkan petunjuk Departemen Pendidikan Jepang tahun 1900.
Sampai sekarang belum ada pendapat yang pasti mengenai pencipta huruf Hiragana. Hal ini dijelaskan oleh Sada Chiaki dalam bukunya yang berjudul Atarashi Kokugogaku bahwa ada pendapat yang menjelaskan pembuat huruf Hiragana adalah Kooboo Daishi.(http://www.googlewebligt.com)
Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang asli atau menggantikan tulisan Kanji, menulis partikel dan kata bantu serta kata kerja.Huruf
hiragana terdiri dari 104 huruf yang yaitu 46 huruf pokok a-n, 20 huruf turunan yang menggunakan tenten, 5 huruf turunan menggunakan maru, 21 huruf turunan yang menggunakan ya,yu,yo kecil dan tenten serta 3 huruf turunan yang menggunakan kombinasi ya,yu,yo kecil dan maru.
(http://sartikaputu.wordpress.com)
3.1.3 Katakana
Katakana adalah huruf-huruf yang berbentuk seperti ア(a)、イ(i)、ウ(u)、
エ(e)、オ(o)dan sebagainya. Katakana terbentuk dari garis-garis atau coretan- coretan yang lurus (chokusenteki), sedangkan hiragana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki) (Iwabuchi, 1989: 51).
Bentuk garis-garis atau coretan-coretan inilah yang menjadi salah satu karakteristik katakana yang membedakannya dengan hiragana.Walaupun katakana sama dengan hiragana termasuk kelompok huruf kana, namun fungsi katakana tidak sama dengan hiragana. Katakana dapat dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti nama tempat dan nama orang asing, kata pungut dan kata-kata bahasa asing, nama-nama binatang dan tumbuh-tumbuhan, istilah-istilah khusus bidang keahlian (senmon yoogo), nomina nama diri (koyuu meishi), dan dapat dipakai pula terutama dengan maksud memberikan penekanan, menarik perhatian pembaca, atau memberikan pengartian khusus (Ishida, 1991:75).
Huruf Katakana biasa dipakai untuk menulis kata serapan dari bahasa asing.
Sebagaimana dalam alfabet, huruf Katakana dan Hiragana hanya mewakili satu
bunyi tanpa arti. Walaupun kalimat dalam bahasa Jepang terdiri dari Hiragana, Katakana, dan Kanji. Tetapi bisa juga hanya ditulis dalam Hiragana dan Katakana.
Katakana adalah salah satu dari tiga cara penulisan dalam bahasa Jepang.
Katakana digunakan untuk menulis kata-kata serapan dalam bahasa Jepang, bahasa asing, nama binatang, nama orang asing, nama tumbuhan dan kota-kota luar negeri dari Jepang.
Dalam ilmu Fonologi, Katakana biasa digunakan untuk penulisan lambang bunyi atau pengucapan. Katakana digunakan untuk menulis bahasa rahasia (Ingo) dan bahasa slang (Zokugo). Selain itu, huruf Katakana sering digunakan pada surat-surat atau buku-buku yang berhubungan dengan perusahaan atau pekantoran.
Dengan demikian, Katakana juga bisa digunakan untuk menuliskan kata-kata yang sebenarnya bisa dituliskan dengan Hiragana atau Kanji.
Katakana melambangkan suara-suara yang sama dengan hiragana, namun tentu saja semua hurufnya berbeda. Kalau dipikir-pikir, ini tidaklah aneh karena di bahasa Indonesia juga terdapat dua jenis huruf yaitu huruf besar dan huruf kecil yang sebetulnya melambangkan suara yang sama.(https://id.m.wikipedia.org)
Dijepang huruf katakana tediri dari 46 huruf pokok, tetapi huruf wo tidak diguanakan sehingga jumlahnya 45 huruf katakana yang digunakan dalam kata- kata bahasa jepang. (sudjianto dan dahidi,2004:85)
3.1.4 Kanji
Kanji (漢字) secara harfiah berarti "aksara dari Han Republik Rakyat Cina"
adalah aksara Tionghoa yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kanji adalah satu
dari empat set aksara yang digunakan dalam tulisan modern Jepang selain Kana (Katakana dan Hiragana) dan romaji. (https://id.m.wikipedia.org)
Huruf kanji lahir pada kira-kira 1500 tahun sebelum Masehi di kalangan suku Kan di China. Huruf kanji adalah huruf yang mengutarakan arti yang dibentuk meniru bentuk bendanya, atau tanda-tanda yang diberikan dalam menuanjukkan arti sesuatu benda atau sifat atau pekerjaan atau tanda-
tanda lainnya.Huruf kanji tersebut didatangkan ke Jepang pada abad ke-4 atau awal abad ke-5. Didatangkan ke Jepang juga disertai pengucapannya dalam bahasa Kan, yang kemudian di Jepang disebut dengan 音読み/on’yomi (carabaca on). Tetapi arti huruf tersebut bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang asli, sehingga huruf kanji tersebut juga dibaca dengan bahasa Jepang asli yangdisebut dengan 訓読み/kun’yomi.(Situmorang, 2007:82)
Di dalam Daikanwa Jitenyang merupakan kamus (Kanwa Jiten) terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira 50.000 huruf kanji (Ishida, 1991: 76).
Namun pada zaman Meiji munculah pendapat-pendapat perlunya batasan jumlah kanji yang begitu banyak. Maka pada tahun1900 Monbusho(Departemen Kependidikan Jepang) menetapkan 1200 huruf kanji yang harus dipelajarin di sekolah dasar.Setelah itu sebagai lampirannya ditetapkan pula Kyoiku Kanji(Kanji yang harus dikuasai oleh siswa SD dan SLTP di Jepang) yang memuat 881 kanji, Daftar Bentuk Kanji (Jitaihyoo), 92 huruf kanji yang biasa dipergunakan untuk nama orang (Jinmeihyoo Kanji), Daftar On-Kun (Onkunhyoo), dan sebagainya. Lalu pada tanggal 1 Oktober 1981 ditetapkan lagi daftar Jooyoo Kanji (Jooyoo Kanjihyoo) yang memuat 1945 kanji lengkap dengan
cara membaca on’yomi dan kun’yomi beserta ontoh-contoh katanya. Jumlah jooyoo kanjiberasal dari 1850 tooyoo kanji ditambah 95 huruf kanji sehingga seluruhnya berjumlah 1945 huruf kanji (Nihongo Kyooshi Tokuhon Henshuubu,1989: 130).
a. Cara Pengucapan
Satu aksara kanji bisa memiliki cara membaca yang berbeda-beda. Selain itu tidak jarang, satu bunyi bisa dilambangkan oleh aksara kanji yang berbeda-beda.
Aksara kanji memiliki dua cara pengucapan, ucapan Tionghoa (on'yomi) dan ucapan Jepang (kun'yomi).
b. Ucapan Tionghoa (on'yomi)
On'yomi (音読み) atau ucapan Cina adalah cara membaca aksara kanji mengikuti cara membaca orang Cina sewaktu karakter tersebut diperkenalkan di Jepang. Pengucapan karakter kanji menurut bunyi bahasa Tionghoa bergantung kepada zaman ketika karakter tersebut diperkenalkan di Jepang. Akibatnya, sebagian besar karakter kanji memiliki lebih dari satu on'yomi. Kanji juga dikenal orang Jepang secara bertahap dan tidak langsung dilakukan pembakuan.
On'yomi dibagi menjadi 4 jenis :
• Go-on (呉音, "ucapan Wu") adalah cara pengucapan dari daerah Wu di bagian selatan zaman Enam Diansti Tiongkok. Walaupun tidak pernah ditemukan bukti-bukti, ucapan Wu diperkirakan dibawa masuk ke Jepang melalui Semenanjung Korea dari abad le-5 hingga abad ke-6.
• Kan-on (漢音, "ucapan Hari") adalah cara pengucapan seperti dipelajari
dan biksu yang belajar ke Tiongkok. Secara khusus, cara pengucapan yag ditiru adalah cara pengucapan orang Chang'an.
• To-on (唐音, "ucapan Tang") adalah cara pengucapan karakter seperti dipelajari oleh biksu Zen antara zaman Kamakura dan zama Muromachi yang belajar ke Dinasti Song, dan perdagangan dengan Tiongkok.
• Kan'yo-on (慣用音, " ucapan Populer") adalah cara pengucapan on'yomi yang salah (tidak ada dalam bahasa Tionghoa).(https://id.m.wikipedia.org) c. Ucapan Jepang (kun'yomi)
Kun'yomi (訓読み) atau ucapan Jepang adalah cara pngucapan kata asli bahasa Jepang untuk karakter Kanji yang artinya sama atau paling mendekati.
Kanji tidak diucapkan menurut pengucapan orang Cina, mealinkan menurut pengucapan orang Jepang. Bila karakter kanji dipakai untuk menuliskan kata asli bahasa Jepang, Okurigana sering perlu ditulis mengikuti karakter tersebut.
Seperti halnya, On'yomi sebuah karakter kadang-kadang memiliki beberapa Kun'yomi yang bisa dibedakan berdasarkan konteks dan okurigana yang mengikutinya. Beberapa karakter yang berbeda-beda sering juga memiliki kun'yomi yang sama, namun artinya berbeda-beda. Selain itu, tidak semua karakter memiliki kun'yomi.
Kata "Kun" dalam kun'yomi berasal kata "kunko" (訓詁 ?) (pinyin: Xungu) yang berarti penafsiran kata demi kata dari bahasa kuno atau dialek dengan bahasa modern. Aksara Tionghoa adalah aksara asing bagi orang Jepang, sehingga kunko berarti penerjemahan akasara Tionghoa ke dalam bahasa Jepang. Arti Kanji dalam
Sebagai aksara asing, aksara Tionghoa tidak dapat diterjemahkan semuanya ke dalam bahasa Jepang. Akibatnya, sebuah karakter kanji mulanya dipakai untuk melambangkan beberapa kun'yomi. Pada masa itu, orang Jepang mulai sering membaca tulisan bahasa Tionghoa (kanbun) dengan cara membaca bahasa Jepang.
Sebagai usaha melakukan cara membaca kanji, satu karakter ditetapkan hanya memiliki satu cara pengucapan Jepang (kun'yomi). Pembakuan ini merupakan dasar bagi tulisan campuran Jepang dan Tionghoa (wa-kan konkobun) yang merupakan cikal bakal bahasa Jepang modern.
Kokkun (国訓) adalah karakter kanji yang mendapat arti baru yang sama sekali berbeda dari arti semua karakter tersebut dalam bahasa Tionghoa, misalnya:
• 沖 chu, okitsu, oki (jauh di laut, lepas pantai; pinyin: chong, membilas;
chong, kuat).
Karakter pertama dibaca menurut on'yomi dan karakter kedua menurut kun'yomi, misalnya :
• 重箱 (jubako)
• 音読み (on’yomi)
• 台所 (daidokoro)
• 役場 (yakuba)
• 試合 (shiai)
• 団子 (dango)
Sebalikanya kun'yomi dan karakter kedua menurut on'yomi, misalnya :
• 湯桶 (yuto)
• 合図 (aizu)
• 雨具 (amagu)
• 手帳 (techo)
• 鶏肉 (oriniku)
Kakuji (国字 ,aksara nasional) atau wasei kanji (和製漢字, kanji buatan Jepang) adalah karakter kanji yang asli dibuat di Jepang dan tidak berasal dari Tiongkok. Kokuji sering hanya memiliki cara pembacaan kun'yomi dan tidak memiliki on'yomi, misalnya :
• 峠 (tōge) : lintasan pegunungan
• 榊 (sakaki) : pohon sakaki (Cleyera japonica)
• 畑 (hatake, hata) : ladang, perkebunan
• 辻 (tsuji) : sudut jalan, penempatan jalan
• 腺 (sen) : kelenjar
• 働 (hatara(ku) : on'yomi : do) : bekerja.
Beberapa kokuji dipungut oleh bahasa Tionghoa, misalnya : 腺 (xian).
Cara termudah untuk mempelajari kanji adalah dengan mengingat bahwa kanji sebetulnya berasal dari gambar yang dibuat tulisan.
(http://www.googleweblight.com)
3.2 Sejarah Aksara Jepang
Penulisan dalam bahasa jepang menggunakan Kanji dan Kana.Kana meliputi Hiragana dan Katakana.Dahulu, tidak terdapat huruf-huruf, oleh karna itu untuk penulisan mereka meminjam huruf-huruf dari Cina.Pada waktu itu di Cina diperintah oleh dinasti Han (Kan), sehingga huruf-huruf tersebut dinamakan
“Kanji” dan kalimatnya disebut “kanbun”.Karna huruf kanji memiliki banyak coretan, dibutuhkan waktu yang lam unntuk menullisnya.Oleh sebab itu bangsa jepang menciptakan huruf-huruf yang dinamakan Hiragana dan Katakana.
Hingga periode Heian, kebudayaan jepang masih dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, hal ini terlihat dalam tulisan-tulisan resmi yang berupa kannbun.katakana dipegunakan oleh para pendeta agama Buddha sebagai tanda baca dalam membaca sutra.Sedangkan Hiragana dipergunakan oleh kaum wanita.Kaum priya juga menggunakan Hiragana dalam penulisan yang bersifat pribadi. Pola-pola penulisan tersebut masih dapat dilihat pada pola penulisan masyarakat Jepang saat ini.(Muryani, 2012:11).
3.3 Tekanan / Aksen dan Intonasi
Bahasa Jepang mempunyai aksen nada (akasen tinggi rendah) yang umumnya beda daengan aksen energi (aksen kuat lemah) dalam bahasa Inggris,Jerman, dan bahasa-bahasa Eropa lainnya serta beberapa bahasa Asia.
Aksen bahasa jepang sekarang lebih berfungsi untuk menunjukan kesatan kata daripada membedakan arti kata yang berbunyi sama.
Sedangkan Intonasi terbagi dalam 3 jenis yaitu Rata, Naik dan Turun.
Pertanyaakan diucapkan dengan intonasi yang naik. Yang lainnya bisanya diucapkan dengan intonasi rata, tapi kadan-kadang diucapkan dengan intonasi turun, apabila menunjukan rasa persetujuan, kekecewaan, dan lain-lain.(Muryani, 2012:12)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 KESIMPULAN
1. Sebelum adanya huruf Jepang yang di gunakan sekarang ini, bangsa Jepang menggunakan aksara Kanji China. Aksara China pertama kali dikenal di jepang lewat barang-barang yang di import dari china dari semenanjung Korea mulai abad-5 Masehi. Sejak itulah aksara china banyak dipakai untuk menulis di Jepang.
Sebelum aksara kanjidikenal orang Jepang,bahasa Jepang berkembang tanpa tertulis.
2. Huruf hiragana pada mulanya dipergunakan oleh kaum wanita, maka huruf ini disebut onnade.
3. Huruf hiragana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Katakana terbentuk dari garis-garis atau coretan yang lurus (chokusenteki).
4. Fungsi dari Romaji dalam bahasa Jepang adalah untuk menuliskan angka dan singkatan.
1.2 Saran
1. Pembaca khususnya mahasiswa Program studi Bahasa Jepang, harus lebih mengenal huruf asli Bahasa jepang.
2. Agar dapat membedakan huruf Kanji Cina dengan huruf-huruf Jepang.
3. Pembaca khususnya mahasiswa harus mempelajari dan memperhatikan Tekanan/Aksen dan Intonasi pada Aksara Jepang.
DAFTAR PUSTAKA
https://googleweblight.com http://hikansakura.blogspot.co.id http://repository.usu.ac.id
https://sartikaputu.wordpress.com http://www.id.m.wikipedia.org
Muryani J. Semita.2012 Kamus Besar Bahasa Jepang. Pustaka Widyatama.
Sudjianto dan Ahmad Dahidi.2004 Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi Timur. Kesaint Blanc-anggota IKAPI.
LAMPIRAN
A. HIRAGANA :
B. KATAKANA
C. KANJI
ABSTRAK
Aksara Jepang berasal dari tulisan China yang diperkenalkan pada abad ke-4 Masehi. Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri. Secara resmi, aksara China pertama kali dikenal di Jepang lewat barang-barang yang diimport dari China. Sejak itulah aksara China banyak dipakai untuk menulis di Jepang. Bahasa Jepang memiliki 4 macam huruf asli yaitu Romaji,Katakana,Hiragana,dan Kanji.
Romaji adalah bukan huruf yang utama untuk penulisan bahasa Jepang, tetapi ada saatnya diperlukan pemakaian Romaji yaitu dalam tulisan yang berbahasa Jepang baik dalam surat kabar, majalah, buku pelajaran dan sebagainya.
Katakana terbentuk dari garisan-garisan atau coretan-coretan yang lurus.
Fungsinya yaitu dapat dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti nama tempat dan nama orang asing, kata-kata bahasa asing, nama-nama binatang, nama tumbuhan, istilah-istilah khusus bidang keahlian, dan sebagainya.
Hiragana terbentuk dari garisan-garisan atau coretan-coretan yang melengkung. Fungsinya yaitu dipakai untuk menuliskan kata-kata Jepang asli.
Huruf ini berdasarkan suku kata, sering juga dipakai untuk menggantikan huruf Kanji.
Kanji adalah huruf yang mengutarakan arti yang dibentuk meniru bentuk bendanya, atau tanda-tanda yang diberikan dalam menunjukan arti suatu benda (sifat, pekerjaan, atau yang lainya).
Bahasa Jepang mempunyai Aksen Nada (aksin tinggi rendah) yang umumnya beda dengan Aksen Energi (aksen kuat lemah) dalam bahasa Inggris, Jerman, dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, serta beberapa bahasa Asia. Aksen bahasa Jepang sekarang lebih berfungsi untuk menunjukan kesatuan kata daripada membedakan arti kata yang berbunyi sama.
Sedangkan Intonasi terbagi dalam 3 jenis yaitu Rata, Naik, dan Turunan.
Pertanyaan yang diucapkan dengan Intonasi yang naik. Sedangkan yang lain biasanya diucapkan dengan Intonasi Rata, tapi kadang-kadang diucapkan dengan Intonasi Turun, apabila menunjakan rasa persetujuan, kekecewaan, dan lain-lain.
要旨
日本の文字は4世紀に中国からの文字から由来した。日本は書き込み の方式がない。公式に、漢字は最初に中国からの輸入品を通じて知られて いた。その以来、漢字は日本でよく使われていた。日本語は、四つの文字 がある、それはローマ字、片仮名、平仮名、漢字である。
ローマ字は日本の書き込みのために主な文字ではないが、雑誌や新聞 や教科書などで使用することもある。
片仮名は直線のような形に作られる。機能は地名、外国人の名、外国 語の単語、動物の名前、植物名、専門知識の特定の用語などむ書くために 使用されている。
平仮名は曲線のような形に作られる。機能は元の日本語の言葉を書く ためである。この文字は漢字のかわりに言葉を書くこともある。
漢字は物体の形状か与えられた兆候(性格、活動など)を模倣し、意 味を表す文字である。
日本語は主なアクセント(低高のアクセント)がある、英語やヨーロ ッパの言葉(強弱のアクセント)と違う。今、日本のアクセントは同じ音 の言葉の意味を区別するのではなく、統一言葉を表すためである。
または、イントネーションが三つにわけられている。フラットのイン トネーション、上昇のイントネーション、減少のイントネーションである。
他の言葉は常にフラットのイントネーションで発言する。ときどき承認や 失望感などを示した場合、減少のイントネーションを使う。