O L E H :
A H M A D BA K R I 1 6 0 6 1 0 0 0 3 7
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FELLENIUS, DAN SPENCER DI RUAS JALAN DESA PASSI, KECAMATAN FATULEU
TENGAH, KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
SEMINAR HASIL
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Permukaan tanah tidak selalu membentuk bidang datar atau mempunyai perbedaan elevasi antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu lereng. Lereng merupakan suatu bidang yang memiliki
kemiringan tertentu dan berpotensi terjadi kelongsoran apabila berada dalam kondisi yang tidak stabil karena faktor-faktor seperti kondisi geologi, kondisi hujan, kondisi tata guna lahan, aktivitas manusia dan gempa. Kondisi tersebut wajib diperhatikan karena dapat menimbulkan kerugian, sehingga kestabilan suatu lereng perlu dianalisis agar kekuatan
geser dari lereng dan faktor keamanannya diketahui.
2. Rumusan Masalah 3.Tujuan Penelitian
1. Berapa nilai sifat fisik dan sifat mekanik tanah di area lereng lokasi penelitian?
2. Berapa nilai faktor keamanan lereng berdasarkan perhitungan menggunakan metode fellenius dan metode spencer?
3. Bagaimana rancangan bentuk
rekomendasi lereng yang aman pada lokasi penelitian menggunakan
software Rocscience Slide 6.0?
.
1. Mengetahui kestabilan lereng berdasarkan perhitungan faktor keamanan dengan metode fellenius dan metode spencer.
2. Merancang rekomendasi lereng dengan bantuan software Rocscience Slide 6.0.
4. Batasan Masalah 5. Manfaat Penelitian
1. Hanya menggunakan Metode Fellenius dan Metode Spencer saja.
2. Lokasi penelitian bertempat di Desa Passi.
3. Merencanakan rancangan
kemiringan lereng yang aman berdasarkan nilai FK
(berdasarkan tabel kemiringan lereng).
4. Rancangan lereng
rekomendasi dibuat dengan bantuan software Rocscience Slide 6.0.
1. Bagi Universitas
Sebagai bahan informasi atau
referensi dalam upaya pengendalian kestabilan lereng khususnya pada area penelitian.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan input bagi mahasiswa yang melakukan penelitian tentang kestabilan lereng.
Sebagai bahan referensi bagi pembaca untuk menentukan faktor keamanan lereng yang stabil.
3. Bagi Masyarakat
Menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat sekitar lokasi penelitian untuk mengetahui aman atau
tidaknya suatu lereng.
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Mulai
Pengumpulan Data
Data Lapangan Data Laboratorium
Observasi Lapangan Pengujian Mekanik
Direct Shear Test
Pengujian Fisik
1..Kadar Air 2. Berat Jenis 3.Arterbeg 4. Bobot Isi
4Permeabilitas Sampel Tanah
dan c
w, Gs, LL,PL dan γ Tinggi Lereng,
Lebar Lereng, Sudut Kemiringan Lereng
Geometri Lereng
Metode fellenius dan spencer
Rocscience Slide FK dan Model Deformasi
A
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
FK >
1,25
Rekomendasi Perbaikan Lereng dengan Rocscience Slide
Tidak Ya
Alternatif 1 Pengurangan Sudut
Lereng
Alternatif 2
Pembuatan Bench pada Lereng
FK >
1,25
Lereng Aman
Tidak
Ya
Selesai
A
DIAGRAM ALIR SOFTWARE
Mulai
Penggambaran tubuh lereng atau dimensi lereng menggunakan software slide 6.0 Koordinat (0,0)
Menyimpan layer permaterial yakni external boundary dan material boundary Dalam format “DXF”
Input Define material properties, identifikasi material, unit weight, strenght type, input kohesi dan Phi tiap lapisan penentuan bidang gelincir, surface type circular,
auto grid, computee dan interpret
Mohr – Coulomb (c, γ, ɸ)
Analisis Metode
Nilai FK < 1,25 Kondisi Lereng Tidak Stabil
Rekomendasi perbaikan lereng Nilai FK > 1,25
Kondisi Lereng Stabil
Pendeskripsian geometri lereng
Selesai
Metode Fellenius Lebar lereng : 18 m
Tinggi kemiringan lereng : 13 m Sudut lereng : 770
Tinggi jenjang :16 m FK : 0,607
Lebar lereng : 18 m Tinggi jenjang : 16 m Sudut lereng : 540 Panjang Bidang Miring :17 m Lebar bens : 1 m
FK :1,454
Rekomendasi Perbaikan Lereng
Lebar lereng : 18 m
Tinggi Kemiringan lereng : 13 m Sudut lereng : 770
Tinggi jenjang :16 m FK : 0,714
Metode Spencer
Lebar lereng : 18 m Tinggi jenjang : 16 m Sudut lereng : 510
Panjang Bidang Miring :16,667 m
FK :1,548
Rekomendasi Perbaikan Lereng
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis hitungan Metode Fellenius pada Software Rocscience slide 6.0, maka nilai FK yang terbaca pada metode fellenius 0,607 yang berarti nilai FK<1.25dimana lereng dinyatakan tidak aman. Karena kondisi lereng yang tidak aman maka dibuat rekomendasi lereng berupa redesign dari lereng yang sudah ada dengan nilai faktor keamanan yang diperoleh dari metode fellenius yaitu 1,454 (FK>1.25 = aman).
Bentuk rekomendasi lereng yang aman dari lokasi penelitian yaitu :
Rekomendasi Lereng:
Tinggi lereng : 16 m
Lebar lereng : 18 m
Sudut lereng : 510
Nilai FK : 1,454
Hal ini menunjukan bahwa desain rekomendasi lereng tersebut termasuk dalam keadaan stabil karena nilai FK > 1,25.
Deformasi lereng dari bagian atas lereng ke arah bidang miring membentuk busur lingkaran.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Sedangkan untuk metode spencer nilai FK yang terbaca 0,714 yang berarti nilai FK<1.25dimana lereng dinyatakan tidak
aman. Karena kondisi lereng yang tidak aman maka dibuat rekomendasi lereng berupa redesign dari lereng yang sudah ada dengan nilai faktor keamanan yang diperoleh dari metode fellenius yaitu 1,548 (FK>1.25 = aman).
Bentuk rekomendasi lereng yang aman dari lokasi penelitian yaitu :
Rekomendasi Lereng:
Lebar lereng : 18 m
Tinggi jenjang : 16 m
Sudut lereng : 51
0
Panjang Bidang Miring : 16,667 m
FK :1,548
Hal ini menunjukan bahwa desain rekomendasi lereng
tersebut termasuk dalam keadaan stabil karena nilai FK > 1,25.
Deformasi lereng dari bagian atas lereng ke arah bidang miring
membentuk busur lingkaran.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyarankan :
1. Perlu melakukan pengawasan yang baik saat pengujian sampel tanah terutama pada saat uji kuat geser.
2. Upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya longsoran pada lereng adalah dengan mendesain geometri lereng bench hingga mencapai kondisi yang dapat dikategorikan stabil dengan nilai FK≥ 1,25.